kab/kota: Jepara

  • Beda Dari Tahun Lalu, Wahana Pasar Malam Diprediksi Jadi Magnet Pengunjung di Dugderan Semarang 2025

    Beda Dari Tahun Lalu, Wahana Pasar Malam Diprediksi Jadi Magnet Pengunjung di Dugderan Semarang 2025

    TRIBUNJATENG.COM – Mengintip persiapan Pasar Dugderan yang akan berlangsung dari 17-26 Februari 2025 di Jalan Agus Salim Semarang.

    Dugderan merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan di Kota Semarang.

    Pada Minggu (16/2/2025), para pedagang tampak sibuk mempersiapkan barang-barang dagangan di lapaknya. 

    Mulai dari pedagang permainan tradisional, gerabah, sepatu, baju, hingga berbagai kuliner. 

    Tak hanya itu, wahana permainan Pasar Malam seperti bianglala, ombak banyu, dan kora-kora juga mulai disusun. 

    Salah satu pedagang Pasar Dugderan, Jarot (52), mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan barang dagangan untuk dijualkan di Pasar Dugderan sejak satu bulan lalu.

    Dirinya mengaku datang dari Boja, Kendal untuk menjual berbagai permainan tradisional.

    Di antaranya, pecut, barongan, wayang, blangkon, dan masih banyak lagi.

    “Sudah sering jualan di Pasar Dugderan, mungkin sudah 5 tahun ada. Penjual yang ada di sini dari mana-mana, ada Gunungkidul, Jepara, Magelang, banyak. 

    Soalnya ini event tradisi Semarang menyambut Ramadan,” ucap Jarot kepada Kompas.com, Minggu (16/2/2025).

    Jarot menyebutkan, ada sedikit perbedaan antara Pasar Dugderan 2025 dengan tahun sebelumnya. 

    Yaitu diizinkannya kembali adanya wahana permainan Pasar Malam di Pasar Dugderan.

    “Tahun kemarin tidak ada izin dari Wali Kota dengan adanya wahana Pasar Malam, jadi ada penurunan. Tapi tahun ini ada lagi, karena daya tariknya di situ. Semoga semakin ramai,” tutur dia. 

    Lebih jelas Jarot mengatakan, di Pasar Dugderan ini terdapat sekira 100 lebih pedagang yang menjual berbagai macam barang dan kuliner.

    Sehingga dirinya berharap, Pasar Dugderan tahun ini bisa lebih ramai dan dan banyak pengunjung yang datang ke sini untuk menyambut bulan suci Ramadan.

    “Harapannya semoga laris, banyak pengunjung, dan ekonominya semakin membaik,” ucap Jarot.

    Hal senada juga disampaikan oleh pedagang kurma di Pasar Dugderan, Yuli (49). 

    Dirinya menyebutkan, masyarakat Kota Semarang tampak bersemangat menyambut Ramadhan.

    Hal tersebut bisa terlihat dari geliat pembeli yang mampir di lapaknya. 

    “Ini mau dugderan, jadinya banyak yang mampir beli buat persiapan bulan puasa,” ucap Yuli. Di lapaknya yang terletak di seberang Pasar Johar itu Yuli menjualkan berbagai jenis kurma. Seperti kurma Tunisia, Madinah, Mesir, Green Valley, dan masih banyak lagi. 

    Kendati demikian Yuli berharap, Pasar Dugderan tahun ini bisa lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

    “Pendapatannya kalau sekarang masjh belum stabil, nanti kalau sudah Ramadan bisa terlihat. Senang ada Dugderan, semoga tambah ramai,” pungkas Yuli.

    Setelah Pasar Dugderan, nantinya akan ada kirab Dugderan yang dilaksanakan pada Jumat (28/2/2025) yang dimulai dari Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Kauman Semarang. (*)

     

  • Kronologi Bocah 8 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang di Jepara, Berangkat Bersama Rombongan TPQ

    Kronologi Bocah 8 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang di Jepara, Berangkat Bersama Rombongan TPQ

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Lepas pengawasan dari orang tua, bocah MRA (8) meninggal dunia akibat tenggelam di kolam renang yang berada di Desa Jinggotan RT 02 RW 01, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara.

    Peristiwa itu terjadi sekiranya pukul 09.15 WIB, Minggu (16/2/2025)

    Kapolsek Kembang, Iptu Heru Setyawan, menyampaikan bahwa korban merupakan seorang pelajar berdomisili di Desa Kuwasen, Kecamatan Jepara.

    Kronologi kejadian berawal pada pukul 07.30 WIB, ketika korban berangkat bersama rombongan dari Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) Bayanul Mustofa menggunakan dua kereta odong-odong. 

    Sekiranya pukul 08.00 WIB, saat sampai di lokasi kolam renang.

    Korban bersama temannya langsung bermain air dengan pengawasan orang tua. 

    Namun sekiranya pukul 08.45 WIB, orang tua korban sedang menemani adik korban yang bermain di kolam anak-anak. 

    Tanpa pengawasan itu, ternyata korban sudah tenggelam diketahui oleh pengunjung kolam renang yang lain.

    “Pukul 09.15 WIB, saksi satu melihat korban sudah tenggelam,” ucap Kapolsek Kembang kepada Tribunjateng, Minggu (16/2/2025).

    Sontak pengunjung kolam renang itupun berusaha menolang korban.

    “Saksi satu kemudian menolong korban dan membawanya ke permukaan, sebelum diberikan pertolongan oleh saksi dua,” ucapnya.

    Korban berhasil ditolong kemudian dibawa ke Puskesmas Bangsri, sekiranya pukul 09.42 WIB.

    Namun naasnya, dokter menyatakan korban telah meninggal dunia. 

    “Pukul 10.30 WIB, jenazah korban dibawa ke rumah duka menggunakan mobil ambulance Bangsri,” ungkapnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban dinyatakan Death On Arrival (DOA) akibat kekurangan oksigen, tekanan air, dan hipotermia. (Ito)

  • Melihat Persiapan Pasar Dugderan Semarang, Tradisi yang Dinanti Masyarakat Jelang Ramadhan 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Februari 2025

    Melihat Persiapan Pasar Dugderan Semarang, Tradisi yang Dinanti Masyarakat Jelang Ramadhan Regional 16 Februari 2025

    Melihat Persiapan Pasar Dugderan Semarang, Tradisi yang Dinanti Masyarakat Jelang Ramadhan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com

    Dugderan
    merupakan salah satu tradisi menyambut bulan Ramadhan di Kota Semarang.
    Pasar
    Dugderan
    ini akan berlangsung dari 17-26 Februari 2025 di sepanjang Jalan Agus Salim Semarang. Mulai dari pertigaan Hotel Metro Park View Kota Lama
    Semarang
    hingga pertigaan SJC Matahari.
    Pada Minggu (16/2/2025), para pedagang tampak sibuk mempersiapkan barang-barang dagangan di lapaknya.
     
    Mulai dari pedagang permainan tradisional, gerabah, sepatu, baju, hingga berbagai kuliner.
    Tak hanya itu, wahana permainan Pasar Malam seperti
    bianglala
    ,
    ombak banyu
    , dan
    kora-kora
    juga mulai disusun.
    Salah satu pedagang
    Pasar Dugderan
    , Jarot (52), mengatakan, dirinya sudah mempersiapkan barang dagangan untuk dijualkan di Pasar Dugderan sejak satu bulan lalu.


    KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara Salah satu pedagang di Pasar Dugderan Semarang, Jarot, sedang menyipakan barang dagangannya, Minggu (16/2/2025).
    Dirinya mengaku datang dari Boja, Kendal untuk menjual berbagai permainan tradisional. Di antaranya, pecut, barongan, wayang, blangkon, dan masih banyak lagi.
    “Sudah sering jualan di Pasar Dugderan, mungkin sudah 5 tahun ada. Penjual yang ada di sini dari mana-mana, ada Gunungkidul, Jepara, Magelang, banyak. Soalnya ini event tradisi Semarang menyambut Ramadhan,” ucap Jarot kepada
    Kompas.com
    , Minggu (16/2/2025).
    Jarot menyebutkan, ada sedikit perbedaan antara Pasar Dugderan 2025 dengan tahun sebelumnya. Yaitu diizinkannya kembali adanya wahana permainan Pasar Malam di Pasar Dugderan.
    “Tahun kemarin tidak ada izin dari Wali Kota dengan adanya wahana Pasar Malam, jadi ada penurunan. Tapi tahun ini ada lagi, karena daya tariknya di situ. Semoga semakin ramai,” tutur dia.
    Lebih jelas Jarot mengatakan, di Pasar Dugderan ini terdapat sekira 100 lebih pedagang yang menjual berbagai macam barang dan kuliner.
    Sehingga dirinya berharap, Pasar Dugderan tahun ini bisa lebih ramai dan dan banyak pengunjung yang datang ke sini untuk menyambut bulan suci Ramadan.
    “Harapannya semoga laris, banyak pengunjung, dan ekonominya semakin membaik,” ucap Jarot.
    Hal senada juga disampaikan oleh pedagang kurma di Pasar Dugderan, Yuli (49).
    Dirinya menyebutkan, masyarakat Kota Semarang tampak bersemangat menyambut Ramadhan.
    Hal tersebut bisa terlihat dari geliat pembeli yang mampir di lapaknya.
    “Ini mau
    dugderan
    , jadinya banyak yang mampir beli buat persiapan bulan puasa,” ucap Yuli.
    Di lapaknya yang terletak di seberang Pasar Johar itu Yuli menjualkan berbagai jenis kurma. Seperti kurma Tunisia, Madinah, Mesir, Green Valley, dan masih banyak lagi.
    Kendati demikian Yuli berharap, Pasar
    Dugderan
    tahun ini bisa lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
    “Pendapatannya kalau sekarang masjh belum stabil, nanti kalau sudah Ramadan bisa terlihat. Senang ada Dugderan, semoga tambah ramai,” pungkas Yuli.
    Setelah Pasar Dugderan, nantinya akan ada kirab
    Dugderan
    yang dilaksanakan pada Jumat (28/2/2025) yang dimulai dari Balai Kota Semarang menuju Masjid Agung Kauman Semarang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tambak Udang Vaname di Karimunjawa Beroperasi Lagi, Aktivis Lakukan Protes!

    Tambak Udang Vaname di Karimunjawa Beroperasi Lagi, Aktivis Lakukan Protes!

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Aktivis Lingkar Juang Karimunjawa mengkhawatirkan munculnya kembali tambak udang vaname di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.

    Sebelumnya, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum) KLHK RI telah menutup secara total operasi tambak udang vaname di wilayah tersebut.

    Namun, menurut Aktivis Lingkar Juang Karimunjawa, Bambang Zakaria, saat ini terdapat dua tambak udang yang kembali beroperasi di dua lokasi berbeda.

    Salah satu tambak tersebut berada di Dukuh Legon Jelamun, RT 5 RW 2, Desa Kemujan, milik Suroto, dengan empat petak tambak berukuran masing-masing 50×40 m dan 30×20 m.

    Sementara tambak lainnya berada di Dukuh Legon Nipah, RT 3 RW 1, Desa Kemujan, milik Kunawi, yang memiliki dua petak tambak berukuran 50×40 m.

    Tambak udang milik Suroto di Dukuh Legon Nipah sebenarnya sudah beroperasi sejak Oktober 2024 dan sempat mendapatkan tindakan dari Balai Taman Nasional (BTN) Karimunjawa.

    Kala itu, pipa penyedot air laut telah dipotong.

    Namun, pemilik mengklaim bahwa tambak tersebut digunakan untuk budidaya ikan kerapu, sehingga aktivitasnya sempat dibiarkan.

    “Pada Februari ini, ternyata ada lagi yang beroperasi,” ujar Bambang Zakaria kepada Tribunjateng, Jumat (14/2/2025).

    Tambak yang baru beroperasi adalah milik Kunawi, yang diperkirakan mulai beraktivitas sekitar tiga minggu lalu.

    Aktivis mengaku kesulitan dalam mengumpulkan data karena tambak dijaga ketat selama 24 jam dengan adanya pondok penjaga.

    Beruntung, seorang warga berhasil memberikan dokumentasi tambak tersebut kepada aktivis.

    Mengetahui hal ini, Bambang dan rekan-rekannya segera melaporkan kepada BTN dan Camat setempat.

    Namun, pihak BTN menyatakan bahwa kewenangan mereka berakhir setelah pipa penyedot air laut dipotong.

    Pihaknya bersama masyarakat Karimunjawa menegaskan penolakan terhadap operasional kembali tambak udang.

    Mereka khawatir limbah dari tambak akan mencemari laut.

    “Tidak mungkin limbahnya ditelan sendiri, pasti dibuang ke laut,” tegasnya.

    Untuk itu, Bambang mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara agar bertindak tegas terhadap tambak udang yang kembali beroperasi.

    Apalagi, Perda Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) Kabupaten Jepara 2023-2045 sudah melarang aktivitas tambak udang di Karimunjawa.

  • Banjir jalur utama pantura Semarang-Surabaya

    Banjir jalur utama pantura Semarang-Surabaya

    Senin, 3 Februari 2025 20:00 WIB

    Foto udara sejumlah kendaraan bermotor melaju perlahan karena banjir menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/2/2025). Sejumlah titik di jalur tersebut dari arah barat atau wilayah Jawa barat dan DKI Jakarta menuju ke arah timur atau wilayah Demak, Pati, Kudus, Jepara hingga Surabaya maupun sebaliknya mengalami ketersendatan arus lalu lintas karena tergenang banjir dampak dari anomali cuaca dengan intensitas hujan tinggi yang melanda wilayah Jawa Tengah beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.

    Warga berjalan di jalur pedestrian yang tergenang banjir di jalur utama pantura Semarang-Surabaya, Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/2/2025). Sejumlah titik di jalur tersebut dari arah barat atau wilayah Jawa barat dan DKI Jakarta menuju ke arah timur atau wilayah Demak, Pati, Kudus, Jepara hingga Surabaya maupun sebaliknya mengalami ketersendatan arus lalu lintas karena tergenang banjir dampak dari anomali cuaca dengan intensitas hujan tinggi yang melanda wilayah Jawa Tengah beberapa hari terakhir. ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.

  • Skenario Persijap Lolos ke Liga 1 Musim Depan, Jangan Sampai Kalah Lawan Persela Lamongan

    Skenario Persijap Lolos ke Liga 1 Musim Depan, Jangan Sampai Kalah Lawan Persela Lamongan

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Persijap Jepara masih menjaga peluang promosi ke Liga 1 untuk musim depan setelah ditahan imbang Bhayangkara FC.

    Laga Persijap Jepara vs Bhayangkara FC di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara pada Rabu 12 Februari 2025 malam berakhir dengan skor kacamata alias 0-0.

    Dengan hasil itu Persijap Jepara meraih satu poin dan sementara masih duduk di peringkat kedua klasemen Championship Grup B Liga 2.

    Dengan posisi ini untuk bisa lolos ke Liga 1 Persijap Jepara masih harus melalui beberapa skenario.

    Sebagai gambaran berikut ini klasemen sementara Persijap Jepara sejak 12 Februari 2025.

    Pemain dan official Persijap Jepara menyapa suporter di tribune Stadion GBK selepas laga melawan Adhyaksa FC di Grup B Liga 2 2024-2025, Minggu (5/1/2025). (TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA)

    Klasemen Sementara Grup B

    1 Bhayangkara FC Main 5 Kali Poin 9

    2 Persijap Jepara Main 5 Kali Poin 6

    3 PSKC Cimahi Main 5 Kali Poin 5

    4 Persela Lamongan main 5 kali Poin 4.

    Skenario Persijap Jepara Lolos ke Liga 1

    Peringkat satu dan dua grup A dan B akan lolos ke empat besar Liga 2.

    Pemuncak klasemen otomatis lolos ke Liga 1 dan akan bertanding untuk memperebutkan gelar juara Liga 2.

    Sementara itu, peringkat dua masing-masing klasemen akan beradu untuk memperebutkan posisi tiga besar, slot terakhir untuk lolos ke Liga 1.

    Skenario Persijap lolos ke Liga 1 bisa ditempuh lewat jalur tersebut.

    Syaratnya di laga terakhir grup B mereka harus mampu menaklukan Persela Lamongan, lalu mengalahkan peringkat kedua grup A yang kemungkinan akan dihuni antara PSPS Pekanbaru atau Persiraja Banda Aceh.

    Jikapun imbang melawan Persela, Persijap masih bisa ke empat besar dengan catatan PSKC Cimahi gagal menang melawan Bhayangkara FC di laga pamungkas.

    Persijap kalah melawan Persela Lamongan di laga terakhir maka semua skenario lolos ke Liga 1 buyar.

     Jalannya laga Persijap vs Bhayangkara FC

    Persijap Jepara memulai laga dengan tempo pelan.

    Mereka juga tampak kesulitan menembus pertahan Bhayangkara FC.

    Di menit ke 30 David Laly mencoba melakukan tendangan spekulasi dengan shooting jarak jauh.

    Namun sepakannya masih jauh di atas mistar gawang Bhayangkara FC yang dikawal Awan Setho.

    Kesulitan menembus pertahanan Bhayangkara FC, Persijap kembali melancarkan sepakan jarak jauh kali ini lewat Rizki Hidayat namun kembali sepakannya belum menemui sasaran.

    Peluang emas datang di menit 39 saat Leo Lelis menyundul bola liar kemelut di depan gawang Bhayangkara FC.

    Sundulannya cukup keras dan on target, namun reflek bagus Awan Setho berhasil menepis heading pemain asal Brasil tersebut.

    Hingga babak pertama berakhir skor 0-0 bertahan.

    Di babak kedua, tempo pertandingan lebih cepat.

    Namun beberapa kali serangan Persijap dapat dimentahkan kiper Awan Setho yang tampil cukup baik.

    Sementara itu Bhayangkara FC beberapa kali juga mengancam lewat skema serangan balik.

    Namun hingga pertandingan berakhir skor kacamata tetap bertahan.

    Kedua tim berbagi satu poin di laga tersebut. (*)

  • Klasemen 8 Besar Liga 2 Setelah Persijap Jepara Ditahan Bhayangkara FC, Peluang ke Liga 1 Masih Ada

    Klasemen 8 Besar Liga 2 Setelah Persijap Jepara Ditahan Bhayangkara FC, Peluang ke Liga 1 Masih Ada

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini klasemen Championship Grup B Liga 2 setelah Persijap Jepara ditahan imbang Bhayangkara FC dengan skor 0-0.

    Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara pada Rabu 12 Februari 2025 malam itu berakhir dengan satu poin untuk Persijap Jepara.

    Raihan satu poin itu kurang maksimal, namu Persijap beruntung karena Persela Lamongan takluk dari PSKC Cimahi.

    Hasil itu membuat Persijap masih duduk di peringkat kedua klasemen Championship Grup B Liga 2.

    • Hasil Babak Pertama Persijap Jepara vs Bhayangkara FC di Liga 2, Peluang Lolos Liga 1 Masih Terjaga

    Klasemen Sementara

    1 Bhayangkara FC Main 5 Kali Poin 9

    2 Persijap Jepara Main 5 Kali Poin 6

    3 PSKC Cimahi Main 5 Kali Poin 5

    4 Persela Lamongan main 5 kali Poin 4.

    Di laga pamungkas, Persijap akan berjumpa Persela Lamongan dan Bhayangkara FC akan bertemu  PSKC Cimahi.

    Persijap Jepara masih punya peluang lolos ke empat besar untuk lanjut ke Liga 1. 

    Jalannya laga Persijap vs Bhayangkara FC

    Persijap Jepara memulai laga dengan tempo pelan.

    Mereka juga tampak kesulitan menembus pertahan Bhayangkara FC.

    Di menit ke 30 David Laly mencoba melakukan tendangan spekulasi dengan shooting jarak jauh.

    Namun sepakannya masih jauh di atas mistar gawang Bhayangkara FC yang dikawal Awan Setho.

    Kesulitan menembus pertahanan Bhayangkara FC, Persijap kembali melancarkan sepakan jarak jauh kali ini lewat Rizki Hidayat namun kembali sepakannya belum menemui sasaran.

    Peluang emas datang di menit 39 saat Leo Lelis menyundul bola liar kemelut di depan gawang Bhayangkara FC.

    Sundulannya cukup keras dan on target, namun reflek bagus Awan Setho berhasil menepis heading pemain asal Brasil tersebut.

    Hingga babak pertama berakhir skor 0-0 bertahan.

    Di babak kedua, tempo pertandingan lebih cepat.

    Namun beberapa kali serangan Persijap dapat dimentahkan kiper Awan Setho yang tampil cukup baik.

    Sementara itu Bhayangkara FC beberapa kali juga mengancam lewat skema serangan balik.

    Namun hingga pertandingan berakhir skor kacamata tetap bertahan.

    Kedua tim berbagi satu poin di laga tersebut. (*)

  • Laga Persijap Vs The Guardians di GBK Jepara, Polres Terjunkan Ratusan Pasukan Gabungan

    Laga Persijap Vs The Guardians di GBK Jepara, Polres Terjunkan Ratusan Pasukan Gabungan

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Persijap Jepara akan menghadapi tantangan berat saat menjamu Bhayangkara Presisi Indonesia FC dalam laga lanjutan babak 8 besar Liga 2 musim 2024/2025 di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara, pada Rabu (12/2/2025) malam.

    Duel ini menjadi ujian mental bagi Laskar Kalinyamat untuk mempertahankan tren positif atau kembali tumbang di tangan ‘The Guardians’ julukan Bhayangkara FC.

    Statistik menunjukkan Bhayangkara FC adalah lawan yang sulit bagi Persijap. Dari tiga pertemuan musim ini, Bhayangkara selalu unggul.

    Di putaran pertama babak pendahuluan Liga 2, Persijap takluk 0-2 saat bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Moch. Soebroto Magelang.

    Di putaran kedua, kekalahan semakin telak dengan skor 0-4 di Stadion Trisanja Tegal.

    Pertemuan ketiga yang terjadi pada putaran pertama babak 8 besar juga berakhir pahit bagi Persijap. Bertanding di Stadion Pakansari Bogor, Laskar Kalinyamat dihantam 0-3 oleh Bhayangkara FC.

    Dengan rekor buruk ini, laga nanti malam menjadi kesempatan emas bagi Persijap untuk membalas kekalahan beruntun dan membuktikan bahwa mereka layak bersaing di level tertinggi.

    Selain itu, laga ini pun menjadi perhatian serius dari pihak keamanan. Kepolisian Resor (Polres) Jepara pun menurunkan ratusan personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, steward hingga stakeholder terkait, untuk memastikan pertandingan berjalan lancar.

    Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso melalui Kasihumas AKP Dwi Prayitna mengungkapkan, bahwa pihaknya telah menerjunkan ratusan personel gabungan untuk mengamankan laga pertadingan antara Laskar Kalinyamat melawan The Guardians.

    “Kami menerjunkan 343 personel gabungan untuk mengamankan laga antara Persijap Jepara Vs Bhayangkara FC yang terdiri dari Polri, TNI, Dishub, Satpol PP hingga Steward,” ujar AKP Dwi Prayitna, Rabu (12/2/2025).

    Lebih lanjut, Kasihumas menyampaikan, bahwa pihaknya juga sudah berkordinasi dengan berbagai pihak untuk mengawal pertandingan tersebut.

    “Untuk persiapan, kami telah melaksanakan rakor keamanan dengan Panpel, Pemda, DPRD, dan korlab supporter,” ucapnya.

    AKP Dwi Prayitna juga menjelaskan, bahwa pihaknya akan menerapkan tiga lapis keamanan, terdiri lapis pertama oleh pihak keamanan internal dan lapis kedua hingga ketiga akan dijaga oleh pasukan gabungan TNI-Polri serta stakeholder terkait.

    “Pada prinsipnya kami akan menyiapkan pengamanan. Nanti pola pengamanan dibagi 3 ring, ring satu di sekitar stadion nanti akan sesuai peraturan Kapolri yang akan diampu steward atau petugas keamanan internal. Untuk anggota TNI-Polri serta stakeholder terkait itu ada di ring 2, dan 3 mulai tiketing pengecekan benda berbahaya ketika masuk stadion,” ucapnya.

    Disamping itu, AKP Dwi Prayitna mengajak warga masyarakat yang ingin mendukung Persijap Jepara bisa mengikuti peraturan keamanan yang ada.

    “Tentunya, kami mengajak masyarakat untuk mari mendukung tim kebanggan sepakbola jepara tentu saja dengan cara santun dan saling menghormati menjaga fasilitas yang dibangun oleh negara jangan sampai dirusak oleh pihak bertangung jawab,” pungkasnya. (*)

  • Hasil Babak Pertama Persijap Jepara vs Bhayangkara FC di Liga 2, Peluang Lolos Liga 1 Masih Terjaga

    Hasil Babak Pertama Persijap Jepara vs Bhayangkara FC di Liga 2, Peluang Lolos Liga 1 Masih Terjaga

    TRIBUNJATENG.COM – Babak pertama laga delapan besar Liga 2 antara Persijap Jepara vs Bhayangkara FC skor sementara masih 0-0.

    Pertandingan berlangsung dengan tempo lambat karena kedua tim sementara duduk di posisi satu dan dua klasemen sementara championsip grup B.

    Bhayangkara duduk di puncak dengan delapan poin dari empat laga sebelum duel ini.

    Sementara Persijap Jepara punya 5 poin dari empat laga.

    Jalannya laga

    Di menit ke 30 David Laly mencoba melakukan tendangan spekulasi dengan shooting jarak jauh.

    Namun sepakannya masih jauh di atas mistar gawang Bhayangkara FC yang dikawal Awan Setho.

    Kesulitan menembus pertahanan Bhayangkara FC, Persijap kembali melancarkan sepakan jarak jauh kali ini lewat Rizki Hidayat namun kembali sepakannya belum menemui sasaran.

    Peluang emas datang di menit 39 saat Leo Lelis menyundul bola liar kemelut di depan gawang Bhayangkara FC.

    Sundulannya cukup keras dan on target, namun reflek bagus Awan Setho berhasil menepis heading pemain asal Brasil tersebut.

    Hingga babak pertama berakhir skor 0-0 bertahan.

    Jika laga tetap selesai dengan kedudukan seperti ini, Persijap masih punya peluang lolos ke Liga 1 meski lebih sulit. (*)

     

  • 2 Mahasiswa Unissula Semarang Tewas Tenggelam di Waduk Kampus, Tergiur Tantangan Rp50 Ribu – Halaman all

    2 Mahasiswa Unissula Semarang Tewas Tenggelam di Waduk Kampus, Tergiur Tantangan Rp50 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah, tewas tenggelam pada Selasa (11/2/2025).

    Kedua korban berenang di waduk kampus setelah mendapat tantangan dengan imbalan Rp50 ribu.

    Jenazah keduanya telah dievakuasi dari waduk dan dibawa ke RS Sultan Agung,

    Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto, menyebut kejadian ini akibat kelalaian para mahasiswa.

    Mereka sempat berkumpul di tepi waduk dan salah satu mahasiswa memberi tantangan berenang.

    “Ada enam orang tongkrong-tongkrong. Kemudian ada sayembara kalau bisa renang sampai sana (ujung waduk) dikasih Rp 50 ribu.”

    “Yang berenang tenggelam yang nyuruh juga nolong malah tenggelam juga,” ungkapnya, Selasa (11/2/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    Identitas kedua korban yakni Andre Budi Setiawan (23) warga Jepara, Jawa Tengah dan Syarif Hidayatullah (21) warga Gresik, Jawa Timur.

    Keduanya merupakan mahasiswa FKIP dan Teknik Industri.

    Polsek Genuk masih menyelidiki insiden tewasnya dua mahasiswa Unissula.

    Koordinator lapangan Basarnas, Nurman, mengaku mendapat laporan orang tenggelam di waduk kampus Unissula pada pukul 17.00 WIB.

    “Kurang lebih jarak 10 meter korban mengalami kelelahan. Kemudian 1 orang temannya yang juga  memberikan pertolongan (turut tenggelam),” jelasnya.

    Menurutnya, waduk tersebut memiliki kedalaman sekitar 2,5 hingga 3,5 meter.

    “Proses pemcarian rumit karena malam hari, airnya keruh dan ada lumpur di dasar waduk,” lanjutnya.

    Jenazah kedua korban ditemukan di waktu yang hampir bersamaan yakni pukul 19.38 WIB serta 19.45 WIB.

    “Keduanya saat ini berada di kamar jenazah RS I Sultan Agung,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Identitas Dua Mahasiswa Tewas Tenggelam di Waduk Unissula Semarang, Berasal dari Jepara dan Gresik

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Rahardyan Trijoko)