kab/kota: Kairo

  • Hamas Disebut Setujui Gencatan Senjata 50 Hari di Gaza, Dimulai dari Lebaran – Halaman all

    Hamas Disebut Setujui Gencatan Senjata 50 Hari di Gaza, Dimulai dari Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pejabat Mesir mengklaim bahwa Hamas telah bersedia untuk membebaskan lima sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang akan dimulai saat Lebaran.

    Kesepakatan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan antara kedua belah pihak.

    Menurut laporan, sandera berkewarganegaraan Israel-Amerika yang bernama Edan Alexander termasuk dalam lima sandera yang akan dibebaskan.

    “Sekarang, keputusan ada di tangan pemerintah Israel dan Amerika Serikat,” ungkap pejabat Mesir kepada media New Arab.

    Narasumber yang akrab dengan negosiasi gencatan senjata menyatakan bahwa Mesir telah mengusulkan gencatan sementara selama sekitar 50 hari.

    Sebagai imbalannya, Hamas akan membebaskan lima sandera, sementara Israel diharapkan untuk membebaskan sejumlah warga Palestina.

    Selain itu, ada rencana untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    Upaya Mesir dalam Negosiasi

    Pejabat Mesir juga menyatakan optimisme terhadap pembaruan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

    “Kami sedang berupaya mempercepat negosiasi dengan mengajukan usul yang realistis, didukung oleh AS dan Qatar,” tambahnya.

    Kairo berusaha agar semua pihak, termasuk Washington, mendorong Israel untuk memberikan konsesi nyata demi mencapai kesepakatan yang diinginkan.

    Tanggapan dari Pihak Israel

    Sementara itu, media penyiaran Israel, KAN, melaporkan bahwa para juru penengah melihat adanya kesediaan dari pejabat senior Hamas untuk membebaskan sejumlah sandera demi terwujudnya gencatan senjata saat Lebaran.

    Laporan dari Walla juga menyebutkan bahwa seorang pejabat Israel mengeklaim Hamas telah menyetujui usulan Mesir untuk gencatan senjata selama 50 hari yang dimulai pada hari Lebaran.

    Pejabat tersebut menambahkan bahwa jasad para sandera juga akan diserahkan saat gencatan senjata, meskipun tidak mengungkapkan jumlahnya.

    Israel mungkin akan mengajukan tawaran balasan terkait kesepakatan ini.

     

  • Hamas Diklaim Setujui Gencatan Senjata 50 Hari Mulai Lebaran, 5 Sandera Israel Akan Dibebaskan – Halaman all

    Hamas Diklaim Setujui Gencatan Senjata 50 Hari Mulai Lebaran, 5 Sandera Israel Akan Dibebaskan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pejabat Mesir mengklaim Hamas bersedia membebaskan lima sandera Israel dengan imbalan gencatan senjata saat Lebaran.

    “Sekarang pemerintah Israel dan Amerika Serikatlah (AS) yang harus mengambil keputusan,” kata pejabat itu kepada New Arab.

    Menurut laporan, sandera berkewarganegaraan AS-Israel bernama Edan Alexander akan dibebaskan lewat kesepakatan itu.

    Narasumber yang familier dengan negosiasi gencatan senjata berkata kepada media Lebanon bernama Al Akhbar bahwa Mesir mengusulkan gencatan sementara yang mencapai sekitar 50 hari. 

    Sebagai gantinya, Hamas akan membebaskan lima sandera, sedangkan Israel membebaskan sejumlah warga Palestina. Di samping itu, ada mekanisme untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    Pejabat Mesir menyebut Mesir optimistis dengan pembaruan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

    Menurut dia, Mesir kini sedang berupaya mempercepat negosiasi dengan cara menyodorkan “usul realistis” yang didukung AS dan Qatar.

    “Kairo mengupayakan semua pihak, termasuk Wasington, agar mendorong Israel untuk membuat konsesi nyata yang akan menjadi tercapainya kesepakatan,” kata seorang pejabat senior Mesir.

    Sementara itu, media penyiaran Israel, KAN, melaporkan para juru penengah melihat kesediaan di antara para pejabat senior Hamas untuk membebaskan sejumlah sandera demi mewujudkan gencatan senjata saat Lebaran.

    Laporan KAN itu keluar setelah seorang diplomat senior Arab berkata kepada The Times of Israel bahwa Qatar menyampaikan usul AS mengenai gencatan senjata kepada Hamas.

    Terbaru, Walla melaporkan seorang pejabat Israel mengklaim Hamas menyetujui usul Mesir perihal gencatan senjata 50 hari yang dimulai sejak Lebaran nanti.

    Pejabat itu mengatakan jasad para sandera juga akan dserahkan saat gencatan senjata. Namun, dia tidak mengungkapkan jumlahnya.

    Lalu, dia menyebut Israel mungkin akan mengajukan tawaran balasan.

     

  • Prabowo apresiasi peran Baznas untuk Palestina dan Timur Tengah

    Prabowo apresiasi peran Baznas untuk Palestina dan Timur Tengah

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) saat penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3/2025). Pembayaran zakat kepada Baznas oleh Presiden, Wapres, menteri Kabinet Merah Putih serta pimpinan kementerian atau lembaga tersebut untuk memperdalam rasa syukur dan berbagi dengan sesama. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

    Prabowo apresiasi peran Baznas untuk Palestina dan Timur Tengah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 27 Maret 2025 – 21:42 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto mengapresiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang diakui tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, khususnya di Palestina dan Timur Tengah.

    Prabowo menyatakan bahwa Baznas selalu hadir di wilayah-wilayah yang mengalami kesulitan. Presiden pun mengucapkan terima kasih kepada Baznas dan mendorong upaya untuk memperkuat lembaga tersebut.

    “Saya menghargai, saya menghormati kerja keras saudara-saudara yang juga diapresiasi dan dihormati di luar negeri, di Palestina, di Timur Tengah. Pekerjaan Baznas sangat dihormati dan Baznas selalu hadir di tempat yang sulit. terima kasih Baznas,” kata Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/3).

    Prabowo pun meminta kementerian maupun lembaga untuk memikirkan cara meningkatkan kapasitas Baznas dalam menyalurkan bantuan.

    Presiden menekankan pentingnya pengelolaan zakat yang transparan, efektif, dan tepat sasaran, sebagaimana prinsip kerja pemerintah yang harus bersih dan tertib.

    “Pengelolaan zakat harus dilakukan transparan dan efektif sebagaimana semuanya pekerjaan pemerintah juga harus transparan, harus efektif, harus sampai ke mereka yang membutuhkan, harus dilaksanakan dengan pengelolaan yang sebersih-bersihnya dan setertib-tertibnya,” kata Kepala Negara

    Presiden pun mengajak semua pihak untuk melaksanakan ibadah dengan baik dan memberikan apresiasi kepada Baznas untuk terus menjalankan tugas secara optimal.

    Sementara itu, Ketua Baznas Noor Achmad menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas dukungan yang diberikan kepada Baznas.

    Pada tahun 2024, dalam KTT D8 di Kairo, Mesir, Baznas memperkuat program bantuan kemanusiaan untuk Palestina bertajuk “Membasuh Luka Palestina”, yang hingga kini telah terkumpul sebesar Rp452 miliar.

    “Sekarang ini telah terkumpul sejumlah Rp452 miliar khusus untuk Palestina dan itu tidak bisa dipindahkan ke tempat yang lain. Mereka menyumbang hanya untuk khusus Palestina dan itu di antaranya juga karena pidato Bapak Presiden waktu di Mesir,” kata dia.

    Lebih lanjut Noor Achmad juga menyampaikan bahwa Baznas telah meraih 91 penghargaan nasional dan internasional. Dia berharap berbagai upaya yang dilakukan Baznas tetap sejalan dengan harapan masyarakat Indonesia dan dunia.

    Dalam kesempatan itu, turut dilakukan penyerahan simbolis sejumlah program bantuan Baznas, meliputi program Z Coffee untuk penyandang disabilitas, program pemagangan SDM ke luar negeri, program Z Mart, program Z Auto, dan program rumah layak huni Baznas.

    Sumber : Antara

  • UEA Bujuk Mesir Terima Usulan AS Soal Gaza dengan Imbalan Finansial: Hamas Harus Angkat Kaki – Halaman all

    UEA Bujuk Mesir Terima Usulan AS Soal Gaza dengan Imbalan Finansial: Hamas Harus Angkat Kaki – Halaman all

    UEA Bujuk Mesir Terima Usulan AS Soal Gaza dengan Imbalan Finansial: Hamas Harus Pergi!

    TRIBUNNEWS.COM – Surat kabar Lebanon, Al-Akhbar, Kamis (27/3/2025) melaporkan, sumber-sumber Mesir yang berpartisipasi dalam pembicaraan lanjutan negosiasi gencatan senjata Gaza antara Hamas-Israel, mengatakan kalau “terobosan” dalam perundingan potensial bisa dicapai dalam beberapa jam mendatang.

    “Sumber-sumber mengindikasikan kalau optimisme tumbuh menyusul kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan selama beberapa jam terakhir,” tulis laporan media tersebut dikutip Khaberni, Kamis (27/3/2025).

    Laporan juga menunjukkan, kalau Uni Emirat Arab (UEA) turun tangan dalam negosiasi tersebut.

    “Abu Dhabi menjadi penengah antara Washington dan Kairo,” tulis laporan tersebut.

    Diketahui, Mesir yang menjadi tuan rumah negosiasi, menolak usulan pemindahan warga Gaza ke negara ketiga sementara Gaza dibangun ulang, seperti yang diusulkan Amerika Serikat (AS) dan disetujui Israel.

    Mesir, sudah merancang resolusi pembangunan Gaza tanpa harus memindahkan penduduknya, dengan keterlibatan negara-negara Arab dalam rekonstruksi wilayah kantung Palestina tersebut.

    Dalam proposalnya, Mesir memang mengisyaratkan agar Hamas angkat kaki dari Gaza dengan dalil tak ada pendanaan internasional yang mau membantu rekonstruksi Gaza jika gerakan itu tetap berkuasa di Gaza.

    SITUASI GAZA – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Israel membuat pernyataan pada hari Rabu (19/3/2025) bahwa pihaknya telah meluncurkan ‘operasi darat terbatas’ di Gaza tengah. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

    Dalam laporan perkembangan negosiasi, Abu Dhabi dilaporkan sedang berupaya merumuskan perjanjian politik yang memenuhi tuntutan Kairo sekaligus mengakomodasi usulan rencana Presiden AS Donald Trump untuk migrasi warga Palestina dari Jalur Gaza.

    “UEA, yang membujuk Kairo agar menerima rencana evakuasi dengan imbalan dukungan finansial, tengah berupaya merumuskan perjanjian politik yang menjamin tuntutan minimum Mesir terkait “perlawanan yang tersisa di Jalur Gaza dan mencegah evakuasi menyeluruh penduduk Jalur Gaza.”

    Laporan itu menjelaskan, “Visi Uni Emirat Arab ini tampaknya mendukung “Rencana Rekonstruksi (Gaza oleh) Arab,” namun sebenarnya rencana tersebut menyerukan “pengosongan total Jalur Gaza dari para milisi perlawanan.”

    Intinya, usulan UEA itu mengiyakan kalau tidak mesti warga Gaza direlokasi saat pembangunan Gaza dimulai, namun mensyaratkan para anggota Hamas dan anggota kelompok lain milisi perlawanan Palestina untuk pergi dari Gaza.

    HARI QUDS INTERNASIONAL – Foto dari akun Telegram resmi Brigade Al-Qassam pada 1 Februari 2025, memperlihatkan proses pembebasan tahanan Israel gelombang keempat. Hamas menyerukan mobilisasi global pada Hari Quds, yang jatuh di hari Jumat terakhir pada bulan Ramadhan. (Telegram/qassambrigades)

    Selain itu, sambung laporan tersebut, “UEA berupaya merumuskan visi komprehensif yang mendukung rencana Israel untuk menetralisir Jalur Gaza dan mencegahnya menjadi pusat yang mengancam Israel di masa mendatang.”

    “Abu Dhabi juga berbicara tentang mengizinkan semua anggota gerakan perlawanan Palestina untuk pergi ke tujuan ketiga, bukan ke Mesir, dalam koordinasi dengan Israel, dan tidak mengizinkan mereka untuk kembali lagi. Sementara bagi keluarga lanjut usia mereka tetap berada di Jalur Gaza (jika mereka ingin melakukannya), asalkan Gaza dibangun kembali sesuai dengan pengaturan keamanan khusus yang diminta oleh Israel,” bunyi usulan UEA seperti dilaporkan media tersebut.

     

    (oln/khbrn/*)

     
     

  • Kapal Selam Wisata Tenggelam di Lepas Pantai Resor Mesir, 6 Turis Tewas

    Kapal Selam Wisata Tenggelam di Lepas Pantai Resor Mesir, 6 Turis Tewas

    Jakarta

    Enam turis tewas pada hari Kamis (27/3) ketika sebuah kapal selam wisata tenggelam di lepas pantai resor Hurghada di pantai Laut Merah, Mesir.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/3/2025), situs web surat kabar milik negara, Akhbar Al-Youm mengatakan bahwa semua korban tewas adalah warga negara asing. Dilaporkan pula bahwa 19 orang lainnya terluka.

    Menurut surat kabar tersebut, penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Disebutkan bahwa para korban luka dibawa ke rumah sakit terdekat bersama dengan jenazah para korban.

    Hurghada, kota wisata yang ramai, berjarak sekitar 460 kilometer (285 mil) di tenggara ibu kota Mesir, Kairo, merupakan tujuan utama bagi para pengunjung Mesir.

    Terumbu karang Laut Merah dan pulau-pulau di lepas pantai timur Mesir merupakan daya tarik utama, yang berkontribusi pada sektor pariwisata penting negara tersebut, yang mempekerjakan dua juta orang dan menghasilkan lebih dari 10 persen PDB.

    Sementara puluhan kapal wisata berlayar melalui wilayah pesisir setiap hari untuk melakukan aktivitas snorkeling dan menyelam, situs web Sindbad Submarines, pemilik kapal selam tersebut, mengatakan bahwa perusahaan itu menggunakan kapal selam rekreasi “satu-satunya” di wilayah itu.

    Lihat juga video: Perusahaan Kapal Selam Titan Setop Operasi Usai Insiden 5 Orang Tewas

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Meja Belas Kasihan yang Memberi Makan Ratusan Orang

    Meja Belas Kasihan yang Memberi Makan Ratusan Orang

    Jakarta: Setiap Ramadan, suasana di Mesir semakin hangat bukan hanya karena ibadah yang lebih khusyuk, tetapi juga karena tradisi sosial yang sudah berlangsung berabad-abad. 
     
    Salah satu tradisi paling menginspirasi adalah Meja Belas Kasihan atau Mawaid Al-Rahman, di mana warga setempat bahu-membahu menyediakan makanan berbuka puasa bagi siapa saja yang membutuhkan. 
     
    Bagaimana tradisi ini berjalan dan mengapa tetap lestari hingga sekarang? Simak ceritanya berikut ini dirangkum dari Aljazeera.

    Makan gratis di jalanan Kairo
    Satu jam sebelum matahari terbenam, jalanan di sekitar Masjid Sayeda Zeinab di Kairo mulai dipenuhi orang-orang yang menunggu waktu berbuka. 

    Masjid ini adalah salah satu tempat suci di Mesir, dipercaya sebagai makam cucu perempuan Nabi Muhammad. Selama Ramadan, para relawan menyiapkan meja panjang yang dipenuhi makanan bagi siapa pun yang ingin berbuka puasa, tanpa memandang latar belakang.
     
    Makanan di meja ini biasanya terdiri dari nasi, kentang, ayam, kurma, dan air mineral. Para relawan, yang sebagian besar adalah penduduk setempat, bekerja keras untuk memastikan setiap tamu mendapat bagian sebelum mereka sendiri berbuka puasa.
     

    Dukungan dari warga dan donatur
    Menariknya, tradisi Meja Belas Kasihan ini tidak hanya berjalan karena bantuan dari organisasi besar, tetapi juga karena gotong royong warga sekitar. 
     
    Para pedagang di pasar Sayeda Zeinab, misalnya, ikut menyumbangkan bahan makanan, kadang daging, kadang beras, atau sayuran. Bantuan juga datang dari donatur luar negeri, terutama dari negara-negara Teluk yang ingin beramal.
     
    Hamdy, seorang pria 40 tahun yang telah menjadi relawan selama lima tahun berturut-turut, mengatakan bahwa tradisi ini adalah bukti kuatnya rasa kebersamaan di Mesir. 
    “Di sini, setiap 10 meter ada meja bantuan. Orang Mesir mudah berorganisasi untuk membantu sesama,” ujarnya sambil terus membagikan kotak makanan kepada para pengunjung.

    Para relawan yang mengabdi tanpa pamrih

    Di dapur, Mostafa, seorang koki muda, bertugas memasak makanan dalam jumlah besar. Sementara itu, Hassan, seorang relawan dengan hoodie hijau, tampak sibuk membagikan makanan sambil bercanda dengan teman-temannya. 
     
    “Kami hanya bisa berbuka puasa bersama keluarga satu kali saja agar ibu tidak sedih. Sisanya, kami bertugas di sini,” katanya sambil tersenyum.
     
    Di antara para tamu, ada seorang pria tua yang baru pertama kali datang ke meja ini. Ramadan kali ini ia jalani sendirian, jadi ia memutuskan untuk berbuka bersama orang-orang di sini. Meski tidak banyak bicara, senyum kecilnya menunjukkan bahwa ia merasa diterima.
     

    Tradisi yang berjalan sejak abad ke-9

    Tradisi Meja Belas Kasihan di Mesir sudah ada sejak abad ke-9, ketika Ahmad Ibn Tulun, penguasa Mesir saat itu, menyelenggarakan acara berbuka puasa massal. 
     
    Tradisi ini berkembang pesat pada era Dinasti Fatimiyah dan bertahan hingga sekarang sebagai bagian dari budaya Ramadan di Mesir.
     
    Di gudang tempat penyimpanan makanan, terdapat plakat dengan ayat Al-Quran yang menjadi pegangan bagi para relawan.
     
    Semangat itu lah yang membuat tradisi ini tetap hidup selama berabad-abad. 
     
    Ramadan di Mesir bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dengan sesama. 
     
    Jika suatu hari kamu berkunjung ke sana, jangan heran jika kamu diajak duduk dan berbuka bersama di Meja Belas Kasihan. Karena di Mesir, kebaikan adalah milik semua orang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Perundingan Gencatan Senjata Telah Gagal Tercapai, Israel Tolak Semua Usulan, Gaza Kembali Diserang – Halaman all

    Perundingan Gencatan Senjata Telah Gagal Tercapai, Israel Tolak Semua Usulan, Gaza Kembali Diserang – Halaman all

    Perundingan Gencatan Senjata Gaza Telah Gagal Tercapai, Israel Menolak Semua Proposal

    TRIBUNNEWS.COM- Negosiasi gencatan senjata Gaza di ibu kota Mesir gagal setelah delegasi Israel menolak proposal baru Mesir dan meninggalkan Kairo, menurut sumber yang dikutip oleh Al-Araby al-Jadeed pada 24 Maret. 

    Setidaknya 730 orang tewas dalam waktu kurang dari satu minggu akibat perang Israel yang kembali terjadi di Gaza.

    “Israel menolak semua usulan meskipun Hamas memberikan tanggapan positif terhadap usulan gencatan senjata kemanusiaan,” kata sumber tersebut,

    Seraya menambahkan bahwa Tel Aviv “berkoordinasi dengan pihak-pihak regional untuk memberikan tekanan maksimum pada Hamas sebelum negosiasi baru.”

    “Hamas menolak mengevakuasi para pemimpin politik dan militer dari Gaza karena tidak adanya rencana yang jelas untuk mengakhiri perang. Dengan dukungan AS, Israel berupaya menggagalkan rencana Mesir untuk membangun kembali Gaza,” lanjut mereka. 

    Awal bulan ini, negara-negara Arab mendukung rencana rekonstruksi Mesir untuk jalur Gaza pada pertemuan puncak di Kairo, yang bertujuan untuk melawan usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengusir penduduk Gaza dan mengambil alih kepemilikan daerah kantong itu. 

    Seorang pejabat AS secara terbuka menolak rencana Mesir pada tanggal 5 Maret. Minggu lalu, Middle East Eye (MEE) mengutip pernyataan pejabat yang mengatakan bahwa UEA melobi AS untuk “menghancurkan” rencana rekonstruksi Mesir .

    Sumber yang dikutip AP pada hari Senin mengatakan Kairo telah mengajukan proposal baru yang ditujukan untuk mengakhiri perang Israel yang diperbarui terhadap Jalur Gaza, yang meliputi pembebasan lima tawanan Israel sebagai imbalan atas jeda pertempuran selama beberapa minggu dan masuknya bantuan ke daerah kantong tersebut. 

    Sumber-sumber mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa Mesir telah mengusulkan penetapan batas waktu untuk pembebasan semua tawanan dengan imbalan batas waktu penarikan penuh Israel yang dijamin oleh AS.

    Rencana Mesir tersebut mencakup pembebasan lima tawanan per minggu dengan syarat Tel Aviv mulai melaksanakan tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata awal. 

    Laporan tentang usulan gencatan senjata baru Mesir bertepatan dengan klaim bahwa Yordania telah mengajukan rencananya sendiri untuk mengakhiri perang di Gaza. 

    Menurut sumber yang dikutip oleh MEE, “Yordania mengusulkan rencana untuk mengasingkan 3.000 anggota Hamas dan sayap militernya dari Jalur Gaza.” Israel baru-baru ini menuntut pengasingan para pemimpin dan pejuang Hamas dari Gaza. 

    Tel Aviv kembali melancarkan perang di Jalur Gaza pada 18 Maret setelah beberapa minggu mengancam dan menghalangi perundingan gencatan senjata.

    Militer Israel juga melanjutkan operasi darat di daerah kantong itu, memasuki kembali koridor Netzarim dan wilayah lain, termasuk kota utara Beit Lahia, sambil bersiap menghadapi serangan lebih lanjut.

    Semua penyeberangan perbatasan tetap ditutup, dan Gaza menyaksikan bencana kemanusiaan karena kurangnya bantuan dan pemboman terus-menerus.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada hari Senin bahwa sedikitnya 730 warga Palestina telah tewas sejak 18 Maret. Lebih dari 60 orang telah tewas dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian tersebut. 

    Jurnalis Al Jazeera Hossam Shabat tewas dalam serangan udara Israel di kota utara Jabalia pada Senin sore. Sebelumnya, koresponden Palestine Today Mohammad Mansour tewas dalam serangan Israel di Khan Yunis. 

     

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Mengapa Kucing Karakal Gurun Menyerang Tentara Israel Meskipun Dia Biasanya Pemalu & Takut Manusia? – Halaman all

    Mengapa Kucing Karakal Gurun Menyerang Tentara Israel Meskipun Dia Biasanya Pemalu & Takut Manusia? – Halaman all

    Mengapa Kucing Karakal Gurun Menyerang Tentara Israel Meskipun Dia Bisanya Takut Manusia?

    TRIBUNNEWS.COM-  Jika Anda bertanya kepada ahli zoologi tentang karakteristik lynx gurun atau Karakal (Caracal), salah satu ciri utama yang akan mereka soroti adalah bahwa ia adalah hewan penyendiri dan pemalu yang takut pada manusia.

    Itulah sebabnya ia lebih suka tinggal di daerah terpencil, hutan, atau daerah pegunungan. 

    Oleh karena itu, berita terbaru tentang salah satu hewan ini, yang telah menyeberang ke Israel dari Mesir, menyerang tentara Israel tampak agak aneh.

    Karena serangan seperti itu terhadap manusia sangat jarang terjadi. 

    Menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Caracal Mesir, yang telah menyeberang ke Israel dari Mesir, menyerang beberapa tentara Israel di daerah Pegunungan Harif dekat perbatasan Mesir. 

    Para prajurit kemudian meminta bantuan dari Mark Katz, inspektur Otoritas Alam dan Taman, yang tiba di tempat kejadian. 

    Hewan itu ditemukan bersembunyi di satu tempat, mengunyah rumput buatan, dan akhirnya ditangkap dengan bantuan dokter hewan setempat. 

    Dr. Amr Abdelsamia, seorang ahli biologi molekuler di Universitas Kairo dan peneliti di Museum Sejarah Alam Amerika di New York, menjelaskan bahwa Caracal, yang termasuk dalam famili Felidae (yang meliputi singa, harimau, macan tutul, dan kucing domestik).

    Biasanya takut pada manusia dan cenderung melarikan diri saat bertemu manusia. 

    Namun, fakta bahwa ia ditemukan mengunyah rumput buatan menunjukkan bahwa ia mungkin kesulitan karena kekurangan mangsa. 

    Ini adalah salah satu alasan utama mengapa ia mungkin masuk ke daerah yang dihuni manusia dan menyerang mereka. 

    Karakal biasanya memangsa hewan kecil seperti kelinci, tikus, dan burung. 

    Namun, perusakan habitat alaminya dan perburuan berlebihan telah memengaruhi jumlah populasinya, dan ini mungkin mendorongnya untuk mendekati daerah manusia untuk mencari makanan atau tempat berlindung, yang dapat menjelaskan serangan terhadap tentara Israel, jelas Abdelsamia. 

    Meskipun kurangnya mangsa adalah penjelasan yang paling mungkin, ada kemungkinan alasan lain yang tidak dikesampingkan oleh Abdelsamia—rabies. 

    Rabies merupakan salah satu penyakit virus paling berbahaya yang menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia. 

    Penyakit ini menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi, baik melalui gigitan maupun cakaran. 

    Setelah masa inkubasi yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, penyakit ini menunjukkan gejala-gejala seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan, yang pada akhirnya menyebabkan gangguan neurologis yang parah, seperti agitasi, halusinasi, dan kesulitan menelan. 

    Abdelsamia menunjukkan bahwa sudah diketahui umum bahwa hewan yang terinfeksi rabies menunjukkan perubahan perilaku yang ekstrem, seperti kehilangan rasa takut terhadap manusia dan menjadi lebih agresif. 

    Hal ini dapat menjelaskan serangan Caracal terhadap tentara Israel. 

    Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Caracal mungkin merupakan pembawa potensial rabies, dengan kasus-kasus yang terdokumentasi di Alaska dan Kanada di mana Caracal yang terinfeksi virus menunjukkan perilaku agresif yang tidak biasa.

    Otoritas Taman dan Alam Israel saat ini tengah menyelidiki insiden ini, dan temuannya mungkin menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang dampak perubahan lingkungan terhadap perilaku hewan liar.

    “Dengan meningkatnya erosi habitat alami, beberapa spesies mungkin terpaksa beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk zona militer, yang meningkatkan kemungkinan interaksi langsung dengan manusia dan potensi penularan rabies,” catat Abdelsamia. “Ada beberapa kasus rabies yang tercatat pada Caracal di Eropa, yang menunjukkan bahwa penyakit ini tidak terbatas pada anjing atau rubah.”

    Adaptasi Caracal: Keajaiban Alam

    Jika insiden ini terbukti sebagai pola interaksi baru antara manusia dan satwa liar, hal itu tidak akan sepenuhnya mengejutkan mengingat kemampuan Caracal yang luar biasa untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.

    Sebuah studi Iran yang diterbitkan dalam jurnal Global Ecology and Conservation menyoroti kemampuan Caracal untuk berkembang di berbagai habitat, termasuk gurun, sabana, hutan terbuka, dan daerah pegunungan.

    Para peneliti mencantumkan beberapa faktor yang berkontribusi pada kemampuan adaptasi Caracal yang tinggi, seperti kemampuannya untuk bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama tanpa minum air, dengan mengandalkan cairan yang ditemukan pada mangsanya. 

    Adaptasi ini memungkinkannya untuk bertahan hidup di lingkungan yang kering seperti gurun.

    Reproduksi yang cepat merupakan alat penting lainnya untuk bertahan hidup bagi Caracal. Di tempat-tempat seperti Afrika Selatan dan Namibia, Caracal menjadi sasaran program pengendalian predator karena serangannya terhadap ternak. Akan tetapi, program-program ini sebagian besar tidak efektif karena tingkat reproduksi Caracal yang cepat.

    Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam *South African Journal of Zoology*, Caracal tidak memiliki musim kawin yang spesifik. Sebaliknya, mereka berkembang biak sepanjang tahun tergantung pada ketersediaan makanan dan kondisi lingkungan, yang meningkatkan kemungkinan anak-anaknya untuk bertahan hidup pada berbagai waktu dalam setahun.

    Caracal betina sangat berdedikasi untuk membesarkan anak-anaknya, dengan masa perawatan yang berlangsung selama beberapa bulan. 

    Selama waktu ini, ia mengajarkan keterampilan berburu dan teknik bertahan hidup kepada anak-anaknya. 

    Anak-anak Caracal dengan cepat belajar untuk mandiri setelah disapih, yang meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup dan kemampuan mereka untuk pindah ke daerah baru segera setelah disapih.

    Adaptasi Caracal juga terlihat pada warna bulunya, yang bisa berwarna cokelat kemerahan atau cokelat kekuningan. 

    Hal ini membantu hewan ini menyatu dengan lingkungannya, terutama di daerah kering dan terbuka seperti dataran dan gurun, sehingga membuatnya tidak mudah diserang predator dan memungkinkannya mendekati mangsa tanpa terdeteksi.

    Sejumlah penelitian telah mendokumentasikan strategi kamuflase Caracal berdasarkan warna bulunya. Saat merasakan bahaya atau predator mendekat, ia dapat meratakan diri di tanah, sehingga hampir mustahil bagi predator untuk melihatnya, karena ia menyatu dengan lingkungannya dengan sempurna berkat warna dan ketenangannya.

    Caracal juga dikenal karena gerakannya yang tenang dan anggun, yang memungkinkan mereka menyelinap ke mangsa tanpa terdeteksi. 

    Kemampuan mereka untuk melompat hingga 3 meter membantu mereka menangkap burung dan hewan kecil tanpa ketahuan.

    Permainan Predator

    Salah satu ciri perilaku Caracal yang menarik, selain kemampuan beradaptasinya, adalah kecenderungan mereka untuk “bermain dengan mangsanya.” 

    Perilaku ini terlihat saat Caracal menangkap mangsanya tetapi tidak langsung membunuhnya. 

    Sebaliknya, ia memberikan pukulan cepat ke mangsanya, membuatnya berusaha melarikan diri, lalu menangkapnya lagi. Perilaku ini memiliki berbagai penjelasan yang diberikan oleh para peneliti.

    Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa ini adalah cara Caracal untuk menunjukkan dominasi dan menegaskan kehebatannya sebagai pemburu di lingkungan alaminya. 

    Penjelasan lain adalah bahwa ini berfungsi sebagai bentuk latihan untuk meningkatkan dan mempertajam keterampilan berburunya, terutama saat mangsanya kecil atau bukan ancaman yang signifikan.

    “Permainan” ini bisa menjadi bentuk pelatihan yang membantu Caracal mempertahankan refleks dan kecepatannya. 

    Ini juga bisa menjadi strategi untuk menghabiskan energi mangsa sebelum memberikan pukulan terakhir, membuatnya kurang tahan. 

    Atau, perilaku ini bisa jadi merupakan tanda bahwa Caracal tidak langsung lapar dan menggunakan interaksi ini untuk memuaskan naluri berburu alaminya.

    Terakhir, perilaku “bermain” ini bisa jadi merupakan metode untuk mengajari Caracal muda cara berburu.

    Berbeda dengan perilaku yang mencerminkan kelimpahan makanan ini, Caracal telah diamati melakukan perilaku yang berbeda saat makanan langka. 

    Mereka terkadang menyimpan sebagian mangsanya untuk dikonsumsi nanti, perilaku yang dikenal sebagai “menimbun” atau “menyimpan.”

    Penelitian telah mendokumentasikan bahwa Caracal akan menyeret mangsanya ke lokasi yang aman, seperti di bawah pohon atau semak-semak lebat, atau mereka mungkin mengubur sebagian mangsanya di bawah dedaunan atau tanah. 

    Strategi ini memungkinkan mereka untuk memperpanjang ketersediaan mangsa, terutama saat makanan langka atau saat mereka tidak perlu mengonsumsinya sekaligus.

    Sebagai kesimpulan, Caracal, dengan kemampuannya yang luar biasa untuk beradaptasi dan bertahan hidup, adalah makhluk alam yang menakjubkan. 

    Insiden yang melibatkan serangannya terhadap tentara Israel telah memberi kita kesempatan menarik untuk mengeksplorasi perilakunya yang luar biasa.

     

    SUMBER: JORDAN NEWS

  • Respons Prabowo dan Sri Mulyani saat Ustaz Adi Hidayat Berharap RI Bisa Tiru Kota Madinah

    Respons Prabowo dan Sri Mulyani saat Ustaz Adi Hidayat Berharap RI Bisa Tiru Kota Madinah

    Bisnis.com, JAKARTA – Di hadapan Presiden Prabowo, Menkeu Sri Mulyani, dan jajaran pertinggi negeri, Ustaz Adi Hidayat berharap RI bisa belajar dari Madinah yang bisa bangkit dari kekacauan.

    Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Ustaz Adi Hidayat bersama sejumlah perwakilan dari Universitas Al Azhar Kairo di Ruang Majelis, lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, pada Jumat, 21 Maret 2025.

    Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, mencerminkan hubungan erat antara Indonesia dan Mesir, khususnya dalam bidang pendidikan dan dakwah Islam.

    Pada acara tersebut, Ustaz Adi Hidayat sempat memberikan ceramah di acara buka bersama. Ustaz kenamaan RI itu menyinggung kesamaan antara Madinah dan RI saat ini.

    Adi Hidayat juga berharap agar RI bisa mengatasi berbagai masalah yang muncul saat ini seperti Madinah.

    Ia mengatakan bahwa Madinah (yang dulu bernama Yatsrib) hanya perlu waktu singkat untuk bisa bangkit dari keterpurukan.

    Setelah membenahi ketakwaan, Yastrib kemudian menjelma menjadi Al Madinah Al Munawaroh, kota megah yang dikenal dunia saat ini.

    “Nabi melakukan tugasnya selama 20 tahun, 10 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah. Saat pindah ke Madinah, itu namanya bukan Madinah tapi Yatsrib,” kata Ustaz Adi Hidayat.

    “Kondisinya di bawah resesi, jauh sekali. Kondisi pasar kacau karena dimonopoli dan kriminalitasnya tinggi. Tapi dengan nilai takwa, diselesaikan hanya dengan 1 tahun,” ia menambahkan.

    Adi Hidayat juga mengatakan bahwa Madinah berhasil mengatasi krisis ekonomi selesai dalam dua tahun dan dalam 20 tahun terjadilah generasi emas hingga melahirkan kota berkemajuan yang disebut Al Madinah Al Munawaroh.

    Kondisi inilah yang membuat Ustaz Adi Hidayat menyamakan Madinah dan RI. Sebab RI punya durasi waktu yang sama seperti Madinah  untuk bisa mewujuskan cita-cita generasi emas tahun 2045.

    “Sekarang tahun 2025, jika Anda menginginkan generasi emas 2045, kita punya durasi waktu yang sama yakni 20 tahun. Dengan cara saling melengkapi, ulamanya mencerahkan, pemerintahannya juga baik, dan rakyatnya menyatu,” kata Adi Hidayat.

    Saat sang pendakwah berkisah, tampak Presiden Prabowo dan Menkeu Sri Mulyani menyimak dengan seksama dengan sesekali menganggukkan kepala.

  • Sosok Salah al-Bardawil, Pejabat Senior Hamas yang Tewas dalam Serangan Udara Israel – Halaman all

    Sosok Salah al-Bardawil, Pejabat Senior Hamas yang Tewas dalam Serangan Udara Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengonfirmasi kematian Salah al-Bardawil, anggota biro politik gerakan dan anggota parlemen Palestina, dalam serangan udara Israel pada Minggu (23/3/2025) pagi.

    Salah al-Bardawil tewas bersama istrinya ketika melakukan ibadah salat malam. 

    “Dr. Salah al-Bardawil syahid dalam operasi pembunuhan Zionis yang berbahaya, saat ia sedang melaksanakan salat malam pada malam kedua puluh tiga bulan suci Ramadan, di tendanya di daerah Al-Mawasi, sebelah barat Khan Yunis,” kata Hamas dalam pernyataannya pada Minggu (23/3/2025) pagi.

    “Martir Dr. Salah al-Bardawil adalah simbol kerja politik, media, nasional, dan tidak pernah gagal dalam menjalankan tugas, mengambil posisi, atau melakukan kegiatan jihad atau kegiatan terkait layanan,” tambahnya.

    “Semoga Allah mengasihani pemimpin kita yang syahid, Dr. Salah Al-Bardawil beserta istrinya, serta menempatkan mereka di tempat yang lapang di surga-Nya, dan memberikan mereka kekuatan untuk keluarga mereka,” lanjutnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Israel kembali meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza sejak Selasa (18/3/2025) ketika mereka melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Salah Al Bardawil

    Salah al-Bardawil lahir pada bulan Agustus 1959 di kamp pengungsi Khan Younis.

    Kehidupannya di daerah tersebut menghubungkannya erat dengan tokoh-tokoh seperti mendiang pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan komandan Brigade al-Qassam, Mohammed Deif, yang juga berasal dari wilayah ini.

    Salah al-Bardawil memegang beberapa posisi senior dalam kelompok Palestina tersebut, termasuk keanggotaan dalam biro politiknya selama beberapa periode. 

    Ia juga bertugas menangani urusan internal dan eksternal yang penting bagi Hamas.

    Salah al-Bardawil berasal dari desa Palestina al-Jura, sekarang bagian dari distrik Ashkelon yang diduduki Israel.

    Ia memperoleh gelar Sarjana Bahasa Arab dari Universitas Kairo pada tahun 1982, gelar Master dalam sastra Palestina pada tahun 1987 dan gelar Doktor di bidang yang sama pada tahun 2001.

    Setelah lulus dari universitas, Salah al-Bardawil menghabiskan sebagian besar tahun 1990-an bekerja sebagai guru dan dosen universitas, sambil juga terlibat dalam jurnalisme.

    Ia adalah anggota pendiri dan pemimpin redaksi surat kabar mingguan Al-Risalah yang berbasis di Gaza, di mana ia menerbitkan kolom kritis berjudul “Dari Jalanan Tanah Air”, yang mengecam kebijakan Otoritas Palestina.

    Secara politis, Salah al-Bardawil memainkan peran penting dalam mendirikan Partai Keselamatan Nasional, sebuah front politik bagi Hamas setelah tindakan keras Otoritas Palestina terhadap gerakan tersebut pada tahun 1996, seperti diberitakan Al Arabiya. 

    Hal ini membawanya menjadi anggota Dewan Nasional Palestina, yang mewakili partai tersebut.

    Ia kemudian menjadi anggota penting Dewan Legislatif Palestina, terpilih pada tahun 2006 sebagai perwakilan Blok Perubahan dan Reformasi Hamas dari Khan Younis.

    Selama masa jabatannya, Salah al-Bardawil bertanggung jawab atas hubungan luar negeri dan bertugas di berbagai komite parlemen, termasuk komite politik dan pengawasan.

    Salah al-Bardawil menjadi anggota Persatuan Penulis Palestina di Gaza dan Persatuan Jurnalis Palestina, dan mendirikan Pertemuan Nasional untuk Pemikiran dan Kebudayaan.

    Meskipun memiliki sejarah panjang terlibat dalam perlawanan terhadap otoritas Israel, termasuk penangkapannya pada tahun 1993, Salah al-Bardawil dibebaskan setelah tidak ada tuduhan yang terbukti terhadapnya.

    Selama bertahun-tahun, ia memegang beberapa peran kepemimpinan dalam Hamas, termasuk kepala departemen media dan perwakilan untuk hubungan nasional dan faksi, hingga ia dibunuh.