kab/kota: Karanganyar

  • Kaesang ziarah ke makam Presiden Ketiga RI B.J. Habibie

    Kaesang ziarah ke makam Presiden Ketiga RI B.J. Habibie

    “Hari ini kami ke makam Presiden Ketiga, kami di sini untuk menghormati beliau,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menggelar ziarah dan tabur bunga ke makam Presiden Ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat.

    “Hari ini kami ke makam Presiden Ketiga, kami di sini untuk menghormati beliau,” kata Kaesang di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat.

    Dalam kesempatan itu Kaesang juga mengutip pernyataan Habibie soal makna hidup untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara.

    “Kami juga meng-quote salah satu pernyataan beliau yaitu ‘di dalam kehidupan kita harus bisa memberikan sebanyak-banyaknya, bukan malah meminta sebesar-besarnya’,” ujarnya.

    Kaesang menambahkan, kutipan Habibie tersebut akan menjadi menjadi pedoman PSI bahwa partai politik juga punya tugas yang sama yakni memberikan yang terbaik untuk kemajuan bangsa dan negara.

    “Kami di sini menanggapi itu sebagai partai, kami harus bisa memberikan manfaat yang besar bagi seluruh lapisan masyarakat. Bukan malah menjarah apa yang dimiliki oleh masyarakat,” kata Kaesang.

    Kaesang mengatakan ziarah tersebut adalah bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia oleh PSI, seraya menambahkan sangat banyak jasa Habibie dan pahlawan nasional yang saat ini dinikmati oleh seluruh anak bangsa.

    “Ya semuanya, kita bisa merasakan, kita bisa berdiri di sini, bisa menghirup nafas dengan tenang di sini karena semua jasa pahlawan kita,” tuturnya

    Selain ke makam Habibie, di TMP Kalibata Kaesang juga berziarah dan menggelar tabur bunga di makan mantan Ketua MPR Taufik Kiemas dan Kristiani Herrawati atau yang lebih dikenal dengan nama Ani Yudhoyono.

    Kemudian Perdana Menteri Pertama RI Sutan Sjahrir, dan Wakil Presiden RI Ketiga yang juga pendiri Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Adam Malik, serta sejumlah pahlawan nasional lainnya

    Selanjutnya Kaesang juga akan berziarah ke makam Proklamator sekaligus Presiden Pertama RI Soekarno di Blitar, Jawa Timur, makam Presiden Kedua RI Soeharto di Astana Giri Bangun, Karanganyar, dan makam Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur di Jombang, Jawa Timur.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PU Targetkan Bendungan Cabean di Blora Rampung 2026, Begini Progresnya

    PU Targetkan Bendungan Cabean di Blora Rampung 2026, Begini Progresnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan konstruksi Bendungan Cabean yang terletak di Desa Karanganyar Dan Desa Todanan Kabupaten Blora bakal rampung pada Desember 2026.

    Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menjelaskan bahwa bendungan tersebut berada di wilayah kering Blora. Sehingga, diharapkan kehadiran Bendungan Cabean bakal menyelesaikan persoalan kekeringan yang sering terjadi saat musim kemarau datang.

    “Infrastruktur sumber daya air ini dibangun di wilayah rawan kekeringan, sehingga diharapkan dapat terus memenuhi kebutuhan air masyarakat secara berkelanjutan, khususnya saat musim kemarau panjang,” kata Dody dalam keterangan resmi, Rabu (20/8/2025).

    Nantinya, Bendungan Cabean membendung aliran Sungai Galuk. Secara teknis,  bendungan ini memiliki volume tampungan efektif mencapai 2,58 juta meter kubik (m³) yang dapat dimanfaatkan untuk menyuplai air irigasi, air baku, pengendalian banjir, sekaligus mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 10 Megawatt (MW).

    Adapun, sumber air dari Bendungan Cabean akan dimanfaatkan untuk mengembangkan Daerah Irigasi Karanganyar seluas 80 hektare (Ha). 

    Dody menyebut, bendungan ini diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 175% menjadi 275%. Artinya, dalam satu tahun petani dapat menanam dengan pola padi – padi – palawija, sehingga panen menjadi lebih sering dan lebih optimal. 

    “Fokus kami adalah air, utamanya untuk mendukung swasembada pangan sesuai instruksi Bapak Presiden Prabowo. Dengan mengatur air sehingga tidak terjadi kekeringan di musim kemarau dan tidak terjadi banjir di musim penghujan,” tambah Dody.

    Selain pertanian, Bendungan Cabean juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 127 liter/detik bagi Kabupaten Pati (100 liter/detik) dan Blora (27 liter/detik). 

    Ketersediaan air ini diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan domestik sekitar 154.628 jiwa, atau setara 59,14% dari kebutuhan air di tiga kecamatan yakni Todanan (Blora), Winong, dan Pucakwangi (Pati). 

    Kehadiran bendungan ini juga diharapkan dapat sebagai pengendali banjir di wilayah hilir, terutama di Kecamatan Todanan seluas 5,32 hektar serta potensi pariwisata di Blora yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.

    Untuk diketahui sebelumnya, Bendungan Cabean mulai dilaksanakan pembangunannya pada 20 Desember 2023 dengan progres fisik secara keseluruhan (MYC) hingga 29 Juli 2025 sebesar 14,6% dan ditargetkan selesai 31 Desember 2026. 

    Pekerjaan konstruksi bendungan berada di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU, dengan penyedia jasa kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero) – PT Marfrijaya Abadi (KSO). 

    “Dengan selesainya pembangunan Bendungan Cabean diharapkan menjadi solusi wilayah Blora yang selama ini dikenal akrab dengan kekeringan saat musim kemarau. Dengan suplai air yang berkelanjutan, petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian, akses air bersih lebih terjamin, dan wilayah hilir mendapat perlindungan dari ancaman banjir,” pungkasnya.

  • Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Agustus 2025

    Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia Regional 16 Agustus 2025

    Pendaki Asal Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS.com
    – Seorang pendaki laki-laki dikabarkan meninggal dunia di Gunung Lawu, Jawa Tengah, Sabtu (16/8/2025). Korban diketahui bernama Paul, asal Magetan, Jawa Timur.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan, Paul melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu via jalur Cetho sekitar pukul 08.15 WIB.
    Saat itu, korban mendaki bersama empat orang temannya yang berasal dari Sragen.
    “Mereka naik, sekira pukul 14.00 WIB salah satu pendaki (korban) muntah-muntah, diduga hipotermia,” kata Hendro saat dihubungi, Sabtu (16/8/2025).
    Paul mengalami kedinginan saat melintasi pos 3. Teman-temannya sempat membantu melakukan pertolongan, tetapi nyawa korban tidak tertolong.
    Hendro mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan sekitar pukul 16.00 WIB. Tim SAR gabungan kemudian mendatangi Pos Candi Cetho untuk persiapan melakukan evakuasi terhadap korban.
    “Sempat dilakukan pertolongan pertama oleh teman-teman relawan dan porter sekira pukul 14.00, tapi kemudian dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.
    Hendro menambahkan, selama proses evakuasi, jalur pendakian Lawu Via Cetho ditutup. Pihak keluarga korban juga sudah dihubungi, agar jenazah korban bisa langsung diserahkan kepada pihak keluarga setelah dibawa ke puskesmas terdekat.
    “Pendakian sementara ditutup. Diperkirakan korban sampai lokasi (Pos Cetho) pukul 19.00-20.00 WIB,” ucapnya.
    Hendro juga mengimbau agar para pendaki mempersiapkan perlengkapan dan fisik yang mumpuni. Meski saat ini musim kemarau, pendakian gunung Lawu cukup dingin.
    “Kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin mendaki untuk tetap berhati-hati, karena cuaca di Lawu kondisinya masih cukup dingin. Meski musim kemarau, sesuai prediksi BMKG saat ini kemarau basah,” tutup dia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Agustus 2025

    Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak Regional 13 Agustus 2025

    Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com –
    Polres Demak terjunkan ratusan personel untuk melaksanakan penyekatan di perbatasan Demak-Kudus.
    Kegiatan ini berkaitan agenda demo besar-besaran di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang berlangsung pada Rabu (13/8/2025).
    Terpantau titik penyekatan berlangsung di Kecamatan Karanganyar, Demak. Para personil berjajar di bahu jalan sembari mengintruksikan kendaraan yang menuju arah Pati untuk pelan, sesekali kendaraan yang dianggap mencurigakan juga dihentikan.
    Kabag Operasional Polres Demak, AKP Wasito mengatakan, penyekatan berlangsung di dua titik perbatasan, Demak-Kudus dan Demak-Jepara sebagai upaya sosialisasi warga yang menuju Pati.
    “Penyekatan ini dengan maksud untuk mengimbau kepada masyarakat di luar Pati agar saling menjaga keamanan, mungkin bisa kembali,” kata Wasito, ditemui di lokasi, Rabu pagi.
    Dia menegaskan, tidak melarang warga yang menuju arah Pati, namun diimbau untuk hati-hati di jalan karena ada demonstrasi di wilayah tersebut.
    “Namun apabila memaksakan ke sana, kami persilahkan dengan syarat hati-hati di jalan, jaga keselamatan,” tegasnya.
    Wasito menambahkan, sejauh ini tidak ada lonjakan kendaraan yang menuju Pati maupun barang-barang berbahaya yang dianulir memicu kerusuhan di demo Pati.
    “Tidak ada pemeriksaan secara khusus, karena dalam pemeriksaan ini pun terlihat landai-landai saja. Belum kita temukan barang-barang yang berbahaya di kendaraan masing-masing,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fadli Zon Tinjau Monumen-Museum Reog Ponorogo, Yakin Semakin Mengglobal

    Fadli Zon Tinjau Monumen-Museum Reog Ponorogo, Yakin Semakin Mengglobal

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengunjungi Monumen Reog dan Museum Ponorogo (MRMP) untuk menyaksikan prosesi pemasangan panel kepala burung merak pada monumen ini. Dalam upaya pelestarian ini Fadli menekankan pentingnya kreativitas dan sinergi.

    “Memang harus ada kreativitas kita di dalam membangun kerja sama gotong royong, sinergi dari berbagai pihak, dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pihak swasta, korporasi, untuk memajukan ini bersama-sama,” ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).

    Upaya ini merupakan tindak lanjut dari penetapan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO. Fadli berpesan agar penetapan Reog Ponorogo ini harus ditindaklanjuti dengan tindakan nyata, bukan seremonial semata.

    Pasca pengakuan dunia terhadap Reog Ponorogo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo berkeinginan untuk menjadikan Monumen Reog setinggi 126 meter menjadi salah satu destinasi pariwisata budaya yang akan menjadi andalan di Jatim.

    Pemkab Ponorogo bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim resmi memulai pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo pada 11 Maret 2023 lalu. Groundbreaking pembangunan tersebut dilaksanakan pada lokasi bekas area tambang kapur Desa Sampung.

    Bangunan ini dirancang menggunakan pendekatan vernacular Jawa yang mengedepankan ventilasi silang, pencahayaan alami, dan struktur yang harmonis dengan lingkungan.

    Fadli menegaskan Reog Ponorogo merupakan bagian dari megadiversity budaya Indonesia dan perlu menjadi fondasi identitas bangsa di era global. Ia berharap budaya Reog semakin maju secara global.

    “Karena itulah kita harus menyosialisasikan, mengembangkan dengan berbagai macam cara dan platform yang ada-media sosial, kegiatan-kegiatan festival yang selama ini sudah dijalankan-yang tentu saja sangat besar, berkesinambungan,” kata Fadli.

    Fadli turut menyampaikan pembangunan monumen ini merupakan satu terobosan yang luar biasa dan berharap nantinya akan tumbuh menjadi ekosistem yang baik, sehingga akan mendukung berkembangnya ekonomi budaya di Ponorogo.

    “Kementerian Kebudayaan sangat mengapresiasi atas keberhasilan ini, dan mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk berani melakukan terobosan-terobosan dalam pemajuan kebudayaan,” ucap Fadli.

    Senada, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan bahwa pembangunan monumen dilakukan bersama-sama.

    “Saya sudah membuka museum transit yang ada di depan pringgitan untuk mengoleksi artefak-artefak yang mulai kami narasikan, mulai kami digitalisasikan, agar anak-anak muda, generasi penerus yang akan datang kelak, mengetahui sejatinya leluhurnya bagaimana-tidak dari cerita orang, tidak dari legenda, tapi dari museum yang sangat literasi,” jelas Sugiri.

    MRMP dibangun pada lokasi terpilih di ketinggian, sehingga dapat terlihat dari berbagai penjuru. Progres pembangunannya yang sudah mencapai 94% ini menunggu tahap penyelesaian.

    Kehadiran monumen dan museum ini diharapkan akan menjadi simbol kebanggaan budaya Ponorogo yang mendunia.

    Sebagai infomasi, kegiatan Pemasangan Panel Kepala Merak Monumen Reog Ponorogo turut dihadiri oleh Sesmenko Perekonomian RI Susiyono Mugyarso; Bupati Magetan, Bupati Karanganyar bersama Wakil Bupati Karanganyar, Bupati Wonogiri, Bupati Madiun, Forkopimda Kabupaten Ponorogo, serta Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana. Dari lingkungan Kementerian Kebudayaan turut hadir Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya Basuki Teguh Yuwono; Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Syamsul Hadi; dan kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Endah Budi Heryani.

    (hnu/ega)

  • 1
                    
                        Profil Sudewo, Bupati Pati yang Tantang 50.000 Warga Demo Kenaikan PBB 250 Persen
                        Regional

    1 Profil Sudewo, Bupati Pati yang Tantang 50.000 Warga Demo Kenaikan PBB 250 Persen Regional

    Profil Sudewo, Bupati Pati yang Tantang 50.000 Warga Demo Kenaikan PBB 250 Persen
    Penulis
    PATI, KOMPAS.com
    – Bupati Pati, Sudewo, tengah jadi perbincangan setelah pernyataannya menantang aksi unjuk rasa warga viral di media sosial.
    Dalam video yang beredar di media sosial, Sudewo menyatakan tak gentar meski harus menghadapi gelombang demonstrasi besar menolak kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
    “Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan cuma 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan,” ujar Sudewo, dikutip Rabu (6/8/2025).
    Pernyataan ini menyulut reaksi keras dari masyarakat.
    Ribuan warga dikabarkan akan turun ke jalan dalam demonstrasi akbar pada 13 Agustus 2025, menolak kenaikan pajak yang dianggap memberatkan.
    Sudewo lahir di Pati, 11 Oktober 1968, dan merupakan politikus senior di Jawa Tengah.
    Ia menamatkan pendidikan sarjana di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 1993, lalu melanjutkan studi magister di bidang Teknik Pembangunan di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
    Karier profesionalnya diawali sebagai karyawan di PT Jaya Construction (1993–1994), lalu menjadi pegawai proyek Departemen Pekerjaan Umum di Bali.
    Ia diangkat sebagai PNS tahun 1997 dan sempat bertugas di Dinas PU Kabupaten Karanganyar sebelum memutuskan untuk berwiraswasta.
    Sudewo pertama kali masuk dunia politik melalui Partai Demokrat, dan terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009–2013.
    Setelah sempat vakum, ia kembali ke Senayan pada Pemilu 2019 lewat Partai Gerindra.
    Di partai besutan Prabowo Subianto itu, ia menjabat sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi DPP Partai Gerindra hingga sekarang.
    Pada Pilkada Pati 2024, Sudewo bersama pasangannya Risma Ardhi Chandra memenangkan kontestasi dan resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pati.
    Sebelumnya, ia pernah mencalonkan diri di Pilkada Karanganyar 2002, namun belum berhasil.
    Selain aktif di parlemen dan pemerintahan, Sudewo juga punya rekam jejak organisasi yang panjang, di antaranya:
    Di awal kepemimpinannya sebagai Bupati Pati, Sudewo mengumumkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
    Kenaikan PBB ini diumumkan Sudewo dalam rapat bersama para camat dan anggota PASOPATI di Kantor Bupati Pati pada Minggu (18/5/2025),
    “Telah disepakati bersama bahwa kesepakatannya itu sebesar 250 persen karena PBB sudah lama tidak dinaikkan, 14 tahun tidak naik,” ujar Sudewo, dikutip dari situs resmi Humas Pati, Selasa (5/8/2025).
     
    Menurut Sudewo, tarif PBB di Kabupaten Pati selama ini tidak pernah disesuaikan sejak 14 tahun terakhir.
    Akibatnya, penerimaan daerah dari sektor pajak tergolong rendah, bahkan tertinggal dari kabupaten-kabupaten tetangga.
    “PBB Kabupaten Pati hanya sebesar 29 Miliar, di Kabupaten Jepara 75 miliar. Padahal, Kabupaten Pati lebih besar daripada Kabupaten Jepara,” kata Sudewo.
     
     
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harapan dan langkah Indonesia menuju swasembada gula

    Harapan dan langkah Indonesia menuju swasembada gula

    Ketika lahan tebu terus hijau dan mesin pabrik terus berputar, Indonesia sedang menulis babak baru dalam perjalanan panjang menuju kemandirian.

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia tengah berlari menuju mimpi besar swasembada gula. Pemerintah menargetkan swasembada gula konsumsi pada 2028 dan gula industri pada 2030.

    Sebuah ambisi yang tak hanya soal memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga mengurangi kebergantungan pada impor yang telah lama membebani neraca perdagangan.

    Di balik target ini, ada harapan petani, lahan yang terus diperluas, dan mesin-mesin pabrik yang bersiap menggiling harapan.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan optimistis menyatakan paling lambat empat atau lima tahun, Indonesia bisa mulai meraih swasembada gula.

    Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan gula nasional terus meningkat. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, kebutuhan gula konsumsi dan industri tahun 2025 diproyeksikan mencapai 9,1 juta ton, terdiri atas 3,4 juta ton untuk konsumsi rumah tangga dan 5,7 juta ton untuk kebutuhan industri.

    Sementara itu, produksi gula nasional tahun 2025 diproyeksikan sebesar 2,9 juta ton. Artinya, produksi dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan nasional.

    Kesenjangan antara produksi dan kebutuhan membuat Indonesia harus mengimpor jutaan ton gula setiap tahun. Selain membebani neraca perdagangan, kebergantungan ini membuat negara rentan terhadap gejolak harga global dan krisis pasokan.

    Untuk memperkecil kesenjangan ini, pemerintah mengambil sejumlah langkah strategis. Salah satu fokus utama adalah modernisasi dan peningkatan kapasitas giling pabrik gula eksisting. Sebab, sebagian besar pabrik gula di Indonesia berumur tua, dengan teknologi yang jauh tertinggal dari negara produsen lain.

    PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya akan mengaktifkan kembali sejumlah pabrik gula yang telah lama tidak beroperasi. Sejumlah persiapan telah dilakukan, mulai dari penataan sumber daya manusia, kesiapan fasilitas pabrik, hingga koordinasi terkait distribusi bahan baku tebu yang akan digiling.

    Pada 2025, pabrik gula yang akan diaktifkan adalah Pabrik Gula Bone di Sulawesi. Pada 2026 direncanakan menghidupkan Pabrik Gula Sei Semayang, Medan, Sumatera Utara. Kemudian pada 2027, Pabrik Gula Tasikmadu di Karanganyar, Jawa Tengah, dan Pabrik Gula Pangka, Tegal, Jawa Tengah, pada 2028.

    Langkah besar lainnya adalah perluasan areal tanam tebu. Pemerintah menargetkan tambahan lahan tebu baru seluas 200.000 hektare hingga 500.000 hektare. Untuk merealisasikan ini, anggaran besar disiapkan sekitar Rp10 triliun hingga Rp40 triliun.

    Data Kementerian Pertanian menunjukkan tren positif dalam perluasan lahan tebu. Pada 2022, luas lahan tebu mencapai 490.008 hektare, sedikit turun menjadi 489.338 hektare pada 2023, lalu melonjak ke 520.823 hektare pada 2024.

    Hingga Maret 2025 luasnya tercatat naik menjadi 529.266 hektar. Pada 2025, target luasan lahan tebu sebesar 538.168 hektare.

    Upaya-upaya ini cerminan dari serangkaian strategi yang tengah digulirkan.

    Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mengenal Obat Tradisional Lewat Eduwisata Tanaman Herbal di Karanganyar

    Mengenal Obat Tradisional Lewat Eduwisata Tanaman Herbal di Karanganyar

    Foto Health

    Tripa Ramadhan – detikHealth

    Sabtu, 02 Agu 2025 10:00 WIB

    Karanganyar – Mahasiswa mengikuti eduwisata tanaman herbal di Tawangmangu. Kegiatan ini untuk mengenal jenis, manfaat, dan pengolahan obat tradisional secara langsung.

  • Usai Tinjau Pembangunan Rumah Hadiah Negara, Jokowi Bandingkan Kenyamanan Kediaman Pribadi

    Usai Tinjau Pembangunan Rumah Hadiah Negara, Jokowi Bandingkan Kenyamanan Kediaman Pribadi

    Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi sempat meninjau proyek pembangunan rumahnya yang merupakan hadiah dari negara sebagai mantan Presiden RI di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Bagaimana respons mantan Wali Kota Solo itu terhadap calon tempat tinggalnya yang baru?

    “Ya belum ada serah terima ke saya. Progress-nya semakin,” kata Jokowi ketika diminta tanggapan terkait hadiah rumah dari negara sebagai mantan presiden, Jumat (1/8).

    Hanya saja Jokowi enggan membocorkan lebih jauh terkait seberapa jauh perkembangan pembangunan rumah tersebut. Dia juga belum memutuskan apakah akan tinggal di rumah hadiah negara itu setelah pembangunannya selesai, atau tetap tinggal di rumah pribadinya di Jalan Kutai Utara No 1 Sumber, Banjarsari, Solo yang secara luas lebih kecil.

    “Belum tentu (apakah akan tinggal di rumah hadiah negara tersebut). Meskipun rumah kecil ini, rumahnya ini kecil tapi lebih enak dari yang gede. Tapi itu pemberian negara,” ujar dia.

    Sebelumnya, rumah pemberian negara untuk Jokowi mulai digarap. Rumah yang menempati lahan sekitar 12 ribu meter persegi itu mulai dibangun pada awal Juli 2024.

    Pemberian rumah tersebut sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 Tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden Serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

    Hal ini juga tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2014. Aturan itu mengatur mantan Presiden dan atau mantan Wakil Presiden hanya berhak mendapatkan rumah sebanyak 1 kali. Termasuk yang menjalani masa jabatan lebih dari 1 periode.

  • Menjelajahi Grojogan Kapuhan: Pesona Alam nan Eksotis di Jawa Tengah

    Menjelajahi Grojogan Kapuhan: Pesona Alam nan Eksotis di Jawa Tengah

    Liputan6.com, Magelang – Menikmati kekayaan alam indah di Jawa Tengah tidak pernah sulit untuk ditemukan sebab daerah ini menyimpan kekayaan wisata alam luar biasa. Mulai dari pegunungan hingga pantai daerah ini menawarkan destinasi yang cocok untuk berbagai minat wisatawan. Tidak hanya menghadirkan pemandangan indah wisata alam di Jawa Tengah juga memberikan pengalaman yang menyegarkan baik secara fisik maupun emosional. Oleh karena itu, banyak orang memilih menjelajahi keindahan alam sebagai cara melepas penat.

    Bagi pencinta adrenalin, Jawa Tengah menawarkan sejumlah wisata menantang seperti arung jeram di Sungai Elo, mendaki Gunung Merbabu atau Gunung Prau, hingga menjelajahi Goa Jatijajar yang memiliki lorong menantang dan legenda unik. Aktivitas-aktivitas ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan ketegangan yang menyenangkan sambil tetap menikmati keindahan alam sekitar. Banyak anak muda dan komunitas petualangan memilih lokasi-lokasi ini untuk kegiatan outdoor dan ekspedisi.

    Di sisi lain, wisata alam yang tenang dan cocok untuk healing juga sangat mudah ditemukan di Jawa Tengah. Misalnya, kawasan Dataran Tinggi Dieng yang terkenal dengan hawa sejuk dan keindahan kawah, telaga, serta hamparan bukit hijau yang memanjakan mata. Ada juga Kebun Teh Kemuning di Karanganyar yang menawarkan panorama perkebunan luas dengan udara segar, sangat cocok untuk merenung, bersantai, atau sekadar jalan-jalan santai di tengah alam.

    Namun, belakangan ini terdapat spot wisata cantik yang cukup menarik wisatawan yaitu Grojogan Kapuhan di Magelang, Jawa Tengah.