kab/kota: Kairo

  • Ancaman Erdogan ke Militan Kurdi Usai Rezim Bashar Al Assad Tumbang

    Ancaman Erdogan ke Militan Kurdi Usai Rezim Bashar Al Assad Tumbang

    Jakarta

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menganggap militan Kurdi di Suriah sebagai bagian dari milisi terlarang yang mengobarkan pemberontakan terhadap Ankara selama puluhan tahun. Erdogan menyerukan militan Kurdi untuk segera meletakkan senjata atau akan “dikuburkan” bersama senjata mereka.

    “Para pembunuh separatis harus memilih untuk mengucapkan selamat tinggal pada senjata mereka, atau mereka akan dikuburkan di tanah Suriah bersama dengan senjata-senjata mereka,” ucap Erdogan saat berbicara kepada para anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (26/12/2024).

    “Kita akan memberantas organisasi teroris yang berupaya membangun dinding darah antara kita dengan saudara-saudara kita,” sebutnya.

    Pernyataan itu disampaikan Erdogan saat Suriah kini dikuasai pasukan pemberontak yang didukung Turki, yang berhasil menggulingkan rezim pemerintahan Bashar al-Assad pada awal bulan ini.

    Usai rezim Assad tumbang, otoritas Ankara berulang kali mendesak agar milisi YPG Kurdi segera dibubarkan. Turki menegaskan bahwa kelompok itu tidak memiliki tempat dalam masa depan Suriah.

    Faksi-faksi utama Kurdi di Suriah berada dalam posisi tidak menguntungkan sejak pergantian kepemimpinan terjadi di negara tersebut.

    “Daesh, PKK dan afiliasi mereka — yang mengancam kelangsungan hidup Suriah — harus dibasmi,” cetus Erdogan saat berbicara kepada wartawan ketika kembali dari menghadiri pertemuan puncak di Kairo, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (21/12/2024).

    Daesh merupakan nama Arab untuk menyebut ISIS, sedangkan PKK merupakan kependekan dari Partai Pekerja Kurdistan, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan beberapa negara lainnya.

    Turki menganggap Pasukan Pertahanan Suriah (SDF) sebagai organisasi teror karena didominasi oleh YPG, sebuah kelompok Kurdi yang disebut terkait dengan militan PKK yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun di negara tersebut.

    Namun, SDF yang didukung AS memimpin perang melawan ISIS di Suriah pada tahun 2019 lalu. Washington menganggap SDF sebagai kelompok yang “penting” untuk mencegah kebangkitan ekstremis di kawasan tersebut.

    Erdogan, dalam pernyataannya, menyebut pemerintahannya telah mengambil “langkah-langkah pencegahan” terhadap kelompok-kelompok yang menjadi ancaman bagi Turki.

    “Mustahil bagi kami untuk menerima risiko seperti itu,” ujarnya, sembari menyatakan harapan agar pemimpin baru Suriah tidak akan memiliki untuk bekerja sama dengan kelompok ekstremis tersebut.

    (idh/taa)

  • Israel Terus Gempur Gaza Palestina, 23 Orang Tewas dalam 24 Jam Terakhir

    Israel Terus Gempur Gaza Palestina, 23 Orang Tewas dalam 24 Jam Terakhir

    Jakarta

    Israel terus menggempur Gaza. Sebanyak 23 orang tewas di wilayah Palestina dalam 24 jam terakhir.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/12/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada Rabu (25/12) bahwa 23 orang tewas di wilayah Palestina dalam 24 jam terakhir. Jumlah korban tewas perang secara keseluruhan kini menjadi 45.361.

    Kementerian Kesehatan mengatakan setidaknya 107.803 orang terluka dalam lebih dari 14 bulan perang antara Israel dan Hamas, yang dipicu oleh serangan kelompok Palestina itu pada 7 Oktober 2023.

    Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Semakin Dekat

    Sementara itu baru-baru ini, Hamas dan dua kelompok Palestina lainnya mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata Gaza dengan Israel “lebih dekat dari sebelumnya”. Asalkan Israel tidak memberlakukan persyaratan baru.

    Seperti dilansir AFP, Minggu (22/12), minggu lalu negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat diadakan di Doha, yang menghidupkan kembali harapan akan tercapainya kesepakatan.

    “Kemungkinan tercapainya kesepakatan (untuk gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan) lebih dekat dari sebelumnya, asalkan musuh berhenti memberlakukan persyaratan baru,” kata Hamas, Jihad Islam, dan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina yang berhaluan kiri dalam sebuah pernyataan bersama yang langka yang dikeluarkan setelah perundingan di Kairo pada Jumat (20/12).

    Seorang pemimpin Hamas mengatakan bahwa perundingan telah membuat “kemajuan yang signifikan dan penting” dalam beberapa hari terakhir.

    (whn/whn)

  • Presiden Prabowo lakukan pertemuan dengan Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi

    Presiden Prabowo lakukan pertemuan dengan Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi

    Rabu, 18 Desember 2024 20:30 WIB

    Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi (kanan) menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Kairo, Mesir, Rabu (18/12/2024). Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan itu melakukan pertemuan tete-a-tete dengan Presiden El-Sisi, serta pertemuan bilateral bersama delegasi kedua negara. ANTARA FOTO/Mentari Dwi Gayati/YU

    Pertemuan bilateral Indonesia dan Mesir

    Pertemuan bilateral Indonesia dan Mesir. Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan saat pertemuan dengan Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Kairo, Mesir, Rabu (18/12/2024). Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan itu melakukan pertemuan tete-a-tete dengan Presiden El-Sisi, serta pertemuan bilateral bersama delegasi kedua negara. ANTARA FOTO/Mentari Dwi Gayati/app/nym.ANTARA FOTO/MENTARI DWI GAYATI (ANTARA FOTO/MENTARI DWI GAYATI)

  • Viral Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8, Mayor Teddy Bantah, Sebut Tukar Urutan Bicara

    Viral Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8, Mayor Teddy Bantah, Sebut Tukar Urutan Bicara

    TRIBUNJATIM.COM – Media sosial dihebohkan dengan potongan video dengan narasi Presiden Turki Reccep Tayyib Erdogan walk out saat Presiden Prabowo pidato di KTT D-8.

    Adapun video itu menjadi berbincangan hingga viral di media sosial.

    Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy pun akhirnya buka suara memberikan klarifikasi atas isu yang beredar.

    Pihaknya membantah Presiden Erdogan walk out saat Prabowo pidato.

    Mayor Teddy menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

    Dikatakan Mayor Teddy, Erdogan sempat meminta maaf dan berkomunikasi dengan Prabowo untuk bertukar urutan pidato.

    Pasalnya, sesi acara tersebut telah mundur dari waktu yang dijadwalkan, sementara sang kepala negara sudah memiliki agenda lain.

    Adapun peristiwa ini berlangsung saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D8 di Kairo, Turki, Kamis (19/12/2024).

    Ditemui saat konferensi pers di ruang pers Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (23/12/2024), Teddy membantah isu walk out tersebut.

    “Oh, ya enggaklah,” kata Teddy, dikutip dari Kompas.com.

    Teddy menyampaikan momen itu terjadi di sesi kedua di KTT D-8, sesi khusus yang membahas Gaza dan Lebanon.

    Seharusnya, Presiden Prabowo menjadi pembicara pertama, seperti di sesi pertama.

    Detik-detik kursi Presiden RI Prabowo Subianto disenggol Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat walk out dari konferensi tingkat tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir. (Tangkapan video YouTube Sekretariat Presiden)

    Sesi pertama sendiri mundur di luar jadwal, yang seharusnya selesai pukul 12.30 waktu setempat.

    “Harusnya selesai jam 12.30, ternyata baru selesai jam 14.30. Akhirnya, sesi kedua baru dimulai jam 15.00,” ungkap Teddy.

    Adapun sebelum sesi kedua, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan sempat makan siang bersama dan duduk bersebelahan.

    Lalu, Presiden Erdogan meminta izin untuk bertukar urutan berbicara karena harus meninggalkan lokasi pleno lebih awal.

    “Jadi saat sesi kedua dimulai, Presiden Erdogan berbicara duluan dan minta maaf karena harus meninggalkan lokasi pleno. Baru kemudian, giliran Pak Presiden Prabowo berbicara,” kata Teddy.

    Sebelumnya, viral potongan video yang menampilkan Erdogan walk out saat Prabowo berbicara di sesi khusus membahas Palestina di KTT D-8.

    Dalam sesi itu, Prabowo menekankan bahwa negara muslim harus bersatu.

    Sebelumnya viral video Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan keluar ruangan saat Presiden RI Prabowo Subianto baru mulai berpidato di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D8.

    Peristiwa ini pun viral dan menjadi sorotan publik hingga menimbulkan sejumlah spekulasi.

    Adapun pertemuan ini dilangsungkan di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024).

    Dilansir Tribun Sulbar dari laman YouTube Sekretariat Presiden, tampak para kepala negara D8 dan rombongan duduk melingkar di ruang pertemuan.

    Terlihat beberapa delegasi mulai keluar dari ruangan tersebut.

    Kemudian, saat Prabowo baru mengucapkan salam, Erdogan melintas di belakang kursinya.

    Erdogan lewat di depan Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya, dan sempat menyenggol kursi Presiden RI.

    Mayor Teddy sempat melirik ke arah Erdogan dengan tatapan yang tajam.

    Reaksi mantan ajudan Prabowo ini pun ramai menarik perhatian masyarakat hingga viral dibagikan di media sosial.

    Namun, Prabowo tampak tak terganggu dengan kejadian tersebut dan terus melanjutkan pidatonya.

    Terkait hal ini, Juru Bicara Kemenlu RI Roy Soemirat memberikan penjelasan.

    Menurutnya, para ketua delegasi sering melakukan pertemuan pararel antara satu sama lain di tengah pertemuan internasional seperti KTT D8.

    Misalnya pertemuan bilateral antar Presiden dua negara yang biasanya berlangsung di ruangan lain.

    Sehingga, bukan hal yang mengherankan jika ada beberapa pemimpin negara yang keluar di saat KTT masih berlangsung.

    Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan saat berpidato di KTT D8, Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024). (Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera English)

    “Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB),” kata Juru Bicara Kemenlu RI Roy Soemirat seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (22/12/2024).

    Meski begitu pihaknya tak dapat berkomentar mengenai jadwal Erdogan sebagai ketua delegasi negara lain yang keluar ruangan saat Prabowo berpidato.

    “Masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.”

    Roy Soemirat memastikan Prabowo dan Erdogan telah melakukan pertemuan bilateral dalam suasana yang akrab dan bersahabat.

    “Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin melakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat, termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT,” tandasnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Bukan Demam, Seskab Sebut Prabowo Batal Temui PM Malaysia karena Urusan Penting

    Bukan Demam, Seskab Sebut Prabowo Batal Temui PM Malaysia karena Urusan Penting

    Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membantah Presiden Prabowo Subianto batal bertemu Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim karena demam.

    “Ada keperluan penting di Jakarta jadi harus kembali segera,” katanya Senin (23/12/2024), dikutip dari Antara.

    Menurut Teddy, Prabowo saat ini sedang dalam kondisi yang baik-baik saja. Batalnya pertemuan dengan PM Malaysia karena ada keperluan penting.

    Setibanya di Jakarta, Prabowo langsung menggelar rapat bersama sejumlah Menteri untuk membahas masalah Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan kunjungan ke Malaysia untuk bertemu dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim, selepas agenda KTT D-8.

    Namun agenda tersebut batal dengan alasan bahwa Presiden RI sedang demam. Hal ini diumumkan oleh Anwar Ibrahim di akun X resminya pada Senin (23/12).

    “Malam tadi [Minggu] beliau mohon menangguhkan pertemuan untuk beberapa hari kerana demam. Mendoakan agar Presiden Prabowo diberi kesembuhan sesegera mungkin sekaligus menyambung rencana pertemuan dua negara,” ujarnya di akun X atau Twitter @anwaribrahim, Senin.

    Anwar pun melanjutkan bahwa pada Kamis (26/12) mendatang pun dirinya juga dijadwalkan menemui mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra untuk membahas topik seputar agenda Asean.

    Saya dan keluarga sudah di Pulau Langkawi bagi menerima kunjungan sahabat, Presiden Prabowo Subianto hari ini.

    Namun, malam tadi beliau mohon menangguhkan pertemuan untuk beberapa hari kerana demam. Mendoakan agar Presiden Prabowo diberi kesembuhan sesegera mungkin sekaligus… pic.twitter.com/ero4181osI

    — Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) December 23, 2024

    Sebelumnya, Prabowo baru saja melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Kairo, Mesir, pada Kamis untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8).

    Dalam KTT D-8 ini, Presiden Prabowo berbicara pada sesi pleno yang mengangkat tema “Investing in Youth and Supporting SME’s: Shaping Tomorrow’s Economy.”

    Selain itu, orang nomor satu di Indonesia itu juga akan berbicara pada sesi spesial yang membahas mengenai situasi di Palestina dan Lebanon.

    Di sela-sela kegiatan KTT, Kepala Negara juga diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara yang hadir. Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan diplomatik Indonesia dengan negara-negara sahabat.

    Turut mendampingi Presiden dalam KTT D8 yaitu Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas, dan Duta Besar Republik Indonesia di Kairo Lutfi Rauf.

  • Hamas: Gencatan Senjata Perang Gaza Sudah Dekat Kecuali Israel Minta Syarat Baru – Halaman all

    Hamas: Gencatan Senjata Perang Gaza Sudah Dekat Kecuali Israel Minta Syarat Baru – Halaman all

    Hamas: Gencatan Senjata Sudah Dekat Kecuali Israel Minta Syaratan Baru
     
     
     
    TRIBUNNEWS.COM – Tiga faksi milisi Pembebasan Palestina, dilaporkan optimistis kalau peluang tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan akan semakin dekat jika Israel tidak menetapkan persyaratan baru, Khaberni melaporkan, Selasa (24/12/2024).

    Terkait itu, seorang pemimpin Gerakan Perlawanan Hamas mengindikasikan kalau kesepakatan tersebut dapat mewujudkan sebelum akhir tahun, jika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tidak memblokirnya.

    Hamas mengatakan – dalam pernyataannya kalau delegasi pihaknya, Jihad Islam, dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina, bertemu di Kairo apda Jumat pekan lalu, guna membahas jalannya perang Israel di Gaza.

    Mereka juga membahas perkembangan negosiasi tidak langsung untuk gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran tahanan, dan semua variabel determinan di tingkat regional.

    Hamas mengatakan, delegasi tiga faksi Palestina sepakat bahwa “kemungkinan mencapai kesepakatan lebih dekat dari sebelumnya jika musuh berhenti menetapkan persyaratan baru.”

    Hamas menambahkan, “Kami sepakat dengan para pemimpin Jihad dan Front Populer untuk terus berkomunikasi dan berkoordinasi mengenai semua perkembangan terkait agresi Israel terhadap rakyat kami dan negosiasi gencatan senjata.”

    Hamas juga menyatakan, pihaknya berdiskusi dengan PIJ dan Front Populer mengenai proyek komite dukungan masyarakat untuk mengelola Jalur Gaza, dan pentingnya memulai langkah-langkah praktis untuk membentuk komite tersebut dan mengumumkannya sesegera mungkin.

    Perbedaan yang Tak Mengganggu

    Dalam konteks terkait, Agence France-Presse melansir ucapan seorang pemimpin Hamas, yang mengatakan:

    “Diskusi telah berlangsung lama dan penting, dan sebagian besar poin terkait isu gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah disepakati, dan beberapa poin penting telah disepakati. Tetap ada kesenjangan, tapi tidak mengganggu (peluang kesepakatan).”

    Pemimpin Hamas ini menambahkan, dengan syarat namanya tidak dipublikasikan,  kalau “Perjanjian tersebut dapat terwujud sebelum akhir tahun ini jika Netanyahu tidak mengganggu perjanjian tersebut dengan persyaratan baru.”

    Dia menjelaskan, “Perjanjian tersebut, jika diumumkan dan dilaksanakan, akan menetapkan penghentian perang secara bertahap dan penarikan militer Israel secara bertahap dari Jalur Gaza, namun perjanjian tersebut berakhir dengan kesepakatan serius untuk pertukaran tahanan, penghentian perang secara permanen, dan penghentian perang secara permanen. penarikan penuh dari Jalur Gaza, kembalinya para pengungsi, dan tidak kembalinya permusuhan dengan jaminan mediator dan rekonstruksi internasional.”

    Israel: Kondisi Negosiasi Membaik

    Kemarin lusa, kantor Netanyahu memberi tahu keluarga tahanan di Jalur Gaza bahwa kondisi untuk mencapai kesepakatan pertukaran dengan faksi-faksi Palestina telah “membaik” meski belum mencapai kesepakatan akhir.

    Menurut surat kabar “Israel Today”, ini adalah pertama kalinya kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang berbicara tentang “perkembangan” dalam negosiasi sejak awal perang genosida – yang dilancarkan Israel terhadap batu, pohon, dan segala yang terkait rakyat Palestina. – pada tanggal 7 Oktober 2023.

    Selasa lalu, media Mesir memberitakan bahwa Kairo dan Doha melakukan upaya intens dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Israel menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina di penjara-penjaranya, dan diperkirakan ada 100 tahanan Israel yang ditahan oleh milisi perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

    Adapun Hamas mengumumkan bahwa puluhan dari mereka (sandera Israel) terbunuh dalam serangan acak Tentara Israel.

    Hamas telah berulang kali menegaskan selama beberapa bulan terakhir kesiapannya untuk mencapai kesepakatan, dan mengumumkan persetujuannya pada Mei lalu atas proposal yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden.

    Namun, Netanyahu mundur dari usulan Biden, dengan mengajukan syarat baru, terutama soal kelanjutan perang genosida dan keengganannya menarik tentara Israel dari Gaza.

    Sementara Hamas menuntut penghentian perang sepenuhnya, penarikan total tentara pendudukan Israel, dan kesepakatan pertukaran yang adil.

    Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengumumkan kalau tentara Israel bermaksud mengambil kendali keamanan di Jalur Gaza dan berhak beroperasi di sana setelah perang, seperti yang terjadi di Tepi Barat yang diduduki.

    Pihak oposisi dan keluarga tahanan Israel menuduh Netanyahu menghalangi perjanjian tersebut, demi mempertahankan posisi dan pemerintahannya.

    Para menteri Israel dari kelompok ultranasionalis ekstrem, termasuk Menteri Keamanan Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mengancam akan mundur dari pemerintahan dan menggulingkannya jika syarat penghentian perang Gaza diterima Israel.

    Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan – sejak 7 Oktober 2023 – genosida di Gaza yang menyebabkan hampir 153.000 warga Palestina menjadi martir dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan yang menewaskan puluhan orang. anak-anak dan orang tua.

    Israel melanjutkan pembantaiannya di hadapan seluruh dunia, mengabaikan dua surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional pada tanggal 21 November, terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Galant, karena melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap warga Palestina di Gaza.
     

  • Fakta-fakta Erdogan Walkout saat Prabowo Pidato Versi Mayor Teddy dan Dubes Turki

    Fakta-fakta Erdogan Walkout saat Prabowo Pidato Versi Mayor Teddy dan Dubes Turki

    Bisnis.com, JAKARTA – Aksi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang meninggalkan ruangan atau walkout saat Presiden Prabowo Subianto berpidato saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir masih menjadi sorotan. 

    Reaksi publik dari aksi ini turut melahirkan pertanyaan terkait dengan ada atau tidak aturan pemimpin Negara boleh meninggalkan ruangan saat berada di dalam KTT. 

    Secara umum, tidak ada aturan formal yang melarang seorang pemimpin negara untuk melakukan walkout saat menghadiri KTT. Namun, walkout memang merupakan tindakan yang sangat jarang dan biasanya dianggap sebagai langkah yang kontroversial atau diplomatik, karena dapat menandakan ketegangan atau ketidaksepakatan yang serius.

    Kendati demikian, keputusan seorang pemimpin negara untuk meninggalkan sebuah pertemuan KTT biasanya lebih dipandang sebagai reaksi terhadap situasi tertentu dan bukan hal yang diatur secara resmi dalam aturan pertemuan internasional.  

    Duta Besar Turkiye untuk Indonesia Talip Küçükcan pun mengamini bahwa para pemimpin mungkin mengadakan pertemuan bilateral selama forum multilateral. Mengingat, Presiden Erdoğan juga memiliki jadwal untuk melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan para kepala negara.

    “Dia menghadiri salah satunya selama pidatonya. Itulah yang merupakan praktik diplomatik yang normal dan umum. Faktanya, hubungan Turki-Indonesia makin kuat dan para pemimpin kita terus berkomunikasi tentang berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Selasa (24/12/2024).

    Talip melanjutkan bahwa sesuai kebiasaan yang berlaku di forum international, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.

    Bahkan, kata Talip, menjadi hal yang lumrah apabila para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain.

     “Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional, termasuk di forum PBB,” katanya.

    Dia melanjutkan bahwa delegasi indonesia tidak dapat memberikan komentar terhadap jadwal ketua delegasi negara lain yang mungkin tidak dapat hadir sepenuhnya pada saat Presiden Indonesia memberikan statementnya.

    Meski begitu, Talip memastikan bahwa bapak Presiden Ke-8 RI itu berkesempatan untuk lakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah KTT, termasuk dengan Presiden Turki.  

    “Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT,” tandasnya.

    Jawaban Seskab Mayor Teddy 

    Senada, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tak pernah memilih keluar atau walk out saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pandangannya di pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Developing Eight (D-8).

    Dia menjelaskan bahwa bahwa pemimpin dari Negara Busur itu memang meminta izin untuk bertukar urutan atau giliran berbicara karena harus meninggalkan lokasi pleno lebih awal.

    “Oh ya, enggak lah [Erdogan walkout]. Itu di sesi ke-2 di KTT D8, sesi khusus yang membahas Gaza dan Lebanon. Pak Presiden Prabowo harusnya menjadi pembicara pertama, seperti di sesi 1,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (23/12/2024). 

    Dia menjabarkan bahwa dalam pleno tersebut sesi 1 mundur di luar jadwal yang diharuskan selesai jam 12.30, ternyata baru selesai jam 14.30 waktu setempat.  Akhirnya, sesi 2 baru dimulai jam 15.00. 

    Sebelum Sesi 2 di mulai, kata Teddy, Kedua tokoh Negara justru makan siang bareng dan duduk bersebelahan. Erdogan minta izin untuk bertukar urutan giliran berbicara, karena harus meninggalkan lokasi pleno lebih awal.

    “Jadi saat sesi 2 dimulai, Presiden Erdogan berbicara duluan, dan minta maaf karena harus meninggalkan lokasi pleno. Baru kemudian, giliran Pak Presiden Prabowo berbicara,” tandas Teddy.

    Sementara itu, Juru bicara Kemlu RI Rolliansyah ‘Roy’ Soemirat pun angkat bicara dengan situasi tersebut. Dia menilai sesuai kebiasaan yang berlaku di forum international, masing-masing delegasi memang memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan. 

    “Hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dgn ketua delegasi lain di ruangan lain,” ujarnya dalam pernyataan tertulisnya, Senin (23/12/2024). 

    Respons Kemenlu RI

    Oleh sebab itu, Roy melanjutkan bahwa sifat keluar masuk ruangan meeting dari masing-masing pemimpin Negara adalah hal yang lumrah. Bahkan untuk tingkat pertemuan internasional termasuk di forum pertemuan bangsa-bangsa (PBB).

    Sehingga, Roy menyebut bahwa delegasi indonesia tidak dapat memberikan komentar terhadap jadwal ketua delegasi negara lain yang mungkin tidak dapat hadir sepenuhnya pada saat presiden Prabowo memberikan statementnya. 

    Kendati demikian, dia mengatakan bahwa instansinya dapat memastikan bahwa Presiden Ke-8 RI itu juga berkesempatan untuk lakukan pertemuan singkat dgn seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah KTT, termasuk dengan Presiden Turki.

    “Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT,” pungkas Roy.

    Digelar di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir pada Kamis (19/12), terdapat video yang beredar dan langsung ramai di media sosial terkait aksi pemimpin Negara Transkontinental itu.  

    Dalam video yang dirilis Sekretariat Presiden, terlihat sejumlah delegasi berjalan hendak meninggalkan ruangan saat Presiden Ke-8 RI itu berpidato. Bahkan, terlihat sangat jelas saat Erdogan memilih berjalan melewati belakang kursi orang nomor satu di Indonesia itu.

    Erdogan terlihat seperti akan meninggalkan ruangan. Bahkan sempat menyenggol kursi Prabowo ketika dirinya tengah mengecam pelanggaran Israel terhadap hukum internasional. Meski begitu, masih ada sejumlah delegasi yang menyimak pidato Prabowo dengan seksama. Di antaranya yakni perwakilan PBB dan Palestina.

    “Kita, sekali lagi, hari ini, mengutuk pelanggaran hukum internasional, kekejaman. Tapi saya ingin mengatakan, kita harus bisa melihat situasi yang terjadi, situasi yang sesungguhnya. Kita selalu bilang mendukung Palestina, tetapi jika kita lemah, bagaimana bisa kita mendukung Palestina?” 

    Prabowo lalu menyarankan negara-negara D-8 fokus untuk memperdalam kerja sama antarnegara di sektor ekonomi biru. Salah satunya, potensi dari sektor perikanan dunia saja mencapai US$600 miliar. 

    Menurutnya, apabila negara-negara D-8 bekerja sama untuk memanfaatkan lautan yang ada, maka blok ekonomi ini bisa menjadi yang terkuat di dunia.

  • Sekjen Gerindra Bela Prabowo yang Ingin Buka Pintu Maaf Bagi Koruptor

    Sekjen Gerindra Bela Prabowo yang Ingin Buka Pintu Maaf Bagi Koruptor

    Bisnis.com, JAKARTA — Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani ikut buka suara perihal pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang ingin membuka pintu maaf bagi koruptor asalkan mengembalikan uang hasil curiannya ke negara.

    Muzani menuturkan pidato Prabowo yang kala itu dilakukan di depan mahasiswa Indonesia di Kairo, Mesir ini ingin menunjukkan bahwa menghukum harus memberi nilai manfaat. 

    “Menghukum harus memberi nilai manfaat. Termasuk menghukum kepada mereka koruptor, menghukum kepada koruptor harus ada nilai manfaat,” ujarnya di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (23/12/2024).

    Oleh sebab itu, Politikus Gerinda yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI ini kembali menegaskan bahwasannya itulah pesan yang ingin disampaikan oleh presiden.

    “Di satu sisi hukuman harus berjalan, tapi di sisi lain nilai manfaat bagi negara juga harus ada,” terangnya.

    Lebih jauh, Muzani turut menyinggung dan mengkonfirmasi berkenaan artinya Ketum Partai Gerindra tersebut akan mendukung RUU Perampasan Aset untuk digulirkan atau dibahas di DPR.

    “Oh, kan beliau concern terhadap itu [RUU Perampasan Aset], tapi nanti akan diumumkan sendiri,” pungkasnya.

    Prabowo bakal maafkan koruptor jika uang curian dikembalikan 

    Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa dirinya akan memaafkan koruptor jika mereka mengembalikan uang yang dicuri dari negara. 

    Hal tersebut disampaikan Prabowo saat berpidato di Gedung Al-Azhar Conference Center, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu, 18 Desember 2024.  

    “Saya dalam rangka memberi kesempatan, memberi kesempatan untuk tobat. Hei para koruptor atau yang pernah merasa mencuri dari rakyat, kalau kau kembalikan yang kau curi, ya mungkin kita maafkan. Tetapi, kembalikan dong. Nanti kita beri kesempatan cara mengembalikannya,” kata Presiden Prabowo, seperti dilansir dari Antara.

    Presiden melanjutkan cara mengembalikannya dapat dilakukan dengan diam-diam agar tak ketahuan. Bagi Presiden, cara itu dapat digunakan selama para koruptor bertobat dan mengembalikan hasil curiannya kepada negara. 

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga mengingatkan semua aparatur negara untuk taat hukum, dan tunaikan kewajiban kepada bangsa dan negara.  

    “Hai kalian-kalian yang sudah terima fasilitas dari bangsa negara. Bayarlah kewajibanmu! Asal kau bayar kewajibanmu, taat kepada hukum, sudah kita menghadap masa depan,” kata Prabowo ke para pejabat dan aparatur negara yang mendapatkan fasilitas dari negara.

  • Buntut Erdogan Tinggalkan Ruangan Saat Prabowo Pidato,  Turkiye Sampaikan Klarifikasi…

    Buntut Erdogan Tinggalkan Ruangan Saat Prabowo Pidato, Turkiye Sampaikan Klarifikasi…

    Buntut Erdogan Tinggalkan Ruangan Saat Prabowo Pidato, Turkiye Sampaikan Klarifikasi…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Langkah Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan yang meninggalkan ruangan saat Presiden Prabowo Subianto berpidato membahas masalah Gaza dan Palestina di sesi khusus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir, menyorot perhatian publik.
    Potongan video yang memperlihatkan Erdogan bangkit dari kursinya dan berjalan meninggalkan ruangan saat Prabowo berpidato itu viral di media sosial.
    Sejumlah pihak pun menilai Erdogan melakukan aksi
    walk out
    karena tak setuju pada pandangan yang disampaikan Prabowo.
    Hal ini pun berbuntut panjang sehingga Kementerian Luar Negeri RI, pihak Istana hingga Duta Buser Turkiye harus memberikan klarifikasi.

    Bukan walkout, tapi minta izin
    Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengatakan, aksi Presiden Turkiye bukan walkout.
    Ia mengungkapkan, Erdogan harus meninggalkan acara lebih dahulu karena ada acara lain. Erdogan pun sempat mengucapkan permintaan maaf kepada Prabowo.
    “Oh, ya enggak, lah,” kata Teddy kepada wartawan Istana Kepresidenan di ruang pers Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (23/12/2024).
    Menurut Teddy, Erdogan sudah lebih dulu meminta izin untuk bertukar urutan atau giliran berbicara, karena harus meninggalkan lokasi pleno lebih awal
    Diketahui, Sesi 1 sendiri mundur di luar jadwal, yang harusnya selesai pukul 12.30 waktu setempat.
    Namun, sesi I baru selesai sekitar pukul 14.30 waktu setempat, sehingga sesi kedua baru dimulai pukul 15.00.
    Adapun Prabowo, seharusnya menjadi pembicara pertama, seperti di sesi 1.
    “Jadi saat sesi 2 dimulai, Presiden Erdogan berbicara duluan, dan minta maaf karena harus meninggalkan lokasi pleno. Baru kemudian, giliran Pak Presiden Prabowo berbicara,” jelas Teddy.

    Klarifikasi Dubes Turkiye
    Senada, Duta Besar Turkiye untuk Indonesia Talip Küçükcan, juga membantah kabar Presiden Recep Tayyip
    Erdogan walk out
    saat Presiden RI Prabowo Subianto berpidato di KTT D-8 di Mesir. 
    “Presiden
    Erdogan keluar ruangan
    untuk menghadiri pertemuan bilateral, bukan walk out,” ujar Küçükcan dalam keterangan resminya. 
    Di kesempatan terpisah saat dihubungi, Ia menyebut penjelasan Kementerian Luar Negeri RI terkait peristiwa tersebut sudah benar.
    Tercatat, ada enam poin yang ditekankan Kemenlu yang kemudian disampaikan ulang oleh Küçükcan.
    Pertama, sesuai kebiasaan yang berlaku di forum international, masing-masing delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasinya akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.
    Kedua, merupakan sesuatu hal yang lumrah bila para ketua delegasi melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk melakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain.
    “Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yg lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB),” tulis Juru Bicara Kemenlu Roy Soemirat, yang disampaikan lagi oleh Dubes Turkiye kepada Kompas.com, Selasa (24/12/2024).
    Terkait insiden ini, Küçükcan berpendapat, walkout adalah praktik yang normal dalam hubungan diplomasi.
    “Ini adalah kasus yang merupakan praktik diplomasi yang normal dan umum. Faktanya, hubungan Turki-Indonesia semakin kuat dan para pemimpin kita terus berkomunikasi mengenai isu-isu yang menjadi kepentingan bersama,” jelasnya.

    Sempat makan siang bareng
    Permintaan bertukar giliran berbicara Erdogan ungkapkan saat makan siang bersama Prabowo sebelum sesi kedua dimulai.
    Kala itu, keduanya memang sempat makan bersama, yang menandakan hubungan kedua negara baik-baik saja. Bahkan saat acara makan siang, keduanya duduk bersebelahan.
    “Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan makan siang bareng, duduk bersebelahan,” ucap Teddy.
    Momen keharmonisan hubungan dua Kepala Negara ini turut diunggah oleh Duta Besar Turkiye Talip Kucukcan melalui cuitannya di akun X @tkucukcan.
    Duta besar menyematkan empat buah foto Prabowo bersama Erdogan dalam sejumlah pose. Dua foto dengan pose bersalaman, satu foto dengan pose berjabat tangan era, dan satu lainnya ketika kedua Kepala Negara berjalan beriringan.
    “Strong relations between #Türkiye and #Indonesia under the leadership of President @RTErdogan and President @prabowo,” tulis Kucukcan.
    Di kesempatan lain, Küçükcan mengungkapkan, para pemimpin sempat mengadakan pertemuan bilateral selama forum multilateral.
    Presiden Erdogan pun mengadakan beberapa pertemuan bilateral dengan para kepala negara.

    Bersahabat baik
    Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI juga menegaskan, Prabowo telah bertemu dengan seluruh ketua delegasi, termasuk Erdogan.
    Menurut Roy Soemirat, pertemuan itu berlangsung dalam situasi yang bersahabat.
    “Khusus dengan Presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin melakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat, termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT,” ujarnya dalam keterangan tertulis, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (22/12/2024).
    Di sisi lain, ia menyatakan, delegasi Indonesia tidak berwenang mengomentari jadwal ketua delegasi negara lain yang tidak dapat hadir sepenuhnya saat pidato Prabowo.
    Namun, pihak Kemenlu RI memastikan Prabowo telah bertemu dengan seluruh ketua delegasi, termasuk Erdogan. Menurut Kemenlu RI pertemuan tersebut berlangsung dalam situasi yang bersahabat.
    Terlebih, keluarnya ketua delegasi adalah sesuatu yang lumrah.
    Ketua delegasi melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, salah satunya melakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan yang berbeda.
    “Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional (termasuk di forum PBB),” jelas Kemenlu.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan Warga Suriah di Mesir Ditahan dan Terancam Deportasi usai Rayakan Kejatuhan Assad – Halaman all

    Puluhan Warga Suriah di Mesir Ditahan dan Terancam Deportasi usai Rayakan Kejatuhan Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mesir telah memerintahkan deportasi tiga warga Suriah yang ditahan setelah ikut serta dalam perayaan jalanan di Kairo menyusul jatuhnya Presiden Bashar al-Assad.

    Menurut laporan dari Inisiatif Mesir untuk Hak Pribadi (EIPR), pasukan keamanan pada 8-9 Desember menangkap sekitar 30 warga Suriah di Kota 6 Oktober, Kairo.

    Penangkapan ini terjadi setelah perayaan spontan atas berakhirnya lebih dari lima dekade kekuasaan dinasti Assad di Suriah.

    Kerusuhan dimulai setelah pemberontak Suriah menguasai Damaskus, dengan laporan bahwa Assad dan keluarganya melarikan diri ke Rusia.

    Perayaan di luar Masjid Al-Hosary berlangsung sekitar 15 menit sebelum bubar, lapor Middle East Eye.

    Namun, di Distrik Kedua Kota 6 Oktober, polisi menangkap 20 warga Suriah secara acak setelah membubarkan kerumunan tersebut.

    EIPR menyebutkan bahwa enam tahanan dengan izin tinggal dibebaskan pada keesokan harinya.

    Namun, mereka yang memegang kartu pencari suaka sementara (kartu kuning) tetap ditahan dan dipindahkan ke otoritas paspor dan imigrasi di Abbasiya sebelum dikembalikan ke kantor polisi.

    Pada Rabu (11/12/2024), tiga dari mereka menghadapi ancaman deportasi.

    Di laman resminya, EIPR menyuarakan kekhawatiran atas potensi deportasi ini karena Suriah masih dianggap tidak aman oleh UNHCR.

    Organisasi tersebut juga menyoroti bahwa langkah keamanan berlebihan ini membatasi kebebasan berekspresi, termasuk dalam bentuk perayaan publik.

    EIPR mendesak pemerintah Mesir untuk segera membebaskan para tahanan dan mematuhi hukum nasional serta perjanjian internasional tentang hak-hak pengungsi dan pencari suaka.

    Perjanjian internasional melarang pemulangan paksa ke negara asal yang dapat membahayakan keselamatan atau nyawa pengungsi.

    Suriah sendiri menyumbang separuh populasi pengungsi dan pencari suaka di Mesir, dengan lebih dari 136.700 pengungsi Suriah terdaftar di UNHCR pada Desember 2021.

    EIPR meminta otoritas Mesir menghormati komitmen internasional dan melindungi hak-hak para pengungsi.

    Menlu Turki Bertemu Pemimpin HTS

    Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, bertemu dengan pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang kini menjabat sebagai kepala pemerintahan baru Suriah, Abu Mohammed al-Jolani (Ahmed Al-Sharaa), di Damaskus pada Minggu (22/12/2024).

    Pertemuan ini berlangsung dua hari setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan kunjungan Fidan untuk membahas pemerintahan baru Suriah.

    Dalam pertemuan tersebut, Fidan dan Sharaa membahas pentingnya persatuan dan stabilitas Suriah serta menyerukan pencabutan semua sanksi internasional terhadap negara tersebut.

    Fidan menyatakan dukungan penuh Turki terhadap masa transisi Suriah pasca-runtuhnya rezim Assad, seraya menyampaikan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi negara itu.

    “Dengan pencabutan sanksi, kami berharap hari-hari tergelap Suriah telah berlalu,” ujar Fidan, dikutip dari Al Jazeera.

    Langkah ini menandai komitmen Turki dalam memfasilitasi stabilitas regional dan rekonstruksi Suriah.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)