kab/kota: Kapuk

  • Ratusan warga mengungsi di mushalla dan rusunawa akibat banjir

    Ratusan warga mengungsi di mushalla dan rusunawa akibat banjir

    Ilustrasi – Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Wijaya Timur, Petogogan, Jakarta, Sabtu (20/2/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.

    Ratusan warga mengungsi di mushalla dan rusunawa akibat banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 08 Februari 2025 – 18:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat hingga Sabtu pukul 14.00 WIB sebanyak 198 jiwa mengungsi di mushalla dan rusunawa terdekat akibat banjir di Jakarta.

    “Ratusan pengungsi berada di enam lokasi,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu.

    Isnawa merinci enam lokasi itu yakni Masjid Shofatul Ummah, Pegadungan, Kalideres (10 kepala keluarga/40 jiwa) dan Rusunawa V RT 15/RW 03, Tegal Alur, Kalideres (3 KK/11 jiwa).

    Mushalla Al Hidayah RW 03, Tegal Alur, Kalideres (6 KK/30 jiwa), RPTRA Alur Anggrek RT 08/RW 04, Tegal Alur, Kalideres (18 KK/41 jiwa), dan musholla Al Mukhlisin, RT 02/ RW 04, Tegal Alur, Kalideres (9 KK/36 jiwa).

    “Lalu, Mushalla Nurul Mu’min RW 10, Cengkareng Barat, Cengkareng dengan 10 KK/40 jiwa,” ujarnya.

    Adapun bantuan yang diberikan yakni 40 kotak makanan siap saji dan empat dus air mineral.

    Hingga pukul 14.00 WIB, BPBD DKI mencatat banjir masih melanda di 20 RT dan tiga ruas jalan.

    Sebanyak 20 RT itu berada di Jakarta Barat yakni Kedaung Kaliangke (tujuh RT), Tegal Alur (enam RT), Pegadungan (tiga RT), Kapuk (satu RT), Cengkareng Barat (satu RT) dan Cengkareng Timur (dua RT).

    Penyebab banjir dengan ketinggian air 30 hingga 100 sentimeter (cm) yakni curah hujan tinggi.

    Kemudian, tiga ruas jalan yang tergenang yakni Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012/RW 02, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 cm.

    Lalu, Jalan Benda Raya RT 02/RW 01, Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian air 25 cm dan Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Cengkareng Timur, Jakarta Barat dengan ketinggian air 60 cm.

    “Banjir yang sudah surut yakni Rawa Buaya satu RT dan Jelambar satu RT,” ujarnya.

    Kemudian, jalan banjir yang sudah surut yakni Jalan Perumahan Green Garden RW 04 (McD), Kedoya Utara (Jakarta Barat), jalan bawah tanah (underpass) Matraman, Kenari (Jakarta Pusat), dan Jalan Prof. Latumenten RT 07/RW 04, Jelambar (Jakarta Barat).

    Sumber : Antara

  • Banjir Jakarta, 198 Jiwa Mengungsi di Mushalla dan Rusunawa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

    Banjir Jakarta, 198 Jiwa Mengungsi di Mushalla dan Rusunawa Megapolitan 8 Februari 2025

    Banjir Jakarta, 198 Jiwa Mengungsi di Mushalla dan Rusunawa
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta memaksa 198 warga mengungsi ke mushalla dan rusunawa terdekat.
    Data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Sabtu (8/2/2025) pukul 14.00 WIB, menunjukkan para pengungsi tersebar di enam lokasi.
    “Ratusan warga terdampak banjir mengungsi di enam titik yang telah disediakan,” ujar Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji pada Sabtu, dikutip dari Antara.
    Berikut daftar enam pengungsian:
    BPBD Jakarta
    telah menyalurkan bantuan berupa 40 kotak makanan siap saji serta empat dus air mineral untuk membantu warga terdampak.
    BPBD Jakarta mencatat banjir menggenangi 20 RT serta tiga ruas jalan di Jakarta Barat pada Sabtu siang.
    Wilayah terdampak meliputi tujuh RT di Kedaung Kaliangke, enam RT di Tegal Alur, tiga RT di Pegadungan, serta masing-masing satu RT di Kapuk dan Cengkareng Barat.
    Selain permukiman, tiga ruas jalan juga banjir yakni Jalan Tanjung Duren Raya RT 012/RW 02 di Tanjung Duren Utara dengan ketinggian air 30 cm.
    Jalan Benda Raya RT 02/RW 01 di Kamal dengan genangan setinggi 25 cm, serta Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI) di Cengkareng Timur yang terendam hingga 60 cm.
    Hujan dengan intensitas tinggi menjadi faktor utama penyebab banjir di wilayah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanah Bekas Rawa Diduga Jadi Tempat Pembuangan Sampah Liar, Warga Sekitar Keluhkan Bau Tak Sedap – Halaman all

    Tanah Bekas Rawa Diduga Jadi Tempat Pembuangan Sampah Liar, Warga Sekitar Keluhkan Bau Tak Sedap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tanah warga bekas rawa yang berada di Jalan Kapuk Muara Utara 1, RT 01 RW 03 Penjaringan, Jakarta Utara, dikeluhkan warga sekitar lantaran diduga menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) liar.

    Dari keterangan sejumlah warga, bau tidak sedap sudah tercium ketika melewati Jalan Kapuk Muara Utara 1 dari jarak 500 meter, di lokasi ini kendaraan roda empat pun enggan membuka jendela ketika melintas, lantaran bau tidak sedap menyengat, ditambah jalannya yang becek penuh lubang menambah kesan suram lokasi ini.

    Mawar (53) warga yang berjualan di dekat lokasi, tempat tersebut sudah ada sekitar 3- 5 tahun lalu, yang awalnya merupakan rawa yang dihuni warga. Namun, belum diketahui hingga lokasi tersebut menjadi tempat pembuangan sampah. 

    “Ada kali 3-5 tahun belum lama,” ujar Mawar kepada wartawan, Sabtu (8/2/2025). 

    Menurutnya, hampir 3 kali sehari lokasi tersebut dimasuki oleh mobil sampah  untuk mengangkut sampah yang telah disortir limpahan dari mal-mal yang ada di Jakarta. 

    “Yang angkut mobil sampah plat merah, setiap hari, 3x sehari angkutin sampah, ” kata Mawar. 

    Dia mengatakan sampah-sampah yang berada di lokasi itu terlihat beragam, mukai dari plastik hingga sampah bekas makanan yang mengeluarkan air.

    Sementara Deri (45) menyebut, sampah yang menumpuk itu bukan berasal dari penduduk sekitar, melainkan sampah dari pusat perbelanjaan dan hotel. 

    “Saya kurang paham, tapi kayaknya TPS liar,” duga Deri. 

    Deri mengungkapkan, TPS liar itu sudah berdiri sekitar tiga tahun. Bahkan, warga sudah sering kali protes karena terganggu.

    “Tapi sudah beberapa kali lapor tidak ada tanggapan,” ujar Deri.

    Bau dari TPS tidak sedap. Keberadaan TPS sudah dilaporkan ke aparat terkait namun belum ada tindak lanjut.

    “Sebenarnya warga di sekitar sini sudah mengeluhkan keberadaan TPS liar ini. Dari pihak kelurahan dan RT juga sudah melihat ke lokasi tapi belum ada tindak lanjut,” kata NSR, saat ditemui.

    DG (45) warga RT 01 ini juga menambahkan soal keberadaan TPS tersebut sangat menganggu. 

    “Kayaknya sudah lama, tahunan gitu, warga sekitar juga banyak yang tahu, tapi sudah beberapa kali lapor tidak ada tanggapan. Dinas terkait datang foto-foto terus balik lagi,” ujar DG.

    Dia menduga TPS tersebut dikelola perorangan, pasalnya sejumlah kendaraan truk mengambil muatan sampah dari restoran malam terus dibawa ke TPS, disortir disitu dan sisanya tidak terbuang hingga menumpuk. 

    “Kami inginnya pemerintah menutup TPS liar tersebut karena dikhawatirkan mengganggu kesehatan anak-anak,” tandasnya.

  • Jakarta Diguyur Hujan Sejak Malam Tadi, 16 RT dan 4 Jalan Banjir

    Jakarta Diguyur Hujan Sejak Malam Tadi, 16 RT dan 4 Jalan Banjir

    JAKARTA – Hujan lebat terjadi di wilayah Jakarta sejak Jumat, 7 Februari, malam. Sehingga, menyebabkan banjir di 16 RT dan empat ruas jalan.

    Kondisi tersebut merujuk pada data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta per 8 Februari 2025, pukul 09.00 WIB.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 16 RT dan 4 ruas jalan,” ujar Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, Sabtu 8 Februari.

    Rinciannya, 7 RT di Kelurahan Kedaung Kaliangke, 5 RT di Kelurahan Tegal Alur, 1 RT di Kelurahan Rawa Buaya, 1 RT di Kelurahan Pegadungan, 1 RT di Kelurahan Jelambar, dan 1 RT di Kelurahan Kapuk. Ketinggian air di seluruh wilayah yang terdampak banjir tersebut sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter.

    Sementara untuk ruas jalan yang tergenang yakni Jalan Perumahan Green Garden RW. 04 (MCD), Kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 10 sentimeter; Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012 RW 02, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 sentimeter.

    Kemudian, Jalan Benda Raya RT 002 RW 01, Kelurahan Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian air 25 sentimeter; dan Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Kelurahan Cengkareng Timur dengan ketinggian air 80 sentimeter.

    “Upaya penanganan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Yohan.

  • 11 RT dan empat ruas jalan di Jakarta masih banjir

    11 RT dan empat ruas jalan di Jakarta masih banjir

    Sejumlah warga menggunakan payung saat turun hujan di kawasan Sudirman, Jakarta. ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi.

    BPBD: 11 RT dan empat ruas jalan di Jakarta masih banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 08 Februari 2025 – 10:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengatakan sebanyak 11 rukun tetangga (RT) dan empat ruas jalan di wilayah Jakarta masih banjir pada Sabtu pagi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 11 RT dan empat ruas jalan,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu.

    Isnawa mengatakan 11 RT itu berada di Jakarta Barat dengan rincian tiga RT di Kedaung Kaliangke, empat RT di Tegal Alur, satu RT di Rawa Buaya, satu RT Pegadungan, satu RT Jelembar dan satu RT Kapuk.

    Ia menyebut, ketinggian air mencapai 30 hingga 100 sentimeter (cm) karena curah hujan tinggi pada Sabtu pagi mulai pukul 07.00 WIB.

    “Situasi masih banjir dan pengungsi nihil,” ujarnya.

    Kemudian, empat ruas jalan yang banjir yakni Jalan Perumahan Green Garden RW 04 (McD), Kel. Kedoya Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 10 cm dan Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012/RW 02, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 cm.

    Lalu, Jalan Benda Raya RT 002/RW 01, Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian air 15 cm dan Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Cengkareng Timur dengan ketinggian air 80 cm.

    “Kini jalan tergenang yang sudah surut yakni Jalan Letjen S. Parman No.1, RT06/RW16, Tomang, Jakarta Barat,” ujarnya.

    Guna mengantisipasi banjir akibat fenomena tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama lembaga terkait, terus berupaya bisa memprediksi cuaca dengan akurat dan menentukan strategi pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC).

    Operasi ini diharapkan dapat mereduksi potensi pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan lebat dan banjir.

    Namun, pelaksanaan modifikasi cuaca juga tak dipungkiri bisa berdampak negatif lantaran operasi ini bisa memicu pembentukan pita hujan yang terjadi lebih cepat atau bahkan bisa memicu garis badai yang jauh dari lokasi OMC.

    Sumber : Antara

  • BPBD Jakarta Laporkan 16 RT dan 4 Ruas Jalan Tergenang Banjir Hari Ini – Halaman all

    BPBD Jakarta Laporkan 16 RT dan 4 Ruas Jalan Tergenang Banjir Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas cukup tinggi menyebabkan sejumlah lokasi di wilayah Jakarta terendam banjir pada Sabtu (9/2/2025).

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat setidaknya ada belasan RT dan 4 ruas jalan yang tergenang air.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 16 RT dan 4 ruas jalan,” kata kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Sabtu.

    Yohan merinci dari 16 RT yang terendam terbagi di beberapa wilayah di Jakarta Barat yakni Kelurahan Kedaung Kaliangke sebanyak 7 RT, Kelurahan Tegal Alur 5 RT, Kelurahan Rawa Buaya 1 RT.

    Selanjutnya, Kelurahan Pegadungan 1 RT,  Kelurahan Jelambar 1 RT dan Kelurahan Kapuk 1 RT.

    “Ketinggian 30 sampai dengan 100 centimeter, penyebabnya curah hujan tinggi,” ungkapnya.

    Selain itu, empat ruas jalan yang terendam yakni Jalan Tanjung Duren Raya, Rt. 012 Rw. 02, Kel. Tanjung Duren Utara , Jakarta Barat dengan ketinggian 30 cm, Jalan Benda Raya Rt 002 Rw 01, Kel. Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian 25 cm.

    Kemudian, Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Kel.Cengkareng Timur, Jakarta Barat dengan ketinggian 60 cm dan Jalan Prof Latumenten (Turunan Flyover) RT 07/RW 04, Kel. Jelambar, Jakarta Barat dengan ketinggian 20 cm.

    “BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ucapnya.

    Selain itu, Yohan juga meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terkait potensi genangan.

  • PIK 2 berdampak positif untuk sektor konstruksi

    PIK 2 berdampak positif untuk sektor konstruksi

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    BI Banten: PIK 2 berdampak positif untuk sektor konstruksi
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Februari 2025 – 19:47 WIB

    Elshinta.com – Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyebutkan bahwa pembangunan PIK (Pantai Indah Kapuk) 2  berdampak positif terhadap sektor konstruksi dan real estat pada wilayah setempat.

    Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten, Ameriza M Moesa, di Serang, Jumat mengatakan bahwa untuk program strategis maupun tidak strategis jika melibatkan perencanaan yang sifatnya konstruksi pasti akan berdampak positif.

    “Jadi bukan dilihat dari unsur kepemilikannya siapa pun mau BSD, Ponomoro, kemudian ada Gading Serpong. Jadi kami melihatnya pengembangan kawasannya, yang akan berdampak positif terhadap sektor konstruksi dan juga real estat,” katanya.

    Maka dari itu, Pihaknya mengaku sangat menyambut baik dengan adanya proyek pengembangan kawasan Proyek Strategis Nasional. Terlebih di Provinsi Banten tidak hanya proyek PIK 2 yang sedang dijalankan ada sektor lain, misalnya BSD (Bumi Serpong Damai).

    “Jadi saya rasa saya menyambut baik yang namanya proyek-proyek apapun dan siapapun pemilik dan namanya, sepanjang untuk pengembangan kawasan karena pasti akan berdampak positif pada sektor konstruksi dan real estat,” katanya.

    Menurutnya, Provinsi Banten memiliki momen dan juga diharapkan dapat mengembangkan daerah-daerah pertumbuhan baru sekitar Jalan Tol Serpong-Belaraja maupun Serang-Panimbang.

    “Jadi akan berdampak positif, kami juga belum bisa mengkalkulasi berapa besar dampak dari proyek ini. Tapi ini akan cukup signifikan karena selama beberapa tahun terakhir ini tren konstruksi cukup positif,” katanya.

    Dijelaskan, tren konstruksi pada 2023 mencapai 1,45 persen, dan tumbuh sebesar 5,89 persen pada 2024 atau naik sekitar 4 kali lipat. Kenaikan tersebut menurutnya, akan diikuti juga dengan sektor real estat di tahun ini.

    “Jadi hampir naik empat kali lipat. Maka dengan adanya proyek yang sekarang nantinya akan diikuti juga dengan kenaikan dari sektor real estat karena urutannya seperti itu,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Isu PSN PIK2, pekerja mengaku khawatir 

    Isu PSN PIK2, pekerja mengaku khawatir 

    Sumber foto: https://surl.li/ejqazs/elshinta.com.

    Isu PSN PIK2, pekerja mengaku khawatir 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Februari 2025 – 19:56 WIB

    Elshinta.com – Isu penghentian Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) membuat pekerja yang menggantungkan hidup di sana, jadi resah. Mereka khawatir akan kehilangan pekerjaan dan jadi pengangguran. 

    Sekuriti di salah satu kantor di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Maswi, berharap isu penghentian Proyek Strategis Nasional (PSN) tidak membuatnya kehilangan pekerjaan. Selama ini keberadaan PIK banyak memberikan lapangan kerja bagi warga di kawasan pesisir laut Tangerang.

    “Untuk nyari kerjaan sekarang kan susah juga, ya khawatir juga (klo harus kehilangan pekerjaan, Red),” kata Maswi.

    Dijelaskannya, ia sekarang ini menjadi tumpuan yang menghidupi keluarganya. Sehingga ia khawatir juga jika isu penghentian PSN PIK2 akan berdampak pada mata pencahariannya.

    Maswi mengaku tidak tahu menahu persoalan PSN PIK2. Ia hanya tahu jika keberadaan PIK2 telah memberi manfaat bagi warga yang membutuhkan mata pencaharian. “Kalau yang begitu-begitu biar orang atas saja, saya cuma sekuriti yang jaga keamanan,” ungkap warga Pakuhaji, Tangerang tersebut.

    Diakui Maswi, keberadaan PIK2 telah membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekelilingnya. Menurutnya, banyak tetangga maupun teman, yang juga bekerja di PIK2.  “Ya banyak yang kerja di sini,” kata Maswi.

    Tokoh agama Teluk Naga, Fahmi Ardi, berharap PSN PIK2 tidak dihentikan. Hal ini karena warga setempat punya harapan PSN bisa memperbaiki kehidupan mereka.

    Fahmi mengatakan, warga setempat berharap PSN bisa membawa kemajuan buat mereka. Dicontohkannya, Serpong dahulu disebut sebagai udik atau tertinggal. Tapi dengan adanya investor dan pembangunan di sana, menurut Fahmi, Serpong menjadi maju. “Padahal wilayah kita berdekatan dengan bandara internasional maupun memiliki laut,” jelas Fahmi.

    Jika PSN maupun pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dihentikan, Fahmi yakin akan muncul reaksi keras dari masyarakat setempat. Penyebabnya, PIK 2 sudah memberikan manfaat besar bagi warga setempat. Khusunya dalam penyediaan lapangan kerja maupun bantuan-bantuan lain yang bermandaat bagi masyarakat.

    Sementara itu, diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah membentuk tim kecil yang akan merumuskan aspirasi terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 setelah serangkaian pertemuan dengan beragam kelompok masyarakat.

    “Tim sudah mulai menunjuk tim kecil untuk merumuskan hasil selama ini. Hasil apa yang sudah dirumuskan oleh teman-teman di tim, hasil pertemuan dengan para ormas, pertemuan dengan para LSM, para tamu yang datang ke Majelis Ulama Indonesia,” ujar Anggota Tim Tabayyun dan Advokasi MUI terkait PSN di PIK 2 sekaligus Ketua MUI Bidang Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Utang Ranuwijaya di Jakarta, Senin (3/2/2025).

    “Akan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia. Itu yang paling penting. Jadi kepada Bapak Presiden, kemudian ke pihak ketua DPR RI,” tambahnya.

    Ditanya mengenai periode penyerahan rumusan aspirasi dan rekomendasi tersebut, Utang menyampaikan belum dapat memberikan tanggal yang pasti karena menyusun perumusan itu akan dilakukan secara disiplin dan hati-hati.

    Hal itu mengingat permasalahan tersebut merupakan isu penting yang menyangkut kepentingan kedaulatan negara, menurut Utang.

    Sebelumnya, MUI telah menyampaikan sikap meminta kepada Pemerintah RI untuk menghentikan PSN yang berada di PIK 2. Sikap itu diumumkan sebagai bagian dari hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV MUI yang digelar beberapa waktu lalu.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Unjuk Rasa di Polda Metro Jaya, Massa Pendemo Tuntut Penuntasan Kasus Mangkrak – Halaman all

    Unjuk Rasa di Polda Metro Jaya, Massa Pendemo Tuntut Penuntasan Kasus Mangkrak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah orang menamakan diri Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) berunjuk rasa di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Selatan pada Jumat (7/2/2025).

    Dalam unjuk rasa itu, massa pendemo mendesak agar Polri menuntaskan penanganan sejumlah kasus yang mangkrak dan bersikap netral.

    Di antaranya tuntutan keadilan bagi masyarakat di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur, Rempang, hingga Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).

    Koordinator Aksi, Devis Mamesah meminta agar Polri mengusut tuntas segala kasus tersebut.

    “Keinginan kami datang ke Polda agar Polri netral di dalam berbagai penanganan, karena ke siapa lagi kita meminta perlindungan kalau bukan ke Polri?” kata Devis di atas mobil komando.

    Massa juga meminta Polri agar tidak pandang bulu dalam menindak berbagai kasus tidak hanya fokus pada perkara pagar laut di Tangerang.

    Menurutnya, kasus lain mulai dari kasus BPMKS (Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta), dugaan korupsi TransJakarta, dugaan korupsi dana KONI.

    Kemudian dugaan korupsi DJKA, Blok Medan, dugaan gratifikasi penggunaan Jet Pribadi untuk liburan serta kebijakan kelangkaan gas LPG 3 kg, yang berdampak pada rakyat kecil.

    “Kami juga meminta Polri untuk kembali sebagai ‘Polisi Rakyat’ yang independen dan berpegang teguh pada konstitusi sebagai pelindung dan pengayom yang tidak berpihak pada siapapun selain pada hukum, kebenaran dan keadilan, bukan berpihak  untuk suatu bagian atau suatu kelompok yang salah,” kata Devis.

    Aksi demonstrasi ini sempat membuat lalu lintas tersendat di depan pintu Polda Metro Jaya, tepatnya jalan dari arah Sudirman ke Senayan.

    Namun, petugas kepolisian tetap siaga menjaga unjuk rasa tersebut hingga selesai dengan tertib.

     

  • Ada Tumpukan Sampah Setinggi 3 Meter di Kapuk Muara, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Februari 2025

    Ada Tumpukan Sampah Setinggi 3 Meter di Kapuk Muara, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap Megapolitan 7 Februari 2025

    Ada Tumpukan Sampah Setinggi 3 Meter di Kapuk Muara, Warga Keluhkan Bau Tak Sedap
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga mengeluhkan
    bau tak sedap
    dari tumpukan sampah setinggi tiga meter yang berada di Jalan Kapuk Utara 1, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
    “Kalau saya, ya, merasa ada bau. Apalagi kalau hujan baunya ke mana-mana,” ucap salah seorang warga bernama Supri (bukan nama sebenarnya) (43) saat diwawancarai di lokasi, Jumat (7/2/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, tumpukan sampah berada di lahan kosong yang ada di persimpangan jalan.
    Area yang dipenuhi tumpukan sampah itu dibatasi dengan pagar seng yang sudah berkarat.
    Sekitar 800 meter dari lokasi tumpukan sampah, aroma menyengat sudah mulai tercium dan menganggu pernapasan. Lalat-lalat hijau terlihat beterbangan di jalan ini.
    Sampah-sampah yang menumpuk dikabarkan bukan sampah rumah tangga penduduk sekitar, melainkan kiriman dari pusat perbelanjaan atau hotel.
    “Kayaknya dikelola perorangan, ngambil sampah dari restoran, malam terus dibawa ke situ, disortir di situ. Terus sisanya enggak kebuang dan menumpuk,” ucap warga lainnya bernama Deri (bukan nama sebenarnya) (45).
    Deri mengatakan, area penumpukan sampah itu dulunya merupakan rawa. Dari dulu warga memang sudah menjadikan tempat itu sebagai area pengumpulan sampah.
    Namun, dulu sampah yang ada di situ hanya sampah kering berupa kardus bekas sehingga tidak mengeluarkan bau.
    Tapi, sejak tiga tahun terakhir, sampah-sampah yang diletakkan di lahan itu justru sampah basah. Bau busuk dari tumpukan sampah itu lah yang membuat warga terganggu.
    “Saya terganggu sama baunya. Penciuman, jalan becek, lalar juga banyak,” pungkas Deri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.