kab/kota: Kamal

  • Serbu Jenin Tepi Barat, Israel Lakukan Penembakan dan Ledakan, Pejabat Palestina: Situasinya Sulit – Halaman all

    Serbu Jenin Tepi Barat, Israel Lakukan Penembakan dan Ledakan, Pejabat Palestina: Situasinya Sulit – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel melakukan penyerbuan dalam apa yang digambarkan militer sebagai operasi “antiterorisme” di Kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (22/1/2025).

    Seorang pejabat Palestina melaporkan penembakan dan ledakan terjadi di Jenin.

    “Situasinya sangat sulit,” kata Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub kepada AFP, Rabu.

    “Tentara pendudukan telah menghancurkan semua jalan menuju kamp Jenin, dan menuju Rumah Sakit Pemerintah Jenin. Terjadi penembakan dan ledakan,” ungkapnya.

    Pada Selasa (21/1/2025), pasukan Israel melancarkan operasi di Jenin yang menurut pejabat Palestina menewaskan 10 orang, hanya beberapa hari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku di Jalur Gaza.

    Menurut Abu al-Rub, pasukan Israel menahan sekitar 20 orang dari desa-desa dekat Jenin, benteng militansi Palestina.

    Sementara itu, militer Israel mengklaim telah meluncurkan “operasi antiterorisme” di wilayah tersebut, dan telah “menyerang lebih dari 10 teroris”.

    “Pasukan Israel terus melanjutkan operasinya,” katanya.

    Di sisi lain, militer Israel dan badan keamanan Shin Bet mengumumkan, dalam koordinasi dengan Polisi Perbatasan, mereka telah meluncurkan operasi yang diberi nama “Tembok Besi” di daerah tersebut.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan itu bertujuan untuk “memberantas terorisme” di Jenin.

    Saat ini, kekerasan telah meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki sejak perang Gaza meletus pada 7 Oktober 2023.

    Menurut kementerian kesehatan Palestina, pasukan atau pemukim Israel telah menewaskan sebanyak 848 warga Palestina di Tepi Barat sejak konflik Gaza dimulai.

    Hamas Masih Menguasai Sisa Wilayah Gaza

    Ketika gencatan senjata membawa ketenangan bagi kota-kota Gaza yang hancur, Hamas segera keluar dari persembunyian.

    Kelompok militan ini tidak hanya berhasil bertahan dari kampanye militer Israel selama 15 bulan, tetapi juga tetap memegang kendali dengan kuat atas wilayah pesisir yang hancur.

    Dilansir AP News, dengan segala kekuatan yang dikerahkannya di Gaza, Israel gagal menyingkirkan Hamas dari kekuasaan, salah satu tujuan perang utamanya.

    Hal itu membuat kemungkinan kembalinya pertempuran menjadi lebih besar, tetapi hasilnya mungkin sama saja.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Selasa, 72 jenazah telah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, hampir semuanya ditemukan dari serangan sebelum gencatan senjata.

    Jumlah jenazah yang tidak diketahui masih belum dapat dijangkau karena berada di Gaza utara, tempat akses masih dibatasi, atau di zona penyangga tempat pasukan Israel berada.

    Kampanye militer Israel telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina di Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat, yang mengatakan wanita dan anak-anak merupakan lebih dari separuh korban tewas, tetapi tidak mengatakan berapa banyak dari mereka yang tewas adalah pejuang.

    Israel mengatakan telah menewaskan lebih dari 17.000 militan, tanpa memberikan bukti.

    Lebih dari 900 truk bantuan memasuki Gaza pada hari kedua gencatan senjata pada hari Senin, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Hal itu jauh lebih tinggi dari 600 truk yang diminta dalam kesepakatan, dalam upaya tergesa-gesa untuk memasok makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lain yang telah digambarkannya sebagai “mengejutkan” bagi populasi lebih dari 2 juta orang.

    Ribuan warga Gaza mulai kembali ke rumah masing-masing setelah gencatan senjata dimulai. (X/Twitter)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 10 warga Palestina tewas dan banyak yang terluka dalam serangan militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, kata pejabat kesehatan.

    Pilihan duta besar Presiden AS Donald Trump untuk PBB mengatakan Israel memiliki “hak berdasarkan Alkitab” atas wilayah Tepi Barat yang diduduki.

    Staf pertahanan sipil melaporkan bahwa 120 mayat yang membusuk telah ditemukan dari bawah reruntuhan bangunan yang hancur di Gaza selama dua hari.

    Hampir 900 truk bantuan memasuki Gaza pada hari Selasa saat bantuan melonjak ke wilayah yang dilanda perang setelah blokade Israel dicabut, kata badan kemanusiaan PBB.

    Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Tepi Barat yang diduduki mengatakan kebebasan bergerak bagi warga Palestina telah “sangat dibatasi” seiring meluasnya pemukiman ilegal Israel.

    Fawwaz Hammad, direktur Rumah Sakit al-Razi di Jenin, mengatakan pasukan Israel menghalangi ambulans untuk menjangkau puluhan warga Palestina yang terluka dalam serangan di Jenin yang menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina pada hari Selasa.

    Wafa melaporkan bahwa tentara Israel telah mengirim bala bantuan ke Jenin saat serangan berlanjut.

    Pasukan Israel juga telah melancarkan serangan ke beberapa kota dan desa lain di Tepi Barat yang diduduki, termasuk kamp pengungsi Aida di utara Betlehem.

    Kementerian Pekerjaan Umum Gaza mengatakan pasukan Israel telah menghancurkan 80 persen bangunan di Gaza utara, menyebabkan sekitar 300.000 warga Palestina kehilangan tempat tinggal.

    Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyambut baik gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, serta menyerukan implementasi penuh dari semua fase kesepakatan.

    Perang Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 47.107 warga Palestina dan melukai 111.147 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Serangan Mematikan Israel di Jenin Berlanjut: Hancurkan Jalan Utama, Usir 2 Ribu Warga Palestina – Halaman all

    Serangan Mematikan Israel di Jenin Berlanjut: Hancurkan Jalan Utama, Usir 2 Ribu Warga Palestina – Halaman all

    Serangan Mematikan Israel di Jenin Berlanjut: Hancurkan Jalan-Jalan Utama, Usir 2 Ribu Warga Palestina

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel (IDF) melanjutkan serangan mematikan mereka di Jenin di Tepi Barat yang diduduki, Rabu (22/1/2025).

    Dalam operasi militer ini, IDF menghancurkan infrastruktur, termasuk jalan-jalan utama, dan memaksa sekitar 2.000 keluarga mengungsi.

    “Operasi Militer IDF pada Rabu termasuk menghancurkan jalan-jalan utama dan terjadi sehari setelah serangan darat dan udara menewaskan sedikitnya 10 orang  di provinsi Jenin,” tulis laporan Al Jazeera, Rabu.

    Kamal Abu al-Rub, gubernur Jenin, dikutip oleh kantor berita AFP mengatakan situasi di Jenin “sangat sulit”.

    “Tentara pendudukan Israel telah menghancurkan semua jalan menuju kamp [pengungsi] Jenin dan Rumah Sakit Pemerintah Jenin. … Terjadi penembakan dan ledakan,” tambahnya.

    Buldoser militer dan kendaraan tempur Israel mengobrak-obrik kawasan Tepi Barat bagian Utara dalam agresi militer terbesar sejak 2002 silam per Rabu (28/8/2024). (rntv/tangkap layar)

    Menurut al-Rub, pasukan Israel juga menahan sekitar 20 orang dari desa-desa dekat Jenin.

    Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa mereka melakukan serangan udara terhadap “lokasi infrastruktur teroris”, dan menambahkan bahwa “banyak bahan peledak yang ditanam di rute tersebut” telah “dibongkar”.

    “Pasukan Israel terus melanjutkan operasinya,” tambahnya.

    Adel Besher, seorang warga Jenin, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa ia harus menghabiskan malam di halaman rumah sakit karena ia tidak dapat menuju rumahnya selama operasi militer Israel.

    “Meskipun rumah saya berjarak 200 meter [220 yard] dari sini, saya tidak dapat menjangkaunya. Ada banyak orang yang terluka, termasuk dokter, perawat, dan pasien,” katanya.

    “Ada juga tiga atau empat orang yang terluka di dekat rumah saya, dan tidak seorang pun mampu menyelamatkan mereka. Pasukan Israel menembak siapa pun yang mendekati mereka. Dua orang terluka saat mencoba menyelamatkan mereka,” katanya.

    Operasi di Jenin, tempat tentara Israel telah melakukan sejumlah penggerebekan dan serangan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir, terjadi beberapa hari setelah gencatan senjata berlaku di Jalur Gaza dan menggarisbawahi ancaman kekerasan lebih lanjut di Tepi Barat.

    Sebelum tindakan Israel, pasukan keamanan Otoritas Palestina melakukan operasi selama berminggu-minggu untuk menegaskan kembali kendali atas kota Jenin serta kamp pengungsiannya.

    Minggu lalu, serangan udara Israel di kamp pengungsi menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina dan melukai banyak lagi yang lainnya.

    Direktur UNRWA di Tepi Barat, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan kamp Jenin “hampir tidak dapat dihuni”.

    “Sekitar 2.000 keluarga mengungsi sejak pertengahan Desember. UNRWA belum dapat menyediakan layanan penuh ke kamp tersebut selama ini,” kata Roland Friedrich di X.

    Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki Francesca Albanese mengutuk apa yang disebutnya “mesin kematian” Israel dan serangannya terhadap Jenin.

    “Jika tidak dipaksa untuk berhenti, genosida Israel terhadap warga Palestina tidak akan terbatas di Gaza. Catatlah kata-kata saya,” katanya di X.

     

    IDF Juga Serbu Lokasi Lain di Tepi Barat

    Pasukan Israel juga menyerbu kota Deir Sammit, sebelah barat Hebron, menyerbu rumah para tahanan yang dijadwalkan dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas.

    Militer juga menyerbu kamp Aida di Betlehem di selatan, meluncurkan kampanye penangkapan berskala besar.

    Wafa, kantor berita Palestina, melaporkan, pasukan Israel memperketat keamanan untuk hari ketiga berturut-turut di sebagian besar pintu masuk dan keluar provinsi di Tepi Barat.

    Video yang dibagikan oleh warga Palestina dan diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan puluhan kendaraan terjebak kemacetan di pos pemeriksaan Atara dekat Ramallah karena peningkatan keamanan oleh Pasukan Israel.

    Serangan Israel di Tepi Barat telah meningkat sejak perang Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Hampir 900 orang tewas di sana dan lebih dari 9.700 orang ditangkap, menurut kelompok hak asasi manusia dan pejabat kesehatan setempat.

     

    (oln/aja/wafa/*)

  • Militer Israel Kerahkan Helikopter Apache-Lapis Baja di ‘Operasi Tembok Besi’ Jenin di Tepi Barat – Halaman all

    Militer Israel Kerahkan Helikopter Apache-Lapis Baja di ‘Operasi Tembok Besi’ Jenin di Tepi Barat – Halaman all

    Israel Kerahkan Helikopter Apache-Lapis Baja di Operasi Tembok Besi Jenin: Basmi Proksi Iran

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel (IDF) dilaporkan melakukan invasi militer berkekuatan besar di Kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki, Selasa (21/1/2025).

    Dalam laporan Al-Jazeera, IDF mengatakan sedang melakukan operasi militer penting di kota Tepi Barat tersebut.

    Operasi di Jenin tersebut bahkan telah diberi nama, “Operasi Tembok Besi”, menurut memo dari kantor perdana menteri Israel.

    IDF mengatakan ingin menindak dan memberantas milisi perlawanan bersenjata Palestina di kota tersebut.

    Sebagai catatan, operasi-operasi militer semacam ini adalah sesuatu yang telah IDF coba lakukan selama beberapa tahun dengan mengabaikan kewenangan Otoritas Palestina di Tepi Barat.

    Al Jazeera melaporkan, jumlah korban tewas akibat operasi militer IDF di Jenin ini telah meningkat.

    “Kami baru saja menerima informasi terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina tentang korban dari serangan tentara Israel di Jenin. Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi sedikitnya tujuh orang, dengan sekitar 35 orang lainnya terluka,” tulis laporan tersebut dikutip, Selasa.

    Pasukan keamanan Palestina berjaga di penghalang jalan di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 6 Desember 2024, menyusul bentrokan dengan militan sehari sebelumnya. – Baku tembak meletus di Jenin di utara Tepi Barat yang diduduki pada tanggal 5 Desember antara militan dan pasukan keamanan Palestina menyusul pencurian kendaraan milik Otoritas Palestina, menurut wartawan AFP di kota tersebut. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP) (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

    Kerahkan Apache dan Lapis Baja

    Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kalau responden pertamanya merawat tujuh orang yang terluka oleh tembakan langsung pasukan Israel.

    Lembaga medis tersebut menambahkan bahwa pasukan Israel menghalangi akses mereka ke daerah tersebut.

    Sementara itu, Kamal Abu al-Rub, gubernur Jenin mengatakan serangan tentara Israel adalah “invasi kamp (pengungsi)”.

    “Itu terjadi dengan cepat, helikopter Apache di langit dan kendaraan militer Israel di mana-mana,” katanya kepada AFP.

    Smotrich: Operasi Jenin Bakal Intensif 

    Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengatakan serangan Israel yang sedang berlangsung di Jenin dirancang untuk “mengubah situasi keamanan” di Tepi Barat yang diduduki.

    Serangan militer, yang telah menewaskan tujuh warga Palestina, “akan menjadi operasi yang intens dan berkelanjutan”, kata Smotrich dalam sebuah unggahan di X.

    Ia mengatakan operasi itu akan menargetkan “elemen teroris dan pendukung mereka” untuk melindungi “pemukim” dan “permukiman” Israel, yang ia gambarkan sebagai “penyangga keamanan” bagi Israel.

    Netanyahu: Operasi Jenin untuk Basmi Proksi Iran

    Dalam sebuah unggahan di X, perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan serangan militer di Jenin adalah “langkah lain menuju tercapainya … keamanan” di Tepi Barat yang diduduki.

    Ia juga mengatakan bahwa itu adalah bagian dari tindakan Israel untuk membasmi “proksi Iran”.

    “Kami bertindak secara sistematis dan tegas terhadap poros Iran di mana pun ia memperluas jangkauannya – baik di Gaza, Lebanon, Suriah, Yaman, atau Yudea dan Samaria – dan upaya kami akan terus berlanjut,” kata Netanyahu, menggunakan nama alkitabiah yang digunakan Israel untuk merujuk ke Tepi Barat yang diduduki.

    Alihkan Perang Gaza ke Tepi Barat

    Al Jazeera melaporkan, sebelum operasi militer IDF ini, Kepala Staf Tentara Israel, Herzi Halevi mengatakan kalau militer Israel harus bersiap untuk operasi penting di seluruh Tepi Barat.

    “Jadi, sementara gencatan senjata diserukan di Gaza, inilah yang menjadi fokus dalam ranah keamanan Israel,” tulis laporan koresponden Al Jazeera menjelaskan kalau aroma perang Gaza telah berpindah ke Tepi Barat.

    Pengerahan pasukan militer besar-besaran ke Tepi Barat telah digembar-gemborkan oleh menteri pertahanan Israel, Israel Katz dalam beberapa waktu belakangan.

    Katz mengatakan kalau akan ada kehadiran tentara IDF yang signifikan di seluruh Tepi Barat dan mereka akan melakukan hal-hal yang berbeda dari apa yang mereka lakukan sebelumnya.

    “Ini agak sulit dipercaya karena telah terjadi pengepungan di Tepi Barat yang diduduki selama perang di Gaza berlangsung,” tulis laporan AL Jazeera.

    Pasukan Israel Mendadak Blokade Gerbang Hebron, Tanda-Tanda Perang Gaza Pindah ke Tepi Barat

    Sebelumnya, pasukan Israel dilaporkan melakukan sejumlah manuver militer di wilayah Palestina, termasuk di Hebron, Tepi Barat.

    Manuver militer IDF ini sudah dilakukan menjelang pelaksanaan gencatan senjata di Jalur Gaza yang berlangsung mulai Minggu (19/1/2025),

    Militer Israel (IDF) mengklaim, langkah-langkah militer ini dilakukan di Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai antisipasi pembebasan tahanan Palestina yang merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata tersebut.

    Di Gaza, Israel mengonsentrasikan pasukannya di seluruh perbatasan Jalur Gaza dengan pemukiman Yahudi Israel.

    Adapun di Tepi Barat, sumber-sumber Palestina mengatakan pasukan pendudukan Israel tiba-tiba menutup sebagian besar pintu masuk Hebron di selatan Tepi Barat dengan semen berbentuk kubus, Sabtu (18/1/2025).

    Kendaraan militer Pasukan Pendudukan Israel (IDF) di Hebron, Tepi Barat. Menjelang gencatan senjata di Jalur Gaza, pasukan Israel mengintensifkan pengamanan di semua wilayah Tepi Barat.

    Kecemasan Israel di Tepi Barat

    Manuver ini dikhawatirkan menjadi indikasi kalau Israel berniat memindahkan perang dari Jalur Gaza ke Tepi Barat dengan pola pengepungan dan blokade yang mirip-mirip.

    Indikasi itu tergambar dari apa yang dilaporkan oleh Channel 13 Israel.

    “Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel mengatakan pada pertemuan dengan pihak pemerintah kalau kesepakatan pertukaran sandera dapat berdampak negatif terhadap situasi keamanan di Tepi Barat,” kata laporan tersebut dikutip dari Khaberni, Sabtu.

    Dia melanjutkan: Dewan mini mengambil keputusan yang bertujuan untuk mendukung keamanan di Tepi Barat, khususnya permukiman.

    Sejalan dengan genosida di Jalur Gaza, tentara pendudukan Israel memperluas operasinya di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan para pemukim meningkatkan serangan mereka di sana, yang mengakibatkan 859 warga Palestina meninggal, sekitar 6.700 orang terluka, dan penangkapan 14.300 lainnya, menurut data resmi Palestina.

    Israel juga dilaporkan berniat mengintensifkan kembali operasi militer di Tepi Barat untuk kembali menangkapi warga-warga Palestina.

    Hal ini dilakukan sebagai ‘kompensasi’ atas pembebasan tahanan Palestina dalam kesepakatan pertukaran tahanan.

    Dengan kata lain, Israel tak mau ‘stok’ tahanan Palestina di penjara mereka berkurang drastis sebagai dampak kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

    Untuk itu, IDF bahkan berniat mengambil kendali keamanan yang selama ini dimiliki oleh Otoritas Palestina (PA).

    Seorang perwira Otoritas Palestina memegang senjatanya saat pasukan keamanan melancarkan serangan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, 16 Desember 2024. (tangkap layar aljazeera/Majdi Mohammed/AP)

    Legalitas PA Memudar 

    Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth juga melaporkan kalau pihak-pihak keamanan pendudukan Israel khawatir kalau kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan dengan Hamas akan memperburuk situasi di Tepi Barat.

    Seperti diketahui, kesepatakan gencatan senjata di Jalur Gaza berisi sejumlah poin yang satu di antaranya adalah pembebasan banyak tahanan Palestina yang ada di penjara Israel.

    Sumber-sumber tersebut mengindikasikan bahwa masalah terbesar terletak pada penguatan posisi Hamas dengan mengorbankan Otoritas Palestina.

    “Meski mendapat serangan, Hamas menunjukkan ketabahan yang besar,” tulis ulasan Khaberni, mengutip laporan tersebut, Jumat (17/1/2025).

    Di Tepi Barat, entitas Palestina yang menjadi pihak otoritas pemerintahan adalah Otoritas Palestina (PA).

    Namun, legitimasi PA memudar seiring aksi repsresif mereka yang kian menjadi ke warga Palestina di Tepi Barat.

    Di sisi lain, Hamas, justru kian mendapat tempat karena pada kenyataannya jalan perjuangan mereka dianggap mampu menekan Israel, termasuk bisa membebaskan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

    Meski belakangan dilaporkan terjadi ‘Gencatan Senjata’ antara PA dan milisi perlawanan Palestina di Tepi Barat, khususnya di Jenin, konstalasi ini yang membuat Israel gerah dan mengancam PA akan mengambil alih kendali keamanan di Tepi Barat.

    Militer Israel (IDF) bahkan sudah melakukan pengeboman di Jenin, Tepi Barat, untuk pertama kalinya sejak PA mendapat kewenangan hukum sebagai pengendali Tepi Barat.

    Tentara Israel menyerbu kota Jenin di Tepi Barat dan mengerahkan alat berat untuk merusak infrastruktur jalan di kota ini dengan cara menggali jalan di kota tersebut, 5 Juli 2024. (Nedal Eshtayah/Anadolu Agency)

    Berniat Ubah Tepi Barat Menjadi Gaza

    Editorial media Israel berbahasa ibrani, Haaretz, Rabu (8/1/2025) lalu mengulas niat rezim Israel saat ini untuk mengubah wilayah Tepi Barat, Palestina, yang mereka duduki, menjadi puing-puing seperti Jalur Gaza.

    Niat itu satu di antaranya dilontarkan langsung Menteri Keuangan Israel sayap kanan Bezalel Smotrich.

    Smotrich pada Senin kemarin mengatakan kalau Tepi Barat yang diduduki “harus terlihat seperti Jabalia di Gaza,”.

    Ancaman Smotrich itu mengacu pada kerusakan luas yang disebabkan Israel di daerah kantong yang terkepung yang diserang oleh tentara Israel yang didukung Amerika Serikat selama 15 bulan.

    Komentar yang menghasut itu muncul setelah tiga pemukim Israel tewas dan delapan lainnya terluka dalam operasi penembakan di dekat pemukiman ilegal Kedumim di Tepi Barat.

    Setidaknya dua warga Palestina menembaki mobil dan bus di luar pemukiman sebelum melarikan diri dari tempat kejadian, menurut laporan.

    Smotrich, yang terkenal karena komentar genosida terhadap warga Palestina, mengatakan, “Funduq, Nablus, dan Jenin pasti terlihat seperti Jabalia,” mengacu pada wilayah Gaza utara.

    Pemandangan umum menunjukkan bangunan yang hancur di Gaza Utara, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, 11 November 2024. (tangkap layar/REUTERS/Amir Cohen)

    Jabalia mengalami kerusakan besar-besaran selama genosida dengan Israel menganggap semua yang ada di wilayah itu sebagai target, termasuk rumah sakit.

    Sejak dimulainya serangan Israel di Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 45.800 warga Palestina telah tewas, sekitar 11.000 orang hilang dan diyakini tertimbun reruntuhan.

    Di Tepi Barat, serangan Israel menewaskan 835 warga Palestina dan melukai 6.450 lainnya.

    Tahun lalu, Mahkamah Internasional (ICJ), dalam putusannya yang bersejarah, menyatakan bahwa pendudukan Israel atas Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, adalah melanggar hukum, beserta dengan rezim permukiman, aneksasi, dan penggunaan sumber daya alam yang terkait.

    Mahkamah tersebut menambahkan bahwa undang-undang dan tindakan Israel melanggar larangan internasional tentang segregasi rasial dan apartheid.

    Resolusi ini juga mengamanatkan Israel untuk mengakhiri pendudukannya, membongkar permukimannya, memberikan ganti rugi penuh kepada korban Palestina, dan memfasilitasi pemulangan masyarakat terlantar.

    Para ahli PBB telah menyerukan  embargo senjata , diakhirinya semua kegiatan komersial lainnya yang dapat merugikan Palestina, dan sanksi yang ditargetkan, termasuk pembekuan aset, terhadap individu dan entitas Israel yang terlibat dalam pendudukan ilegal, segregasi rasial, dan kebijakan apartheid.

    Seorang orang tua warga Palestina memegang bendera Palestina saat berjalan di jalanan Jenin, Tepi Barat yang hancur karena agresi militer Israel di kota tersebut selama 10 hari berturut-turut. (rntv/tangkap layar)

    Netanyahu Setujui Operasi Ofensif dan Defensif Baru di Tepi Barat

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa ia menyetujui serangkaian operasi militer tambahan di Tepi Barat.

    Menurut kantor Netanyahu, operasi ini mencakup “tindakan ofensif dan defensif tambahan” di Tepi Barat, serta menangkap para pelaku operasi terhadap Israel dan membawa mereka ke pengadilan.

    Keputusan tersebut menyusul pertemuan Netanyahu pada 6 Januari dengan Menteri Pertahanan Israel Katz dan Kepala Staf Herzi Halevi.

    Otoritas Palestina (PA) tengah melancarkan operasi besar-besaran terhadap pejuang perlawanan di kamp pengungsi Jenin atas nama Israel

    Sebelumnya hari ini, Netanyahu berjanji akan melenyapkan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan tiga pemukim Yahudi di Tepi Barat pada Senin pagi.

    “Kami akan menemui para pembunuh, menyelesaikan masalah dengan mereka dan dengan mereka yang membantu mereka, dan tidak seorang pun akan lolos dari kami,” kata Netanyahu.

    Israel meningkatkan ukuran dan jumlah operasi militernya terhadap kelompok perlawanan Palestina di Tepi Barat yang diduduki setelah Operasi Banjir Al-Aqsa Hamas pada 7 Oktober 2023.

    Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.

    Otoritas Palestina (PA) saat ini sedang melakukan serangan besar-besaran terhadap kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.

    The Guardian mencatat bahwa ini adalah “operasi terbesar yang dilakukan oleh badan pemerintahan yang didukung Barat tersebut dalam 30 tahun sejak dibentuk.”

    Setelah kunjungan baru-baru ini ke Jenin, The Guardian mengamati bahwa “Israel berharap dapat mendelegasikan pemberantasan aktivitas militan kepada otoritas yang berpusat di Ramallah, dan PA berusaha membuktikan bahwa mereka akan mampu menangani pemerintahan di Jalur Gaza ketika perang di sana berakhir.”

    Namun, penduduk kamp marah terhadap pasukan keamanan PA karena kolaborasi mereka dengan Israel melawan pejuang perlawanan lokal.

    “Sebagian besar pemuda ini merupakan bagian dari milisi ad hoc kecil yang hanya berafiliasi secara longgar dengan faksi tradisional Palestina, seperti  Fatah dan saingannya Hamas,” tambah surat kabar Inggris tersebut.

    Mariam, seorang warga kamp berusia 23 tahun, menyatakan, “Ini pada dasarnya adalah perang saudara, warga Palestina membunuh warga Palestina.”

    Warga semakin marah setelah seorang penembak jitu dari pasukan keamanan PA menembak dan membunuh mahasiswa jurnalisme berusia 22 tahun Shatha al-Sabbagh pada hari Sabtu.

    Di tengah kekerasan di Jenin, pemukim Yahudi Israel berharap bahwa Presiden AS terpilih Donald Trump akan mengizinkan mereka untuk secara resmi mencaplok Tepi Barat yang diduduki.

    New York Times (NYT) melaporkan pada hari Senin bahwa “Beberapa pilihan staf Presiden terpilih Donald J. Trump telah meningkatkan harapan di antara para pemukim bahwa [aneksasi] dapat terjadi.”

    Anggota staf Trump, termasuk Menteri Pertahanan baru Pete Hegseth dan Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee, telah mengunjungi permukiman Tepi Barat dan menyatakan dukungan kuat mereka terhadap permukiman tersebut dan Israel.

    “Tim Trump ada di sini, mereka melihat kenyataan, dan bagi saya, itu melegakan,” kata Israel Ganz, kepala dewan yang mengatur pemukiman Shiloh.

    Baru-baru ini, Mahkamah Internasional (ICJ) menegaskan kembali bahwa semua pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat adalah ilegal menurut hukum internasional dan harus dibongkar.

    Pasukan Israel menduduki Tepi Barat pada tahun 1967 dan telah membangun pemukiman ilegal bagi warga Yahudi Israel di tanah Palestina yang dicuri sejak saat itu.

     

    (oln/aja/khbrn/rntv*) 

     

     

  • 90 Tahanan Palestina Dibebaskan setelah Hamas Lepaskan 3 Sandera Israel – Halaman all

    90 Tahanan Palestina Dibebaskan setelah Hamas Lepaskan 3 Sandera Israel – Halaman all

    Layanan penjara Israel mengumumkan pada Senin pagi bahwa 90 tahanan Palestina telah dibebaskan.

    Tayang: Senin, 20 Januari 2025 08:28 WIB

    X/Twitter

    Tahanan Palestina Dibebaskan dari Penjara Ofer Israel pada Senin (20/1/2025) 

    TRIBUNNEWS.COM – Layanan penjara Israel mengumumkan pada Senin (20/1/2025) pagi bahwa 90 tahanan Palestina telah dibebaskan.

    Ini adalah bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Pembebasan ini juga menjadi bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan yang telah disepakati sebelumnya.

    Menurut pernyataan resmi yang dirilis oleh dinas penjara Israel, semua tahanan tersebut dibebaskan dari penjara Ofer dan pusat penahanan Yerusalem.

    “Semua tahanan dibebaskan dari penjara Ofer dan pusat penahanan Yerusalem,” kata dinas tersebut, mengacu pada tahanan Palestina, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sesaat sebelum pukul 01.30, waktu setempat atau sekitar 06.30 WIB, dikutip dari The New Arab.

    Langkah ini dilakukan menyusul penyerahan tiga tawanan wanita Israel oleh Hamas kepada Komite Palang Merah Internasional pada Minggu pagi. 

    Penyerahan tersebut merupakan bagian dari tahap pertama implementasi kesepakatan yang bertujuan menciptakan langkah awal untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut.

    Menurut laporan Al Mayadeen, dua bus dengan jendela gelap terlihat meninggalkan penjara Ofer di wilayah Tepi Barat yang diduduki pada dini hari Senin (20/1/2025).

    Setelah meninggalkan penjara, bus-bus tersebut menuju kota terdekat, Beitunia.

    Di sana warga Palestina telah berkumpul untuk menyambut para tahanan yang dibebaskan.

    Daftar Nama 90 Sandera Palestina yang Dibebaskan Israel

    Walaa Khaled Fawzi Tanji
    Nawal Muhammad Mahmoud Abd Fatiha
    Rawda Mousa Abd Qader Ajamiya
    Aseel Osama Omar Shehadeh
    Tamara Muammar Hussein Abu Laban
    Nafisa Rashid Farid Zorba
    Yasmine Abdel Rahman Rashid Abu Sorour
    Khalida Kanaan Muhammad Jarrar
    Jenin Muhammad Taha Amr
    Fatima Nimr Muhammad Rimawi
    Zahra Wahib Abdel Fattah Khadraj
    Fatima Muhammad Sulaiman Saqr
    Dalal Muhammad Sulaiman Khasib
    Mona Ahmad Qassem Abu Hussein
    Bushra Jamal Muhammad Tawil
    Raeda Janem Muhammad Abdul Majeed
    Rana Jamal Muhammad Idul Fitri
    Morjana Muhammad Mustafa Harish
    Halima Fayeq Suleiman Abu Amara
    Rola Ibrahim Abdel Rahim Hassanayn
    Balqis Issa Ali Zawahra
    Doha Azzam Ahmad Al Wahsh
    Shaima Muhammad Abdel Jalil Rawajba
    Salwa Attiya Mahmoud Hamdan
    Fatima Youssef Ali Al-Farakhna
    Mawar Yousef Muhammad Khwais
    Hanin Akram Mahmoud Al-Masaieed
    Jihad Ghazi Ahmad Jawda
    Nidaa Ali Ahmad Zogheibi
    Amal Ziad Omar Shujaia
    Ayat Yusuf Saleh Mahfud
    Ola Mahmoud Qasim Jawda
    Lubna Mazen Salim Talalwa
    Hadeel Muhammad Hussein Hijaz
    Rasha Ghassan Muhammad Hijjawi
    Wafa Ahmad Abdullah Nimr
    Zeina Majd Abdel Rahim Barbar
    Nahil Kamal Mustafa Masalma
    Tahani Jamal Abd Ashour
    Aya Omar Youssef Ramadan
    Shaima Omar Youssef Ramadan
    Israa Hadar Ahmad Ghunaimat
    Dunya Ashtiyya Maarouf Ashtiyya
    Alaa Jadallah Nabhan Qadi
    Khitam Arif Hassan Khabayba
    Alaa Samir Harb Abu Rahima
    Asil Muhammad Jamal Eid
    Shatha Nawaf Abdel Jaber Jarabaa
    Baraa Hatem Hafez Faqha
    Saja Imad Saad Daraghmeh
    Danya Saqr Muhammad Hanatsheh
    Raghad Walid Mahmoud Amro
    Raghad Khodr Deeb Mubarak
    Al-Yamama Ibrahim Hassan Al-Harinat
    Ashwaq Muhammad Ayad Awad
    Hanan Ammar Bilal Maalwani
    Iman Ibrahim Ahmad Zaid
    Saja Zuhair Muhammad Al-Maadi
    Esrar Abdel Fattah Mohammed Al-Lahham
    Maysar Muhammad Saeed Al-Faqih
    Abeer Muhammad Hamdan Baara
    Samah Bilal Abdul Rahman Sof
    Latifa Khaled Ramadhan Mshaashaa
    Margaret Muhammad Mahmoud Al-Rai
    Alaa Khaled Muhammad Saqr
    Isra Mustafa Muhammad Berri
    Lana Farouk Naeem Fawalha
    Tahrir Badran Badr Jaber
    Abla Muhammad Otsman Abdel Rasoul
    Fahmi Muhammad Fahmi Farroukh
    Ahmad Walid Muhammad Khasan
    Jamal Ibrahim Salama Al-Atimin
    Ahmad Bashar Jumah Abu Ali
    Muhammad Anan Fauzi Bashkar
    Ibrahim Sultan Ibrahim Zumar
    Abdul Rahman Amjad Jamil Khudair
    Mawaad ​​Omar Abdullah Al-Hajj
    Issam Maamoun Muhammad Abu Diab
    Thaer Ayoub Rashid Abu Sarah
    Qassem Iyad Muhammad Jaafra
    Youssef Jamal Ayad Al Harimi
    Saeed Mazid Saeed Salim
    Mahmoud Muhammad Daoud Aliwat
    Firas Jihad Ahmad Al-Maqdisi
    Abdulaziz Muhammad Abdulaziz Atawneh
    Fadi Bassam Muhammad Hindi
    Osama Nasser Gibran Abdo Ataya
    Ayham Ali Issa Jaradat
    Moataz Otsman Muhammad Hussein Bukhari
    Adam Khalil Ibrahim Hadara
    Laith Muhammad Naji Kamil
    Mahdi Maher Jamil Abu Hamed

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Gencatan Senjata Gaza

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Legislator pastikan tak ada koordinasi terkait pagar laut Kamal Muara

    Legislator pastikan tak ada koordinasi terkait pagar laut Kamal Muara

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Legislator pastikan tak ada koordinasi terkait pagar laut Kamal Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 17:06 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo memastikan pemasangan pagar laut terbuat dari bambu yang membentang sepanjang 1,5 kilometer di perairan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara tidak melalui konsultasi maupun koordinasi dengan pihak manapun.

    “Seharusnya tidak boleh ada kegiatan atau kebijakan yang menyangkut kepentingan orang banyak tanpa melakukan rapat konsultasi serta koordinasi dengan DPRD,” kata Rio di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, adanya temuan pagar laut dari bambu itu harus segera ditindaklanjuti supaya permasalahan yang terjadi di lokasi itu tidak berlarut dan membuat heboh.

    Rio memastikan tidak ada orang maupun badan yang berkoordinasi dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, terkait pagar laut tersebut.

    Untuk itu, lanjut Rio, akan segera meninjau lokasi dan mendengar serta melihat langsung kondisi di lapangan termasuk berdialog dengan para nelayan dan juga warga di lingkungan sekitar yang terdampak.

    “Segera tindak lanjuti temuan warga ini dengan memeriksa pihak-pihak terkait khususnya para pengembang di proyek reklamasi C ini,” kata Rio.

    Sebelumnya, Sejumlah nelayan di Kamal Muara mengeluhkan adanya pagar laut terbuat dari bambu yang membentang sepanjang 1,5 kilometer di perairan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Pagar laut yang terbentang ini mengganggu aktivitas dan meresahkan,” kata seorang nelayan Kamal Muara Udin Rabu (15/1).

    Menurut dia dengan adanya pagar laut itu mengakibatkan biaya produksi meningkat karena harus memutar dan menghabiskan lebih banyak bahan bakar minyak.

    Udin mengatakan sejak pagar berdiri hasil tangkapan ikan dan udang menjadi berkurang, belum lagi dirinya harus mengeluarkan kocek lebih karena konsumsi bahan bakar kapal yang bertambah.

    “Harapannya tidak ada pagar lagi di perairan ini agar kami bisa bebas untuk mencari ikan dan udang,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • PLN EPI Tanam 10 Ribu Tanaman Energi di Brebes, Dukung Target Net Zero Emission

    PLN EPI Tanam 10 Ribu Tanaman Energi di Brebes, Dukung Target Net Zero Emission

    TRIBUNJATENG.COM, BREBES – PLN Energi Primer Indonesia (EPI), subholding PT PLN, memulai penanaman perdana tanaman energi di lahan seluas 10 hektare di Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jumat (17/1/2025).

    Tanaman energi, seperti kaliandra, gamal, dan indigofera, ditanam sebagai biomassa berbasis energi terbarukan untuk bahan bakar di PLTU, menggantikan sebagian penggunaan batu bara.

    Sekretaris Perusahaan PT PLN EPI, Mamit Setiawan, menjelaskan bahwa program Sistem Pertanian Terpadu Tanaman Energi (SPT2E) ini bertujuan mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

    “Program ini tidak hanya untuk meningkatkan pasokan biomassa, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat dan desa,” ujar Mamit.

    Kegiatan ini melibatkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harendong dan Kelompok Tani Subur, serta bekerja sama dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian RI.

    Vice President Strategi dan Pengembangan Bisnis Biomassa, Anita Puspita Sari, menyebut program ini memiliki dua tujuan utama, yakni ketahanan pangan dan ketahanan energi.

    “Bahan bakar PLTU tidak hanya berbasis fosil seperti batu bara, tetapi juga biomassa yang dihasilkan dari tanaman energi dan limbah seperti bonggol jagung dan sekam padi,” ungkap Anita.

    Sementara itu, Plh Kepala BSIP Kementerian Pertanian, Haris Syahbuddin, menjelaskan bahwa biomassa memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi.

    “Biomassa ini mengubah sesuatu yang dianggap limbah menjadi energi. Selain menyelamatkan lingkungan, ini juga meningkatkan pendapatan petani,” kata Haris.

    Program ini diharapkan dapat menjadi langkah besar dalam transisi energi terbarukan, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal melalui ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan.

  • Busa di Kamal Muara akibat turbulensi pompa polder

    Busa di Kamal Muara akibat turbulensi pompa polder

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara mengungkapkan bahwa busa dalam jumlah besar yang ada di kali Kapuk Kamal, Penjaringan, Jakarta Utara, akibat turbulensi pompa polder Kamal yang beroperasi di kawasan tersebut.

    “Busa ini akibat pompa polder dari air Sungai Kamal menuju muara sungai dengan kapasitas 10 ribu liter per detik,” kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara Edy Mulyanto di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan, busa itu akan menghilang setelah 15 menit mesin pompa mati. Hari ini pihaknya langsung melakukan kunjungan ke lokasi untuk memastikan kondisi air.

    “Kami melakukan pemeriksaan pencemaran air (air permukaan berbusa) dan pencemaran udara (kebauan),” kata dia.

    Pihaknya telah telah melakukan pemantauan kualitas air permukaan secara berkala dengan hasil pemantauan tahun 2023 menunjukkan tercemar berat. Sedangkan hasil pemantauan pada tahun 2024 menunjukkan hasil cemar sedang-cemar berat.

    Selanjutnya, dilakukan pengambilan sampel air permukaan yang kemudian akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium lingkungan hidup daerah Provinsi DKI Jakarta pada dua lokasi di Sungai Kamal.

    Ia mengatakan, pompa polder tersebut beroperasi secara bergantian berdasarkan level air permukaan dan akan berhenti operasi secara otomatis dengan durasi pengoperasian setiap jam.

    Ia menjelaskan, pompa banjir tersebut berfungsi untuk mengendalikan banjir di sekitar daerah aliran Sungai Kamal. Hulu Sungai Kamal berada di Kalideres (Jakarta Barat) dengan hilir sungai berada di muara Sungai Kamal (Jakarta Utara).

    “Sungai Kamal berfungsi menerima aliran dari saluran PHB di sekitar dengan peruntukan sebagian besar adalah pemukiman warga dan beberapa industri yang potensial menghasilkan air limbah domestik,” kata dia.

    Sebelumnya, warga Penjaringan, Jakarta Utara, mengeluhkan Kali Kamal yang diselimuti busa tebal dan mengeluarkan bau menyengat yang mengganggu saat melintas di kawasan tersebut.

    “Busa putih memang muncul setiap hari di Kali Kamal. Dalam satu hari, busa itu muncul sebanyak tiga kali,” kata warga Kali Kamal bernama Amel (24) di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan, waktu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, siang pada jam 12.00 WIB dan sore hari pukul 18.00 WIB. Kemunculan busa putih itu sejak tahun 2024 dan berasal dari rumah pompa Kali Kamal.

    Ia mengatakan setiap kali pompa membuang air ke Kali Kamal pasti disertai dengan busa.
    “Kalau pompa dibuka atau jalan baru mengeluarkan busa,” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • DLH Jakarta Ungkap Kali Kamal yang Kini Berbusa Tercemar sejak 2023
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Januari 2025

    DLH Jakarta Ungkap Kali Kamal yang Kini Berbusa Tercemar sejak 2023 Megapolitan 17 Januari 2025

    DLH Jakarta Ungkap Kali Kamal yang Kini Berbusa Tercemar sejak 2023
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Humas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta, Yogi Ikhwan menyampaikan,
    Kali Kamal
    di Jakarta Utara mengalami pencemaran berat sejak 2023.
    Hal ini disampaikan Yogi menanggapi laporan terkait Kali Kamal yang dipenuhi busa dengan aroma menyengat baru-baru ini. 
    “Dinas Lingkungan Hidup telah melakukan pemantauan kualitas air permukaan secara berkala dengan hasil pemantauan tahun 2023 menunjukkan tercemar berat,” ucap Yogi saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2025).
    Kondisi ini diduga berasal dari kendala pada pompa air yang dipasang di Kali Kamal.
    “Penyebab timbulnya busa diperkirakan karena adanya turbulensi dari pompa banjir, yang memompakan air Sungai Kamal menuju muara Sungai Kamal,” tutur Yogi.
    Berdasarkan hasil pengecekan ke lapangan, pompa air itu bekerja secara otomatis berdasarkan level air permukaan.
    Pompa ini awalnya digunakan untuk mengendalikan banjir di sekitar daerah aliran Sungai Kamal. Titik hulu berada di daerah Cengkareng, Jakarta Barat, dan titik hilir di muara Sungai Kamal, Jakarta Utara.
    “Sungai Kamal berfungsi menerima aliran dari saluran PHB (panel hubung bagi) di sekitar dengan peruntukkan sebagian besar adalah permukiman warga dan beberapa industri yang potensial menghasilkan air limbah domestik,” terang Yogi.
    Terkait laporan munculnya
    busa di Kali Kamal
    , DLH bakal mengambil sampel di dua lokasi kali. Dari situ, akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium lingkungan hidup Provinsi Jakarta.
    Sebelumnya diberitakan,
    Kali Kamal dipenuhi busa
    berwarna putih, Kamis (16/1/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com 
    di lokasi, busa itu memenuhi permukaan air, muncul dari pompa air di ujung sungai.
    Tidak hanya itu, busa putih tersebut mengeluarkan aroma berbahan kimia yang menyengat. Bahkan, busa ini bisa beterbangan ke area jalan yang ada di sekitar lokasi sungai.
    Salah seorang warga bernama Amel menuturkan, kemunculan busa putih sudah ada sejak 2023, saat pompa air di hulu Kali Kamar beroperasi. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DLH Jakarta Ungkap Kali Kamal yang Kini Berbusa Tercemar sejak 2023
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Januari 2025

    Pemkot Jakut Minta Pabrik yang Buang Limbah ke Kali Kamal Disanksi Megapolitan 17 Januari 2025

    Pemkot Jakut Minta Pabrik yang Buang Limbah ke Kali Kamal Disanksi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Utara meminta pabrik yang terbukti membuang limbah ke
    Kali Kamal
    , diberikan sanksi.
    “Tentunya kalau ada pelaku harus ada sanksi, apabila ada pabrik atau sejenisnya yang membuang limbahnya itu langsung ke sungai,” ungkap Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Juaini Yusuf saat diwawancarai Kompasm.com, Kamis (17/1/2025).
    Namun, Juaini tidak bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan untuk pabrik nakal yang membuang limbah ke Kali Kamal.
    Pasalnya, Dinas Lingkungan Hidup Jakarta yang berhak memberikan sanksi itu.
    “Karena mereka yang punya aturan-aturan terkait dengan pencemaran lingkungan,” ujar Juaini.
    Harusnya, pabrik yang berada di sekitar Kamal Muara memiliki pengelolaan limbah tersendiri agar tidak mencemari lingkungan.
    “Netralisir dulu dari bahan-bahan kimia dan jangan langsung dibuang ke sungai,” tambah Juaini.
    Sejauh ini, Juaini sudah memerintahkan jajarannya untuk mengecek apakah ada pabrik yang membuang limbahnya ke Kali Kamal.
    “Saya udah minta ke Sudin Lingkungan Hidup dan SDA untuk cek di skitar lokasi atau di hulunya apakah ada pabrik atau warga yang membuang limbahnya ke sungai tersebut,” pungkas dia.
    Sebelumnya diberitakan,
    Kali Kamal dipenuhi busa
    berwarna putih, Kamis (16/1/2025).
    Pengamatan di lokasi, busa itu memenuhi permukaan air, yang terlihat muncul dari pompa air di ujung sungai.
    Tidak hanya itu, busa putih tersebut mengeluarkan aroma berbahan kimia yang menyengat.
    Bahkan, busa ini beterbangan ke area jalan yang ada di sekitar lokasi sungai.
    Salah seorang warga bernama Amel menuturkan, kemunculan busa putih sudah ada sejak 2024, saat pompa air pertama kali dioperasikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Jakut tak ketahui soal pagar laut di Kamal Muara

    Pemkot Jakut tak ketahui soal pagar laut di Kamal Muara

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pemkot Jakut tak ketahui soal pagar laut di Kamal Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 17 Januari 2025 – 15:36 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menyatakan tak mengetahui keberadaan pagar laut dari bambu sepanjang 1,5 kilometer di perairan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Kami belum dapat info terkait keberadaan pagar ini, coba nanti saya cek dulu dari Suku Dinas KPKP dan Kelurahan Kamal Muara,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf di Jakarta, Jumat.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) Unang Rustanto mengaku tak ingin berkomentar lebih jauh soal keberadaan pagar laut tersebut.

    Menurut dia perizinan pemanfaatan ruang laut berada di bawah kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    “Untuk perizinan ini tepatnya Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata dia.

    Sebelumnya sejumlah nelayan di Kamal Muara mengeluhkan adanya pagar laut terbuat dari bambu yang membentang sepanjang 1,5 kilometer di perairan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

    “Pagar laut yang terbentang ini mengganggu aktivitas kami dan meresahkan,” kata seorang nelayan Kamal Muara Udin di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, dengan adanya pagar laut itu mengakibatkan biaya produksi meningkat karena harus memutar dan menghabiskan lebih banyak bahan bakar minyak.

    Udin mengatakan sejak pagar berdiri hasil tangkapan ikan dan udang menjadi berkurang, belum lagi dirinya harus mengeluarkan kocek lebih karena konsumsi bahan bakar kapal yang bertambah.

    “Harapannya tidak ada pagar lagi di perairan ini agar kami  dapat bebas untuk mencari ikan dan udang,” kata dia.

    Sumber : Antara