kab/kota: Kalibaru

  • Blusukan ke Kalibaru, AHY Cek Proyek Penghalau Banjir di Utara Jakarta – Page 3

    Blusukan ke Kalibaru, AHY Cek Proyek Penghalau Banjir di Utara Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan jajarannya melakukan kunjungan kerja ke tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Kalibaru di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024).

    Pada kesempatan itu, AHY mengatakan, pemerintah menyadari bahwa masyarakat di pesisir utara Jakarta selalu terancam akan bencana, khusus ya banjir rob akibat penurunan muka tanah.

    “Land subsidence atau penurunan permukaan tanah itu terjadi setiap saat. Bahkan di beberapa tempat itu dalam setahun bisa menurun 10 cm. Kalau tidak ada upaya apapun, ini berbahaya,” tegas AHY.

    Penurunan permukaan tanah otomatis berdampak terhadap pada potensi bencana banjir bagi warga pesisir Jakarta. Langkah antisipatif dilakukan melalui proyek tanggul pantai NCICD Kalibaru setinggi 4,8 meter.

    Tidak cukup dengan itu, pemerintah melalui Kementerian PU juga membuat sistem polder berupa kolam retensi. Sehingga ketinggian air saat curah hujan tinggi bisa dialihkan.

    “Ini juga penting, kita tidak berharap masyarakat itu juga terganggu dengan sampah dan juga limbah. Jadi sanitasi harus diperbaiki setiap saat. Ini adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup seperti yang diharapkan dan menjadi visi besar dari pak Presiden Prabowo Subianto,” imbuh dia.

    Pembangunan Infrastruktur

    Selain mencegah bencana, AHY pun telah diberi mandat oleh Prabowo bahwa pembangunan infrastruktur ke depan harus selalu diorientasikan untuk menjaga keselamatan dan kualitas hidup rakyat.

    Dalam hal ini, ia tak ingin warga pesisir laut Jakarta bergantung pada air tanah yang menyebabkan permukaan tanah terus merosot. Untuk itu, pemerintah bakal menyuplai air baku ke penduduk Jakarta dari dua titik, yakni Bendungan Karian dan Bendungan Jatiluhur II.

    “Contohnya, ketika kita mencegah terjadinya penurunan permukaan tanah karena begitu besarnya mengambil air dari dalam tanah. Ini terjadi eksploitasi tentu setelah puluhan tahun. Kita berupaya agar ada suplai air, termasuk air baku, yang juga bisa mensupport kebutuhan warga,” ungkapnya.

    “Itulah mengapa kami memastikan agar SPAM Jatiluhur bisa memberikan suplai kurang lebih 3.200 liter per detik. Dan kami juga berupaya agar Karian dari Banten bisa juga segera berproduksi atau operasional,” ujar AHY.

  • Setelah Ditutup 2 Pekan, Pendakian Gunung Raung Dibuka Kembali

    Setelah Ditutup 2 Pekan, Pendakian Gunung Raung Dibuka Kembali

    Liputan6.com, Banyuwangi – Setelah dua pekan ditutup karena kebakaran lahan, pendakian Gunung Raung via Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi akhirnya dibuka kembali. Dibukanya jalur resmi diberlakukan pada tanggal 1 November 2024.

    Dibukanya kembali jalur pendakian itu tertuang dalam surat pengumuman Sekretariat Pendakian Gunung Raung via Wonorejo-Kalibaru nomor B.027/Pan.Pel/Mt.Raung/X/2024 tertanggal 29 Oktober 2024. Yang isinya memberikan sinyal kembsli dibukanya pendakian setelah vakum akibat kebakaran lahan pada 13 Oktober 2024.

    “Alhamdulillah setelah kami menyurati pihak Perhutani, disepakati bahwasanya jalur pendakian dibuka pada 1 November 2024,” ujar Sekretariat Pendakian Via Wonorejo-Kalibaru, Eko Wahyudiyanto Rabu (30/10/2024).

    Eko menambahkan, pembukaan jalur dikarenakan titik api yang sebelumnya membakar lahan kosong di petak 74e, di sekitaran Krikilan, Kecamatan Glenmore dipastikan telah padam. Atas alasan tersebut akhirnya pihak Perhutani membuka kembali kran pendakian setelah sebelumnya ditutup demi keselamatan pendaki.

    “Bahwa kondisi lahan sekitar hutan lindung di petak 74e sepanjang jalur pendakian saat ini titik api sudah padam sepenuhnya. Ditambah lagi kerap terjadi hujan mengguyur kawasan lereng Raung,” jelasnya.

    Dibukanya kembali jalur pendakian ini membawa angin segar bagi masyarakat sekitar yang sebagian menggantungkan hidup lewat jasa porter, ojek, maupun pemandu wisata. Ditutupnya jalur pendakian praktis mematikan sementara mata pencaharian sehari-hari mereka.

  • Tak sebatas penyambung lidah, LMK harus tetap ambil bagian di wilayah

    Tak sebatas penyambung lidah, LMK harus tetap ambil bagian di wilayah

    Sumber foto: ME Sudiono/elshinta.com.

    Tak sebatas penyambung lidah, LMK harus tetap ambil bagian di wilayah
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Senin, 28 Oktober 2024 – 16:06 WIB

    Elshinta.com – Sebelum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, warga kini melakukan pemilihan Ketua RT (Rukun Tetangga) dan LMK (Lembaga Masyarakat Kelurahan) dari setiap RW (Rukun Warga) untuk mewakili masyarakat atau warga wilayah RW tersebut. 

    Seperti pelaksanaan pemilihan perwakilan LMK di wilayah RW 06 Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Dua kandidat yang dicalonkan, yakni no. 1 Sardimanto dan no. 2 Samin, dimenangkan Sardimanto dengan mendapat suara sebanyak 59 suara dari total 83 suara pemilih

    Acara pemilihan yang dipimpin Sekel (Sekretaris Kelurahan) Nasikin, selaku Ketua PPBC (Panitia Pemilihan Bakal Calon), ditinjau Lurah Kalibaru, Rusmin, yang didampingi Babinsa Serka Irianto, dan Babinkamtibmas

    Dalam membangun pemberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi keluarga, perlindungan anak, kemitraan maka dibutuhkan kebersamaan, kepercayaan, dan pemahaman yang sama

    “Kebersamaan tuh sangat penting untuk membangun wilayah. Kebersamaan, kepercayaan gitu kan, kemitraan harus kita lakukan, dan harus pemahaman. Paling ngga pada saat kita satu pemahaman itu bisa jalan bareng-bareng” ungkap LMK terpilih Sardimanto, Sabtu (26/10).

    “Tentu dalam hal pemberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi, dan kemitraan juga bisa, bicara tentang perlindungan anak, dan peningkatan ekonomi keluarga” lanjut Sardi, sapaan akrab Sardimanto kepada Reporter Elshinta, ME Sudiono.

    Hal penting yang harus dilakukan LMK adalah komunikasi kepada ketua wilayah dan tokoh masyarakat setempat yang diwakili, agar semua dapat diselesaikan dengan baik

    “Masalah apapun bila diawali dengan diskusi dan komunikasi, maka diyakini akan selesai, lewatnya bisa macam-macam. Bisa lewat pengajian, lewat pertemuan rutin dan masih banyak lagi” tutur Sardimanto meyakinkan.

    “Sehingga nanti dengan diskusi, dengan komunikasi, saya fikir bisa berjalan dengan baik. Dan harapannya LMK bisa berperan ya untuk masyarakat, jangan hanya penyambung lidah, tapi paling tidak bisa berperan bersama pemerintah dengan mitra lokal, jadi bisa meningkatkan masyarakat, langsung terjun ambil bagian yang ada di wilayah Kalibaru” tutup Sardimanto.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Hanya di Banyuwangi, Ibu Menyusui Diwisuda, Anak Masuk PAUD Gratis

    Hanya di Banyuwangi, Ibu Menyusui Diwisuda, Anak Masuk PAUD Gratis

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Orang tua di Banyuwangi patut berlega hati jika mendapat program gratis masuk PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini. Ya, program itu benar-benar bisa terwujud jika orang tua memenuhi persyaratan.

    Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memang tengah melakukan program gratis masuk PAUD. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi orang tua, salah satunya tentang riwayat pemberian air susu ibu (ASI).

    Catatannya, orang tua khususnya ibu harus memberikan ASI paling tidak selama enam bulan, hingga dua tahun.

    Program ini berjalan melalui pendampingan Puskesmas Kalibaru Kulon bersama Dinas Pendidikan dan TP PKK Kalibaru. Para ibu yang baru melahirkan mendapat pendampingan untuk memberikan ASI eksklusif minimal selama enam bulan.

    Selain itu, para ibu juga mendapat arahan mengonsumsi nutrisi yang mendukung kelancaran ASI. Bahkan, ibusui dari keluarga kurang mampu juga mendapat perhatian.

    Mereka mendapat makanan dan nutrisi yang berasal dari program gotong royong Banyuwangi. Di antaranya, Banyuwangi Berbagi, Belanja di Hari Cantik, program penanganan stunting, dan berbagai program lainnya.

    “Tidak mudah memberikan ASI, butuh kesabaran. Tapi manfaatnya sangat besar dan lama, karena akan dirasakan hingga anak tumbuh dewasa,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat mewisuda dan memberikan sertifikat pada ratusan ibu yang telah memberikan ASI Ekslusif minimal selama 6 bulan, di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru.

    Saat itu, Bupati Ipuk mewisuda 250 orang ibu. Mereka para ibu menyusui yang berhasil memberikan ASI Eksklusif.

    “Kami sangat menghargai semua pihak di Kecamatan Kalibaru yang menginisiasi program ini. Bahkan untuk mendorong ibu-ibu memberikan ASI hingga 2 tahun diberikan insentif pendidikan. Ini sangat keren,” kata Ipuk.

    Dalam program ini tidak hanya sertifikat ASI ekslusif, para ibu yang berhasil memberikan ASI hingga dua tahun usia anak juga akan diberikan sertifikat. Sertifikat dua tahun ASI itu dapat digunakan untuk mendaftarkan anaknya sekolah Paud gratis.

    “Dengan program ini kami harapkan bisa mencetak generasi masa depan yang berkualitas. Ini layak dicontoh kecamatan lainnya,” kata Ipuk.

    Selain penting untuk tumbuh kembang anak, Ipuk mengatakan ASI juga dapat menghindari anak dari stunting. Karena itu, Ipuk mendorong agar ibu-ibu bisa melanjutkan memberikan ASI pada anaknya hingga usia dua tahun.

    Sementara itu, Kepala Puskesmas Kalibaru Kulon, Hadi Kusairi, wisuda ibu menyusui tersebut berasal dari enam desa di Kalibaru.

    “Kami punya data by name by adress para ibu yang baru melahirkan. Mereka mendapat pendampingan dari Puskesmas dan PKK, untuk dipantau dan disuport memberikan ASI ekslusif pada anaknya,” kata Hadi.

    Beruntungnya, usai diwisuda dan mendapatkan sertifikat, ibu tersebut bisa mendaftarkan anaknya ke PAUD secara gratis.

    “Kami telah bekerjasama dengan korwil satdik Dinas Pendidikan, bagi mereka yang berhasil memberikan ASI hingga dua tahun akan dibebaskan uang pendaftaran masuk PAUD di seluruh wilayah Kecamatan Kalibaru,” tambah Hadi. [rin/but]

  • Bupati Banyuwangi Ngantor di Desa, Temukan Potensi Unik di Kaki Raung

    Bupati Banyuwangi Ngantor di Desa, Temukan Potensi Unik di Kaki Raung

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kali ini ngantor di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru. Ternyata, di desa ini banyak menyimpan potensi yang melimpah khususnya di bidang pertanian.

    Desa yang berada di lereng Gunung Raung ini memiliki hawa yang sejuk, sehingga sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian. Di antaranya, kopi, sayur mayur, buah-buahan, hingga hewan ternak khususnya domba, serta beragam potensi lainnya.

    Banyuanyar juga dikenal sebagai daerah penghasil kopi. Luasan kebun kopi rakyat di desa ini 50,82 ha dengan produksi antara 3 kwintal hingga 1,5 ton. Di desa ini memiliki kopi andalan yakni kopi Yellow dan Orange Bourbound.

    Biji kopi ini berwarna kuning dan oranye yang merupakan biji kopi peninggalan zaman Belanda. “Untuk kopi Dinas Koperasi dan UMKM bisa membantu untuk branding dan packaging, agar pasarnya lebih luas. Kopi ini bisa menjadi khas Kalibaru,” kata Ipuk.

    Ipuk juga mengunjungi sentra pertanian, yang berada di Dusun Lekap pekarangan. Warga di dusun ini mayoritas menanam sayur mayur di lereng gunung Raung, secara tumpangsari di kebun tanaman kopi. Sayur mayur yang dihasilkan dari sini dipasok ke berbagai pasar di Banyuwangi.

    Ipuk bertemu dan berdialog dengan kelompok peternak domba. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra domba di Banyuwangi. Terdapat total populasi domba sekitar 5.000 ekor. Ada domba Sopas, Dormas, juga ras ekor gemuk.

    “Ini bagus. Kami akan minta dinas pertanian untuk mendampingi terus, dan memberikan pelatihan-pelatihan bagi para peternak. Misalnya pelatihan pembuatan kompos ataupun pembuatan pakan ternak,” pungkas Ipuk. [rin/but]

  • Bupati Banyuwangi Dapat Doa dan Nasihat dari 4 Kiai Sepuh

    Bupati Banyuwangi Dapat Doa dan Nasihat dari 4 Kiai Sepuh

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memperkuat kebersamaan di momen lebaran dengan mengunjungi kediaman para kiai sepuh di daerahnya. Ipuk mengajak serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD), di antaranya Sekretaris Daerah, Asisten, hingga sejumlah kepala dinas.

    Pertama, Bupati Ipuk bersama rombongan berkunjung ke kediaman Kiai Suyuti Toha, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo. Kiai kelahiran 1941 tersebut merupakan pengasuh Ponpes Mansyaul Huda.

    “Kami ingin silaturahmi, sekaligus minta nasihat dan tambahan doa, semoga pemerintah daerah ini bisa bekerja secara optimal,” ungkap Ipuk.

    Tak sekedar berkunjung, Bupati Banyuwangi ini juga mendapat doa dari Kiai Suyuti Toha.

    “Semoga bisa berjalan dengan sukses. Program-program yang dijalankan dapat mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Dihindarkan dari segala macam marabahaya, bencana dan bala. Menjadi daerah yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur,” tutur Kiai Suyuti Toha.

    Begitu juga saat bertandang ke KH. Zainullah Marwan. Pengasuh PP. Al-Falah, Buluagung, Siliragung juga mendoakan Banyuwangi dan jajaran OPD beserta seluruh stafnya diberikan kekuatan dan kesehatan menjalankan tugasnya.

    “Mugi-mugi amanah, barokah, manfaat sedanten,” ungkapnya dengan bahasa Jawa.

    Tak berhenti di situ, Bupati Ipuk lantas mengunjungi kediaman KH. Hasan Thoha di Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Di Pesantren Darul Maghfur al-Khatiby ini, Bupati Ipuk justru mendapat nasehat.

    “Jaga ibadah. Di tengah padatnya aktivitas kerja, ibadah tak boleh ditinggalkan. Jika ibadah terjaga, insyallah seluruh persoalan akan diberikan kemudahan dan kelancaran,” katanya.

    Selain itu, Ipuk juga bersilaturahmi ke beberapa pesantren lainnya. Di antaranya adalah ke Pesantren Bustanul Makmur, Genteng, PP. Ummul Quro, Glenmore, PP. An-Nur, Kalibaru dan Pesantren Al-Munawwiri, Sempu. Selain itu, juga berziarah di makam KH. Hasan Abdillah di Sepanjang, Glenmore. [rin/but]

     

  • Sirekap KPU Rawan Keanehan, Masyarakat Harus Aktif Mengawal

    Sirekap KPU Rawan Keanehan, Masyarakat Harus Aktif Mengawal

    Jakarta

    Usai dilakukannya pencoblosan kemarin, Rabu (14/2), masyarakat diajak untuk memantau perkembangan hasil Pemilu 2024 tersebut. Ahli siber meminta partisipasi masyarakat untuk mengecek hasil Sirekap milik KPU.

    Sebagai informasi, Sirekap adalah singkatan dari Sistem Informasi Rekapitulasi, sebuah aplikasi yang dibuat oleh KPU untuk memudahkan masyarakat melihat hasil penghitungan suara Pemilu 2024 di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).

    Chairman lembaga riset siber CISSReC, Pratama Persadha, mengatakan telah ditemukan keanehan hasil penghitungan suara pada situs pemilu2024.kpu.go.id pada salah satu TPS, yaitu TPS 013 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, dimana jumlah suara yang dimasukkan ke dalam sistem berbeda dengan lembar C1. Selisih sampai 500 suara!

    “Tidak hanya jumlah suara, beberapa data yang tertampil di situs KPU tersebut juga berbeda dengan form C1, seperti jumlah DPT serta jumlah suara sah,” ujar Pratama kepada detikINET, Kamis (15/2/2024).

    Pratama menjelaskan pada situs KPU, TPS tersebut terdapat 301 jumlah pengguna, sedangkan form C1 tertulis jumlah pemilih dalam DPT adalah 236. Sementara, sesuai dengan surat suara yang diterima oleh TPS tersebut yaitu sejumlah 241 surat suara.

    Lebih lanjut, keanehan lainnya adalah jumlah suara sah di situs KPU hanya tertera dua suara, sedangkan di form C1 sejumlah 202 suara. Padahal, kata Pratama, pada baris jumlah seluruh suara sah dan suara tidak sah adalah betul sejumlah 204 suara sesuai dengan form C1 nya.

    “Namun yang lebih memprihatinkan adalah jumlah perhitungan suara pemilihan presiden, dimana jumlah suara untuk paslon nomor 2 Prabowo-Gibran jumlah suara yang diperoleh tertulis di situs KPU adalah 617 suara, kelebihan 500 suara dari yang seharusnya adalah 117 suara seperti yang tertera pada form Plano C1,” tuturnya.

    Jika dilihat pada data TPS tersebut, Pratama mengatakan, sepertinya sistem entry data yang dipergunakan oleh KPU tidak memiliki fitur error checking, dimana seharusnya hal tersebut mudah saja dimasukkan pada saat melakukan pembuatan sistem, sehingga kesalahan memasukkan data baik disengaja maupun tidak disengaja tidak dapat terjadi.

    “Jika dilakukan error checking pada saat entry, sistem akan menolak jika jumlah perolehan suara pemilihan presiden di atas jumlah suara yang sah. Kemudian Sistem juga akan menolak jika penjumlahan jumlah suara sah ditambah surat suara tidak sah tidak sama dengan baris jumlah seluruh suara sah dan suara tidak sah,” kata ahli siber ini.

    Menurutnya, siapapun pemenang kontestasi politik ini merupakan pilihan terbaik bangsa Indonesia, akan tetapi hal seperti ini seharusnya tidak terjadi karena rawan untuk menjadi kesalahan.

    “Oleh karena itu dihimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang bisa mengakses hasil perhitungam suara di TPS masing-masing untuk mengecek.di website infopemilu2024.kpu.go.id kemudian pilih TPS masing-masing dan cek hasil perhitungan suaranya, pastikan bahwa hasil yang ditampilkan di situs KPU tersebut sama persis dengan suara yang ada di TPS,” pungkas dia.

    (agt/fay)