kab/kota: Kalideres

  • Kriminal kemarin, “debt collector” intimidasi hingga istri dibakar

    Kriminal kemarin, “debt collector” intimidasi hingga istri dibakar

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa kriminal dan keamanan terjadi di Jakarta pada Jumat (17/10), mulai dari ODGJ menyandera anak kecil hingga kondisi istri yang dibakar suami.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya:

    1. “Debt collector” lakukan intimidasi terhadap wanita di Kalideres

    Kepolisian mengusut aksi intimidatif sejumlah penagih utang (debt collector) terhadap seorang pengendara wanita di sekitar Halte Jembatan Baru, Kalideres, Jakarta Barat.

    Baca di sini

    2. Pria diduga ODGJ mengamuk dan sandera dua anak di Pasar Rebo

    Pria yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mengamuk dan menyandera dua anak kandungnya di sebuah rumah toko (ruko) fotokopi di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Jumat.

    Baca di sini

    3. RTA pakai KTP kerabat untuk daftar jadi terapis di Jaksel

    Wanita berinisial RTA (14) memakai KTP kerabat keluarganya untuk mendaftar menjadi terapis, sebelum ditemukan tewas di lahan kosong di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/10) pukul 05.00 WIB.

    Baca di sini

    4. Polisi tangkap dua pengedar sabu dan ekstasi seberat 1,8 kg di Jakut

    Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap dua pengedar narkotika jenis sabu, ekstasi dan “cartridge pod” yang diduga mengandung etomidate di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    Baca di sini

    5. Istri yang dibakar suaminya di Jaktim sudah dirujuk ke RSCM

    Seorang istri berinisial CAU (24) yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sekaligus dibakar oleh suaminya di kawasan Otista, Jatinegara, Jakarta Timur, sudah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin, “debt collector” intimidasi hingga istri dibakar

    “Debt collector” lakukan intimidasi terhadap wanita di Kalideres

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengusut aksi intimidatif sejumlah penagih utang (debt collector) terhadap seorang pengendara wanita di sekitar Halte Jembatan Baru, Kalideres, Jakarta Barat.

    “Sedang kita lakukan penyelidikan. Tapi memang sekarang korban belum bikin LP (laporan polisi),” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Cengkareng, Jakarta Barat, AKP Parman Gultom saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Dalam video viral yang beredar di media sosial, terlihat enam orang “debt collector” menghadang seorang wanita yang sedang mengendarai motor di jalan.

    Salah satu pria berpakaian serba hitam dan membawa tas terlihat menghampiri pengendara tersebut, disusul tindakan bernada intimidatif dari salah satu penagih utang tersebut.

    Sementara itu, banyak komentar dalam video yang diunggah di media sosial @warga.jakbar untuk meminta agar oknum-oknum tersebut dapat ditindak oleh pihak Kepolisian.

    “Ini sudah sering kali begini. Meresahkan masyarakat banget ini di sepanjang Jalan Daan Mogot Kalideres,” tulis salah satu komentar.

    Video yang diunggah di media sosial (medsos) dengan nama akun @warga.jakbar itu mendapat banyak perhatian warganet. Banyak yang mengecam tindakan para “debt collector” tersebut dan meminta polisi segera bertindak tegas.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Seorang wanita lansia tewas tertabrak truk di Daan Mogot Jakbar

    Seorang wanita lansia tewas tertabrak truk di Daan Mogot Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita bernama Sudarsih (62) tewas tertabrak truk di Jalan Daan Mogot, tepatnya dekat Indomaret Kampung Bali, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis.

    Selain Sudarsih, wanita lain bernama Nanik Nuryaningsih (51) juga menjadi korban tabrakan, sehingga terluka parah.

    Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Joko Siswanto di Jakarta, Kamis, menyebutkan, kecelakaan berawal saat mobil boks yang dikemudikan oleh Tursino (33) melaju dari arah barat menuju timur di Jalan Daan Mogot.

    “Setibanya di lokasi kejadian, pengemudi diduga hilang kendali sehingga kendaraan oleng ke kiri, lalu menabrak tiang listrik dan tiang telekomunikasi sebelum akhirnya menabrak dua pejalan kaki yang sedang berada di pinggir jalan,” katanya.

    Akibat benturan keras, Nanik mengalami luka di pelipis dan kaki kanan, sementara Sudarsih mengalami luka berat di bagian kepala, lengan, dan paha. Keduanya, merupakan warga Kalideres.

    “Korban atas nama Sudarsih sempat dilarikan ke RS Hermina Daan Mogot, namun meninggal dunia dalam perjalanan. Sementara korban lainnya luka-luka,” jelas Joko.

    Joko menambahkan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti, serta memeriksa saksi-saksi di lokasi. Polisi juga tengah memeriksa rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.

    “Kami sudah melakukan olah TKP dan mengamankan kendaraan serta dokumen pengemudi. Saat ini, penyidik masih mendalami dugaan kelalaian dalam kasus kecelakaan ini,” ujarnya.

    Akibat insiden tersebut, bagian depan mobil boks mengalami kerusakan parah, sementara tiang listrik dan telekomunikasi di lokasi patah akibat benturan keras. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan terhadap pengemudi dan kondisi korban luka.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tiga orang dikeroyok di bar hanya gara-gara masalah “flash” ponsel

    Tiga orang dikeroyok di bar hanya gara-gara masalah “flash” ponsel

    Jakarta (ANTARA) – Seorang wanita dan dua orang pria menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah pelaku di Bar BA, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, gara-gara masalah sepele, yakni selisih paham soal flash (cahaya) ponsel.

    “Jadi, (dua kelompok) tamu tersebut selisih paham masalah handphone. Awalnya handphone (milik salah satu korban) itu nyala flash-nya dikira (para pelaku) mau videokan,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Fernando Saharta Saragi kepada ANTARA di lokasi, Rabu (15/10) .

    “Korban pun ditegur, saling tegur, akhirnya cekcok dan terjadi pemukulan sesuai dalam video yang viral di media sosial,” kata Kapolsek Cengkareng itu.

    Usai kejadian yang terjadi pada Selasa (14/10) sekira pukul 22.39 WIB itu, korban lantas membuat laporan ke Polsek Cengkareng.

    “Untuk korban baru saja sore hari ini, Rabu, baru membuat LP dan kita segera lakukan visum,” kata Fernando.

    Hingga kini, kepolisian masih berupaya mencari identitas para pelaku pengeroyokan itu.

    “Para pelaku sementara masih dalam penyelidikan. Unit Reskrim Polsek Cengkareng akan mengidentifikasi pelaku melalui CCTV dan dari keterangan saksi dan akan kita segera lakukan tindak lanjut kepada para pelaku,” pungkas Fernando.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram info_kalideres, tiga orang pria dan seorang wanita menganiaya seorang wanita dan dua orang pria.

    Seorang korban, pria berbaju oranye berhasil melarikan diri usai mendapat beberapa pukulan dan tendangan. Namun dua korban lainnya terkepung dan mendapat hantaman bertubi dari para pelaku.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bapas: Marak tawuran pelajar di Jakbar imbas tempat tinggal sempit

    Bapas: Marak tawuran pelajar di Jakbar imbas tempat tinggal sempit

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pemasyarakatan (Bapas) Jakarta Barat mengungkapkan bahwa marak tawuran yang melibatkan anak di wilayah tersebut salah satunya akibat tempat tinggal yang sempit.

    Kepala Bapas Kelas I Jakbar Sri Susilarti di Jakarta, Rabu, mencontohkan latar belakang tawuran pelajar di wilayah Kecamatan Cengkareng, Kalideres, dan Tambora.

    “Banyak rumah-rumah di wilayah itu cukup sempit ya, yang bisa timbulkan kenakalan-kenakalan terhadap (oleh) anak. Karena apa? Orang tua misalnya hanya mempunyai rumah kontrakan yang kecil satu kamar. Sementara mereka tidur akan bergantian. Di saat malam, sementara orang tuanya istirahat tidur, mereka (anak) bermain dengan teman-temannya,” katanya.

    Menurut dia, keadaan ekonomi warga yang tergambar pada kondisi tempat tinggal salah satu faktor yang secara sistemik menyebabkan tawuran pelajar.

    “Jadi memang ekonomi juga merupakan satu pencetus juga kenakalan-kenakalan terhadap anak,” kata dia.

    Selain faktor tempat tinggal, kata dia, provokasi dari orang dewasa yang tidak bertanggung jawab juga menjadi faktor signifikan anak terlibat tawuran.

    “Setelah terjadi tawuran, orang dewasanya lari, sementara yang kena anak-anak. Karena anak-anak ini kan belum tahu. Asal diajak, ikut aja. Atau bisa juga dia enggak tahu, tiba-tiba disuruh pegang senjata, tiba-tiba terjadi penyergapan dari polisi,” katanya.

    Ia menyebut faktor paling mudah diamati, yakni provokasi lewat media sosial antara sesama pelajar atau remaja.

    “Tawuran ini kan memang sering karena spontanitas lihat di media sosial dan kemudian pastinya ada momen-momen tertentu ya, misalnya ujian, pengumuman sekolah atau mungkin di sekolah lain ada isu-isu yang memang ternyata mencetus terjadinya tawuran,” kata Sri.

    Menindaklanjuti hal itu, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah, salah satunya dengan konseling terhadap anak berhadapan hukum sekaligus orang tua mereka.

    “Memang banyak permasalahan yang muncul dari orang tua, mereka juga kesulitan menangani anak karena dia harus mencari pekerjaan, nafkah. Sementara anak-anak tidak diberikan perhatian. Senin (13/10) kemarin kita konseling 20 ABH dan orang tua mereka. Jadi kita beri pemahaman dan solusi juga ke orang tua mereka,” ujar dia.

    Anak-anak yang dibina di Bapas Jakbar selain diberi konseling agama, sosial, dan bela negara, juga dibekali keterampilan dunia kerja.

    “Kita kerja sama dengan PPKD (Pusat Pelatihan Kerja Daerah) atau pihak-pihak lain yang memberikan keterampilan. Contoh kemarin, pelatihan perawatan atau perbaikan AC, itu minatnya banyak,” katanya.

    Pihaknya juga secara berkala mengunjungi sekolah-sekolah di Jakarta Barat bersama pihak penegak hukum.

    “Contohnya program Bapas go to School. Penyuluhan ke pelajar, kerja sama dengan kepolisian. Kita memberikan pengarahan atau penyuluhan hukum kepada pelajar bahwa tawuran itu akan berakibat pada pidana dan masyarakat,” ujarnya.

    Sejak Januari sampai dengan Oktober 2025, pihaknya telah menangani 20 kasus tawuran yang melibatkan anak atau pelajar.

    “Itu per kasus ya, belum jumlah anak yang terlibat. Wilayah Jakarta Barat memang terbanyak untuk DKI, khusus untuk kasus kekerasan yang melibatkan anak. Dan kita upayakan untuk terus dievaluasi,” demikian Sri.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Ledakan Gas Cengkareng Rusak 6 Rumah, Polisi: Ada 2 Korban

    Viral Ledakan Gas Cengkareng Rusak 6 Rumah, Polisi: Ada 2 Korban

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi menjelaskan dua orang menjadi korban dari insiden ledakan yang diduga akibat kebocoran gas tabung ukuran 12 kg di kawasan, Cengkareng Barat, Jakarta.

    Kapolsek Cengkareng, Kompol Fernando Saharta Saragi mengatakan pemilik rumah berinisial ES (73) mengalami luka bakar serius mencapai 70%. Sementara itu, satu lainnya berinisial WF (47) mengalami luka di bagian kepala usai tertimpa puing.

    “Akibat ledakan tersebut, ES mengalami luka bakar sekitar 70 persen, sementara tetangganya WF mengalami luka di bagian kepala,” ujar Fernando dalam keterangan tertulis, Rabu (15/10/2025).

    Setelah itu, keduanya langsung dilarikan ke RS Ciputra Kalideres. Namun, khusus korban berinisial ES telah dirujuk ke RS Pertamina untuk penanganan intensif.

    Fernando menambahkan, ledakan ini juga telah berimbas pada enam rumah, termasuk rumah korban RS dan satu unit mobil yang terparkir di lokasi.

    “Enam rumah di sekitaran lokasi mengalami dampak, termasuk rumah korban dan rumah tetangganya di belakang,” imbuhnya.

    Di samping itu, Fernando menjelaskan bahwa peristiwa ledakan ini terjadi pada Rabu (18/10/2025) sekitar 06.00 pagi. Kala itu, korban hendak menyalakan kompor untuk memasak.

    Berdasarkan keterangan saksi, tabung gas tersebut baru dipasang sekitar satu minggu sebelumnya. Namun, pemasangan regulator terhadap tabung gas itu tidak rapat sehingga menyebabkan kebocoran gas dan menumpuk di dapur.

    “Jadi korban ingin menyalakan kompor untuk masak. Saat itu terjadi ledakan. Hasil olah TKP awal diduga ada kebocoran dari instalasi pemasangan gas, karena regulator dan pipa diketahui longgar dan hanya diikat oleh korban,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, kepolisian menyatakan bahwa dalam ledakan itu tidak ada bekas api yang ditemukan. Oleh sebab itu, kepolisian meyakini peristiwa ini murni ledakan akibat gas bocor dari pemasangan regulator yang tidak rapat.

    Adapun, Polsek Cengkareng juga tengah berkoordinasi dengan Labfor Mabes Polri untuk memastikan penyebab teknis ledakan dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi.

  • Tim Puslabfor Polri diterjunkan ke lokasi ledakan gas di Cengkareng

    Tim Puslabfor Polri diterjunkan ke lokasi ledakan gas di Cengkareng

    Jakarta (ANTARA) – Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri akan diterjunkan untuk menyelidiki ledakan akibat kebocoran tabung gas di Jalan Taman Palem Lestari, Blok A, RT 013/RW 016 Cengkareng Barat, Jakarta Barat, yang terjadi pada Rabu.

    “Besok, Kamis (16/10), kita akan datangkan Puslabfor Mabes Polri, ahli forensik untuk melakukan olah TKP, mengecek asal usul penyebab ledakan,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Fernando Saharta Saragi di lokasi ledakan, Rabu.

    Aparat kepolisian juga telah memeriksa dua orang saksi terkait insiden ledakan yang menimbulkan dua orang mengalami luka bakar tersebut.

    “Sementara untuk saksi yang baru kami periksa sebanyak dua orang, yaitu orang yang menolong korban ke rumah sakit dan orang yang mendengar kejadian pertama tadi pagi,” kata Fernando.

    Selain itu, polisi juga telah mengambil rekaman kamera pengawas (CCTV) yang merekam detik-detik ledakan tersebut.

    “Kami juga telah meminta CCTV di sekitar rumah pascaledakan dan mengamankan sejumlah alat bukti seperti tabung gas,” ujar Fernando.

    Sebelumnya, polisi menyebut tabung gas bocor sehingga meledak pada salah satu rumah di Cengkareng Barat, Jakarta Barat karena regulator longgar.

    “Tabung gasnya baru diganti sepekan lalu. Tadi, kita tanya kepada korban, itu regulator dan pipanya sempat longgar dan disiasati oleh korban, diikat. Jadi, pemasangannya tidak rapi. Saat mau menyalakan kompor, terjadi ledakan,” kata Fernando.

    Ia menyebutkan bahwa korban ES (73) yang terluka parah akibat ledakan, menyiasati kelonggaran regulator tabung gas 12 kilogram dengan mengikatnya pakai tali.

    Fernando menyebut, tabung gas sudah mulai bocor usai pemakaian terakhir sebelum ledakan terjadi.

    “Jadi, sebelum kejadian tadi itu sudah mulai bocor, gas memenuhi ruangan. Kejadiannya pagi, kemungkinan bocornya sudah dari sebelum terakhir dia masak. Kami belum tahu terakhir kali dia mengoperasionalkan itu kapan,” katanya.

    Akibat ledakan itu, korban ES (73) mengalami luka parah dengan 70 persen tubuhnya terkena luka bakar. Sementara tetangganya yang berinisial WF (47) juga mengalami luka.

    “Sudah dilarikan ke Rumah Sakit Ciputra Kalideres. Untuk korban ES, karena luka parah, dirujuk lanjut ke RS Pertamina,” kata Fernando.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini penyebab salah satu korban terluka dalam ledakan gas di Jakbar

    Ini penyebab salah satu korban terluka dalam ledakan gas di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Salah korban luka berinisial WF (47) dalam insiden ledakan tabung gas di Jalan Taman Palem Lestari, Blok A, RT/RW 013/016 Cengkareng Barat, Jakarta, Rabu, akibat tertimpa reruntuhan genteng.

    “Korban WF itu tinggalnya di sebelah rumah korban ES (73). Dia (WF) tertimpa reruntuhan genteng atau batu material bangunan. Jadi, kena di kepala sama di pinggul,” kata Ketua RW 016 Cengkareng Barat, Hendry (51), saat ditemui di lokasi, Rabu.

    Meski tidak separah luka yang dialami oleh korban ES, luka yang dialami korban WF juga cukup mengkhawatirkan sehingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Ciputra Kalideres usai dievakuasi.

    “Lumayan parah. Tapi bukan luka bakar, tapi tertimpa reruntuhan,” kata Hendry.

    Lebih lanjut, Hendry mengatakan bahwa dampak ledakan akibat kebocoran tabung gas itu berimbas pada radius 15 meter dari titik ledakan.

    “Makanya ada enam rumah dan satu mobil yang rusak, terkena dampak,” kata Hendry.

    Hendry mengatakan, kedua korban, ES dan WF dilarikan ke Rumah Sakit Ciputra Kalideres menggunakan mobil warga di lokasi.

    “Tadi warga tak tunggu ambulans. Setelah evakuasi, langsung tadi sama mobil warga, sekalian dua-duanya. Masih berlumuran darah , langsung dibawa ke RS Ciputra,” kata Hendry.

    Tampak di lokasi, tembok dan atap serta pagar besi rumah korban jebol akibat ledakan yang terjadi pada pukul 05.55 WIB itu. Selain itu, rumah di kiri, kanan dan belakang rumah korban juga rusak cukup parah.

    Sebelumnya, polisi menyebutkan tabung gas bocor sehingga meledak pada salah satu rumah di Cengkareng Barat, Jakarta Barat karena regulator longgar.

    “Tabung gasnya baru diganti sepekan lalu. Tadi, kita tanya kepada korban, itu regulator dan pipanya sempat longgar dan disiasati oleh korban, diikat. Jadi, pemasangannya tidak rapi. Saat mau menyalakan kompor, terjadi ledakan,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Fernando Saharta Saragi.

    Ia menyebutkan bahwa korban ES (73) yang terluka parah akibat ledakan, menyiasati kelonggaran regulator tabung gas 12 kilogram itu dengan mengikatnya pakai tali.

    Fernando menyebut, tabung gas sudah mulai bocor usai pemakaian terakhir sebelum ledakan terjadi.

    “Jadi, sebelum kejadian tadi itu sudah mulai bocor, gas memenuhi ruangan. Kejadiannya pagi, kemungkinan bocornya sudah dari sebelum terakhir dia masak. Kami belum tahu terakhir kali dia mengoperasionalkan itu kapan,” kata Fernando.

    Akibat ledakan itu, korban ES (73) mengalami luka parah dengan 70 persen tubuhnya terkena luka bakar. Sementara tetangganya yang berinisial WF (47) juga mengalami luka.

    “Sudah dilarikan ke Rumah Sakit Ciputra Kalideres. Untuk korban ES, karena luka parah, dirujuk lanjut ke RS Pertamina,” kata Fernando.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 1 Korban Ledakan Tabung Gas di Cengkareng Alami Luka Bakar 70 Persen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Oktober 2025

    1 Korban Ledakan Tabung Gas di Cengkareng Alami Luka Bakar 70 Persen Megapolitan 15 Oktober 2025

    1 Korban Ledakan Tabung Gas di Cengkareng Alami Luka Bakar 70 Persen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    ES (73), pemilik rumah di Taman Palem Lestari Blok A27 No. 37, Cengkareng, Jakarta Barat, mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya akibat ledakan yang terjadi pada Rabu (15/10/2025) pagi.
    “Untuk korban ES hasil identifikasi awal untuk luka bakar itu sekitar 70 persen di tubuhnya,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Fernando Saharta Saragi kepada wartawan di lokasi, Rabu.
    Hendri, Ketua RW 16 Cengkareng, Jakarta Barat, menyebut korban sempat tertimpa perabotan yang jatuh usai ledakan terjadi.
    “Kata yang liat langsung pas pagi, korban itu sempat ketimpa perabotan juga setelah meledak, entah kulkas atau apa kalau enggak salah,” kata Hendri kepada
    Kompas.com
    , Rabu.
    Sementara itu, WF (47), tetangga yang tinggal tepat di sebelah rumah ES juga turut menjadi korban luka akibat tertimpa reruntuhan atap.
    “Kemudian (korban) satunya lagi tetangga yang tertimpa puing, inisialnya WF, sedang tertidur saat kejadian,” kata Fernando.
    Setelah insiden ledakan tersebut, ES dan WF langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Ciputra, Kalideres, untuk mendapat perawatan.
    Namun, ES akan dipindahkan ke RS Pertamina karena minimnya peralatan yang memadai untuk menangani luka bakar di RS Ciputra.
    “Saat ini, korban masih mendapat perawatan di RS Ciputra. Namun, akan segera dipindahkan ke RS Pertamina agar mendapat perawatan lebih intensif,” kata Fernando.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah ledakan terjadi di sebuah rumah di Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu (15/10/2025).
    Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Parman Gultom mengonfirmasi bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB.
    “Kejadiannya pagi hari, sekitar jam 06.00 WIB pagi. Ada dua korban yang mengalami luka bakar akibat insiden ini,” ujar Gultom saat dihubungi, Rabu.
    Penyebab ledakan diduga berasal dari sebuah tabung gas berukuran 12 kilogram yang mengalami kebocoran di bagian regulatornya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPKP Jakbar vaksinasi 137 hewan penular rabies di enam kelurahan

    KPKP Jakbar vaksinasi 137 hewan penular rabies di enam kelurahan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat memvaksinasi 137 hewan penular rabies (HPR) secara serentak di enam kelurahan di wilayah itu.

    “Total hari ini ada sebanyak 137 HPR divaksinasi, yakni kucing, anjing dan kera. Paling banyak yang divaksinasi tadi kucing sebanyak 130 ekor,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit di Jakarta, Selasa.

    Enam kelurahan itu, yakni Kelurahan Kalianyar (Kecamatan Tambora), Kelurahan Jelambar Baru (Kecamatan Grogol Petamburan), Kelurahan Kelapa Dua (Kecamatan Kebon Jeruk), Kelurahan Kembangan Utara (Kecamatan Kembangan), Kelurahan Rawa Buaya (Kecamatan Cengkareng), dan Kelurahan Pegadungan (Kecamatan Kalideres).

    Kegiatan vaksinasi, kata Novy, akan terus dilaksanakan secara bertahap ke seluruh kelurahan di Jakarta Barat. Sedangkan sejak Januari hingga Oktober ini, telah divaksinasi sebanyak 8.896 ekor HPR.

    “Target tahun ini sebanyak 9.236 HPR divaksinasi dan realisasinya sudah 97 persen. Kita optimistis bisa mencapai target,” ujar dia.

    Novy merinci, vaksinasi HPR di wilayah Kelurahan Kalianyar dilaksanakan di RW 03 dan hasilnya sebanyak 29 ekor kucing serta satu ekor anjing divaksinasi.

    “Kemudian di RW 12 Kelurahan Jelambar Baru, sebanyak 12 ekor kucing dan RW 03 Kelurahan Pegadungan sebanyak 18 ekor kucing,” kata dia.

    Lalu, di RW 08 Kelurahan Kelapa Dua sebanyak 24 ekor kucing dan tiga ekor anjing. Sedangkan di RW 02 Kelurahan Kembangan Utara sebanyak 11 ekor kucing 11 divaksinasi.

    “Kalau di RW 04 Kelurahan Rawa Buaya total sebanyak 37 ekor HPR divaksinasi. Terdiri dari 36 kucing dan satu kera,” ucap Novy.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.