kab/kota: Karanganyar

  • Roy Suryo Anggap Remeh Komentar Dian PSI: Bukan Lulusan UGM, DO dari Unram

    Roy Suryo Anggap Remeh Komentar Dian PSI: Bukan Lulusan UGM, DO dari Unram

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar Telematika, Roy Suryo, emoh terlalu menanggapi komentar kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, terkait polemik keabsahan ijazah Jokowi.

    Seperti diketahui, Dian merupakan salah satu kader PSI yang paling aktif pasang badan untuk ayah dari Ketua Umumnya, Kaesang Pangarep tersebut.

    Apalagi, baru-baru ini Dian memberikan komentar terkait foto KKNnya di Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar 1990 lalu.

    “Kalau statemennya Dian Sandi tentang foto asli KKN saya, nggak pantas ditanggapi ya,” kata Roy kepada fajar.co.id, Selasa (24/6/2025).

    Alasan Roy tidak main-main, ia melihat bahwa Dian bukan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM). Meskipun, Dian yang mengunggah foto ijazah yang diklaim milik Jokowi di X.

    “Dia bukan Lulusan UGM, jadi nggak bisa membedakan Desa KKN UGM, Mojoroto, Kecamatan Mojogedang 1990, yang jelas tergambar di Monogram itu,” tukasnya.

    Alasan lainnya, Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengungkapkan bahwa Dian pernah gagal sebagai mahasiswa alias Drop Out (DO).

    “Bahkan selaku mahasiswa pun dia DO dari Universitas Mataram,” tandasnya.

    Sebelumnya, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, turut meragukan foto yang diklaim masa-masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pakar telematika, Roy Suryo.

    Hal ini sebagai respons Dian setelah melihat foto Roy saat menjalani KKN pada tahun 1990 di Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

    Foto yang diklaim sebagai dokumentasi asli itu menunjukkan dua mahasiswa sedang sibuk membuat media presentasi di atas tikar yang digelar di dalam sebuah ruangan.

  • Tantang Keaslian Foto Jokowi, Roy Suryo Tampilkan Bukti KKN Asli

    Tantang Keaslian Foto Jokowi, Roy Suryo Tampilkan Bukti KKN Asli

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernah blak-blakan mengatakan keraguannya terhadap keaslian foto KKN Jokowi yang diunggah kader PSI, Dian Sandi Utama, Pakar Telematika, Roy Suryo, memberikan pembanding.

    Baru-baru ini, Roy mengirim beberapa foto masa KKNnya kepada fajar.co.id, membandingkan potret lawas tersebut dengan unggahan Dian di X.

    “Ini saya kirim untuk pembanding bagaimana foto-foto KKN saya yang asli tahun 1990 di Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, JawaTengah itu,” ujar Roy, Selasa (24/6/2025).

    Ditegaskan Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, dirinya saat itu bukan hanya numpang foto seperti Jokowi sebagaimana yang diklaim Dian.

    “Bukan hanya foto nebeng di Desa tetangga seperti yang diposting Sandi PSI itu. Tetapi jelas kegiatan-kegiatan KKNnya, meski hanya terpaut 5 tahun (1990 vs 1985),” ucapnya.

    Kata Roy, foto yang disebarkan Dian rawan direkayasa melalui digital inserting obyek. Apalagi menurutnya foto tersebut direpro dengan miring.

    “Kalau ini jelas foto Asli, discan secara profesional agar bisa diteliti secara ilmiah,” Roy menunjukkan fotonya.

    Sebelumnya diberitakan, Roy Suryo, mengatakan bahwa foto yang diunggah Dian Sandi tidak bisa dijadikan dasar.

    “Ini hanya foto reproduksi yang miring, jelek sekali dan tidak bernilai apa-apa,” ujar Roy kepada fajar.co.id, Rabu (18/6/2025).

    Mantan Menpora ini blak-blakan menuturkan bahwa yang diunggah Dian Sandi merupakan sandiwara kesekian kalinya untuk menutupi kebohongan.

    “Kalau di foto KKN yang diupload kader PSI dikatakan ada Jokowi, maka cerita (sandiwara) ada mahasiswa berkacamata yang dibonceng naik Vespa ambil Gitar dari Solo versi, katanya, tukang Fotokopi tahun 1983 itu bohong besar lagi,” Roy menuturkan.

  • BGN: Program MBG beri efek domino perputaran ekonomi lokal

    BGN: Program MBG beri efek domino perputaran ekonomi lokal

    Program ini tidak hanya berdampak pada kondisi gizi penerima manfaat, tetapi juga berdampak pada kelembagaan ekonomi lokal, …, dan petani di setiap daerah.

    Jakarta (ANTARA) – Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berdampak pada pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga turut memberi efek domino pada perputaran ekonomi lokal.

    “Selain fokus dalam pemenuhan gizi, program ini juga mampu memberikan efek domino terhadap masyarakat, khususnya perputaran ekonomi lokal, sangat tampak sekali di daerah,” ujar Staf Khusus Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi Reddy Hendra Gunawan di Jakarta, Minggu.

    Redy mengatakan bahwa program ini telah memberikan efek berantai terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, badan usaha milik desa (BUMDes), serta petani dan peternak lokal.

    Di sejumlah wilayah, dampak ini terlihat dari meningkatnya aktivitas produksi dan distribusi bahan pangan sebagai bagian dari dukungan terhadap dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).

    Ia mencontohkan di Desa Gagaksipat, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sebuah usaha rumahan penghasil tempe kini menjadi salah satu pemasok rutin untuk SPPG. Sejak menjadi mitra program, kapasitas produksi tempe di tempat tersebut meningkat signifikan.

    Hal serupa juga terjadi di Selo dan Karanganyar. Petani di daerah tersebut mengalami peningkatan permintaan terhadap hasil panen mereka. Di beberapa wilayah di Jawa Barat, kata dia, peningkatan produksi bahkan mencapai tujuh kali lipat akibat permintaan dari SPPG.

    “Artinya program ini tidak hanya berdampak pada kondisi gizi penerima manfaat, tetapi juga berdampak pada kelembagaan ekonomi lokal, pengusaha kecil, koperasi, bumdes, dan petani di setiap daerah,” ucap dia.

    Redy menyebutkan setidaknya terdapat 144 UMKM yang sudah bergabung menjadi mitra BGN. Terdapat pula 23 koperasi, 7 bumdes, 25 CV, dan 144 perusahaan yang bermitra dalam hal penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur SPPG yang dibutuhkan oleh BGN.

    “Total supplier dari koperasi bumdes, UMKM, totalnya ada sekitar 4.718. Jadi, ini angka yang luar biasa, baru 6 bulan berjalan, saya kira ini efek yang sangat signifikan untuk kelembagaan ekonomi lokal,” kata Redy.

    Lebih lanjut Redy menambahkan bahwa pelaksanaan program juga berdampak pada partisipasi siswa di sekolah. Berdasarkan laporan dari sejumlah daerah, kehadiran siswa meningkat seiring dengan pemberian makan bergizi gratis pada jam sekolah.

    Selain itu, dalam mendukung penyelenggaraan program, BGN telah menetapkan norma, standar, serta kebijakan terkait keamanan pangan dan manajemen operasional.

    Kepala SPPG di seluruh wilayah, kata dia, juga mengevaluasi secara rutin setiap pekan guna memastikan kelancaran pelaksanaan dan memperbaiki kendala yang muncul di lapangan.

    “Tentunya Badan Gizi Nasional selalu melakukan perbaikan-perbaikan terus-menerus, evaluasi setiap pekan,” katanya.

    Bahkan, setiap hari Kamis dan Jumat, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan seluruh kepala SPPG pada sore hari untuk bisa mengevaluasi semua pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis ini.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seorang Dosen Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos Karanganyar, Diduga Sudah 4 Hari
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Juni 2025

    Seorang Dosen Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos Karanganyar, Diduga Sudah 4 Hari Regional 17 Juni 2025

    Seorang Dosen Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos Karanganyar, Diduga Sudah 4 Hari
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS.com – 
    Warga Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten
    Karanganyar
    , digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan di kamar kos, Senin (16/6/2025).
    Korban diketahui bernama Theresia Simatupang (53), dosen asal Medan, yang diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari empat hari.
    Kapolsek Colomadu, AKP Juritna mengungkapkan, pihaknya menerima laporan adanya penemuan mayat sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah menerima laporan tersebut, anggota langsung mendatangi lokasi kejadian.
    Ia mengatakan, berdasarkan keterangan pemilik kos, bau tidak enak sudah tercium sejak beberapa hari yang lalu.
    “Sumber bau di kamar kos Nomor 17. Kondisinya pintu tidak dikunci, setelah dibuka di situ ditemukan Ibu Theresia sudah meninggal. Diperkirakan lebih dari 4 hari,” katanya kepada wartawan, Senin malam.
    Berdasarkan identitasnya, korban merupakan seorang dosen.
    Kendati demikian, pihaknya belum mengetahui persis kampus tempatnya mengajar.
    AKP Juritna mengungkapkan, korban tinggal seorang diri di kos tersebut sudah sekitar satu tahun.
    Saat ditanya apakah ada tanda kekerasan, dia mengatakan, masih dilakukan penyelidikan guna memastikan hal tersebut.
    “Ini (jenazah) sudah dibawa ke RS Bhayangkara (Solo) untuk dilakukan autopsi,” terangnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • For Revenge hingga Efek Rumah Kaca Siap Guncang Solo lewat SoundbLAst 2025

    For Revenge hingga Efek Rumah Kaca Siap Guncang Solo lewat SoundbLAst 2025

    JAKARTA – SoundbLAst 2025 hadir sebagai gebrakan baru Bold Music untuk meramaikan industri musik Tanah Air. Gelaran yang menampilkan kreativitas musisi anak bangsa ini akan digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar, Solo pada Sabtu, 14 Juni.

    Tidak tanggung-tanggung, SoundbLAst 2025 akan memboyong sembilan penampil, yaitu KaraoKomedi, MCPR, Threesixty, Good Morning Everyone, DNA x Nikojunius, Bukan WG, Efek Rumah Kaca, Last Child, dan For Revenge.

    SoundbLAst 2025 ditujukan bukan hanya konser musik biasa, tapi juga festival yang memadukan musik dan juga interaksi dengan penonton – mengusung tiga pilar experience, yaitu crowd, venue dan performance experience.

    Aqmarina Septiana selaku Strategic Director Growth Creative House mengatakan, gelaran ini akan memberikan keseruan interaktif di area permainan, atmosfer visual yang dirancang tematik, hingga pertunjukan panggung spektakuler yang melibatkan penonton secara langsung.

    ”SoundbLAst 2025 akan menjadi festival musik yang tidak bisa hanya didengar tetapi harus diceritakan dan diharapkan bisa menjadi festival musik terbesar dan dinanti oleh masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Solo,” kata Aqmarina Septiana dalam keterangannya, Jumat, 13 Juni.

    Festival ini juga menjanjikan sebuah perjalanan menyeluruh yang menggugah indera, menyentuh emosi, dan menghidupkan kembali semangat kolektif dalam merayakan skena musik Tanah Air.

    “Sesuai dengan misi Bold Music untuk menghadirkan festival musik berkualitas di kota-kota besar di Indonesia, SoundbLAst adalah wujud nyata dari komitmen tersebut agar penikmat musik di luar kota Jakarta juga bisa mendapatkan pengalaman yang serupa,” ujar Christian Setiawan mewakili Bold Music,

    Bukan hanya musik, SoundbLAst 2025 juga turut dimeriahkan oleh penampilan dari Stand Up Comedy yang akan melengkapi rangkaian hiburan dengan sentuhan komedi segar, menciptakan momen tawa sebelum kembali ke euforia panggung utama.

    Adapun, tiket SoundbLAst 2025 di Solo dapat dibeli secara online dengan mengunjungi @soundblastfestival di Instagram atau dapat melakukan pembelian di website etupay.tunaipay.com dan Artatix.co.id.

    Tiket juga dapat dibeli secara offline di beberapa kafe, seperti Namdwa Headquarters, Makan Daging, Eden.SOC, Cold n Brew, Mizu, dan AM&CO.

  • Maju Tiga Besar Lomba Desa Jawa Timur, Gonggang Tawarkan Potensi Peternakan dan Pertanian Unggulan

    Maju Tiga Besar Lomba Desa Jawa Timur, Gonggang Tawarkan Potensi Peternakan dan Pertanian Unggulan

    Magetan (beritajatim.com) – Desa Gonggang, yang terletak di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berhasil menembus tiga besar dalam ajang Lomba Desa tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2025. Desa ini dikenal dengan keindahan alam dan kesejukan suasananya, serta potensi ekonomi yang kuat di bidang pertanian dan peternakan.

    Kesuburan tanah serta kegigihan warga dalam mengelola lahan dan hewan ternak menjadi kekuatan utama desa ini. Hampir setiap keluarga di Gonggang memelihara sapi, didukung oleh ketersediaan pakan ternak yang melimpah dan lingkungan yang ideal. Potensi ini pula yang mengantarkan Desa Gonggang menjadi wakil Kabupaten Magetan di ajang Lomba Desa tingkat provinsi.

    Setelah meraih Juara I di tingkat kabupaten, Desa Gonggang melaju ke seleksi administrasi tingkat provinsi dan berhasil masuk enam besar. Desa ini kemudian diundang untuk memaparkan potensi dan keunggulannya di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur pada Rabu, 21 Mei 2025.

    Dari enam desa, terpilih tiga besar yang berhak mengikuti penilaian kunjung lapang, yaitu Desa Gonggang (Magetan), serta dua desa lainnya dari Kabupaten Blitar dan Kabupaten Mojokerto.

    Dalam tahap kunjungan lapang, Tim Penilai dari Provinsi Jawa Timur menilai langsung ke 20 titik lokasi dengan berbagai kriteria. Gonggang memamerkan beragam potensi, antara lain penggemukan sapi dan kambing, pertanian palawija, padi, aneka sayuran, perdagangan janggelan, anyaman mending, pengeringan empon-empon, kerajinan tusuk sate, meubel, dan tanaman hias.

    Dalam aspek investasi, Desa Gonggang menarik perhatian berbagai investor, seperti Magetan Farm yang berfokus pada ternak kambing, PT Indofood melalui program distribusi bibit kentang, CV Citra Asia untuk pembibitan tomat dan cabai, serta investor peternak ayam pedaging. Keberhasilan ini mencerminkan daya tarik dan potensi ekonomi desa yang semakin diperhitungkan di tingkat regional.

    Pemberdayaan masyarakat juga disesuaikan dengan karakteristik penduduk. Masing-masing RT menerima bantuan ternak kambing yang dikembangkan secara mandiri oleh warga, sebagai bagian dari program pemberdayaan berbasis potensi lokal.

    Desa Gonggang terdiri dari enam dusun: Biting, Gonggang, Kopen, Dagung, Candi, dan Templek. Terdiri dari 47 RT dan 5 RW, desa ini memiliki luas wilayah 1.087 hektar (10,87 km²) dan dihuni oleh 5.217 jiwa. Secara geografis, Desa Gonggang berbatasan dengan Desa Genilangit dan Janggan di utara, Desa Poncol di timur, Desa Golo Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri di selatan, serta Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah di barat. [fiq/ian]

  • Dua Penerus Bisnis Keluarga Lukminto ‘Melawan’ Kurator Kepailitan Sritex

    Dua Penerus Bisnis Keluarga Lukminto ‘Melawan’ Kurator Kepailitan Sritex

    Bisnis.com, JAKARTA — Bekas duo petinggi PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), Iwan Setiawan Lukminto dan Iwan Kurniawan Lukminto, melawan balik kurator pailit. Mereka mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Semarang. Putra mendiang konglomerat Lukminto itu mempersoalkan sejumlah aset yang masuk ke dalam harta pailit.

    Bisnis mencatat bahwa kerajaan bisnis keluarga Lukminto berada di titik nadir setelah SRIL dinyatakan pailit. Seluruh aset diambil alih kurator. Selain itu, Iwan Setiawan Lukminto bahkan telah menjadi tersangka di perkara korupsi fasilitas kredit emiten tekstil tersebut. Adiknya, Iwan Kurniawan Lukminto, juga telah dicegah ke luar negeri oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

    Iwan Setiawan dan Iwan Kurniawan, adalah penerus bisnis keluarga Lukminto. Keduanya punya pengalaman bertahun-tahun. Iwan Setiawan pernah menjabat sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama SRIL. Sedangkan, Iwan Kurniawan terakhir kali menjabat sebagai Direktur Utama SRIL atau Sritex sebelum berakhir bangkrut. 

    Sayangnya Iwan Kurniawan tidak banyak bicara ketika dikonfirmasi mengenai gugatan yang dilayangkan ke PN Semarang saat ditemui seusai diperiksa oleh penyidik Kejagung sebagai saksi dalam perkara korupsi kredit Sritex.

     “Sudah tidak, ya,” kata Iwan yang kemudian segera dipotong oleh penasihat hukumnya, Calvin Wijaya. “Proses masih berjalan, kita enggak bisa [jawab].”

    Berdasarkan sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) PN Semarang, gugatan duo Iwan Lukminto teregister dengan nomor 9/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain/2025/PN Niaga Smg pada Jumat (16/5/2025).

    Duduk sebagai tergugat, Denny Ardiansyah, Nur Hidayat, Fajar Romy Gumilar, dan Nurma Candra Yani Sadikin. Mereka adalah tim kurator kepailitan Sritex Grup.

    Dalam petitumnya, dua bersaudara itu meminta agar tim kurator kepailitan agar terlebih dahulu menghapus aset milik Iwan Lukminto sebelum putusan Sritex pailit berkekuatan hukum tetap atau inkrah. “Memerintahkan tergugat untuk terlebih dahulu menghapus aset-aset milik dan atas nama para penggugat dari pertelaan aset pailit perkara,” dalam SIPP PN Semarang, dikutip Selasa (10/6/2025).

    Tercatat, ada 152 aset yang tersebar di Sukoharjo, Karanganyar, Surakarta hingga Sragen milik Iwan bersaudara yang dijadikan materi dalam gugatan tersebut. Iwan bersaudara itu juga meminta PN Niaga agar bisa mengabulkan permintaan pihaknya soal pemisahan antara aset pribadi dengan Sritex Grup. 

    Alasannya, perbuatan tim kurator yang memasukan aset pribadi pengunggat ke dalam daftar kepailitan dinilai telah merugikan Iwan Lukminto bersaudara.

    Dengan demikian, Iwan Lukminto meminta agar tim kurator bisa menghapus aset pribadinya dalam daftar pertelaan dalam perkara kepailitan Sritex Grup mulai dari PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries dan PT Primayudha Mandirijaya.

    Sebagai gantinya, Iwan Lukminto bersaudara ini meminta agar aset pribadi itu diganti dengan aset sponsor yang telah diberikan secara sukarela. Total, 103 aset sponsor berupa sertifikat hak milik yang tersebar di Sukoharjo.

    “Menyatakan sah aset sponsor yang diberikan secara sukarela oleh para penggugat kepada tergugat sebagai aset pengganti untuk dimasukkan ke dalam daftar pertelaan harta pailit.”

    Bisnis telah berupaya menghubungi pihak kurator terkait gugatan dua bekas petinggi Sritex. Namun hingga berita ini diunggah, pesan yang disampaikan Bisnis, belum dijawab oleh yang bersangkutan.

    Aset Disewakan

    Adapun nasib Sritex berakhir tragis. Perusahaan yang pernah menyandang status raksasa tekstil Indonesia itu, diputus pailit. Upaya going concern gagal. Sritex kemudian dinyatakan bangkrut. Lebih dari 10.000 pekerjanya terpaksa kena pemutusan hubungan kerja alias PHK.

    Kasus Sritex memantik perhatian pemerintah. Namun sejauh ini upaya mereka untuk menyelematkan buruh Sritex juga belum membuahkan hasil. Janji tentang buruh yang dipekerjakan kembali rupanya tidak mudah membalikan telapak tangan. Upaya kurator untuk menyewakan harta kepailitan Sritex, juga masih sepi peminat.

    “Belum ada [yang nyewa],” ujar anggota tim Kurator Sritex kepada Bisnis beberapa waktu lalu. 

    Dalam catatan Bisnis, kurator kepailitan PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex (SRIL) telah mengumumkan harga sewa sebanyak enam aset tanah dan bangunan milik perseroan yang kini telah berstatus pailit.

    Berdasarkan dokumen sewa harta pailit yang diunggah dalan laman resmi mereka, tim kurator menyampaikan langkah penyewaan aset emiten tekstil ini berdasarkan saran dari Presiden Prabowo Subianto.

    Di samping itu, alasan penyewaan tersebut juga ditujukan sebagai langkah penyelamatan karyawan yang telah dipecat serta menjaga nilai aset Sritex Group agar tidak turun signifikan. “Pada pokoknya Pemerintah Republik Indonesia menyarankan agar harta pailit milik Para Debitor Pailit disewakan kepada pihak yang memiliki kompetensi di bidang tekstil,” dalam dokumen sewa harta pailit, dikutip Kamis (8/5/2025).

    Tim kurator juga menjelaskan ketentuan sewa aset ini. Misalnya, tim kurator tetap melakukan pemberesan harta pailit Sritex Group secara paralel. Kemudian, masa sewa ditentukan mulai dari enam bulan sampai satu tahun. Masa sewa ini dapat diperpanjang apabila pemberesan lelang terlaksana, namun tanpa pembeli.

    “Apabila pemberesan melalui lelang terlaksana dengan adanya pembeli maka sewa berhenti sesuai dengan masa sewa dalam kontrak dan tidak dapat diperpanjang,” tambah tim kurator.

    Selanjutnya, ketentuan lain dapat dibicarakan lebih lanjut dan akan diatur secara rinci melalui kesepakatan dan kontrak. Dalam dokumen yang sama, tim kurator merincikan enam aset tanah bangunan yang disewakan dengan harga dan luas yang variatif, termasuk Pabrik I dan Pabrik II milik Sritex.

    Adapun, jika menilik data piutang tetap kreditur Sritex mencapai Rp29,8 triliun. Jumlah itu terdiri dari tagihan dari kreditur preferen senilai Rp619,5 miliar, kreditur sparatis Rp919,7 miliar, dan kreditur konkuren Rp28,3 triliun. Angka ini per Januari 2025.

    Iwan Kurniawan Diperiksa 2 Kali

    Sementara itu, Kejaksaan Agung (Kejagung) melanjutkan pemeriksaan Dirut PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) alias Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto dalam perkara dugaan korupsi pemberian kredit Sritex Grup.

    Tercatat, adik dari tersangka Iwan Setiawan Lukminto itu telah dipanggil Kejagung sebagai saksi dua kali. Untuk pemeriksaan pertama dilakukan pada Senin (2/6/2025).

    Dalam pemeriksaan kali ini, Kapuspenkum Kejagung RI, Harli Siregar mengatakan Iwan saat ini diperiksa atas kaitannya dalam pengajuan pencairan kredit dari sejumlah bank kepada Sritex.

    “Pemeriksaan lanjutan ini berdasarkan informasi bahwa ini lebih pada apakah yang bersangkutan dilibatkan atau tidak dilibatkan dalam proses pengajuan dan pencairan kredit,” ujarnya di Kejagung, Selasa (10/6/2025).

    Selain itu, Iwan Kurniawan juga didalami atas pengelolaan sejumlah unit anak usaha Sritex Grup. Pasalnya, Iwan diperiksa juga atas kapasitasnya sebagai direktur beberapa anak usaha Sritex.

    “Jadi, itu yang terus didalami oleh penyidik untuk melihat bagaimana peran dari tersangka yang sudah ditetapkan dengan saksi yang diperiksa hari ini,” tegasnya.

    Adapun Iwan dalam pemeriksaan kemarin mengaku telah dicecar 22 pertanyaan oleh penyidik pada Direktorat Jampidsus Kejagung RI.

    “Ada sekitar 20 pertanyaan. Ya [untuk pertanyaannya] itu nanti mungkin detailnya dari penyidik ya,” ujar Iwan di Kejagung, Selasa (10/6/2025).

    Dia menyatakan bakal diperiksa lebih lanjut dalam perkara dugaan korupsi pemberian kredit ini. Hanya saja, untuk jadwal pemeriksaan lanjutan itu masih belum diketahui.

    Saudara kandung tersangka Iwan Setiawan Lukminto itu memastikan bahwa dirinya bakal menghormati setiap proses hukum yang ada. “Ya, sebagai warga negara yang baik, tentunya saya menghormati proses hukum,” pungkasnya.

  • Tim SAR Evakuasi Pendaki yang Terkilir saat Mendaki Gunung Klotok Kediri 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 Juni 2025

    Tim SAR Evakuasi Pendaki yang Terkilir saat Mendaki Gunung Klotok Kediri Surabaya 10 Juni 2025

    Tim SAR Evakuasi Pendaki yang Terkilir saat Mendaki Gunung Klotok Kediri
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com

    Tim SAR
    gabungan berhasil mengevakuasi seorang pendaki yang mengalami masalah kesehatan saat mendaki menuju Watu Bengkah di
    Gunung Klotok
    , Kota
    Kediri
    , Jawa Timur, Senin (9/6/2025) malam.
    Pendaki tersebut diketahui bernama Novian Risky (17), warga Karanganyar, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
    Novian mengalami cedera kaki terkilir yang menghalanginya untuk menyelesaikan pendakian di gunung setinggi 500 meter di atas permukaan air laut (mdpl) tersebut.
    Aji Blangkon dari Wana Rescue, yang terlibat dalam evakuasi, menjelaskan bahwa survivor ditemukan masih berada di jalur pendakian, namun dalam kondisi tidak dapat berjalan.
    “Bukan hilang. Masih pada jalur tapi kakinya sakit sehingga tidak bisa jalan,” ungkap Aji Blangkon kepada Kompas.com, Selasa (10/6/2025).
    Tim gabungan memberikan bantuan kepada Novian, yang memiliki berat badan sekitar 100 kilogram, dengan cara memapahnya turun melalui jalur pendakian.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Joko Ariyanto, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula ketika Novian mendaki gunung bersama empat rekannya pada siang hari.
    “Menjelang perjalanan sore, survivor terkilir kakinya sehingga tak sanggup lagi naik,” ujar Joko Ariyanto.
    Situasi semakin mendesak seiring dengan gelapnya malam.
    Salah satu rekan Novian turun gunung untuk mencari pertolongan.
    Sementara itu, Novian juga berusaha mencari bantuan dengan menggunakan gadgetnya.
    Dalam pencariannya, ia menemukan nomor kedaruratan 112 yang merupakan layanan Lapor Mbak Wali Kota Kediri.
    “Laporan yang masuk itu lalu ditembuskan kepada BPBD, lalu kami turun evakuasi,” lanjut Joko Ariyanto.
    Operasi evakuasi berhasil diselesaikan sebelum tengah malam.
    Novian, yang masih dalam kondisi kesakitan pada kakinya, kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
    Watu Bengkah merupakan lokasi favorit bagi para pendaki di Gunung Klotok, menawarkan pemandangan indah berupa gugusan bukit dan hamparan hutan hijau.
    Pemandangan malam hari semakin menarik dengan temaram lampu-lampu Kediri yang terlihat dari puncak gunung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Kota Kediri Selamatkan Pendaki di Bukit Klotok Usai Lapor Mbak Wali 112

    BPBD Kota Kediri Selamatkan Pendaki di Bukit Klotok Usai Lapor Mbak Wali 112

    Kediri (beritajatim.com) – Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri menyelamatkan seorang pendaki yang mengalami cedera kaki saat mendaki Gunung Klotok, Senin (9/6/2025) malam. Aksi penyelamatan dilakukan usai Novian Risky (17), asal Desa Karanganyar Wates itu menghubungi Lapor Mbak Wali 112.

    Peristiwa bermula ketika lima orang pendaki berangkat menuju Puncak Watu Bengkah sekitar pukul 12.00 WIB, siang kemarin. Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, salah satu dari mereka mengalami cedera kaki akibat terkilir. Dia kemudian tidak mampu melanjutkan perjalanan.

    Melihat kondisi semakin gelap, teman-teman Novian Risky turun terlebih dahulu untuk mencari bantuan. Sementara itu, si pendaki mencoba mencari pertolongan menggunakan ponselnya. “Temannya turun minta tolong. Nah, yang bersangkutan akhirnya buka Google, terus ada informasi 112, akhirnya dia telepon 112,” tutur Kalaksa BPBD Kota Kediri, Joko Arianto, Selasa (10/6/2025).

    Setelah menerima laporan tersebut, BPBD Kota Kediri segera menindaklanjutinya. Unit Reaksi Cepat (URC) dikerahkan menuju lokasi dan bersiap melakukan pencarian.

    Pada pukul 18.22 WIB, tim gabungan dari BPBD Kota Kediri, Wana Rescue Indonesia, dan Blasteran Adventure mulai menyusuri area Bukit Klotok, fokus pada titik koordinat terakhir yang diketahui. Sekitar pukul 19.00 WIB, NR berhasil ditemukan.

    Saat itu, dia ditemukan dalam kondisi kesakitan dan tidak bisa berjalan sendiri. “Akhirnya dipapah tim BPBD,” ungkap Joko.

    Setelah melewati jalur yang licin dan terjal dengan kondisi pencahayaan minim sekitar pukul 20.23 WIB, si pendaki akhirnya berhasil dievakuasi ke titik aman dan dipertemukan kembali dengan keluarganya.

    Kerabat pendaki mengaku bersyukur dengan diselamatkannya Novian Risky. Dia mengapresiasi program Lapor Mbak Wali 112 dan kesigapan tim dalam sinergi ini. “Terimaksih kepada semua pihak, tim penyelamat. Dari program 112 ini, keponakan saya bisa diselamatkan. Terimakasih bu Wali Kota (Vinanda Prameswati),” ujar kerabat pendaki. [nm/kun]

  • Duo Iwan Lukminto Gugat Tim Kurator Sritex ke PN Semarang!

    Duo Iwan Lukminto Gugat Tim Kurator Sritex ke PN Semarang!

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan bos PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) alias Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto dan Iwan Setiawan Lukminto menggugat tim kurator kepailitan Sritex ke Pengadilan Niaga Semarang.

    Berdasarkan sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) PN Niaga Semarang, gugatan itu teregister dengan nomor 9/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain/2025/PN Niaga Smg pada Jumat (16/5/2025).

    Duduk sebagai tergugat, Denny Ardiansyah, Nur Hidayat, Fajar Romy Gumilar, dan Nurma Candra Yani Sadikin selaku tim kurator kepailitan Sritex Grup.

    Dalam petitumnya, dua bersaudara itu meminta agar tim kurator kepailitan agar terlebih dahulu menghapus aset milik Iwan Lukminto sebelum putusan Sritex pailit berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

    “Memerintahkan tergugat untuk terlebih dahulu menghapus aset-aset milik dan atas nama para penggugat dari pertelaan aset pailit perkara,” dalam SIPP PN Semarang, dikutip Selasa (10/6/2025).

    Tercatat, ada 152 aset yang tersebar di Sukoharjo, Karanganyar, Surakarta hingga Sragen milik Iwan bersaudara yang dijadikan materi dalam gugatan tersebut.

    Iwan bersaudara itu juga meminta PN Niaga agar bisa mengabulkan permintaan pihaknya soal pemisahan antara aset pribadi dengan Sritex Grup. 

    Alasannya, perbuatan tim kurator yang memasukan aset pribadi pengunggat ke dalam daftar kepailitan dinilai telah merugikan Iwan Lukminto bersaudara.

    Dengan demikian, Iwan Lukminto meminta agar tim kurator bisa menghapus aset pribadinya dalam daftar pertelaan dalam perkara kepailitan Sritex Grup mulai dari PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries dan PT Primayudha Mandirijaya.

    Sebagai gantinya, Iwan Lukminto bersaudara ini meminta agar aset pribadi itu diganti dengan aset sponsor yang telah diberikan secara sukarela. Total, 103 aset sponsor berupa sertifikat hak milik yang tersebar di Sukoharjo.

    “Menyatakan sah aset sponsor yang diberikan secara sukarela oleh para penggugat kepada tergugat sebagai aset pengganti untuk dimasukkan ke dalam daftar pertelaan harta pailit,” masih dalam daftar petitum gugatan Iwan Lukminto bersaudara.