Banjir di Bidara Cina Sering Terjadi, Warga: Dulu Tingginya Pernah 4 Meter
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Tasmi (64), warga RT 10 RW 11, Kelurahan
Bidara Cina
, Jatinegara, Jakarta Timur, menyebut
banjir
di wilayahnya kerap terjadi akibat kiriman air dari Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat.
Bahkan, banjir yang melanda belum lama ini sempat mencapai ketinggian lebih dari empat meter.
“Sudah sering naik (banjir). Kalau sudah sekitar 200 hingga 250 sentimeter tuh pasti masuk ke rumah, pernah juga sampai 4 meter. Kemarin itu yang kemarin 475 sentimeter pas (bulan) puasa (2025),” kata Tasmi saat ditemui, Minggu (6/7/2025).
Adapun wilayah Bidara Cina kembali terendam banjir pada hari ini.
Tasmi menjelaskan, banjir sudah terjadi sejak Minggu dini hari dengan ketinggian air yang terus meningkat.
“Pertamanya 200 sentimeter, terus naik lagi, naik lagi, terakhir tadi 375 sentimeter, sekarang sudah mungkin tiga meteran,” ujar Tasmi.
Tasmi berujar, masih ada warga yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka ketimbang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Namun, ada juga warga yang tak bisa mengungsi karena tidak adanya perahu karet untuk mengevakuasi mereka.
“Kita di sini butuh perahu, karena kan banyak yang masih di dalam, karena enggak bisa keluar, sekitar tadi ada 40 (rumah) deh,” tuturnya.
Hingga saat ini, Tasmi mengaku belum mendapat bantuan makanan maupun pompa untuk menyedot air banjir.
“Biasanya ada nasi boks tuh dari PMI, tapi berhubung hari Minggu, enggak tahu juga. Kalau logistik dari pemerintah enggak ada, belum ada,” ujar Tasmi.
Sebelumnya, Sebanyak 30 RT di Jakarta Timur terendam banjir pada Minggu (6/7/2025) pagi.
Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Ali, menjelaskan, penyebab banjir di wilayah Jakarta Timur karena hujan dan Bendung Katulampa siaga 3.
“Penyebab pada pukul 17.00 WIB Bendung Katulampa mengalami kenaikan tinggi muka air 110 cm (siaga 3),” kata Ali saat dikonfirmasi, Minggu (6/7/2025).
Selain itu, pintu air Pos Depok juga mengalami kenaikan sehingga menjadi pemicu banjir di wilayah Jakarta Timur.
“Pada pukul 21.00 WIB Pos Depok mengalami kenaikan Tinggi muka air 270 cm (siaga 3), pada pukul 22.00 WIB Pos Depok mengalami kenaikan tinggi muka air 345 cm (siaga 2),” ungkap Ali.
Berikut sejumlah titik di Jakarta Timur yang terendam banjir pada Minggu (6/7/2025) hingga pukul 09.00 WIB menurut data BPBD Jakarta Timur.
Minggu, 06 Juli 2025
Pukul 01.00 WIB, Ketinggian 60 cm
Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 120 cm
Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 200 cm
Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 200 cm
Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 160 cm
Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 140 cm
Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 120 cm
Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 5 cm (LUMPUR)
2. Kelurahan Bale Kambang, Jalan Jembatan 1 RW 05
Minggu, 06 Juli 2025
Pukul 01.00 WIB, Ketinggian 50 cm
Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 100 cm
Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 120 cm
Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 130 cm
Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 150 cm
Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 150 cm
Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 140 cm
Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 130 cm
Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 130 cm
3. Kelurahan Cililitan
Minggu, 06 Juli 2025
Pukul 01.00 WIB, Ketinggian 30 cm
Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 100 cm
Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 150 cm
Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 160 cm
Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 250 cm
Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 300 cm
Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 300 cm
Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 300 cm
Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 290 cm
4. Kelurahan Cawang
Minggu, 06 Juli 2025
Pukul 01.00 WIB, Ketinggian 30 cm
Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 100 cm
Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 150 cm
Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 160 cm
Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 250 cm
Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 300 cm
Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 300 cm
Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 300 cm
Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 290 cm
5. Kelurahan Bidara Cina
Minggu, 06 Juli 2025
Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 40 cm
Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 80 cm
Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 100 cm
Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 200 cm
Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 220 cm
Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 240 cm
Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 250 cm
Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 250 cm
6. Kelurahan Kampung Melayu
Minggu, 06 Juli 2025
Pukul 02.00 WIB, Ketinggian 40 cm
Pukul 03.00 WIB, Ketinggian 40 cm
Pukul 04.00 WIB, Ketinggian 100 cm
Pukul 05.00 WIB, Ketinggian 120 cm
Pukul 06.00 WIB, Ketinggian 175 cm
Pukul 07.00 WIB, Ketinggian 180 cm
Pukul 08.00 Wib, Ketinggian 200 cm
Pukul 09.00 Wib, Ketinggian 220 cm
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Kampung Melayu
-

Tinjau banjir di Cililitan, Munjirin: Tunggu “sheet pile” selesai
Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Timur Munjirin meninjau banjir di Kelurahan Cililitan sekaligus meminta warga untuk bersabar menunggu proyek pembangunan dinding turap (sheet pile) selesai.
“Kita meninjau sekarang di Kelurahan Cililitan yang berbatasan dengan Kelurahan Cawang,” kata Munjirin usai meninjau lokasi banjir di Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur, Minggu.
Dia berharap masyarakat bersabar karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang memprogramkan untuk pembangunan “sheet pile” untuk mengatasi luapan Kali Ciliwung.
Munjirin menyebutkan, jika proses pembebasan lahan tuntas dan proyek “sheet pile” selesai dibangun, maka banjir di sepanjang Kali Ciliwung diharapkan bisa tertangani dengan lebih baik.
“Jadi air masuk memang karena belum selesai adanya ‘sheet pile’. Nanti kalau sudah diselesaikan pembebasan, kemudian dibangun ‘sheet pile’, mudah-mudahan sepanjang kali Ciliwung bisa selesai,” katanya.
Dinding turap merupakan solusi efektif untuk mencegah banjir, terutama di area tepi sungai atau saluran air. “Semoga bisa selesai dalam kepemimpinan Pak Gubernur Pramono dan Pak Rano Karno,” katanya.
“Sheet pile” berfungsi sebagai penahan tanah dan air, mencegah erosi serta menjaga aliran air tetap terkendali sehingga mengurangi risiko banjir.
Terkait kondisi warga terdampak, kata Munjirin, pengungsi di wilayah Cililitan masih bertahan di lantai dua rumah masing-masing dan belum dievakuasi ke tempat pengungsian.
Di Kelurahan Cawang, sejumlah titik pengungsian sudah tersedia bagi warga terdampak.
Adapun ketinggian air di wilayah tersebut bervariasi, mulai dari 30 hingga 40 centimeter (cm). Namun, kondisi air dikabarkan sudah mulai surut.
“Kalau melihat di sini ada yang 30, ada yang 40 cm. Dan bahkan tadinya di lokasi kita berdiri mungkin sekitar 40 cm. Sekarang sudah surut, jadi perkiraan surutnya cepat, mudah-mudahan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Munjirin juga memberikan bantuan untuk penyintas banjir berupa sembako seperti beras, mi instan (10 dus) dan telur 30 kilogram.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur meluas dan kini merendam 51 RT dengan ketinggian air tertinggi mencapai tiga meter di Kelurahan Cawang.
Data yang ada ketinggian air yang merendam sejumlah RT di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) mulai dari 60 centimeter (cm) hingga 3 meter.
Untuk daerah terparah yang terendam banjir berada di Jakarta Timur tepatnya di Kelurahan Cawang dengan ketinggian air mencapai tiga meter.
Sebanyak 33 RT di Jakarta Timur terdampak banjir, yakni:
– Kelurahan Bidara Cina Jumlah: 14 RT Ketinggian: 180 hingga 200 cm
– Kelurahan Kampung Melayu Jumlah: 4 RT Ketinggian: 175 cm
– Kelurahan Balekambang Jumlah: 3 RT Ketinggian: 130 hingga 140 cm
– Kelurahan Cawang. Jumlah: 7 RT Ketinggian: 200 hingga 300 cm
– Kelurahan Cililitan Jumlah: 2 RT Ketinggian: 250 cm
– Kelurahan Gedong Jumlah: 3 RT Ketinggian: 100 hingga 140 cm.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5274613/original/047986400_1751782533-2014bcf2-0815-49d0-bd44-3d9d35fcdd66.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Kebon Pala dan Kampung Melayu Jaktim Diterjang Banjir 1 Meter Lebih, Polisi Bantu Evakuasi – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Kawasan Kebon Pala dan Kampung Melayu, Jakarta Timur (Jaktim) terendam banjir pada Minggu (6/7/2025). Air kiriman membuat Kali Ciliwung meluap hingga merendam rumah warga. Ketinggian air mencapai 180 sentimeter.
Terkait hal ini, personel Direktorat Samapta Polda Metro Jaya langsung turun membantu melakukan evakuasi warga. Sebanyak 10 personel Samapta dikerahkan, dilengkapi 1 perahu kano, 1 truk SAR, ringbuoy, 10 pelampung (life vest), dan kendaraan operasional.
Direktur Samapta PMJ, KBP Yully Kurniawan menyampaikan pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemantauan dan penanganan lanjutan apabila debit air kembali meningkat.
“Kami kerahkan personel untuk memantau situasi, membantu evakuasi, dan memastikan keselamatan warga. Fokus kami adalah pada keselamatan jiwa serta pencegahan risiko lebih lanjut,” ujar Yully dalam keterangannya, Minggu (6/7/2025).
Berdasarkan pemantauan petugasnya di lapangan, banjir terparah terjadi di RT 11, RT 12, dan RT 13 RW 04, Kampung Melayu. Sedikitnya, kata Yully, 14 KK terdampak.
Menurut dia, sebagian warga bertahan di rumah lantai dua atau di loteng, sebagian lagi memilih mengungsi ke lokasi aman.
“Ada dua lokasi pengungsian yaitu SDN Kampung Melayu: 14 KK, terdiri atas 11 dewasa, 18 lansia, 5 anak-anak, dan 8 balita. Aula Masjid Ittihadul Ikhwan RW 08: 13 KK, terdiri atas 15 dewasa, 6 lansia, 4 anak-anak, dan 4 balita,” ucap Yully.
Dia mengatakan, Petugas Samapta terus menyisir gang-gang kecil untuk mengevakuasi warga yang terjebak, terutama lansia, anak-anak, dan balita.
“Hingga saat ini, situasi di wilayah terdampak terpantau aman dan kondusif, dengan cuaca cerah mendukung proses evakuasi dan patroli,” jelas Yully.
Banjir besar yang beberapa waktu lalu menghantam Jeddah, Arab Saudi tidak menghentikan seorang warga melakukan sholat di tepi air yang mengalir deras.
-

Polda Metro Jaya evakuasi warga yang terdampak luapan Kali Ciliwung
Jakarta (ANTARA) – Direktorat Samapta Polda Metro Jaya melakukan patroli dan evakuasi sejumlah warga di Kebon Pala, Jakarta Timur, yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung.
“Sebanyak 10 personel dikerahkan dalam kegiatan ini,” kata Direktur Samapta Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yully Kurniawan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Personel didukung sarana dan prasarana evakuasi berupa satu unit perahu kano, satu truk SAR, satu unit “ringbuoy”, 10 “life vest” dan kendaraan operasional.
Yully Kurniawan menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemantauan dan penanganan lanjutan apabila debit air kembali meningkat.
Pihaknya mengerahkan personel untuk memantau situasi, membantu evakuasi dan memastikan keselamatan warga. “Fokus kami adalah pada keselamatan jiwa serta pencegahan risiko lebih lanjut,” ujarnya.
Menurut Yully, hasil pemantauan di lapangan, ketinggian air di RT 11, RT 12 dan RT 13 RW 04 mencapai ±180 centimeter (cm) dan menyebabkan sedikitnya 14 KK terdampak banjir.
Beberapa warga masih memilih bertahan di rumah mereka, sementara lainnya telah mengungsi ke lokasi aman, yaitu SDN Kampung Melayu sebanyak 14 KK. Mereka terdiri atas 11 dewasa, 18 lansia, 5 anak-anak dan 8 balita
Warga lainnya dievakuasi ke Aula Masjid Ittihadul Ikhwan RW 08. Jumlahnya 13 KK yang terdiri atas 15 dewasa, 6 lansia, 4 anak-anak dan 4 balita.
Kabid Humas Polda Metro Jaya mengimbau beberapa hal kepada masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai.
Pertama, tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama saat terjadi hujan di wilayah hulu. Kedua, segera mengungsi ke tempat aman jika air mulai naik dan tidak memaksakan diri bertahan di rumah.
Ketiga, padamkan listrik di rumah untuk menghindari risiko gangguan arus pendek (korsleting) dan sengatan arus. Ikuti instruksi petugas di lapangan dan jangan ragu meminta bantuan jika diperlukan.
“Selanjutnya jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan selama berada di tempat pengungsian,” kata Ade Ary.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Banjir rendam 49 RT di Jaksel dan Jaktim
Ilustrasi – Petugas BPBD DKI saat mengevakuasi korban banjir di Jakarta. ANTARA/HO-BPBD DKI
Banjir rendam 49 RT di Jaksel dan Jaktim
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Minggu, 06 Juli 2025 – 10:25 WIBElshinta.com – Banjir merendam sebanyak 49 wilayah Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Hingga pukul 09.00 WIB banjir merendam 49 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad.
Menurut dia, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (5/7) menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa menjadi Siaga 3 atau Waspada. Begitu juga adanya kenaikan Pos Depok menjadi Siaga 3 pada pukul 21.00 WIB dan beberapa pos pantau lainnya sehingga pada Ahad pukul 03.00 WIB menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.
BPBD mencatat saat ini banjir terjadi di 49 wilayah RT yang berada di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim). Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:
Jakarta Selatan terdapat 16 RT yang terdiri dari:
– Kelurahan Tanjung Barat : 2 RT – Kelurahan Rawa Jati : 6 RT – Pejaten Timur : 4 RT – Manggarai : 4 RT
Semua diakibatkan dari meluapnya Kali Ciliwung dan curah hujan tinggi. Ketinggian air yang melanda di sejumlah daerah di Jakarta Selatan mulai dari 90 centimeter (cm) mencapai 2,5 meter. Sementara untuk wilayah Jakarta Timur, terdapat di 33 RT yang terdiri dari:
Kelurahan Bidara Cina di 14 RT dengan ketinggian 180 cm sampai 200 cm. Selanjutnya Kelurahan Kampung Melayu jumlah empat RT dengan ketinggian banjir mencapai 175 cm. Kelurahan Balekambang berada di tiga RT ketinggian 140 cm. Sedangkan di Kelurahan Cawang jumlah tujuh RT dengan ketinggian 300 cm.
“Ada pula Kelurahan Cililitan yang terendam dua RT ketinggian air 250 cm. Kelurahan Gedong tiga RT ketinggian air 140 cm,” ujarnya.
Sumber : Antara
-

Polisi selidiki penyebab kebakaran RS Hermina Jatinegara Jaktim
Evakuasi pasien di Rumah Sakit (RS) Hermina Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, saat terjadi kebakaran, Rabu (2/7/2025) pagi. (ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Timur)
Polisi selidiki penyebab kebakaran RS Hermina Jatinegara Jaktim
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Rabu, 02 Juli 2025 – 12:24 WIBElshinta.com – Kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran Rumah Sakit (RS) Hermina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
“Iya masih kita lakukan pendalaman dulu terkait penyebab kebakaran,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Samsono menyebutkan, pihaknya akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama dengan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). “Kita laksanakan olah TKP nanti sambil menunggu Puslabfor,” ujar Samsono.
Adapun adanya informasi kebakaran itu awalnya disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui pusat panggilan (call center) Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta pada pukul 05.02 WIB.
Lalu, Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal pukul 05.10 WIB.
Api berhasil dilokalisir sekitar pukul 05.11 WIB dan pendinginan pukul 05.12 WIB. Sebanyak 50 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim) dikerahkan untuk memadamkan api tersebut.
“Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dan 50 personel Gulkarmat Jakarta Timur kami kerahkan untuk memadamkan api,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Abdul menyebutkan, api sudah dapat dipadamkan kurang lebih setengah jam kemudian, namun asap masih menyelimuti gedung RS Hermina, khususnya beberapa lantai di gedung rawat jalan.
Karena itu, Sudin Gulkarmat Jaktim mengerahkan unit tambahan berupa pompa atau penyalur untuk menyedot asap yang menyelimuti ruangan rumah sakit tersebut.
Petugas juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi guna mencegah warga mendekat ke area bekas kebakaran.
Tak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Sebanyak 75 jiwa berhasil diselamatkan, termasuk puluhan pasien yang masih dirawat, baik menggunakan kursi roda ataupun tempat tidur langsung dievakuasi ke luar gedung.
Beberapa pasien juga langsung dievakuasi ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk memastikan keadaan pasien baik dan mendapatkan pertolongan.
Sumber : Antara
-

RS Hermina Jatinegara pastikan seluruh APAR berfungsi baik
Jakarta (ANTARA) – Manajemen Rumah Sakit (RS) Hermina Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, memastikan seluruh alat pemadam api ringan (APAR) berfungsi baik untuk membantu memadamkan api agar tak menyambar ke gedung lain.
“Menindaklanjuti kejadian tersebut, semua alat pemadam yang kami miliki berupa APAR semua berfungsi baik saat terjadinya kebakaran,” kata Direktur Rumah Sakit (RS) Hermina Jatinegara dr Sri Dyah Indherawati saat konferensi pers di RS Hermina Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu.
Dyah menyebutkan, penyemprotan pipa air (water sprinkler) dan hidran kebakaran juga dikerahkan sambil menunggu personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur tiba di lokasi.
“Semua kekuatan disentralkan di area kebakaran serta pengamanan pasien. Sehingga dalam waktu 25 menit asal api sudah dapat dikendalikan, sudah dapat dipadamkan,” ujar Dyah.
Kebakaran terjadi pukul 04.45 WIB saat alarm kebakaran berbunyi. Lalu, petugas keamanan (sekuriti) langsung memeriksa kamera pengawas (CCTV) dan mengecek setiap gedung.
“Kesigapan petugas sekuriti kami langsung melakukan pemeriksaan CCTV dan lapangan, terlihat ada asap yang berasal dari salah satu sudut area farmasi poliklinik lantai tiga,” katanya.
Penyebab munculnya asap masih dalam proses penyelidikan tim RS Hermina Jatinegara, pihak Kepolisian dan tim pemadam kebakaran.
“Tim kami juga mendapat bantuan petugas yang datang, meskipun mereka tidak sedang berdinas. Petugas kami pun segera mematikan gas dapur yang tersentral. Jadi kesigapan itu karena kami memprioritaskan keselamatan pasien,” katanya.
Dyah juga menyampaikan apresiasi kepada karyawan dan petugas RS Hermina Jatinegara yang sudah terlatih dalam melakukan penanganan ketika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.
Tentunya, kata Dyah, petugas di RS Hermina Jatinegara selalu berupaya untuk mengendalikan setiap permasalahan demi keamanan dan kenyamanan pasien.
Sebanyak 50 personel Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di Rumah Sakit (RS) Hermina Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), pada Rabu pagi.
Api sudah dapat dipadamkan kurang lebih setengah jam kemudian, namun asap masih menyelimuti gedung RS Hermina, khususnya beberapa lantai di gedung rawat jalan.
Karena itu, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim) mengerahkan unit tambahan berupa pompa atau penyalur untuk menyedot asap yang menyelimuti ruangan rumah sakit tersebut.
Petugas juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi guna mencegah warga mendekat ke area bekas kebakaran.
Tak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Sebanyak 75 jiwa berhasil diselamatkan, termasuk puluhan pasien yang masih dirawat, baik menggunakan kursi roda ataupun tempat tidur langsung dievakuasi ke luar gedung.
Beberapa pasien juga langsung dievakuasi ke Unit Gawat Darurat (UGD) untuk memastikan keadaan pasien baik dan mendapatkan pertolongan.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
/data/photo/2025/07/06/686a307b42811.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5113102/original/000948300_1738211828-20250130-Banjir_Jalan_Kamal-ANG_4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3620465/original/087377600_1635841743-20211102-Waspada__Cuaca_Ekstrim_Ancam_Jabodetabek-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
