kab/kota: Kamal

  • Sudin PPKUKM Jakbar rampungkan revitalisasi Pasar Lokbin Kamal

    Sudin PPKUKM Jakbar rampungkan revitalisasi Pasar Lokbin Kamal

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat merampungkan perbaikan dan penambahan fasilitas lokasi binaan (Lokbin) pasar Kamal di Jalan Benda Raya RT 6 RW 13 Kamal, Kalideres.

    Lokbin yang mulai direvitalisasi sejak 2024 lalu itu kini memiliki 452 pedagang binaan terdiri dari kios, lapak basah, dan lapak kering.

    “Perbaikan mencakup perbaikan talang udara, atap pasar, serta penambahan fasilitas seperti tempat pembuangan sampah dan pagar pembatas, sudah rampung,” kata Kepala Satuan Pelaksana (Satpel) PPKUKM Kecamatan Kalideres Rennie Puspitasari saat dikonfirmasi di Jakarta pada Sabtu.

    Menurut Rennie, konsep Pasar Lokbin Kamal mengusung tema modern untuk menyita perhatian para pengunjung untuk berbelanja, dengan jumlah pedagang sebanyak 452, terdiri dari pedagang sayuran, buah-buahan, seafood, daging dan pakaian.

    Rennie menyebut Lokbin Kamal itu juga dilengkapi dengan fasilitas seperti bak sampah, tempat parkir yang memadai serta menjamin kebersihan, keamanan, dan kenyamanan.

    “Fasilitas memadai diharapkan warga dengan nyaman dan aman untuk berbelanja di Pasar Lokbin Kamal,” kata dia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pendidikan di Pakistan Dapat Sorotan, Menutup Kesenjangan Infrastruktur dan Sumber Daya – Halaman all

    Pendidikan di Pakistan Dapat Sorotan, Menutup Kesenjangan Infrastruktur dan Sumber Daya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekolah-sekolah di Pakistan kekurangan infrastruktur dan fasilitas dasar. 

    Hal tersebut berdampak terhadap kualitas pendidikan hingga meningkatkan angka putus sekolah. 

    Dikutip dari Islam Khabar, Sabtu (22/2/2025), sekitar 26 juta anak Pakistan masih belum mendapatkan pendidikan dasar formal pada 2024.

    Bahkan, sekitar 80 persen anak-anak putus sekolah, tidak melanjutkan sekolah karena orang tua mengkhawatirkan rendahnya kualitas pendidikan di sekolah negeri Pakistan. 

    Fakta itu dikutip dari Laporan Indeks Kinerja Pendidikan Distrik terbaru dari Komisi Perencanaan.

    Pakar pendidikan Pakistan Nazeer Ahmed Arijo menyinggung pernyataan politikus di sana, yang menurutnya adalah bualan. Terutama, terkait reformasi revolusioner di sektor pendidikan. Dia mengatakan putranya menolak pergi ke sekolah karena panas terik dan kurangnya listrik. 

    “Seluruh bangunan sistem pendidikan negeri kita berdiri di atas fondasi yang rapuh, infrastruktur yang rusak, buku teks yang sudah ketinggalan zaman, dan kurikulum yang gagal mempersiapkan siswa menghadapi dunia modern,” kata Arijo.

    Sekitar setengah dari sekolah negeri di Pakistan tidak memiliki fasilitas toilet dasar. Termasuk ruang kelas yang layak, ungkap Laporan Statistik Pendidikan Pakistan. 

    Hal ini menunjukkan betapa situasi di daerah-daerah terpencil dan terlantar sangat memprihatinkan. Sekitar 77 persen sekolah dasar di provinsi Balochistan tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman.

    Sementara itu, di Kashmir yang dikelola Pakistan, jumlah tersebut mencapai 69 persen. Bahkan toilet hilang di 77 persen dan 58 persen sekolah dasar di Balochistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan.

    Menurut Laporan Statistik Pendidikan Pakistan terbaru, angka putus sekolah adalah 38 persen. Kurangnya infrastruktur yang memadai menjadi penyebab utama tingginya angka putus sekolah. Hal tersebut, disebabkan kesalahan tata kelola dan kelalaian birokrasi.

    “Meskipun pentingnya pendidikan tidak dapat disepelekan, bukankah pemerintah melakukan pelanggaran konstitusi jika banyak anak-anak di negara ini putus sekolah?” kata Direktur Regional Institut Diplomasi dan Hak Asasi Manusia AS yang berbasis di Washington DC, Muhammad Asad.

    Gaji Guru Tak Layak

    Guru di Pakistan disebutkan terpaksa melakukan kegiatan non-inti seperti pendaftaran pemilih dan vaksinasi polio.

    Sementara banyak guru terlibat dalam membina hubungan politik.

    Hal ini telah menyebabkan keruntuhan pendidikan, kata analis ekonomi Gulab Umid. 

    “Alih-alih membina generasi muda, banyak guru yang berfokus pada mempertahankan kesetiaan politik untuk mengamankan posisi mereka. Hal ini berkontribusi pada penurunan cepat standar akademik di seluruh negeri,” katanya.

    Indikator utama pendidikan di Pakistan buruk meskipun terdapat banyak inisiatif kebijakan, hal ini disebabkan oleh implementasi kebijakan yang tidak konsisten, ketidakstabilan politik, inefisiensi birokrasi, dan kurangnya akuntabilitas, kata peneliti dan analis kebijakan Amal Kamal. 

    “Sistem pendidikan Pakistan menghadapi banyak sekali tantangan, dengan kelemahan struktural dan kebijakan yang menghambat kemampuannya untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi bangsa. Selain itu, pendidikan di negara kita mengalami kekurangan dana yang kronis, sehingga menyebabkan kekurangan sumber daya dan kesulitan memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah,” katanya.

    Anggaran Pendidikan Tak Mengalir

    Banyak sekolah di Pakistan, khususnya yang berada di daerah pedesaan tidak memiliki peralatan dasar dan bahkan listrik.

    Provinsi Khyber Pakhtunkhwa tidak mengeluarkan satu sen pun meskipun ada alokasi anggaran. 

    “Kami membutuhkan 30 kipas langit-langit lagi tetapi tidak punya uang untuk membelinya. Sekolah kami terletak di daerah kanton. Jika kondisinya sangat memprihatinkan, Anda bisa membayangkan hal-hal yang terjadi di sekolah-sekolah negeri yang beroperasi di daerah-daerah terpencil di provinsi ini,” kata seorang guru dari Khyber Pakhtunkhwa.

    Rusaknya infrastruktur sekolah negeri menghalangi siswa untuk bersekolah dan kuliah, kata Mushtaq Chhapra, salah satu pendiri The Citizen Foundation (TCF), jaringan sekolah amal terbesar di Pakistan. 

    “Sekolah-sekolah pemerintah ditutup. Mereka berada dalam kondisi terpuruk. Guru tidak pergi ke sekolah. Tidak ada toilet, tidak ada perabotan, dan bahkan tidak ada buku. Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab, itulah inti masalah dalam sistem kami,” katanya.

    Umid mengatakan korupsi yang merajalela dan salah urus yang dilakukan oleh penguasa telah menyebabkan jutaan anak tidak memiliki pendidikan dasar, sehingga membuat mereka tidak siap menghadapi tantangan modern. 

    “Penyebab utama kejatuhan ini adalah pengabaian pemerintah terhadap pendidikan. Kesengsaraan ekonomi, kesenjangan sosial, dan ketidakstabilan politik di Pakistan semuanya terkait dengan rendahnya pendidikan penduduk. Masa depan Pakistan tergantung pada keseimbangan,” katanya.

    SUMBER

  • Penampakan Senjata-Senjata Rampasan Al-Qassam dari IDF: Baru 2 dari 6 Sandera Israel Dibebaskan – Halaman all

    Penampakan Senjata-Senjata Rampasan Al-Qassam dari IDF: Baru 2 dari 6 Sandera Israel Dibebaskan – Halaman all

    Baru 2 dari 6 Sandera Israel yang Dibebaskan Hamas: Qassam Pamer Senjata-Senjata Rampasan dari IDF

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Pembebasan Palestina Hamas dan Pendudukan Israel melaksanakan putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu (22/2/2025).

    Pertukaran ini membebaskan tahanan Palestina dari penjara Israel dan tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

    Hamas mengonfirmasi bahwa pihaknya akan membebaskan enam tawanan pada hari Sabtu, yang merupakan individu terakhir yang masih hidup yang dijadwalkan akan diserahkan kepada entitas pendudukan pada tanggal 1 Maret, menandai berakhirnya fase pertama perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.

    Klub Tahanan Palestina mengumumkan bahwa sebagai imbalannya, 602 tahanan Palestina akan dibebaskan, termasuk 50 orang yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

    Ditambahkannya, 108 tahanan politik yang dibebaskan akan dideportasi ke luar negeri.

    Nama-nama tawanan Israel yang akan dibebaskan adalah sebagai berikut:

    Eliya Cohen
    Omer Sem Tov
    Omer Wenkert
    Tal Shoham
    Avera Mengistu
    Hisham Al-Sayed

    2 Sandera Sudah Dibebaskan

    Dalam laporan perkembangan di lapangan, Hamas telah menyerahkan dua sandera Israel kepada pejabat Palang Merah di Rafah, Gaza Selatan untuk dipindahkan ke Israel sebagai bagian dari putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu.

    Dua sandera Israel yang sudah dibebaskan Hamas sejauh ini adalah Avera Mengistu dan Tal Shoham

    Avera Mengistu, yang disandera pada tahun 2014 setelah dibawa ke Gaza dan telah ditawan Hamas sejak saat itu, membuat penampilan publik pertamanya yang diketahui pada hari Sabtu dengan mengenakan pakaian olahraga abu-abu.

    Tal Shoham dibawa dari Kibbutz Be’eri pada tanggal 7 Oktober 2023, dan tampak mengenakan pakaian olahraga merah, hitam, dan abu-abu saat ia memegang dokumen pembebasannya di atas panggung yang disiapkan oleh Hamas untuk penyerahan.

    Empat sandera Israel lainnya akan dibebaskan di kamp Nuseirat di kemudian hari, sebagai ganti 602 tahanan Palestina, yang namanya belum diungkapkan.

    Israel Belum Berikan Nama-Nama Tahanan Palestina yang Akan Dibebaskan

    Kantor Media Tahanan Palestina mengatakan kepada The National bahwa, beberapa jam sebelum mereka akan dibebaskan, pihaknya belum menerima daftar nama tahanan dari otoritas Israel.

    Mantan kepala rumah sakit Kamal Adwan di Gaza, Dr Hussam Abu Safiya termasuk di antara mereka yang diperkirakan akan dibebaskan pada hari Sabtu, kata keluarganya.

    Hamas diperkirakan akan membebaskan enam sandera Israel pada hari Sabtu dari Gaza, dengan imbalan 50 tahanan Palestina yang dijatuhi hukuman seumur hidup, 60 yang menjalani hukuman panjang, 47 yang ditangkap kembali setelah dibebaskan dalam pertukaran di masa lalu, dan 445 dari Jalur Gaza yang diambil oleh Israel setelah serangan 7 Oktober 2023.

    SENJATA RAMPASAN – Penampakan senjata-senjata rampasan yang direbut Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dari Pasukan Israel (IDF) dalam Perang Gaza. Pameran senjata rampasan dari IDF ini dilakukan di Rafah, saat putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu (22/2/2025). (Tangkap Layar/Telegram QudsNetwork)

    Al-Qassam Pamer Senjata Rampasan dari IDF

    Prosesi pembebasan sandera Israel pada Sabtu ini kembali digunakan pihak Perlawanan Palestina untuk melancarkan perang psikologis lain terhadap rezim Zionis.

    Hal itu dilancarkan dengan memamerkan senjata-senjata yang dirampas dari pasukan militer Israel (IDF) di tempat upacara pertukaran sandera.

    SENJATA RAMPASAN – Penampakan senjata-senjata rampasan yang direbut Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dari Pasukan Israel (IDF) dalam Perang Gaza. Pameran senjata rampasan dari IDF ini dilakukan di Rafah, saat putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu (22/2/2025).

    Pasukan Perlawanan Palestina, yang sedang mempersiapkan tempat untuk upacara hari ini guna melaksanakan pertukaran tawanan putaran ketujuh dengan rezim Zionis, militer Zionis,

    Seperti pada putaran sebelumnya, Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas, memamerkan senjata-senjata yang dirampas dari IDF.

    SENJATA RAMPASAN – Penampakan senjata-senjata rampasan yang direbut Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dari Pasukan Israel (IDF) dalam Perang Gaza. Pameran senjata rampasan dari IDF ini dilakukan di Rafah, saat putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Sabtu (22/2/2025).

     

     

    (oln/rntv/thentnl/mna/*)

  • Klub Kelapa Gading Gelar Awarding Night 2025, Apresiasi para Mitra Event Terbaik – Halaman all

    Klub Kelapa Gading Gelar Awarding Night 2025, Apresiasi para Mitra Event Terbaik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Klub Kelapa Gading (KKG) satu di antara unit bisnis unggulan dari Summarecon Group, sukses menggelar Awarding Night 2025 pada Jumat (21/2/2025) malam.

    Adapun ini adalah ajang penghargaan perdana bagi Top 50 Booker di Jakarta yang telah menyelenggarakan acara di KKG. 

    Acara ini menjadi momentum penting untuk memberikan apresiasi kepada para mitra bisnis serta memperkenalkan inovasi terbaru yang dihadirkan KKG.

    Dalam ajang ini, KKG memberikan penghargaan dalam beberapa kategori prestisius, antara lain:

    Best Themed Event, untuk acara dengan konsep kreatif dan eksekusi terbaik.

    Outstanding Brand Experience, bagi event yang berhasil membangun interaksi mendalam antara brand dan audiens.

    Sustainable Event Award, yang diberikan kepada event dengan implementasi konsep keberlanjutan.

    Most Memorable Corporate Event, penghargaan bagi acara korporat yang meninggalkan kesan mendalam bagi peserta.

    Tak hanya sekadar seremoni penghargaan, Awarding Night 2025 juga menjadi ajang perkenalan wajah baru KKG dengan berbagai peningkatan fasilitas. 

    KKG kini menawarkan konsep memorable experience, yang mencakup peningkatan kualitas layanan, variasi menu makanan yang lebih kaya, serta kehadiran live cooking oleh Chef Anton untuk pengalaman kuliner lebih interaktif. 

    Selain itu, KKG juga menghadirkan LED videotron berukuran 10 x 4 meter, yang dapat digunakan untuk tampilan visual lebih impresif, termasuk mendukung penyelenggaraan acara hybrid.

    Muhammad Kamal Setiawan, Club Manager Klub Kelapa Gading, mengungkapkan acara ini menjadi bentuk apresiasi KKG kepada para mitra yang telah mempercayakan event mereka di KKG.

    KLUB KELAPA GADING – Klub Kelapa Gading (KKG) sukses menggelar Awarding Night 2025, memberikan apresiasi kepada Top 50 Booker yang telah menyelenggarakan event di KKG, Jumat (21/2/2025) malam. (Tribunnews.com/M Alivio Mubarak Junior)

    “Kami sangat antusias menghadirkan Awarding Night pertama ini sebagai bentuk apresiasi kepada para mitra bisnis,” kata Kamal Setiawan.

    “Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan wajah baru KKG dengan berbagai fasilitas modern dan inovatif. Dengan konsep kolaborasi santai setelah jam kerja, para tamu undangan dapat menikmati suasana gathering yang berbeda serta mencicipi berbagai hidangan istimewa dari KKG,” lanjutnya.

    Melalui transformasi ini, Klub Kelapa Gading semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi utama bagi penyelenggaraan acara korporat, gathering, dan event sosial di Jakarta, khususnya di Jakarta Utara.

  • 5 Populer Internasional: Penyerahan Pertama Jenazah Sandera – Dokter Gaza Muncul di Video Israel – Halaman all

    5 Populer Internasional: Penyerahan Pertama Jenazah Sandera – Dokter Gaza Muncul di Video Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer internasional dimulai dari pesan menyakitkan dari Hamas ke PM Isarel, Benjamin Netanyahu saat penyerahan pertama jenazah sandera Israel.

    Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump memangkas dana untuk pasukan keamanan PA sebagai bagian dari pembekuan bantuan asing.

    Di Iran, IRGC membongkar jaringan mata-mata AS dan Israel di wilayah utara negara tersebut.

    Selengkapnya, berikut berita populer Tribunnews di kanal Internasional.

    1. Pesan Menyakitkan dari Hamas ke Netanyahu Saat Penyerahan Gelombang Pertama Jenazah Sandera Israel

    Adegan serah terima jenazah tawanan Israel, di Khan Younis, Gaza Selatan, Kamis (20/2/2025), sarat dengan pesan-pesan yang ingin disampaikan kelompok perlawanan Palestina, Hamas buat pendudukan Israel.

    Khaberni, mengabarkan, pesan-pesan itu menjadi hal ‘menyakitkan’ bagi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, karena sebagian besar mengingatkan pada kerugian yang diderita Israel selama perang di Jalur Gaza.

    Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Hamas, menyerahkan gelombang pertama jenazah sandera yang diserahkan sebagai bagian dari fase pertama perjanjian gencatan senjata.

    Hamas menyerahkan jenazah 4 tahanan Israel, termasuk seorang ibu dan dua anaknya dari keluarga Bibas.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Dokter Gaza, Hussam Abu Safiya Muncul dalam Video Israel, Tangan Diborgol dan Tampak Lemas

    Direktur rumah sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, Dr Hussam Abu Safiya untuk pertama kalinya muncul dalam kondisi memprihatinkan sejak ditangkap Israel pada Desember 2024.

    Dalam sebuah video yang dirilis media Israel pada Rabu (19/2/2025) malam, Abu Safiya terlihat dengan tangan dan kaki diborgol.

    Tidak hanya itu, ia juga tampak kelelahan dan lemas saat dikawal oleh penjaga penjara, dikutip dari Anadolu Ajansi.

    Sebagai salah satu dokter paling terkemuka di Gaza utara, Abu Safiya dikenal karena kegigihannya dalam menyelamatkan nyawa warga Palestina yang terluka di tengah pemboman Israel.

    Namun, pada 28 Desember 2024, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa ia telah ditangkap oleh tentara Israel dari dalam rumah sakit tempatnya bekerja.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Donald Trump Memangkas Dana untuk Pasukan Keamanan PA Sebagai Bagian dari Pembekuan Bantuan Asing

    Gedung Putih telah menangguhkan semua pendanaan untuk pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) sebagai bagian dari pembekuan bantuan asing yang lebih luas, Washington Post melaporkan pada 18 Februari.

    Otoritas Palestina berusaha membuktikan kegunaannya bagi Israel untuk mendapatkan peran dalam pemerintahan Gaza.

    “AS dianggap sebagai donor besar bagi proyek-proyek PA,” termasuk pelatihan keamanan dan pemberdayaan, Brigadir Jenderal Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan Palestina, mengatakan kepada Washington Post.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Garda Revolusi Iran Membongkar Jaringan Mata-mata Amerika Serikat-Israel di Wilayah Utara Iran

    Iran mengumumkan pada 19 Februari bahwa mereka telah membongkar jaringan intelijen yang diduga terkait dengan AS dan Israel di wilayah utara negara itu.

    Jaringan tersebut “beroperasi dengan kedok organisasi amal dan budaya untuk mengumpulkan intelijen,” kata Siavash Moslemi, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di provinsi Mazandaran.

    Jaringan tersebut memasuki Iran “dengan kedok perusahaan dagang, serta pusat budaya dan amal,” dan “berusaha mengumpulkan informasi dan membangun jaringan pengaruh,” Moslemi menuturkan kepada pusat media IRGC.

    Moslemi menambahkan bahwa dinas intelijen AS dan Israel “berusaha menyusup” ke Iran dan melakukan operasi mata-mata “dengan kedok warga negara asing dan pengungsi.”

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Prajurit IDF Sandera Israel yang Dibebaskan: Hamas Beri Kami Buku Doa Yahudi untuk Paskah

    Agam Berger, seorang wanita tentara Israel yang menjadi sandera Hamas dan baru-baru ini dibebaskan dari Jalur Gaza mengungkapkan hal menarik seputar perlakuan yang dia terima dari anggota Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, semasa dalam penahanan di Gaza.

    Dia menuturkan, personel Al Qassam, memberinya dan rekan-rekannya sebuah “buku doa” selama penahanan mereka.

    Buku ini, kata dia, memungkinkan mereka (para sandera Israel) untuk melakukan ritual keagamaan dan merayakan Paskah.

    Hal itu disampaikan dalam pernyataan Agam yang dilaporkan oleh surat kabar Israel Yedioth Ahronoth pada Rabu (19/2/2025) malam.

    Seperti diketahui, Agam Berger dibebaskan sekitar dua minggu lalu dalam putaran ketiga pertukaran sandera-tahanan antara Israel dan Hamas dalam kerangka gencatan senjata tahap pertama.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Dokter Gaza, Hussam Abu Safiya Muncul dalam Video Israel, Tangan Diborgol dan Tampak Lemas – Halaman all

    Dokter Gaza, Hussam Abu Safiya Muncul dalam Video Israel, Tangan Diborgol dan Tampak Lemas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Direktur rumah sakit Kamal Adwan di Gaza Utara, Dr Hussam Abu Safiya untuk pertama kalinya muncul dalam kondisi memprihatinkan sejak ditangkap Israel pada Desember 2024.

    Dalam sebuah video yang dirilis media Israel pada Rabu (19/2/2025) malam, Abu Safiya terlihat dengan tangan dan kaki diborgol.

    Tidak hanya itu, ia juga tampak kelelahan dan lemas saat dikawal oleh penjaga penjara, dikutip dari Anadolu Anjansi.

    Sebagai salah satu dokter paling terkemuka di Gaza utara, Abu Safiya dikenal karena kegigihannya dalam menyelamatkan nyawa warga Palestina yang terluka di tengah pemboman Israel. 

    Namun, pada 28 Desember 2024, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa ia telah ditangkap oleh tentara Israel dari dalam rumah sakit tempatnya bekerja.

    Militer Israel menahan Abu Safiya dengan status “pejuang yang tidak sah”, yang berarti ia tidak akan diadili di pengadilan biasa, melainkan ditahan berdasarkan keputusan yang dikeluarkan oleh Komandan Selatan Israel, dikutip dari Palestine Chronicle.

    Keputusan ini menuai kecaman dari berbagai pihak.

    Termasuk Pusat Hak Asasi Manusia Al Mezan, yang menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan sewenang-wenang, ilegal, dan penuh dendam. 

    Pusat HAM tersebut juga menyoroti bahwa langkah ini mencerminkan kegagalan jaksa penuntut umum Israel dalam membuktikan tuduhan terhadap Abu Safiya.

    Taktik penahanan seperti ini, terutama terhadap warga sipil dan tenaga medis, sering kali berujung pada penyiksaan, penganiayaan, dan bahkan kematian.

    Menurut keluarganya, Abu Safiya mengalami penyiksaan berat dan kelaparan selama ditahan.

    Pernyataan ini juga telah dikonfirmasi oleh seorang pengacara yang baru-baru ini mengunjunginya.

    Penangkapannya semakin memicu kemarahan internasional setelah beredar gambar dirinya berjalan sendirian di tengah reruntuhan, mengenakan jas medis putih, dikelilingi oleh kendaraan militer Israel.

    Gambar ini menjadi simbol ketahanan rakyat Palestina di tengah agresi Israel.

    Sehari sebelum penangkapannya, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, membakar fasilitasnya.

    Israel sengaja melakukan hal tersebut agar membuat fasilitas kesehatan itu tidak dapat berfungsi kembali.

    Dalam penyerbuan tersebut, pasukan Israel juga menangkap lebih dari 350 orang di dalamnya, termasuk Abu Safiya. 

    Tragedi yang menimpa Abu Safiya semakin mendalam dengan terbunuhnya putranya, Ibrahim, dalam serangan militer Israel pada 26 Oktober 2024. 

    Meski telah mengalami luka dalam serangan udara Israel pada 24 November 2024, Abu Safiya tetap bertahan di rumah sakit untuk merawat korban luka dan sakit.

    Ini menunjukkan dedikasi luar biasa sebagai seorang dokter di zona perang.

    Dengan meningkatnya agresi Israel di Gaza, kisah Abu Safiya menjadi bukti nyata harga mahal yang harus dibayar oleh tenaga medis Palestina dalam menjalankan tugas kemanusiaan mereka.

    Konflik Palestina vs Israel

    Israel telah melancakan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    Sejak saat itu, Israel telah meluncurkan berbagai serangan yang menyasar semua tempat di Gaza, terutama sistem perawatan kesehatan.

    Rumah sakit menjadi sasaran utama Israel dengan pengeboman dan pengepungan.

    Serangan Israel di Jalur Gaza hingga saat ini menewaskan 48.300 warga Palestina.

    Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak.

    Saat ini, gencatan senjata sedang berlangsung di Gaza sejak 19 Januari 2025.

    Perjanjian gencatan senjata tersebut ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat antara Israel dan Hamas.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Hussam Abu Safiya dan Konflik Palestina vs Israel

  • Aturan VMS bagi kapal di bawah 30 GT memberatkan

    Aturan VMS bagi kapal di bawah 30 GT memberatkan

    Dua nelayan mengangkut kerang hijau di kawasan rumah panggung dan apung Muara Angke, Jakarta, Senin (25/11/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/Spt.

    Gerbang Tani : Aturan VMS bagi kapal di bawah 30 GT memberatkan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 19 Februari 2025 – 13:29 WIB

    Elshinta.com – Gerakan Bangkit Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) menilai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Kewajiban kapal di bawah 30 tonase kotor (gross ton/GT) harus menggunakan perangkat monitoring sistem berbasis sinyal (vessel monitoring systemVMS) sangat memberatkan bagi nelayan kecil.

    “Aturan ini menambah beban nelayan kecil karena mereka harus membeli perangkat senilai Rp18 juta per unit untuk kapal mereka,” kata Ketua Gerbang Tani DKI Jakarta Tri Waluyo di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, hal ini dikeluhkan nelayan yang datang ke Posko Gerbang Tani Muara Angke Penjaringan Jakarta Utara atas regulasi dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 42 tahun 2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan yang akan diberlakukan tahun ini terhadap kapal di bawah 30 GT.

    Pria yang akrab disapa TW ini menyebutkan, di dermaga Muara Angke ini ada 1.000 lebih nelayan dengan kapal di bawah 30 GT, belum lagi nelayan dari Kamal Muara dan Kali Baru Jakarta serta nelayan kecil lainnya. Para nelayan mengaku sangat keberatan karena sama saja aturan itu mencekik mereka. 

    “Belum lagi pajak tahunan yang harus mereka bayar sebesar Rp6 juta per tahun,” katanya.

    Ia mengatakan dengan adanya VMS ini juga akan mengetahui posisi kapal nelayan saat melaut dan jika mereka berada di luar zonasi tangkap maka akan diberikan sanksi administratif dan sanksi denda sesuai regulasi tersebut. Bahkan, jika mesin kapal nelayan mati dan mereka terbawa angin laut hingga ke luar zonasi tangkap mereka juga akan didenda.

    “Ini yang memberatkan nelayan,” kata dia.

    Ia mengatakan nelayan yang menggunakan kapal di bawah 30 GT ini merupakan nelayan kecil dan mereka memiliki beragam kendala saat melaut mulai dari kesulitan mendapatkan akses bahan bakar minyak bersubsidi, cuaca buruk yang membuat mereka tidak melaut dan lainnya.

    “Jika kapal tidak memasang VMS ini maka mereka tidak boleh melaut dan jika memaksa tetap melaut akan ada sanksi denda,” kata dia.

    Jadi, lanjutnya, dari segi aturan, banyak yang harus dipenuhi dan modal uang cukup banyak, sementara mereka saat ini saja, saat  saat melaut tak jelas penghasilan yang mereka dapat.

    Ada yang berhasil bawa ikan pulang dan tidak sedikit pulang dengan tangan hampa.

    “Ini yang perlu dikaji pemerintah agar regulasi ini benar-benar membuat nelayan sejahtera, jangan menambah beban mereka,” kata dia.

    Ia mengatakan Gerbang Tani sebagai organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan memfasilitasi nelayan ini bertemu wakil rakyat di DPR RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui fraksi PKB untuk menyampaikan aspirasi ini.

    “Kami menunggu kawan-kawan nelayan dari luar daerah untuk datang ke Jakarta dan bertemu dengan DPR RI serta Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata dia.

    Dikaji  ulang

    Sementara itu pemilik kapal di bawah 30 GT di Muara Angke, H Edi mengaku keberatan dengan kebijakan ini karena harus melengkapi kapal dengan alat yang mahal dan membuat potensi mereka kena denda jika memaksa melaut tanpa ada alat ini.

    “Saya menolak ini karena nelayan itu berangkat melaut, kadang untung, kadang merugi, ini memberatkan,” kata dia.

    Tokoh masyarakat Muara Angke H Suhaeri menyatakan penolakan karena regulasi ini memberatkan nelayan dalam mencari ikan di laut. Nelayan harus mengurus izin tangkap di lokasi tertentu dan jika keluar zona wilayah tangkap ada sanksi denda yang memberatkan. Ia mencontohkan di musim barat ini, angin kencang dan nelayan biasanya melaut di pinggir alias di luar zona biasa dan ini tentu memberatkan.

    “Kami meminta agar regulasi ini dikaji ulang dan jangan diberlakukan,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Nelayan nilai aturan VMS bagi kapal di bawah 30 GT memberatkan

    Nelayan nilai aturan VMS bagi kapal di bawah 30 GT memberatkan

    menambah beban nelayan kecil

    Jakarta (ANTARA) – Gerakan Bangkit Petani dan Nelayan Indonesia (Gerbang Tani) menilai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Kewajiban kapal di bawah 30 tonase kotor (gross ton/GT) harus menggunakan perangkat monitoring sistem berbasis sinyal (vessel monitoring systemVMS) sangat memberatkan bagi nelayan kecil.

    “Aturan ini menambah beban nelayan kecil karena mereka harus membeli perangkat senilai Rp18 juta per unit untuk kapal mereka,” kata Ketua Gerbang Tani DKI Jakarta Tri Waluyo di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, hal ini dikeluhkan nelayan yang datang ke Posko Gerbang Tani Muara Angke Penjaringan Jakarta Utara atas regulasi dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 42 tahun 2015 tentang Sistem Pemantauan Kapal Perikanan yang akan diberlakukan tahun ini terhadap kapal di bawah 30 GT.

    Pria yang akrab disapa TW ini menyebutkan, di dermaga Muara Angke ini ada 1.000 lebih nelayan dengan kapal di bawah 30 GT, belum lagi nelayan dari Kamal Muara dan Kali Baru Jakarta serta nelayan kecil lainnya.

    Para nelayan mengaku sangat keberatan karena sama saja aturan itu mencekik mereka.

    “Belum lagi pajak tahunan yang harus mereka bayar sebesar Rp6 juta per tahun,” katanya.

    Ia mengatakan dengan adanya VMS ini juga akan mengetahui posisi kapal nelayan saat melaut dan jika mereka berada di luar zonasi tangkap maka akan diberikan sanksi administratif dan sanksi denda sesuai regulasi tersebut.

    Bahkan, jika mesin kapal nelayan mati dan mereka terbawa angin laut hingga ke luar zonasi tangkap mereka juga akan didenda.

    “Ini yang memberatkan nelayan,” kata dia.

    Ia mengatakan nelayan yang menggunakan kapal di bawah 30 GT ini merupakan nelayan kecil dan mereka memiliki beragam kendala saat melaut mulai dari kesulitan mendapatkan akses bahan bakar minyak bersubsidi, cuaca buruk yang membuat mereka tidak melaut dan lainnya.

    “Jika kapal tidak memasang VMS ini maka mereka tidak boleh melaut dan jika memaksa tetap melaut akan ada sanksi denda,” kata dia.

    Jadi, lanjutnya, dari segi aturan, banyak yang harus dipenuhi dan modal uang cukup banyak, sementara mereka saat ini saja, saat saat melaut tak jelas penghasilan yang mereka dapat.

    Ada yang berhasil bawa ikan pulang dan tidak sedikit pulang dengan tangan hampa.

    “Ini yang perlu dikaji pemerintah agar regulasi ini benar-benar membuat nelayan sejahtera, jangan menambah beban mereka,” kata dia.

    Ia mengatakan Gerbang Tani sebagai organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan memfasilitasi nelayan ini bertemu wakil rakyat di DPR RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui fraksi PKB untuk menyampaikan aspirasi ini.

    “Kami menunggu kawan-kawan nelayan dari luar daerah untuk datang ke Jakarta dan bertemu dengan DPR RI serta Kementerian Kelautan dan Perikanan,” kata dia.

    Dikaji ulang
    Sementara itu pemilik kapal di bawah 30 GT di Muara Angke, H Edi mengaku keberatan dengan kebijakan ini karena harus melengkapi kapal dengan alat yang mahal dan membuat potensi mereka kena denda jika memaksa melaut tanpa ada alat ini.

    “Saya menolak ini karena nelayan itu berangkat melaut, kadang untung, kadang merugi, ini memberatkan,” kata dia.

    Tokoh masyarakat Muara Angke H Suhaeri menyatakan penolakan karena regulasi ini memberatkan nelayan dalam mencari ikan di laut.

    Nelayan harus mengurus izin tangkap di lokasi tertentu dan jika keluar zona wilayah tangkap ada sanksi denda yang memberatkan.

    Ia mencontohkan di musim barat ini, angin kencang dan nelayan biasanya melaut di pinggir alias di luar zona biasa dan ini tentu memberatkan.

    “Kami meminta agar regulasi ini dikaji ulang dan jangan diberlakukan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • PPRO Selesaikan Proses PKPU, Restrukturisasi Utang Capai Rp15,2 Triliun – Halaman all

    PPRO Selesaikan Proses PKPU, Restrukturisasi Utang Capai Rp15,2 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT PP Properti Tbk (PPRO) anak usaha BUMN Karya PT PP (Persero) Tbk menyelesaikan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)  menandai tonggak penting dalam upaya restrukturisasi keuangan perusahaan. 

    PPRO telah menjadi pihak dalam perkara PKPU yang diajukan oleh PT Karya Usaha Baru dan PT Nusantara Chemical Indonesia dan kemudian dikabulkan oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    Kuasa hukum PPRO, Triangga Kamal mengungkapkan bahwa dalam proses tersebut, total utang yang berhasil direstrukturisasi mencapai Rp15,2 triliun.

    Dan dari total utang tersebut, sebanyak 100 persen dari total tagihan kreditor perbankan telah menyetujui rencana perdamaian yang diajukan, memberikan jalan bagi perusahaan untuk kembali stabil secara finansial. 

    “90 persen dari total tagihan kreditor konsumen dan vendor juga menyetujui rencana perdamaian yang disusun oleh manajemen perusahaan,” tutur Triangga di Jakarta, dikutip Selasa (18/2/2025).

    Penyelesaian PKPU ini menandakan langkah besar dalam perbaikan kondisi keuangan PPRO dan penguatan posisinya di pasar. 

    Dengan dukungan kreditor, PPRO diharapkan dapat kembali berfokus pada pengembangan bisnis dan memaksimalkan potensi pertumbuhannya di masa depan.

    “Keputusan ini juga merupakan hasil dari kerja keras manajemen PPRO yang telah berkomunikasi intensif dengan seluruh kreditor untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak,” tambah Triangga.

    Dengan adanya kesepakatan tersebut, PPRO kini memiliki kesempatan untuk merestrukturisasi kewajiban utangnya dan memperkuat likuiditas perusahaan. 

    “Dengan selesainya proses PKPU ini, PPRO berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif dalam pembangunan nasional dan menjaga hubungan yang baik dengan kreditor serta mitra bisnisnya,” tutup Triangga.

  • Aksi unjuk rasa warga di Kapuk Muara Penjaringan berakhir ricuh

    Aksi unjuk rasa warga di Kapuk Muara Penjaringan berakhir ricuh

    Delapan orang warga mengalami luka-luka di bagian kepala dan tubuh akibat aksi pencegatan yang dilakukan tim pengamanan dari PT Mandara Permai

    Jakarta (ANTARA) –

    Aksi unjuk rasa warga Kapuk Muara di Jalan Pantai Indah Barat yang meminta akses jalan tembus Row 47 kepada PT Mandara Permai di Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara yang digelar Jumat siang berakhir ricuh.

    “Delapan orang warga mengalami luka-luka di bagian kepala dan tubuh akibat aksi pencegatan yang dilakukan tim pengamanan dari PT Mandara Permai,” kata Koordinator Lapangan Forum Warga Kapuk Muara Sufyan Hadi di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan 200 hingga 300 warga Kapuk Muara yang akan melakukan aksi di dua lokasi yakni Kantor Manajemen PT. Mandara Permai Jalan Pantai Indah Barat dan Jalan Long Beach Indah Kapuk, Jakarta Utara.

    Warga yang akan menyampaikan aspirasi dipaksa mundur oleh tim pengamanan dari perusahaan dan sejumlah orang berpakaian preman yang mencegat peserta aksi di dekat perumahan Grisenda.

    Ia mengatakan warga yang melakukan aksi unjuk rasa dilempari orang berpakaian preman dan robek-robek, sempat juga ada gesekan dengan tim pengamanan.

    “Kami berjumlah 200 hingga 300 orang dan tim pengamanan perusahaan serta orang berpakaian preman lebih banyak lagi,” kata dia.

    Ia mengatakan orang yang mencegat tersebut menggunakan alat pukul berupa rotan sementara warga datang hanya bermodal tekad untuk menyampaikan aspirasi.

    Ia mengatakan aksi ini dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan terpaksa harus berakhir karena adanya lemparan dan pemukulan yang menyebabkan sejumlah warga mengalami luka-luka.

    “Kami juga belum sempat menyampaikan aspirasi karena mobil komando kami juga dirusak,” kata dia.

    Menurut dia akibat adanya warga yang terluka dan mobil komando yang rusak, peserta aksi unjuk rasa terpaksa mundur.

    Ia mengatakan saat ini pihaknya bersama warga membawa korban ke klinik dan rumah sakit Duta Indah dan Klinik Persada untuk mendapatkan perawatan dari luka tersebut.

    “Kami masih menunggu pendataan warga yang terluka dan ke depan kami akan melapor ke Komnas HAM karena aksi kami menyampaikan aspirasi dihadang dan tidak ada kebebasan dalam menyampaikan pendapat,” kata dia.

    Sufyan mengatakan pihaknya hanya ingin bertemu dan berdiskusi dengan PT Mandara untuk memberi akses jalan kepada warga dengan membongkar tembok yang mereka bangun.

    Menurut dia persoalan ini sudah ada sejak 2015 dan sudah ada SK Gubernur tapi tidak pernah diindahkan.

    “Hari ini kami ingin menyuarakan kembali agar perusahaan mau memberikan akses jalan bagi warga,” kata dia.

    Menurut dia jalan yang diminta tidak begitu luas tapi cukup untuk dilalui mobil dan ini akan menjadi akses yang akan mempermudah warga.

    Apalagi menurut dia di lokasi mereka sering terjadi banjir dan jalan ini seharusnya menjadi solusi bagi mereka untuk lewat.

    “Kami masih menunggu agar PT Maranda mau memberi akses jalan di lahan yang mereka miliki,” kata dia.

    Sebelumnya Forum Warga Kapuk Muara menggelar Aksi Demonstrasi Menuntut PT Mandara Permai Untuk Membuka Akses Jalan Tembus Row 47 pada Jumat siang. Ratusan warga ini menuntut PT. Mandara Permai membuka akses jalan tembus Kapuk Muara ke Pantai Indah Kapuk.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025