kab/kota: Kalibaru

  • Kasus Kecelakaan Motor dan Mobil Boks BGN di Depok Berakhir Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Kasus Kecelakaan Motor dan Mobil Boks BGN di Depok Berakhir Damai Megapolitan 4 Oktober 2025

    Kasus Kecelakaan Motor dan Mobil Boks BGN di Depok Berakhir Damai
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Kecelakaan antara mobil boks berlogo Badan Gizi Nasional (BGN) dan sepeda motor di Jalan Kemakmuran Raya, Mekarjaya, Sukmajaya, Kota Depok pada Jumat (3/10/2025), diselesaikan secara damai.
    “Sudah diselesaikan secara musyawarah dengan cara pihak SPPG menanggung biaya pengobatan dan kerusakan sepeda motor,” ujar Kanit Laka Gakkum Satlantas Polres Metro Depok AKP Burhan kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (4/10/2025).
    Biaya pengobatan korban dan perbaikan sepeda motor ditanggung oleh pihak pemilik mobil boks, yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah Yayasan Mitra Gizi Nusantara.
    Korban, berinisial A (46), mengalami luka lecet di kaki bagian kiri dan telah menjalani perawatan di Klinik Jalan Tole Iskandar.
    Sementara itu, sepeda motornya mengalami kerusakan ringan dan diperbaiki di bengkel dekat MI Al Jihad, Kelurahan Kalibaru.
    Burhan menjelaskan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
    Mobil boks bernomor polisi B 9767 ECC itu baru saja mengantarkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) ke salah satu sekolah di Jalan Merdeka Raya.
    Mobil tersebut dikemudikan oleh M (30) bersama pendamping MF (29), berasal dari SPPG Yayasan Mitra Gizi Nusantara yang telah beroperasi sejak Juni 2025.
    Saat hendak berbelok ke Jalan Kemakmuran Raya, mobil tersebut menyerempet sepeda motor yang datang dari arah berlawanan dan melawan arus.
    “Mobil tersebut menyerempet pengendara motor yang melawan arah,” kata Burhan.
    Akibat insiden itu, pengendara motor terjatuh dan mengalami luka ringan.
    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Kecelakaan Motor dan Mobil Boks BGN di Depok Berakhir Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Mobil Boks BGN Tabrakan dengan Motor Lawan Arah di Depok Megapolitan 4 Oktober 2025

    Mobil Boks BGN Tabrakan dengan Motor Lawan Arah di Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Seorang pengendara motor terserempet mobil boks berlogo Badan Gizi Nasional (BGN) di Jalan Kemakmuran Raya, Sukmajaya, Depok, Jumat (3/10/2025).
    Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Joko Sembodo mengatakan, peristiwa itu terjadi karena pengendara motor melaju melawan arah di lokasi tersebut.
    “Ada motor lawan arah,” ujar Joko Sembodo kepada
    Kompas.com,
    Sabtu (4/10/2025).
    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
    Kanit Laka Gakkum Satlantas Polres Metro Depok AKP Burhan, menjelaskan, mobil boks bernomor polisi B 9767 ECC yang dikemudikan oleh M (30) bersama pendamping MF (29), baru saja selesai mengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) di sebuah sekolah di Jalan Merdeka Raya.
    Mobil boks tersebut berasal dari SPPG Yayasan Mitra Gizi Nusantara yang beroperasi sejak Juni 2025.
    Saat hendak berbelok ke Jalan Kemakmuran Raya, mobil menyerempet motor yang melaju dari arah berlawanan dan hendak masuk ke Jalan Merdeka Raya.
    Akibatnya, pengendara motor terjatuh dan mengalami luka ringan.
    “Korban A (46) mengalami luka lecet di bagian kaki kiri,” kata Burhan.
    Usai kejadian, korban langsung dibawa ke sebuah klinik di Jalan Tole Iskandar untuk mendapatkan perawatan. Biaya pengobatan ditanggung oleh pihak SPPG.
    “Sepeda motor korban juga sudah diperbaiki di bengkel sekitar Kalibaru, dan semua biaya ditanggung SPPG,” ucap dia.
    Peristiwa kecelakaan ini diselesaikan secara musyawarah antara kedua belah pihak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Kecelakaan Motor dan Mobil Boks BGN di Depok Berakhir Damai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Motor Terserempet Mobil Boks Berlogo BGN di Depok, Ini Faktanya Megapolitan 4 Oktober 2025

    Motor Terserempet Mobil Boks Berlogo BGN di Depok, Ini Faktanya
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil boks berlogo Badan Gizi Nasional (BGN) terlibat kecelakaan dengan pengendara sepeda motor di Jalan Kemakmuran Raya, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jumat (3/10/2025).
    Kanit Laka Gakkum Satlantas Polres Metro Depok AKP Burhan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
    Saat itu, mobil boks dengan nomor polisi B 9767 ECC itu baru saja mengantar barang di sebuah sekolah di Jalan Merdeka Raya, Abadijaya, Depok.
    Saat hendak berbelok ke Jalan Kemakmuran Raya, mobil boks tersebut menyerempet seorang pengendara motor yang melawan arah.
    Motor itu juga hendak berbelok ke Jalan Merdeka Raya.
    Akibatnya, pengendara motor terjatuh dan mengalami luka ringan.
    “Korban A (46) mengalami luka lecet di bagian kaki kiri,” ujar Burhan kepada
    Kompas.com,
    Sabtu (4/10/2025).
    Usai kejadian, korban langsung dibawa ke klinik di Jalan Tole Iskandar untuk mendapatkan perawatan. Biaya pengobatan ditanggung oleh pihak SPPG.
    “Sepeda motor korban juga sudah diperbaiki di bengkel sekitar Kalibaru, dan semua biaya ditanggung SPPG,” kata dia.
    Peristiwa kecelakaan ini diselesaikan secara musyawarah antara kedua belah pihak.
    Diketahui, peristiwa tersebut ramai diperbincangkan di media sosial setelah akun Instagram @depokupdateco mengunggah video kejadian pada hari yang sama.
    Dalam rekaman terlihat mobil boks BGN menyerempet sepeda motor usai berbelok dari persimpangan di lokasi kejadian.
    Sejumlah pengendara lain yang berada di sekitar langsung membunyikan klakson untuk meminta pengemudi mobil menghentikan kendaraannya.
    Tak lama kemudian, sopir mobil boks itu berhenti dan turun untuk melihat kondisi korban yang berada di sisi kiri mobil.
    Warga sekitar pun turut membantu pengendara motor yang terserempet dalam insiden tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Prabowo Jenguk Korban Ditabrak Mobil Pengangkut MBG

    Momen Prabowo Jenguk Korban Ditabrak Mobil Pengangkut MBG

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 17 Des 2025, 15:07 WIB

    Diterbitkan 17 Des 2025, 15:02 WIB

    Presiden Prabowo Subianto mengunjungi para korban kecelakaan mobil pengangkut makanan di SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, yang dirawat di Rumah Sehat untuk Jakarta RSUD Koja, Selasa (16/12).

  • BMKG Prediksi Musim Hujan 2025/2026 di Jawa Timur Datang Lebih Awal Mulai Oktober

    BMKG Prediksi Musim Hujan 2025/2026 di Jawa Timur Datang Lebih Awal Mulai Oktober

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan 2025/2026 di Jawa Timur akan datang lebih awal pada Oktober 2025. Fenomena ini mencakup 49 zona musim (ZOM) dari total 74 ZOM yang tersebar di 38 kabupaten/kota se-Jatim.

    “Musim hujan tahun 2025/2026 di Jawa Timur diprediksi datang lebih awal atau maju dibandingkan normalnya meliputi 70 ZOM. Dengan awal musim hujan di bulan Oktober sebanyak 49 ZOM,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Anung Suprayitno, Kamis (25/9/2025).

    Menurut Anung, sifat hujan pada periode ini sebagian besar diperkirakan normal, meliputi 54 ZOM atau sekitar 73 persen wilayah. Curah hujan musim hujan diprediksi berkisar antara 1001–1500 mm di 21 ZOM dan 1501–2000 mm di 25 ZOM. Adapun puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari 2026 dengan cakupan 40 ZOM atau 54 persen wilayah Jawa Timur.

    BMKG mengingatkan pemerintah daerah, kota, hingga institusi terkait agar menyesuaikan program sektor pertanian dengan jadwal musim hujan yang lebih maju. Selain itu, langkah antisipasi terhadap potensi cuaca ekstrem di masa peralihan hingga bencana hidrometeorologi juga perlu disiapkan.

    “Antisipasi menghadapi bencana hidrometeorologi akibat dari cuaca ekstrem selama memasuki peralihan musim atau sepanjang musim hujan 2025/2026,” tegas Anung.

    Berikut rincian awal musim hujan tahun 2025/2026 di Jawa Timur dari total 74 ZOM:

    September – 8 ZOM (10,9%) Dasarian I–III

    Banyuwangi: Genteng, Glenmore, Kalibaru, Sempu
    Blitar: Binangun, Gandusari, Kesamben, Selopuro, Wates
    Kediri: Mojo, Semen
    Kota Batu: Batu, Bumiaji, Junrejo
    Lumajang: Candipuro, Pasirian, Pasrujambe, Senduro
    Malang: Bantur, Dampit, Donomulyo, Gedangan, Kalipare, Karangploso, Ngantang, Pagak, Pujon, Sumbermanjing, Tirtoyudo
    Ponorogo: Pudak, Pulung, Sooko
    Sumenep: Masalembu
    Trenggalek: Bendungan
    Tulungagung: Pagerwojo, Sendang

    Oktober – 49 ZOM (66,2%) Dasarian I–III

    Bangkalan: Bangkalan, Blega, Burneh, Galis, Kamal, Konang, Kwanyar, Labang, Modung, Socah, Tanah Merah, Tragah
    Banyuwangi: Bangorejo, Banyuwangi, Blimbingsari, Cluring, Gambiran, Giri, Glagah, Kabat, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Rogojampi, Siliragung, Singojuruh, Srono, Tegaldimo, Tegalsari
    Blitar: Bakung, Doko, Garum, Kademangan, Kanigoro, Kesamben, Nglegok, Panggungrejo, Ponggok, Sanankulon, Selorejo, Srengat, Sutojayan, Talun, Udanawu, Wlingi, Wonodadi, Wonotirto
    Bojonegoro: Balen, Baureno, Bojonegoro, Bubulan, Dander, Gayam, Gondang, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kedungadem, Kepohbaru, Malo, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Purwosari, Sekar, Sugihwaras, Sukosewu, Sumberrejo, Tambakrejo, Temayang, Trucuk
    Bondowoso: Binakal, Bondowoso, Botolinggo, Cerme, Curahdami, Grujugan, Jambesari, Klabang, Maesan, Pakem, Prajekan, Pujer, Sukosari, Sumberwringin, Taman Krocok, Tamanan, Tapen, Tegalampel, Tenggarang, Tlogosari, Wonosari, Wringin
    Gresik: Bungah, Duduksampeyan, Dukun, Gresik, Manyar, Panceng, Sangkapura, Sidayu, Tambak, Ujungpangkah
    Jember: Ajung, Ambulu, Arjasa, Balung, Bangsalsari, Gumukmas, Jelbuk, Jenggawah, Jombang, Kalisat, Kaliwates, Kencong, Ledokombo, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, Panti, Patrang, Puger, Rambipuji, Semboro, Silo, Sukorambi, Sukowono, Sumberbaru, Sumberjambe, Sumbersari, Tanggul, Tempurejo, Umbulsari, Wuluhan
    Jombang: Bandarkedungmulyo, Bareng, Diwek, Gudo, Jogoroto, Jombang, Kabuh, Kesamben, Kudu, Megaluh, Mojoagung, Mojowarno, Tembelang, Wonosalam, Ngoro, Ngusikan, Perak, Peterongan, Plandaan, Ploso, Sumobito
    Kediri: Badas, Banyakan, Gampengrejo, Grogol, Gurah, Kandangan, Kandat, Kayen, Kepung, Kras, Kunjang, Ngadiluwih, Ngancar, Ngasem, Pagu, Papar, Pare, Plemahan, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Ringinrejo, Tarokan, Wates
    Kota Blitar: Kepanjenkidul, Sananwetan, Sukorejo
    Kota Kediri: Kota, Mojoroto, Pesantren
    Kota Madiun: Kartoharjo, Manguharjo, Taman
    Kota Malang: Blimbing, Kedungkandang, Klojen, Lowokwaru, Sukun
    Kota Mojokerto: Prajuritkulon
    Lamongan: Babat, Bluluk, Brondong, Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Kedungpring, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Maduran, Mantup, Modo, Ngimbang, Paciran, Pucuk, Sambeng, Sarirejo, Sekaran, Solokuro, Sugio, Sukodadi, Sukorame, Tikung, Turi
    Lumajang: Gucialit, Jatiroto, Kedungjajang, Klakah, Kunir, Lumajang, Padang, Randuagung, Ranuyoso, Rowokangkung, Sukodono, Sumbersuko, Tekung, Tempeh, Yosowilangun
    Madiun: Balerejo, Kebonsari, Madiun, Mejayan, Pilangkenceng, Saradan, Sawahan, Wonoasri, Wungu, Dagangan, Dolopo, Geger, Gemarang, Jiwan, Kare
    Magetan: Barat, Bendo, Karangrejo, Karas, Kartoharjo, Kawedanan, Lembeyan, Magetan, Maospati, Ngariboyo, Nguntoronadi, Panekan, Parang, Plaosan, Poncol, Sidorejo, Sukomoro, Takeran
    Malang: Bululawang, Dau, Gondanglegi, Jabung, Kasembon, Kepanjen, Kromengan, Lawang, Ngajum, Pagelaran, Poncokusumo, Pakis, Pakisaji, Singosari, Sumberpucung, Tajinan, Tumpang, Turen, Wagir, Wajak, Wonosari
    Mojokerto: Gedeg, Gondang, Jatirejo, Kemlagi, Pacet, Sooko, Trawas, Trowulan
    Nganjuk: Bagor, Baron, Berbek, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Ngetos, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sawahan, Sukomoro, Tanjunganom, Wilangan
    Ngawi: Bringin, Geneng, Gerih, Jogorogo, Karanganyar, Karangjati, Kasreman, Kedunggalar, Kendal, Kwadungan, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Paron, Pitu, Sine, Widodaren
    Pacitan: Arjosari, Bandar, Donorojo, Kebonagung, Nawangan, Ngadirojo, Pacitan, Pringkuku, Punung, Sudimoro, Tegalombo, Tulakan
    Pamekasan: Batumarmar, Galis, Kadur, Larangan, Pademawu, Pakong, Palenggaan, Pamekasan, Pasean, Pegantenan, Proppo, Tlanakan, Waru
    Pasuruan: Gempol, Kejayan, Lumbang, Pasrepan, Prigen, Purodadi, Purwosari, Puspo, Tosari, Tutur
    Ponorogo: Babadan, Badegan, Balong, Bungkal, Jambon, Jenangan, Jetis, Kauman, Mlarak, Ngebel, Ngrayun, Ponorogo, Sambit, Sampung, Sawoo, Siman, Slahung, Sukorejo
    Probolinggo: Bantaran, Banyuanyar, Gading, Krucil, Kuripan, Leces, Lumbang, Maron, Sukapura, Sumber, Tegalsiwalan, Tiris, Wonomerto
    Sampang: Cemplong, Jrengik, Karangpenang, Kedungdung, Omben, Pangarengan, Robatal, Sampang, Sokobanah, Sreseh, Tambelangan, Torjun
    Situbondo: Arjasa, Sumbermalang
    Sumenep: Ambunten, Batuputih, Bluto, Dasuk, Ganding, Guluk-Guluk, Lenteng, Pasongsongan, Pragaan, Rubar
    Trenggalek: Dongko, Durenan, Gandusari, Kampak, Karangan, Munjungan, Panggul, Pogalan, Pule, Suruh, Trenggalek, Tugu, Watulimo
    Tuban: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Tuban, Widang
    Tulungagung: Pucanglaban, Rejotangan, Sumbergempol, Tanggunggunung, Bandung, Besuki, Boyolangu, Campurdarat, Gondang, Kalidawir, Karangrejo, Kauman, Kedungwaru, Ngantru, Ngunut, Pakel

    November – 14 ZOM (18,8%) Dasarian I–III

    Bangkalan: Arosbaya, Geger, Klampis, Kokop, Sepulu, Tanjung
    Banyuwangi: Kalipuro, Wongsorejo
    Gresik: Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Driyorejo, Kebomas, Kedamean, Menganti, Wringinanom
    Kota Mojokerto: Kranggan, Magersari
    Kota Pasuruan: Bugul Kidul, Gadingrejo, Panggungrejo, Purworejo
    Kota Probolinggo: Kademangan, Kanigaran, Kedopok, Mayangan, Wonoasih
    Kota Surabaya: Asem Rowo, Benowo, Bubutan, Bulak, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Jambangan, Karangpilang, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Pabean, Pakal, Rungkut, Sambikerep, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Tegalsari, Tenggilis, Wiyung, Wonocolo, Wonokromo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes
    Mojokerto: Bangsal, Dawarblandong, Dlanggu, Jetis, Kutorejo, Mojoanyar, Mojosari, Ngoro, Pungging, Puri
    Pasuruan: Bangil, Beji, Gempol, Gondangwetan, Grati, Kraton, Lekok, Nguling, Pandaan, Pohjentrek, Rejoso, Rembang, Sukorejo, Winongan, Wonorejo
    Probolinggo: Besuk, Dringu, Gending, Kotaanyar, Kraksaan, Krejengan, Paiton, Pajarakan, Pakuniran, Sumberasih, Tongas
    Sampang: Banyuates, Ketapang
    Situbondo: Asembagus, Banyuglugur, Banyuputih, Besuki, Jangkar, Jatibanteng, Mlandingan, Subon
    Sidoarjo: Balongbendo, Buduran, Candi, Gedangan, Jabon, Krembung, Krian, Porong, Prambon, Sedati, Sidoarjo, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Waru, Wonoayu
    Sumenep: Kalianget, Kangayan, Kota Sumenep, Manding, Nonggunon, Ra’as, Sapeken, Saronggi, Talango, Arjasa, Batang, Batuan, Dungkek, Gapura, Gayam, Giliginting

    Desember – 1 ZOM (1,4%) Dasarian I

    Situbondo: Bungatan, Kapongan, Kendit, Mangaran, Panarukan, Panji, Situbondo
    Musim Hujan Sepanjang 2025 – 2 ZOM (2,7%)
    Banyuwangi: Licin, Songgon
    Bondowoso: Sempol
    Lumajang: Pronojiwo, Tempursari
    Malang: Ampelgading

    [rma/beq]

  • Kriminal kemarin, prostitusi di indekos hingga pembakaran rumah

    Kriminal kemarin, prostitusi di indekos hingga pembakaran rumah

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan kriminal dan keamanan terjadi di Jakarta pada Jumat (19/9), mulai dari dugaan prostitusi di indekos di Jakarta Barat diselidiki Satpol PP hingga polisi buru suami bakar rumah di Cakung usai bertengkar dengan istri.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya:

    1. Dugaan prostitusi di indekos Jakarta Barat diselidiki Satpol PP

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat selidiki dua indekos karena diduga tidak mengantongi perizinan dan jadi sarang prostitusi terselubung di lingkungan RW 01, Tanjung Duren Utara (TDU), Grogol Petamburan.

    Baca di sini

    2. Pembunuh pria di kamar indekos Cilincing ditangkap

    Polres Metro Jakarta Utara bersama Polsek Cilincing menangkap pria berinisial AS (37) karena diduga melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap korban, seorang pria dengan inisial MY alias A di dalam kamar indekos, kawasan Kalibaru, Cilincing, pada Sabtu (28/8).

    Baca di sini

    3. Polisi sebut korban tewas di indekos Cilincing karena luka berat

    Polres Metro Jakarta Utara menyatakan korban MY (19) meninggal dunia di kamar indekos, Kalibaru, Cilincing karena luka berat akibat tusukan badik pelaku AS (37).

    Baca di sini

    4. Polisi ungkap pencurian bermodus “lempar bola” di halte Rasuna Said

    Kepolisian mengungkap kasus pencurian dengan modus para pelaku bekerja sama untuk mencuri barang milik korban secara estafet atau “lempar bola” di Halte Transjakarta Rasuna Said, Jakarta Selatan.

    Baca di sini

    5. Polisi buru suami bakar rumah di Cakung usai bertengkar dengan istri

    Kepolisian Sektor (Polsek) Cakung memburu seorang pria berinisial A yang sengaja membakar kontrakan di Jalan Borobudur, Kavling Tanah Merah, RT 06 RW 05, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (18/9).

    Baca di sini

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PT KCN Kaji Kompensasi Nelayan Terdampak Tanggul Beton Cilincing

    PT KCN Kaji Kompensasi Nelayan Terdampak Tanggul Beton Cilincing

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Karya Citra Nusantara (KCN) tengah mengkaji skema kompensasi bagi nelayan yang terdampak keberadaan tanggul beton di perairan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

    Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi mengakui bahwa keberadaan tanggul beton yang merupakan bagian dari pembangunan dermaga pelabuhan di Marunda itu pasti berdampak terhadap nelayan setempat.

    “Tetapi tadi kami sampaikan, kami akan mencari formula apa yang bisa membantu [para nelayan yang mengalami kerugian],” katanya dalam konferensi pers di lokasi, Jumat (12/9/2025).

    Widodo kemudian menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta dalam mendata lebih lanjut nelayan yang ada di kawasan Cilincing.

    Menurutnya, berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta yang telah melakukan survei untuk kawasan terpadu nelayan Kalibaru, Cilincing, dan Marunda (KCM), terdapat sekitar 700 nelayan dan 1.100 kapal milik nelayan yang ada di kawasan tersebut.

    “Karena tadi kami tegaskan, kami akan fokus pada nelayan Cilincing. Yang kebetulan keberadaannya diapit oleh Pelindo dan KCM,” jelas Widodo.

    Dengan demikian, dia menyebut bahwa keberadaan pangkalan kapal nelayan hingga daerah penangkapan ikan (fishing ground) yang terpusat dapat menjadi solusi terhadap nelayan di kawasan pembangunan tersebut.

    Pihaknya juga mencanangkan adanya satu pintu keluar-masuk bagi kapal kecil nelayan agar terhindar dari kecelakaan kapal, mengingat adanya aktivitas kapal besar di dermaga PT KCN.

    “Itu kan ada area sekitar hampir 180 hektare, yang nantinya bisa menjadi kawasan terpadu nelayan. Jadi tidak perlu terlalu jauh memancing, karena di sini bisa dilakukan budidaya ikan dan segala hal,” terang Widodo.

    Dalam kesempatan yang sama, Danu Waluyo selaku Ketua Komunitas Nelayan Cilincing menyampaikan bahwa nelayan mengalami kerugian akibat pembangunan dermaga pelabuhan PT KCN.

    Menurutnya, kerugian itu mencakup pengeluaran lebih untuk bahan bakar kapal, karena harus menempuh rute yang lebih jauh imbas tanggul beton yang membentang.

    Selain itu, terdapat pula penurunan hasil tangkap ikan seiring dengan pembangunan dermaga. Namun, dia menyebut telah berkomunikasi dengan Dinas KPKP mengenai hal ini.

    “Hal-hal yang mengenai nelayan dirugikan, kami selalu kemukakan. Kemarin kami didampingi oleh KPKP mengajukan ada pihak nelayan dari anggota kami yang dirugikan. Kami juga mengajukan pada KCN,” tuturnya.

  • PT KCN Ajak Pemprov DKI Bangun Kampung Nelayan usai Ada Pagar Beton Cilincing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 September 2025

    PT KCN Ajak Pemprov DKI Bangun Kampung Nelayan usai Ada Pagar Beton Cilincing Megapolitan 12 September 2025

    PT KCN Ajak Pemprov DKI Bangun Kampung Nelayan usai Ada Pagar Beton Cilincing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT Karya Cipta Nusantara (KCN) bakal mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membangun proyek Kampung Nelayan Kalibaru, Cilincing, Marunda (KCM).
    Direktur Utara PT KCN, Widodo Setiadi mengatakan, proyek kampung nelayan ini harus digagas secara bersama-sama dengan Pemprov DKI dan juga PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo).
    Sebab, selain pembangunan pagar beton, Pelindo juga tengah menggagas pembangunan tol laut di Pesisir Cilincing.
    Sementara area tangkap nelayan Pesisir Cilincing berada di tengah antara proyek pembangunan dermaga KCN dan proyek tol laut yang digagas Pelindo.
    “Saya sampaikan ini petanya, yang biru itu adalah jalan tol, ini yang harusnya nanti juga digagas dalam 20 bulan selesai. Jadi, selain ada proyek KCN tentu akan ada jalan tol. Ini sama-sama proyek strategis nasional, dan sama-sama tadi sudah dijelaskan sudah memiliki Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL),” ujar Widodo dalam konfersi pers, Jumat (12/9/2025).
    Oleh karena itu, Widodo mengusulkan agar Pemprov DKI mau sama-sama membangun proyek Kampung KCM agar area tangkap nelayan yang berada di tengah kedua proyek strategis nasional tersebut tetap terus berkembang.
    “Kami usulkan semacam kampung kita akan membuat semacam itu yang tadi proyeknya Pemprov gagas karya KCN, Kali Baru, Cilincing, Marunda,” ucap Widodo.
    Widodo menambahkan, dengan adanya proyek KCM, nelayan masih memiliki area tangkap seluas 180 hektare atau lima kali lebih luas dari kawasan Muara Angke.
    Nantinya di area tersebut pula akan dilakukan berbagai pengembangan. Mulai dari pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), budi daya ikan, dan lain sebagainya.
    Pengembangan di area itu dipastikan untuk membuat para nelayan bisa terus berpenghasilan tinggi.
    Usulan pembangunan Kampung KCM, sudah disampaikan PT KCN ke Pemprov Jakarta melalui surat tertulis.
    “Kami sudah bersurat kepada Pak Gubernur dan sudah mulai ditanggapi bahwa menjelang ulang tahun nanti ke 500 DKI, itu pas berbarengan harusnya dengan penyelesaian proyek KCN selesai tahun 2026 di pier tiga yang sekarang lagi dibangun, lalu proyek NPEA (tol laut) ini juga selesai,” ucap Widodo.
    Widodo juga memastikan, PT KCN terus bertanggungjawab untuk lingkungan dari pembangunan dermaga yang dilakukan.
    Salah satunya dengan melalukan penanaman mangrove di sepanjang area yang akan dibangun tol laut atau dekat dengan area tangkap nelayan.
    “Tanggung jawab dari corporate sosial respons dari KCN adalah kita akan menanam mangrove sepanjang pinggir jalan tol, dimana sebetulnya gagasan ini kami sudah mulai kalau kita lihat di perbatasan KCN sekarang ini sudah ada 1,5 kilo, ditambah nanti 2,5 total 4 kilo yang akan ditanam mangrove,” tutur Widodo.
    Diberitakan sebelumnya, Kompas.com sudah mengamati kemunculan pagar beton laut tersebut sejak bulan Mei 2025.
    Pagar beton laut yang terlihat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing ketika itu masih dalam tahap pembangunan dan belum beroperasi sebagai tempat penampungan batu bara curah.
    Kini, panjang beton yang menjorok dari daratan ke tengah laut tersebut kurang lebih sudah mencapai tiga kilometer.
    Kemudian, sudah terdapat tiga pagar beton laut dengan panjang yang sama dan sudah beroperasi sebagai tempat penampungan batu bara curah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Bogor Selamat Usai Loncat dari Atas Jembatan Sungai Kalibaru

    Pria di Bogor Selamat Usai Loncat dari Atas Jembatan Sungai Kalibaru

    Bogor

    Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

    Seorang pria berinisial AM (33) nekad mencoba mengakhiri hidup dengan melompat dari jembatan setinggi 20 meter ke Sungai Kalibaru Bogor Timur, Kota Bogor. Aksi AM dipergoki warga yang melintas hingga berujung diselamatkan tim damkar.

    “Iya benar (pria lompat ke sungai), alhamdulillah hanya luka lecet di kaki, tadi langsung dievakuasi ke RS PMI Bogor,” kata Kapolsek Bogor Timur Kompol Asep Sundana ketika dimintai konfirmasi, Jumat (12/9/2025).

    Dihubungi terpisah, Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor M Ade Nugraha mengatakan AM sempat dipergoki warga sedang berdiri di pinggir jembatan Kalibaru sekitar pukul 04.25 WIB. Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Damkar Kota Bogor, yang segera mendatangi lokasi.

    “Warga melihat seseorang lelaki yang sudah berada di pinggir jembatan, seperti persiapan meloncat. Warga tersebut kemudian melaporkan kejadian ke pihak RT dan menghubungi Damkar Kota Bogor,” kata Ade.

    Ade menyebut, pria AM sudah melompat dan terbawa arus Kali Baru ketika tim damkar ke lokasi. Tim damkar kemudian melakukan proses penyelamatan terhadap AM yang sudah tidak sadarkan diri dan tersangkut batu di aliran sungai.

    “Anggota Damkar mendatangi langsung lokasi kejadian dan korban sudah meloncat dari ketinggian kurang lebih 20 meter dan terseret arus yang cukup deras sejauh kurang lebih 10 meter,” kata Ade.

    “Korban tidak sadarkan diri (ketika di aliran sungai), lanjut petugas bergegas melakukan penyelamatan dengan melakukan vertikal rescue dan penyeberangan manual,” kata Ade.

    Tim damkar sempat memberikan tindakan pertolongan pertama terhadap korban di lokasi. Tim Damkar kemudian membawa korban ke rumah sakit.

    “Setelah petugas berhasil mengamankan korban, petugas langsung melakukan pertolongan pertama dan mengevakuasi ke rumah sakit,” imbuhnya.

    (sol/mea)

  • Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 September 2025

    Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025 Megapolitan 8 September 2025

    Pemkot Jakarta Utara Targetkan Bebas BAB Sembarangan pada Akhir 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara menargetkan persoalan buang air besar (BAB) sembarangan selesai pada akhir 2025. Saat ini, masih ada sejumlah wilayah di empat kelurahan yang belum sepenuhnya memiliki tangki septik atau
    septic tank
    .
    Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Utara, Muhammad Andri, mengatakan empat kelurahan tersebut adalah Penjaringan, Kalibaru, Cilincing, dan Marunda.
    “Sisa empat kelurahan,
    insya Allah
    akhir tahun ini selesai atau bebas buang air besar sembarangan biar 100 persen,” ujar Andri saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Senin (8/9/2025).
    Menurut Andri, sebagian besar wilayah di Jakarta Utara sudah bebas dari jamban terbuka. Namun, di empat kelurahan itu masih terdapat sedikit rumah tangga yang belum memiliki
    septic tank.
    “Rata-rata sudah tidak ada lagi jamban terbuka, sudah dihilangkan. Di empat kelurahan itu masih ada sedikit, enggak banyak,” tuturnya.
    Andri menjelaskan, penertiban jamban terbuka akan diikuti dengan pembangunan MCK umum.
    “Makanya ditargetkan dibongkar dan diganti dengan MCK,” jelasnya.
    Selain itu, Pemkot Jakarta Utara berencana menggandeng pihak swasta melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk pembangunan
    septic tank
    komunal, terutama bagi warga kurang mampu.
    “Kedua, melibatkan CSR untuk bantu, soalnya banyak yang enggak mampu buat
    septic tank
    ,” ucap Andri.
    Berdasarkan penelusuran
    Kompas.com,
    masih ada sejumlah rumah di kawasan pesisir yang belum memiliki
    septic tank
    , salah satunya di Kampung Deret RT 13 RW 04, Cilincing, Jakarta Utara.
    Wilayah ini terbagi menjadi dua bagian, yakni daratan dan pesisir. Rumah di daratan umumnya merupakan bangunan permanen yang dibangun setelah mendapatkan bantuan dana pembangunan pada 2014, ketika Joko Widodo menjabat Gubernur Jakarta.
    “(Sebanyak) 200 rumah yang sudah dibangun menjadi rumah deret,” kata Masudin (57), warga setempat, Rabu (30/7/2025).
    Rumah-rumah yang mendapat bantuan program tersebut rata-rata sudah memiliki
    septic tank.
    Namun, rumah yang berada di pesisir atau tidak termasuk penerima bantuan masih banyak yang belum memiliki
    septic tank
    pribadi.
    “Iya, rata-rata rumah di daerah pesisir menggantung di atas laut. Rumah pinggir laut rata masih belum memiliki
    septic tank
    ,” ungkap Patmo (48), warga lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.