Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak
Tim Redaksi
DEMAK, KOMPAS.com –
Polres Demak terjunkan ratusan personel untuk melaksanakan penyekatan di perbatasan Demak-Kudus.
Kegiatan ini berkaitan agenda demo besar-besaran di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang berlangsung pada Rabu (13/8/2025).
Terpantau titik penyekatan berlangsung di Kecamatan Karanganyar, Demak. Para personil berjajar di bahu jalan sembari mengintruksikan kendaraan yang menuju arah Pati untuk pelan, sesekali kendaraan yang dianggap mencurigakan juga dihentikan.
Kabag Operasional Polres Demak, AKP Wasito mengatakan, penyekatan berlangsung di dua titik perbatasan, Demak-Kudus dan Demak-Jepara sebagai upaya sosialisasi warga yang menuju Pati.
“Penyekatan ini dengan maksud untuk mengimbau kepada masyarakat di luar Pati agar saling menjaga keamanan, mungkin bisa kembali,” kata Wasito, ditemui di lokasi, Rabu pagi.
Dia menegaskan, tidak melarang warga yang menuju arah Pati, namun diimbau untuk hati-hati di jalan karena ada demonstrasi di wilayah tersebut.
“Namun apabila memaksakan ke sana, kami persilahkan dengan syarat hati-hati di jalan, jaga keselamatan,” tegasnya.
Wasito menambahkan, sejauh ini tidak ada lonjakan kendaraan yang menuju Pati maupun barang-barang berbahaya yang dianulir memicu kerusuhan di demo Pati.
“Tidak ada pemeriksaan secara khusus, karena dalam pemeriksaan ini pun terlihat landai-landai saja. Belum kita temukan barang-barang yang berbahaya di kendaraan masing-masing,” tutup dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Jepara
-
/data/photo/2025/08/13/689c09e557da0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak Regional 13 Agustus 2025
-

Viral Demo Besar-besaran di Pati Hari Ini, Gegara Pajak Naik 250%
Bisnis.com, SOLO – Demo dan unjuk rasa besar-besaran dijadwalkan berlangsung di Pati, Jawa Tengah, hari ini Rabu 13 Agustus 2025.
Dilansir dari Antaranews, Kepolisian Resor Kota Pati, Jawa Tengah, menyiapkan skema pengamanan ketat dengan melibatkan 2.684 personel gabungan dari 14 polres jajaran.
Adapula TNI, serta berbagai instansi untuk mengamankan jalannya unjuk rasa terkait kebijakan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Pengamanan akan dilakukan secara profesional dan humanis. Kami tidak hanya fokus pada pengamanan massa, tetapi juga mengutamakan komunikasi yang baik agar situasi tetap terkendali tanpa gesekan,” kata Kepala Polresta Pati Komisaris Besar Polisi Jaka Wahyudi di Pati.
Adapun personel gabungan yang dilibatkan selain dari 14 polres jajaran, yakni Satbrimob Polda Jateng, Ditsamapta Polda Jateng, gabungan direktorat, bidang dan satker Mapolda Jateng, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Damkar, serta instansi terkait lainnya.
Ia mengatakan seluruh petugas juga mendapat arahan teknis dan mental sesuai standar operasional prosedur, termasuk cara menghadapi potensi provokasi.
Tentang Kenaikan Pajak hingga 250%
Sebelumnya, disebutkan di laman BPK RI, Pemerintah Kabupaten Pati memutuskan untuk menyesuaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen pada tahun 2025.
Keputusan ini diambil setelah rapat intensifikasi PBB-P2 bersama para camat dan anggota Pasopati di Kantor Bupati Pati.
Dilansir dari laman resmi Humas Kabupaten Pati, Bupati Pati tersebut menjelaskan bahwa penyesuaian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah guna mendukung berbagai program pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
Sebab dibandingkan dengan Kabupaten Jepara, Kudus, dan Rembang, penerimaan PBB di Kabupaten Pati hanya sebesar Rp29 miliar, padahal wilayah Pati secara geografis dan potensi lebih besar.
“Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan para camat dan PASOPATI untuk membicarakan soal penyesuaian Pajak Bumi Bangunan (PBB). Telah disepakati bersama bahwa kesepakatannya itu sebesar ±250% karena PBB sudah lama tidak dinaikkan, 14 tahun tidak naik,” ujar Sudewo.
Akan tetapi, Bupati Pati Sudewo akhirnya memutuskan untuk membatalkan kenaikan tarif PBB tersebut.
Kenaikan hingga 250 persen merupakan batas maksimal dan tidak diberlakukan untuk seluruh objek pajak, karena ada yang kenaikannya hanya 50 persen. Bahkan banyak yang kenaikannya hanya 50 persen.
Meski demikian, demo disebut akan tetap akan dilangsungkan hari ini. Di media sosial muncul berbagai konten yang memperlihatkan bagaimana kondisi di Pati jelang demo besar-besaran.
-

Cinta Bola, Cinta OPPO! Meriahkan Laga BRI Super League 2025
Jakarta –
Musim baru BRI Super League (BSL) 2025 berlangsung lebih meriah dengan hadirnya OPPO sebagai Official Smartphone Partner hingga 2027. Brand smartphone ini tak hanya tampil di pinggir lapangan, tapi juga membawa sederet aktivitas seru untuk pencinta bola lewat OPPO Fan Zone di setiap laga.
Pada pertandingan pembuka, Borneo FC Samarinda menang tipis 1-0 atas Bhayangkara Presisi Lampung FC. PSIM Yogyakarta menaklukkan PERSEBAYA Surabaya 1-0, sementara PSM Makassar bermain imbang 1-1 melawan PERSIJAP Jepara. Di luar lapangan, OPPO Fan Zone jadi titik kumpul fans untuk berfoto, bermain, dan berbagi euforia lewat fitur ‘Foto Bola dengan OPPO Zoom’.
Di acara tersebut, OPPO hadir dengan membawa antusiasme dari para fans di laga pembuka. Vice President OPPO Indonesia Patrick Owen mengatakan dengan Reno14 Series dan teknologi Zoom, setiap momen di stadion bisa ditangkap dengan sempurna.
“Antusiasme luar biasa dari para fans di laga pembuka menunjukkan bahwa sepak bola dan OPPO adalah kombinasi yang saling melengkapi. Kami percaya, pecinta bola pasti cinta OPPO. Dengan Reno14 Series dan teknologi Zoom, setiap momen di stadion bisa ditangkap dengan sempurna dan dibagikan sebagai #LagaPenuhMomen yang tak terlupakan,” ujar Patrick dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025)
Bukan hanya fans yang dimanjain. Pemain terbaik di masing-masing pertandingan juga dapat apresiasi langsung dari OPPO. Kei Hirose dari Borneo FC, Victor Luiz dari PSM Makassar, dan Yusaku Yamadera dari PERSEBAYA dinobatkan sebagai Player of the Match, mereka langsung bawa pulang OPPO Reno14 Series. Sebuah bentuk penghargaan yang bikin makin keliatan kalau OPPO benar-benar paham semangat sepak bola Indonesia.
Ragam Aktivitas Seru yang Bikin Betah di OPPO Fan Zone
Foto: Dok. OPPO
Fan Zone sendiri bener-bener jadi pusat perhatian. Fans yang hadir bisa mencoba langsung kecanggihan kamera OPPO Reno dan Find Series, ikut main Score with OPPO, berpose bareng standee pemain favorit, dan tentu saja bawa pulang merchandise keren. Bahkan sebelum kick-off, antrian udah panjang. Seru banget kan!
Salah satu spot yang paling heboh adalah OPPO Chant Chamber. Di sini, fans bisa teriak dukungan sepuasnya, sekerasnya, dan serunya lagi, semua terekam oleh kamera OPPO untuk jadi konten yang bisa langsung dibagikan ke sosial media. Rasanya kayak tribun mini yang interaktif dan personal banget.
Kemudian ada juga Score with OPPO, tempat fans unjuk kemampuan cetak gol ke gawang mini. Hadiahnya eksklusif, tapi lebih dari itu, vibes kompetitif dan fun-nya dapet banget. Belum lagi spot foto bareng standee pemain, yang jadi konten wajib buat di share ke sosmed pakai hashtag #LagaPenuhMomen.
Lewat keseruan ini, OPPO sukses membuktikan kalau sepak bola dan teknologi bisa jalan bareng dengan cara yang asyik dan relevan. ‘Foto Bola dengan OPPO Zoom’ bukan sekadar gimmick, tapi cara baru buat para pecinta sepak bola Indonesia menangkap momen dari tribun dengan kualitas foto yang bikin bangga. Teknologi Zoom di Find X8 Series dan AI Imaging di Reno14 Series bener-bener jadi game-changer.
Foto: Dok. OPPO
Kalau kamu pengen bawa pulang partner nobar yang bisa diajak ke mana aja, OPPO Reno14 Series udah bisa didapetin di OPPO Store, OPPO Gallery, OPPO Experience Store, OPPO Online Store, e-commerce, dan mitra resmi. Ada Reno14 Pro 5G (Rp10.999.000), Reno14 5G (mulai Rp7.499.000), dan Reno14 F 5G (mulai Rp5.599.000). Ditambah lagi promo sampai Rp3 juta, termasuk cashback Rp750.000, Google AI Pro 3 bulan, hingga 2TB cloud storage. Info lengkap yuk langsung cek di situs resmi OPPO Indonesia: www.oppo.co.id
(akn/ega)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310220/original/059288000_1754673611-IMG-20250808-WA0198.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dirut PDAM Jepara Jadi Tersangka, Tilap Dana Representatif Ratusan Juta
Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, imbuh Dhini, SB diduga menyalahgunakan atau mengkorupsi dana representatif.
Padahal dana tersebut penggunaanya untuk kemajuan dan peningkatan pendapatan PDAM Jepara. Penggunaan dana tersebut di bawah kewenangan direksi PDAM.
Di PDAM Jepara sendiri terdapat tiga direksi, yakni dirut, direktur teknis serta direktur administrasi dan keuangan.
“Bahwa pada faktanya, yang menggunakan dana (representative) ini hanya tersangka (SB) selaku direktur utama tanpa melibatkan direktur lainnya,” ungkap Dhini.
Dugaan penyalahgunaan dana representatif yang dilakukan SB selaku dirut, penyidik Kejari menemukan indikasi adanya potensi kerugian keuangan negara sekitar Rp 554.350.000.
“Penggunaan dana tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan dan dinilai tidak mendukung operasional PDAM Jepara,” imbuh Dhini.
Dhini menambahkan, kerugian keuangan negara yang diduga dikorupsi SB berdasarkan data Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) Nomor: 704/12/Kasus/Irban/V/VII/2025 tanggal 30 Juli 2025 dari Inspektorat Kabupaten Jepara.
“Yang bersangkutan (Tersangka SB), kami tahan selama 20 hari ke depan,” pungkas Dhini.
Tidak hanya itu, penyidik Kejari Jepara juga masih terus mengembangkan penyidikan guna menemukan tersangka lain dalam tindak pidana korupsi tersebut. Oleh pihak tim Kejari Jepara, tersangka melanggar Primair: Pasal 2 ayat (1) Juncto pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP
Subsidiair Pasal 3 Juncto pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Laporan Masyarakat
Untuk diketahui, Kejaksaan Negeri Jepara pada bulan Januari 2025 telah menerima laporan dari masyarakat tentang adanya perkara dugaan tindak pidana korupsi penggunaan dana representatif pada PDAM Tirta Jungporo Tahun 2020 hingga 2023.
Setelah dilakukan proses penyidikan, tim penyidik mengungkap temuan adanya unsur melawan hukum dalam proses penggunaan dana representatif. Atas tindakan itu, mengakibatkan kerugian keuangan negara.
Tersangka SB selaku Direktur Utama PDAM Tirta Jungporo, secara aktif mencairkan dana representatif dari pos biaya lain-lain Direksi sejak tahun 2020 hingga 2023.
Pencairan ini menggunakan memo internal yang tidak memuat rincian kegiatan dengan jelas. Parahnya lagi, tidak disertai pertanggungjawaban penggunaan dana reprensetatif.
Bahwa dari hasil penyidikan diperoleh fakta bahwa uang hasil tindak pidana korupsi tersebut digunakan tersangka untuk kepentingan pribadi.
-

Gol Cepat Victor Dethan Antar PSM Makassar Unggul 1-0 di Babak Pertama Meski Tanpa Rekrutan Baru
FAJAR.CO.ID, PAREPARE — Meski tampil tanpa pemain baru karena masih terkena sanksi larangan pendaftaran dari FIFA, PSM Makassar berhasil unggul 1-0 atas Persijap Jepara pada babak pertama laga pembuka BRI Super League 2025/2026. Pertandingan digelar di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Jumat (8/8/2025).
Gol tunggal PSM dicetak oleh pemain muda Victor Dethan pada menit ke-7. Ia berhasil mengonversi umpan matang dari bek asing Victor Luiz menjadi gol pembuka pertandingan. Keunggulan ini membuat Pasukan Ramang menutup paruh pertama dengan keunggulan tipis atas tim promosi tersebut.
Tanpa kehadiran pemain baru akibat registration ban, PSM tetap tampil percaya diri sejak peluit awal dibunyikan. Tim asuhan Bernardo Tavares tampil agresif dan langsung menekan lini belakang Persijap sejak menit-menit awal.
Dalam pertandingan ini, PSM hanya diperkuat dua pemain asing, yakni Victor Luiz dan Aliosio Soares Neto. Sisa komposisi tim diisi oleh para pemain lokal yang merupakan wajah lama dari musim sebelumnya. Di bawah mistar, Reza Arya Pratama tetap menjadi pilihan utama.
Untuk lini pertahanan, pelatih asal Portugal itu menurunkan empat pemain: Victor Luiz, Aliosio Neto, Syahrul Lasinari, dan Daffa Salman. Sementara itu, sektor tengah diisi oleh Victor Dethan, Ricky Pratama, Karel Iek, dan Akbar Tanjong. Di lini depan, dua penyerang muda, Achmat Fachrul Adiyia dan Muhammad Arham, dipercaya untuk menggedor pertahanan lawan.
Kondisi PSM yang belum bisa mendaftarkan pemain barunya disebabkan oleh sanksi larangan transfer dari FIFA. Sanksi tersebut merupakan buntut dari permasalahan gaji yang belum terselesaikan dengan mantan pemain andalan mereka, Willem Jan Pluim. (zak/fajar)
-

Preview PSM Makassar vs Persijap Jepara, Laga Klasik Pembuka BRI Super League 2025/2026
FAJAR.CO.ID, PAREPARE — PSM Makassar akan menjamu tim promosi Persijap Jepara dalam laga pekan perdana BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora B.J. Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (8/8/2025) malam WIB. Pertandingan ini menjadi momen nostalgia karena mempertemukan dua tim klasik yang pernah bersaing di kasta tertinggi sepak bola nasional.
Bagi PSM, laga ini menjadi awal penting untuk meraih poin penuh dan menunjukkan kesiapan mereka dalam perburuan gelar musim ini. Sementara bagi Persijap, pertandingan ini adalah ajang pembuktian setelah bertahun-tahun menghilang dari Liga 1.
Persijap Jepara, yang berjuluk Laskar Kalinyamat, pernah menjadi kekuatan tersendiri di pentas nasional. Klub ini pernah diperkuat nama-nama legendaris seperti Evaldo Silva, Noor Hadi, Kamal Junaidi, dan Anjar Jambore Widodo. Namun setelah degradasi beberapa tahun lalu, mereka tenggelam dari persaingan elite sebelum akhirnya kembali promosi ke Liga 1 musim ini.
Menghadapi PSM di laga pembuka tentu bukan perkara mudah. Namun Persijap punya modal kuat, terutama dari sektor pertahanan. Dalam lima laga play-off Liga 2 musim lalu, mereka hanya kebobolan empat gol dan mencatat tiga clean sheet. Statistik ini menunjukkan bahwa barisan belakang Persijap bisa menjadi senjata utama saat bertandang ke Parepare.
Sementara itu, PSM Makassar menjalani musim baru dengan banyak perubahan. Dua penyerang andalan musim lalu, Nermin Haljeta dan Balotelli, telah hengkang. Untuk menjaga ketajaman lini depan, Juku Eja mendatangkan tiga amunisi anyar: Alex Tangue, Lucas Dias, dan Savio Roberto.
-

Preview PSM Makassar vs Persijap Jepara, Laga Klasik Pembuka BRI Super League 2025/2026
FAJAR.CO.ID, PAREPARE — PSM Makassar akan menjamu tim promosi Persijap Jepara dalam laga pekan perdana BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora B.J. Habibie, Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (8/8/2025) malam WIB. Pertandingan ini menjadi momen nostalgia karena mempertemukan dua tim klasik yang pernah bersaing di kasta tertinggi sepak bola nasional.
Bagi PSM, laga ini menjadi awal penting untuk meraih poin penuh dan menunjukkan kesiapan mereka dalam perburuan gelar musim ini. Sementara bagi Persijap, pertandingan ini adalah ajang pembuktian setelah bertahun-tahun menghilang dari Liga 1.
Persijap Jepara, yang berjuluk Laskar Kalinyamat, pernah menjadi kekuatan tersendiri di pentas nasional. Klub ini pernah diperkuat nama-nama legendaris seperti Evaldo Silva, Noor Hadi, Kamal Junaidi, dan Anjar Jambore Widodo. Namun setelah degradasi beberapa tahun lalu, mereka tenggelam dari persaingan elite sebelum akhirnya kembali promosi ke Liga 1 musim ini.
Menghadapi PSM di laga pembuka tentu bukan perkara mudah. Namun Persijap punya modal kuat, terutama dari sektor pertahanan. Dalam lima laga play-off Liga 2 musim lalu, mereka hanya kebobolan empat gol dan mencatat tiga clean sheet. Statistik ini menunjukkan bahwa barisan belakang Persijap bisa menjadi senjata utama saat bertandang ke Parepare.
Sementara itu, PSM Makassar menjalani musim baru dengan banyak perubahan. Dua penyerang andalan musim lalu, Nermin Haljeta dan Balotelli, telah hengkang. Untuk menjaga ketajaman lini depan, Juku Eja mendatangkan tiga amunisi anyar: Alex Tangue, Lucas Dias, dan Savio Roberto.
-
/data/photo/2025/08/06/6892c9ad53cff.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Profil Sudewo, Bupati Pati yang Tantang 50.000 Warga Demo Kenaikan PBB 250 Persen Regional
Profil Sudewo, Bupati Pati yang Tantang 50.000 Warga Demo Kenaikan PBB 250 Persen
Penulis
PATI, KOMPAS.com
– Bupati Pati, Sudewo, tengah jadi perbincangan setelah pernyataannya menantang aksi unjuk rasa warga viral di media sosial.
Dalam video yang beredar di media sosial, Sudewo menyatakan tak gentar meski harus menghadapi gelombang demonstrasi besar menolak kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
“Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan cuma 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan,” ujar Sudewo, dikutip Rabu (6/8/2025).
Pernyataan ini menyulut reaksi keras dari masyarakat.
Ribuan warga dikabarkan akan turun ke jalan dalam demonstrasi akbar pada 13 Agustus 2025, menolak kenaikan pajak yang dianggap memberatkan.
Sudewo lahir di Pati, 11 Oktober 1968, dan merupakan politikus senior di Jawa Tengah.
Ia menamatkan pendidikan sarjana di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 1993, lalu melanjutkan studi magister di bidang Teknik Pembangunan di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Karier profesionalnya diawali sebagai karyawan di PT Jaya Construction (1993–1994), lalu menjadi pegawai proyek Departemen Pekerjaan Umum di Bali.
Ia diangkat sebagai PNS tahun 1997 dan sempat bertugas di Dinas PU Kabupaten Karanganyar sebelum memutuskan untuk berwiraswasta.
Sudewo pertama kali masuk dunia politik melalui Partai Demokrat, dan terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009–2013.
Setelah sempat vakum, ia kembali ke Senayan pada Pemilu 2019 lewat Partai Gerindra.
Di partai besutan Prabowo Subianto itu, ia menjabat sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi DPP Partai Gerindra hingga sekarang.
Pada Pilkada Pati 2024, Sudewo bersama pasangannya Risma Ardhi Chandra memenangkan kontestasi dan resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pati.
Sebelumnya, ia pernah mencalonkan diri di Pilkada Karanganyar 2002, namun belum berhasil.
Selain aktif di parlemen dan pemerintahan, Sudewo juga punya rekam jejak organisasi yang panjang, di antaranya:
Di awal kepemimpinannya sebagai Bupati Pati, Sudewo mengumumkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Kenaikan PBB ini diumumkan Sudewo dalam rapat bersama para camat dan anggota PASOPATI di Kantor Bupati Pati pada Minggu (18/5/2025),
“Telah disepakati bersama bahwa kesepakatannya itu sebesar 250 persen karena PBB sudah lama tidak dinaikkan, 14 tahun tidak naik,” ujar Sudewo, dikutip dari situs resmi Humas Pati, Selasa (5/8/2025).
Menurut Sudewo, tarif PBB di Kabupaten Pati selama ini tidak pernah disesuaikan sejak 14 tahun terakhir.
Akibatnya, penerimaan daerah dari sektor pajak tergolong rendah, bahkan tertinggal dari kabupaten-kabupaten tetangga.
“PBB Kabupaten Pati hanya sebesar 29 Miliar, di Kabupaten Jepara 75 miliar. Padahal, Kabupaten Pati lebih besar daripada Kabupaten Jepara,” kata Sudewo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306317/original/051099900_1754383855-Screenshot_2025-08-05_153747.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Suasana Batin Warga Pati Usai Bupati Naikkan PBB 250%: Pemerasan kepada Rakyat Kecil
Liputan6.com, Jakarta – Kebijakan Bupati Pati Sudewo menaikan pajak PBB hingga 250% menuai protes keras dari masyarakat. Puncaknya ada insiden adu mulut antara massa dengan pejabat dan aparat Satpol PP Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terjadi di kawasan Alun-Alun Pati.
Ketegangan ini bermula saat massa sedang menggalang donasi dana untuk persiapan unjuk rasa penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen, pada Selasa (5/8/2025).
Rencananya, aksi demo menolak kebijakan Bupati Pati ini digelar 13 Agustus 2025 mendatang. Untuk menarik simpati pengguna lalu lintas yang melintas di kasawan Alun-alun Pati, mereka mendirikan posko penghimpunan donasi di luar pagar sebelah barat Kantor Bupati Pati.
Selain itu, membentangkan spanduk dan kotak kardus berisi ajakan donasi di depan sebuah mobil ambulan yang terparkir. Mereka juga memajang tumpukan kardus berisi air mineral di pinggir jalan.
Aparat Satpol PP mndatangi posko dan meminta agar aksi penggalangan dana tersebut dipindahkan ke lokasi lainnya. Alasannya, kawasan Alun-alun Pati akan digunakan untuk rangkaian acara perayaan Hari Jadi ke-702 Kabupaten Pati dan HUT ke-80 RI.
Satpol PP Pati pun berupaya menertibkan kegiatan itu. Aparat Satpol PP kemudian membawa kardus air mineral hasil donasi ke dalam truk milik aparat penegak Perda di Kabupaten Pati ini.
Praktis aksi sepihak yang dilakukan Satpol PP, memicu ketegangan di antara mereka. Karena emosi, koordinator massa aksi, Supriyono pun bergerak cepat menaiki truk Satpol PP dan mengeluarkan kardus-kardus air mineral hasil donasi.
Mendengar aksi ribut-ribut itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati Riyoso dan Plt. Kepala Satpol PP Pati Sriyatun, mendatangi lokasi.
Karena tak terima kegiatannya dibubarkan, Ahmad Husein pun emosi. Ia saling tantang dan adu mulut dengan Plt Sekda Pati, Riyoso. Video ketegangan itu pun menyebar luas dan jadi bahan perbincangan hangat di masyarakat, sehingga isu soal kenaikan pajak PBB hingga 250% menuai sorotan publik secara nasional, bukan hanya di Pati.
Sementara itu, Bupati Pati Sudewo dalam keterangan resminya mengatakan, PBB Pati tidak pernah naik selama 14 tahun terakhir. Padahal, pihaknya tengah berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, seperti salah satunya pembenahan RSUD RAA Soewond
“Kami saat ini sedang berkoordinasi dengan para camat dan Pasopati untuk membicarakan soal penyesuaian Pajak Bumi Bangunan (PBB). Telah disepakati bersama bahwa kesepakatannya itu sebesar kurang lebih 250 persen karena PBB sudah lama tidak dinaikkan, 14 tahun tidak naik,” katanya.
Sudewo kemudian membandikan PBB Kabupaten Pati yang hanya sebesar Rp29 miliar, sedangkan di Jepara yang menurutnya lebih kecil wilayahnya punya pendapatan dari PBB hingga Rp75 miliar.
“Padahal, Kabupaten Pati lebih besar daripada Kabupaten Jepara. Kabupaten Rembang itu Rp50 miliar, padahal Kabupaten Pati lebih besar daripada Kabupaten Rembang. Kabupaten Kudus Rp50 miliar, padahal Kabupaten Pati lebih besar daripada Kabupaten Kudus,” ujar Sudewo.
Bambang Riyanto, seorang Pengacara Publik di Pati saat dihubungi tim Regional Liputan6.com, Rabu (6/8/2025) mengatakan, kebijakan menaikan pajak PBB 250% disebutnya sebagai kebijakan yang tidak kreatif dan cenderung membebani masyarakat.
“PAD tahun 2024 kurang lebih Rp29 miliar dan pada tahun 2025 menjadi Rp70-an miliar, memang dari sudut pandang pemasukan akan bertambah, tapi kurang tepat kalau saat sekarang (PBB dinaikan hingga 250%), karena cari kerja susah, pertanian dan perkebunan yg menjadi sektor utama penghidupan warga pati kurang di perhatikan,” katanya.
Bambang juga menyoroti pemda Pati yang tidak melirik atau mencari PAD dari sektor lainnya, seperti pariwisata, mengingat Pati punya potensu wisata alam dan wisata buahnya.
“Itu bisa menambah PAD dan membantu masyarakat,” katanya, sambil menyebutkan kebijakan menaikan pajak hingga 250% sebagai mencari tambahan pemasukan dengan cara yang paling mudah, tapi tidak memikirkan kondisi masyarakat.
Intinya, kata Bambang, masyarakat sangat keberatan dengan kebijakan kenaikan PBB. “Saat saya ketemu dan mendampingi masyarakat pinggiran seperti di Tumpang Desa Porangparing, mereka merasa ini seperti pemerasan kepada rakyat kecil,” katanya.
