kab/kota: Kapuk

  • Menteri PKP Maruarar Sirait Ungkap Perkembangan FLPP Perumahan Subsidi di Indonesia

    Menteri PKP Maruarar Sirait Ungkap Perkembangan FLPP Perumahan Subsidi di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menyampaikan, sejumlah perkembangan di sektor perumahan subsidi setelah mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/2/2025). Salah satu yang menjadi sorotan adalah program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    “Kami diminta mengumumkan perkembangan perumahan subsidi, FLPP, termasuk yang sudah dibangun, yang sedang dalam proses pembangunan, serta yang telah diserahkan. Hingga hari ini, totalnya mencapai 104 ribu unit,” ujar Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait.

    Selain itu memaparkan terkait perkembangan FLPP rumah subsidi, ia juga menginformasikan sejumlah proyek yang siap diresmikan dalam waktu dekat.

    “Kami melaporkan kebijakan serta proyek-proyek yang telah siap. Salah satunya adalah tiga tower Wisma Atlet di Kemayoran yang sudah siap diresmikan. Kemudian, tujuh tower lainnya akan siap pada akhir April, sehingga totalnya menjadi 10 tower,” ungkapnya.

    Ara juga mengungkapkan perkembangan kerja sama dengan Bank Indonesia terkait insentif likuiditas untuk mendukung program pemerintah di sektor perumahan.

    “Bank Indonesia telah memberikan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM), dan mereka siap mengalokasikan dana sebesar Rp 80 triliun. Kami akan mematangkan persiapannya dalam rapat besok malam bersama menteri keuangan, Kementerian BUMN, serta Himbara di kantor Kemenkeu, guna merealisasikan dukungan ini untuk program pembangunan dan renovasi 3 juta rumah,” jelasnya.

    Selain membahas perkembangan proyek dan kebijakan perumahan, Ara juga menyoroti sejumlah persoalan yang harus segera diselesaikan, termasuk akses jalan di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).

    “Ada beberapa masalah yang harus segera dituntaskan. Salah satunya terkait pagar di PIK sehingga tidak boleh ada perumahan eksklusif yang menghalangi akses jalan bagi masyarakat. Di PIK 1, misalnya, harus ada jalan yang bisa digunakan publik. Besok saya akan turun langsung ke lokasi untuk menyosialisasikan hal ini bersama Pemda Jakarta agar pembangunan jalan segera direalisasikan. Kami ingin memastikan permasalahan ini diselesaikan secara tuntas,” pungkas Ara bersamaan dengan pemaparan perkembangan FLPP rumah subsidi.

  • Menteri Ara ‘Turun Gunung’ Sambangi PIK, Tangani Polemik Pagar Perumahan

    Menteri Ara ‘Turun Gunung’ Sambangi PIK, Tangani Polemik Pagar Perumahan

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyebut akan bertandang ke kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) untuk mengatasi masalah soal pembangunan pagar di sekitar wilayah perumahan.

    Salah satu hal yang akan disoroti oleh Ara, sapaannya, berkaitan dengan masalah pagar untuk membatasi wilayah perumahan PIK dengan perumahan warga di sekitarnya.

    Ara menegaskan bahwa tidak boleh ada rumah eksklusif sehingga menghalangi jalan untuk masyarakat sekitar.

    “Seperti kasus pagar di PIK itu tidak boleh ada rumah eksklusif jadi harus ada jalan untuk masyarakat. Besok saya ke sana untuk mensosialisasikan itu, bersama dengan Pemda DKI,” ujar Ara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

    Ara mengatakan bakal mendorong penyelesaian masalah tersebut dengan tuntas.

    Adapun permasalahan pagar PIK itu menjadi salah satu isu perumahan yang akan disoroti olehnya. Beberapa isu lain seperti pemberian insentif perumahan ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Dia menyebut pemerintah akan menyalurkan sejumlah insentif meliputi pembebasan Pajak Penghasilan atas Tanah dan/atau Bangunan (PPhTB) untuk rakyat kecil, pembebasan PPN untuk pembelian rumah di bawah Rp2 miliar serta pembebasan biaya Persetujuan Bangunan Gedung atau PBG. 

    Kemudian, dia juga menyebut akan segera meresmikan sejumlah proyek perumahan untuk MBR. 

  • Sopir Travel Dipalak Brutal di Cengkareng, Uang Rampasan Dipakai Pelaku Beli Sabu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Februari 2025

    Sopir Travel Dipalak Brutal di Cengkareng, Uang Rampasan Dipakai Pelaku Beli Sabu Megapolitan 18 Februari 2025

    Sopir Travel Dipalak Brutal di Cengkareng, Uang Rampasan Dipakai Pelaku Beli Sabu
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah
    aksi pemalakan brutal
    terhadap sopir travel terjadi di kawasan Kapuk Kayu Besar, Cengkareng Timur, Jakarta Barat pada Sabtu (15/2/2025).
    Dalam peristiwa yang terekam kamera dan viral di media sosial, sopir yang bernama Putra Abadi (25) menjadi korban pemalakan oleh sekelompok pria yang membawa senjata tajam.
    Sopir yang sedang mengemudikan mobil elf tersebut menceritakan kejadian bermula saat ia dan 13 anggota keluarganya sedang dalam perjalanan menuju Klaten, Jawa Tengah.
    “Sampai di Kapuk kolong jembatan itu, saya diberhentiin sama enam orang. Dikepung, dari kiri tiga orang, dari kanan tiga orang,” kata Putra saat dihubungi pada Selasa (18/2/2025).
    Enam pria yang mengendarai dua motor itu langsung menghentikan mobilnya dan meminta uang sebesar Rp 500.000 sebagai “uang keamanan”.
    “Mereka juga meminta satu tas berisi ponsel milik saya. Saya takut karena mereka membawa pisau besar,” tambahnya.
    Putra yang merasa terancam berusaha memberikan uang Rp 100.000 sebagai kompromi.
    Namun, uang tersebut langsung ditolak oleh para pelaku.
    “Rp 100.000 kalau mau,” ujar Putra sambil menyerahkan uang tersebut.
    Sayangnya, tawaran itu tak diterima, dan para pelaku semakin menekan korban.
    Dalam situasi yang semakin mencekam, Putra akhirnya nekat melajukan mobilnya, berusaha kabur dari kejaran para pelaku.
    “Terus saya nekat jalan, orang saya enggak salah kok. Ya sudah saya jalan, dia masih ngejar tuh. Saya langsung masuk tol,” katanya.
    Namun, sebelum Putra berhasil melarikan diri, para pemalak itu memukul kaca spion kanan mobilnya hingga rusak.
    Kejaran pun terus berlanjut, tetapi Putra berhasil menghindari mereka dengan memasuki jalan tol.
    Setelah video pemalakan ini viral, polisi langsung bergerak cepat.
    Pada Selasa (18/2/2025), mereka berhasil menangkap salah satu pelaku yang berinisial AZ (17).
    Sementara itu, dua pelaku lainnya, yakni AM dan SA, masih dalam pengejaran.
    Kapolsek Cengkareng, Komisaris Abdul Jana mengungkapkan, AZ berperan sebagai orang yang menghentikan mobil korban, sementara AM dan SA yang meminta uang.
    Setelah berhasil memperoleh uang Rp 100.000 dari Putra, ketiga pelaku segera menggunakan uang tersebut untuk membeli sabu.
    “Pelaku AZ mengaku menggunakan sabu bersama SA di lahan kosong dekat rumah mereka,” ungkap Abdul.
    Saat ini, AZ sudah diamankan dan tengah menjalani rehabilitasi karena terbukti mengonsumsi narkoba.
    Polisi berjanji akan mengejar dua pelaku lainnya dan menindak tegas setiap aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
    (Reporter: I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor: Faieq Hidayat, 
    Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan Massa FPI Geruduk DPRD KBB: Tolak PSN PIK 2!

    Puluhan Massa FPI Geruduk DPRD KBB: Tolak PSN PIK 2!

    JABAR EKSPRES – Puluhan massa yang tergabung dalam Front Persaudaraan Islam (FPI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (18/2/2025).

    Pantauan di lokasi, puluhan massa FPI itu membawa spanduk yang bertuliskan “aksi damai muslim Kab. Bandung Barat bersama rakyat Tangerang dan Banten tolak PIK 2!!!”

    Ketua DPW FPI Bandung Barat Ade Saepudin menyebutkan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Banten menolak proyek strategis nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).

    BACA JUGA:Kasus Pagar Laut Tangerang, Bareskrim Telah Periksa Kades Kohod

    “Kami FPI Bandung Barat berunjuk rasa sebagai bentuk solidaritas dan menolak PSN PIK 2,” kata Ade Saepudin.

    Ia menilai, proyek tersebut lebih banyak berdampak negatif bagi masyarakat, baik dari sisi lingkungan atau pun ekonomi. Massa menilai PSN PIK-2 hanya akal-akalan oligarki menguasai tanah untuk kepentingan segelintir orang.

    Puluhan massa yang tergabung dalam FPI menggelar aksi demonstrasi di Gedung DPRD Bandung Barat. Selasa (18/2). Dok Jabar Ekspres/Suwitno

    “Tinjau ulang status Proyek Strategis Nasional pada PIK 2, jangan sampai Status Proyek Strategis yang seharusnya untuk kepentingan rakyat umum, ternyata hanya untuk melayani kepentingan Oligarki,” katanya.

    Menurutnya, PSN PIK-2 hanya upaya segelintir pengusaha untuk kepentingan pribadi. Tak ada langkah untuk memberikan kemakmuran bagi masyarakat. Lingkungan akan terganggu, warga sekitar akan tersingkirkan.

    BACA JUGA:Menteri Nusron Panggil 3 Perusahaan Pagar Laut Bekasi, Minta Batalkan Sertifikat Kepemilikan

    “Oleh karena itu kami bersolidaritas bagi warga di sana. Memberi dukungan agar proyek PIK-2 dihentikan,” jelasnya.

    Massa juga mendesak usut tuntas dan tangkap para pejabat yang penyalahgunaan kekuasaan untuk memuluskan pembangunan PIK-2. Kepada Pemerintah, mereka meminta untuk lakukan pembangunan inklusif yang berpihak kepada rakyat umum bukan kepada kepentingan segelintir Oligarki.

    “Kita tau betul bagaimana peristiwa pagar laut begitu aneh terjadi. Makanya kita juga minta itu diusut,” tambahnya.

    Selain itu, Ade mendesak aparat hukum mengadili Presiden ke-7 Joko Widodo atas tindakannya yang melanggar konstitusi serta kebijakan yang menyulitkan masyarakat.

  • Dulu Jadi Kuli, Dijuluki OKB sejak Jabat Kepala Desa, Kini Tersangka

    Dulu Jadi Kuli, Dijuluki OKB sejak Jabat Kepala Desa, Kini Tersangka

    GELORA.CO  – Karier Arsin bin Asip sebagai Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, berada di ujung tanduk.

    Arsin bersama tiga orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penerbitan surat izin palsu terkait Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di area pagar laut Tangerang.

    “Kita menetapkan Saudara A selaku Kades Kohod, UK selaku Sekdes Kohod, SP selaku Penerima Kuasa, dan CE selaku Penerima Kuasa,” jelas Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Selasa (18/2/2025).

    Sejak kemunculannya viral setelah berdebat dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), sosok Arsin dinilai kontroversial.

    Sebab, sebagai Kepala Desa Kohod, Arsin diketahui memiliki mobil mewah Jeep Rubicon.

    Padahal, sebelum terpilih menjadi Kepala Desa Kohod pada 2021, Arsin dikenal sebagai kuli bangunan dan tukang bank keliling.

    Bahkan, Arsin disebut warga Desa Kohod hanya lulusan SD.

    “Dulu dia kuli bareng sama temannya. Ini bukan mengada-ada, ini fakta.”

    “Setelah lulus SD, (Arsin) mulai cari kerja dan akhirnya berkecimpung di bank harian,” jelas warga Desa Kohod, Reza, Jumat (31/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Selain menjadi kuli, Arsin juga diketahui pernah bekerja sebagai tukang gali lumpur di tambak.

    Hal ini disampaikan saudara ipar Arsin, Oman, yang juga Ketua Aliansi Masyarakat Anti-kezaliman (AMAK) di Desa Kohod.

    Menurut Oman, kehidupan Arsin membaik setelah bekerja sebagai tukang bank keliling.

    “Di situ mulai naik derajatnya. Tiba-tiba dia ada sumbangsih lah, dia punya bos mungkin minjemin duit, baru dapat jabatan,” ungkap Oman, Rabu (12/2/2025).

    Lebih lanjut, Oman menegaskan Arsin tak serta-merta menjadi kaya mendadak karena menjabat sebagai Kepala Desa Kohod.

    Oman menyebut, karena Arsin pernah bekerja menjadi makelar tanah, hartanya pun bertambah.

    “Sejarahnya panjang, enggak ujug-ujug jadi orang kaya. Sebenarnya nggak jadi Kades juga kaya dia, orang makelar tanah,” imbuh Oman.

    OKB di Desa Kohod

    Meski demikian, warga Desa Kohod menilai Arsin kaya mendadak sejak menjabat sebagai Kepala Desa.

    Tak hanya itu, kekayaan Arsin semakin bertambah setelah diduga terlibat proyek pembangunan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).

    “Dia sudah berada di lingkaran desa, baru dia ada fasilitas,” kata Reza.

    “Kekayaannya mulai banyak itu mungkin ada proyek pembangunan. Pokoknya semenjak ada proyek ini dan menjadi Lurah, fasilitasnya bertambah,” lanjut dia.

    Seiring kekayaannya bertambah, Arsin dianggap semakin bersikap arogan.

    Menurut Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar), Aman Rizal, Arsin kerap pamer saat bersedekah.

    “Arsin setahu saya, dia terkenal orang yang arogan. Arogan yang selalu pamer apabila dia memberi,” jelas Rizal, Rabu (12/2/2025).

    Hal serupa juga disampaikan kuasa hukum warga Desa Kohod, Henri Kusuma. Henri mengatakan Arsin bersikap merendahkan kepada bawahannya.

    Ia menyebut pernah Arsin menyelipkan uang di jempol kaki, lalu meminta anak buahnya mengambil.

    “Ke anak-anak buahnya juga. Ini uang Rp200 ribu nih, diselipin di jempol kaki, terus disuruh ambil. Ada juga kalau dia ngelawak harus pada ketawa.”

    “Kalau ketawa dikasih uang, kalau enggak, ya enggak dapat uang. Itu banyak saksinya,” urai Henri.

    Henri dan Aman kompak menyebut Arsin punya kegemaran berkaraoke bersama Lady Companion (LC).

    Selain itu, ujar mereka, Arsin kerap menyawer biduan.

    “Mau tau hobinya apa dia? Karaokean, diskotek. hobinya begitu, nyawer biduannya, enggak tahu di dalam ngapain ‘kan,” pungkas dia.

    Kredit Jeep Rubicon

    Harta kekayaan Arsin sebagai Kepala Desa Kohod menjadi sorotan karena ia diketahui memiliki mobil mewah Jeep Rubicon.

    Tetapi, Rubicon itu dikatakan dibeli secara kredit.

    Hal ini disampaikan pekerja di rumah Arsin, Edi. Edi mengungkapkan Arsin membeli Rubicon itu secara bekas.

    “Kalau diberitakan oleh media itu kan mobilnya warna putih, padahal bukan, tapi warna hitam, dan itu tahunnya tua, barang seken, beliau kredit.” 

    “Kalau baru, tahu sendiri, harganya berapa mobil kayak begitu,” jelas Edi, Sabtu (1/2/2025).

    Hal serupa juga disampaikan kuasa hukum Arsin, Yunihar. Yunihar membenarkan mobil Rubicon milik Arsin dibeli secara kredit.

    Hingga saat ini, ujar Yunihar, Arsin masih mencicil mobil tersebut.

    “Sempat beredar di publik soal kekayaan pak Kades, tapi dalam kesempatan ini kami sampaikan bahwa Rubicon itu benar milik Kades Arsin, tapi untuk mendapatkannya, beliau dengan cara dicicil,” paparnya kepada wartawan di Kawasan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Selasa (11/2/2025), dikutip dari TribunTangerang.com.

    “Itu masih kredit, dan sampai saat ini pun statusnya masih kredit, beliau (Arsin) masih mencicil hingga saat ini,” lanjut dia.

    Klaim Jadi Korban, Kini Tersangka

    Setelah sempat menghilang, Arsin muncul pada Jumat (14/2/2025), menggelar konferensi pers di rumahnya di Jalan Kali Baru, Desa Kohod, bersama kuasa hukumnya.

    Dalam kesempatan itu, Arsin mengaku menjadi korban dalam kasus penerbitan SHGB dan SHM di area pagar laut Tangerang.

    Ia mengatakan dirinya tidak tahu-menahu terkait penerbitan sertifikat oleh SP dan CE.

    Arsin hanya terima jadi dan mengaku tidak terlibat dalam penerbitan sertifikat,

    “Saya juga korban dari perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain,” kata Arsin, Jumat.

    “Tentunya ini terjadi akibat dari kekurangan pengetahuan dan ketidakhati-hatian yang saya lakukan dalam pelayanan publik di Desa Kohod,” imbuh dia.

    Kini, pengakuan Arsin menjadi korban justru terbantahkan. Bareskrim Polri telah menetapkan Arsin dan tiga orang lainnya sebagai tersangka.

    Penetapan tersangka ini setelah penyidik melakukan gelar perkara usai meminta sejumlah keterangan saksi dan menyita barang bukti dalam proses penyidikan.

    “Empat tersangka ini kaitannya masalah terkait pemalsuan, di mana pemalsuan beberapa surat dokumen untuk permohonan hak atas tanah,” ungkap Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Selasa

  • Menteri PKP percepat penyelesaian masalah penutupan akses jalan PIK 1

    Menteri PKP percepat penyelesaian masalah penutupan akses jalan PIK 1

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri PKP) Maruarar Sirait menegaskan pentingnya penyelesaian masalah penutupan akses jalan masyarakat di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 1, Penjaringan Jakarta Utara.

    Maruarar menekankan bahwa tidak boleh ada rumah eksklusif yang menutup akses jalan umum sehingga jalan untuk masyarakat harus tetap tersedia.

    “Kami juga ada beberapa kasus yang mesti cepat diselesaikan seperti kasus pagar di PIK, itu tidak boleh ada rumah eksklusif. Jadi, harus ada jalan di PIK 1, jalan yang kepada masyarakat,” ujar Maruarar dalam keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, kasus pagar di PIK 1 yang menghalangi akses jalan masyarakat harus segera ditangani.

    Maruarar mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan sosialisasi terkait dengan masalah ini bersama Pemerintah Provinsi Jakarta.

    Dikatakan bahwa rencana detail tata ruang (RDTR) sudah tersedia, dan penetapan lokasi pembangunan jalan akan segera diminta agar pembangunan jalan dapat segera dimulai.

    “Nanti penetapan lokasinya kami minta ditetapkan dan bisa segera bisa dibangun jalannya. Jadi, supaya masalah-masalah ini cepat diselesaikan dengan tuntas,” ucap dia.

    Sebelumnya, pada hari Jumat (14/2), Forum Warga Kapuk Muara menggelar Aksi Demonstrasi Menuntut PT Mandara Permai untuk membuka akses jalan tembus Row 47.

    Ratusan warga menuntut PT Mandara Permai membuka akses jalan tembus Kapuk Muara ke PIK yang telah ditutup sejak 2015.

    Menurut warga, sejak tahun itu sudah ada surat keputusan (SK) gubernur yang menyatakan bahwa jalan tersebut harus dibuka, tetapi tidak pernah diindahkan.

    Dilaporkan bahwa aksi pada hari Jumat lalu tersebut sempat diwarnai adanya bentrokan antara petugas keamanan di kawasan PIK dan warga. Dilaporkan terdapat delapan orang mengalami luka-luka di bagian kepala dan tubuh akibat bentrokan tersebut.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pelaku Pemalakan Sopir di Cengkareng Ditangkap, Uang Digunakan untuk Beli Narkoba – Halaman all

    Pelaku Pemalakan Sopir di Cengkareng Ditangkap, Uang Digunakan untuk Beli Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aparat Polsek Cengkareng menangkap seorang anak berinisial AZ (17). AZ bersama dengan dua rekannya, yaitu AM dan SA, diduga memalak sopir travel sebesar Rp 500 ribu.

    Insiden pemalakan itu terjadi di Jalan Outer Ring Road Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Sabtu (15/2/2025) pukul 16.30 WIB.

    Pada saat beraksi, AZ, AM, dan SA berbagi tugas. Informasi itu disampaikan Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana.

    “Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa AZ bertugas menghentikan mobil, sementara AM dan SA meminta uang kepada sopir,” kata Jana saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/2/2025).

    Menurutnya, uang hasil pemalakan itu digunakan kawanan pelaku untuk membeli narkoba. Hal itu berdasarkan pengakuan pelaku AZ kepada polisi dan juga hasil urinenya yang menunjukkan positif sabu.

    “Setelah berhasil mendapatkan uang, mereka meninggalkan lokasi dan membeli narkotika jenis sabu seharga Rp 100 ribu,” kata Jana.

    Jana menuturkan, pelaku AZ mengaku menggunakan sabu bersama SA di lahan kosong dekat rumah mereka.

    Saat ini, AZ diarahkan untuk menjalani rehabilitasi karena terbukti mengonsumsi narkoba, sementara polisi masih memburu AM dan SA.

    Kapolsek juga mengimbau korban untuk segera melapor ke kepolisian guna mempercepat proses hukum terhadap para pelaku.

  • VIRAL Palak Sopir Travel Rp 500 Ribu, Preman Cilik di Cengkareng Ketahuan Pakai Sabu

    VIRAL Palak Sopir Travel Rp 500 Ribu, Preman Cilik di Cengkareng Ketahuan Pakai Sabu

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG – Tak lama usai aksinya viral, satu preman cilik alias belum cukup umur yang berulah di Cengkareng, Jakarta Barat tak berkutik saat ditangkap.

    Aksi preman cilik berinisial AZ (17) viral sewaktu memalak sopir travel sebesar Rp 500 ribu di Jalan Outer Ring Road Kapuk, Cengkareng, pada Sabtu (15/2/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.

    Dimana dalam video yang beredar di media sosial, terlihat seorang sopir travel mengaku dipalak oleh sekelompok orang yang meminta uang Rp 500 ribu. 

    Sopir yang mencoba menolak akhirnya memberikan Rp 100 ribu.

    Namun pelaku tetap tidak terima dan merusak kaca spion kendaraan korban.  

    Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana mengatakan, setelah menangkap AZ, kini pihaknya tengah memburu dua pelaku lain yang turut memalak. 

    Identitas kedua pelaku lainnya juga sudah dikantongi yakni AM dan SA.

    “Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa AZ bertugas menghentikan mobil, sementara AM dan SA meminta uang kepada sopir,” kata Jana saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/2/2025).

    Ironisnya, uang memalak itu digunakan kawanan pelaku untuk membeli narkoba.

    Hal itu berdasarkan pengakuan pelaku AZ kepada polisi dan juga hasil urinenya yang menunjukan positif sabu.

    “Setelah berhasil mendapatkan uang, mereka meninggalkan lokasi dan membeli narkotika jenis sabu seharga Rp 100 ribu,” kata Jana.

    Jana menuturkan, pelaku AZ mengaku menggunakan sabu bersama SA di lahan kosong dekat rumah mereka.  

    Saat ini, AZ diarahkan untuk menjalani rehabilitasi karena terbukti mengonsumsi narkoba, sementara polisi masih memburu AM dan SA. 

    Kapolsek juga mengimbau korban untuk segera melapor ke kepolisian guna mempercepat proses hukum terhadap para pelaku.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Wakil Sekjen HIPMI minta pemerintah pertimbangkan secara matang putuskan soal PSN PIK 

    Wakil Sekjen HIPMI minta pemerintah pertimbangkan secara matang putuskan soal PSN PIK 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Wakil Sekjen HIPMI minta pemerintah pertimbangkan secara matang putuskan soal PSN PIK 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 17 Februari 2025 – 15:56 WIB

    Elshinta.com – Wakil Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anthony Leong, mengatakan, pemerintah perlu mempertimbangkan baik-baik atas keputusan terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK). Pengembangan kawasan PIK telah banyak memberi manfaat bagi perekonomian maupun masyarakat setempat.

    Anthony mengatakan penetapan PIK sebagai wilayah PSN tentu sudah melalui proses kajian yang panjang. “Tidak mungkin sekali PSN penetapannya asal-asalan. Jangan sampai pemerintah terkesan tidak konsisten dalam mendukung pembangunan nasional,” kata Anthony.

    Diungkapkany Anthony, pengembangan kawasan PIK telah mendorong perkembangan ekonomi.  Kedatangan investor besar di PIK telah menciptakan pusat bisnis, yang diikuti dengan pengembangan sektor pariwisata, ritel, maupun jasa. “Ini kan bagus, bisa membuat pendapatan daerah menjadi meningkat,” kata dia.

    Hal yang juga menonjol di PSN PIK adalah pariwisata dan ritel. Dipaparkannya, pengembangan mal, restoran, maupun tempat hiburan menjadi pengerak pariwisata di PIK.  “Berapa ribu orang  per hari yang sekarang berwisata ke PIK. Ini kan membuat ritel, UMKM juga menjadi hidup di sana,” ungkap pengusaha muda ini.

    PSN PIK, menurut Anthony, telah membuat terbukanya lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat sekitarnya. Masyarakat dari kalangan terdidik banyak yang terserap di bagian manajemen perusahaan. Sedangkan yang dari pendidikan menengah ke bawah juga tertampung untuk pekerjaan-pekerjaan lain, seperti office boy, satpam, cleaning service, tenaga antar jemput barang/surat, dan sebagainya.

    “Ini belum yang berkaitan dengan kebutuhan tenaga untuk pembangunan properti di sana. Kan banyak pekerja bangunan yang juga terserap. Ada juga warga yang membuka usaha kecil-kecilan ataupun kaki lima,” ungkapnya.

    Dengan banyaknya manfaat dari PSN PIK ini, menurut Anthony, pemerintah harus benar-benar mempertimbangkan secara matang, terkait kebijakan PSN PIK. 

    Kalaupun di sisi lain masih ada kekurangan, menurut Anthony, tidak berarti harus melakukan penghentian PSN PIK. “Hal-hal yang belum pas atau belum sesuai harapan kan bisa dilakukan perbaikan-perbaikan. Dan perlu diluruskan bahwa PIK 2 bukanlah PSN melainkan hanya salah satu bagian kecil yaitu Tropical Coastland seluas 1.755 ha dalam mendukung eco-tourism,” tutup Anthony.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Muannas Alaidid Tuding Said Didu Takut Kritik Pagar Laut Bekasi, PDIP dan Jokowi Ikut Disebut-sebut

    Muannas Alaidid Tuding Said Didu Takut Kritik Pagar Laut Bekasi, PDIP dan Jokowi Ikut Disebut-sebut

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aksi protes aktivis Said Didu terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 milik Sugianto Kusuma alias Aguan (Agung Sedayu Group) dinilai pilih-pilih.

    Mantan Sekretaris Kementerian BUMN dan staf khusus Menteri ESDM itu dianggap rewel karena memiliki kepentingan lain. Said Didu disebut memiliki lahan berupa empang di Desa Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Pria asal Sulawesi Selatan itu lantas dituding berjuang untuk kepentingan pribadi, bukan untuk rakyat. Karena lahannya ingin dibeli PIK2 dengan harga mahal.

    “Jgn salahkan orang kalo @msaid_didu rewelnya kenapa cuma di PIk, akal-akalan lawan oligarki itu tapi krn emang ada tanahnya di kronjo yg masuk pembebasan lahan pengen harga mahal,” sebut Pengacara Agung Sedayu Group di Kasus Pagar Laut Tangerang, Muannas Alaidid, melalui cuitannya di X, Senin (17/2/2025).

    Muannas kemudian mempertanyakan sikap Said Didu dengan pagar laut yang terpasang di perairan Bekasi, Jawa Barat.

    Said Didu dituding ogah mengkritik pagar laut Bekasi karena menurut Muannas, di sana ada keterlibatan perusahaan milik salah satu kader PDI Perjuangan.

    “Ini persis beda sikap dg laut bekasi yg jauh lebih parah, masalahnya disana ada terlibat perusahaan kader pdip, kalo nyerang takut kehilangan dukungan pembenci jokowi. mana mau kalo enggak ada untungnya dia,” tudingnya lagi.

    Lebih lanjut Muannas menilai suara lantang Said Didu terhadap PIK 2 hanya fitnah belaka.

    “Karena tanahnya masuk pembebasan lahan PIK, kalo enggak ada untungnya said didu mana mau dia gencar fitnah PIK,” katanya.