kab/kota: Jepara

  • Meski Diguyur Hujan Saat Awal Tahun 2025, Polisi Tetap Lakukan Pengaturan Arus Lalu Lintas di Jepara

    Meski Diguyur Hujan Saat Awal Tahun 2025, Polisi Tetap Lakukan Pengaturan Arus Lalu Lintas di Jepara

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA — Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Jepara pada awal tahun 2025, tidak menghalangi jajaran personel Polres Jepara untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sekaligus melaksanakan commander wish pagi dalam bentuk pengaturan arus lalu lintas di Jalan.

    Para personel jajaran Polsek maupun Polres Jepara tampak mengatur lalu lintas dengan menggunakan jas hujan. Mereka tampak memberikan arahan kepada para pengendara dengan peluit dan ayunan tangannya, Seperti terlihat di wilayah Kecamatan Jepara Kota, Kecamatan Tahunan hingga perempatan pasar Mayong, pada Kamis (2/1/2025) pagi.

    Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan melalui Kasihumas Iptu Dwi Prayitna mengatakan, bahwa kegiatan yang dilakukan oleh personel yang melaksanakan pengaturan lalu lintas agar terciptanya Kamseltibcar lantas yang Kondusif.

    Kasihumas menegaskan, meskipun turun hujan, petugas dilapangan tetap melaksanakan tugas seperti biasa. Hal ini tak lepas dari dedikasi dan integritas anggota yang tinggi.

    Menurutnya, tanggung jawab selaku pengemban bidang kelalulintasan tidak boleh luntur hanya karena hujan. Oleh sebab itu, setiap anggota sudah dibekali dengan perangkat pendukung, Jas Hujan.

    Selain itu, lanjut Iptu Dwi Prayitna, keberadaan petugas dilapangan juga berfungsi untuk menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas dimana dalam kondisi hujan sangat rentan menyebabkan terjadinya kecelakaan.

    “Tujuannya untuk menekan terjadinya laka lantas, terjaganya kamseltibcar lantas serta menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat pengguna Jalan,” terangnya. 

    Untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan pada saat perubahan cuaca, Kasihumas lanjut mengimbau kepada pengendara agar lebih meningkatkan kewaspadaan dalam berkendara.

    “Seperti menjaga jarak antar kendaraan, memperhatikan kecepatan, maupun kondisi kendaraan sebelum maupun saat berkendara, patuhi peraturan berlalu lintas, utamakan keselamatan sebagai Kebutuhan,” pungkasnya.

  • Gudang DKPP Jepara Terbakar, Korsleting Diduga Jadi Penyebab Utama

    Gudang DKPP Jepara Terbakar, Korsleting Diduga Jadi Penyebab Utama

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Gudang penyimpanan obat dan bahan kimia milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara di Jalan Ratu Kalinyamat Nomor 7 terbakar pada Kamis (2/1/2025) sekitar pukul 06.18 WIB.

    Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Jepara, Surana, menjelaskan kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik yang menyambar bahan kimia mudah terbakar.

    “Akibatnya api dengan cepat menghanguskan seisi ruang,” ujar Surana kepada Tribunjateng, Kamis (2/1/2025).

    Petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi untuk memadamkan api, sehingga kebakaran tidak merembet ke ruangan lain. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.45 WIB.

    Area yang terbakar seluas 5×5 meter, dengan kerusakan total pada bahan obat tanaman dan bahan kimia yang disimpan di dalam gudang.

    “Belum diketahui berapa kerugian yang dialami karena masih dalam proses pendataan,” jelasnya.

    Pemadaman dilakukan menggunakan satu unit mobil pemadam kebakaran dari Mako 113. Petugas yang terlibat dalam operasi ini adalah Sudarno, Rollys, dan Farid.

    “Beruntung api segera dipadamkan sehingga tidak sampai merembet ke bangunan lain,” tutup Surana.

  • DPRD Jepara Desak Pemda Tambal Jalan Rusak untuk Antisipasi Kecelakaan

    DPRD Jepara Desak Pemda Tambal Jalan Rusak untuk Antisipasi Kecelakaan

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara mendesak Pemerintah Daerah untuk segera melakukan penambalan jalan berlubang di wilayah Jepara guna mengantisipasi kecelakaan.

    Ketua Komisi D DPRD Jepara, Andi Rokhmat, menyampaikan hal tersebut usai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di ruang rapat Komisi D, Kamis (2/1/2025).

    Menurut Andi, musim hujan bukan alasan untuk menunda perbaikan jalan. Ia mengusulkan agar jalan berlubang ditimbun sementara dengan pasir untuk mencegah kecelakaan hingga perbaikan permanen dapat dilakukan.

    “Kalau ada lubang yang cukup dalam, paling tidak ditutup sementara dengan pasir sambil menunggu hujan berhenti. Ini penting untuk keselamatan masyarakat,” ujarnya.

    Andi menambahkan, jika penimbunan sementara tidak dapat dilakukan, DPRD akan mengajak DPUPR dan PLTU untuk memantau langsung jalan rusak dan mendorong perbaikan oleh pemerintah provinsi.

    “Alternatifnya, kami akan ajak DPUPR dan PLTU untuk monitoring pada tanggal 9, agar ada tindak lanjut dan kontribusi terhadap perbaikan jalan provinsi,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala DPUPR Kabupaten Jepara, Ary Bahtiar, menyampaikan bahwa perbaikan jalan terhenti sementara karena hujan. Pihaknya berencana melanjutkan perbaikan setelah hujan mereda pada akhir Januari 2025.

    “Perbaikan jalan akan dimulai kembali jika kondisi hujan sudah mereda. Kalau dilakukan sekarang, tambalan tidak akan bertahan lama,” ungkap Ary.

    Ia juga menjelaskan bahwa anggaran perbaikan jalan pada tahun 2025 terbatas dan berfokus pada pemeliharaan melalui program klinik jalan.

    “Kami fokus pada tambalan untuk jalan berlubang. Tapi, tahun ini ada keterbatasan anggaran sesuai instruksi Kementerian Keuangan yang menghentikan pemeliharaan berkala hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tambahnya.

    DPUPR dan DPRD Jepara berkomitmen untuk terus memantau kondisi jalan dan mencari solusi agar perbaikan dapat dilakukan secara efektif meski dengan keterbatasan anggaran dan kondisi cuaca.

  • Ketua Komisi D DPRD Jepara Dorong DPUPR dan BPBD Cepat Tangani Bencana

    Ketua Komisi D DPRD Jepara Dorong DPUPR dan BPBD Cepat Tangani Bencana

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jepara, Andi Rokhmat, mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk sigap dalam menangani bencana alam.

    Hal tersebut disampaikan Andi seusai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama DPUPR dan BPBD Jepara di ruang rapat Komisi D DPRD Jepara, Kamis (2/1/2025).

    Pria yang akrab disapa Andi Andong ini menjelaskan, rakor dilakukan untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi selama puncak musim hujan.

    “Rapat ini terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana musim hujan dan pemeliharaan jalan. Kami rakor dengan DPUPR dan BPBD Jepara,” ujarnya.

    Ia berharap, jika terjadi bencana seperti angin lisus atau rumah roboh, masyarakat dapat segera mendapatkan penanganan.

    “BPBD sudah menyiapkan nomor kontak 24 jam agar bisa turun langsung menangani bencana,” tambahnya.

    Selain itu, Andi meminta DPUPR untuk berkomunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) terkait tanggul yang berpotensi meluap atau jebol.

    “Dengan curah hujan tinggi, alat berat harus disiapkan agar koordinasi bisa dilakukan dengan cepat,” katanya.

    Rakor ini juga bertujuan meningkatkan komunikasi antara eksekutif dan legislatif, terutama dalam situasi darurat bencana.

    “Mensinkronkan dan mempercepat komunikasi antara dua dinas sangat penting, terutama saat terjadi bencana,” pungkasnya.

  • Pilu di Sudut Pasar Ngabul: Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Kios Sederhana

    Pilu di Sudut Pasar Ngabul: Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Kios Sederhana

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Malam itu, Pasar Ngabul, Jepara, terasa lebih sepi dari biasanya. Dalam temaram lampu kios yang redup, seorang perempuan lansia ditemukan tak bernyawa.

    Suhartini (50), seorang warga asal Grobogan, ditemukan meninggal dunia di kios pasar tempatnya berjualan, Rabu (1/1/2025) malam.

    Penemuan jenazah Suhartini bermula dari patroli rutin yang dilakukan oleh anggota Polsek Tahunan.

    Kapolsek Tahunan, AKP Ginyono, menuturkan bahwa patroli malam tersebut awalnya hanya untuk memastikan keamanan area pasar.

    “Saat patroli, anggota melihat seseorang yang diduga orang dengan gangguan jiwa masuk ke dalam pasar.

    Ketika dicek, tidak ada siapa-siapa di mushola.

    Namun, mereka menemukan kios yang tidak terkunci,” jelas AKP Ginyono, Kamis (2/1/2025).

    Kecurigaan itu membawa anggota kepolisian menuju kios kecil milik Suhartini.

    Kios yang selama ini menjadi saksi perjuangan seorang perempuan tangguh itu ternyata menyimpan pemandangan pilu.

    Di atas dipan sederhana, Suhartini ditemukan telah berpulang dalam keadaan terlentang.

    “Anggota langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek dan menghubungi ambulans untuk mengevakuasi jenazah. Kami membawa jenazah ke RSU Kartini Jepara,” lanjut AKP Ginyono.

    Kesedihan tidak hanya menyelimuti pihak kepolisian, tetapi juga keluarga yang bergegas ke rumah sakit untuk memastikan kabar duka tersebut.

    Menurut hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Suhartini.

    “Dugaan kami, beliau meninggal karena sakit yang dideritanya. Usianya sudah cukup tua dan mungkin kelelahan,” tambah Kapolsek.

    Suhartini dikenal sebagai sosok pekerja keras yang sehari-harinya berdagang di pasar Ngabul.

    Meski jauh dari kampung halaman di Desa Bandung Rejo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, ia memilih untuk mencari nafkah di Jepara demi keluarganya.

    Kios kecil di sudut pasar menjadi saksi bisu ketekunan Suhartini hingga akhir hayatnya.

    Setelah proses identifikasi dan pemulangan jenazah, keluarga Suhartini membawa pulang jasadnya untuk dimakamkan di kampung halaman.

    Suasana duka menyelimuti rumah duka, dan banyak warga yang datang untuk mengucapkan belasungkawa.

    Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang kerasnya perjuangan hidup, terutama bagi para lansia yang tetap berusaha mandiri meski di usia senja.

    Pasar Ngabul mungkin akan terus sibuk seperti biasa, namun kios kecil Suhartini akan selalu menjadi pengingat tentang keteguhan seorang perempuan dalam menjalani hidupnya. (ito)

  • Pantai Bandengan, Destinasi Wisata Favorit Wisatawan Saat ke Jepara pada Libur Nataru

    Pantai Bandengan, Destinasi Wisata Favorit Wisatawan Saat ke Jepara pada Libur Nataru

    Jepara, Beritasatu.com – Keindahan Pantai Bandengan Jepara, Jawa Tengah, menjadi daya tarik bagi ribuan wisatawan yang ingin menikmati libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tercatat, sekitar 3.000 pengunjung setiap harinya datang dari berbagai daerah untuk menikmati keindahan pantai dengan pasir putihnya yang mempesona.

    Pantai Tirta Samudra, yang terletak di kawasan Pantai Bandengan menjadi pilihan utama wisatawan untuk menghabiskan waktu libur pergantian tahun. Sejak pagi, pengunjung terus berdatangan, memadati kawasan wisata yang terkenal dengan pesona pantai berpasir putihnya.

    Nova, salah satu pengunjung asal Kota Kretek mengungkapkan, Pantai Bandengan selalu menjadi destinasi favorit untuk berlibur bersama keluarga. Meski telah mengunjungi tempat ini berkali-kali, ia dan keluarga tidak pernah bosan menikmati keindahan alam pantai, angin sepoi-sepoi, serta rindangnya pohon-pohon di sekitar pesisir pantai.

    “Liburan kali ini saya mengajak anak-anak. Kami ke sini karena pantainya nyaman, anak-anak bisa bermain leluasa,” ujar Nova kepada awak media, Selasa (31/12/2024).

    Manager Pantai Bandengan Arif Junaidi mengatakan, lonjakan pengunjung mulai terasa sejak libur Natal. Hingga kini, wisatawan masih menjadikan Pantai Bandengan sebagai destinasi pilihan untuk berlibur.

    Meski terkadang hujan turun sesekali, wisatawan tetap memadati pantai ini. Pada libur Nataru, jumlah pengunjung mencapai 3.000 orang setiap hari. Sebagian besar berasal dari berbagai daerah yang kebetulan mudik ke kampung halaman.

    Jumlah pengunjung tersebut mengalami peningkatan sekitar 30% dibandingkan akhir pekan pada hari biasa.

    “Pada pekan ini, kami mencatatkan peningkatan jumlah pengunjung sekitar 30% dibandingkan hari biasa pada akhir pekan,” tambahnya.

    Pihak pengelola Pantai Bandengan memprediksi puncak kunjungan akan terjadi pada libur awal 1 Januari 2025. Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung, pihak pengelola telah menambah jumlah petugas yang bersiaga agar para wisatawan tetap merasa aman dan nyaman selama berlibur di pesisir Pantai Bandengan.

  • Malam Pergantian Tahun, Pj Bupati Jepara Siapkan Pesta Kembang Api di Alun Alun 1

    Malam Pergantian Tahun, Pj Bupati Jepara Siapkan Pesta Kembang Api di Alun Alun 1

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Menjelang malam pergantian tahun 2024 – 2025, Pemerintah Kabupaten Jepara akan memusatkan perayaan di Alun – alun Jepara 1.

    Demikian yang disampaikan Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta kepada Tribunjateng, Selasa (31/12/2024).

    Edy menyampaikan bahwa untuk malam pergantian tahun pihaknya akan melaksakan acara secara sederhana.

    Pj Bupati Jepara menegaskan bahwa pihaknya tidak membuat agenda khusus nanti malam.

    “Tidak ada acara besar. Sederhana saja. Nanti malam di Alun-alun Jepara 1,” kata Edy kepada Tribunjateng, Selasa (31/12/2024).

    Ia menjelaskan bahwa acara perayaan malam tahun baru hanya disajikan hiburan musik organ tunggal yang akan ditempatkan di Street Music. 

    Tepatnya di pojok barat Alun-alun Jepara 1 dekat kompleks pecinan.

    “Nanti malam ada hiburan musik kecil-kecilan di street music,” ucapnya.

    Selain itu kata Pj Bupati Jepara, pihaknya juga sudah menyiapkan pesta kembang api.

    Namun jumlahnya tak begitu banyak.

    Dia meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Jepara agar tetap tertib dalam merayakan malam pergantian tahun baru. 

    Ia melarang masyarakat tidak aktivitas-aktivitas yang membahayakan dan mengganggu kondusifitas masyarakat.

    “Rayakan dengan sederhana saja. Jangan terlalu euforia. Apalagi sampai mengganggu kenyamanan masyarakat umum,” pesannya.

    Edy mengajak masyarakat agar di momen pergantian tahun ini dapat merefleksi perjalanan selama setahun terakhir. 

    Terutama bagi para pejabat dan pegawai Pemkab Jepara.

    “Semoga tahun depan, Pemkab Jepara bisa memberikan kinerja yang lebih baik untuk masyarakat,” harapnya.

    Sebagai informasi tambahan, setiap tahunnya Alun-alun Jepara 1 memang kerap menjadi pusat perayaan pergantian malam tahun baru. 

    Sejumlah tempat lain, seperti lapangan di setiap kecamatan juga jadi pusat perayaan. (Ito)

     

  • BPKAD Jepara Ingin Maksimalkan Opsi Pajak Kendaraan di Tahun 2025

    BPKAD Jepara Ingin Maksimalkan Opsi Pajak Kendaraan di Tahun 2025

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jepara, meminta masyarakat untuk segera mengganti atau menyesuaikan plat nomor polisi sesuai daerahnya.

    Demikian yang disampaikan, Kepala BPKAD Kabupaten Jepara, Florentina Budi Kurniawan kepada Tribunjateng, Selasa (31/12/2024).

    Menurutnya sejauh ini masih banyak masyarakat Kabupaten Jepara yang memiliki kendaraan tidak ber nomor polisi seusai dengan daerah asalnya.

    Sedangkan nomor polisi untuk Kabupaten Jepara adalah K dengan huruf belakang C, L, Q tau V.

    “Di sini masih banyak kendaraan yang plat-nya H, D, AD atau lainnya. Sehingga kami imbau agar segera berganti plat nomor sesuai Jepara. Misalnya KC,” kata Florentina kepada Tribunjateng, Selasa (31/12/2024).

    Dia mengatakan bahwa kendaraan milik warga Kabupaten Jepara yang nomor polisinya tak sesuai berimbas pada besaran pajak yang diterima pemerintah.

    Lantaran pajak yang dibayarkan pemilik kendaraan akan masuk kepada pemerintah daerah sesuai plat nomor terkait.

    “Kalau tidak diubah ya percuma. Mereka bayar pajak tapi tidak masuk ke Jepara. Karena yang bisa kita (pemerintah Jepara) ambil itu yang plat KC. Selain itu, masuknya ke plat asalnya,” ungkapnya.

    Florentina menjelaskan bahwa, pajak kendaraan selama ini dibagi dengan pemerintah provinsi. 

    Tahun lalu, pembagiannya 70 persen masuk pendapatan pemerintah provinsi (pemprov) dan 30 persen masuk pendapatan pemerintah kabupaten (pemkab). 

    Ia menuturkan bahaa mulai tahun 2025, pendapatan pajak kendaran yang didapatkan oleh Pemerintah daerah menjadi 60 persen untuk pemkab dan 40 persen untuk pemprov.

    Dengan bergantinya plat nomor tersebut, ia ingin bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jepara. 

    Apalagi, pembagian untuk tahun depan bagi pemkab lebih besar dibanding tahun-tahun lalu.

    “Bila PAD kami bertambah, pelayanan kepada masyarakat (pengendara) bisa meningkat. Kami berharap memang, masyarakat bisa segera mengganti plat nomor sesuai dengan Jepara. Karena pajak juga kan, peruntukannya akan kembali kepada wajib pajak,” tutupnya. (Ito)

     

  • Karyawan Indomaret Jepara Nyaris Jadi Korban Begal di Bangsri, Ditendang Jatuh dari Motor Helm Pecah

    Karyawan Indomaret Jepara Nyaris Jadi Korban Begal di Bangsri, Ditendang Jatuh dari Motor Helm Pecah

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Karyawan Indomaret Kabupaten Jepara nyaris jadi korban begal saat pulang bekerja.

    Peristiwa itu terjadi di jalan lingkar Wedelan-Bangsri, Kecamatan Bangsri. sekiranya pukul 23.20 WIB, Sabtu (28/12/2024).

    Kejadian pembegalan menimpa Nur Afifah (26) warga Desa Banjaran, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara.

    Dia mengatakan bahwa kejadian itu terjadi saat pulang kerja. 

    Awalnya Afifah pulang bersama temannya mengendarai motor masing-masing. 

    Namun sesampainya di pertigaan kompleks ruko Kecamatan Bangsri, mereka berpisah.

    Afifah lantas melanjutkan perjalanan dengan menancap gas motor cukup kencang dalam kondisi jalan sepi. 

    Sesampainya di jalur lingkar Wedelan-Bangsri, yang kondisnya sepi dan agak gelap.

    Saat itu dia melihat kaca spion dan tidak terlihat satupun pengendara di belakangnya.

    “Tiba-tiba saat lewat jembatan, gelap, tiba-tiba saya dipepet. Saya takut. Motor saya gas kencang,” kata Afifah saat di konfirmasi Tribunjateng, Selasa (31/12/2024).

    Saat berada di jalan yang sepi, tiba – tiba ia dipepet dua orang tak dikenal yang mengendarai Honda Scoopy. 

    Satu orang mengenakan kaos, satunya memakai jaket. 

    Mereka membawa alat pancing.

    “Stang motor saya ditendang. Motor saya jatuh, saya nyungsep. Sampai barang bawaan saya susu dan pampers anak saya kocar kacir,” ungkapnya.

    Saat terjatuh, helm yang digunakan Afifah pun pecah, hingga mengakibatkan wajahnya babak belur terkena aspal. 

    Kaki dan tangannya mengalami luka lecet.

    Dua orang tersebut sempat berhenti saat Afifah terjatuh dan berencana mengambil motor Honda Beat Street-nya. 

    Pelaku tidak sempat bicara apapun kepada Afifah. 

    Beruntung saat itu ada mobil dari arah belakang yang melihat peristiwa tersebut. 

    “Kebetulan ada sorot mobil, lalu dia (begal) kabur. Ada pengendara lain juga yang kemudian menolong saya,” ujarnya.

    Afifah kemudian dibawa ke Puskesma Bangsri. 

    Beruntung tak ada luka serius. 

    Hanya wajah yang mengalami lebam.

    Sampai saat ini, Afifah belum melaporkan peristiwa percobaan pembegalan yang dia alami. 

    “Saya sampai sekarang masih trauma,” tutupnya.

    Namun beberapa anggota Polsek Bangsri sudah mendatangi rumahnya. (Ito)

  • Cuaca Buruk, Jumlah Kunjungan Wisatawan Karimunjawa Jepara Alami Penurunan di Momen Nataru Tahun Ini

    Cuaca Buruk, Jumlah Kunjungan Wisatawan Karimunjawa Jepara Alami Penurunan di Momen Nataru Tahun Ini

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Cuaca buruk terjadi menjelang akhir tahun.

    Hal itu membuat jumlah wisatawan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengalami penurunan sekiranya 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Kepulauan Karimunjawa biasanya menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan untuk menghabiskan malam pergantian tahun.

    Namun, cuaca yang tidak menentu dan tingginya ombak menjadi alasan wisatawan menunda keberangkatan menuju Karimunjawa.

    Pegiat wisata Desa Karimunjawa, Arif Setiawan, mengatakan, dalam satu minggu terakhir wisatawan yang masuk kurang lebih hanya dua ribu orang. 

    Berdasarkan catatan keberangkatan tiga kapal dari Pelabuhan Kartini Jepara, dalam tiga hari terakhir hanya ada 2.082 penumpang yang ke Karimunjawa.

    “Penurunanya drastis.

    Perkiraan 40 persen penurunannya.

    Ini juga masih normal, tidak seramai tahun lalu,” kata Arif kepada Tribunjateng, Selasa (31/12/2024).

    Menurut Arif, biasanya mendekati momen libur natal dan tahun baru (Nataru), dalam waktu sepekan kunjungan wisatawan lebih dari empat ribu orang. 

    Bahkan, kapal yang biasanya berlayar pulang pergi (PP), tahun ini hanya berangkat sekali.

    “Biasanya kapal PP.

    Hitungannya sudah pasti lebih banyak.

    Tapi sekarang tidak.

    Karena cuaca buruk, kapal tidak bisa berangkat,” ungkap mantan Ketua Paguyuban Biro Wisata Karimunjawa (PBWK).

    Arif menjelaskan bahwa penurunan wisatawan di Karimunjawa akibat musim baratan tahun ini datang lebih awal. 

    Sejak awal Desember ini kapal sering tidak berangkat akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi. 

    Situasi itu membuat calon wisatawan berpikir ulang untuk berangkat ke Karimunjawa.

    Sepinya wisatawan berimbas pada tingkat keterisian homestay atau hotel di sana. 

    Arif menuturkan bahwa saat ini masih banyak penginapan yang kosong.

    “Untuk tahun baru saja, pemesanan dari calon wisatawan kurang dari 100 orang,” jelasnya.

    Untuk wisatawan yang sudah datang ke Karimunjawa campur dari lokal maupun mancanegara. 

    Kendati cuaca tak begitu baik, para wisatawan masih bisa menikmati obyek-obyek di laut.

    “Obyek wisata laut aman. Tidak masalah.

    Karena sebagian besar masih berada di dekat gunung atau pulau.

    Untuk snorkling juga aman,” tutupnya. (Ito)