kab/kota: Karanganyar

  • Pengakuan Fachrul Razi Mantan Menteri Agama Kembali Heboh, Singgung Dua Sosok Pembubaran FPI

    Pengakuan Fachrul Razi Mantan Menteri Agama Kembali Heboh, Singgung Dua Sosok Pembubaran FPI

    GELORA.CO – Pengakuan Fachrul Razi mantan Menteri Agama kembali heboh pasca munculnya penantang Habib Rizieq di media sosial.

    Diketahui salah satu penantang Habib Rizieq Shihab yang merupakan mantan pimpinan Front Pembela Islam atau FPI adalah PWI LS Pati beserta Pak Mono yang ngaku Kakek Tua anggota PWI PWI LS Karanganyar.

    Pak Mono sendiri diketahui telah diamankan oleh pihak kepolisian Karananyar pada Sabtu 5 April malam lalu setelah kediamannya didatangi oleh massa dan kepolisian.

    Seperti diketahui bahwa FPI sendiri dibubarkan tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Nomor 220/4780 Tahun 2020, Nomor M.HH/14.HH05.05 Tahun 2020, Nomor 690 Tahun 2020, Nomor 264 Tahun 2020, Nomor KB/3/XII Tahun 2020, dan Nomor 320 Tahun 2020 tentang Larangan Kegiatan Penggunaan Simbol dan Atribut Serta Penghentian Kegiatan FPI.

    Sedangkan isi SKB yang berlaku mulai 30 Desember 2020 itu juga resmi diumumkan dan dibacakan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej.

    Saat itu Jenderal TNI Purn Fachrul Razi menjabat sebagai Menteri Agama dan dirinya mengakui bahwa sebelumnya dipaggil ke Istana untuk melakukan rapat kabinet terbatas yang membahas tentang pembubaran FPI.

    Salah satu pendiri Partai Hanura serta ketua umum pejuang Bravo 5 ini menyebutkan jika sebenarnya dirinya menyarankan jika FPI tidak perlu dibubarkan dan hanya dilakukan pembinaan.

    Fachrul menyempaikan bahwa saat menjabat sebagai Menteri Agama dirinya mendapatkan mandate dari Jokowi yang menjabat sebagai Presiden saat itu untuk menangani permasalahan radikalisme.

    Menurut Fachrul dirinya memiliki pandangan yang berbeda dengan Presiden dan Wapres tentang pembubaran FPI.

    Fachrul menjelaskan jika Presiden dan Wapres menginginkan jika FPI dibubarkan dan tidak menerima sarannya untuk dilakukan pembinaan.

    “Saya bersikap bahwa FPI tidak perlu dibubarkan dan hanya perlu dibina karena bukan ancaman,” terangnya dalam salah satu poscast @EdShareOn Eddy Wijaya.

    “Saat dipanggil saya menyampaikan ke istri saya bahwa ada undangan ke Istana yang akan membahas khusus tentang pembubaran FPI,” jelasnya.

    “Istri saya bilang, ‘Pa, kalau Papa bertahan tidak membubarkan FPI sudah pasti 100 persen Papa akan direshuffle,” ungkapnya.

    “Tapi Istri saya menyampaikan jika itu adalah pilihan terbaik, karena Papa akan malu dengan umat Islam dan orang Aceh, karena organisasi begitu besar kenapa harus dibubarkan dan bukan dibina,” kenangnya.

    Fachrul menyampaikan saat rapat tersebut semua Menteri menyetujui pembubaran FPI kecuali dirinya yang memberikan masukan jika FPI hanya perlu di bina dan tidak harus dibubarkan.

    “Saya sudah tahu bahwa akan direshuffle dan setelah rapat saya direshuffle dan saya senang karena pembubaran FPI setelah saya tidak menjabat sebagai Menteri Agama,” terangnya.

    Menurut Fachrul, dirinya tidak memiliki ikatan khusus atau kedekatan dengan pihak FPI karena dirinya mengenal Habib Rizieq serta bertemu hanya saat acara pernikahan anak dari Pimpinan FPI tersebut.

  • Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online.

    Tayang: Senin, 7 April 2025 09:42 WIB

    karir.bca.co.id

    MAGANG BAKTI BCA – Tangkapan layar laman BCA Karier pada Senin (7/4/2025). Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini informasi lowongan magang di Bank Central Asia (BCA).

    BCA membuka program Magang Bakti BCA 2025 untuk posisi Customer Service (CS), Teller, dan CS pembuatan rekening online.

    Pendaftaran program ini dibuka hingga 31 Desember 2025.

    Pemagang akan mendapatkan uang saku per bulan, cuti, tunjangan kesehatan dan mendapatkan sertifikat/tunjangan beasiswa.

    Bagi Anda yang ingin mengikuti program magang di BCA dapat melihat informasi di bawah ini.

    Tahap Seleksi Magang Bakti BCA 2025

    Seleksi Administrasi
    Tes Online
    Wawancara HR
    Pemeriksaan Kesehatan
    Perjanjian Kerja
    Diterima.

    Syarat Pendaftaran Frontliner (CS/Teller)

    Ramah,terampil, solutif, dan mampu berkomunikasi dengan baik
    Pria atau wanita berpenampilan menarik
    Lulusan SMA / SMK (nilai rata-rata rapor semester 5,6 min. 70) 
    Lulusan D1 – D3 dan S1 (IPK min. 2,50)
    Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 24 tahun
    Bersedia ditempatkan di seluruh cabang BCA di wilayah kota seleksi
    Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Belum pernah mengikuti program Magang Bakti BCA sebelumnya.

    Syarat CS Pembuatan Akun Online

    Pendaftar posisi CS belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Berintegritas, teliti, dan memiliki problem solving skill
    Mampu berkomunikasi efektif melalui lisan dan tulisan
    Memiliki kemampuan dasar komputer yang baik
    Bersedia ditempatkan di Serpong/Tangerang dan Semarang dengan jam kerja shift.

    *) Pendaftaran dilakukan melalui website https://bca.id/joinpemol1 dan https://bca.id/joinmgb1

    Lokasi Magang Bakti BCA 2025 Teller dan CS

    Balikpapan
    Bandar Lampung
    Bangkalan
    Banjarmasin
    Banjarnegara
    Bantul
    Banyumas
    Banyuwangi
    Batam
    Batang
    Bau-bau
    Berau
    Binjai
    Blitar
    Blora
    Bojonegoro
    Bontang
    Boyolali
    Brebes
    Cilacap
    Cirebon
    Deli Serdang
    Demak
    Denpasar
    Gresik
    Grobogan
    Gunungkidul
    Jabodetabek
    Jambi
    Jayapura
    Jember
    Jepara
    Jombang
    Karanganyar
    Karo
    Kebumen
    Kediri
    Kendal
    Kendari
    Ketapang
    Klaten
    Kubu Raya
    Kudus
    Kulon Progo
    Labuan Bajo
    Lamongan
    Madiun
    Magelang
    Makassar
    Malang
    Manokwari
    Medan
    Mempawah
    Merauke
    Mojokerto
    Palembang
    Pamekasan
    Pangkal Pinang
    Parepare
    Pasuruan
    Pati
    Pekalongan
    Pekanbaru
    Pemalang
    Pematangsiantar
    Pontianak
    Probolinggo
    Purbalingga
    Purwokerto
    Purworejo
    Rembang
    Salatiga
    Samarinda
    Sambas
    Sampang
    Sanggau
    Semarang
    Sidoarjo
    Singaraja
    Singkawang
    Sintang
    Situbondo
    Sleman
    Solo
    Sorong
    Sragen
    Sukoharjo
    Sumenep
    Surabaya
    Surakarta
    Tanjungbalai
    Tanjung Pinang
    Tarakan
    Tasikmalaya
    Tebing Tinggi
    Tegal
    Temanggung
    Ternate
    Timika
    Tuban
    Wonogiri
    Wonosobo
    Yogyakarta.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bansos Dicairkan Ponakan, Lansia di Bondowoso Tak Terima Haknya

    Bansos Dicairkan Ponakan, Lansia di Bondowoso Tak Terima Haknya

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang lansia bernama Supatmi (80) asal Dusun Trebung, Desa Karanganyar, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, diketahui tidak lagi menerima bantuan sosial (bansos). Padahal namanya masih tercatat sebagai penerima aktif dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    Fakta tersebut terungkap setelah Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso melakukan asesmen lapangan bersama sejumlah pihak pada Sabtu (5/4/2025).

    Tim terdiri dari pekerja sosial Dinsos, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), petugas Puskesmas Tegalampel, perangkat desa, dan media.

    Rumah Supatmi (80)

    Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah menjelaskan, Mbah Supatmi tercatat masih menerima bansos Jaminan Kesehatan Nasional Penerima Bantuan Iuran (JKN PBI) dan sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun, dana BPNT yang seharusnya ia terima tidak sampai ke tangannya.

    “Status bantuannya masih aktif dan sudah realisasi. Tapi ternyata dicairkan oleh oknum anggota keluarganya sendiri, dan tidak diserahkan kepada yang bersangkutan,” ungkap Anisatul Hamidah kepada BeritaJatim.com, Minggu (6/4/2025).

    Dalam asesmen itu juga ditemukan bahwa Supatmi hidup sendiri di rumah yang sangat memprihatinkan. Rumah berdinding gedek bambu dan berlantai tanah tersebut nyaris roboh dimakan usia. Suaminya telah lama meninggal dan ia tidak memiliki anak.

    Meski hidup dalam kondisi serba kekurangan, Mbah Supatmi menolak untuk tinggal di panti jompo maupun menerima bantuan permakanan lansia.

    “Beliau masih ingin mandiri, ingin beraktivitas dan memasak sendiri. Kami sangat menghormati keinginan itu,” kata Anisatul.

    Program bedah rumah sempat ditawarkan namun Mbah Supatmi menolak. Alasannya karena merasa tidak mampu menyediakan konsumsi untuk para tukang selama proses pembangunan.

    Untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, Dinsos P3AKB mengusulkan sejumlah bantuan yang bisa segera disalurkan kepada Supatmi.

    Di antaranya berupa bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RST), sembako, sandang, alat kebersihan diri, alat masak, serta kasur dan selimut.

    “Kami juga telah melakukan mediasi bersama Kepala Desa dan pihak keluarga. Dari situ terungkap bahwa ponakan beliau sendiri yang mencairkan bantuan tersebut. Yang bersangkutan sudah mengakui perbuatannya,” ujar Anisatul.

    Dinsos P3AKB Bondowoso memastikan akan terus memantau kondisi Mbah Supatmi dan mengupayakan hak-haknya agar dapat kembali diterima dengan layak. (awi/but)

    INFOGRAFIS

    Identitas Penerima Bansos
    – Nama: Supatmi
    – Usia: 80 tahun
    – Alamat: Dusun Trebung, Desa Karanganyar, Kec. Tegalampel
    – Status: Masih masuk DTKS

    Program:
    – JKN PBI (aktif)
    – Sembako/BPNT (aktif tapi tidak diterima)

    Fakta Temuan Dinsos P3AKB Bondowoso
    – Bansos BPNT dicairkan oleh ponakan
    – Mbah Supatmi tidak menerima uang tersebut
    – Tinggal sendiri, tanpa anak, rumah tidak layak huni
    – Menolak tinggal di panti dan bantuan permakanan
    – Menolak bedah rumah karena tak mampu biayai konsumsi tukang

    Usulan Bantuan Mendesak
    1. Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RST)
    2. Bantuan Sembako
    3. Sandang
    4. Alat kebersihan diri
    5. Alat masak
    6. Kasur dan selimut

    Kutipan Kepala Dinsos
    > “Status bantuannya masih aktif dan sudah realisasi. Tapi ternyata dicairkan oleh oknum keluarganya sendiri.”
    — Anisatul Hamidah, Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso

  • Pak Mono Penantang Habib Rizieq Kabur Didatangi Polsek Karanganyar

    Pak Mono Penantang Habib Rizieq Kabur Didatangi Polsek Karanganyar

    GELORA.CO – Pasca videonya bikin heboh, Pak Mono penantang Habib Rizieq kabur didatangi Polsek Karanganyar.

    Kabar kaburnya Pak Mono yang ngaku Kakek Tua anggota PWI PWI LS Karanganyar diposting dalam salah satu video di akun @neVerAl0nely.

    Dalam postingan tersebut, Pak Mono sesumbar menantang Habib Rizieq Shibab dan mengatakan jika dipukul pakai tangan kanannya kepala langsung pecah.

    Pak Mono juga menyampaikan jika Habib Rizieq bisa mengalahkannya maka dirinya akan sujud dan mengangangkat menjadi gurunya.

    Selain itu Pak Mono juga meminta agar pendukung Habib Rizieq untuk sadar dan tidak usah memberikan junjungan serta menjadikannya sebagai guru besar.

    Namun saat pihak kepolisian Karanganyar, terlihat ke kediaman Pak Mono kosong dan dirinya tidak diketahui kemana.

    Pihak aparat yang mendatangi kediamanan Pak Mono yang disebut jua PWI LS Kabupaten Karanganyar juga mencoba untuk mencari tahu keberadaanya.

    Selain kepolisian Laskar Solo Raya juga ikut ambil bagian mendatangi kediaman Pak Mono yang bertujuan untuk melakukan mediasi.

    Sebelumnya PWI LAskar Fisabilillah Trah Sunan Kalijogo dan Sultan Fatah siap menerima perangnya Rizieq Shihab kapanpun dan dimanapun.

    Atas tantangan tersebut, pihak Persaudaraan Islam Jakarta Selatan menjawab dengan menerima tantangan dan siap bertemu di Lapangan Banteng Jakarta Pusat pada Jumat 27 Juni jam 1 siang.

    Pasca didatangi rumahnya, disebutkan bahwa pada Sabtu 5 April malam, Pak Mono telah berhasil diamankan ke Polsek Karanganyak oleh Laskar Solo Raya dan dilakukan mediasi.

    Namun tidak dikabarkan lebih jauh hasil dari mediasi antara dua kelompok di Kantor Polsek Karanganyar.

    Atas adanya masalah saling manantang antara 2 ormas ini, netizen angkat bicara dan menyayangkan peristiwa ini.

    Menurut mereka, hal ini seperti masyarakat diadu domba dan ribut sendiri.

    “Yaa Allah… sampe kapan agen2 pemecah belah umat ini terus koar2?, tulis akun @MariaAlkaff_

    “Gak sadar apa dia hanya diperalat buat bikin gaduh dan akhirnya dikorbankan. Sementara pentolan2 pemecah belah umat enak2an gak tersentuh dan sembunyi,” tambahnya.

  • Kaget Diklakson Mobil, 2 Perempuan di Purbalingga Jatuh ke Jurang Sedalam 7 Meter – Halaman all

    Kaget Diklakson Mobil, 2 Perempuan di Purbalingga Jatuh ke Jurang Sedalam 7 Meter – Halaman all

    Hendak buang sampah, 2 perempuan di Purbalingga malah jatuh ke jurang sedalam 7 meter kaget diklakson mobil.

    Tayang: Minggu, 6 April 2025 13:30 WIB

    KOMPAS.COM/Dok Polres Purbalingga

    JATUH KE JURANG – Tim SAR mengevakuasi remaja perempuan terjatuh ke jurang di samping jembatan Sungai Bulan, Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025) malam. 

    TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA – Dua perempuan di Purbalingga, Jawa Tengah jatuh ke jurang sedalam 7 meter di samping jembatan Sungai Bulan, Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.

    Keduanya kaget dengan suara klakson mobil saat hendak membuang sampah di sekitar lokasi pada Sabtu (5/4/2025) malam. Beruntung keduanya berhasil dievakuasi.

    Kapolsek Karanganyar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Edi Rasio mengatakan, kedua korban merupakan warga desa setempat bernama Fitrika Aswardani (21) dan Azkha Risti (18).

    “Keduanya ditemukan warga terjatuh di tumpukan sampah di bawah jembatan Sungai Bulan sekitar jam 19.30 WIB,” jelas Edi.

     

    Kronologi Jatuh ke Jurang Karena Kaget Dengar Klakson Mobil

    Dari keterangan korban, keduanya berboncengan sepeda motor menuju lokasi untuk membuang sampah.

    Setelah sampai, mereka memarkir motor di tepi jalan lalu melempar bungkusan sampah dari atas jembatan.

    “Saat itu ada mobil melintas dan membunyikan klakson sehingga mereka kaget dan jatuh ke bawah jembatan sedalam tujuh meter,” ungkap Edi.

    Satu korban tidak mengalami luka sehingga bisa langsung dibantu naik ke atas jembatan.

    Namun, satu korban lainnya diduga mengalami patah tulang sehingga baru bisa dievakuasi Tim SAR Purbalingga menggunakan tandu.

    “Setelah dievakuasi, korban yang mengalami luka langsung dibawa ke rumah sakit PKU Muhammadiyah Bobotsari untuk mendapatkan perawatan,” ujar Edi. 

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Wisatawan Korban Meninggal Dunia di New Sekipan Tawangmangu Dikenal Ceria dan Berprestasi

    Wisatawan Korban Meninggal Dunia di New Sekipan Tawangmangu Dikenal Ceria dan Berprestasi

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Juanisha Calya Putri Sasandy (12) siswa kelas VI asal Joyotakan, RT 5 RW 3 Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Solo dikenal sebagai anak yang ceria dan berprestasi di bidang kesenian.

    Perempuan tersebut meninggal dunia saat liburan bersama keluarga di New Sekipan Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar pada Jumat (4/4/2025) pagi.

    Calya bersama ayah, ibu dan adiknya berkemah di New Sekipan pada Kamis (3/4/2025).

    Nahas, pohon pinus yang berada di dekat tenda yang ditempati Calya dan keluarga tiba-tiba tumbang mengenai mobil dan tenda yang ditempati Calya dan keluarga.

    Perempuan kelas VI itu mengalami luka bagian kepala karena tertimpa patahan pohon saat tidur di dalam tenda pada Jumat pagi.

    Pantauan di rumah duka, tampak pelayat baik itu kerabat, tetangga dan rekan dari ayah dan ibu Calya berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa. Jenazah Calya dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat sekira pukul 14.00.

    Kerabat korban, Ningrum menyampaikan, keponakannya itu merupakan anak yang ceria dan berprestasi di sekolah. Dia berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.

    “Mudah-mudahan khusnul khotimah, meninggalnya kan hari jumat ya. Lebih berhati-hati lagi karena cuaca ini kan esktrim,” katanya kepada Tribunjateng.com. Jumat siang.

    Sementara itu Ketua RT 5 RW 3 Yanto mengatakan, Calya merupakan anak berpestasi di bidang tari. Dia menceritakan, ayahnya dulu sempat menjadi pengendang mengikuti dalang kondang. Dia merasa kehilangan dengan sosok Calya yang dikenal sebagai anak yang ceria.

    “Misal ada event-event kampung, piyambakane ngisi (menari),” terangnya. (Ais).

  • Bocah 12 Tahun yang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Tawangmangu Akan Berulang Tahun Bulan Ini – Halaman all

    Bocah 12 Tahun yang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Tawangmangu Akan Berulang Tahun Bulan Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah tragedi terjadi di kawasan wisata New Sekipan, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (4/4/2025) sekira pukul 04:45 WIB.

    Sebuah pohon pinus kering tumbang menimpa satu keluarga yang sedang berkemah, mengakibatkan satu orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

    Camat Tawangmangu, Eko Joko Widodo, mengonfirmasi korban yang meninggal adalah Juanisha Calya Putri Sasandy, seorang gadis berusia 12 tahun yang merupakan warga Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kota Solo.

    Juanisha mengalami luka parah di bagian kepala dan patah kaki sebelah kanan.

    Meskipun dibawa ke Puskesmas Tawangmangu, nyawanya tidak tertolong.

    “Korban mengalami luka pada bagian kepala sebelah kanan dan patah kaki sebelah kanan, dan dinyatakan meninggal Setelah dilarikan ke puskesmas Tawangmangu,” kata dia.

    Momen ini menjadi semakin pilu karena Juanisha akan berulang tahun pada 26 April mendatang.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh, Juanisha bersama orang tua dan adiknya tiba di New Sekipan pada Kamis (3/4/2025) sekira pukul 13:30 WIB.

    Mereka datang untuk berkemah dan telah mendirikan tenda sebelum kejadian nahas tersebut.

    Saat pohon tumbang, Juanisha masih berada dalam tenda dan dalam keadaan tidur.

    Batang pohon pinus yang kering tiba-tiba ambruk dan mengenai korban.

    Selain Juanisha, beberapa anggota keluarga lainnya juga mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Puskesmas Tawangmangu untuk mendapatkan perawatan.

    Selain itu, pohon yang tumbang juga menimpa kendaraan milik wisatawan lain, namun pemilik mobil tersebut selamat karena sedang berkemah di lokasi yang berbeda.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Info Lalu Lintas Tol Arus Balik Lebaran 2025 Terkini, Ada Buka Tutup Jalan dan Contraflow

    Info Lalu Lintas Tol Arus Balik Lebaran 2025 Terkini, Ada Buka Tutup Jalan dan Contraflow

    Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang akhir pekan, beberapa pemudik kemungkinan sudah mulai pulang kembali ke rantauannya, usai berlebaran di kampung halaman.

    Meski demikian, puncak arus balik diprediksi baru terjadi pada 6 April 2025.

    Berikut kondisi terkini lalu lintas arus balik di tol Jasa Marga

    18.09 WIB #Tol_Solo_Ngawi Colomadu – Ngemplak – Gondangrejo – Karanganyar – Sragen – Ngawi LANCAR. ; Colomadu KM 494 – KM 487 arah Semarang PADAT, kepadatan volume lalin.

    18.09 WIB #Tol_Surabaya_Gempol Dupak – Waru – Sidoarjo – Gempol LANCAR. ; Kejapanan Utama KM 770 – KM 769 arah Dupak PADAT, kepadatan volume lalin

    18.09 WIB #Tol_Semarang_ABC Krapyak – Jatingaleh – Gayamsari – Kaligawe – Srondol LANCAR. ; Tembalang KM 429 – Jatingaleh KM 428 PADAT, kepadatan volume lalin.

    18.09 WIB #Tol_Semarang_ABC Rest Area Gajah Mungkur KM 424 arah Jakarta DIBERLAKUKAN Rekayasa lalu lintas BUKA-TUTUP secara situasional.

    18.09 WIB #Tol_Semarang_Solo Banyumanik – Ungaran – Bawen – Salatiga – Boyolali LANCAR.

    18.09 WIB #Tol_Semarang_Solo Susukan KM 468 – Tengaran KM 459 PADAT, kepadatan volume lalin. Tengaran KM 460 – Pabelan KM 456 PADAT, kepadatan volume lalin. Pabelan KM 451 – Tuntang KM 455 PADAT, kepadatan volume lalin.

    18.09 WIB #Tol_Semarang_Solo Rest Area Boyolali KM 487 dan Pabelan KM 456 arah Jakarta DIBERLAKUKAN Rekayasa lalu lintas BUKA-TUTUP secara situasional.

    18.06 WIB #Tol_Batang_Semarang Kandeman – Weleri – Kendal – Kaliwungu – Kalikangkung LANCAR.

    18.06 WIB #Tol_Batang_Semarang Kaliungu KM 409 – Ngampel KM 398 PADAT, kepadatan volume lalin. Ngampel KM 397 – Ringnarum KM 392 PADAT, kepadatan volume lalin. Ringnarum KM 391 – Weleri KM 384 PADAT, kepadatan volume lalin.

    18.06 WIB #Tol_Batang_Semarang Rest Area Ringarum KM 389 dan Subah KM 360 arah Jakarta DIBERLAKUKAN Rekayasa lalu lintas BUKA-TUTUP secara situasional.

    18.09 WIB WIB #Tol_Batang_Semarang Weleri KM 390 – Gringsing KM 385+700 DIBERLAKUKAN LAJUR CONTRAFLOW/kanan, harap tertib di antrian.

    18.09 WIB #Tol_Batang_Semarang HATI-HATI di Gringsing KM 385+700 – Weleri KM 390, ada LAJUR CONTRAFLOW dari arah Weleri di lajur kanan.

  • 2 Rumah di Ngangkruk Karanganyar Terendam Banjir, Pemilik Pilih Bertahan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 April 2025

    2 Rumah di Ngangkruk Karanganyar Terendam Banjir, Pemilik Pilih Bertahan Regional 3 April 2025

    2 Rumah di Ngangkruk Karanganyar Terendam Banjir, Pemilik Pilih Bertahan
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com –
    Dua rumah di dusun Ngangkruk RT 04/RW 14 Selokaton, Gondangrejo,
    Karanganyar
    terendam air saat
    hujan deras
    yang mengguyur kawasan tersebut, Kamis (3/4/2025) siang. Saluran air yang sempit diduga menjadi penyebab terjadinya
    banjir
    .
    Ketua RT 04 Ngangkruk, Eko Sarwoko saat dihubungi mengungkapkan bahwa hujan deras terjadi di wilayahnya sekitar pukul 13:00 WIB dan menyebabkan dua rumah terendam banjir.

    Hujan deras
    sekali tidak seperti biasanya. Dua rumah terendam air,” kata dia.
    Menurut Eko, tinggi air sempat mencapai 100 cm atau sampai pusar orang dewasa. Namun demikian, pemilik rumah memilih untuk bertahan guna menyelamatkan harta bendanya.
    Menurut Eko, hal ini tidak lepas dari fakta bahwa banjir ini baru pertama kali terjadi.
    Karena itu, tidak ada langkah preventif yang dilakukan.
    “Pemilik rumah tadi menyelamatkan barang-barangnya. Tidak mengungsi karena kondisi saat hujan deras. Dan ini banjir berangsur mulai surut,” kata dia.
    Eko memprediksi, selain karena curah hujan yang sangat tinggi, dua rumah yang terendam air berada di dataran rendah. Di sisi lain saluran air tidak mampu menampung debit air yang tinggi.
    “Ada gorong-gorong di belakang rumah itu tidak mampu menampung debit air,” papar dia.
    Eko menambahkan, sejauh ini belum ada tindakan dari Pemerintah Desa setempat mengingat banjir baru pertama kali terjadi.
    “Sejauh ini belum ada tindakan dari Pemerintah Desa setempat. Kalau ingin dibenahi ya itu di gorong-gorong itu,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Deras Guyur Tol Solo-Kertosono, 3 Mobil Tabrakan Beruntun

    Hujan Deras Guyur Tol Solo-Kertosono, 3 Mobil Tabrakan Beruntun

    Bisnis.com, SOLO —  Hujan deras mengguyur ruas jalan tol Solo-Kertosono pada hari Kamis (3/4/2025) atau H+3 Lebaran 2025.

    Hujan mulai turun pada sekitar pukul 14.04 WIB di dekat Gerbang Tol Karanganyar KM 513. 

    Meskipun cukup deras, laju kendaraan di jalan tol masih normal dengan jarak pandang wajar.

    Sekitar pukul 14.35 WIB, hujan turun sangat deras meski tidak berangin. Jarak pandang dari mobil ke depan tertutup derasnya hujan, terbatas menjadi hanya sekitar 3-4 meter ke depan.

    Kendaraan mulai melambat dan menyalakan lampu hazard. Sejumput kemudian, Honda Brio berwarna kuning pas di depan mobil yang dikendarai Tim Jelajah Lebaran 2025 Bisnis Indonesia berhenti mendadak.

    Beruntung mobil Tim Jelajah bisa mengerem tepat waktu, terpaut beberapa centimeter dari Honda Brio berwarna kuning di depan. 

    Sontak menoleh ke belakang mengkhawatirkan kendaraan dari belakang terlalu mepet, beruntung posisinya kosong sehingga tabrakan dari belakang tidak terjadi.

    Usai berhenti sekian menit mencerna apa yang terjadi di depan, mobil Tim Jelajah melaju mendahului Honda Brio.

    Ternyata terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan tiga mobil di depan Brio tersebut. Terpantau bagian depan mobil yang paling belakang ringsek meskipun tidak parah. Sedangkan mobil yang diapit di tengah mengalami kerusakan di bagian depan dan belakang.

    Sampai tulisan ini ditulis, hujan terus turun sampai pukul 15.43 WIB dan mulai mereda.