Kasus BPR Jepara Artha, KPK Sita 136 Bidang Tanah, Mobil, dan Motor
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah aset terkait kasus dugaan korupsi pencairan kredit fiktif di PT Bank Perkreditan Rakyat Bank Jepara Artha (Perseroda).
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan salah satu aset yang disita adalah 136 bidang tanah/bangunan senilai Rp 60 miliar.
“Aset yang digunakan sebagai agunan 40 debitur fiktif sebanyak 136 bidang tanah/bangunan, setara sekitar Rp 60 miliar,” kata Asep di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Asep mengatakan, penyidik juga menyita aset milik Direktur Utama PT Bank Perkreditan Rakyat Bank Jepara Artha (Perseroda) Jhendik Handoko berupa uang sebesar Rp 1,3 miliar, 4 mobil SUV (Toyota Fortuner dan Honda CRV) dan 2 bidang tanah.
Lalu, KPK menyita aset milik Mohammad Ibrahim Al-Asyari selaku Direktur PT Bumi Manfaat Gemilang berupa uang sebesar Rp 11,5 miliar, 1 bidang tanah rumah, dan 1 unit mobil SUV (Toyota Fortuner).
“Dan aset Ahmad Nasir selaku Kepala Divisi Bisnis, Literasi dan Inklusi Keuangan BPR Jepara Artha berupa 1 bidang tanah rumah dan 1 unit sepeda motor,” ujarnya.
Dalam perkara ini, KPK menetapkan lima tersangka yakni, Direktur Utama PT Bank Perkreditan Rakyat Bank Jepara Artha (Perseroda) Jhendik Handoko; Iwan Nursusetyo selaku Direktur Bisnis dan Operasional BPR Jepara Artha; Ahmad Nasir selaku Kepala Divisi Bisnis, Literasi dan Inklusi Keuangan BPR Jepara Artha; Ariyanto Sulistiyono selaku Kepala Bagian Kredit BPR Jepara Artha; dan Mohammad Ibrahim Al-Asyari selaku Direktur PT Bumi Manfaat Gemilang.
Asep mengatakan, penetapan lima tersangka ini dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan kepada para saksi, ahli, penggeledahan di beberapa lokasi rumah/kantor dan penyitaan barang, aset, uang.
“Para tersangka selanjutnya dilakukan penahanan untuk jangka waktu 20 hari pertama, terhitung sejak tanggal 18 September 2025 sampai dengan 7 Oktober 2025. Penahanan dilakukan di Rutan Cabang KPK,” tuturnya.
Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Jepara
-
/data/photo/2025/09/18/68cc1d20ea02c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kasus BPR Jepara Artha, KPK Sita 136 Bidang Tanah, Mobil, dan Motor Nasional 18 September 2025
-

KPK Tahan 5 Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank Jepara Artha
Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi pencairan kredit fiktif di PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Jepara Artha (Perseroda) 2022-2024.
Mereka adalah Jhendik Handoko (JH) selaku Direktur Utama PT. Bank Perkreditan Rakyat Bank Jepara Artha (Perseroda) (BPR Jepara Artha); Iwan Nursusetyo (IN) selaku Direktur Bisnis dan Operasional BPR Jepara Artha.
Ahmad Nasir (AN) selaku Kepala Divisi Bisnis, Literasi dan Inklusi Keuangan BPR Jepara Artha; Ariyanto Sulistiyono (AS) selaku Kepala Bagian Kredit BPR Jepara Artha; dan Mohammad Ibrahim Ala’syari (MIA) selaku Direktur PT. BMG.
“Para tersangka selanjutnya dilakukan penahanan untuk jangka waktu 20 hari pertama, terhitung sejak tanggal 18 September 2025 sampai dengan 7 Oktober 2025. Penahanan dilakukan di Rutan Cabang KPK,” Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers, Kamis (18/9/2025).
Asep mengatakan penetapan dan penahanan tersangka setelah penyidik menemukan bukti yang cukup terkait perkara kredit fiktif di perusahaan tersebut.
Dalam konstruksi perkaranya, terdapat penambahan kredit usaha kepada 2 grup debitur sekitar Rp130 miliar yang dicairkan melalui 26 debitur yang terafiliasi. Namun pembayaran kredit macet sehingga kinerja BPR Jepara menjadi lesu.
Pada 2022, JH menjalin kesepakatan dengan MIA untuk mencairkan kredit fiktif yang penggunaannya sebagian digunakan oleh Manajemen BPR Jepara agar performa pembayaran angsuran membaik.
Sebagai pengganti jumlah nominal kredit yang digunakan BPR Jepara Artha, JH menjanjikan untuk menyerahkan agunan kredit fiktif yang kreditnya dilunasi dengan menggunakan dana kredit fiktif kepada MIA.
Pada April 2022-Juli 2023, BPR Jepara Artha mencairkan 40 kredit fiktif senilai Rp263,6 miliar dengan menggunakan identitas yang telah dihimpun MIA.
Kredit dicairkan dengan tanpa dasar analisa yang sesuai dengan kondisi debitur yang sebenarnya. Debitur berprofesi sebagai pedagang kecil, tukang, buruh, karyawan, ojek online, pengangguran yang dibuat seolah-olah layak mendapatkan kredit sebesar rata-rata sekitar Rp7 miliar per debitur.
MIA dibantu oleh tiga temannya untuk mencari calon debitur yang namanya ingin digunakan. Mereka mendapatkan fee Rp100 juta/ debitur.
Alhasil, terdapat 40 debitur fiktif dengan kredit Rp263,5 miliar. Uang tersebut digunakan untuk membayar kebutuhan seperti biaya notaris, biaya premi, hingga memperbaiki kredit macet.
Tak hanya itu, uang juga digunakan ke para tersangka untuk kebutuhan pribadi. Hasil perhitungan BPK RI, negara rugi Rp254 miliar.
Atas perbuatannya, Para Tersangka disangkakan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 20/2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
-
/data/photo/2025/09/18/68cc1d20ea02c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
KPK Sebut Kerugian Negara Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Capai Rp 254 Miliar Nasional 18 September 2025
KPK Sebut Kerugian Negara Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Capai Rp 254 Miliar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan, kerugian negara yang timbul akibat kasus pencairan kredit usaha BPR Jepara Artha (Perseroda) Tahun 2022-2024, ditaksir mencapai Rp 245 miliar.
“Proses perhitungan kerugian keuangan negara sedang dilakukan. Kami bekerja sama dengan auditor BPK RI. Diketahui bahwa nilai kerugian negara dalam perkara ini sekurang-kurangnya Rp 254 miliar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (18/9/2025).
Dalam perkara ini, KPK menetapkan lima orang tersangka. Mereka adalah Direktur Utama BPR Jepara Artha, Jhendik Handoko (JH) dan Direktur PT Bumi Manfaat Gemilang (BMG), Mohammad Ibrahim Al’asyari (MIA).
Kemudian, Direktur Bisnis dan Operasional BPR Jepara Artha Iwan Nursusetyo (IN), Kepala Divisi Bisnis, Literiasi, dan Inklusi Keuangan BPR Jepara Artha Ahmad Nasir (AN), serta Kepala Bagian Kredit BPR Jepara Artha, Ariyanto Sulistiyono (AS).
Asep mengatakan, penetapan lima tersangka ini dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan kepada para saksi, ahli, penggeledahan di beberapa lokasi rumah/kantor dan penyitaan barang, aset, uang.
“Para tersangka selanjutnya dilakukan penahanan untuk jangka waktu 20 hari pertama, terhitung sejak tanggal 18 September 2025 sampai dengan 7 Oktober 2025. Penahanan dilakukan di Rutan Cabang KPK,” ujarnya.
Atas perbuatannya, para tersangka disangkakan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Asep mengatakan, kasus dugaan korupsi ini bermula pada 2021, saat Jhendik Handoko selaku Dirut BPR Jepara Artha mulai melakukan ekspansi pemberian kredit jenis Kredit Usaha dengan Sistem Sindikasi (pemberian kredit oleh beberapa bank kepada 1 debitur).
Namun, selama 2 tahun terakhir terjadi penambahan outstanding kredit usaha kepada 2 grup debitur secara signifikan sebesar sekitar Rp 130 miliar yang dicairkan melalui 26 debitur yang terafiliasi.
Hal ini membuat performa/kolektibilitas kredit tersebut memburuk sampai akhirnya gagal bayar/macet sehingga menurunkan kinerja BPR Jepara karena pencadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100 persen (kolektibilitas macet) yang mengakibatkan rugi pada laporan laba rugi.
Sebagai jalan keluar, KPK mengatakan, Jhendik bersepakat dengan Ibrahim Al-Asyari untuk mencairkan kredit fiktif.
KPK menyebutkan bahwa sebagian pencairan kredit ini digunakan oleh manajemen BPR Jepara untuk memperbaiki performa kredit macet dengan membayar angsuran.
Sementara itu, sebagian digunakan Ibrahim Al-Asyari.
“Sebagai pengganti jumlah nominal kredit yang digunakan BPR Jepara Artha, Jhendik menjanjikan penggantian berupa penyerahan agunan kredit yang kreditnya dilunasi dengan menggunakan dana kredit fiktif kepada Ibrahim Al-Asyari,” ujarnya.
Asep mengatakan, tindak lanjut dari kesepakatan itu, selama periode 2022-2023, BPR Jepara Artha telah mencairkan 40 kredit fiktif senilai Rp 263,6 miliar kepada pihak yang identitasnya digunakan oleh Ibrahim.
“Kredit dicairkan tanpa dasar analisis yang sesuai dengan kondisi debitur yang sebenarnya,” tuturnya.
Asep mengatakan, debitur berprofesi sebagai pedagang kecil, tukang, buruh, karyawan, ojek online, pengangguran yang dibuat seolah-olah layak mendapatkan kredit sebesar rata-rata sekitar Rp 7 miliar per debitur.
Dia mengatakan, Ibrahim dibantu rekannya mencari calon debitur yang mau dipinjam nama dengan dijanjikan fee rata-rata Rp 100 juta per debitur.
“Juga untuk menyiapkan dokumen pendukung yang diperlukan BPR Jepara Artha berupa perizinan, rekening koran fiktif, foto usaha milik orang lain dan dokumen keuangan yang dimark up agar mencukupi dan seolah-olah layak dalam analisis berkas kredit BPR Jepara Artha,” kata dia.
Asep mengatakan, terhadap realisasi kredit fiktif tersebut, Ibrahim memberikan sejumlah uang kepada tersangka BPR Jepara.
“JH, sebesar Rp 2,6 miliar; IN, sebesar Rp 793 juta; AN, sebesar Rp 637 juta; AS, sebesar Rp 282 juta, dan uang umrah untuk JH, IN dan AN sebesar Rp 300 juta,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347884/original/066884200_1757744198-IMG-20250912-WA0105.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pasca Gedung Terbakar, Rapat Paripurna DPRD Jepara Dipindah di Kantor Setda
Liputan6.com, Jakarta – DPRD Kabupaten Jepara menggelar rapat paripurna perdana usai gedung dibakar dan dijarah massa pada akhir Agustus lalu. Rapat kali ini digelar sementara di Gedung Shima, kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Jepara, Jumat (12/9/2025).
Sidang beragenda penyampaian Rancangan APBD 2026 tersebut, terpaksa dilakukan di luar kantor DPRD Jepara lantaran belum bisa digunakan karena kondisinya rusak parah.
Meski digelar di gedung Setda Jepara, namun rangkaian rapat paripurna DPRD Jepara kali ini tetap berjalan khidmat meski tidak di Tamansari.
“Alhamdulillah kita masih bisa melaksanakan tugas konstitusional. Semoga musibah ini memberi hikmah agar visi misi Jepara Mulus (red. Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius) bisa sukses,” ujar Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna.
Agus menegaskan tugas-tugas konstitusional, termasuk tahapan pembahasan anggaran, tidak boleh terhambat. Selanjutnya, untuk rapat komisi, DPRD akan memanfaatkan fasilitas Gedung OPD Bersama di kompleks Pendopo Kartini Jepara.
“Bulan ini kita belum bisa melaksanakan rapat di Tamansari. Kita sudah inventarisasi ruang-ruang untuk rapat komisi dalam pembahasan APBD 2026, di Gedung OPD Bersama,” ucap Agus saat ditemui usai rapat paripurna.
Agus menyebut bahwa rapat paripurna kali ini tetap berjalan produktif dengan sejumlah capaian positif. Karena itu, tahun anggaran 2026 harus dijalani dengan optimisme melalui optimalisasi pendapatan, realisasi belanja, dan percepatan pembangunan infrastruktur.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347716/original/024765400_1757728843-Screenshot_2025-09-13_084408.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
XLSMART Gelar XL Weekend Rush Semarang: Seru-Seruan Fun Bike hingga Festival Digital
Liputan6.com, Jakarta – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menggelar XL Weekend Rush Semarang, Minggu (14/09/2025). Festival akbar ini memadukan fun bike, hiburan dan gaya hidup digital.
Dengan mengusung semangat “refresh, recharge, rediscover”, XL Weekend Rush menjadi bentuk apresiasi XLSMART kepada sekitar 645.000 pelanggan di Kota Semarang, sekaligus momentum untuk memperkenalkan kekuatan jaringan pasca-merger dengan menghadirkan cakupan lebih luas, kapasitas lebih besar dan kualitas layanan lebih andal.
“Pemilihan Kota Semarang sebagai lokasi perdana Weekend Rush bukan tanpa alasan, yakni selain memiliki banyak ikon bersejarah yang dapat diperkenalkan kepada peserta XL Weekend Rush, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menunjukkan kesiapan layanan XLSMART dalam mendukung aktivitas masyarakat di pusat-pusat sejarah kota tersebut,” kata Group Head Central Region XLSMART Arif Farhan Budiyanto kepada wartawan, Semarang, Jumat (12/09/2025).
Salah satu agenda utama adalah fun bike sejauh 20-kilometer yang menargetkan 500 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari komunitas pesepeda, keluarga, hingga pelanggan setia XLSMART.
Rute fun bike ini sendiri dirancang untuk menghadirkan pengalaman berbeda, melintasi kawasan Simpang Lima, Kota Lama, Sam Poo Kong, Banjir Kanal, hingga kembali finish di Plaza Simpang Lima.
Peserta tidak hanya berolahraga, tetapi juga berkesempatan menikmati kekayaan sejarah dan ikon budaya Semarang.
Peserta mendapatkan race pack eksklusif berupa jersey, cycling cap, BIB number, medali, serta refreshment.
Selain itu, tersedia water station, pos medis, marshal, hingga cheering squad di sejumlah titik untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para peserta.
XLSMART juga menyiapkan penghargaan kategori King of Mountain (KOM) dengan hadiah berupa uang tunai, smartphone, produk spesial, hingga berbagai door prize menarik.
Masyarakat umum juga bisa menikmati Festival Weekend Rush secara gratis di Plaza Simpang Lima. Festival ini akan menghadirkan sederet tenant kuliner lokal yang menawarkan cita rasa khas Jawa Tengah, booth lifestyle dan brand activation dari XLSMART, hingga games interaktif, quiz berhadiah, photobooth, dan merchandise eksklusif.
Arif menambahkan pemilihan Plaza Simpang Lima dipilih sebagai pusat festival karena dikenal sebagai kawasan ikonik, titik pertemuan masyarakat, sekaligus simbol kehidupan urban Semarang. Dengan lokasi strategis, akses yang mudah, dan daya tampung besar, kawasan ini dinilai ideal untuk menggelar festival berskala ribuan peserta.
Sebagai puncak hiburan, panggung utama menghadirkan penampilan spesial dari RAN dan Barasuara, dua band papan atas Indonesia, yang siap mengajak ribuan audiens larut dalam energi musik. Ditambah dengan penampilan musisi lokal serta sesi zumba massal untuk menebarkan semangat sehat dan positif. Diperkirakan, lebih dari 5.000 pengunjung akan memadati area festival sepanjang hari.
“Kami ingin XL Weekend Rush benar-benar menjadi ruang publik yang bisa dinikmati siapa saja sekaligus bisa merasakan langsung pengalaman digital yang maksimal. Simpang Lima adalah jantung kota Semarang, sehingga seluruh masyarakat bisa ikut merasakan energi positif acara ini,” kata Head Consumer Propositions XLSMART Sri Sofyana Sugiarmadji.
Di area festival, XLSMART juga membuka booth interaktif untuk menghadirkan pengalaman digital. Mulai dari edukasi produk terbaru, hingga berbagai aktivitas berbasis aplikasi. Dengan kesiapan ini, XLSMART berharap acara berlangsung meriah sekaligus aman bagi seluruh pihak, jelas Sofyana lebih jauh.
Group Head Network Operations XLSMART Agus Rohmat, menjelaskan bahwa XLSMART terus memperkuat jaringan di Jawa Tengah, khususnya kota Semarang sebagai salah satu pasar strategis dengan jumlah pelanggan yang sudah mencapai 645.000 orang. Pasca-merger, perusahaan melakukan penambahan infrastruktur telekomunikasi secara signifikan, termasuk di kota Semarang. Langkah ini sejalan dengan komitmen menghadirkan layanan komunikasi yang andal di wilayah dengan aktivitas ekonomi dan sosial yang dinamis.
Untuk memastikan kenyamanan para peserta dan masyarakat, perusahaan telah melakukan serangkaian langkah antisipatif, termasuk optimasi jaringan serta peningkatan kapasitas di sejumlah titik. Khusus di kawasan Simpang Lima yang menjadi pusat konsentrasi massa, XLSMART menerapkan strategi penguatan jaringan melalui full konfigurasi bandwidth, multisector, hingga Massive MIMO. Selain itu, perusahaan juga melakukan upgrade transmisi pada beberapa menara guna mengantisipasi lonjakan trafik.
“Langkah ini kami lakukan agar layanan komunikasi tetap stabil, baik untuk voice maupun data, sehingga pelanggan tetap nyaman beraktivitas selama acara. Kami pastikan peserta fun bike mendapatkan pengalaman komunikasi dan akses data yang lancar selama kegiatan berlangsung”, tambah Agus Rohmat.
Setelah merger, terdapat perluasan jaringan, dengan penambahan hingga lebih dari 2.100 BTS di seluruh Jawa Tengah. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 27.500 BTS yang beroperasi, dengan mayoritas BTS 4G. Perluasan jaringan tersebut mencakup sejumlah daerah penting seperti Klaten, Wonogiri, Temanggung, Kendal, Kudus, Demak, Jepara, hingga Pati.
Di Semarang sendiri, XLSMART menambah sedikitnya 430 BTS. Kehadiran BTS baru diharapkan memperkuat kualitas layanan data sekaligus meningkatkan pengalaman digital pelanggan.
Penguatan jaringan tidak hanya difokuskan di perkotaan, tetapi juga di jalur strategis Jawa Tengah. Sepanjang jalur Pantura, tol Trans Jawa, hingga kawasan wisata, XLSMART memastikan kualitas sinyal tetap stabil. Bahkan pada gelaran fun bike, perusahaan menyiapkan dukungan teknis khusus untuk menjamin kelancaran layanan data selama kegiatan berlangsung, jelas Agus Rohmat lebih jauh.
Kesuksesan penyelenggaraan XL Weekend Rush Semarang akan menjadi landasan untuk menghadirkan acara serupa di kota-kota besar lain di Indonesia. XLSMART menargetkan roadshow tahunan dengan konsep yang sama, sehingga semakin banyak masyarakat bisa merasakan manfaat sekaligus energi positif acara ini.
Acara ini juga akan menjadi bagian dari roadshow nasional XL Weekend Rush yang akan hadir di berbagai kota besar Indonesia, memperluas jangkauan manfaat sekaligus menghubungkan komunitas secara lebih luas.
Untuk pendaftaran on the spot di hari pengambilan RPC (Race Pack Collection) masih dibuka di XL Center Semarang, di tanggal 13 September 2025, dari jam 9.00-17.00 WIB. Kuota terbatas, berbayar Rp 150.000.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344039/original/069286900_1757478211-IMG-20250909-WA0171.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Senyum Bahagia 2 Putri Tukang Rongsokan di Jepara Bisa Sekolah Gratis
Liputan6.com, Jakarta- Senyum merekah penuh kegembiraan terlihat di wajah Aprilia Siti Rahmawati (8) dan Alika Naila Putri Ramadani (6). Keinginan untuk bisa bersekolah bagi kedua anak tukang rongsokan yang nyaris pupus itu, kini mendapat secercah harapan.
Kakak beradik yang tinggal di kawasan RT 7 RW 4 Desa Bulungan Kecamatan Pakisaji Jepara ini, bak kejatuhan bintang-bintang dari langit.
Kedua putri pasangan suami istri Joko Susanto dan Anik Solekhah ini, dinyatakan lolos sebagai calon siswa Sekolah Rakyat (SR) rintisan di Bumi Kartini.
Mereka berdua bersama 75 calon siswa SR lainnya, kini bisa melanjutkan cita-citanya mengenyam bangku sekolah secara gratis di Bumi Kartini.
Rasa gembira ini diungkapkan Aprilia dan Alika kepada Bupati Jepara Witarso Utomo saat berkunjung di rumah mereka pada Selasa petang (9/9/2025).
Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Jepara kali ini, merupakan rangkaian kunjungan terakhir kepada calon calon siswa SR yang telah dilakukan Bupati Witiarso di Kecamatan Pakis Aji.
Di hadapan Witiarso, Aprilia Siti Rahmawati mengaku sangat gembira. Bocah ini tak bisa menyembunyikan rasa senangnya karena bisa diterima di Sekolah Rakyat.
“Senang banget, nanti bisa punya teman baru dan belajar lebih banyak. Saya ingin jadi guru kalau sudah besar,” ucap Aprilia disambut senyum Witiarso.
Kebahagiaan April dan Alika juga dirasakan oleh kedua orang tuanya, Anik Solekhah dan Joko Susanto. Ibunda Aprilia, mengaku sangat bersyukur karena dua anaknya terpilih menjadi siswa SR di Jepara.
“Sekolah Rakyat ini sangat membantu sekali,” ucap Anik Solekhah dengan mata yang berkaca-kaca.
Sehari-hari Anik Solekhah bersama suami dan anak-anaknya tinggal di rumah yang lantainya masih tanah merah. Dinding rumah yang dihuni Anik, Joko dan tiga anaknya itu masih terbuat dari papan kayu.
Dari pengamatan Liputan6.com di rumah mereka, beberapa bagian dinding juga terlihat lubang menganga. Ada juga dinding yang terpaksa ditambal kain atau bekas asbes.
Kondisi bagian dapur juga serupa. Tak ada bak mandi, hanya ember ukuran sedang untuk menampung air. Bagian dapur juga tanah liat, terlihat kompor gas yang sudah usang dan tabung gas elpiji 3 kilogram di sudut ruangan.
Penghasilan keluarga ini hanya ditopang oleh Joko Susanto, yang sehari-hari beraktivitas sebagai tukang rongsokan barang bekas.
“Kami orang tua ingin anak-anak kami bisa sekolah lebih baik, tapi kadang terkendala biaya dan fasilitas. Kalau ada program seperti ini, tentu sangat meringankan kami dan memberikan harapan besar untuk masa depan anak-anak,” ungkap Anik.
-

Perjalanan Sri Mulyani Kawal Kebijakan Fiskal SBY, Jokowi, hingga Prabowo
Bisnis.com, JAKARTA — Sri Mulyani Indrawati akhirnya menyelesaikan jabatan sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Dia resmi digeser dari posisi yang dipegangnya secara berturut-turut sejak Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2016.
Sejatinya ekonom senior perempuan lulusan Indonesia hingga Amerika Serikat (AS) itu sudah mengemban tugas sebagai Menkeu pada tiga rezim presiden dan lima kabinet. Perempuan akrab disapa Ani itu pertama kali mengemban amanah sebagai Menkeu pada 2005 atau Kabinet Indonesia Bersatu pada pemerintahan periode pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat itu, dia menggantikan Jusuf Anwar. Sebelumnya, dia lebih dulu dilantik sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Sri Mulyani lalu melanjutkan kiprahnya sebagai Bendahara Negara pada 2009 ketika SBY kembali menjadi presiden untuk memimpin Kabinet Indonesia Bersatu II. Namun, jabatan itu tidak lama dipegangnya. Umur jabatan itu hanya sampai pertengahan 2010 ketika akhirnya dia memilih untuk mengambil pekerjaan sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Jabatan Menkeu lalu diduduki oleh tiga orang ekonom pria, yaitu Agus Martowardojo dan Chatib Basri pada sisa periode pemerintahan SBY, kemudian Bambang Brodjonegoro. Bambang menjadi Menkeu pertama yang ditunjuk Presiden Jokowi pada 2014.
Namun, hanya sampai sekitar 2016, jabatan Menkeu kembali ke pangkuan Sri Mulyani. Jokowi memanggilnya untuk kembali ke Indonesia dan menjadi Bendahara Negara pada sisa periode Kabinet Kerja yakni 2016-2019, kemudian lanjut ke Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Isu terkait dengan rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan itu mulai berembus di akhir pemerintahan Jokowi. Isu penyaluran bantuan sosial (bansos) besar-besaran di era Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 turut menyeretnya.
Bahkan, pada April 2024, dia dan tiga orang lainnya termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dihadirkan pada sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), yang mana akhirnya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming secara berkekuatan hukum tetap dinyatakan memenangkan kontestasi.
Akan tetapi, pada akhirnya dia tetap menuntaskan jabatannya sebagai Menkeu dalam satu periode penuh. Apabila ditarik mundur, baru pada Kabinet Indonesia Maju Sri Mulyani tuntas menjabat Menkeu dari awal sampai akhir periode.
“Hari ini adalah titik di mana saya mengakhiri tugas, dari kabinet di bawah pimpinan Pak Jokowi dan wakil Ma’ruf Amin,” lanjutnya dengan suara bergetar saat membacakan ucapan perpisahan di DPR ketika pengesahan APBN 2025, September 2024 lalu.
Saat hampir diyakini tak akan melanjutkan jabatannya, Sri Mulyani ternyata menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Prabowo, saat itu masih Presiden Terpilih, ke Kertanegara IV untuk ditawarkan menjadi Menkeu yakni 14 Oktober 2024.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat melayat ke rumah duka Kwik Kian Gie, di RSPAD Jakarta, Selasa (29/7/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara
Enam hari setelahnya, Sri Mulyani diumumkan sebagai Menkeu Kabinet Merah Putih pada malam hari setelah Prabowo mengucapkan sumpah jabatan di DPR pada 20 Oktober 2024. Dia kemudian kembali dilantik memimpin Kemenkeu pada 21 Oktober 2024.
Seperti halnya periode jabatannya di Kabinet Indonesia Bersatu II, posisi itu tak lama dipegang oleh Sri Mulyani. Dia akhirnya digeser oleh Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, rekannya di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Tantangan Ekonomi
Selama di pemerintahan, Sri Mulyani pernah juga memegang jabatan sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, Plt. Menko Perekonomian serta Ketua KSSK.
Doktor lulusan AS itu turut menghadapi berbagai tantangan perekonomian, utamanya krisis akibat bencana alam. Saat menjadi menteri, dia ikut menangani bencana alam yakni tsunami di Aceh 2004 (sebagai Menteri PPN/Bappenas), gempa Yogyakarta 2006 hingga likuifaksi di Palu pada 2018.
Bencana terbesar yang pernah dihadapinya sebagai Menkeu adalah pandemi Covid-19. Tingkat penyebaran dan kematian akibat virus tersebut utamanya tinggi pada 2020, dan lanjut saat merebaknya virus Corona varian Delta pada 2021.
Hal itu turut berdampak pada pengelolaan fiskal. Dampak terdalam adalah pada tahun pertama pagebluk yakni 2020. Dengan melonjaknya kebutuhan belanja pemerintah untuk penanggulangan pandemi, pemerintah memutuskan untuk melakukan kebijakan fiskal ekspansif dan menetapkan defisit APBN 2020 melampaui batas UU yakni 3% terhadap PDB.
Realisasinya, pada 2020 APBN mengalami defisit sampai 6,09% terhadap PDB. Belanja diutamakan untuk penanganan Covid-19, bansos hingga pemulihan ekonomi nasional.
Pada saat itu juga Sri Mulyani atas restu Presiden Jokowi menggaet Bank Indonesia (BI) untuk bersama-sama menanggung beban biaya fiskal atau burden sharing. Bank sentral saat itu berperan untuk membeli SBN pemerintah pada pasar primer. Kebijakan itu pun dilanjutkan setidaknya melalui pasar sekunder sampai dengan pemerintahan Prabowo saat ini.
Defisit pun menyusut menjadi 4,65% terhadap PDB pada 2021. Setelahnya, sampai dengan outlook 2025 sebesar 2,78%, defisit kini terjaga pada level di bawah 3% PDB.
Perempuan yang pernah menjabat di Bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF) itu juga pernah menghadapi krisis keuangan global pada 2008, yang dipicu oleh subprime mortgage crisis di AS.
Kenaikan Pajak
Kendati kerap menorehkan prestasi dan pengakuan di level internasional, kebijakan-kebijakan Sri Mulyani tak selalu disambut positif. Beberapa yang disambut positif yakni saat program pengampunan pajak atau tax amnesty pada periode pertama dan kedua pemerintahan Jokowi.
Tax amnesty ditujukan untuk mengincar pajak konglomerat yang memiliki tunggakan besar. Kebijakan itu lalu dilanjutkan kedua kalinya usai pandemi melandai yakni 2022, dengan Program Pengungkapan Sukarela (PPS). Hal itu berbarengan dengan pengesahan Undang-Undang tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).
Spanduk iklan program pengampunan pajak atau tax amnesty pada 2016. / dok. Kominfo
Namun demikian, dalam catatan Bisnis, realisasinya masih jauh panggang dari api. Dari tingkat partisipasi, wajib pajak (WP) yang ikut tax amnesty jilid pertama hanya kurang dari 1 juta WP. Jumlah tersebut hanya 2,4% dari wajib pajak yang terdaftar pada tahun 2017 yakni pada angka 39,1 juta.
Sementara itu untuk uang tebusan, dengan realisasi Rp114,5 triliun jumlah tersebut masih di luar ekspektasi pemerintah yang sebelumnya berada pada angka Rp165 triliun. Realisasi repatriasi juga sama, dari janji yang dalam pembahasan di DPR sebesar Rp1.000 triliun, otoritas pajak ternyata hanya bisa merealisasikan sebesar Rp146,7 triliun.
Kenaikan pajak pun turut membayangi kiprah Sri Mulyani sebagai pemegang kuasa otoritas fiskal. Pada 2023, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) resmi dikerek dari 10% menjadi 11%. Kenaikan itu awalnya ingin dilanjutkan menjadi 12% pada awal 2025, tetapi batal usai masyarakat ramai-ramai menolaknya.
Pemerintah kemudian mengakalinya dengan menerapkan tarif PPN 12% hanya pada barang terkategorikan mewah atau dalam daftar kena Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Tidak hanya pajak yang dipungut oleh pusat, kenaikan pajak di daerah juga terjadi utamanya Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Perdesaan (PPB-P2) oleh pemda.
Dalam catatan Kemendagri, penaikan tarif PBB-P2 adalah cara pemda untuk mengerek pendapatan asli daerah (PAD), yang wewenangnya diatur dalam Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (UU HKPD). UU itu juga menjadi warisan Sri Mulyani yang disahkan pada 2022 lalu
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut ada lima daerah yang menerapkan kebijakan kenaikan PBB-P2 pada 2025, di antaranya Pati dan Jepara yang kini sudah dibatalkan. Namun, dia juga mengungkap ada 15 pemda lain yang mengerek tarif PBB-P2 di atas 100% kendati pada periode 2022-2024, atau sebelum kebijakan efisiensi.
“Artinya tidak ada hubungannya, 15 daerah, tidak ada hubungannya dengan efisiensi yang terjadi di tahun 2024. Nah jadi sekali lagi inilah inisiatif baru dari teman-teman daerah, hanya lima daerah yang melakukan kenaikan NJOP dan PBB di tahun 2025. Yang lainnya 2022-2024,” terang Tito di kantor Ditjen Pajak Kemenkeu, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Kenaikan pajak ini pun menjadi salah satu hal yang disoroti publik terhadap Sri Mulyani belakangan ini. Ditambah lagi dengan kejadian penjarahan di rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, 31 Agustus dini hari lalu, hal itu semakin memicu berembusnya kabar Sri Mulyani ingin mengundurkan diri dari jabatannya.
Tanggapan Ahli
Para ekonom maupun analis memberikan respons beragam. Center of Law and Economic Studies (Celios) blak-blakan menyebut berita penggantian kursi Menkeu dari Sri Mulyani adalah berita positif bagi ekonomi.
“Tuntutan untuk mengganti Sri Mulyani sudah lama diserukan oleh berbagai organisasi think tank dan masyarakat sipil sebagai bentuk kritik atas ketidakmampuan Menteri Keuangan dalam mendorong kebijakan pajak yang berkeadilan, pengelolaan belanja yang hati-hati, dan naiknya beban utang yang kian mempersempit ruang fiskal,” terang Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, Senin (9/9/2025).
Sementara itu, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan memandang bahwa figur Sri Mulyani selama ini diakui dan dipercaya terutama oleh dunia usaha dan lembaga internasional sebagai pejabat yang berhasil menjaga kebijakan fiskal secara stabil, prudent, dan sustainable.
Dengan demikian, terangnya, Indonesia masih merupakan salah satu dari negara yang dipercaya mengelola ekonominya dengan baik dan masih menarik untuk investasi.
“Walau dalam beberapa tahun terakhir terutama di masa kedua Jokowi banyak melakukan akomodasi terhadap keinginan Presiden sehingga mengakibatkan semakin meningkatnya utang publik dan menurunnya kredibilitas kebijakan fiskal sendiri,” paparnya.
-
/data/photo/2025/09/06/68bb865046e49.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bupati Samani: Bahasa Jawa dengan Dialek Muria Unik dan "Ngangeni" Regional 6 September 2025
Bupati Samani: Bahasa Jawa dengan Dialek Muria Unik dan “Ngangeni”
Editor
KUDUS, KOMPAS.com
– Lomba Dialog Bahasa Jawa Dialek Muria yang digelar Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jawa Tengah dan DIY rampung pada Rabu (3/9/2025).
Dibuka pada Juli lalu dengan seleksi online dalam bentuk kiriman video, puncak kompetisi berlangsung melalui ajang Grand Final 10 peserta digelar di Ballroom Hotel Griptha.
Perwakilan dari Kudus pelajar SMPN 1 Dawe merebut peringkat kedua.
Sementara SMPN 1 Jati dan SMPN 5 Kudus harus puas di peringkat 4 dan 6.
Bupati Kudus, Samani Intakoris mengatakan, lomba ini menjadi sarana penting untuk menumbuhkan semangat generasi muda dalam menjaga bahasa daerah.
Termasuk menjadi sarana inspirasi bagi masyarakat Kudus terkait kemajuan budaya dan bahasa.
Bupati juga menekankan pentingnya memberikan ruang bagi anak-anak untuk mengasah talenta berbahasa Jawa.
“Dialek Muria antara Pati, Jepara, Blora, dan Kudus punya keunikan yang ngangeni,” kata dia.
Dengan lomba ini, Pemkab memberikan ruang kepada generasi muda untuk berekspresi, sekaligus menumbuhkan bibit unggul yang bisa mewakili di tingkat nasional.
“Bahasa Jawa adalah warisan penuh tata krama dan etika yang patut kita uri-uri,” terangnya.
Kepala BPK Wilayah X Jawa Tengah dan DIY yang diwakili oleh Pamong Budaya Ahli Madya BPK Wilayah X Jawa Tengah dan DIY, Wikanto Harimurti menuturkan, lomba ini merupakan upaya nyata dalam melestarikan bahasa daerah sebagai warisan budaya takbenda yang harus terus dijaga.
Lomba dialog Bahasa Jawa dengan dialek Muria ini adalah satu dari sekian banyak upaya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.
Bertujuan agar pelajar SMP semakin bangga dan bersemangat melestarikan kebudayaan Jawa.
Lomba tersebut diikuti oleh 34 tim dari empat kabupaten. Meliputi, Kabupaten Blora 8 tim, Jepara 9 tim, Kudus 8 tim, dan Pati 9 tim. Masing-masing tim terdiri dari dua siswa.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul
Bupati Samani: Dialek Bahasa Jawa Muria Unik dan Ngangeni
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/19/68542fd7d5e1a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
