kab/kota: Jepara

  • Dua Mahasiswa Unissula Semarang Tewas Tenggelam di Waduk Kampus, Berawal Dari Sayembara Rp 50 Ribu – Halaman all

    Dua Mahasiswa Unissula Semarang Tewas Tenggelam di Waduk Kampus, Berawal Dari Sayembara Rp 50 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Dua mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah tewas tenggelam di  sebuah waduk yang berada di kompleks kampus, Selasa (11/2/2025).

    Dua mahasiswa tersebut masing-masing bernama Andre Budi Setiawan (23) warga Kabupaten Jepara dan Syarif Hidayatullah (21) warga Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

    Koordinator lapangan Basarnas Semarang, Nurman menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi adanya kejadian sekira pukul 17.00 WIB.

    Saat itu rekan korban memberikan informasi kejadian memilukan tersebut.

    Peristiwa dua mahasiswa tewas tenggelam tersebut berawal saat korban mengisi waktu luang berenang di waduk tersebut.

    “Sekira jarak 10 meter korban mengalami kelelahan. Kemudian satu orang rekannya memberikan pertolongan,” kata Nurman di lokasi.

    Namun nahas, kata dia, kedua orang itu sama-sama tenggelam di waduk berkedalaman sekira 3,5 meter.

    “Proses pencarian pun agak rumit karena malam hari. Airnya keruh dan ada lumpur di dasar waduk,” kata dia.

    Keduanya ditemukan di tengah waduk dalam waktu hampir bersamaan.

    Korban pertama ditemukan pada pukul 19.38 dan korban kedua pukul 19.45.

    “Keduanya saat ini sudah berada di kamar jenazah RSI Sultan Agung Semarang,” ujarnya.

    Terpisah Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto menyebut, tenggelamnya kedua mahasiswa itu karena kelalaian. 

    Kejadian bermula adanya sayembara para mahasiswa, ada tantangan berenang di waduk tersebut.

    “Ada enam orang nongkrong. Kemudian membuat sayembara, jika bisa berenang akan diberi Rp 50 ribu,” jelasnya.

    Pihaknya mengatakan, kedua korban itu masing-masing adalah mahasiswa FKIP dan Teknik Industri.

    Saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas perkara tersebut.

     

    Penulis: rahdyan trijoko 

  • Rekor 4 Kali Tak Terkalahkan, SDUT Bumi Kartini Juara MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025

    Rekor 4 Kali Tak Terkalahkan, SDUT Bumi Kartini Juara MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Tim sepak bola putri SDUT Bumi Kartini Jepara kembali mengamankan posisinya di puncak podium perebutan gelar juara MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025. Kemenangan ke empat kalinya yang ditorehkan tim sepak bola KU 12 asal Jepara, saat mengalahkan tim SDIT Al Islam Kudus di partai final.

    Torehan gemilang tim Bumi Kartini Jepara ini, berkat tendangan Rara Zenita Fatin yang mampu menceploskan bola ke gawang tim SDIT Al Islam Kudus. Rara berhasil mengunci kemenangan timnya melalui gol balasan dari umpan silang Naura. Skor 4-2 terus bertahan hingga wasit Nur Yasin meniup peluit panjang, memastikan gelar juara bagi SDUT Bumi Pertiwi Jepara.

    Perebutan gelar juara bergengsi MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 yang mempertemukan tim derby Muria ini, berlangsung kompetitif dan menegangkan pada Minggu (9/2/2025). Laga yang tersaji di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, menyudahi kemenangan bagi tim Bumi Kartini Jepara dengan skor 3-2.

    Dengan hasil tersebut, maka tim SDUT Bumi Kartini sebagi juara pertama. Selanjutnya dibayangi oleh Tim SDIT Al Islam Kudus sebagai runner up.

    Sementara di KU 10, Tim SD Muhammadiyah Birrul Walidain sukses menjadi kampiun, usai mengalahkan SDIT Al Islam Kudus lewat adu penalti dengan skor 3-2.

    Dari pantauan Liputan6.com saat jalannya pertandingan di KU 12, tim SDUT Bumi Kartini Jepara terus membangun serangan ke jantung pertahanan SDIT Al Islam Kudus sejak kick off babak pertama. Menit ke-3, SDUT Bumi Kartini Jepara memperoleh peluang emas yang berhasil dikonversi jadi gol.

    Sepak pojok Rere Zenita Farza mengarah ke gawang hingga terkena badan Anindya Dewi Maharani dan berbuah poin pertama bagi SDUT Bumi Kartini Jepara. Meski kebobolan, SDIT Al Islam terus mencoba untuk menjebol gawang yang dijaga Queisha Sava Azzalfa.

    Pertandingan menegangkan itu pun kembali pecah, saat sontekan kaki Naura Hasna El Tsaqif di menit ke-6 mampu menembus penjagaan Aqila Rizki Beryl yang membuat SDUT Bumi Kartini Jepara unggul 2-0.

    Berusaha mengejar ketertinggalan, SDIT Al Islam Kudus membalas dengan gol yang tercipta dari tendangan jarak jauh Anindya di menit ke-9 yang membuat kedudukan berubah 2-1.

    Menutup babak pertama, Rara Zenita Fatin mampu menceploskan bola ke gawang usai memanfaatkan umpan apik dari saudari kembarnya Rere Zenita Farza sehingga skor sementara 3-1.

    Usai turun minum, pertandingan makin intens dengan serangan terbuka kedua tim. Tendangan Alesha Farzana Aznii Putri Aji di menit ke-20 dari sisi kanan gawang melesat masuk ke gawang menjadikan skor 3-2.

     

     

    Namun Rara akhirnya mampu mengunci kemenangan lewat gol balasan berkat umpan silang Naura. Skor 4-2 terus bertahan hingga wasit meniup peluit panjang bagi kemenangan SDUT Bumi Pertiwi Jepara.

    Bagi tim asuhan pelatih Noor Hadi, ini merupakan gelar keempat yang diraih di KU 12. Sepanjang MilkLife Soccer Challenge tahun 2024, Rara Zenita Fatin dan kawan-kawan sudah memboyong tiga piala berturut-turut.

    Rara mengaku senang dan bangga bisa meraih kemenangan kembali. Ia menilai bahwa kerjasama tim sudah bagus, namun harus lebih ditingkatkan lagi agar lebih kompak.

    “Terima kasih untuk pelatih yang melatih kami sampai juara, terima kasih teman-teman atas kerja kerasnya,” ucap Rara yang juga mendapat gelar Top Scorer dengan mengemas total 29 gol.

    Sedangkan di partai KU 10, SD Muhammadiyah Birrul Walidain menang dramatis lewat adu penalti 3-2 melawan SDIT Al Islam Kudus. Tim yang dipimpin oleh Keisha Athira Imawan itu mampu menunjukkan permainan cantik.

    Namun kokohnya pertahanan kedua tim, membuat mereka harus berbagi skor kacamata hingga babak akhir. Kemenangan ini jadi kebanggaan Keisha dan kawan-kawan setelah pada MilkLife Soccer Challenge – Kudus Seri 3 2024 lalu hanya menjadi runner-up.

    “Pertandingan tadi cukup menegangkan karena antara menang atau tidak. Tapi pelatih tadi bilang dalam sepak bola menang atau kalah itu biasa, yang penting sudah berusaha dan akhirnya kami percaya diri untuk menang,” ucap siswi kelas 4 itu.

    Sementara itu, Wakil Ketua Pelaksana MilkLife Soccer Challenge Welly Arisanto menilai bahwa animo peserta MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 sangat menarik. Sebab Kabupaten Kudus sebagai sasaran inkubasi pengembangan ekosistem sepak bola putri usia dini, menunjukkan potensi yang meningkat.

    “Hal ini juga didukung dengan proses regenerasi pemain dan keseriusan sekolah untuk mengembangkan olahraga sepak bola putri,” ujar Welly.

    Welly melihat bahwa MilkLife Soccer Challenge Kudus yang diinisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation ini menarik dan seru pertandingannya. Tahun 2024 lalu, kompetisi serupa juga telah tiga kali dselenggarakan.

    “Dan saat ini, membuat pengalaman para peserta untuk bertanding makin bertambah, teknik bermain juga meningkat jauh. Jadi kami berharap potensi pesepakbola putri di Kudus semakin berkembang dan semakin banyak, terutama dengan bertambahnya jumlah sekolah yang berpartisipasi,” ucap Welly.

    Untuk diketahui, Milklife Soccer Challenge – Kudus 2025 diikuti 1.547 siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD). Total ada 142 tim, yang terdiri dari 100 tim bertanding di KU 12 dan 42 tim di KU 10.

    Tak hanya datang dari Kudus, para peserta berasal dari berbagai daerah sekitar seperti Demak, Rembang, Pati, dan Jepara.

  • 2
                    
                        OM Lorenza, Orkes Dangdut Jadul yang Viral Berkat Lagu "Tambal Ban"
                        Yogyakarta

    2 OM Lorenza, Orkes Dangdut Jadul yang Viral Berkat Lagu "Tambal Ban" Yogyakarta

    OM Lorenza, Orkes Dangdut Jadul yang Viral Berkat Lagu “Tambal Ban”
    Tim Redaksi
    SUKOHARJO, KOMPAS.com –
    Orkes Melayu (OM) Lorenza, grup musik yang dikenal dengan gaya uniknya, tampil enerjik membawakan lagu “Tambal Ban” di atas panggung.
    Dengan irama yang riang dan lirik jenaka, mereka sukses menghidupkan suasana, membuat penonton larut dalam alunan musik yang ringan namun menghibur.
    Tabuhan gendang, organ, dan tak ketinggalan seruling mulai mengiringi lagu wajib
    OM Lorenza
    berjudul Tambal Ban di atas panggung.
    “Aku iki tukang tambal ban

    Uripe Sak ndalan-ndalan

    Golek duit, duit sing halal”
    Grup musik dangdut asal Kabupaten
    Sukoharjo
    , Jawa Tengah ini tak hanya menyanyikan lagu dangdut lawas tempo dulu yang mencuri perhatian. 
    Gaya berpakaian
    Om Lorenza
    pun terasa khas dan bernuansa jadul. Para personelnya mengenakan kemeja dilengkapi dasi panjang, celana cutbray, dan sepatu pantofel klasik, mengingatkan pada era musik lawas yang penuh warna.
    Beberapa di antaranya bahkan menambahkan aksesori seperti kacamata hitam lebar dan topi fedora, semakin memperkuat kesan retro.
    Hal yang sama pun dikenakan oleh para penonton. Seakan pakaian jadul era 80-90an sudah menjadi dress code wajib saat menonton Om Lorenza.
    Murjiyanto (50), pimpinan Om Lorenza mengatakan, Om Lorenza terbentuk saat pandemi Covid-19. Wabah ini membuat para musisi tidak bisa manggung.
    Mereka kemudian kumpul bareng di sebuah rumah yang kini menjadi base camp di Dukuh Ngemul RT 002, RW 001, Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari.
    “Karena pandemi musisi-musisi tidak dapat izin untuk manggung. Akhirnya di rumah kumpul-kumpul. Waktu itu kita main-main gitar, ketipung sendiri. Memang basic-nya anak-anak pecinta lagu jadul. Kita itu memang senang,” kata Murjiyanto mengawali kisahnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/2/2025).
    Pada saat kumpul dan membawakan lagu jadul, mereka juga mendokumentasikan dalam video. Dokumentasi video itu kemudian mereka upload ke media sosial Facebook.
    “Di media sosial responsnya bagus sekali. Akhirnya kita dengan keadaan seperti itu (pandemi) kita dipanggil ke sana (mengisi acara). Akhirnya kita saling melengkapi untuk alatnya,” tambah dia.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh LORENZA MUSIC (@omlorenzamusic)
    Seiring berjalannya waktu, grup musik dangdut jadul beranggotakan 10 musisi, 4 vokal dan 1 MC mulai dikenal masyarakat luas. Sudah ratusan lagu jadul yang mereka nyanyikan.
    Setiap kali manggung dengan durasi 3-4 jam, Om Lorenza bisa membawakan sebanyak 20-25 lagu jadul.
    Lagu jadul yang paling populer dan sering dibawakan di panggung adalah Tambal Ban. Lagu ini bisa sampai tiga kali dinyanyikan setiap manggung.
    “Akhirnya kita komitmen menggali lagu-lagu jadul. Tapi itu ya sebuah tantangan. Kita harus menggali lagu-lagu jadul dan tidak gampang,” ungkap dia.
    Murjiyanto menyampaikan, Om Lorenza mulai aktif dan banyak mendapat tawaran manggung ke berbagai daerah sekitar Agustus 2023.
    Saking padatnya jadwal manggung ke berbagai daerah membuat Om Lorenza sampai menolak tawaran yang masuk.
    “Untuk sementara ini untuk bulan Februari tidak ada istirahatnya. Itu masih banyak yang tidak bisa (sampai menolak tawaran) karena kita sudah ada jadwal gitu,” ucap Murjiyanto.
    “Kemarin yang sampai jalani sampai Jepara. Terus sementara ini job yang sudah masuk ini Kudus, Pati. Bahkan sudah ada kontrak,” sambung dia.
    Murjiyanto mengungkapkan, jadwal rutin latihan dilaksanakan setiap Rabu malam. Latihan ini dilaksanakan ketika tidak ada jadwal manggung.
    “Untuk sementara ini latihan tiap hari Rabu malam. Dengan catatan kita free (bebas tidak ada job),” turut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertandingan Krusial Persijap vs PSKC Cimahi, Polres Jepara Terjunkan Ratusan Pasukan Gabungan

    Pertandingan Krusial Persijap vs PSKC Cimahi, Polres Jepara Terjunkan Ratusan Pasukan Gabungan

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Persijap Jepara menghadapi laga krusial dalam lanjutan babak 8 besar Liga 2 musim 2024/2025.

    Laskar Kalinyamat menjamu PSKC Cimahi di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara pada Jumat (7/2/2025) malam.

    Bermain di kandang sendiri, pertandingan ini menjadi kesempatan emas bagi Persijap untuk mengakhiri paceklik kemenangan mereka.

    Dalam lima pertandingan terakhir, Persijap belum sekalipun meraih kemenangan.

    Dua laga di akhir babak pendahuluan dan tiga laga awal babak 8 besar hanya menghasilkan dua poin dari dua kali imbang dan satu kekalahan.

    Situasi ini membuat kemenangan atas PSKC Cimahi menjadi sangat penting jika ingin tetap bersaing di Grup Y.

    Oleh karena itu, laga ini menjadi perhatian serius dari pihak keamanan. Kepolisian Resor (Polres) Jepara pun menurunkan ratusan personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, hingga steward, untuk memastikan pertandingan berjalan lancar.

    Saat dikonfirmasi, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso melalui Kasihumas AKP Dwi Prayitna mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menyiapkan 340 personel gabungan telah diterjunkan untuk menjaga di luar stadion.

    “Kami juga menerjunkan 340 personel gabungan untuk mengamankan laga antara Persijap Jepara Vs PSKC Cimahi yang terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP hingga Steward,” ungkap AKP Dwi Prayitna, Jumat (7/2/2025).

    Lebih lanjut, Kasihumas menyampaikan, bahwa pihaknya juga sudah berkordinasi dengan berbagai pihak untuk mengawal pertandingan Laskar Kalinyamat.

    “Untuk persiapan, kami telah melaksanakan rakor keamanan dengan Panpel, Pemda, DPRD, dan korlab supporter,” kata AKP Dwi Prayitna.

    Kasihumas juga menjelaskan, bahwa pihaknya akan menerapkan 3 lapis keamanan, terdiri lapis pertama oleh pihak keamanan internal dan lapis kedua hingga ketiga akan dijaga oleh pasukan gabungan TNI-Polri serta stakeholder terkait.

    “Pada prinsipnya kami akan menyiapkan pengamanan. Nanti pola pengamanan dibagi 3 ring, ring satu di sekitar stadion nanti akan sesuai peraturan kapolri yang akan diampu steward atau petugas keamanan internal. Untuk anggota TNI-Polri serta stakeholder terkait itu ada di ring 2, dan 3 mulai tiketing pengecekan benda berbahaya ketika masuk stadion,” ucapnya.

    Disamping itu, AKP Dwi Prayitna mengajak warga masyarakat yang ingin mendukung Persijap Jepara bisa mengikuti peraturan keamanan yang ada.

    “Tentunya, kami mengajak masyarakat untuk mari mendukung tim kebanggan sepakbola jepara tentu saja dengan cara santun dan saling menghormati menjaga fasilitas yang dibangun oleh negara jangan sampai dirusak oleh pihak bertangung jawab,” pungkasnya. (*)

  • Pesona Pulau Cemara Besar, Destinasi Wisata Alam Indah di Karimunjawa

    Pesona Pulau Cemara Besar, Destinasi Wisata Alam Indah di Karimunjawa

    Liputan6.com, Bandung – Karimunjawa adalah salah satu destinasi wisata yang sangat digemari oleh pencinta alam terutama bagi mereka yang menyukai wisata alam seperti keindahan laut dan pulau-pulau cantik yang masih eksotis.

    Kepulauan ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dan terkenal mempunyai air lautnya yang jernih, terumbu karang yang memukau, serta keragaman hayati yang luar biasa.

    Karimunjawa menjadi tempat yang ideal bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam yang masih asri. Salah satu daya tarik utama Karimunjawa adalah banyaknya pilihan pulau cantik yang tersebar di sekitarnya.

    Terdapat total sekitar 27 pulau yang ada dan beberapa di antaranya sangat terkenal karena keindahan pasir putihnya, kejernihan airnya, keanekaragaman biota, hingga keindahan bawah lautnya.

    Salah satu pulau yang menarik perhatian banyak wisatawan adalah Pulau Cemara Besar yang terkenal dengan pantainya yang bersih dan suasana yang tenang. Pulau Cemara Besar menjadi daya tarik tersendiri di Karimunjawa karena keindahan pantainya.

    Pulau ini memiliki pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih dengan gradasi warna biru kehijauan yang memikat. Pulau ini terkenal sebagai tempat yang sempurna bagi mereka yang ingin menikmati ketenangan dan keindahan alam.

    Bagi para pencinta snorkeling dan diving Pulau Cemara Besar juga menawarkan keindahan bawah laut yang menakjubkan. Terumbu karang yang masih terjaga dengan baik menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan tropis dan biota laut lainnya.

  • Rem Truk Blong, Kendaraan Lain Hancur dan Terbakar

    Rem Truk Blong, Kendaraan Lain Hancur dan Terbakar

    PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi pada Selasa malam, 4 Februari 2025, menjadi sorotan publik. Peristiwa tragis ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka.

    Kronologi Kejadian

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan beruntun ini bermula saat sebuah truk tronton melaju kencang dari arah Ciawi menuju Jakarta.

    Diduga mengalami rem blong, truk tersebut menabrak sejumlah kendaraan yang sedang antre di gerbang tol. Tabrakan beruntun pun tak terhindarkan, mengakibatkan beberapa kendaraan terbakar.

    “Diduga kendaraan tersebut mengalami gagal fungsi rem (rem blong) sehingga menabrak rangkaian kendaraan yang sedang melakukan transaksi (pembayaran e-tol) tiga kendaraan hancur terbakar, tiga kendaraan lainnya mengalami kerusakan,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo dikutip Pikiran-Rakyat.com dari antara.

    Penyebab Kecelakaan

    Dugaan sementara, penyebab kecelakaan ini adalah rem blong pada truk tronton. Namun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.

    Kendaraan yang Terlibat

    Beberapa kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini antara lain:

    – Kendaraan Truck Tronton No. Pol.: B-9235-PYW.

    – Kendaraan Toyota Putih No. Pol.: XXXX (terbakar)

    – Kendaraan Daihatsu Sigra No. Pol.: XXXX (terbakar)

    – Kendaraan Toyota Avanza No. Pol.: XXXX

    – Kendaraan Toyota Innova Reborn No. Pol.: B-2612-TRX

    – Kendaraan Honda Jazz No. Pol.: F-1143-AK

    – Kendaraan Daihatsu Xenia No. Pol.: B-1381-BFY

    Tangkap layar kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor pada Senin malam, 4 Februari 2025.

    Dampak Kecelakaan

    Kecelakaan ini menimbulkan dampak yang sangat besar, baik bagi korban maupun masyarakat sekitar. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain:

    – Delapan orang meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka.

    “Yang meninggal dunia delapan dan luka-luka 11, terakhir barusan,” kata Kombes Eko Prasetyo, Rabu dini hari.

    – Kerusakan kendaraan yang cukup parah mengakibatkan kerugian materi yang besar bagi para korban.

    – Kecelakaan ini menyebabkan kemacetan panjang di sekitar lokasi kejadian.

    Korban Jiwa dan Luka-luka

    Kecelakaan ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sebelas orang lainnya mengalami luka-luka. Korban luka-luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk mendapatkan perawatan intensif. Identitas para korban masih dalam proses pendataan.

    11 Identitas Korban Luka-luka

    Diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, berikut ini identitas korban luka-luka dalam kecelakaan beruntut di gerbang tol Ciawi 2:

    1. Bendi Wijaya: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 6 Maret 1994. Beralamat di Kp. Bangkong Reang RT 04/07, Ds. Benda, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi. Pekerjaannya adalah buruh harian lepas. Mengalami luka lecet, lebam, dan memar di kepala.

    2. Dani Nursamsu: Laki-laki, berusia 45 tahun. Beralamat di Perumahan Bukit Asri Ciomas Indah Blok E4 No. 27 Rt 03/13, Kel. Pagelaran, Kec. Bogor Barat, Kota Bogor. Bekerja sebagai karyawan BUMN di Jasa Marga. Mengalami luka lecet di pipi kanan, lebam dan memar di mata kanan, serta patah lengan kanan.

    3. Ari Nurharom: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 16 Juni 1995. Beralamat di Ds. Warung Kiara, Kab. Sukabumi. Bekerja sebagai karyawan BUMN di Jasa Marga. Mengalami luka sobek di kepala bagian belakang sebelah kiri.

    4. Sukanta: Laki-laki, lahir di Bogor pada 8 April 1971. Beralamat di Ds. Warung Kiara, Kab. Sukabumi. Bekerja sebagai karyawan BUMN di Jasa Marga. Mengalami luka sobek di kepala bagian belakang sebelah kiri.

    Tangkap layar kecelakaan di gerbang Tol Ciawi Bogor pada Senin, 4 Februari 2025 malam WIB

    5. Wahyudin: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 21 Maret 1964. Beralamat di Kp. Sukasirna Rt 05/07, Ds. Selabatu, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Pekerjaannya adalah buruh harian lepas. Mengalami luka sobek di dagu dan pipi sebelah kiri.

    6. Nurdin Ahyani: Laki-laki. Beralamat di Kp. Katulampa Rt 01/09, Kel. Katulampa, Kec. Bogor Timur, Kota Bogor. Bekerja sebagai Security di Jasa Marga. Mengalami luka lebam dan memar di dada.

    7. Yogi Satrio: Laki-laki, lahir di Padang pada 26 Juni 1999. Beralamat di Jln. Simpang Empat Rt 01/01, Kel. Air Pecah, Kec. Koto Tengah, Kota Padang. Mengalami luka lebam dan memar di dada dan pinggang.

    8. Yosep Irawan: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 1 Maret 1984. Beralamat di Kp. Babakan Kiara Rt 02/03, Ds. Sukajaya, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Mengalami luka memar dan lebam di dada.

    9. Dasep Naseh: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 10 April 1985. Beralamat di Kp. Ciaul Selaawi Rt 27/08, Ds. Sudajaya Girang, Kec. Sukabumi, Kab. Sukabumi. Bekerja sebagai wiraswasta. Mengalami luka lecet di kening sebelah kiri dan bibir atas, serta memar di dada.

    10. Sugiarti: Perempuan, lahir di Jepara pada 4 September 1976. Beralamat di Kp. Sukasirna Rt 06/07, Kel. Selabatu, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala bagian atas serta lecet di kedua tangan dan kaki.

    11. Ryujia Adriana: Laki-laki, lahir di Sukabumi pada 21 Juni 2022. Beralamat di Kp. Sukasirna Rt 06/07, Kel. Selabatu, Kec. Cikole, Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala.

    Ciri-Ciri 8 Korban Meninggal Dunia

    Adapun identitas korban meninggal dunia masih dalam penyelidikan, namun 5 korban pria dan 1 wanita memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    – Pria berusia sekitar 40-50 tahun, rambut hitam lurus pendek, mengenakan kaus hitam dan celana panjang coklat.

    – Pria berusia 50-60 tahun, rambut ikal putih, mengenakan kaus merah dan celana jeans.

    – Pria berusia 30-40 tahun, rambut hitam lurus pendek, mengenakan baju coklat dan celana hitam.

    Petugas menangani lokasi kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025).

    – Pria berusia 25-35 tahun, rambut ikal hitam pendek, mengenakan kaus kuning dibalut sweater hitam dan celana abu-abu.

    – Pria berusia 40-50 tahun, rambut ikal pendek, mengenakan kemeja hijau tua bergaris putih.

    – Wanita berusia 20-30 tahun, mengenakan baju hitam putih kotak-kotak.

    Disclaimer: Informasi yang disajikan dalam artikel ini berdasarkan data yang tersedia pada saat penulisan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ini Ciri-ciri Mayat yang Ditemukan di Pantai Lemah Abang Jepara, Jenis Kelamin Sulit Diidentifikasi

    Ini Ciri-ciri Mayat yang Ditemukan di Pantai Lemah Abang Jepara, Jenis Kelamin Sulit Diidentifikasi

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Masyarakat Desa Balong, Kecamatan Kembang, dikejutkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di bibir Pantai Lemah Abang, Selasa (4/2/2025).

    Penemuan mayat tersebut ditemukan warga sekitar sekiranya pukul 11.30 WIB, Selasa (4/2/2025).

    Satu di antaranya warga Desa Balong, Dakib mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang penjaring ikan asal Desa Kancilan, Kecamatan Kembang.

    Saat pertama kali ditemukan oleh warga, mayat tersebut berada di bawah tebing. 

    Mayat itu berada atas tumpukan sampah. Mayat ditemukan dalam posisi tengkurap.

    “Saat ditemukan, masih ada dua galon dan bambu di depan mayat. Kemungkinan itu yang dibuat pelampung,” kata Dakib kepada Tribunjateng, Selasa (4/2/2025).

    Dakib menjelaskan mayat sudah sulit diketahui identitasnya, karena sebagian besar tubuhnya sudah rusak parah. 

    Mulai dari wajah, perut, selangkangan hingga kaki sudah rusak, mayat juga sudah tidak berbusana.

    “Kelihatannya, dilihat dari postur tubuhnya, itu mayat laki-laki. Masalahnya, kondisinya sudah remuk. Jenis kelaminnya juga sudah tidak bisa diidentifikasi,” ucapnya.

    Mayat itu kemudian dievakuasi oleh warga bersama Polsek Kembang.

    Kepolisian sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

    “Tadi langsung dibawa Polisi. Dimasukkan kantong mayat,” ujarnya.

    Kedua galon air mineral yang ditemukan didekat mayat tersebut pun juga dibawa pihak kepolisian sebagai barang bukti, karena memang hanya itu yang ada di dekat mayat.

    “Tidak ada identitas. Hanya galon itu, kalaupun itu memang menjadi petunjuk bagi Kepolisian,” ucapnya.

    Dakib menambahkan, lokasi penemuan mayat tersebut memang jarang dijamah orang, karena lokasinya berada di bawah tebing dan ombak laut cukup besar. (Ito)

  • Viral Acara Om Romansa di Pantai Kartini Jepara Diduga Jual Miras, Ini Penjelasan Pihak Terkait

    Viral Acara Om Romansa di Pantai Kartini Jepara Diduga Jual Miras, Ini Penjelasan Pihak Terkait

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Beredarnya video dan foto acara Orkes Melayu (OM) Romansa yang digelar di Pantai Kartini, Kabupaten Jepara, dalam waktu dekat ini mendapatkan tanggapan dari masyarakat hingga viral di media sosial.

    Video berdurasi 25 detik yang beredar diterima Tribunjateng, memperlihatkan lima orang sales promotion girl (SPG) bergaya dan berfoto dengan berbagai kemasan satu di antara merek miras menyebar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial lainnya. 

    Tak hanya itu, pintu masuk lokasi acara yang berada di Lapangan Pantai Kartini Jepara juga nampak jelas nama merek miras.

    Dalam video tersebut menuai dugaan masyarakat adanya penjualan minuman keras (miras) oleh pihak sponsor di acara yang dilaksanakan pada Sabtu 4 Februari 2025.

    Menurut masyarakat acara tersebut bertentangan dengan Perda Kabupaten Jepara Nomor 4 tahun 2001 sebagaimana diubah dengan Perda Nomor 2 Tahun 2013 tentang larangan minuman beralkohol.

    Setelah Tribunjateng mencari informasi, ternyata video dan foto tersebut diambil dalam Parade All Star Muria Raya yang menampilkan OM Romansa di lapangan Pantai Kartini.

    Dalam leaflet yang disebar, kegiatan tersebut disponsori oleh satu di antara merek minum keras dan satu di antara cafe kerap menyelenggarakan acara Orkes di Kabupaten Jepara.

    Saat di konfirmasi oleh Tribunjateng kepada Polres Jepara, ternyata acara itu sudah mendapatkan ijin dari kepolisian dan sewa tempat secara resmi ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara.

    Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso melalui Kasi Humas Iptu Dwi Prayitno menyampaikan bahwa baru mengetahui viralnya foto dan video tersebut.

    Menurutnya, Polres Jepara telah melakukan prosedur perizinan sesuai aturan. 

    Bahkan, saat mengajukan izin, penyelenggara atau EO sudah diwanti-wanti agar menyeterilkan lokasi pertunjukkan dari miras.

    “Bahkan petugas kami pasti operasi miras sebelum dangdut dimulai,” kata Kasi Humas Polres Jepara kepada Tribunjateng, Rabu (6/2/2025).

    Terkait dengan adanya SPG, Iptu Dwi mengaku pihak tidak diketahui oleh petugas kepolisian yang bertugas, lantaran sebelum acara pihaknya sudah melakukan patroli maupun pemeriksaan.

    “Iya (kecolongan) ini,” ucapnya.

    Dia menegaskan jika Kapolres sangat konsen memerangi miras.

    Setiap pekan juga selalu dilakukan razia miras oleh tim Siraju Polres Jepara.

    Di sisi lain, Kepala Disparbud Jepara Moh Eko Udiyyono memastikan dinasnya termasuk pengelola Pantai Kartini tidak mengetahui jika ada penjualan miras di lokasi acara. 

    “Kami tidak tahu itu. Kami hanya menerima sewa tempat untuk acara Romansa,” ucap Eko.

    Dia menjelaskan dari kegiatan itu, Pemkab Jepara menerima retribusi sebesar Rp 8 juta.

    Namun terkait perizinan bukan di wilayah dinasnya.

    “Kami kalau tahu ada sponsor miras juga pasti tidak kami izinkan sewa,” ungkapnya.

    Sementara itu, satu di antara penyelenggara, Rokhim mengatakan, dari awal memang menerima sponsor kegiatan dari perusahaan miras.

    Namun Rokhim memastikan tidak ada aktivitas penjualan miras oleh penyelenggara di even tersebut. 

    “Memang ada yang memegang miras di sana. Tapi bukan berjualan. Hanya untuk kepentingan foto dan video,” ujarnya.

    Ia tidak menampik jika masih ada penjualan miras di dalam lokasi acara. 

    Namun, ia mengaku jika itu dilakukan pedagang dari luar yang mencuri start masuk sebelum ada pemeriksaan.

    Pedagang itu juga bukan bagian dari penyelenggara atau pihak sponsor.

    “Kami sudah ada cheking periksa badan untuk memastikan tidak ada miras masuk, tapi itu bisa jadi masuknya sebelum gate dibuka. Tempat itu sebelum gate dibuka jam 5 sore kan dijaga oleh Petugas Pantai Kartini,” ungkapnya. 

    Menurutnya, peristiwa ini menjadi pembelajaran. 

    Ia memastikan even selanjutnya tidak akan menggunakan sponsor miras. (Ito)

  • Identitas 11 Korban Luka dalam Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi, Kini Dirawat di RSUD Ciawi – Halaman all

    Identitas 11 Korban Luka dalam Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi, Kini Dirawat di RSUD Ciawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) malam menyebabkan delapan orang tewas dan 11 orang luka-luka.

    Berikut identitas 11 korban luka yang kini dibawa ke RSUD Ciawi.

    1. Nama : BENDI WIJAYA NIK : 320225060394001.

    Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi, 06-03-1994.

    Jenis Kelamin : Laki-laki. Pekerjaan : Buruh Harian Lepas. Alamat : Kp. Bangkong Reang RT. 04/07 Ds. Benda Kec. Cicurug Kab. Sukabumi. Mengalami luka lecet, lebam dan memar dikepala dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    2. Nama : DANI NURSAMSU (Petugas Jasa Marga) NIK : – (tidak membawa kartu identitas). Tempat/Tanggal Lahir : 45 Tahun. Jenis Kelamin : Laki-laki.

     

    Pekerjaan : Karyawan BUMN.

    Alamat : Perumahan Bukit Asri Ciomas Indah Blok E4 No. 27 Rt. 03/13 Kel. Pagelaran Kec. Bogor Barat Kota Bogor. Mengalami luka lecet di pipi kanan, lebam dan memar mata sebelah kanan serta patah lengan kanan dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    3. Nama : ARI NURHAROM (Petugas Jasa Marga)

    NIK : – (tidak membawa kartu identitas). Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi, 16-06-1995. Jenis Kelamin : Laki-laki.

    Pekerjaan : Karyawan BUMN. Alamat : Ds. Warung Kiara Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek dibagian kepala belakang sebelah kiri, dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    4. Nama : SUKANTA (Petugas Jasa Marga) NIK : – (tidak membawa kartu identitas). Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 08-04-1971.

    Jenis Kelamin : Laki-laki. Pekerjaan : Karyawan BUMN.

    Alamat : Ds. Warung Kiara Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek dibagian kepala belakang sebelah kiri, dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    5. Nama : WAHYUDIN NIK : 3272022103640899.

    Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi, 21-03-1964. Jenis Kelamin : Laki-laki. Pekerjaan : Buruh Harian Lepas.

    Alamat : Kp. Sukasirna Rt. 05/07 Ds. Selabatu Kec. Cikole Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek dibagian dagu dan pipi sebelah kiri, dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    6. Nama : NURDIN AHYANI (Security Jasa Marga) NIK : – (tidak membawa kartu identitas).

    Tempat/Tanggal Lahir : Belum diketahui. Jenis Kelamin : Laki-laki. Pekerjaan : Karyawan Swasta. Alamat : Kp. Katulampa Rt. 01/09 Kel. Katulampa Kec. Bogor Timur Kota Bogor. Mengalami luka lebam dan memar didada dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    7. Nama : YOGI SATRIO NIK : 1371112606990008.

    Tempat/Tanggal Lahir : Padang, 26-06-1999. Jenis Kelamin : Laki-laki. 

    Pekerjaan : Belum diketahui. Alamat : Jln. Simpang Empat Rt. 01/01 Kel. Air Pecah Kec. Koto Tengah Kota Padang. Mengalami luka lebam dan memar didada dan pinggang dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    8. Nama : YOSEP IRAWAN NIK : – (Belum diketahui).

    Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi, 01-03-1984. Jenis Kelamin : Laki-laki. Pekerjaan : Belum diketahui.

    Alamat : Kp. Babakan Kiara Rt. 02/03 Ds. Sukajaya  Kec. Cikole Kab. Sukabumi. Mengalami luka memar dan lebam didada dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    9. Nama : DASEP NASEH NIK : 3202131004850003.

    Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi, 10-04-1985. Jenis Kelamin : Laki-laki. Pekerjaan : Wiraswasta. 

    Alamat : Kp. Ciaul Selaawi Rt. 27/08 Ds. Sudajaya Girang Kec. Sukabumi Kab. Sukabumi. Mengalami luka lecet di kening sebelah kiri dan bibir atas serta memar didada dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    10. Nama : SUGIARTI NIK : – (Belum diketahui).

    Tempat/Tanggal Lahir : Jepara, 04-09-1976. Jenis Kelamin : Perempuan. Pekerjaan : Belum diketahui.

    Alamat : Kp. Sukasirna Rt. 06/07 Kel. Selabatu Kec. Cikole Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala bagian atas serta lecet di kedua tangan dan kaki dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor

    11. Nama : RYUJIA ADRIANA NIK : – (Belum diketahui).

    Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi, 21-06-2022. Jenis Kelamin : laki-laki. Pekerjaan : Belum diketahui.

    Alamat : Kp. Sukasirna Rt. 06/07 Kel. Selabatu Kec. Cikole Kab. Sukabumi. Mengalami luka sobek di kepala dibawa ke RSUD Ciawi Kab. Bogor.

  • Pantura Semarang Demak Macet Parah karena Banjir Rob di Sayung, Pengendara Memilih Meliburkan Diri

    Pantura Semarang Demak Macet Parah karena Banjir Rob di Sayung, Pengendara Memilih Meliburkan Diri

    TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Akibat banjir rob di perbatasan Kota Semarang dengan Kabupaten Demak tepatnya di Kecamatan Sayung, para pekerja memilih untuk tidak berangkat bekerja.

    Pantauan Tribunjateng di lokasi terlihat banjir rob yang mengenang jalur Pantura Semarang Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Jepara cukup dalam.

    Ketinggian air 30 – 40 CM meter, sehingga beberapa kendaraan roda dua banyak yang mengalami mogok.

    Tak hanya itu, nampak para pengendara dari arah Demak menuju Kota Semarang banyak memilih untuk melawan arah, sehingga pengendara dari arah Semarang ke Demak mengalami penumpukan kendaraan.

    Untuk kemacatan dari arah Semarang menuju Demak sudah terjadi penumpukan dari perbatasan Kota Semarang dan Demak.

    Sedangkan untuk arah Demak menuju Kota Semarang mengalami kemacetan sampai di sekitaran jembatan Wonokerto.

    Akibat macet cukup panjang dan banjir rob cukup tinggi, banyak pengendara memilih untuk memutar balik atau pulang kerumah.

    Satu di antaranya, Bayu (25) Warga Desa Batu mengatakan lebih memilih tidak berangkat bekerja karena sudah cukup siang.

    “Lebih baik pulang saja, soalnya berangkat juga percuma telat 5 menit sudah dimarahi lebih baik ijin tidak berangkat,” ucap pria yang bekerja di sekitara Dokter Cipto Kota Semarang.

    Hal serupa disampaikan, Rini (22) warga Genuk memilih untuk tidak melanjutkan perjalannnya, akibat motornya mogok.

    “Tadi saya coba terobos saya pikir tidak sedalam ini ternyata motor saya mogol, ini milih pulang saja,” ungkap perempuan yang bekerja di Kabupaten Demak. (Ito)