kab/kota: Kairo

  • Delegasi Hamas ke Kairo Bahas Gencatan Senjata saat Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 51 Ribu – Halaman all

    Delegasi Hamas ke Kairo Bahas Gencatan Senjata saat Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 51 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Delegasi Hamas dilaporkan menuju Kairo, Mesir, untuk melanjutkan putaran baru perundingan.

    Tujuannya adalah mencapai gencatan senjata, pembebasan tawanan, dan mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza, seperti dikutip dari Reuters dan AFP.

    Meskipun perundingan telah berlangsung, upaya untuk mencapai gencatan senjata masih menemui jalan buntu.

    Hamas bersikeras menuntut gencatan senjata permanen, sementara Israel hanya menawarkan gencatan senjata sementara dengan syarat Hamas melucuti senjatanya.

    Syarat tersebut ditola Hamas.

    Menurut dua sumber yang mengetahui proses mediasi, delegasi Hamas di Kairo akan membahas tawaran baru dari pihak perantara.

    Tawaran tersebut mencakup gencatan senjata jangka panjang selama lima hingga tujuh tahun.

    Kesepakatan itu akan diberlakukan setelah pembebasan tawanan dan berakhirnya pertempuran.

    Israel hingga saat ini belum memberikan tanggapan terhadap usulan gencatan senjata jangka panjang yang telah direvisi.

    AFP melaporkan bahwa pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya, memimpin delegasi kelompok tersebut dalam kunjungan ke Kairo.

    Ia dijadwalkan bertemu dengan pejabat Mesir untuk membahas sejumlah ide baru.

    Tujuannya adalah mencari jalan menuju gencatan senjata yang lebih stabil di Gaza.

    Kelompok Hamas hingga saat ini belum memberikan komentar resmi mengenai perkembangan perundingan tersebut.

    Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 51 Ribu

    Jumlah korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza terus meningkat tajam.

    Menurut buletin harian yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (23/4/2025), sedikitnya 51.305 orang telah tewas sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Selain itu, sebanyak 117.096 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

    Dalam 24 jam terakhir saja, sebanyak 39 jenazah dan 105 korban luka telah tiba di rumah sakit-rumah sakit di seluruh wilayah tersebut.

    Kementerian melaporkan bahwa masih banyak korban yang tertimbun di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalanan.

    Mereka belum dapat dijangkau oleh ambulans dan tim pertahanan sipil akibat intensitas pengeboman yang terus berlangsung.

    Sejak 18 Maret, saat Israel kembali melanjutkan serangannya ke wilayah Gaza dan melanggar gencatan senjata yang disepakati, sedikitnya 1.928 warga Palestina tewas.

    Laporan ini disampaikan oleh media Al Jazeera dan outlet regional lainnya yang memantau perkembangan krisis kemanusiaan di Gaza.

    Situasi di lapangan terus memburuk seiring meningkatnya serangan udara dan darat oleh militer Israel, sementara akses bantuan kemanusiaan tetap terbatas.

    Israel Tangkap 50 Warga Palestina dalam Operasi Besar di Tepi Barat

    Pasukan Israel (IDF) melancarkan operasi penangkapan besar-besaran di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

    IDF menahan setidaknya 50 warga Palestina dalam 24 jam terakhir, lapor Al Jazeera Arabic.

    Dikatakan mereka yang ditangkap mencakup anak-anak, perempuan, dan mantan tahanan yang sebelumnya telah dibebaskan.

    Operasi ini difokuskan di kota Kobar, sebelah utara Ramallah, tempat sedikitnya 24 orang ditangkap.

    Dari jumlah tersebut, sekitar 16 orang telah diidentifikasi, termasuk mantan tahanan Hanan Barghouti.

    Sumber Al Jazeera menyatakan bahwa rumah milik Nael Barghouti, tahanan Palestina terlama yang dibebaskan pada Februari dan dideportasi ke Mesir, telah diubah fungsinya.

    Bangunan tersebut kini digunakan sebagai barak militer dan pusat interogasi oleh otoritas Israel.

    Di wilayah selatan Hebron, pasukan Israel menyerbu kota Adh Dhahiriya saat fajar dan menangkap 10 warga Palestina. Tiga di antaranya adalah anggota dewan kota.

    Penangkapan juga dilaporkan terjadi di kota Azzun, Bethlehem, dan Beit Furik, di sebelah timur Nablus.

    Menurut data terbaru hingga April 2025, Israel menahan sekitar 9.792 warga Palestina, dengan 3.498 orang di antaranya ditahan tanpa tuduhan.

    Drone Israel Kembali Terbang di Langit Beirut, Warga Lebanon Resah

    Suara dengungan pesawat tanpa awak milik Israel kembali terdengar di langit ibu kota Lebanon, Beirut, pada Rabu (23/4/2025)pagi.

    Dilansir Al Jazeera, kehadiran drone Israel di wilayah udara Lebanon telah meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir.

    Dalam sepekan terakhir, drone pengintai Israel berulang kali terlihat melintasi wilayah Beirut dan sekitarnya.

    Kemunculan ini memicu kekhawatiran di kalangan warga, yang menganggap suara drone sebagai tanda potensi serangan militer.

    Pada hari sebelumnya, sebuah serangan drone Israel dilaporkan menewaskan seorang anggota kelompok Jamma Islamiya di wilayah Baawerta, sekitar 20 kilometer selatan Beirut.

    Jamma Islamiya adalah kelompok Islam Sunni yang berdiri pada tahun 1960-an sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin di Lebanon.

    Meningkatnya aktivitas udara Israel menambah ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel.

    Sejak awal tahun, wilayah ini telah menjadi titik konflik berkepanjangan antara militer Israel dan kelompok bersenjata di Lebanon, termasuk Hizbullah.

    Belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel mengenai tujuan operasi udara terbaru ini.

    Para analis menilai langkah tersebut sebagai bagian dari upaya pengawasan intensif terhadap kelompok-kelompok yang dianggap berpotensi menyerang dari wilayah Lebanon.

    Sementara itu, pemerintah Lebanon belum memberikan respons resmi.

    Sejumlah pejabat setempat menyuarakan kekhawatiran akan pelanggaran wilayah udara yang terus berulang.

    Israel Serang Rumah Sakit Anak di Gaza, ICU dan Panel Surya Rusak Parah

    Sebuah serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Anak Moh El-Dorra di Kota Gaza pada Selasa (22/4/2025) malam.

    Serangan tersebut menyebabkan kerusakan besar pada fasilitas medis yang melayani anak-anak.

    Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.

    Menurut pernyataan resmi, serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit.

    Selain itu, serangan itu juga menghancurkan sistem panel surya yang menopang kelistrikan fasilitas tersebut.

    Kementerian Kesehatan mengecam keras pengeboman ini dan menyebutnya sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan.

    Dalam pernyataannya, mereka menyatakan bahwa “Pendudukan tidak berhenti pada pencegahan obat-obatan dan makanan untuk menjangkau anak-anak Gaza, dan juga merampas kehidupan mereka.”

    Serangan terhadap infrastruktur sipil, terutama rumah sakit, semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Tolak Gencatan Senjata Parsial, Hamas Siap Bebaskan Semua Sisa Sandera Israel demi Akhiri Perang – Halaman all

    Tolak Gencatan Senjata Parsial, Hamas Siap Bebaskan Semua Sisa Sandera Israel demi Akhiri Perang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Hamas menyatakan, pihaknya ingin kesepakatan komprehensif untuk mengakhiri perang di Gaza dengan menukar semua sandera Israel dengan warga Palestina yang dipenjara di Israel.

    Seperti yang dilaporkan Reuters pada Jumat (18/1/2025), hal ini disampaikan dalam pernyataan pejabat senior kelompok militan Palestina tersebut. 

    Mereka mengaku, menolak tawaran Israel untuk gencatan senjata sementara dan lebih memilih untuk mengakhiri perang secara konkrit.

    Dalam pidato televisi, Khalil Al-Hayya, pemimpin Hamas di Gaza yang memimpin tim perundingan, menyatakan kelompoknya tidak akan lagi menerima kesepakatan parsial.

    Sebaliknya, Hayya menyatakan, Hamas siap segera melakukan “negosiasi paket komprehensif” untuk membebaskan semua sandera yang tersisa di pihaknya sebagai imbalan atas penghentian perang di Gaza, pembebasan warga Palestina yang dipenjara Israel, dan rekonstruksi Gaza.

    “Netanyahu dan pemerintahnya menggunakan kesepakatan parsial sebagai kedok untuk agenda politik mereka, yang bertumpu pada kelanjutan perang pemusnahan dan kelaparan, bahkan dengan mengorbankan semua sandera mereka,” kata Hayya, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    “Kami tidak akan menjadi bagian dari kebijakan ini,” tegasnya.

    Pemediasi dari Mesir juga telah berupaya menghidupkan kembali kesepakatan gencatan senjata Januari yang sebelumnya menghentikan pertempuran di Gaza sebelum kolaps bulan lalu. 

    Namun, belum ada tanda-tanda kemajuan signifikan, dengan Israel dan Hamas saling menyalahkan.

    “Komentar Hamas menunjukkan bahwa mereka tidak berminat pada perdamaian, melainkan kekerasan yang berkelanjutan. Syarat yang diajukan Pemerintahan Trump tidak berubah: bebaskan sandera atau hadapi neraka,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, James Hewitt.

    Putaran terbaru pembicaraan gencatan senjata sebelumnya telah dimulai pada Senin lalu (18/4/2025).

    Adapun agenda pembicaraan di Kairo adalah memulihkan gencatan senjata dan membebaskan sandera Israel berakhir tanpa terobosan, menurut sumber Palestina dan Mesir.

    Israel telah mengusulkan gencatan senjata 45 hari di Gaza, untuk memungkinkan pembebasan sandera dan memulai pembicaraan tidak langsung mengakhiri perang.

    Hamas sebelumnya telah menolak salah satu syaratnya, yaitu pelucutan senjata. Dalam pidatonya, Hayya menuduh Israel mengajukan proposal balasan dengan “syarat mustahil.”

    Hamas membebaskan 38 sandera dalam gencatan senjata yang dimulai 19 Januari.

    Pada Maret, militer Israel melanjutkan serangan darat dan udara ke Gaza, mengakhiri gencatan senjata setelah Hamas menolak usulan perpanjangan tanpa mengakhiri perang.

    Pejabat Israel menyatakan, serangan akan berlanjut hingga 59 sandera tersisa dibebaskan dan Gaza didemiliterisasi.

    Hamas bersikukuh hanya akan membebaskan sandera sebagai bagian dari kesepakatan mengakhiri perang dan menolak tuntutan pelucutan senjata.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Prabowo jalin kerja sama strategis di Timur Tengah dan Turki

    Prabowo jalin kerja sama strategis di Timur Tengah dan Turki

    Presiden Erdogan sangat berkesan ketika beliau melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia.

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia menjalin sejumlah nota kesepahaman (MoU) dari hasil lawatan Presiden RI Prabowo Subianto ke Timur Tengah dan Turki, mulai dari kerja sama energi, pertanahan, dan pembangunan ekonomi.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa lawatan Presiden yang berlangsung sejak 9 sampai dengan 14 April 2025 diisi dengan agenda konsultasi dan berdiskusi untuk mempererat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama strategis lintas sektor.

    “Lawatan kali ini diawali dengan kunjungan ke Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab untuk bertemu dengan Presiden Mohammed bin Zayed Al Nahyan,” katanya.

    Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin melakukan pertemuan bilateral membahas kerja sama strategis di bidang energi, pertahanan, dan pembangunan ekonomi.

    “Terdapat delapan dokumen yang terdiri atas empat kerja sama pemerintah ke pemerintah atau G2G,” ujar Yusuf.

    Selain kerja sama pemerintah ke pemerintah, kata Yusuf, terdapat juga kerja sama antarpelaku usaha atau business to business (B2B) antara Badan Usaha Milik Pemerintah Indonesia dan Badan Usaha Milik Pemerintah Persatuan Emirat Arab.

    Setelah dari Abu Dhabi, Presiden Prabowo melanjutkan lawatannya menuju Ankara, Turki pada tanggal 9—10 April 2025.

    Yusuf menjelaskan bahwa Presiden Prabowo mendapatkan penghormatan tertinggi dan luar biasa dengan disambut langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan.

    “Presiden Erdogan sangat berkesan ketika beliau melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia sehingga beliau juga ingin memberikan hasil serupa kepada Bapak Presiden Prabowo,” ujar Yusuf.

    Di Ankara, Presiden Prabowo menyampaikan pidato di hadapan parlemen Turki dan menjadi pengalaman pertamanya sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia.

    Presiden Prabowo juga melakukan pertemuan tête-à-tête dengan Presiden Erdogan serta menyaksikan penandatanganan dan pertukaran kerja sama antara kedua negara.

    Setelah dari Ankara, Presiden Prabowo melanjutkan lawatan ke Antalya, Turki untuk berpartisipasi pada pembukaan Antalya Diplomasi Forum (ADF) dan menjadi pembicara dalam sesi ADF Talk pada acara tersebut.

    Usai dari Turki, Presiden Prabowo bertolak ke Kairo, Mesir pada hari Jumat (11/4). Lawatan di Kairo selama 2 hari dengan agenda pertemuan bilateral dengan Presiden Arab Mesir, Yang Mulia Abdel Fattah El-Sisi di Istana Al-Ittihadiya.

    Dalam pertemuan tersebut, kata dia, kedua kepala negara menyepakati pembentukan kemitraan strategis antara Indonesia dan Mesir melalui penandatanganan pernyataan bersama yang langsung ditandatangani oleh Presiden Prabowo dan Presiden El-Sisi.

    Usai pertemuan, Presiden El-Sisi mengajak langsung Presiden Prabowo untuk meninjau Akademi Militer Mesir. Setelah kunjungan tersebut, Presiden El-Sisi mengantar langsung Presiden Prabowo menuju Bandara Mesir untuk selanjutnya lepas landas menuju Doha, Qatar.

    “Malam harinya, 12 April 2025, sekitar pukul 21.15 waktu Doha, Bapak Presiden Prabowo tiba di Doha, Qatar dan disambut dengan jajaran pasukan kehormatan dari Qatar Amiri Guard,” katanya.

    Pada tanggal 13 April 2025, Presiden Prabowo melakukan kunjungan resmi kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Istana Amiri Diwan.

    Presiden Prabowo dan Emir Qatar menyaksikan penandatanganan MoU antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Qatar.

    Usai dari Qatar, Presiden Prabowo melanjutkan lawatan ke Amman, Yordania pada hari Minggu (13/4).

    Setibanya di Bandar Udara Militer Marka, Presiden Prabowo disambut langsung oleh Raja Abdullah II bin Al Hussein.

    Setelah upacara penyambutan kenegaraan dengan minidefile, Presiden menuju tempat bermalam di Kota Amman dengan diantar langsung oleh Raja Abdullah II menuju ke tempatnya bermalam.

    Pada hari Senin (14/4), kata Yusuf, Presiden Prabowo melakukan kunjungan resmi ke Istana Al-Husseiniyah untuk melakukan pertemuan tête-à-tête, pertemuan bilateral, dan penandatanganan sejumlah MoU.

    Presiden Prabowo mengakhiri kunjungan resminya di Kerajaan Yordania pada hari Senin (14/4) dengan dilepas langsung oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad di Bandar Udara Militer Marka.

    Kunjungan di Amman ini juga sekaligus menutup rangkaian lawatan Presiden Prabowo ke kawasan Timur Tengah dan Turki.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Israel Ajukan Usulan Gencatan Senjata Baru, Hamas Siap Merespons

    Israel Ajukan Usulan Gencatan Senjata Baru, Hamas Siap Merespons

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel mengajukan proposal gencatan senjata terbaru di Gaza. Hamas siap merespons dalam 48 jam, namun prospek untuk mencapai kesepakatan masih suram.

    Israel mengeluarkan usulan terbarunya kepada mediator Mesir dan Qatar pada, menawarkan gencatan senjata sementara selama 45 hari dengan imbalan Hamas membebaskan 11 tawanan Israel yang masih ditahan di Gaza.

    Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang meninjau usulan terbaru Israel dan akan menanggapinya dalam waktu 48 jam.

    “Hamas kemungkinan besar akan mengirimkan tanggapannya kepada mediator dalam waktu 48 jam ke depan, karena gerakan tersebut masih melakukan konsultasi mendalam,” kata seorang pejabat hamas kepada AFP, Selasa (15/4/2025).

    Sementara itu, pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri, sebelum merilis pernyataan resmi, mengatakan bahwa Hamas tidak akan menerima tuntutan apapun untuk melucuti senjata, dengan mengatakan bahwa “selama ada pendudukan, perlawanan akan terus berlanjut”.

    “Permintaan untuk melucuti senjata Hamas bahkan tidak dapat diterima untuk didengar. Ini bukan sekadar garis merah, ini adalah sejuta garis merah,” kata Abu Zuhri, dilansir Al Jazeera.

    “Semua orang harus memahami bahwa ini adalah mimpi – khayalan belaka. Ini tidak dapat dicapai.”

    Hamas bersikeras agar Israel berkomitmen untuk mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza. Sebagai imbalannya, Hamas telah menawarkan untuk menyerahkan semua tawanan yang tersisa “dalam satu kelompok”.

    Namun, tuntutan agar Hamas melucuti senjata kemungkinan besar tidak akan terwujud setelah Israel secara terbuka menguraikan rencana untuk mengusir paksa warga Palestina dari Gaza.

    Putaran perundingan terakhir yang diadakan di Kairo pada Senin berakhir tanpa ada gerakan yang jelas menuju penghentian perang secara permanen.

    Sejak memulai kembali perang setelah gencatan senjata sementara, Israel telah menewaskan lebih dari 1.500 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza. Adapun secara keseluruhan, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 50.983 warga Palestina dipastikan tewas dan 116.274 terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    Ratusan ribu orang telah mengungsi lagi sejak Israel melanjutkan agresinya serta memberlakukan blokade total di Gaza, yang memaksa wilayah tersebut ke dalam keadaan terkepung dan kelaparan.

     

    (luc/luc)

  • Hamas Akan Pulangkan Seluruh Sandera Israel, Syaratnya Hanya Dua

    Hamas Akan Pulangkan Seluruh Sandera Israel, Syaratnya Hanya Dua

    PIKIRAN RAKYAT – Hamas akan membebaskan semua sandera Israel yang masih tersisa di Gaza. Namun, terdapat syarat mutlak yang wajib ditepati Israel Penjajah.

    Salah seorang pejabat senior Hamas saat ini sedang terlibat dalam negosiasi di Kairo dengan mediator dari Mesir dan Qatar, setelah gencatan senjata Gaza gagal Januari lalu.

    Tokoh Hamas telah menyampaikan tuntutannya secara jelas saat serangan IOF terus menghancurkan wilayah yang terkepung itu.

    “Kami siap untuk membebaskan semua sandera Israel sebagai imbalan untuk kesepakatan pertukaran tahanan yang serius, penghentian perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza dan masuknya bantuan kemanusiaan,” kata pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu, Selasa, 15 April 2025.

    Dengan demikian, syaratnya hanya ada dua, yakni pertukaran tahanan yang serius dan penarikan militer penuh dari Gaza.

    “Masalahnya bukan jumlah sandera, melainkan bahwa penjajah (Israel) mengingkari komitmennya, menghalangi pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata, dan melanjutkan perang,” kata Al-Nunu.

    “Hamas oleh karena itu menekankan perlunya jaminan untuk memaksa penjajah (Israel) untuk mematuhi kesepakatan,” ucap dia lagi.

    Namun, ia mengatakan Hamas tidak akan menyerahkan senjata, meskipun itu adalah salah satu syarat utama bagi negosiator Israel.

    Hari ini, proposal baru yang diajukan kepada kelompok Hamas menyarankan agar mereka membebaskan 10 dari sekitar 24 sandera hidup yang masih ditahan di Gaza. Imbalannya, Israel janji akan memulai negosiasi untuk fase kedua dari gencatan senjata.

    Fase pertama gencatan senjata, yang dimulai pada 19 Januari dan melibatkan beberapa pertukaran sandera-tahanan, hanya bertahan dua bulan sebelum Israel melanjutkan pemboman Gaza.

    Setelah fase pertama gencatan senjata berakhir pada awal Maret, Israel memberlakukan blokade total terhadap semua bantuan kemanusiaan ke Gaza. 

    60.000 Anak di Gaza Berisiko Kurang Gizi

    Israel penjajah telah melakukan blokade bantuan ke Gaza sejak 2 Maret 2025 yang membuat warga Palestina di wilayah tersebut berada dalam situasi yang sulit.

    Blokade oleh Israel ini telah memperparah genosida di Gaza sejak serangan Oktober 2023 lalu yang menewaskan lebih dari 50.800 warga Palestina dan lebih dari 115.000 warga lainnya mengalami luka-luka.

    Israel tetap tak menggubris kecaman demi kecaman terkait blokade bantuan ke Gaza ini. Bahkan, dilaporkan setidaknya 60.000 anak di Gaza berisiko mengalami komplikasi kesehatan serius akibat kekurangan gizi.

    Kementerian Kesehatan setempat mengatakan hal ini karena pasokan terus menyusut di tengah blokade yang berlangsung. 

    Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menolak usulan baru Israel untuk mengendalikan pengiriman bantuan di Gaza. Namun, hal ini dinilai bisa membuat Israel semakin mengendalikan dan membatasi bantuan secara kejam.

    “Kurangnya gizi dan air minum yang memadai akan memperparah tantangan kesehatan, dengan terus berlanjutnya larangan vaksinasi untuk anak-anak, terutama vaksinasi polio,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan.

    Bantuan-bantuan internasional seperti makanan, pasokan medis hingga bahan bakar dilarang masuk ke wilayah yang berpenduduk 2,3 juta orang itu sejak 2 Maret. Israel telah menutup perbatasan penting dan melarang masuknya segala hal.

    Imbas blokade ini, 21 pusat gizi terpaksa ditutup. Juga, perawatan 350 anak yang dilaporkan mengalami kekurangan gizi parah telah terganggu. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Misi Lawatan Prabowo ke Lima Negara, Boyong Investasi atau Cari Restu Evakuasi Warga Gaza?

    Misi Lawatan Prabowo ke Lima Negara, Boyong Investasi atau Cari Restu Evakuasi Warga Gaza?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyudahi perjalanannya dengan membawa sejumlah oleh-oleh kesepakatan usai lawatan ke lima negara dengan tiba di Tanah Air, pada Selasa (15/4/2025).

    Ketibaan Presiden di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

    Di lima negara yakni Uni Emirat Arab (UEA), Republik Turki, Republik Arab Mesir, Qatar, dan Kerajaan Yordania Hasyimiyah, Presiden Ke-8 RI itu telah melakukan pertemuan dengan masing-masing pemimpin negara tersebut.

    Dalam kunjungannya, orang nomor satu di Indonesia itu telah banyak berkonsultasi dan berdiskusi dengan para pemimpin negara dengan pembahasan terkait peningkatan hubungan kerja sama kedua negara dan kondisi geopolitik dan ekonomi global. 

    Selain itu, dalam kunjungan ini belasan dokumen kerja sama telah ditandatangani dan dipertunjukkan di hadapan para pemimpin negara. Kerja sama ini meliputi sejumlah bidang mulai dari peningkatan kerja sama strategis kedua negara, politik, keamanan, kebudayaan, pertanian, pendidikan, hingga keagamaan.

    Di titik pertama, Prabowo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) mendengarkan secara langsung pengumuman delapan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) yang telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua negara. 

    Pengumuman tersebut dilakulan di akhir pertemuan bilateral kedua pemimpin negara yang digelar di Istana Qasr Al Shatie, Abu Dhabi, pada Rabu (9/4/2025).

    Kedelapan dokumen tersebut terdiri atas empat kerja sama antar-pemerintah (Government to Government/G-to-G) dan empat kerja sama antarpelaku usaha (Business to Business/B-to-B). Kerja sama tersebut mencerminkan semakin eratnya hubungan strategis antara Indonesia dan PEA di berbagai bidang.

    Adapun, empat MoU G-to-G yang diumumkan meliputi pernyataan kerja sama tentang Kemitraan Alam dan Iklim; Lalu, Kelautan dan Perikanan;  Keamanan dan Penanggulangan Terorisme; dan kerja sama di bidang Islam dan wakaf.

    Sementara itu, empat kesepakatan B-to-B yang disampaikan adalah memorandum Saling Pengertian antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, dengan Al-Ain Farms for Livestock Production PEA tentang Investasi Produksi Susu;

    Tak hanya itu, terdapat nota kesepahaman antara Ninety Degree General Trading LLC dan PT Pindad; kesepakatan prinsip terkait dengan penambahan kapasitas Pembangkit Tenaga Listrik Surya Fotovoltaik Cirata; dan memorandum Saling Pengertian antara PT PLN (Persero) dan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC – MASDAR tentang Rencana Pengembangan PLTS Terapung Jatigede 100 MW.

    Berlabuh ke tujuan berikutnya, Prabowo bersama Presiden Republik Turki Recep Tayyip Erdoğan menyaksikan penandatanganan dan pertukaran sejumlah nota kesepahaman atau MoU dalam kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Turkiye, pada Kamis (10/4/2025).

    Sebanyak tiga dokumen kerja sama yang ditandatangani dan dipertukarkan di hadapan kedua kepala negara meliputi memorandum di bidang penanggulangan bencana dan kedaruratan. Lalu, tentang kerja sama di bidang media, hubungan masyarakat, dan komunikasi; serta kerja sama kebudayaan.

    Tak hanya itu, kedua kepala negara juga berkomitmen untuk memperluas akses pasar dan menghapus hambatan-hambatan perdagangan. Presiden Prabowo menekankan pentingnya kekuatan ekonomi dalam meningkatkan posisi tawar negara-negara berkembang di kancah global.

    “Kita harus bersama-sama berkembang sebagai kekuatan ekonomi. Hanya dengan kekuatan ekonomi, suara kita bisa didengar di dunia ini,” tegas Prabowo.

    Prabowo mengatakan bahwa kedua negara sepakat agar para menteri perdagangan segera menyelesaikan preferential trade agreement. Hal tersebut sebagai langkah awal menuju Turki-Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

    Di bidang investasi, kedua pemimpin juga menyepakati penyelesaian bilateral investment treaty dalam waktu dekat. Prabowo turut mengundang perusahaan-perusahaan Turki untuk berpartisipasi dalam pengembangan sektor strategis di Indonesia.

    “Saya juga mengundang perusahaan Turki untuk bersama-sama ikut serta dalam pembangunan industri baterai, energi terbarukan, industri pertahanan dan tekstil kelas atas. Saya terbuka agar Turki ikut dalam pembangunan infrastruktur energi di Indonesia,” ujarnya.

    Kepala Negara turut mengapresiasi kontribusi perusahaan konstruksi Turki dalam pembangunan 42 rumah sakit di Indonesia, serta mendorong kerja sama lebih lanjut di bidang kesehatan, termasuk produksi vaksin bersama. Tak hanya itu, Indonesia dan Turki juga akan menjalin kerja sama erat di sektor pertahanan.

    “Kami juga memiliki kesepakatan untuk membuat joint venture yang penting antara perusahaan pertahanan strategis di antara dua negara kita,” tuturnya.

    Selanjutnya, Prabowo Subianto dan Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi melakukan penandatanganan Pernyataan Bersama tentang Kemitraan Strategis antara Indonesia dan Mesir di Istana Al Ittihadiya, Kairo, pada Sabtu (12/4/2025).

    Melalui kemitraan strategis ini, Indonesia dan Mesir berkomitmen memperkuat kerja sama di berbagai bidang prioritas. Mulai dari politik, ekonomi, keamanan, pertahanan, hubungan budaya dan pendidikan, serta hubungan antar masyarakat.

    Doha, Qatar menjadi negara ke-4 yang dikunjungi oleh Prabowo. Di sana dia bersama dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani, menyaksikan langsung penandatanganan MoU yang digelar dalam pertemuan kedua pemimpin di Istana Amiri Diwan, Doha, Minggu (13/4/2025).

    Dokumen penting yang bertajuk lengkap “Memorandum Saling Pengertian tentang Dialog Strategis antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Negara Qatar” dalam memperkuat kerja sama bilateral melalui pembentukan mekanisme Strategic Dialogue (SD) yang diselenggarakan setiap tahun pada tingkat Menteri Luar Negeri. Selain itu, Senior Officials Meeting (SOM) juga akan dilaksanakan sebagai forum persiapan SD, sementara Ad Hoc Working Group dapat dibentuk untuk mengerjakan program-program kerja sama tertentu.

    Dialog Strategis ini bertujuan mendorong kerja sama yang lebih intensif di berbagai bidang strategis. Diantaranya adalah politik, isu-isu internasional dan kawasan, pertahanan dan keamanan, ekonomi dan energi, pertanian dan ketahanan pangan, pariwisata, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, olahraga, kepemudaan, pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta kolaborasi di berbagai forum multilateral.

    Tak hanya itu, hasil konkret lain dari pertemuan itu adalah komitmen Qatar menanamkan investasi senilai US$2 miliar atau sekitar Rp33,6 triliun melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

    Terakhir, Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein menyaksikan langsung penandatanganan empat MoU strategis antara Indonesia dan Kerajaan Yordania Hasyimiyah yang berlangsung di Istana Al Husseiniya, Amman, Senin (14/4/2025). 

    Empat dokumen kerja sama yang ditandatangani dalam kesempatan tersebut adalah persetujuan kerja sama di bidang pertahanan, pertanian, bidang pendidikan, dan keagamaan dan wakaf.

    “Kami membahas peningkatan kerja sama di beberapa bidang, bidang pendidikan, sains, teknologi, ekonomi. Ya kan kita disini kita beli banyak fosfat, potash untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” pungkas Prabowo.

  • Hamas Tegas Tolak Pelucutan Senjata, Singgung Sandera Israel dan Berakhirnya Perang Gaza – Halaman all

    Hamas Tegas Tolak Pelucutan Senjata, Singgung Sandera Israel dan Berakhirnya Perang Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Hamas dengan Israel di Kairo, Mesir pada Senin (14/4/2025) berlangsung sangat alot.

    Kedua belah pihak, baik Hamas maupun Israel saling menolak draft yang telah diajukan.

    Israel diketahui mengajukan draft yang berisi tentang pelucutan senjata Hamas sebagai bagian dari negosiasi fase kedua gencatan senjata.

    Pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan pihaknya menentang keras usulan tersebut.

    “Ini adalah garis merah sejuta kali dan Hamas menolaknya,” kata Abu Zuhri kepada Al Jazeera.

    Hamas, lanjut Abu Zuhri, siap membebaskan semua sandera sekaligus, sebagai imbalan diakhirinya perang di Gaza.

    Seperti yang diketahui, Hamas setuju untuk membebaskan sembilan sandera Israel dalam perundingan tersebut.

    Meski ada persetujuan pembebasan sembilan sandera Israel, sumber Palestina dan Mesir mengatakan bahwa putaran terakhir perundingan gencatan senjata berakhir tanpa terobosan nyata.

    Mengutip The Jerusalem Post, sumber Mesir mengatakan bahwa usulan terbaru untuk memperpanjang gencatan senjata akan membuat Hamas membebaskan lebih banyak sandera.

    Hamas telah meminta lebih banyak waktu untuk menanggapi proposal terbaru, kata sumber Mesir.

    “Hamas tidak memiliki masalah, tetapi menginginkan jaminan bahwa Israel setuju untuk memulai perundingan mengenai tahap kedua perjanjian gencatan senjata, yang mengarah pada berakhirnya perang,” kata sumber Mesir.

    Sekitar 33 sandera Israel dibebaskan Hamas dengan imbalan ratusan tahanan Palestina selama fase pertama gencatan senjata selama enam minggu, yang dimulai pada bulan Januari.

    Namun, fase kedua, yang seharusnya dimulai pada awal bulan Maret dan mengakhiri perang, tidak pernah tercapai.

    Sebelumnya, seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa kelompoknya siap membebaskan semua sandera Israel dengan imbalan “pertukaran tahanan yang serius”.

    Hamas juga menuntut Israel untuk segera mengakhiri perang di Gaza jika ingin semua sandera dibebaskan.

    “Kami siap membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan kesepakatan pertukaran tawanan yang serius, diakhirinya perang, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan,” kata pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu kepada AFP.

    Namun, ia menuduh Israel menghalangi kemajuan menuju gencatan senjata.

    “Masalahnya bukan jumlah tawanan, melainkan pendudukan mengingkari komitmennya, menghalangi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata, dan melanjutkan perang.”

    “Oleh karena itu, Hamas menekankan perlunya jaminan untuk memaksa pendudukan (Israel) mematuhi perjanjian tersebut,” imbuhnya.

    Situs berita Israel, Ynet, melaporkan pada hari Senin bahwa proposal baru telah diajukan kepada Hamas.

    Berdasarkan kesepakatan itu, Hamas akan membebaskan 10 sandera hidup dengan imbalan jaminan AS bahwa Israel akan memasuki negosiasi untuk gencatan senjata tahap kedua.

    Upaya menuju gencatan senjata baru telah terhenti, dilaporkan karena perselisihan mengenai jumlah sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas.

    Sementara itu, Nunu mengatakan bahwa Hamas tidak akan melucuti senjata, sebuah syarat utama yang ditetapkan Israel untuk mengakhiri perang.

    “Senjata perlawanan tidak bisa dinegosiasikan,” tegas Nunu.

    Tentara Israel Tuntut Diakhirinya Perang

    Lebih dari 1.500 tentara korps lapis baja Israel, termasuk jenderal, menandatangani petisi yang menuntut pemerintah memprioritaskan pengembalian sandera yang ditawan di Gaza.

    Menurut harian Maariv, petisi tersebut ditandatangani oleh 1.525 anggota korps lapis baja, mulai dari prajurit bersenjata hingga jenderal.

    Mereka meminta pemerintah “untuk melakukan segala hal yang mungkin untuk menjamin pembebasan para sandera – bahkan jika hal itu mengorbankan penghentian pertempuran”.

    Para penandatangan termasuk prajurit yang bertugas di unit tank dan kemudian menjadi warga sipil tanpa menghadiri sekolah perwira, prajurit veteran, komandan junior, serta mantan perwira militer senior Israel, termasuk mantan kepala korps lapis baja dan komandan divisi, kata Maariv.

    (*)

  • Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Israel, tapi Harus Ada Jaminan Zionis Akan Akhiri Perang di Gaza – Halaman all

    Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Israel, tapi Harus Ada Jaminan Zionis Akan Akhiri Perang di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kelompok Palestina tersebut siap membebaskan semua sandera Israel dengan imbalan “pertukaran tahanan yang serius” dan menjamin bahwa Israel akan mengakhiri perang di Gaza.

    Saat ini, Hamas terlibat dalam negosiasi di Kairo dengan mediator dari Mesir dan Qatar – dua negara yang bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menengahi gencatan senjata di wilayah yang terkepung tersebut.

    “Kami siap membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius, diakhirinya perang, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan,” kata Taher Al-Nunu, pejabat senior Hamas, Senin (14/4/2025), dilansir Arab News.

    Namun, pejabat Hamas menuduh Israel menghalangi kemajuan menuju gencatan senjata.

    “Masalahnya bukan jumlah tawanan, melainkan pendudukan mengingkari komitmennya, menghalangi pelaksanaan perjanjian gencatan senjata dan melanjutkan perang,” ungkapnya.

    “Karena itu, Hamas telah menekankan perlunya jaminan untuk memaksa pendudukan (Israel) untuk menegakkan perjanjian tersebut,” tambah Taher Al-Nunu.

    Hamas Tak Akan Melucuti Senjata

    Situs berita Israel Ynet melaporkan pada hari Senin bahwa proposal baru telah diajukan kepada Hamas.

    Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan 10 sandera hidup dengan imbalan jaminan Amerika Serikat (AS) bahwa Israel akan memasuki negosiasi untuk fase kedua gencatan senjata.

    Fase pertama gencatan senjata, yang dimulai pada 19 Januari dan mencakup beberapa pertukaran sandera-tahanan, berlangsung selama dua bulan sebelum bubar.

    Upaya menuju gencatan senjata baru telah terhenti, dilaporkan karena perselisihan mengenai jumlah sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas.

    Sementara itu, Nunu mengatakan bahwa Hamas tidak akan melucuti senjata, syarat utama yang telah ditetapkan Israel untuk mengakhiri perang.

    “Senjata perlawanan tidak dapat dinegosiasikan,” kata Nunu.

    Israel Perluas Serangannya

    Sementara, pada Sabtu (12/4/2025), Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pembangunan koridor keamanan baru yang memisahkan kota selatan Rafah dari wilayah Gaza lainnya.

    Militer Israel mengatakan koridor tersebut akan segera diperluas “secara besar-besaran” di sebagian besar wilayah pesisir kecil tersebut.

    Warga Palestina pun makin terdesak ke wilayah yang makin menyempit.

    “Aktivitas akan meluas dengan cepat ke lokasi-lokasi tambahan di sebagian besar wilayah Gaza dan Anda harus mengevakuasi zona-zona pertempuran,” kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan ke mana warga Palestina harus pergi, dikutip dari AP News.

    Pernyataan tersebut mendesak Palestina untuk menyingkirkan Hamas dan membebaskan sandera yang tersisa, dengan mengatakan:

    “Ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan perang.”

    Sebelumnya, pasukan Israel dikerahkan minggu lalu ke koridor keamanan baru yang disebut Morag, nama pemukiman Yahudi yang pernah berdiri di antara Rafah dan Khan Younis, setelah tentara memerintahkan evakuasi besar-besaran yang meliputi sebagian besar Rafah — sebuah indikasi bahwa mereka akan segera meluncurkan operasi darat besar lainnya.

    Pemerintah kota Rafah dalam sebuah pernyataan menyebut tindakan Israel sebagai “pelanggaran mencolok terhadap legitimasi internasional.”

    BOLA API – Bombardemen udara Israel ke wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan, Senin (24/3/2025) dini hari. Israel dilaporkan melakukan lebih dari 900 pelanggaran gencatan senjata di Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Diketahui, Israel telah bersumpah untuk merebut sebagian besar wilayah Gaza untuk menekan Hamas agar membebaskan 59 sandera yang tersisa, 24 di antaranya diyakini masih hidup, dan menerima usulan persyaratan gencatan senjata baru.

    Banyak warga Palestina yang memadati kamp-kamp tenda kumuh atau reruntuhan rumah mereka sebelumnya, sering kali mengungsi beberapa kali sebagai respons terhadap perintah evakuasi Israel.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebanyak 50.944 warga Palestina dipastikan tewas dan 116.156 lainnya terluka dalam perang Israel di Gaza.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui  jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 orang, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Gara-gara Stempel Keimigrasian, Mahasiswa Asal Mamuju Ditangkap di Mesir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 April 2025

    Gara-gara Stempel Keimigrasian, Mahasiswa Asal Mamuju Ditangkap di Mesir Regional 14 April 2025

    Gara-gara Stempel Keimigrasian, Mahasiswa Asal Mamuju Ditangkap di Mesir
    Tim Redaksi
    MAMUJU, KOMPAS.com –
    Seorang mahasiswa asal Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, bernama Arjung ditahan oleh kepolisian Kairo, Mesir, setelah kedapatan membawa tiga buah
    stempel keimigrasian
    .
    Penahanan Arjung terjadi pada 12 Maret 2025. Selain itu, Alwi Dahlan, mahasiswa asal Bandung, Jawa Barat, yang merupakan rekan Arjung ditahan empat hari setelahnya.
    Ketua Keluarga Kerukunan Sulawesi (KKS) di Mesir, Muhammad Fadli Syah, menjelaskan bahwa kedua mahasiswa tersebut sedang menempuh pendidikan di
    Universitas Al-Azhar
    .
    “Jadi penangkapannya itu di waktu yang berbeda. Kalau yang pertama itu dari Mamuju Sulbar tanggal 12 Maret, kalau yang dari Bandung tanggal 16 Maret,” ungkap Fadli saat dihubungi
    Kompas.com,
    Senin (14/4/2025).  
    Fadli menjelaskan kronologi penangkapan Arjung dan Alwi bermula ketika Arjung tiba di Bandara Kairo.
    Petugas Bea Cukai menemukan paket berisi tiga buah stempel yang dibawa Arjung dari Jakarta.
    Paket tersebut dititipkan oleh Alwi, yang mengaku menerima paket itu dari rekannya berinisial DPW yang sudah berada di Kairo.
    Alwi menitipkan paket tersebut kepada Arjung sehari sebelum keberangkatannya ke Mesir, karena kuota bagasinya sudah penuh.
    “Karena Alwi, kuota bagasinya sudah penuh dan takutnya over bagasi, jadi dia pindahkan atau serahkan (paket) ke Arjung. Jadi Arjung yang berangkat ini tiba ke Kairo pukul 11 pagi waktu Kairo,” jelas Fadli.
    Setelah tiba di Bandara Kairo, petugas Bea Cukai memeriksa seluruh barang bawaan Arjung, termasuk paket yang dititipkan Alwi.
    Petugas kemudian membongkar paket tersebut dan menemukan tiga buah stempel yang mencurigakan.
    Mereka sempat menanyakan kegunaan stempel tersebut kepada Arjung, namun karena dia tidak mengetahui isi paket itu, Arjung menghubungi Alwi.
    Alwi kemudian menghubungi DPW untuk menanyakan kegunaan stempel tersebut.
    “DPW membalasnya melalui pesan suara dengan berkata kalau stempel tersebut hanya untuk digunakan keperluan kitab. Alwi teruskan pesan suara itu untuk diperdengarkan ke petugas Bea Cukai. Tapi petugas Bea Cukai langsung coba cap stempel itu, ternyata stempel itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan kitab. Stempel itu biasa digunakan untuk kepentingan imigrasi Mesir,” kata Fadli.
    Menurut Fadli, ketiga stempel yang ditemukan oleh petugas Bea Cukai dan kepolisian Mesir adalah untuk visa kedatangan serta dua stempel lain yang biasa digunakan oleh pihak imigrasi Mesir.
    Petugas merasa stempel itu akan digunakan untuk keperluan yang tidak baik, sehingga Arjung ditahan setelah empat jam pemeriksaan, meskipun dia mengelak bahwa stempel itu adalah miliknya.
    “Di sini Arjung ketika stempel itu sudah dicap, menurut ceritanya, Arjung ini ya itu langsung dipukul. Arjung sempat mendapat serangan fisik, bahkan dipaksa mengaku ini punyamu atau tidak,” ujar Fadli.
    Saat ini, KKS Sulawesi rutin menemui Arjung.
    Pihak KBRI di Mesir telah menyiapkan pengacara untuk mendampingi Arjung dan Alwi.
    Namun, Fadli menyatakan bahwa kinerja pengacara yang dikontrak KBRI masih belum memuaskan.
    Salinan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Arjung dan Alwi baru bisa didapatkan setelah tanggal 5 April 2025.
    Selain itu, selama pemeriksaan yang dilakukan setiap dua minggu, mereka tidak pernah didampingi pengacara dari KBRI.
    “Padahal petugas kejaksaan yang bertanya atau memeriksa Arjung, pasti bertanya dulu apakah ada pengacara yang disampingi. Arjung tidak tahu juga kenapa tidak didampingi,” ujar Fadli.
    Fadli berharap kasus yang menimpa Alwi dan Arjung ini dapat diselesaikan secepat mungkin agar keduanya bisa keluar dari penjara.
    KKS juga mengawal kasus ini dengan meminta bantuan dari seluruh pihak agar Arjung dan Alwi segera dibebaskan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bawa Stempel Mencurigakan, Mahasiswa Al Azhar Asal Mamuju Ditangkap Polisi Mesir – Halaman all

    Bawa Stempel Mencurigakan, Mahasiswa Al Azhar Asal Mamuju Ditangkap Polisi Mesir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Mamuju – Seorang mahasiswa asal Mamuju, Sulawesi Barat, inisial AG, ditangkap oleh kepolisian Kairo, Mesir, pada 12 Maret 2025.

    AG yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar ditahan setelah membawa paket mencurigakan yang tidak ia ketahui isinya.

    AG tiba di Bandara Kairo pada pukul 12.58 waktu setempat, setelah kembali dari Indonesia.

    Ia ditahan oleh petugas Bea Cukai ketika paket titipan dari rekannya, inisial AD, dibongkar.

    Paket tersebut berisi tiga buah stempel yang kemudian diketahui sebagai stempel keimigrasian Mesir.

    Penjelasan Rekan dan Penyidikan

    AG mengaku tidak mengetahui isi paket tersebut dan segera menghubungi AD, yang juga tidak mengetahui detail barang yang dititipkan.

    AD kemudian menghubungi DPW, seorang warga Indonesia di Kairo, yang menjelaskan bahwa stempel tersebut digunakan untuk keperluan organisasi PPMI Mesir.

    Namun, petugas menduga stempel tersebut akan digunakan untuk kepentingan ilegal.

    AG mengalami pemeriksaan intensif dan diduga mengalami kekerasan fisik oleh petugas selama proses tersebut.

    Sejak saat itu, ia tidak dapat dihubungi oleh keluarganya di Mamuju hingga malam hari.

    Tindakan Pihak KBRI

    Pada 13 Maret 2025, pihak Protokol dan Konsuler KBRI Kairo mendatangi kantor polisi Nozha untuk memberikan pendampingan konsuler kepada AG.

    Mereka menerima barang-barang pribadi milik AG, termasuk uang tunai dan dua telepon genggam.

    Beberapa hari setelah penangkapan AG, AD juga ditahan saat hendak kembali ke Indonesia dan dibawa ke kantor polisi yang sama.

    Saat ini, keduanya telah ditahan selama satu bulan.

    Keluarga AG mengharapkan pemerintah Indonesia, khususnya Menteri Luar Negeri dan Duta Besar Indonesia untuk Mesir, segera turun tangan.

    “Anak kami ditahan di Kairo sejak 12 Maret 2025. Padahal dia tidak tahu menahu soal barang tersebut. Kami mohon bantuan untuk memberikan pendampingan hukum dan mengambil langkah nyata agar anak kami dibebaskan,” ujar Haskin, keluarga AG.

    (Tribunsulbar.com/Nurhadi Hasbi)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).