kab/kota: Karang Anyar

  • Jadi Korban Bullying Teman Sekelas, Bocah 8 Tahun di Tarakan Tewas

    Jadi Korban Bullying Teman Sekelas, Bocah 8 Tahun di Tarakan Tewas

    Tarakan, Beritasatu.com – Seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun yang duduk di bangku sekolah dasar di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, tewas diduga menjadi korban bullying atau perundungan oleh salah seorang teman sekelasnya.

    Hasil diagnosa, korban tewas akibat penyumbatan cairan di otak. Mata kirinya sebelumnya juga mengalami pembengkakan.

    Bocah 8 tahun yang diduga menjadi korban bullying hingga meninggal dunia tersebut berinisial MI yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar.

    Kepergian MI pun masih menyisakan duka yang mendalam bagi pihak keluarga yang tinggal di rumah sederhana di kawasan Jalan Anggrek, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat.

    Ibu kandung korban, Susilawati mengatakan, awalnya ia curiga dengan kondisi mata kiri anaknya yang mengalami pembengkakan dan kerap mengeluarkan air mata. Setelah didesak, MI pun akhirnya bercerita bahwa ia telah ditarik dari kursi hingga terjatuh, dan kemudian dipukul oleh teman sekelasnya berinisial FA.

    “Dipukul pakai tangan oleh teman yang namanya F. Anak saya cerita itu,” ungkap Susi kepada Beritasatu.com dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di rumahnya di Kota Tarakan, Rabu (6/11/2024) Siang.

    Susi melanjutkan, berdasarkan cerita dari korban, alasan FA memukulnya lantaran dipicu persoalan rebutan kursi, antara korban, pelaku, dan seorang teman sekelas lainnya berinisial AL.

    “Gara-gara apa? Kursi, tetapi bukan anak saya ganti, temannya lho pak, yang namanya AL itu gantikan kursi anak saya itu, habis itu kok malah jadi begini,” sambungnya.

    Setelah mengetahui peristiwa yang dialami oleh anaknya, Susi pun lantas menceritakan persoalan ini ke suaminya, yang kemudian langsung mendatangi pihak sekolah guna meminta pertanggungjawaban.

    Namun, upaya mediasi yang telah dilakukan di sekolah, ternyata tak membuahkan hasil yang diharapkan. Bahkan, akibat peristiwa itu, kondisi kesehatan korban pun perlahan makin memburuk.

    Pihak keluarga sempat membawa korban ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Dan berdasarkan hasil CT Scan, tim medis pun mendiagnosa bahwa telah terjadi penyumbatan cairan pada otak korban lantaran disebabkan oleh cairan nanah yang sudah naik ke otak akibat pada pembengkakan pada mata kiri korban.

    Selama tiga bulan terakhir menjalani perawatan medis, korban juga sempat mengalami koma selama 10 hari sebelum akhirnya meninggal dunia.

    Sementara itu, meski masih diselimuti duka yang mendalam, pihak keluaga korban pun memutuskan untuk enggan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, dan berharap agar kejadian serupa tak terulang dan dialami oleh pelajar lain di sekolah itu.

     

  • Suswono sebut Pasar Karang Anyar contoh ekonomi kerakyatan yang kuat

    Suswono sebut Pasar Karang Anyar contoh ekonomi kerakyatan yang kuat

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Suswono sebut Pasar Karang Anyar contoh ekonomi kerakyatan yang kuat
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 18:27 WIB

    Elshinta.com – Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono menyebutkan Pasar Karang Anyar di Jakarta Pusat merupakan salah satu contoh ekonomi kerakyatan yang kuat.

    “Pasar Karang Anyar adalah contoh dari ekonomi kerakyatan yang masih kuat,” katanya saat mengunjungi ke Pasar Karang Anyar, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).

    Pihaknya ingin memastikan pasar tradisional seperti ini tetap bertahan dan berkembang. “Karena di sinilah banyak perempuan dan keluarga menggantungkan hidup mereka,” katanya.

    Dalam kunjungan ini, Suswono berinteraksi langsung dengan para pedagang, pembeli dan warga, mendengarkan aspirasi serta kebutuhan mereka, terutama terkait stabilitas harga bahan pokok dan penataan ruang publik yang lebih baik.

    Di tengah percakapan dengan para pedagang dan pembeli di Pasar Karang Anyar, Suswono menyoroti pentingnya menjaga stabilitas harga pangan yang menjadi prioritas untuk mengurangi beban masyarakat.

    Suswono menegaskan bahwa melalui program KETUPAT (Kredit Tanpa Bunga Akses Cepat), RIDO akan membantu usaha kecil agar mampu bertahan dan berkembang.

    Setelah dari pasar, Suswono melanjutkan kunjungan ke kawasan Sawah Besar dan berinteraksi dengan warga sekitar. Dalam dialog tersebut, warga mengungkapkan kebutuhan akan ruang terbuka hijau dan fasilitas publik yang nyaman dan aman bagi keluarga.

    Suswono memastikan bahwa pengalaman Ridwan Kamil dalam tata kota akan menjadi nilai tambah dalam merealisasikan visi Jakarta yang inklusif. Ridwan Kamil sudah membuktikan komitmen dan keberpihakannya kepada masyarakat kecil.

    “Di Jawa Barat, beliau berhasil menciptakan ruang-ruang publik yang mudah diakses dan berkontribusi pada kualitas hidup masyarakat. Kami ingin menghadirkan solusi serupa di Jakarta,” katanya.

    Suswono menyatakan bahwa pengembangan pasar tradisional dan ruang terbuka yang inklusif akan menjadi prioritas bagi pasangan RIDO jika terpilih.

    Sumber : Antara

  • Pasar Karang Anyar contoh ekonomi kerakyatan yang kuat

    Pasar Karang Anyar contoh ekonomi kerakyatan yang kuat

    Jakarta (ANTARA) –

    Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1
    Suswono menyebutkan Pasar Karang Anyar di Jakarta Pusat merupakan salah satu contoh ekonomi kerakyatan yang kuat.

     

    “Pasar Karang Anyar adalah contoh dari ekonomi kerakyatan yang masih kuat,” katanya saat mengunjungi ke Pasar Karang Anyar, Jakarta Pusat, Rabu.

    Pihaknya ingin memastikan pasar tradisional seperti ini tetap bertahan dan berkembang. “Karena di sinilah banyak perempuan dan keluarga menggantungkan hidup mereka,” katanya.

     

    Dalam kunjungan ini, Suswono berinteraksi langsung dengan para pedagang, pembeli dan warga, mendengarkan aspirasi serta kebutuhan mereka, terutama terkait stabilitas harga bahan pokok dan penataan ruang publik yang lebih baik.

     

    Di tengah percakapan dengan para pedagang dan pembeli di Pasar Karang Anyar, Suswono menyoroti pentingnya menjaga stabilitas harga pangan yang menjadi prioritas untuk mengurangi beban masyarakat.

     

     

    Setelah dari pasar, Suswono melanjutkan kunjungan ke kawasan Sawah Besar dan berinteraksi dengan warga sekitar. Dalam dialog tersebut, warga mengungkapkan kebutuhan akan ruang terbuka hijau dan fasilitas publik yang nyaman dan aman bagi keluarga.

     

    Suswono memastikan bahwa pengalaman Ridwan Kamil dalam tata kota akan menjadi nilai tambah dalam merealisasikan visi Jakarta yang inklusif. Ridwan Kamil sudah membuktikan komitmen dan keberpihakannya kepada masyarakat kecil.

    “Di Jawa Barat, beliau berhasil menciptakan ruang-ruang publik yang mudah diakses dan berkontribusi pada kualitas hidup masyarakat. Kami ingin menghadirkan solusi serupa di Jakarta,” katanya.

     

    Suswono menyatakan bahwa pengembangan pasar tradisional dan ruang terbuka yang inklusif akan menjadi prioritas bagi pasangan RIDO jika terpilih.

     

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Warga Lampung Selatan Geruduk Rumah Dukun Palsu yang Tipu Puluhan Juta Rupiah

    Warga Lampung Selatan Geruduk Rumah Dukun Palsu yang Tipu Puluhan Juta Rupiah

    Lampung, Beritasatu.com – Puluhan warga di Jati Agung, Lampung Selatan, menggeruduk rumah seorang dukun palsu yang telah menipu mereka dengan jumlah kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Pria bernama Supartono ini dituduh melakukan penipuan dengan iming-iming penggandaan uang senilai Rp 27 miliar setelah korban menyetorkan sejumlah uang.

    Aksi penggerudukan berlangsung pada Selasa (29/10/2024) di rumah Supartono di Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung. Saat warga datang, rumah sang dukun sudah kosong, ditinggalkan oleh pemiliknya.

    Sebagai simbol protes, para korban membawa bungkusan kain berwarna putih berisi bunga, yang merupakan syarat ritual yang diminta oleh dukun tersebut. Supartono berkolaborasi dengan rekannya, Sugeng, yang juga mengaku memiliki kemampuan spiritual dalam melakukan penipuan ini.

    Modus operandi yang digunakan Supartono adalah menawarkan penggandaan uang. Ia berhasil meyakinkan para korban untuk menyetorkan uang dengan janji akan memberikan mereka uang senilai Rp 27 miliar. Namun, setelah para korban menyetorkan uang hingga puluhan juta, janji tersebut tidak pernah terealisasi.

    Para korban telah melaporkan tindakan penipuan ini ke Polsek Jati Agung. Sayangnya, hingga saat ini, pihak kepolisian baru menerima laporan tersebut dan belum melakukan tindakan lanjut untuk penyelidikan.

    Sri Cahyani (46 tahun), salah satu korban, menjelaskan bahwa perkenalannya dengan Supartono terjadi secara tidak sengaja saat berkunjung ke rumah teman. Setelah itu, Supartono mendatangi rumahnya dan mengaku bisa mengangkat uang dari alam gaib. Meski awalnya skeptis, Sri dan para korban lainnya akhirnya tertarik setelah Supartono meyakinkan mereka.

    “Awalnya kami ragu, tetapi pelaku terus berusaha meyakinkan kami. Dia datang bersama istrinya yang mengaku sebagai anggota polisi,” ungkap Sri.

    Sri menambahkan bahwa pelaku bahkan mengajak para korban ke Pulau Jawa untuk menemui seseorang, yang semakin menambah kepercayaan mereka. Namun, ketika uang terkumpul mencapai ratusan juta, pelaku tidak menepati janjinya.

    “Alih-alih mendapatkan uang, kami justru dibawa ke urusan pribadi. Pelaku meminta kami mengirim uang untuk kebutuhan adiknya yang terjerat pinjaman online. Sekarang pelaku menghilang,” terang Sri.

    Korban lainnya, Rahmawati (52 tahun), menyebutkan mereka berkomunikasi dengan pelaku selama lima bulan. Pelaku dan para korban bahkan menyewa indekos untuk melakukan ritual gaib. Namun, ritual tersebut tidak menghasilkan apa-apa.

    “Saat kami meminta pengembalian uang, pelaku menolak dan kemudian menghilang,” ungkap Rahmawati.

    Mereka juga telah melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian, tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut yang jelas.

    “Harapan kami, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dan menangkap kedua dukun palsu agar tidak ada warga lain yang menjadi korban penipuan,” kata Rahmawati.

  • Kelurahan di Jakpus gencarkan sosialisasi bahaya narkoba dan tawuran

    Kelurahan di Jakpus gencarkan sosialisasi bahaya narkoba dan tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Kelurahan di wilayah Jakarta Pusat menggencarkan sosialisasi bahaya mengonsumsi narkoba dan tawuran remaja untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
     

    “Kalau dari Pemerintah Kota Jakarta Pusat itu melakukan sosialisasi bahaya narkoba ke masyarakat ke pelajar atau berbagai unsur yang intensif,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

     

    Setidaknya, selama 2024 ini beberapa kelurahan sudah menggelar sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba sekaligus tawuran di kantor kelurahan setempat, seperti Kelurahan Kebon Kelapa.

     

    Lurah Kebon Kelapa Muhammad Bellie Oktariyan mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk mencegah peredaran narkotika di wilayah Kelurahan Kebon Kelapa yang sejauh ini masih terkendali. Namun, sosialisasi difokuskan pada tawuran yang masih sering dilakukan kalangan remaja.

     

    “Segala antisipasi, kita selalu melakukan sosialisasi kepada warga pada setiap bulannya melalui Satpol PP Babinsa dan Polsek melalui Ngopi Kapimas dalam memberikan pemahaman bagi masyarakat khususnya bagi perangkat wilayah,” kata Bellie.

     

    Sosialisasi ini berkolaborasi dengan Polsek, Babinsa, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan dan Puskesmas serta diikuti RT, RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), Karang Taruna serta Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). 

    Selain itu Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di lingkungan wilayah Kelurahan Kebon Kelapa.

     

    Menurut Bellie, peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam mencegah peredaran narkotika dan tawuran. Setidaknya, masyarakat bisa menjadi corong informasi ketika melaporkan kejadian yang telah diprediksi.

     

    “Sosialisasi ini juga meminta masyarakat untuk perduli terhadap lingkungan dan para remaja yang akan menjadi generasi penerus bangsa ke depan,” ujar Bellie.

     

    Bellie berharap sosialisasi ini bisa menjadi pemicu untuk tetap semangat dalam melaporkan kejadian-kejadian yang berada di wilayah agar bersama-sama dapat mencegah peredaran penyalahgunaan narkoba dan tawuran di Kelurahan Kebon Kelapa.

     

     

    Sosialisasi rutin juga dilakukan Kelurahan Karang Anyar yang menyasar pada tiga RW yang rentang terhadap penyalahgunaan dan pengedaran narkoba, yakni RW 02, 05, dan 08. RW 08 merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Kartini.

     

    Pihak Kelurahan Karang Anyar juga bekerjasama dengan FKDM untuk membantu memonitor setiap hari untuk mendeteksi jika ada kondisi yang terindikasi peredaran narkoba.

     

    Kemudian, Satpol PP Kelurahan Kemayoran juga memberikan sosialisasi tentang Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah tentang Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Prekursor Narkotika (P4GN-PN) sejak Februari 2024.

     

     

    Pada September 2024 Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) memusnahkan barang bukti narkoba dengan total nilai mencapai Rp15 miliar yang merupakan pada periode Mei sampai September 2024. Nilai sebesar itu setara dengan menyelamatkan anak bangsa sebanyak 39 ribu jiwa.

     

    Jumlah barang bukti yang dimusnahkan berjumlah 12.690,96 gram (12,7 kilogram) dengan rincian 12.678,54 gram sabu, ganja 9,06 gram, ekstasi 1,51 gram serbuk dan 3 butir dan tembakau sintetis 1,85 gram.

     

    Sedangkan kasus tawuran, pada Kamis (24/10) kepolisian mengungkapkan penangkapan enam orang tersangka kasus tawuran yang melibatkan dua kelompok geng di wilayah Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.

     

    Tawuran tersebut menyebabkan korban berinisial NAP (21) mengalami luka serius di bagian belakang kepala, punggung kiri, dan paha kiri akibat bacokan senjata tajam.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024