kab/kota: Karanganyar

  • Kala Vibes Mudik Lebaran Terasa Hingga Negara Tetangga

    Kala Vibes Mudik Lebaran Terasa Hingga Negara Tetangga

    Kuala Lumpur

    Suasana mudik atau pulang kampung untuk merayakan hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 juga terasa di negara tetangga, Malaysia. Ribuan warga negara Indonesia (WNI) ataupun orang Malaysia yang berkeluarga dengan WNI mudik ke Indonesia.

    Dilansir Antara, Jumat (28/3/2025), salah satu WNI tersebut adalah Muhammad Abdul Khodir yang berasal dari Jawa Timur mengatakan dirinya akan mudik ke Sampang tahun ini. Dia berangkat mudik naik pesawat dari Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA 2), Sepang.

    Dia mengatakan Lebaran kali ini menjadi momen yang ditunggu karena dirinya terakhir kali pulang kampung pada tahun 2023. Abdul sudah 5 tahun bekerja di sektor konstruksi di Malaysia.

    “Kali ini akan memanfaatkan cuti selama satu bulan untuk berkumpul lagi dengan istri dan anak di kampung halaman,” ujarnya.

    Dia tampak banyak membawa bagasi. Dia mengaku bagasinya berisi oleh-oleh untuk anak, istri, dan saudaranya di kampung.

    Pemudik lainnya asal Jawa Timur, Roh, mengaku sudah bekerja sekitar 2 tahun di Malaysia di sektor jasa restoran dan baru kali ini kembali ke tanah air. Dia mengaku langsung terbang ke Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman di Sampang, Madura, bersama sejumlah WNI lainnya.

    Tidak hanya WNI yang pulang kampung untuk berlebaran. Sejumlah warga asing yang memang tinggal di Malaysia juga ikut mudik ke Indonesia.

    Zoey Phillips (23), mahasiswa semester enam di HELP University di Kuala Lumpur, yang merupakan warga negara Amerika Serikat juga akan menuju Jakarta untuk berlebaran di sana. Dia mengatakan akan berlebaran bersama ibu dan adiknya yang sudah terlebih dulu pulang ke Jakarta. Sementara, ayah dan kakaknya saat ini berada di Amerika Serikat.

    Zoey yang sejak kecil tinggal di Kuala Lumpur mengaku lumayan sering mudik ke Indonesia, tepatnya di sekitar Tanjung Priok untuk berlebaran bersama keluarga besar ibunya, bertemu kakek dan neneknya serta saudara-saudara lainnya di sana. Dia mengatakan opor ayam dan siomay menjadi menu yang sudah tidak sabar ingin dia nikmati saat Lebaran nanti.

    Warga Malaysia, Ahmad Zakaria, mengatakan akan ikut mudik untuk berlebaran di kampung halaman istrinya di Cimahi, Jawa Barat. Biasanya, dia akan menghabiskan waktu selama empat hari berlebaran di Indonesia. Dia kemudian akan membawa istri dan anaknya ke Kuala Lumpur untuk menuju kampung halamannya di Muar, Johor.

    Ahmad yang masih ada darah keturunan Indonesia, tepatnya dari Karanganyar, Jawa Tengah mengaku cukup sering ke Indonesia. Biasanya dalam satu bulan dua kali dirinya akan ke Cimahi menemui istri dan anaknya.

    Biasanya, dia menggunakan penerbangan dari KLIA 2 ke Kertajati. Namun, kali ini dia harus melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang karena rute penerbangan ke Kertajati yang biasa dia tumpangi sudah tidak ada lagi.

    Instansi dan perkantoran di Malaysia sudah mulai libur untuk Idul Fitri sejak Jumat hingga Minggu (6/4). Arus pulang kampung di Malaysia sudah mulai terjadi sejak pada Kamis (27/3) malam dan diperkirakan arus balik akan terjadi pada 5 dan 6 April.

    WNI Mudik Lewat Pelabuhan ke Riau

    Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph

    Pelabuhan di Malaka, Malaysia, juga dipenuhi oleh WNI yang hendak mudik menjelang hari raya Idul Fitri. Setidaknya, lebih dari 1.000 orang Indonesia memenuhi Terminal Feri Kompleks Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, dan Keamanan (ICQS) Kota Laksamana selama seminggu terakhir.

    Dilansir The Star dan Bernama, Sabtu (29/3/2025), para WNI itu hendak kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Lebaran. Survei Bernama menunjukkan titik masuk lewat jalur laut ke Dumai dan Bengkalis di Riau mulai dipenuhi WNI, wisatawan asing, dan warga Malaysia keturunan Indonesia sejak pagi untuk bisa menaiki feri menuju Dumai.

    Para pengusaha terlihat mengantar pekerja mereka ke sana baik secara individu maupun berkelompok agar mereka dapat merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Salah satu warga yang hendak mudik ke Riau, Nor Hazlinda Mohd Wipah (27), mengatakan dirinya ingin merayakan Lebaran di Pekanbaru setelah terakhir kali pulang ke sana pada tahun 2019, tepat sebelum merebaknya COVID-19.

    “Ini akan menjadi pengalaman pertama saya merayakan Hari Raya di negara lain karena saya menemani ibu saya, yang sudah lama tidak merayakan Hari Raya di desanya di Indonesia. Ini adalah pengalaman yang mendebarkan meskipun kami harus menempuh perjalanan lebih dari dua jam melalui laut dan lima hingga enam jam lagi melalui darat,” kata Nor Hazlinda, yang berasal dari Kuantan, Pahang.

    Dia mengaku tiba di ICQS Melaka sekitar pukul 6 pagi dan kaget dengan suasana kemeriahan di dermaga yang dipenuhi WNI hendak pulang kampung. Dia mengatakan penyeberangan hanya ada dua kali dalam sehari.

    “Saya merasa cukup nyaman meskipun saya perkirakan feri akan penuh hari ini karena semua orang pasti akan berebut tempat duduk karena perjalanan feri dibatasi dua kali sehari untuk musim Raya ini, pukul 10 pagi dan 2 siang,” katanya.

    Warga lain, Ahmad Dariman Hariyanto (35), mengaku akan kembali ke Bengkalis melalui laut untuk merayakan Lebaran. Dia mengatakan mudik merupakan tradisi sejak bekerja di Kuala Lumpur 5 tahun lalu.

    “Setiap tahun, terutama beberapa hari terakhir Ramadan, feri akan penuh. Saya beruntung mendapatkan tiket karena saya baru memesannya 2 minggu lalu dan itu mungkin karena kapasitas feri antara 200 dan 300 penumpang, tergantung pada apakah operator feri itu Kingdom atau Dynasty. Jadi, kami harus datang lebih awal karena kami harus melalui pemeriksaan Bea Cukai, yang bisa memakan waktu lama,” katanya.

    Jalur Darat di Malaysia Juga Ramai Pemudik

    Foto: Plaza Tol Wangsa Maju, Kuala Lumpur, Kamis (20/3/2025). (ANTARA/Virna P Setyorini)

    Otoritas Jalan Raya Malaysia (LLM) memperkirakan ada peningkatan lalu lintas hingga 2,77 juta kendaraan per hari yang menggunakan jalan raya utama bertepatan dengan libur Hari Raya Idul Fitri 2025. Dilansir Antara, LLM mengatakan total arus lalu lintas yang diperkirakan mencapai 2,77 juta per hari itu sebanyak 2,158 juta kendaraan akan melalui jalan tol di bawah Grup PLUS.

    Selain itu sebanyak 216 ribu kendaraan diprediksi melalui jalan tol Kuala Lumpur-Karak, 156 ribu melalui jalan tol Pantai Timur Fase 1, 70 ribu melalui jalan tol Pantai Timur Fase 2 dan 174 ribu kendaraan melalui jalan tol Pantai Barat pada hari-hari puncak musim perayaan.

    Pergerakan kendaraan keluar ibu kota diperkirakan akan menunjukkan peningkatan menuju Pantai Timur, Utara dan Selatan Semenanjung Malaysia mulai Kamis (27/3), dengan mempertimbangkan libur sekolah tambahan dari Kementerian Pendidikan Malaysia pada 2 hingga 4 April 2025. Sedangkan arus balik ke ibu kota, menurut LLM, akan menunjukkan peningkatan kendaraan mulai 5 hingga 6 April.

    Sama halnya dengan di Indonesia, Pemerintah Malaysia juga memberlakukan diskon tol. Pemerintah Malaysia memberikan diskon 50 persen dari tarif normal khusus kendaraan pribadi pada Jumat (28/3) pukul 00.01 dini hari waktu setempat sampai dengan Sabtu (29/3) pukul 23.59.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya…
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya… Regional 29 Maret 2025

    Longsor Terjang Kebumen di 7 Desa, Berikut Perinciannya…
    Tim Redaksi

    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kebumen pada Jumat (28/3) sore hingga saat ini telah menyebabkan berbagai bencana alam, termasuk banjir dan tanah longsor.
    Berdasarkan laporan dari Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kebumen, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan longsor pada 7 titik di 7 desa di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.
    Humas BPBD Kabupaten Kebumen Heri Purwanto mengatakan, hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di lima kecamatan.
     
    Pertama, longsor di Desa Kedungjati, Kecamatan Sempor, menutup akses jalan penghubung Klopogodo-Poh Kumbang.
    “Tanah longsor juga terjadi di Desa Grengeng dan Giripurno (Kecamatan Karanganyar), Desa Peniron (Pejagoan), serta Desa Tirtomoyo dan Tegalrejo (Poncowarno). Sementara itu, Desa Karanggayam juga melaporkan tanah longsor yang menutup beberapa akses jalan,” kata Heri dalam keterangan resminya, Sabtu (28/3/2025).
    Berikut data update lokasi tanah longsor di Kebumen:
    1. Desa Kedungjati
    1. Desa Grenggeng
    2. Desa Giripurno
    1. Desa Peniron
    2. Desa Tegalrejo
    1. Desa Karanggayam
    Tim gabungan dari BPBD Kebumen, TNI, Polri, Satpol PP Damkar, serta berbagai relawan seperti PMI, SAR Elang Perkasa, dan Banser/Bagana, telah dikerahkan untuk evakuasi dan penanganan bencana.
    “Itu data sampai pagi tadi Sabtu (29/3/2025) nanti sore bisa kita
    update
    lagi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut,” kata Heri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Banjir Kebumen, 7 Kecamatan Terendam dan 11 Desa Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Update Banjir Kebumen, 7 Kecamatan Terendam dan 11 Desa Terdampak Regional 29 Maret 2025

    Update Banjir Kebumen, 7 Kecamatan Terendam dan 11 Desa Terdampak
    Tim Redaksi

    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kebumen sejak Jumat (28/3/2025) sore hingga malam menyebabkan banjir di berbagai wilayah.
    Salah satu dampak banjir terparah terjadi di Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar, akibat jebolnya tanggul Sungai Karanganyar.
    Luapan air menggenangi jalur utama mudik Lebaran, tepatnya di depan Toko Besi Mega Baja hingga Hotel Aman Karanganyar.
    Genangan air sepanjang 500 meter tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas dan menyulitkan mobilitas warga.
    Banyak para pemudik menjadi korban karena terhenti tidak bisa melewati banjir.
    Polres Kebumen yang awalnya fokus mengamankan jalur mudik segera mengalihkan perhatian ke penanganan korban banjir hingga situasi aman.
    Polisi juga mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
     
    Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri bersama Pejabat Utama (PJU) Polres Kebumen turun langsung ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi warga yang terdampak, Jumat.
    Dalam proses evakuasi, Kapolres Kebumen tampak menggendong seorang balita yang berhasil diselamatkan dan dibawa ke tempat yang lebih aman.
    “Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Kebumen masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor,” ujarnya, Sabtu (29/3/2025).
    Di lokasi lain, tanggul Sungai Kemit di Desa Arjosari, Kecamatan Adimulyo, juga jebol pada Jumat malam, mengakibatkan banjir besar di Dukuh Pesirian.
    Akibatnya, sekitar 300 warga terpaksa mengungsi ke Balai Desa Arjosari untuk menyelamatkan diri.
    Menurut keterangan warga, tanggul mulai jebol sekitar pukul 18.00 WIB, saat masyarakat tengah berbuka puasa.
    Air dengan cepat merendam permukiman, mencapai ketinggian hingga 1,5 meter di beberapa titik.
    Di dekat lokasi tanggul yang jebol, air bahkan hampir mencapai atap rumah, memaksa warga untuk segera dievakuasi.
    “Kami telah menerjunkan personel untuk membantu proses evakuasi. Upaya penanganan terus dilakukan bersama BPBD dan relawan agar kondisi dapat segera membaik,” tambah dia.
    Data dari Polres Kebumen mencatat bahwa hujan deras yang mengguyur pada Jumat sejak pukul 15.00 WIB telah menyebabkan banjir di 7 kecamatan, dengan total 11 desa terdampak.
     
    Selain itu, bencana tanah longsor dan pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik, memperparah dampak cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko yang lebih besar.
    “Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus berkoordinasi untuk menangani dampak banjir dan memastikan bantuan bagi korban dapat tersalurkan dengan baik,” tutup Kapolres.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Haru di Balik Mudik Gratis Pemprov Jateng, Taj Yasin Tawari Fasilitas Pelatihan bagi Pemulung

    Cerita Haru di Balik Mudik Gratis Pemprov Jateng, Taj Yasin Tawari Fasilitas Pelatihan bagi Pemulung

    PIKIRAN RAKYAT – Ia memperkenalkan dirinya sebagai Sefti Nurwati. Air muka perempuan berusia 38 tahun ini berseri-seri. Dengan waktu perjalanan beberapa jam lagi, ia bisa kembali bersua dengan keluarga di kampung halamannya. Ia bisa menunaikan rindu yang telah lama membuncah.

    Sebab, perantau asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini sudah 60 kali purnama tidak bisa pulang ke rumahnya. Bertahun-tahun ia merantau di Kota Bandung.

    “(Terakhir mudik) sebelum Covid 19,” kata Sefti saat ditemui Pikiran Rakyat sebelum pemberangkatan mudik gratis dari Kodiklat TNI AD, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 27 Maret, 2025.

    Ia mengaku senang bisa mengikuti program mudik gratis ini. Dengan begitu, beban pengeluarannya bisa berkurang. Melalui program ini, ia bisa kembali bertemu dengan sanak keluarganya.

    Ya. Sefti merupakan satu dari 1.100-an masyarakat yang bertarung di Bandung Raya yang terfasilitasi mudik gratis oleh Pemerintah Provinsi Jateng, Badan Amil Zakat Nasioanal (Baznas) Jateng, dan stakeholder lain yang terlibat. Ada 22 armada bus yang diberangkatkan pada tahun ketiga dari Kota Bandung.

    Hal yang sama dirasakan oleh Sunarti. Perempuan berusia 60 tahun ini mengaku senang bisa mengikuti program ini. Perantau asal Kabupaten Karanganyar ini mendapatkan pengalaman pertama mengikuti program mudik gratis.

    “Senang baru sekali ini ikut mudik gratis. Harapannya tahun depan ada lagi, terima kasih sekali ada keringanan naik bus mudik gratis,” ucap dia.

    Ketua Paguyuban Cah Karanganyar Rantau (Cakra) di Kota Bandung, Waluyo mengatakan, ada 50 perantau yang ikut dalam rombongan bus tersebut. Mayoritas bermata pencaharian sebagai pedagang.

    Seleksi Ketat Mudik Gratis Pemprov Jateng

    Ilustrasi mudik gratis. Ratusan orang mengikuti mudik gratis yang diadakan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Jabar pada Kamis, 27 Maret 2025.

    Ketua Paguyuban Rantau Jawa Tengah (PRJT), Bandung Raya, Farhan Juniaji mengaku, selektif dalam menyaring calon peserta mudik gratis agar tepat sasaran. Sebisa mungkin ditujukan untuk kalangan masyarakat yang sangat membutuhkan fasilitas mudik gratis, agar bisa pulang ke kampung halaman.

    Dirincikannya, peserta dari kalangan ojek online 17 persen, karyawan 17,6 persen, pedagang kaki lima 11 persen hingga asisten rumah tangga 11 persen.

    “41 persennya campur. Ada honorer, guru ngaji, ibu rumah tangga, dan lain-lain,” ujarnya.

    Farhan bercerita, pada kesempatan mudik gratis kali ini pemerintah mampu memberikan harapan kepada perantau yang bahkan sudah lama tak bisa pulang. Dia mencontohkan, ada keluarga yang berprofesi menjadi pemulung dari Cikarang yang telah lima tahun tak bisa mudik.

    “Lalu dijemput, diantarkan relawan kami ke Bandung. Alhamdulillah bisa mudik ke Jateng,” kata Farhan.

    Ke depan, pihaknya berharap fasilitas armada bus mudik gratis bisa ditambah untuk keberangkatan dari Bandung Raya oleh instansi pemerintahan, maupun donatur lain.

    “Karena banyak teman belum terangkut, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih banyak lagi. Yang untuk Rembang, Pati, Blora, Kudus, belum ada armadanya. Mari berdoa, supaya tahun depan lebih banyak lagi para donatur bus,” kata Farhan.

    Pemprov Jateng Sediakan Fasilitas Perbaikan Ekonomi

    Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin yang hadir dalam kesempatan itu, berinteraksi langsung dengan para pemudik dalam seremoni pemberangkatan.

    “Nanti uangnya bisa buat modal lagi, untuk keluarga besarnya di kampung. Uangnya diputar di sana saja supaya perputaran ekonomi bisa baik,” katanya.

    Dia juga menawari untuk peserta yang pekerjaannya pemulung untuk nantinya bisa tinggal saja di Jawa Tengah.

    “Yang saudara pemulung, dicek nyuwun datanya masih ada tidak KTP-nya? Kalau mau tinggal di Jateng kita fasilitasi, dilatih, sehingga kemapanan bisa dirasakan keluarga juga. Ini tugas kami,” katanya.

    Lebih lanjut pihaknya berpesan supaya pengemudi, dan peserta mudik gratis di jalan agar menjaga kesehatan, dan berhati-hati selama perjalanan. Selain itu, dia berterimakasih untuk semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan program mudik gratis tersebut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kronologi 51 Warga Karanganyar Keracunan Hidangan Buka Puasa, Dinkes Usut Penyebab – Halaman all

    Kronologi 51 Warga Karanganyar Keracunan Hidangan Buka Puasa, Dinkes Usut Penyebab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut kronologi 51 warga Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) diduga mengalami keracunan massal. 

    Kasus dugaan keracunan massal ini bermula dari kegiatan buka puasa bersama pada Selasa (25/3/2025).

    Acara bukber itu bersamaan dengan Aqiqah warga setempat.

    Camat Jatiyoso Haryanto mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di RT 02, RW 04 Dusun Swadine, Desa Wukirsawit.

    “Keracunan makanan itu terjadi setelah pelaksanaan buka bersama sekaligus Aqiqah warga setempat di Masjid Al Amin,” kata Haryanto, Rabu (26/3/2025), dilansir TribunSolo.com.

    Haryanto menyebut ada 51 orang yang mengalami keracunan.

    Masing-masing korban adalah warga RT 2 dan RT 03, Desa Wukirsawit.

    “Sebanyak 39 orang menjalani rawat jalan, 9 orang rawat inap dan 3 orang menjalani homecare,” paparnya.

    Sebelum mengalami keracunan, para korban mengonsumsi tongseng kambing dan aneka makanan ringan seperti tahu bakso, roti kukus, serta risol.

    Pengolahan tongseng, tahu bakso, dan roti kukus dilakukan di rumah pemilik acara.

    Sedangkan, pengolahan makanan ringan risol dilakukan di Desa Beruk.

    “Para korban yang keracunan dilakukan penanganan medis dengan pemberian obat penanganan pertama, serta sampel makanan diambil dan dicek di Lab Kesehatan,” ungkap Haryanto.

    “Alhamdulillah, saat ini kondisi warga semakin membaik,” lanjutnya.

    Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Wukirsawit, Sutarmo mengatakan bahwa ada sekitar 150 orang yang menghadiri acara bukber berujung petaka itu menjadi korban.

    Sebanyak 27 orang diantaranya bahkan harus menjalani rawat inap.

    “Awal mula kronologi warga saya Warto pulang dari jakarta dan menggelar Aqiqah, kemudian daging dari aqiqah itu dimasak untuk buka bersama di masjid,” jelas Sutarmo.

    Menurut Sutarmo, efek keracunan mulai terasa setelah menjalankan salat tarawih.

    Sutarmo mengungkapkan bahwa warga yang mengonsumsi hidangan itu, merasakan mual dan mulas di perut serta diare.

    “Setelah yang makan daging kambing itu pada ngeluh muntah mual buang air besar,  kemudian ketahuan saya,” sebut Sutarmo.

    “Saya dan pak Kadus membawa warga kami satu per satu tak bawa ke rumah sakit terdekat mayoritas di Matesih sebagian di klinik Jatiyoso sampai malam ini semua belum ada yang pulang masih di rawat inap, ” tandasnya.

    Dinkes Periksa Penyebab

    Terbaru, 28 korban yang dirawat inap itu sudah makin membaik. 

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar pun sudah turun tangan menangani kasus dugaan keracunan massal ini. 

    Kepala Dinkes Kabupaten Karanganyar, Purwati mengatakan bahwa kasus keracunan ini sudah diselidiki dan sampel makanan juga sudah dicek lab guna memastikan penyebab.

    Hasil lab disebut akan keluar pada Sabtu (29/3/2025) besok. 

    “Kita ambil sampel makanan untuk dicek lab kesehatan,” ujar Purwati, Rabu malam, dilansir TribunSolo.com.

    “Sementara tidak ada yang kritis, namun ada dirawat inap dan sudah ada yang boleh pulang,” imbuhnya.

    Purwati menyebutkan bahwa keracunan massal terjadi pada dua RT dengan jumlah peserta 190 orang.

    Tetapi, yang menjalani rawat inap ada 28 orang.

    “Ada dua RT sekira 190 kemudian yang dirawat inap 28 orang. Kalau keracunan memang banyak harus kita tangani, dengan kami sudah menerjunkan tim ke lokasi yaitu tim gerak cepat untuk menangani kasus ini,” terang Purwati.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Total 28 Orang Dirawat Inap Gegara Kasus Keracunan Massal di Karanganyar, Kondisi Membaik

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

  • Kepala Daerah Monitoring Pos Pengamanan, Pastikan Kesiapan Personel Selama Arus Mudik Lebaran

    Kepala Daerah Monitoring Pos Pengamanan, Pastikan Kesiapan Personel Selama Arus Mudik Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Kepala daerah di Kabupaten Karanganyar dan Kota Solo mengecek kesiapan personel pos pengamanan untuk menyambut arus mudik dan balik lebaran 1446 H/2025. 

    Di Kabupaten Karanganyar, Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto dan Adhe Eliana serta forkopimda mengecek pos pemantauan Operasi Ketupat Candi 2025 yang tersebar di beberapa titik pada Kamis (27/3/2025). 

    Rober Christanto menyampaikan, pemantauan ini untuk memastikan kesiapsiagaan personil dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang merayakan lebaran di wilayah Kabupaten Karanganyar, pos tersebar di Pospam Alun-alun Karanganyar, Pospam Exit Tol Klodran, Pospam Edupark UMS Colomadu, Pospam Exit Tol Kebakkramat, Pospam Karangpandan dan Pospam Tawangmangu.

    “Memastikan semua pos pengamanan siap siaga menghadapi arus mudik dan balik,” katanya di sela pemantauan. 

    Seperti diketahui Operasi Ketupat Candi 2025 ini berlangsung selama 14 hari, dimulai sejak 26 Maret hingga 9 April 2025.

    Selain pengamanan lalu lintas, operasi ini juga mencakup antisipasi gangguan keamanan, pemeriksaan protap keselamatan dan pelayanan kesehatan.

    Pemkab Karanganyar menghimbau masyarakat untuk tetap waspada serta menjaga keselamatan dan mematuhi arahan petugas demi kelancaran dan kenyamanan bersama selama arus mudik dan balik lebaran.

    Sementara itu di Kota Solo, Wali Kota Solo, Respati Ardi, bersama Forkopimda melaksanakan monitoring persiapan posko lebaran di beberapa titik strategis di Kota Solo. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas bagi pemudik yang akan melintasi atau singgah di Kota Solo selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    Adapun posko yang dikunjungi antara lain Posko Makutha, Posko Tugu Keris Gilingan, Posko Jurug, dan Posko Benteng Vastenburg.

    Dalam monitoring ini, Wali Kota dan jajaran meninjau berbagai fasilitas penting, seperti ruang istirahat pemudik, fasilitas kesehatan, toilet portable, tenda darurat, serta ketersediaan logistik seperti air minum dan makanan ringan bagi pemudik.

    Selain itu, juga dipastikan kesiapan personel dari berbagai instansi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, termasuk dari unsur Pramuka, MTA, kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, BPBD, serta tenaga medis dari Dinas Kesehatan dan PMI. Semoga dengan kesiapan ini, para pemudik yang melintas di Solo dapat merasa aman dan nyaman,” ungkapnya. 

    Selain kesiapan fasilitas fisik, Wali Kota juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi dalam menangani berbagai situasi darurat, termasuk kemungkinan peningkatan volume kendaraan dan cuaca yang tidak menentu.

    Pemkot Solo berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, khususnya selama periode lebaran agar perjalanan mudik berjalan lancar dan penuh kenyamanan. (*)

  • Ratusan Orang di Karanganyar Keracunan Hidangan Buka Bersama, 28 Warga Dirawat – Halaman all

    Ratusan Orang di Karanganyar Keracunan Hidangan Buka Bersama, 28 Warga Dirawat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Warga di Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mengalami keracunan massal setelah menyantap hidangan buka bersama, Selasa (25/3/2025).

    Camat Jatiyoso, Haryanto mengatakan, keracunan massal tersebut terjadi setelah pelaksanaan buka bersama yang berbarengan dengan acara aqiqah warga setempat.

    “Keracunan makanan itu terjadi setelah pelaksanaan buka bersama sekaligus aqiqah warga setempat di Masjid Al Amin,” kata Haryanto, Rabu (26/3/2025).

    Mengutip TribunSolo.com, korban keracunan terdiri dari dua RT yang berbeda.

    Ia menambahkan, para korban mengalami keracunan usai menyantap tongseng kambing dan aneka makanan ringan.

    “Para korban yang keracunan dilakukan penanganan medis dengan pemberian obat penanganan pertama, serta sampel makanan diambil dan dicek di Lab Kesehatan,” kata dia.

    Sejumlah warga pun kondisinya sudah membaik usai alami gejala keracunan.

    “Alhamdulillah, saat ini kondisi warga semakin membaik,” ungkap dia.

    Sementara itu, Kades Wukirsawit, Sutarmo menceritakan, keracunan massal ini terjadi saat ada warga bernama Warto pulang dari Jakarta.

    Sesampainya di kampung halaman, warganya tersebut menggelar aqiqah dan dagingnya dimasak untuk buka bersama di masjid.

    “Awal mula kronologi warga saya Warto pulang dari jakarta dan menggelar Aqiqah, kemudian daging dari aqiqah itu dimasak untuk buka bersama di masjid,” kata dia.

    Namun, setelah salat tarawih, banyak warga yang mulai merasakan gejala keracunan.

    “Setelah yang makan daging kambing itu pada ngeluh muntah mual buang air besar,  kemudian ketahuan saya,”

    “Saya dan pak Kadus membawa warga kami satu per satu tak bawa ke rumah sakit terdekat mayoritas di Matesih sebagian di klinik Jatiyoso sampai malam ini semua belum ada yang pulang masih di rawat inap, ” pungkas dia.

    Ia menuturkan, total ada 150 orang yang alami keracunan makanan.

    Dari keracunan ini, 28 warga dirawat dan kondisinya sudah membaik.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, Purwati mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus ini.

    Sampel makanan juga sudah diambil untuk dicek di laboratorium.

    “Kita ambil sampel makanan untuk dicek lab kesehatan,” kata Purwati, Rabu (26/3/2025) malam.

    Ia menuturkan, penyebab keracunan puluhan warga ini masih belum diketahui karena hasilnya belum keluar.

    “Sementara tidak ada yang kritis, namun ada dirawat inap dan sudah ada yang boleh pulang,” kata dia kepada TribunSolo.com.

    Ia juga menuturkan, pihaknya telah mengirim petugas ke lokasi untuk penanganan keracunan massal ini.

    “Ada dua RT sekira 190 kemudian yang dirawat inap 28 orang,”

    “Kalau keracunan memang banyak harus kita tangani, dengan kami sudah menerjunkan tim ke lokasi yaitu tim gerak cepat untuk menangani kasus ini,” ungkap Purwati.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 51 Warga Jatiyoso Karanganyar Alami Keracunan Usai Santap Hidangan Buka Bersama

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Mardon Widiyanto)

  • ICJR Kecam Rencana Penempatan Sniper untuk Pengamanan Mudik Lebaran: Berpotensi Langgar HAM

    ICJR Kecam Rencana Penempatan Sniper untuk Pengamanan Mudik Lebaran: Berpotensi Langgar HAM

    Jakarta (beritajatim.com) – Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengkritik keras rencana penempatan tim penembak jitu (sniper) dalam pengamanan arus mudik Lebaran yang disampaikan oleh Kapolres Cianjur, Kapolres Purwakarta, dan Kapolres Karanganyar.

    ICJR menilai langkah ini tidak hanya berlebihan, tetapi juga berpotensi melanggar hak asasi manusia (HAM) serta membuka peluang terjadinya extrajudicial killing.

    Langkah Tidak Proporsional dan Berbahaya

    Penempatan sniper di titik-titik strategis selama periode mudik menunjukkan pendekatan keamanan yang tidak proporsional. Iqbal Muharam Nurfahmi, Peneliti ICJR, menegaskan bahwa penggunaan kekuatan oleh aparat harus selalu mengacu pada prinsip hak asasi manusia.

    “Penempatan tim penembak jitu dalam pengamanan mudik Lebaran tidak hanya berlebihan, tetapi juga bisa menjadi legitimasi bagi tindakan penembakan di tempat yang berujung pada extrajudicial killing. Ini jelas melanggar prinsip dasar perlindungan hukum bagi tersangka maupun masyarakat secara umum,” ujar Iqbal.

    Pelanggaran terhadap Regulasi Kepolisian

    Peraturan Kepolisian Nomor 1 Tahun 2009 (Perkap 1/2009) mengatur bahwa penggunaan senjata api adalah opsi terakhir (last resort) dan hanya digunakan untuk melumpuhkan, bukan mematikan.

    Aparat kepolisian wajib memastikan tidak ada alternatif lain yang lebih masuk akal untuk menghentikan tindakan pelaku kejahatan sebelum menggunakan senjata api.

    Selain itu, setiap individu yang diduga melakukan tindak pidana memiliki hak untuk mendapatkan proses hukum yang adil. Jika terjadi penembakan sebelum tersangka menjalani proses pengadilan, maka hak-hak mereka otomatis terampas, dan perkara hukum pun menjadi gugur.

    Tuntutan ICJR: Cabut Rencana dan Tegakkan Prinsip HAM

    Sebagai respons terhadap kebijakan ini, ICJR menuntut:

    Kapolres Cianjur, Kapolres Purwakarta, dan Kapolres Karanganyar untuk mencabut rencana penempatan sniper serta menerapkan pendekatan yang lebih manusiawi dalam menjaga keamanan selama mudik Lebaran.

    Kapolri agar segera mengambil tindakan tegas terhadap kebijakan ini serta menegaskan bahwa segala bentuk extrajudicial killing tidak dapat dibenarkan dalam sistem hukum Indonesia.

    “Keamanan publik tidak bisa dibangun dengan pendekatan represif dan intimidasi. Justru, penghormatan terhadap hak asasi manusia harus menjadi prinsip utama dalam penegakan hukum,” tutup Iqbal Muharam Nurfahmi.

    Seperti diketahui Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan penembak runduk atau sniper guna memperketat pengamanan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025/1446 Hijriah.

    Kapolres Cianjur, AKBP Rohman Yonky Dilatha, menyatakan tim sniper dari Satuan Brimob Polda Jawa Barat akan ditempatkan di titik-titik rawan kejahatan serta sejumlah obyek vital.

    “Meskipun tidak ada tempat yang benar-benar aman karena semua memiliki potensi kerawanan, berdasarkan perkiraan intelijen, beberapa lokasi perlu diantisipasi karena tingkat aktivitasnya yang tinggi,” ujar Yonky seperti dilansir Kompas.com di Mako Polres Cianjur, Kamis (20/3/2025). (ted)

     

  • Baru Pertama Racik Petasan, Bocah Belasan Tahun di Karanganyar Terkena Ledakan, 6 Orang Jadi Korban – Halaman all

    Baru Pertama Racik Petasan, Bocah Belasan Tahun di Karanganyar Terkena Ledakan, 6 Orang Jadi Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Enam orang warga di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dilarikan ke rumah sakit karena terkena ledakan petasan, Selasa (25/3/2025) malam.

    Kejadian tersebut terjadi di Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu.

    Akibatnya, lima remaja berusia belasan tahun dan satu orang dewasa harus dilarikan ke rumah sakit.

    Ledakan tersebut bermula ketika lima remaja asal Desa Blumbang tengah meracik petasan di salah satu rumah.

    Saat sedang meracik, tiba-tiba terjadi ledakan yang menyebabkan enam orang terluka, termasuk ibu rumah tangga pemilik rumah.

    “Mereka sedang meracik mercon di atas dak rumah milik ibu Mur, ” kata Ilyas, salah satu kerabat korban.

    Mengutip TribunSolo.com, mereka meracik di atap dak cor rumah Murtini.

    “Dak rumah milik Ibu Mur runtuh dan mereka berjatuhan ke lantai,” kata Ilyas.

    Murtini, pemilik rumah juga mengatakan bahwa salah satu korban merupakan anaknya dan korban lain adalah teman dari putranya.

    Ia sebelumnya juga sudah mengingatkan agar tidak meracik mercon.

    Namun, anaknya tetap nekat meracik di atap rumah bersama teman-temannya.

    “Saya sudah ingatkan anak saya untuk istirahat, namun anak saya tetap meracik petasan itu,” kata Murtini.

    Ledakan petasan tersebut membuat atap rumahnya runtuh hingga menimpanya.

    “Anak saya biasanya belum pernah mainan mercon, paling mainan HP di kamar, saya heran malam itu anak saya buat mercon.” 

    “Mercon yang diracik mereka meledak dan meruntuhkan dak atap rumah saya dan runtuhan atap rumah itu menimpa saya,” imbuhnya.

    3 Bocah Jadi Korban Petasan di Cilacap

    Petasan juga memakan korban di Desa Gandrungmanis, Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

    Tiga bocah laki-laki dilarikan ke rumah sakit usai terkena ledakan petasan, Sabtu (22/3/2025) sore.

    Tiga bocah malang tersebut harus dilarikan ke rumah sakit usai terkena ledakan mercon yang mereka rakit sendiri.

    “Insiden yang menyebabkan luka bakar di bagian tubuh ketiga bocah itu terjadi di pekarangan belakang rumah salah satu warga,” kata Kasi Humas Polresta Cilacap, Ipda Galih Soecahyo kepada TribunBanyumas.com, Minggu (23/3/2025).

    Ketiganya pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Aghisna Medika Sidareja untuk mendapatkan penanganan.

    “Saat ini korban masih dalam perawatan medis di RS Aghisna Sidareja,” ungkap Ipda Galih.

    Dari kejadian ini, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Selain melakukan olah TKP, pihak kepolisian juga telah mengumpulkan sejumlah barang bukti,” lanjut Ipda Galih.

    Tak hanya itu, pihak kepolisian juga memburu siapa pemasok bahan mercon.

    “Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan asal bahan yang digunakan para korban merakit mercon tersebut,” jelasnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.

    Sementara itu, seorang warga, Supandi (52) menceritakan, suara ledakan keras terdengar di belakang rumah.

    Kepada TribunBanyumas.com, saat itu, ia tengah menjemur pakaian.

    Tiba-tiba, ia mendengar suara ledakan yang sangat keras dari belakang rumah.

    “Tiba-tiba ada suara ledakan yang keras dari belakang rumah,” kata Supandi.

    Karena penasaran, Supandi pun bergegas menuju ke asal suara ledakan tersebut.

    Betapa kagetnya Supandi saat ia melihat ada tiga orang anak terluka di belakang rumahnya.

    Ia menuturkan, ketiga bocah laki-laki tersebut terluka di bagian kakinya.

    Sementara itu, Ipda Galih membenarkan bahwa korban dibantu oleh warga menuju ke fasilitas kesehatan.

    “Warga yang datang membantu langsung membawa ketiga korban ke Puskesmas Gandrungmangu I, namun karena luka cukup serius, mereka dirujuk ke RSU Aghisna Sidareja,” kata Ipda Galih.

    Ipda Galih pun berujar, pihaknya akan menindak tegas pelaku yang memproduksi dan memperjualbelikan bahan peledak tersebut.

    “Kami akan tindak tegas pelaku yang memproduksi atau memperjualbelikan bahan peledak ilegal,”

    “Ini demi keselamatan bersama,” tegasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Terjadi Ledakan saat Racik Petasan di Tawangmangu Karanganyar : Atap Rumah Runtuh, Enam Luka-luka dan di TribunBanyumas.com dengan judul Warga Sempat Dengar Suara Ledakan yang Begitu Keras saat Mercon Meledak di Cilacap

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Mardon Widiyanto)(TribunBanyumas.com, Pingky Setiyo Anggraeni)

  • Ledakan Petasan di Tawangmangu Karanganyar Diduga Terjadi saat Proses Merakit, 6 Orang Luka

    Ledakan Petasan di Tawangmangu Karanganyar Diduga Terjadi saat Proses Merakit, 6 Orang Luka

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Ledakan petasan di rumah warga wilayah Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar terjadi diduga saat proses perakitan.

    Pernyataan tersebut disampaikan Kapolres Karanganyar, AKBP Hadi Kristanto kepada wartawan usai apel di Mapolres Karanganyar pada Rabu (26/3/2025).

    Seperti diketahui ledakan pertasan mengakibatkan enam orang mengalami luka hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit pada Selasa (25/3/2025) sekira pukul 23.00.

    Mereka masing-masing pemilik rumah, Murtini (43) serta anaknya, Rulvinao Gassan (15).

    Selain itu empat orang teman Gassan yakni Kevin (15), Leo (15), Cahyo (14) dan Agung (14). 

    Para korban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar, Moewardi Solo dan Kustati Solo.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara pasca ledakan tersebut. Garis polisi juga sudah dipasang di sekitar lokasi.

    Kapolres Karanganyar, AKBP Hadi Kristanto membenarkan adanya ledakan diakibatkan petasan di salah satu rumah warga.

    Ledakan tersebut mengakibatkan korban luka dan kerusakan pada rumah lokasi kejadian.

    Pihaknya telah menerjunkan tim untuk mengecek kondisi korban di rumah sakit serta tim lainnya melakukan pengecekan dan meminta keterangan di lokasi kejadian.

    Ada satu korban mengalami luka bakar dan lima orang mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut.

    Dia menerangkan, petasan dari kertas gulung berisi mesiu itu diduga meledak saat proses perakitan.

    “Karena menurut saksi terdengar satu kali ledakan, kemungkinan mereka baru merakit dan akan digunakan saat lebaran atau menjelang itu,” katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu.

    Pihaknya masih mendalami penyebab terjadinya ledakan tersebut.

    AKBP Hadi menerangkan, kepolisian sebenarnya telah melakukan pendekatan kepada warga untuk mengantisipasi hal tersebut.

    Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada warga apabila memiliki atau menyimpan bahan petasan atau petasan supaya menyerahkan kepada pihak berwajib.

    “Kita memberikan imbauan apabila masih ada yang mempunyai atau menyembunyikan atau menguasai petasan agar diserahkan kepada pihak berwajib,” jelasnya. (Ais).