kab/kota: Kalideres

  • Posko Lebaran di Terminal Kalideres masih beroperasi sampai 11 April

    Posko Lebaran di Terminal Kalideres masih beroperasi sampai 11 April

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah posko Lebaran seperti posko pengamanan, posko kesehatan dan posko pengecekan kendaraan (ramp check) di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, masih beroperasi melayani penumpang arus balik sampai Jumat (11/4).

    “Semua posko kita masih beroperasi. Antisipasi arus balik, kita siapkan petugas di posko pengamanan, dibantu dari Polisi, TNI dan Satpol PP,” kata Revi Zulkarnaen saat dihubungi di lokasi pada Senin.

    Kemudian, layanan medis dari Dinas Kesehatan Jakarta, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat dan Puskesmas setempat.

    “Kita siapkan petugas medis 24 jam, petugas dari Dinkes, Sudinkes dan Puskesmas. Ambulans gawat darurat ‘standby’, satu unit. Jadi kalau tidak ditangani medis di terminal, bisa dilarikan ke RS,” ungkap Revi.

    Revi mengimbau para penumpang arus balik agar turun di terminal tersebut untuk menghindari risiko.

    “Kalau balik dari Lebaran pastikan diri sehat, terus awasi barang bawaannya, jangan sampai tercecer atau tertukar. Terus turun harus di Terminal, karena sampainya kan dinihari sampai pagi hari, jadi riskan,” katanya.

    Jumlah penumpang yang tiba di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, pada arus balik Lebaran atau H+6 Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah mencapai 4.412 orang.

    Dia mengatakan, hingga Senin malam pukul 22.00 WIB, jumlah penumpang arus balik yang tiba di terminal bus telah mencapai 4.412 orang.

    “Hari ini masih banyak penumpang arus balik, meskipun puncak arus balik itu pada Minggu (6/4) atau H+5 Lebaran, yakni 6.000 lebih penumpang,” katanya.

    Menurut Revi, arus balik penumpang bakal tetap terlihat sampai dengan Minggu (13/4). “Kalau dilihat, penumpang yang tiba masih cukup tinggi, sepertinya baru mulai normal pada Senin (14/4),” ujar Revi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jumlah penumpang tiba di Terminal Kalideres capai 4.412 orang

    Jumlah penumpang tiba di Terminal Kalideres capai 4.412 orang

    Jakarta (ANTARA) – Jumlah penumpang yang tiba di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, pada arus balik lebaran atau H+6 Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah mencapai 4.412 orang.

    Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen di Jakarta, Senin, mengatakan, hingga Senin malam pukul 22.00 WIB, jumlah penumpang arus balik yang tiba di terminal bus telah mencapai 4.412 orang.

    “Hari ini masih banyak penumpang arus balik, meskipun puncak arus balik itu pada Minggu (6/4) atau H+5 Lebaran, yakni 6.000 lebih penumpang,” katanya.

    Menurut Revi, arus balik penumpang bakal tetap terlihat sampai dengan Minggu (13/4). “Kalau dilihat, penumpang yang tiba masih cukup tinggi, sepertinya baru mulai normal pada Senin (14/4),” ujar Revi.

    Sementara itu, Terminal Kalideres pun menyiagakan sebanyak 55 unit angkutan malam hari (Amari) untuk mengangkut penumpang arus balik lebaran yang tiba pada malam hingga dini hari.

    Puluhan angkutan malam hari itu akan bersiaga sampai dengan 11 April 2025, yang mulai beroperasi dari pukul 24.00-05.00 WIB.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Libur Lebaran 2025 Sampai Tanggal Berapa? Cek Lagi Jadwalnya – Page 3

    Libur Lebaran 2025 Sampai Tanggal Berapa? Cek Lagi Jadwalnya – Page 3

    Sebelumnya, sebanyak 12.468 pemudik tercatat telah tiba di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, sejak Selasa (1/4) hingga Minggu (6/4) atau H+5 lebaran 2025. Ribuan pemudik tersebut datang menggunakan 871 armada bus.

    Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain, memperkirakan arus balik masih akan berlangsung hingga tengah malam nanti.

    “Pagi ini, sudah ada peningkatan yang sangat signifikan dengan jumlah pemudik tiba mencapai 3.167 orang menggunakan 113 bus,” ujarnya, Minggu (6/4/2025).

    Menurut Revi,, pemudik yang tiba di Terminal Kalideres rata-rata didominasi bus-bus jurusan Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Padang dan Palembang.

    “Mengingat besok masih libur Lebaran, kami prediksi, besok jumlah pemudik masih akan terus berdatangan ke Terminal Kalideres hingga mencapai 4.000 orang,” ucapnya, dilansir dari Beritajakarta.id.

    Sementara itu, salah satu pemudik asal Wonosobo, Jawa Tengah, Yanti (37) menuturkan, ia lebih memilih pulang ke rumah melalui Terminal Kalideres hari ini, dikarenakan beberapa hari ke depan akan masuk kerja kembali.

    “Pulang hari ini aja, supaya besok masih bisa istirahat panjang di rumah,” tandasnya.

  • Dishub DKI: Puncak Arus Balik di 7 Terminal Terjadi 5 April, 21 Ribu Lebih Penumpang Tiba di Jakarta

    Dishub DKI: Puncak Arus Balik di 7 Terminal Terjadi 5 April, 21 Ribu Lebih Penumpang Tiba di Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Puncak arus balik mudil Idulfitri 1446 Hijriah di tujuh terminal di Jakarta terjadi pada H+4 Lebaran atau pada Sabtu (5/4/2025) kemarin.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo bilang, setidaknya ada 21.931 penumpang yang sudah kembali ke ibu kota pada 5 April kemarin.

    Puluhan ribu pemudik itu kembali masuk Jakarta dari tujuh terminal berbeda, yaitu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priok.

    Kemudian, Terminal Lebak Bulus, Terminal Angke, dan Terminal Grogol.

    “Untuk Terminal Terpadu Pulo Gebang, tercatat pada 5 April kemarin penumpang yang tiba sebanyak 3.920 penumpang,” ucap Syafrin dalam keterangan tertulis, Minggu (6/4/2025).

    Sedangkan, penumpang yang tiba di Terminal Kampung Rambutan sebanyak 12.169 orang; Terminal Kalideres sebanyak 4.235 penumpang; Terminal Tanjung Priok sebanyak 1.031 penumpang.

    Selanjutnya, Terminal Lebak Bulus sebanyak 454 penumpang, Terminal Angke sebanyak 98 penumpang, serta Terminal Grogol sebanyak 24 penumpang.

    Dibandingkan periode normal, Syafrin menyebut, angka kedatangan penumpang di tujuh penumpang itu naik nyaris 500 kali lipat.

    Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2024 lalu, jumlah penumpang naik lebih dari 50 persen.

    “Dibandingkan dengan periode normal penumpang tiba naik 449,61 persen dan dibandingkan H+4 Lebaran tahun 1024 naik 57,94 persen,” tuturnya. 

  • Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Masyarakat ‘Ngirit’ atau Ekonomi Lagi Sulit?

    Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Masyarakat ‘Ngirit’ atau Ekonomi Lagi Sulit?

    Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan masyakarat pada mudik Lebaran 2025 turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan utamanya terjadi pada pengguna transportasi umum, sehingga turut berdampak pada perputaran ekonomi yang biasanya selalu mendapatkan momentum saat libur Lebaran.

    Adapun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat arus mudik Lebaran 2025 dimulai pada 21 Maret 2025 hingga 11 April 2025. Puncak arus mudik pun terjadi pada 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diprediksi jatuh pada esok hari atau 6 April 2025.

    Pada puncak arus mudik atau H-3 Idulfitri, pergerakan masyarakat harian di sejumlah moda transportasi sempat mencapai level tertingginya selama masa angkutan Lebaran 2025. Pergerakan tertinggi berada di moda angkutan udara atau pesawat yang mencapai 303.468 penumpang.

    Kemudian, penumpang angkutan penyeberangan tercatat menyentuh level 297.342 penumpang dan kereta api sebanyak 247.611 penumpang. Adapun angkutan laut sekitar 115.993 penumpang.

    Perbedaan hanya ada pada angkutan bus di mana pergerakan tertinggi jatuh pada H-4 Idulfitri atau 27 Maret 2025 sebesar 300.793 orang.

    Adapun sampai dengan H+1 Idulfitri atau 1 April 2025, jumlah penumpang angkutan umum secara akumulasi tercatat turun apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, jumlah penumpang angkutan umum secara akumulasi sejak 21 Maret-1 April 2025 baik kereta api, udara, laut, penyeberangan dan bus sebesar 12,1 juta penumpang.

    Jumlah itu turun dari akumulasi 2024 yakni 12,5 juta penumpang atau terjadi penurunan sebesar 3,57%. Penurunan utamanya terjadi pada moda angkutan laut, penyeberangan dan bus. Moda kereta api dan udara tercatat masih naik dari periode 2024.

    Berbeda dengan moda angkutan umum, jumlah pemudik dengan moda angkutan pribadi pada 2025 masih tercatat naik dari 2024. Berdasarkan data yang dihimpun posko Angkutan Lebaran Kemenhub, jumlah penumpang angkutan pribadi dari 21 Maret hingga 1 April 2025 tercatat sebanyak 47,1 juta orang atau naik dari tahun sebelumnya 44,1 juta. Kenaikan itu sebesar 6,85%.

    Penurunan jumlah pemudik sebelumnya telah terlihat dari survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bersama dengan Badan Litbang Kompas. Pada Idulfitri 2025, potensi pergerakan diprediksi sebanyak 146,48 juta jiwa.

    Angka prediksi itu turun dari angka prediksi Lebaran 2024 yang mencapai 193 juta pemudik. Bahkan, angka realisasinya jauh lebih tinggi yakni mencapai sekitar 242 juta orang.

    Adapun Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengamini penurunan jumlah pemudik tahun ini. Dia menilai penurunan utamanya terjadi pada angkutan bus, sebagaimana terlihat di empat terminal seperti Pulo Gebang, Tanjung Priok, Kalideres dan Poris.

    Menurut Djoko, pemudik banyak yang masih memilih moda sepeda motor. Dia juga melihat tren yang berbeda tahun ini, di mana masyarakat mudik tanpa dibarengi dengan belanja.

    “Bisa juga orang mudik yang penting kumpul tetapi tidak belanja. Buktinya di daerah juga kuliner-kuliner tidak seramai dulu, hotel-hotel juga enggak marak,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (5/4/2025).

    Djoko memandang penurunan jumlah pemudik turut disebabkan oleh faktor ekonomi. Misalnya, kalangan aparatur sipil negara (ASN) menahan belanjanya saat mudik Lebaran karena penghasilannya yang tidak setinggi dulu lagi.

    Hal itu diketahui lantaran efisiensi anggaran pemerintahan yang diberlakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.1/2025 yang memerintahkan kementerian/lembaga untuk melakukan efisiensi anggaran kementerian.

    Konsekuensinya, kata Djoko, ASN yang biasanya mendapatkan tambahan penghasilan dari seminar, diskusi maupun dinas ke luar kota kini harus menahan belanja saat momen Lebaran.

    “Hanya dapat gaji saja. Ya terus mau apa? Berat mereka itu. Kalau pejabatnya eselon 2 dan 3 dapat tunjangan. Apalagi eselon 1. Coba yang staf-stafnya, belum lagi [swasta, red] yang kena PHK atau yang honorer-honorer itu. Terasa mereka,” terang akademisi Universitas Unika Soegijapranata itu.

    Pengusaha Buka Suara

    Kalangan pengusaha pun turut melihat adanya penurunan jumlah pemudik dan potensi penurunan perputaran uang saat Lebaran 2025, apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani mengakui bahwa perekonomian masyarakat saat momentum Idulfitri 2025 tidak sebesar saat Idulfitri tahun-tahun sebelumnya. Hal itu kendari momentum pergerakan ekonomi Lebaran tetap terjadi utamanya di sektor-sektor seperti transportasi, makanan dan minuman serta restoran.

    “Jadi dengan sendirinya ada penurunan dari momentum Lebaran yang biasanya selalu ada peningkatan. Mungkin lebaran tahun ini tetap ada peningkatan, tetapi tidak sebesar seperti biasanya,” ujarnya kepada wartawan pada sela-sela acara gelar griya Idulfitri 2025 di rumah dinas Menteri Investasi dan Hilirisasi, Jakarta, Selasa (1/4/2025).

    Shinta juga memandang bahwa perekonomian domestik saat Idulfitri tahun ini juga tidak sebesar biasanya karena adanya faktor global.

    CEO Sintesa Group itu juga menggarisbawahi upaya pemerintah dalam memberikan insentif berupa diskon untuk tiket pesawat maupun retail.

    “Itu terus digenjot, jadi walaupun mungkin tidak sekuat seperti biasa itu tetap dilakukan untuk meningkatkan lebih banyak lagi peningkatan dari pada promosi,” ucapnya.

    Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang menyebut perputaran uang selama libur Idulfitri 1446 Hijriah diprediksi menurun seiring dengan jumlah pemudik yang turun.

    Prediksi itu didasarkannya pada survei potensi pemudik pada Idulfitri 2025 dan 2024.

    Sarman mencatat, apabila tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Idulfitri tahun ini diprediksi mencapai Rp137,9 triliun.

    Sarman menjelaskan, prediksi tersebut dihitung dari jumlah pemudik tahun ini sejumlah 146,48 juta orang atau setara dengan 36,26 juta keluarga dengan asumsi per keluarga 4 orang. Apabila rata-rata keluarga membawa uang sebesar Rp3,75 juta, maka potensi perputaran uang diprediksi sebesar Rp137,9 triliun.

    “Jumlah ini masih berpotensi naik, angka rata-rata per keluarga diambil angka yang minimal dan moderat. Jika per keluarga membawa rata-rata Rp4 juta maka potensi perputaran bisa mencapai Rp145 triliun,sehingga potensi perputaran di kisaran Rp137 triliun-Rp145 triliun,” terangnya dalam keterangan tertulis.

    Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membantah prediksi adanya penurunan geliat ekonomi pada Lebaran 2025 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, menurutnya pemerintah telah menggelontorkan berbagai program maupun bansos untuk menggerakkan ekonomi dan daya beli masyarakat.

    Airlangga menilai geliat ekonomi pada Lebaran tahun sebelumnya turut didongkrak oleh Pilpres dan Pileg. Untuk itu, dia memprediksi pergerakan ekonomi Lebaran tahun ini cenderung moderat, bukan turun.

    “Lebaran tahun sebelumnya ada Pilpres dan Pileg, jadi beda. Moderat,” katanya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).

    Sementara itu, pemerintah menyatakan bakal memastikan kelancaran dan keselamatan arus balik Lebaran 2025. Persiapan sudah dilakukan termasuk menyediakan opsi Work From Anywhere (WFA) untuk ASN agar bisa mengurai kepadatan arus balik yang diprediksi memuncak esok hari, Minggu (6/4/2025).

    “Kami akan mengelola arus balik semaksimal mungkin, seperti halnya arus mudik kemarin. Pelaksanaan arus mudik menjadi catatan dan pembelajaran dalam menyiapkan arus balik. Persiapan sarana dan prasarana tidak ada yang berubah. Kami juga tetap bersiap mengantisipasi penumpukan kendaraan pada waktu-waktu tertentu,” ujar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhy di Jakarta, Jumat (4/4/2025), dikutip dari siaran pers.

  • 823 Pemudik Balik Gratis Berangkat dari Terminal Giwangan

    823 Pemudik Balik Gratis Berangkat dari Terminal Giwangan

    Yogyakarta , Beritasatu.com – Sebanyak 823 peserta program mudik balik gratis diberangkatkan dari Terminal Giwangan, Yogyakarta, menuju berbagai terminal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 

    Program ini menjadi solusi nyata bagi masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah, untuk kembali ke kota perantauan seusai merayakan Lebaran di kampung halaman.

    Mery Nurcahyani, salah satu peserta program mengaku sangat terbantu. Bersama keluarganya, ia bisa menghemat biaya perjalanan pulang-pergi dari Jakarta ke Wonosari, Gunungkidul, yang biasanya menghabiskan sekitar Rp 500.000 per orang.

    “Saya sangat senang karena program ini sangat membantu. Apalagi bisa dapat tiket pulang-pergi. Harapannya ke depan program mudik gratis ini terus ada, kuotanya ditambah, dan proses pendaftarannya lebih mudah,” ujar Mery saat ditemui di Terminal Giwangan, Sabtu (5/4/2025).

    Pelepasan peserta program mudik balik gratis ini dilakukan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Pemerintah berharap program dari Kementerian Perhubungan ini dapat meringankan beban masyarakat sekaligus menjamin perjalanan yang aman dan nyaman.

    “Hari ini kita melepas para pemudik yang akan kembali ke kota asalnya. Dari Terminal Giwangan, total ada sekitar 20 bus yang diberangkatkan,” ujar Menhub Dudy.

    Para peserta diberangkatkan menuju sejumlah terminal di wilayah Jabodetabek, seperti Pondok Cabe, Kampung Rambutan, Jatijajar, Kalideres, dan Pulo Gebang. Mereka berasal dari berbagai daerah di DIY dan Jawa Tengah, antara lain Gunungkidul, Purworejo, Magelang, dan Klaten.

    Secara nasional, program mudik balik gratis pada tahun ini menyiapkan kuota untuk 21.536 peserta, mencakup 31 kota tujuan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Sumatera. Untuk arus balik pada Sabtu ini, keberangkatan dilakukan serentak di sembilan kota, termasuk Yogyakarta, Surabaya, Solo, Semarang, Cirebon, dan Palembang.

    “Antusiasme masyarakat sangat tinggi, sudah mencapai lebih dari 95 persen. Namun untuk data akhir arus balik masih kami tunggu,” tambah Dudy.

    Ia menegaskan, program mudik gratis ini juga bertujuan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor, yang memiliki tingkat risiko kecelakaan lebih tinggi.

    “Ke depan, kami berharap layanan mudik gratis dapat terus ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” jelasnya.

    Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi semua pihak dalam menyukseskan program ini. Ia menilai mudik gratis tak hanya meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga memberikan jaminan keselamatan selama perjalanan.

    “Dari hasil diskusi dengan para peserta, sebagian besar mereka adalah pekerja menengah ke bawah. Dengan adanya mudik balik gratis yang diberangkatkan dari Terminal Giwangan ini, perjalanan mereka jadi lebih tertib dan terukur, sehingga keselamatan pun lebih terjamin,” pungkas Hasto.

  • Terminal Pulo Gebang Siapkan Bus Malam dan Penginapan Rp 15 Ribu Selama Momen Arus Balik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 April 2025

    Terminal Pulo Gebang Siapkan Bus Malam dan Penginapan Rp 15 Ribu Selama Momen Arus Balik Megapolitan 5 April 2025

    Terminal Pulo Gebang Siapkan Bus Malam dan Penginapan Rp 15 Ribu Selama Momen Arus Balik
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, tetap menyediakan layanan
    angkutan malam
    hari bagi pemudik yang tiba di terminal pada waktu dini hari hingga pagi.
    Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Anwar menyatakan, pihaknya telah menyiapkan layanan angkutan malam hari (Amari) bekerja sama dengan TransJakarta.
    Layanan ini beroperasi dari pukul 00.00 hingga 05.00 WIB, khusus untuk melayani pemudik yang tiba dini hari.
    “Kami menyediakan bus angkutan malam hari, bus Trans Jakarta. Jadi jam 12 (tengah malam) sampai dengan jam 5 pagi,” ujar Anwar, Sabtu (5/4/2025), dikutip dari Antara.
    Amari melayani rute strategis dari Terminal Pulo Gebang menuju berbagai terminal di Jakarta di antaranya Lebak Bulus, Senen, Tanjung Priok, dan Kalideres.
    Selain transportasi malam, terminal ini juga menyediakan fasilitas penginapan khusus bagi penumpang bus.
    Dengan hanya Rp 15.000, penumpang dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
    “Kami sediakan tempat istirahat bagi penumpang yang turun di terminal. Cukup membayar Rp15.000 untuk bisa beristirahat di fasilitas kami,” kata Anwar.
    Berdasarkan catatan hingga pukul 15.00 WIB pada H+5 Lebaran, tercatat kedatangan penumpang sebanyak 3.238 orang, mengalami penurunan sekitar 47 persen dibanding tahun lalu.
    Sementara itu, jumlah bus yang tiba sebanyak 462 armada, juga turun 19 persen dari periode yang sama pada 2024.
    “Dan ini perkirakan akan bertambah terus semakin sore nanti,” tambahnya.
    Sementara itu, sebanyak 952 orang dijadwalkan berangkat dari
    Terminal Pulogebang
    pada hari yang sama, menggunakan 182 armada bus.
    Secara keseluruhan, sejak H- hingga H+5 Lebaran, tercatat 8.806 penumpang telah diberangkatkan dari terminal ini dengan 1.233 bus—angka yang menunjukkan peningkatan dari tahun 2024 yang mencatat 8.155 penumpang dengan 1.178 bus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terminal Pulo Gebang masih sediakan angkutan malam saat arus milir

    Terminal Pulo Gebang masih sediakan angkutan malam saat arus milir

    Jakarta (ANTARA) – Terminal terpadu Pulogebang masih menyediakan angkutan malam hari yang dapat dimanfaatkan oleh pemudik yang tiba di terminal terbesar di Asia Tenggara itu.

    “Kami menyediakan bus angkutan malam hari, bus Trans Jakarta. Jadi jam 12 (tengah malam) sampai dengan jam 5 pagi. Jadi kami menyediakan angkutan Amari, angkutan malam hari. Kerja sama dengan Trans Jakarta,” ujar Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang Anwar saat ditemui di terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu.

    Ia mengungkapkan, fasilitas tersebut juga merupakan antisipasi kedatangan warga yang tiba di Jakarta dari kampung halaman pada dini hari hingga pagi hari.

    Adapun rute tujuan dari Amari adalah terminal Pulo Gebang menuju Lebak Bulus, Senen, Tanjung Priok serta Kalideres.

    Fasilitas lain yang juga tersedia, yakni penginapan khusus untuk penumpang bus yang turun di terminal ini.

    Dengan membayar Rp15.000, penumpang bus dapat memanfaatkan layanan ini untuk istirahat sejenak jika ingin melanjutkan perjalanan selanjutnya.

    Pihaknya juga mencatat hingga pukul 15.00 WIB, kedatangan penumpang pada H+5 Lebaran mencapai 3.238 orang atau menurun 47 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Sementara jumlah bus yang mengantarkan penumpang ke terminal Pulo Gebang tercatat sebanyak 462 armada atau menurun 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 (yoy).

    “Dan ini perkirakan akan bertambah terus semakin sore nanti,” ujarnya pula.

    Kemudian untuk keberangkatan, sebanyak 952 orang akan berangkat melalui terminal Pulo Gebang dengan jumlah bus sebanyak 182 armada.

    Diketahui, berdasarkan data jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang yang dicatat oleh Otoritas Terminal Terpadu Pulo Gebang hingga pukul 13.00 WIB di Jakarta, Jumat (4/4) jumlah pemudik yang berangkat sejak hari-H Lebaran hingga hari Jumat berjumlah 8.806 penumpang, yang diberangkatkan dengan 1.233 bus.

    Angka tersebut belum termasuk bus yang akan diberangkatkan pada sore hingga Sabtu malam.

    Jumlah tersebut menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan tren mudik pada tahun 2024 lalu, di mana pada waktu yang sama jumlah pemudik hanya berkisar 8.155 penumpang yang diberangkatkan dengan 1.178 bus.

    Pewarta: Sinta Ambarwati
    Editor: Zita Meirina
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antisipasi Lonjakan Arus Balik, Terminal Kalideres Tambah 55 Unit Bus Amari – Page 3

    Antisipasi Lonjakan Arus Balik, Terminal Kalideres Tambah 55 Unit Bus Amari – Page 3

    Selain itu, lanjut Revi, Terminal Kalideres juga dibantu dari angkutan kota yang menuju Tangerang, Bekasi, Cikarang dan sekitarnya sebanyak 20 unit, kemudian dari Mikrotrans Jaklingko 20 unit, dengan total semua Amari berjumlah 55 unit.

    Revi berharap, dengan penambahan armada ini, pemudik yang tiba di Terminal Kalideres pada malam hari tetap bisa mendapatkan akses transportasi dengan lebih mudah.

    “Mudah-mudahan pelayanan ini terus optimal sampai puncak arus balik yang kami prediksi Sabtu (5/4) dan Minggu (6/4), kemungkinan pemudik akan tiba di Terminal Kalideres sebanyak 6.000 orang perhari,” tandasnya.

  • Berapa Ongkos Naik Bus Sinar Jaya yang Kursinya Mirip First Class Pesawat Terbang?

    Berapa Ongkos Naik Bus Sinar Jaya yang Kursinya Mirip First Class Pesawat Terbang?

    Jakarta

    PO Sinar Jaya baru saja memperkenalkan bus baru dengan pilihan kursi mewah layaknya first class di pesawat terbang. Berapa ya uang yang harus dikeluarkan untuk mencoba layanan ini?

    Dilihat detikOto di akun Instagram @adiputro_official, bus tingkat PO Sinar Jaya ini menggunakan bodi terbaru, Adiputro Jetbus5 SDD (Super Double Decker). Bus ini memakai menggunakan sasis premium, Mercedes-Benz O500 RSD 2445.

    Dari segi eksterior, bus ini mempunyai fascia yang dicat menggunakan warna gelap alias hitam. Sementara di bagian dalamnya, bus ini menggunakan warna dasar putih yang dikombinasi livery pelangi berbentuk jajaran genjang, khas PO Sinar Jaya.

    Aura interior bus teranyar dari PO Sinar Jaya ini juga gampang membuat kita terpana, khususnya karena kursi yang mewah di dek bawah. Ya, bus tingkat terbaru PO Sinar Jaya ini memiliki kelas utama di kabin bawah yang kemewahannya seperti first class di pesawat terbang.

    Kursi kelas utama ini memiliki bentuk yang lebar dengan kompartemen tambahan di bagian sampingnya. Kelas ini juga memiliki layanan hiburan berupa AVOD (Audio-Video On Demand), juga memiliki tatakan meja yang bisa dilipat. Selain kelas utama, di kabin bawah bus ini juga tersedia fasilitas toilet, dispenser, serta mini pantry.

    Lanjut ke bagian dek atas, ada kursi kelas konvensional dengan format 2-1. Pada kursi baris paling depan disediakan fasilitas AVOD. Sementara buat kursi-kursi baris belakang tak diberikan fasilitas tersebut. Namun masih ada dua layar televisi berukuran besar di depan dan bagian tengah.

    Rute dan Harga Tiket

    Bagi Anda yang berminat, bus tingkat terbaru PO Sinar Jaya ini akan melayani rute Kalideres-Pakis Malang dan sudah beroperasi sejak tanggal 29 Maret 2025 kemarin. Adapun harga tiketnya dijual mulai dari Rp 770 ribu hingga Rp 830 ribu.

    (lua/riar)