kab/kota: Kapuk

  • VIDEO KKP Lakukan Penyelidikan: Pemilik & Tujuan Pembangunan Pagar Laut di Tangerang Masih Misterius – Halaman all

    VIDEO KKP Lakukan Penyelidikan: Pemilik & Tujuan Pembangunan Pagar Laut di Tangerang Masih Misterius – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pagar bambu sepanjang lebih dari 30 kilometer ditemukan di pesisir laut Kabupaten Tangerang, Banten.

    Keberadaan pagar laut itu, membuat nelayan mengeluh lantaran tak bisa mencari udang dan kerang, yang mayoritas berada di pinggir pantai.

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun melakukan penyelidikan, namun pemilik dan tujuan dibangunnya pagar tersebut masih misterius.

    Pagar misterius membentang sepanjang 30,16 kilometer mengangetkan banyak pihak.

    Pagar itu muncul di pesisir Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. 

    Pagar bambu setinggi 6 meter ini membentang dari Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji.

    Hingga kini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembangunannya.

    Di atasnya, dipasang anyaman bambu, paranet dan diberi pemberat berupa karung berisi pasir.

    Setelah diinvestigasi aparat gabungan  tidak ada satu pun rekomendasi atau izin dari pihak berwenang untuk membuat pagar itu.

    Sementara keberadaan pagar itu mengganggu aktivitas ribuan nelayan karena pagar sepanjang 30,16 Km itu mencakup 16 desa.

    KKP terus melakukan penyelidikan terkait keberadaan pagar bambu yang ditemukan di perairan Kabupaten Tangerang.

    Identitas pemilik pagar laut itu belum diketahui.

    Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pung Nugroho Saksono menjelaskan, penyelidikan mendalam sedang dilakukan.

    Hal tersebut dilakukan guna mengungkap siapa pihak di balik pembangunan pagar itu.

    Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengumpulkan informasi lebih lanjut dari masyarakat sekitar guna mengidentifikasi siapa pemilik pagar tersebut.

    Bila identitas pemilik telah diketahui, langkah selanjutnya adalah pemanggilan resmi untuk meminta klarifikasi.

    Pagar Dikerjakan Malam-malam

    Kepala Perwakilan Ombudsman RI Wilayah Banten, Fadli Afriadi, menyebut pemasangan pagar laut itu mempekerjakan masyarakat setempat yang mendapatkan upah Rp 100.000 sehari.

    Namun belum diketahui siapa pihak yang memerintahkan pemasangan pagar itu.

    Warga yang memasang pagar tersebut diminta bekerja pada malam hari dengan imbalan Rp 100.000 per orang.

    “Mereka (warga) sampaikan masyarakat malam-malam disuruh pasang dikasih uang Rp 100.000 per orang. Cuma itu yang memerintahkan siapa, kita belum sampai situ,” jelas Fadli dikutip dari Kompas.com.

    Petugas KKP Bersenjata Segel Pagar Laut Misterius

    Direktorat Jenderal Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan tindakan tegas atas kemunculan pagar luat misterius sepanjang 30,16 Kilometer di perairan Tangerang, Banten.

    Sejak Kamis (9/1/2025) pagi hingg siang, petugas Ditjen PSDKP KKP melakukan penyegelan dengan memasang spandul penyegelan di beberapa titik pagar laut 30,16 Kilometer yang membentang di enam kecamatan tersebut.

    Penyegelan dilakukan karena pemagaran tersebut diduga tidak memiliki izin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).

    “Hari ini KKP melalui Ditjen PSDKP @ditjenpsdkp melakukan penghentian kegiatan pemagaran laut tanpa izin di wilayah perairan Tangerang karena dinilai melanggar aturan, mengganggu akses publik, serta merusak ekosistem laut,” tulis KKP dalam unggahan video penyegelan di akun resmi Instagram kkpgoid, seperti dikutip Tribunnews.

    Spanduk penyegelan itu berisi tulisan, “PENGHENTIAN KEGIATAN PEMAGARAN LAUT TANPA IZIN.”

    Penyegelan pagar laut misterius ini dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal PSDKP KKP, Pung Nugroho Saksono alias Ipunk.

    Tampak sejumlah anggota Ditjen PSDKP KKP membawa senjata laras panjang dalam penyegelan pagar laut misterius tersebut. 

    Diberitakan, munculnya pagar laut berbahan dasar bambu atau cerucuk dan paranet serta pemberat karung pasir, sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, dekat dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tropical Coastland di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, bikin geger publik.

    Dan ternyata pagar laut yang membentang di wilayah enam kecamatan itu tidak diektahui empunya maupun pihak yang membangunnya.

    Otoritas setempat mengaku belum mengetahui siapa pemilik sebenarnya dari pagar ini maupun tujuan pembuatannya. 

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti mengatakan, saat dilaporkan warga, pihaknya sudah menerjunkan tim. Kala itu pagar masih sepanjang 7 km.

    Tim DKP bersama Polisi Khusus Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) kembali datang ke lokasi pada 4-5 September. Tim mengungkap tak ada izin dari camat ataupun kepala desa untuk pemagaran itu.

    “Terakhir kami melakukan inspeksi gabungan bersama-sama dengan TNI Angkatan Laut Polairud, kemudian dari PSDKP, dari PUPR, dari Satpol PP, kemudian dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, kami bersama-sama melaksanakan investigasi di sana dan panjang lautnya sudah mencapai 13,12 Km, terakhir malah sudah 30 km,” ungkap Eli dalam diskusi ‘Pemasalahan Pemagaran Laut di Tangerang Banten,” di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Selasa (7/1/2025).

    Direktur Perencanaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suharyanto juga mengaku tidak tahu siapa yang membangun pagar tersebut. Demikian juga apakah pagar itu terkait reklamasi, ia tak bisa memastikan karena tak ada proposal izin ke pihaknya.

    “Nah, kita tidak tahu. Itu (reklamasi) baru kita ketahui ketika ruang laut itu diajukan permohonan dan dalam permohonannya ada proposalnya. Ini kan tidak ada,” ujar Suharyanto.

    Perintah Menteri KKP

    Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikaran Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto Darwin menyatakan, penyegelan ini merupakan arahan langsung dari Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono.

    Menurutnya, pihkanya telah mengambil tindakan, di antaranya melakukan penyegelan dan investigasi mendalam.

    “Bapak Menteri Sakti Wahyu Trenggono sudah memerintahkan Ditjen PSDKP untuk mengambil tindakan, di antaranya melakukan penyegelan dan investigasi mendalam,” kata Doni dalam keterangan tertulis, Kamis (9/1/2025).

    Ombudsman RI Turun Tangan

    Lembaga negara pengawas penyelenggaraan pelayanan publik, Ombudsman RI, ikut turun tangan atas kemunculan pagar laut misterius sepanjang 30,16 Kilometer di laut terbuka di dekat proyek PSN Tropical Coastland di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Kabupaten Tangerang ini.

    Ombudsman RI melaui Kantor Perwakilan Banten melakukan Investigasi Atas Prakasa Sendiri (IAPS) tentang kemunculan pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di Kabupaten Tangerang, Banten.

    Anggota Ombudsman RI Hery Susanto mengatakan, pemagaran yang menggunakan pagar bambu dan cerucuk dengan ketinggian rata-rata 6 meter telah mengganggu aktivitas nelayan.

    Ombudsman, imbuhnya, menekankan bahwa transparansi dan partisipasi masyarakat merupakan kunci dalam setiap proyek yang memiliki dampak langsung pada lingkungan dan kehidupan sosial warga.

    Hery juga menyampaikan pagar bambu yang dipasang tanpa izin tidak hanya menghalangi pergerakan kapal nelayan, tetapi juga mengganggu aliran air laut dan merusak habitat laut.

    Tidak hanya dari ekosistem tetapi dari Manusia juga Kerusakan ekosistem ini dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan laut dan mengancam keberlanjutan sumber daya laut di wilayah tersebut.

    Ombudsman RI berharap Pemerintah melalui Kementerian terkait segera mengatasi permasalahan ini guna melindungi kepentingan nelayan dan kelestarian ekosistem laut.

    Penjelasan Menteri AHY

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelesaikan polemik pagar laut yang mencapai 30,19 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Banten.

    Menurut AHY, pihak yang harus bertanggung jawab membereskan pemagaran perairan di kawasan pesisir utara Tangerang tersebut adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena lokasinya berada di laut.

    “Itu di laut juga kan, berarti itu nanti Kementerian Kelautan dan Perikanan,” katanya ketika ditemui di Gedung Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (10/1/2025).

    “(Kita) lagi cek, lagi diinvestigasi ya, nanti kita cek dulu saja,” ujar AHY.

    Pagar laut misterius tersebut membentang di 6 kecamatan dan belasan desa mulai dari perairan Desa Muncung hingga perairan di utara Desa Pakuhaji.

    Pagar Laut Misterius Dikerjakan Tiga Bulan

    Seorang nelayan di Pulau Cangkir, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten bernama Heru membeberkan komisi yang didapat para pekerja yang memasang pagar laut misterius, sepanjang 30,16 kilometer. 

    Berdasarkan informasi yang dia dapat, satu orang pekerja, diberi upah sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 125 ribu perharinya.

    “Kalau di atas Rp 100 ribu, kalau nggak Rp 125 ribu perhari,” kata dia kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).

    Adapun pagar yang dipasang di Pulau Cangkir kata Heru dikerjakan selama 3 bulan. Sehingga, jika dikalkulasikan para pekerja telah mendapatkan upah hingga Rp 9 juta.

    “Pengerjaannya itu seselesainya itu dari Tanjung Burung ke sini kurang lebih 5-6 bulanan. Kalau disini sekitar 3 bulanan,” tutur Heru.

    Heru mengaku, para pekerja yang memasang pagar bambu itu berasal dari Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
    Sejumlah pekerja lain kata dia, juga ada yang berasal dari Desa Kohod.

    “Tukangnya dari Mauk, (Desa) Ketapang. Mungkin ada orang desa Kohod. Jadi setiap wilayah itu diambil tenaga di wilayahnya masing-masing, cuman orang Kronjonya engga ada yang mau. Yang kerja itu orang terdekat, orang Ketapang. Aturannya yang punya wilayahnya,” kata Heru.

    Nelayan lainnya, Trisno (45) mengaku sempat menyaksikan pemasangan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer, di Pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. Trisno menuturkan, pemasangan pagar laut yang terbuat dari bambu itu, biasanya dikerjakan pada pagi hingga siang hari.

    “Enggak sih, kerjanya sih enggak malam. Pemasangannya itu iya pagi sampai siang, sore sudah nggak ada,” kata dia.

    Pengerjaannya kata dia, dilakukan dengan menggunakan kapal berukuran kecil yang diisi beberapa orang.

    “Seperti kapal kecil, untuk pemasangan bambunya pakai manual, orang-orang di kapal yang nancapin,” ucap Trisno.

    Dia mengaku, saat orang-orang tersebut tengah memasang pagar bambu tersebut, tak melihat adanya kapal polisi.

    “Yang masang sih enggak tahu. Tapi, kalau lihat kapalnya itu dari Tanjung Kait. Patroli laut polisi juga enggak kelihatan saat pemasangan itu. Kita pun takut kalau kena pagar itu, nanti kita diminta ganti, makanya kita selalu hati-hati banget lewat di sana,” ujar dia.

    Viral pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di laut Tangerang memicu perhatian luas masyarakat. Pagar laut ini membentang di enam kecamatan di pesisir Kabupaten Tangerang. Pagar laut menggunakan material bambu cerucuk yang ditancapkan ke laut dengan ketinggian rata-rata 6 meter.

    Meski sudah ada sejak lama, namun belum ada yang mengakui siapa pemilik pagar laut tersebut. Beredar rumor pagar itu sengaja dipasang untuk memudahkan suatu proyek tertentu seperti reklamasi laut yang kini belum diketahui kejelasannya.

    Namun kini terungkap fakta bahwa pagar itu ternyata dipasang masyarakat. Mereka mendapat imbalan dari pihak tertentu untuk memasang pagar.

     (Tribunnews.com/Tribun Tangerang/Kompas.com)

  • Serap 50 Ribu Tenaga Kerja

    Serap 50 Ribu Tenaga Kerja

    GELORA.CO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten mendukung kelanjutan proyek strategis nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. MUI Banten menilai, proyek yang dikerjakan Grup Agung Sedayu tersebut memiliki manfaat besar termasuk membuka lapangan kerja.

    Ketua MUI Banten Bidang Informasi dan Komunikasi serta Kebudayaan Islam, Alwiyan Qosid Syam’un mengatakan, PSN diperkirakan menyerap tenaga kerja 30 ribu sampai 50 ribu orang. “Ini perlu juga dipertimbangkan oleh kawan-kawan semua untuk melepaskan egoisme, untuk membangun empati kepada kawan-kawan kita yang nasibnya kurang beruntung,” kata Alwiyan di Kota Serang, Banten, Kamis (9/1/2025).

    Menurut dia, garis besar dari proyek nasional tersebut adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi regional di Banten. “Bayangkan kalau industri nggak masuk, pengangguran terus meningkat. Saya kira dampak ini luar biasa. Sangat negatif. Jadi perlu ada insentif-insentif pembangunan untuk bagaimana mempercepat pertumbuhan ekonomi di Banten ini,” kata Alwiyan.

    Menurut Alwiyan, MUI Banten akan mendukung program-program pemerintah yang bertujuan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. “PSN didukung kenapa? MUI selalu bicaranya maslahat mudharat dan itu harus melalui suatu kajian yang mendalam dan prosedural, untuk menyimpulkan suatu pendapat,” ujar Alwiyan.

    Meski mendukung kelanjutan PSN PIK 2, Alwiyan mengaku, pihaknya masih mempelajari soal bagian wilayah PSN PIK 2. Dia menyebut, telah bertemu dengan pengelola yakni PIK 2 secara informal untuk membahas persoalan PSN yang mengandung pro kontra di kalangan warga Kabupaten Tangerang.

    “Kita akan menyerap informasi dari masyarakat. Harus adil. Kalau masyarakat ada yang dizalimi, kita bela. Kalau pemerintah yang dizalimi, kita juga harus bela,” ujar Alwiyan.

    Sikap MUI Banten berbeda dengan MUI pusat. MUI pusat malah meminta pemerintah untuk menghentikan pembangunan PSN di PIK 2. Sekjen MUI pusat Amirsyah Tambunan mengatakan, proyek tersebut banyak mafsadatnya (keburukan yang membawa kerusakan).

    “MUI sejauh ini hasil dari Mukernas sudah diketahui oleh publik tentu kita minta dihentikan. Kenapa? Karena lebih banyak mafsadatnya,” ujar Amirsyah usai rapat di kantor MUI pusat, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2025).

  • Pagar Laut Misterius Sepanjang 30 Km di Tangerang Disegel KKP karena Rugikan Nelayan dan Tak Berizin – Halaman all

    Pagar Laut Misterius Sepanjang 30 Km di Tangerang Disegel KKP karena Rugikan Nelayan dan Tak Berizin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Direktur Perencanaan Ruang Laut KKP RI, Suharyanto mengungkapkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan penyegelan pada pagar bambu sepanjang lebih dari 30 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang, Banten.

    Penyegelan tersebut dilakukan pada hari ini, Kamis (9/1/2025), tepatnya pukul 16.30 WIB.

    “Iya benar, sudah dilakukan penyegelan oleh KKP,” kata Suharyanto dilansir Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

    Suharyanto mengungkap penyegelan ini dilakukan karena telah membuat rugi para nelayan.

    Selain itu pagar laut itu tak memiliki izin resmi dari pemerintah setempat.

    Lebih lanjut Suharyanto menuturkan, ke depannya KKP akan melakukan pengawasan kasus pagar laut ini.

    Pengawasan ini akan dilakukan langsung oleh Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan, KKP.

    “Pastinya akan tetap diawasi. Untuk tugas tersebut di-handle langsung oleh Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan,” imbuh Suharyanto.

    Pemilik Misterius, Warga Dibayar Rp 100 Ribu

    Pagar laut misterius sepanjang 30,16 km di perairan Tangerang, Banten kini menjadi pusat perhatian.

    Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada rekomendasi atau izin dari camat atau desa terkait pemagaran laut yang berlangsung.

    Warga dikabarkan menerima upah Rp100 ribu untuk memasang pagar-pagar bambu sejauh 30,16 kilometer tersebut. Pemasangan dilakukan saat malam hari.

    “Siapa yang melakukan belum teridentifikasi. Mereka (warga) sampaikan masyarakat malam-malam disuruh pasang (pagar bambu) dikasih uang Rp100.000 per orang. Cuma itu yang memerintahkan siapa, kita belum sampai situ,” ujar Kepala Perwakilan Ombudsman Wilayah Banten, Fadli Afriadi, Rabu(8/1/2025).

    Pemasangan pagar yang membentang dari Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji telah berlangsung selama enam bulan dan dilakukan dengan beberapa lapisan. Temuan ini berdasarkan informasi dari masyarakat saat pimpinan Ombudsman RI melakukan kunjungan ke lokasi pada 5 Desember 2024.

    Hasil penelusuran bersama nelayan, Fadli menjelaskan bahwa pagar tersebut memiliki pintu setiap 400 meter yang dapat diakses oleh perahu.  Namun, di dalam area tersebut, nelayan akan kembali menjumpai pagar lapisan berikutnya.

    “Pagar tersebut berbentuk seperti labirin,” ungkapnya. Fadli menegaskan bahwa keberadaan pagar tersebut telah mengganggu aktivitas masyarakat serta merugikan dan membahayakan para nelayan.

    “Tidak sesuai dengan prinsip bahwa laut itu kan terbuka, tidak boleh tertutup. Padahal, DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan Banten) telah menyatakan bahwa tidak berizin,” kata Fadli.

    DPR Desak Pemerintah Bongkar Pagar Laut

    Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan meminta pemerintah harus tegas dan harus segera membongkar pagar laut misterius tersebut.

    “Pemerintah harus tegas, bongkar pagar laut yang merugikan warga. Kasihan mereka tidak bisa melaut untuk mencari nafkah. Masyarakat jangan dirugikan dengan alasan pembangunan. Masyarakat lah yang memiliki negara, bukan satu-dua orang atau perusahaan,” ujar Yohan.

    Menurut Yohan negara tidak boleh kalah oleh satu-dua orang, atau perusahaan pengembang kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tropical Coastland di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

    “Kalau benar dugaan pagar laut ini dibangun oleh pihak pengembang PSN PIK 2, Agung Sedayu Group, saya tegaskan negara tidak boleh kalah oleh mereka,” ujarnya.

    Presidium MN KAHMI ini juga akan mendesak dilakukan evaluasi terhadap pembangunan PSN PIK 2 dalam rapat kerja dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

    “Kami mendukung langkah Kementerian ATR/BPN mengkaji ulang PSN PIK 2. Kami juga apresiasi, kemarin Pimpinan DPR Pak Sufmi Dasco juga membuka peluang kaji ulang proyek tersebut,” ucap Politikus PAN ini.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)(Kompas.com/Intan Afrida Rafni)

  • Lima RT di Jakarta terendam banjir imbas hujan intensitas tinggi

    Lima RT di Jakarta terendam banjir imbas hujan intensitas tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengungkapkan bahwa lima wilayah Rukun Tetangga (RT) di Jakarta masih terendam banjir dengan ketinggian 25 hingga 35 centimeter (cm).

    “Saat ini terjadi banjir di lima RT dan tiga ruas jalan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, banjir yang terjadi di lima RT tersebut dikarenakan hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Kamis (9/1).

    Akibat hujan tersebut, Pos Sunter Hulu Waspada atau Siaga 3 pada pukul 05.00 WIB dan Pos Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada pukul 07.00 WIB serta mengakibatkan terjadinya beberapa lokasi di wilayah DKI Jakarta kebanjiran.

    Ia menjelaskan, hingga pukul 10.00 WIB terdapat lima RT yang terendam banjir, empat di Jakarta Barat, yaitu di Kelurahan Kedaung Kali Angke (tiga RT) serta di Kelurahan Kalideres (satu RT) dan satu RT lainnya di Jakarta Timur, tepatnya di Kelurahan Rawa Terate.

    Sementara untuk tiga ruas jalan, yaitu Jl Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jalan Bojong Raya, Kelurahan Rawa Buaya dan Jalan Kapuk Raya GG Langgar, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

    “Untuk pengungsi hingga saat ini masih nihil,” katanya.

    Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta menyatakan telah siap menghadapi puncak musim hujan terutama terkait potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya.

    “Kami menyiagakan personel gabungan selama 24 jam dari seluruh unsur perangkat daerah,” kata Mohamad Yohan.

    Menurut dia, antisipasi dalam rangka menghadapi puncak musim hujan telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan menyiagakan sebanyak 267 kantor kelurahan yang ada sebagai posko siaga bencana.

    Selain itu, BPBD DKI Jakarta memiliki posko antisipasi bencana di tingkat provinsi yang beroperasi 24 jam untuk memonitor posko siaga bencana di seluruh wilayah yang ada di Jakarta.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pagar Laut Misterius 30,16 Km di Perairan Tangerang: Pemilik Misterius, Warga Dibayar Rp 100 Ribu – Halaman all

    Pagar Laut Misterius 30,16 Km di Perairan Tangerang: Pemilik Misterius, Warga Dibayar Rp 100 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten kini menjadi pusat perhatian. Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada rekomendasi atau izin dari camat atau desa terkait pemagaran laut yang berlangsung.

    Warga dikabarkan menerima upah Rp100 ribu untuk memasang pagar-pagar bambu sejauh 30,16 kilometer tersebut. Pemasangan dilakukan saat malam hari.

    “Siapa yang melakukan belum teridentifikasi. Mereka (warga) sampaikan masyarakat malam-malam disuruh pasang (pagar bambu) dikasih uang Rp100.000 per orang. Cuma itu yang memerintahkan siapa, kita belum sampai situ,” ujar Kepala Perwakilan Ombudsman Wilayah Banten, Fadli Afriadi, Rabu(8/1/2025).

    Pemasangan pagar yang membentang dari Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji telah berlangsung selama enam bulan dan dilakukan dengan beberapa lapisan. Temuan ini berdasarkan informasi dari masyarakat saat pimpinan Ombudsman RI melakukan kunjungan ke lokasi pada 5 Desember 2024.

    Hasil penelusuran bersama nelayan, Fadli menjelaskan bahwa pagar tersebut memiliki pintu setiap 400 meter yang dapat diakses oleh perahu.  Namun, di dalam area tersebut, nelayan akan kembali menjumpai pagar lapisan berikutnya.

    “Pagar tersebut berbentuk seperti labirin,” ungkapnya. Fadli menegaskan bahwa keberadaan pagar tersebut telah mengganggu aktivitas masyarakat serta merugikan dan membahayakan para nelayan.

    “Tidak sesuai dengan prinsip bahwa laut itu kan terbuka, tidak boleh tertutup. Padahal, DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan Banten) telah menyatakan bahwa tidak berizin,” kata Fadli.

    Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan meminta pemerintah harus tegas dan harus segera membongkar pagar laut misterius tersebut.

    “Pemerintah harus tegas, bongkar pagar laut yang merugikan warga. Kasihan mereka tidak bisa melaut untuk mencari nafkah. Masyarakat jangan dirugikan dengan alasan pembangunan. Masyarakat lah yang memiliki negara, bukan satu-dua orang atau perusahaan,” ujar Yohan.

    Menurut Yohan negara tidak boleh kalah oleh satu-dua orang, atau perusahaan pengembang kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tropical Coastland di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

    “Kalau benar dugaan pagar laut ini dibangun oleh pihak pengembang PSN PIK 2, Agung Sedayu Group, saya tegaskan negara tidak boleh kalah oleh mereka,” ujarnya.

    Presidium MN KAHMI ini juga akan mendesak dilakukan evaluasi terhadap pembangunan PSN PIK 2 dalam rapat kerja dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

    “Kami mendukung langkah Kementerian ATR/BPN mengkaji ulang PSN PIK 2. Kami juga apresiasi, kemarin Pimpinan DPR Pak Sufmi Dasco juga membuka peluang kaji ulang proyek tersebut,” ucap Politikus PAN ini.

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti mengatakan, saat dilaporkan warga, pihaknya sudah menerjunkan tim. Kala itu pagar masih sepanjang 7 km.

    Tim DKP bersama Polisi Khusus Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) kembali datang ke lokasi pada 4-5 September. Tim mengungkap tak ada izin dari camat ataupun kepala desa untuk pemagaran itu.

    “Terakhir kami melakukan inspeksi gabungan bersama-sama dengan TNI Angkatan Laut Polairud, kemudian dari PSDKP, dari PUPR, dari SATPOL PP, kemudian dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, kami bersama-sama melaksanakan investigasi di sana dan panjang lautnya sudah mencapai 13,12 km, terakhir malah sudah 30 km,” ungkap Eli.

    Menurut Eli, struktur pagar terbuat dari bambu atau cerucuk dengan ketinggian rata-rata 6 meter. Di atasnya, dipasang anyaman bambu, paranet dan diberi pemberat berupa karung berisi pasir.  

    Yang mengejutkan, berdasarkan investigasi tidak ada satu pun rekomendasi atau izin dari pihak berwenang. Struktur ini membentang di enam kecamatan yang mencakup 16 desa, tepat di kawasan yang dihuni ribuan nelayan.

    “Di sepanjang kawasan ini, 6 kecamatan dengan 16 desa ini, ada sekelompok nelayan, masyarakat pesisir yang beraktivitas sebagai nelayan. Ada 3.888 nelayan, kemudian ada 502 pembudi daya,” jelas Eli.

    Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Kusdiantoro mengindikasikan adanya upaya tidak benar dalam kasus ini.

    “Pemagaran laut merupakan indikasi adanya upaya orang untuk mendapatkan hak atas tanah di laut secara tidak benar, yang akan menjadikan pemegang hak berkuasa penuh dalam memanfaatkan, menutup akses publik, privatisasi, merusak keanekaragaman hayati, dan perubahan fungsi ruang laut,” tegasnya.

    Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) melalui Rasman Manafii menekankan bahwa aktivitas ini melanggar aturan.

    “Aktivitas di ruang laut yang aturannya itu harus ada KKPRL kalau di atas kegiatan 30 hari,” katanya.

    Direktur Perencanaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suharyanto juga mengaku tidak tahu siapa yang membangun pagar tersebut. Demikian juga apakah pagar itu terkait reklamasi, ia tak bisa memastikan karena tak ada proposal izin ke pihaknya.

    “Nah, kita tidak tahu. Itu (reklamasi) baru kita ketahui ketika ruang laut itu diajukan permohonan dan dalam permohonannya ada proposalnya. Ini kan tidak ada,” ujar Suharyanto. (Tribun Network/kps/wly)

  • Pagar Laut 30,16 Km di Tangerang Dikebut Malam Hari, Pekerja Tak Tahu Siapa yang Perintahkan – Halaman all

    Pagar Laut 30,16 Km di Tangerang Dikebut Malam Hari, Pekerja Tak Tahu Siapa yang Perintahkan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Pagar misterius membentang sepanjang 30,16 kilometer mengangetkan banyak pihak.

    Pagar itu muncul di pesisir Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. 

    Pagar bambu setinggi 6 meter ini membentang dari Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji.

    Hingga kini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembangunannya.

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti seperti dikutip dari Kompas.TV, Rabu (8/1/2025), mengatakan  struktur pagar terbuat dari bambu atau cerucuk dengan ketinggian rata-rata 6 meter.

    Di atasnya, dipasang anyaman bambu, paranet dan diberi pemberat berupa karung berisi pasir.

    Setelah diinvestigasi aparat gabungan  tidak ada satu pun rekomendasi atau izin dari pihak berwenang untuk membuat pagar itu.

    Sementara keberadaan pagar itu mengganggu aktibitas ribuan negalay karena pagar sepanjang 30,16 Km itu mencakup 16 desa.

    Berikut sejumlah informasi terbaru mengenai keberadaan pagar misterius itu seperti dirangkum Tribunnews.com, Kamis (9/1/2025).

    Pagar Dikerjakan Malam-malam

    Kepala Perwakilan Ombudsman RI Wilayah Banten, Fadli Afriadi, menyebut pemasangan pagar laut itu mempekerjakan masyarakat setempat yang mendapatkan upah Rp 100.000 sehari.

    Namun belum diketahui siapa pihak yang memerintahkan pemasangan pagar itu.

    Warga yang memasang pagar tersebut diminta bekerja pada malam hari dengan imbalan Rp 100.000 per orang.

    “Mereka (warga) sampaikan masyarakat malam-malam disuruh pasang dikasih uang Rp 100.000 per orang. Cuma itu yang memerintahkan siapa, kita belum sampai situ,” jelas Fadli dikutip dari Kompas.com.

    ‘Ada Negara di Dalam Negara’

    Hingga kini, identitas pemilik atau pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan pagar laut ini masih belum diketahui.

    Proses investigasi yang dilakukan Ombudsman RI bersama DKP Banten berfokus untuk mengungkap siapa pihak di balik aktivitas ini.

    “Kita masih mengidentifikasi pihak-pihak mana saja yang akan kami panggil,” kata Fadli Afriadi.

    Meskipun beberapa informasi telah dikumpulkan, pihak yang memberikan instruksi kepada warga untuk memasang pagar ini tetap belum teridentifikasi.

    Banyak pihak mempertanyakan tujuan di balik pemasangan pagar ini, mengingat struktur dan ukurannya yang tidak biasa.

    Kepala DKP Banten, Eli Susiyanti, menegaskan bahwa pagar tersebut tidak memiliki izin resmi.

    Selain itu, tidak ada rekomendasi dari camat atau kepala desa setempat terkait pemagaran ini, sehingga memunculkan spekulasi adanya pelanggaran hukum.

    Direktur Perencanaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suharyanto juga mengaku tidak tahu siapa yang membangun pagar tersebut. 

    Demikian juga apakah pagar itu terkait reklamasi, ia tak bisa memastikan karena tak ada proposal izin ke pihaknya.

    Said Didu: Ada Negara di Dalam Negara

    Mantan Sekretaris BUMN Said Didu pun juga turut menyoroti pagar laut misterius itu, dikatakan misterius karena Pemerintah tak tahu siapa pemiliknya.

    Said Didu memberikan respon perihal keberadaan pagar laut yang berada di Tangerang itu. Hal ini disampaikan olehnya melaluin akun media sosial X miliknya.

    “Sudah sering diungkap tapi semua tidak ada yang berani,” kata Said Didu dalam sebuah unggahan video di akun X miliknya pada Selasa (8/1/2025) dikutip dari Tribun Tangerang.

    Dalam video berdurasi 1.54 menit tersebut Said Didu, mengaku sudah mengungkap perihal keberadaan pagar laut sepanjang puluhan meter itu.

    “Saya sering menyatakan bahwa di PIK 2, sudah terjadi negara dalam negara, bahwa yang ingin membantah bahwa itu tidak terjadi, fakta menunjukan ini dibelakang saya, ini sekitar 1-2 kilometer itu terlihat laut yang sudah dipagar,” kata Said Didu dalam video tersebut.

    Said Didu dalam pernyataanya di video itu juga menyampaikan jika keberadaan pagar misterius itu pun juga sudah diperiksa oleh 9 lembaga.

    “Itu sudah diperiksa 9 lembaga, termasuk angkatan laut, sudah pernah memeriksa pagar ini, dan memang menemukan ada pagar sepanjang 23 kilometer, tapi anehnya tidak ada satupun lembaga yang berani menyatakan siapa yang membangun pagar,” ujarnya.

    DPR Minta Tegas Bongkar Pagar Laut

    Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan meminta pemerintah harus tegas dan segera membongkar pagar misterius tersebut.

    “Pemerintah harus tegas, bongkar pagar laut yang merugikan warga. Kasihan mereka tidak bisa melaut untuk mencari nafkah. Masyarakat jangan dirugikan dengan alasan pembangunan. Masyarakat lah yang memiliki negara, bukan satu-dua orang atau perusahaan,” ujar Yohan dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews, Rabu(8/1/2025).

    Menurut Yohan, negara tidak boleh kalah oleh satu-dua orang, atau perusahaan pengembang kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tropical Coastland di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

    “Kalau benar dugaan pagar laut ini dibangun oleh pihak pengembang PSN PIK 2, Agung Sedayu Group, saya tegaskan negara tidak boleh kalah oleh mereka,” ujarnya.

    Presidium MN KAHMI ini juga akan mendesak dilakukan evaluasi terhadap pembangunan PSN PIK 2 dalam rapat kerja dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

    “Kami mendukung langkah Kementerian ATR/BPN mengkaji ulang PSN PIK 2. Kami juga apresiasi, kemarin Pimpinan DPR Pak Sufmi Dasco juga membuka peluang kaji ulang proyek tersebut,” ucap Politikus PAN ini.

    Sumber: Kompas.TV/Tribun Tangerang/Kompas.com

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Respon Said Didu Soal Keberadaan Pagar Laut di Tangerang: Sudah Kita Ungkap Tak Ada yang Berani

     Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Pagar Misterius di Laut Tangerang: Terbentang 30,16 Km, Siapa Pemiliknya?

     

     

     

  • Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2 Pagi Ini, Tinggi Muka Air Capai 229 Cm – Page 3

    Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2 Pagi Ini, Tinggi Muka Air Capai 229 Cm – Page 3

    Cuaca di pintu air Katulampa, Krukut Hulu, Pesanggrahan, dan Sunter Hulu tengah mendung. Sedangkan, cuaca di pintu air Manggarai, Karet, Angke Hulu, Waduk Pluit, Pasar Ikan, dan Cipinang Hulu masih gerimis.

    “Hanya cuaca di pintu air Depok dan Pulogadung yang terang,” demikian informasi dari laman resmi BPBD Jakarta.

    Sejumlah wilayah di Jakarta diminta untuk mengantisipasi dampak banjir. Meliputi Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, dan Kali Baru.

    Warga juga diminta waspada dan dalam keadaan darurat warga Jakarta dapat menghubungi call center Jakarta Siaga di 112.

  • Vicky Prasetyo Merasa Bersalah Jadi Penyebab Dede Sunandar Bangkrut, Kini Janji Tak Lagi Ajak Nyaleg

    Vicky Prasetyo Merasa Bersalah Jadi Penyebab Dede Sunandar Bangkrut, Kini Janji Tak Lagi Ajak Nyaleg

    TRIBUNJATIM.COM – Vicky Prasetyo merasa bersalah pada Dede Sunandar.

    Pasalnya, dia merasa telah menjadi penyebab komedian tersebut bangkrut.

    Seperti diketahui, kondisi keuangan Dede Sunandar disebut-sebut memburuk usai mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Bekasi.

    Namun, dia gagal nyaleg meski telah menjual asetnya.

    Usut punya usut, Vicky Prasetyo-lah yang mengajak Dede nyaleg di Pemilu 2024.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Hal ini diungkap sendiri oleh Vicky Prasetyo di Mampang, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025).

    “Ya jadi beban moril ya. Ternyata nggak semua orang tuh kalau kita kasih motivasi untuk terjun ke politik itu punya pengendalian diri yang baik gitu, punya persiapan yang baik gitu,” kata Vicky ditemui di Mampang, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025).

    Soal Dede yang menjual aset untuk modal nyaleg, Vicky mengaku sama sekali tak tahu.

    Dia baru tahu di akhir ketika nama Dede gagal lolos dalam Pemilu 2024 kemarin.

    “Nggak tahu, kalau sampai jual aset aku nggak paham. Nggak tahu,” tuturnya.

    Meski begitu, menurut Vicky, pengorbanan Dede tersebut merupakan bagian dari perjuangan.

    Namun, karena pada akhirnya Dede kehilangan harta bendanya, Vicky merasakan beban moril tersendiri.

    “Cuma akhirnya ya semua orang berjuang sih gitu. Dia juga berjuang dengan cara dia gitu. Cuma karena kita mengajak akhirnya jadi moril kan gitu loh. Apalagi dia banyak spekulasi ekonominya jadi terganggu gitu,” ujar Vicky.

    Kejadian yang menimpa Dede pun menjadi pelajaran tersendiri bagi Vicky.

    Kini, mantan suami Angel Lelga ini mengaku kapok mengajak orang untuk terjun politik.

    Biarlah hal tersebut menjadi hak pribadi seseorang sehingga Vicky tak lagi menanggung beban moril.

    “Makanya ada sisi jeranya mungkin mengajak orang berpolitik ya. Tapi kalau kita yang sendiri ya kita menjadi petarung politik lah. Menang kalah itu urusan Tuhan yang penting kita berupaya,” ucapnya.

    Karena rasa bersalahnya, Vicky pun berusaha untuk membantu Dede dari segi ekonomi.

    Setiap hari Jumat, Vicky membantu Dede dangan memberikan makanan hingga uang.

    Di sisi lain, baru-baru ini Dede Sunandar viral di media sosial.

    Baru-baru ini, kamera netizen menangkap sosok Dede Sunandar di sebuah kafe.

    Alih-alih menjadi duduk menikmati kopi, dia membawa pel.

    Kabar itu dibagikan oleh salah satu akun Instagram netizen @ferdiembunpagi.

    Dalam unggahan tersebut terlihat seorang pelayan kafe mirip dengan wajah Dede Sunandar.

    Pria mirip Dede Sunandar tengah mengepel lantai kafe dan berbincang dengan pengunjung.

    Pramusaji tersebut diketahui bekerja di kafe Bolonemase, di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

    “Lagi iseng-iseng maen ke PIK dan mampir ke kafe Bolonemase… cuma agak kaget awak ini pelayan mirip komedian, kalau gak salah mirip Dede Sunandar,” tulis pemilik akun tersebut.

    Seorang pelayan kafe mirip dengan wajah Dede Sunandar di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. (akun Instagram @ferdiembunpagi)

    Sebagaimana diketahui, Dede Sunandar merupakan komedian kelahiran Ciamis, Jawa Barat pada 19 September 1990.

    Pria lulusan PKBM Al Hikmah ini menikahi seorang wanita bernama Karen Hertatum dan memiliki 3 orang anak.

    Dede sempat mengisi beberapa program televisi dan sejumlah film serta FTV.

    Belakangan Dede gagal mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Sebelumnya, Dede Sunandar mengaku harus mengambil pekerjaan di luar dunia hiburan untuk mencukupi keluarga.

    “Saya itu sebenarnya memang ada di salah satu perusahaan di bagian alat kesehatan dan bekerja di bagian media sosialnya kadang jadi sales juga,” kata Dede Sunandar ketika ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/9/2024).

    Hal itu kemudian membuat Dede memilih vakum di industri hiburan Tanah Air.

    “Karena tempatnya di Jogja sama Tegal urusannya di situ. Jadi ya kadang-kadang aja kerja di televisi,” ucapnya.

    “Kalau misalnya ada panggilan film atau apa saya datang. Kalau nggak ada ya saya kerja di sana,” lanjut Dede.

    Dede Sunandar kini memilih fokus bekerja menjadi sales dan mengurusi media sosial sebuah perusahaan di bidang jual-beli alat kesehatan.

    Diketahui, sang komedian ini mulai mengurangi pekerjaannya di panggung hiburan karena kesibukan bekerja sebagai sales alat kesehatan.

    Bahkan kini dirinya harus tinggal di Yogyakarta dan jauh dengan keluarga.

    “Saya bekerja dan stay di Yogyakarta,” kata Dede Sunandar di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/9/2024).

    Komedian Dede Sunandar disebut Abdel seperti caleg stres karena kalah suara. Ia berubah pakai jas. (YouTube Abdel Achrian dan Instagram/dede_sunandar)

    “Ini sudah sebulan nggak pulang ke rumah, makanya ambil tawaran pekerjaan di televisi hanya sesekali saja,” lanjutnya.

    Sejak enam bulan lalu, Dede Sunandar mulai jarang muncul di layar televisi.

    Dede Sunandar pindah haluan pekerjaan setelah dinyatakan tidak lolos menjadi anggota DPRD Bekasi, Jawa Barat, di Pileg 2024.

    “Tawaran syuting tetap ada, cuma nggak diambil karena ada pekerjaan di Yogyakarta,” ucap Dede Sunandar.

    Dede Sunandar mengaku sempat menolak tawaran syuting sinetron kejar tayang karena sudah lebih dulu menerima pekerjaan sebagai sales alat kesehatan itu.

    “Setelah nyaleg, saya ditawari pekerjaan di perusahaan (sales) ini,” ujar Dede Sunandar.

    Saat ini Dede Sunandar harus tetap menafkahi keluarganya setelah uangnya habis untuk menjadi caleg hingga rela bekerja sebagai sales alat kesehatan.

    “Bekerja untuk mendapatkan uang bulanan, kalau jadi artis buat cari uang tambahan saja,” kata Dede Sunandar.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Gagal Nyaleg karena Diajak Vicky Prasetyo, Dede Sunandar Terpaksa Jadi Pelayan Restoran

    Gagal Nyaleg karena Diajak Vicky Prasetyo, Dede Sunandar Terpaksa Jadi Pelayan Restoran

    Jakarta, Beritasatu.com – Komedian Dede Sunandar termasuk salah satu artis yang gagal lolos menjadi anggota legislatif yang semula diajak oleh Vicky Prasetyo. Kegagalannya itu berdampak pada kondisi finansialnya, bahkan ia harus menjual kendaraan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menjadi pelayan restoran.

    Selain itu, setelah gagal menjadi anggota legislatif Dede Sunandar juga jarang mendapat tawaran pekerjaan dari stasiun televisi, sehingga ia terpaksa mencari pekerjaan lain sebagai pelayan restoran demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

    Dede mengungkapkan bahwa Vicky Prasetyo adalah orang yang pertama kali mengajaknya untuk terjun ke dunia politik. Sedangkan, Vicky sendiri diketahui juga mengalami kekalahan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dan gagal menjadi Bupati Pemalang.

    “Memang jual kendaraan, yang mengajak kan Pak Vicky Prasetyo,” kata Dede di Tangerang belum lama ini.

    Meskipun begitu, Vicky tetap menunjukkan rasa tanggung jawab dan kepeduliannya dengan tidak membiarkan Dede Sunandar hidup dalam kesulitan.

    “Dia bertanggung jawab, saya tidak ditinggal begitu saja,” tambahnya.

    Vicky Prasetyo terus mendukung Dede Sunandar dan keluarganya dan kerap memberikan uang untuk membantu keperluan sehari-hari mereka.

    “Setiap hari Jumat pasti ada saja rezeki yang dia kasih untuk keluarga, alhamdulillah,” ujar Dede Sunandar yang gagal menjadi anggota legislatif.

    Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kini Dede bekerja di sebuah restoran di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang. Meskipun jauh dari keartisan, tetapi ia merasa nyaman dengan pekerjaannya ini. Mengingat dirinya dahulu sempat bekerja sebagai cleaning service sebelum terkenal di televisi.

    Dede mengungkapkan, ia mulai bekerja di restoran tersebut sejak November 2024. Selain menjadi pelayan, ia juga dipercaya untuk menjadi barista dan menangani berbagai event, termasuk saat perayaan pergantian tahun.

    “Ya kalau memang begitu kondisinya, harus dijalani. Di televisi udah enggak ada pekerjaan, tabungan juga bukan habis, tapi terus berkurang,” ujar Dede Sunandar.

    Bagi Dede Sunandar pekerjaan apa pun akan dilakukan untuk bertahan hidup, termasuk menjadi pelayan restoran. Mengingat saat ini ia tidak mendapatkan pekerjaan di televisi. Namun Dede menegaskan, Vicky Prasetyo tidak pernah meninggalkan dirinya setelah keduanya gagal dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

  • 8 Perusahaan Siap IPO Januari 2025, Intip Harga Sahamnya

    8 Perusahaan Siap IPO Januari 2025, Intip Harga Sahamnya

    Sebanyak delapan calon emiten akan melakukan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2025. Menurut data dari situs e-IPO pada Kamis (2/1), delapan perusahaan tersebut saat ini dalam proses bookbuilding untuk penawaran umum perdana (IPO).

    Dalam daftar perusahaan yang IPO pada Januari 2025, ada anak perusahaan PANI milik Aguan hingga anak perusahaan PT Rukun Raharja yang dimiliki Happy Hapsoro, suami Puan Maharani. Ada pula perusahaan maklon milik anggota DPRD.

    Berikut daftar perusahaan yang akan IPO pada Januari 2025. Simak selengkapnya di bawah ini.

    1. PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)

    PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) merupakan anak perusahaan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) milik Sugianto Kusuma atau Aguan. Bangun Kosambi Sukses akan menawarkan 566,89 juta saham atau sekitar 10% dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam IPO mereka.

    CBDK akan memulai masa penawaran umum perdana pada 3–9 Januari 2025. Adapun CBDK mematok harga IPO di level Rp4.060 per saham.

    Harga tersebut merupakan batas atas dari bookbuilding yang berkisar Rp3.000–Rp4.060 per saham. Proses bookbuilding telah dilakukan dari tanggal 13–20 Desember 2024.

    CBDK berpotensi mengumpulkan Rp2,3 triliun dari IPO ini. Dana tersebut akan digunakan untuk penyertaan ekuitas sebanyak 15,277 juta saham seri B di PT Industri Pameran Nusantara atau setara dengan 99,93% dari modal yang disetor.

    Lalu, akan ada penjatahan saham pada 9 Januari 2025 dan distribusi saham secara elektronik pada 10 Januari 2025. Terakhir, saham CBDK diperkirakan akan resmi tercatat di BEI pada 13 Januari 2025.

    2. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)

    PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) merupakan anak perusahaan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) milik Happy Hapsoro, suami Puan Maharani. Raharja Energi Cepu akan melaksanakan IPO dengan menawarkan 543.010.800 saham yang terdiri dari 190.053.800 saham baru dan 352.957.000 saham divestasi dari RAJA.

    Saham-saham ini dijual kepada publik dengan harga Rp1.150 per saham, sehingga total dana yang terkumpul dari IPO ini sekitar Rp624,46 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp218,56 miliar berasal dari penawaran saham baru, dan Rp405,9 miliar berasal dari divestasi saham RAJA.

    Masa penawaran umum RATU akan berlangsung dari 2–6 Januari 2025. Sedangkan pencatatan saham RATU di BEI dijadwalkan pada 8 Januari 2025.

    3. PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII)

    PT Asuransi Digital Bersama Tbk (ADB) akan melaksanakan IPO dengan menawarkan hingga 412.087.500 saham baru yang setara dengan 12,03% dari modal setelah IPO.

    Saham yang ditawarkan memiliki nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga penawaran antara Rp100–Rp110 per saham. Dari IPO ini, ADB berpotensi mengumpulkan dana hingga Rp45,33 miliar.

    Sekitar 80% dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk biaya pemasaran, mendukung strategi bisnis, distribusi produk, dan brand awareness perseroan. Sisanya akan digunakan untuk pengembangan aplikasi, termasuk pembangunan data center, web hosting, dan sistem keamanan.

    4. PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX)

    PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate menetapkan harga perdana saham dalam IPO sebesar Rp452 per lembar. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 320.674.800 lembar dan nilai nominal Rp100 per saham.

    Dalam prospektus e-IPO, Kamis (2/1), disebutkan bahwa jumlah saham yang ditawarkan setara dengan 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari IPO ini, KSIX berpotensi mengumpulkan dana sebesar Rp144.945.009.600.

    Masa penawaran umum untuk IPO ini berlangsung dari 2–6 Januari 2025, dengan PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi.

    Sekitar 59,42% dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Sebanyak 27,84% akan dialokasikan sebagai setoran modal kepada SPB untuk pembangunan infrastruktur, termasuk pekerjaan perataan tanah (cut and fill) dan pembangunan rumah yang telah ada. Sisanya akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan.

    5. PT Hero Global Investment Tbk (HGII)

    PT Hero Global Investment Tbk (HGII) merupakan perusahaan yang bergerak di sektor energi. HGII akan segera melaksanakan IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI. Harga penawaran awal saham HGII berkisar antara Rp200–Rp230 per lembar saham.

    Penawaran umum saham akan berlangsung dari 3–7 Januari 2025 dengan penjatahan saham pada 7 Januari 2025 dan distribusi saham pada 8 Januari 2025. Saham HGII akan mulai diperdagangkan di BEI pada 9 Januari 2025.

    Total saham yang ditawarkan sebanyak 13 juta lot, setara dengan 20% dari total saham yang beredar. Dari IPO ini, HGII diperkirakan dapat meraih dana sekitar Rp260 miliar–Rp299 miliar, dengan estimasi nilai perusahaan (market cap) mencapai Rp1,3 triliun–Rp1,49 triliun.

    6. PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC)

    PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) akan segera mencatatkan sahamnya di BEI. Perusahaan ini tengah mempersiapkan untuk melaksanakan IPO sebanyak 291,5 juta saham atau setara dengan 30,01% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

    Berdasarkan prospektus, Raja Roti menawarkan harga penawaran awal saham di rentang Rp200–Rp210 per saham. Dengan harga tersebut, BRRC berpotensi meraih dana sekitar Rp61,21 miliar dari IPO ini.

    Selain itu, perusahaan juga akan menerbitkan hingga 145,75 juta Waran Seri I yang akan disertakan bersama saham baru. Nominal tersebut setara dengan 21,43% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada saat pendaftaran IPO.

    7. PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG)

    PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan pupuk dan produk agrokimia telah menetapkan harga untuk penawaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp230 per lembar.

    Berdasarkan prospektus, masa penawaran umum saham akan berlangsung mulai 3–9 Januari 2025. Sementara itu, pencatatan saham di BEI dijadwalkan pada 13 Januari 2025.

    Adapun perusahaan menawarkan sebanyak 882,35 juta saham yang setara dengan 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dengan demikian, Delta Giri berpotensi meraih dana segar sekitar Rp202,94 miliar dari IPO ini.

    Sekitar 53,2% dari dana yang diperoleh akan digunakan untuk modal kerja, khususnya untuk pembelian bahan baku pembuatan pestisida, yang melibatkan beberapa pihak pemasok. Sekitar 46,8% akan disetorkan kepada anak perusahaan, PT Fertilizer Inti Technology, sebagai penyertaan modal yang akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan tersebut.

    8. PT Brigit Biofarma Teknologi Tbk (OBAT)

    PT Brigit Biofarma Teknologi Tbk (OBAT) akan segera melaksanakan penawaran umum perdana dengan menawarkan hingga 170 ribu saham yang setara dengan 28,33% dari total saham yang diterbitkan.

    Perusahaan menetapkan harga penawaran awal di kisaran Rp330–Rp350 per lebar, sehingga total nilai IPO ini bisa mencapai hingga Rp59,5 miliar.

    Masa penawaran awal saham OBAT telah berlangsung dari 18–23 Desember 2024. Sedangkan masa penawaran umum OBAT diperkirakan akan berlangsung dari 3–7 Januari 2025 dengan pencatatan saham di BEI pada 9 Januari 2025.

    OBAT juga akan mengeluarkan 85 juta waran seri I secara cuma-cuma untuk para pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 saham baru akan mendapatkan 1 waran, yang memberikan hak untuk membeli 1 saham tambahan dengan harga Rp350. Dari pelaksanaan waran seri I ini, perusahaan berpotensi mengumpulkan dana hingga Rp29,75 miliar.

    Demikianlah daftar perusahaan yang IPO pada Januari 2025 dari berbagai sektor.