kab/kota: Jepara

  • Bupati Jepara Ngantor di Desa Kunir, Serap Aspirasi dan Dorong UMKM hingga Wisata

    Bupati Jepara Ngantor di Desa Kunir, Serap Aspirasi dan Dorong UMKM hingga Wisata

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Kali ketiga melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa, Pemkab Jepara tetap fokus untuk mengembangkan UMKM hingga wisata di kota yang terkenal dengan ukiran kayunya.

    Pada kesempatan ketiga ini, Bupati Jepara, Witiarso Utomo mengunjungi Desa Kunir, Kecamatan Keling.

    Orang nomor satu di Kabupaten Jepara itu menyampaikan saat melaksanaan kegiatan itu berlangsung meriah dan penuh antusiasme masyarakat yang menyambut langsung kehadiran orang nomor satu di Jepara tersebut.

    Pria yang kerap disapa Mas Wiwit hadir bersama jajaran pejabat Pemkab Jepara, antara lain Asisten 1 Sekda Ratib Zaini, Asisten 2 Herry Yulianto, Asisten 3 Aris Setyawan, serta Forkopimda dan Forkopimcam Keling. 

    Kepala desa hingga berbagai elemen masyarakat turut hadir.

    Dia menyebutkan dalam acara tersebut dirinya membuka dua sesi pertanyaan, karena besarnya antusias warga. 

    Aspirasi yang disampaikan meliputi infrastruktur jalan, bantuan sarpras pendidikan dan kesehatan, kebersihan lingkungan, bantuan pertanian dan peternakan, hingga pengembangan wisata dan penghijauan melalui pohon buah.

    “Ngantor di Desa Kunir hari ini luar biasa. Sudah seperti yang saya harapkan. Tinggal nanti kita lihat RAB-nya, bisa kita biayai dari mana, apakah dari desa, kabupaten, provinsi, pusat, atau bahkan pihak ketiga,” kata Bupati Jepara Witiarso Utomo kepada Tribunjateng, Kamis (1/5/2025).

    Bupati menegaskan bahwa sektor wisata, UMKM, pertanian, dan peternakan akan menjadi fokus utama dalam pembangunan di wilayah ini. 

    Ia berharap, potensi-potensi lokal dapat dikelola dengan baik agar memberi dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi desa.

    Dalam kunjungannya, Bupati juga meninjau langsung peternakan sapi dan menyempatkan membeli serta mencicipi produk UMKM lokal. 

    Salah satu produk yang menarik perhatiannya adalah es krim alpukat khas Desa Kunir. “Maknyus,” puji Bupati usai mencicipinya.

    Ia juga menekankan pentingnya membangkitkan kembali geliat UMKM untuk menggerakkan ekonomi lokal. 

    “Kecamatan Keling memiliki 12 desa, harus bisa menciptakan keramaian agar ekonomi tumbuh. Pemerintah pasti akan support jika masyarakat kreatif dan semangat,” tegasnya.

    Terkait sektor kesehatan, Bupati menyatakan bahwa pengajuan pembangunan Pustu akan ditindaklanjuti karena sudah masuk dalam target prioritas pemerintah daerah.

    Sementara itu, untuk infrastruktur jalan, Bupati menyebutkan bahwa tahun ini baru menyentuh Desa Tunahan dan Klepu. 

    Tahun depan, jalan-jalan desa lainnya, terutama akses menuju lokasi wisata, akan diutamakan dan ditargetkan mulus seluruhnya.

    Permintaan bantuan untuk sarpras pendidikan, pertanian, dan peternakan juga akan segera ditindaklanjuti berdasarkan kebutuhan masing-masing.

    Salah satu warga Kunir, Naning, menyampaikan rasa bahagia dan terima kasih atas kehadiran Bupati yang mendengarkan dan merespons cepat aspirasi masyarakat. 

    “Terima kasih Bupati sudah memperhatikan desa kami. Aspirasi kami langsung ditindaklanjuti. Ini membuktikan pemerintah benar-benar hadir untuk rakyat,” ujarnya.

    Dengan semangat kolaboratif, Bupati berharap seluruh potensi Desa Kunir dan Kecamatan Keling dapat dikembangkan maksimal demi kesejahteraan bersama. (Ito)

  • Awal Mula Terbongkar Aksi Predator Seks Jepara: Berawal dari HP Rusak

    Awal Mula Terbongkar Aksi Predator Seks Jepara: Berawal dari HP Rusak

    Jakarta

    Polisi menangkap, pria berinisial S (21), warga Jepara, Jawa Tengah, karena aksi bejatnya menjadi predator seks dengan jumlah korban 31 ABG. Terbongkarnya aksi predator seks ini berawal dari handphone yang rusak.

    Dilansir detikJateng, Kamis (1/5/2025), salah satu orang tua korban tidak sengaja memperbaiki HP milik anaknya yang rusak. Selepas diperbaiki, orang tua korban, melihat isi konten video yang tidak senonoh dalam HP anaknya.

    “Itu pun ada laporan dari pihak keluarga korban. Orang tua korban tidak sengaja memperbaiki HP kemudian dibawa ke tempat perbaikan begitu bagus dibuka ada video itu. Ini kejahatan terhadap anak,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, saat konferensi pers di Jepara, Rabu (30/4/2025).

    Namun, Dwi tak menjelaskan kapan orang tua korban melapor ke polisi. Dalam kasus ini, ada sebanyak 31 anak yang menjadi korban kebiadaban pelaku sejak September 2024.

    “Aksinya kurang lebih enam bulan,” ujarnya.

    Pelaku dijerat pasal berlapis. Yakni tentang pornografi, perlindungan anak, dan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    (isa/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sosok Pemuda Jepara yang Cabuli 31 Anak, Tetangga hingga Pak RT Sampai Terkaget-kaget

    Sosok Pemuda Jepara yang Cabuli 31 Anak, Tetangga hingga Pak RT Sampai Terkaget-kaget

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Tetangga tidak pernah menduga kalau (21) menjadi pelaku predator seksusal.

    S tinggal di RT 02 RW 03 Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara

    Seorang etangga tersangka S yang enggan disebut namanya, menyampaikan sosok tersangka seorang pendiam dan jarang keluar ke rumah.

    Pelaku merupakan sosok yang tertutup. 

    Pelaku predator seks pun dikenal sebagai pribadi yang baik, karena kerap ikut aktifitas kegiatan kampung yang baik.

    “Orangnya di rumah terus. Tidak pernah keluar. Kalau acara yang baik-baik ikut,” katanya kepada Tribunjateng, Rabu (30/4/2025).

    Ia pun tidak menyangka jika tersangka S (21) nekat untuk melakukan aksi bejat pornografi hingga asusila terhadap anak di bawah umur. 

    “Sudah tau (berita) tapi masih tidak percaya. Sudah satu minggu (lalu). Kabarnya dari Instagram Polres Jepara (tentang) predator seks,” ungkapnya.

    Diketahui tersangka S (21) merupakan karyawan konfeksi di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. 

    Senada dengan hal itu, Ketua RT 02, Jazri, mengatakan kaget jika warga di lingkungannya menjadi pelaku tindak asusila. 

    Sehari hari-hari, pelaku merupakan karyawan konfeksi. 

    “Sehari-hari itu pekerja konfeksi. Saya syock (kaget) taunya baru tadi pagi jam 9,” ungkap ketua RT setempat.

    Kronologi penangkapan

    PENGGELEDAHAN – Tim Ditreskrimum Polda Jateng melakukan penggeledahan rumah terduga pelaku penyalahgunaan seksual berinisial S (21) di Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. Beberapa barang bukti telah disita dalam upaya pengembangan kasus tersebut.  (POLRES JEPARA)

    Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah menyebutkan tersangka S (21) diduga mencabuli anak dibawah umur sudah melancarkan aksinya selama 6 bulan, dan ada korban yang hendak ingin bunuh diri.

    Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio menyampaikan dari hasil pemeriksaan sementara kepada tersangka S (21), sudah melakukan aksinya sejak bulan september 2024.

    “Pelaku melakukan aksinya dari bulan September, sudah 6 bulan,” ucap Kombes Pol Dwi Subagio kepada Tribunjateng, Rabu (30/4/2025).

    Dia menjelaskan korban tersangka berasal dari berbagai daerah namun didominasi di kabupaten Jepara.

    Semua korban dari tersangka S (21) masih berusia dibawah umur.

    “Korban kemarin 21 itu dari jawa timur, semarang, lampung, dan sebagian besar di Jepara,” ujarnya.

    Polisi pun mendapati jumlah korban dari pemeriksaan Handphone milik tersangka S (21).

    Didalam gawai tersangka S (21) menyimpan rekaman video korban yang telah didapatkan.

    “Semua kegiataannya direkaman vidoecall dan disimpen dengan nama,” ujarnya.

    Dari banyakan korbanya kata Dirreskrimum Polda Jateng, ada satu di antaranya korban tersangka merasa ketakutan hingga ada yang hendak melakukan bunuh diri.

    “Korbannya pada saat diancam ada yang mau bunuh diri juga ada,” ungkapnya.

    Sementara, polisi berhasil mengungkapkan kegiataan tersangka S (21) dari hasil laporan satu di antaranya orang tua korban yang mendapati ada gambar ataupum video di anaknya.

    Ia menjelaskan orang tua korban mendapati anaknya menjadi korban tersangka S (21) bermulai seusai melakukan perbaikan gawai milik korban.

    Setelah diperbaiki, ternyata didalam gawai milik anaknya ada video dan photo tidak berbusana tersimpan di galery handphone.

    “Itu berawal dari laporan orang tua korban,  orang tua korban tidak sengaja memperbaiki HP milik korban, Sudah baik dibuka baru diketahui , anak malu tidak berani mengungkapkan,” tuturnya.

    Sampai saat ini, tersangka melancarkan aksinya di aplikasi sosial media telegram.

    Namun polisi juga mendapati beberapa akun media sosial yang dimiliki tersangka S (21).

    “Medsos digunakan yaitu Telegram.Sementara baru satu yang digunakan telegram, kami sudah mendapatkan beberapa akun medsos namun kami sedang dalami,” tutupnya. (Ito)

  • Marak Kekerasan Seksual, Ketua DPR Minta Pemerintah Bangun Warning System di Ruang Publik

    Marak Kekerasan Seksual, Ketua DPR Minta Pemerintah Bangun Warning System di Ruang Publik

    JAKARTA – Ketua DPR Puan Maharani menilai kasus kekerasan seksual yang belakangan marak terjadi di tanah air harus mendapat penanganan extra ordinary. Bukan hanya berfokus pada penegakan hukum, namun menurutnya, penanganan harus dibarengi dengan upaya pencegahan yang konkret.

    “Kasus kekerasan seksual di Indonesia yang sudah seperti gunung es perlu penanganan komprehensif yang terstruktur, termasuk bagaimana Negara membangun sistem yang mampu mencegah kejahatan seksual terjadi sejak awal,” ujar Puan Maharani, Rabu, 30 April

    Misalnya, lanjut Puan, Pemerintah melalui kementerian terkait dapat membangun sistem pengamanan dan peringatan dini (warning system) di ruang-ruang publik. Serta lingkungan sosial terutama yang rawan menjadi tempat perburuan predator seksual. Khususnya bagi anak-anak dan perempuan yang kerap menjadi korban kekerasan seksual.

    “Kita bisa mengadopsi dari negara-negara sahabat. Di sejumlah negara maju, sistem perlindungan anak telah dilengkapi dengan alarm sosial, pelacakan digital, hingga kontrol ketat terhadap konten dan aktivitas daring yang menyasar anak-anak. Indonesia harus segera menyusul,” kata dia.

    Puan menilai, sarana sistem peringatan seperti itu dapat mengurangi kasus kekerasan seksual sedikit demi sedikit. Terlebih, kata dia, Indonesia tengah dalam kondisi darurat kekerasan seksual yang banyak menyasar anak-anak perempuan.

    “Maka harus ada terobosan-terobosan yang dilakukan Negara, termasuk melalui langkah-langkah menciptakan sistem peringatan terhadap ancaman tindak kekerasan seksual,“ kata Puan. 

    “Sama seperti bencana alam, kita memiliki early warning system. Metode seperti ini yang juga harus diciptakan untuk mengurangi dampak buruk yang berpotensi terjadi. Caranya seperti apa dan bagaimana, ini harus menjadi kerja bersama para stakeholder terkait,” imbuhnya.

    Seperti diketahui, baru-baru ini seorang pemuda berusia 21 tahun di Jepara, Jawa Tengah, ditangkap pihak kepolisian karena melakukan kasus kekerasan seksual seksual berbasis online (KBGO).

    Predator seksual itu diduga merekam aktivitas seksual korban yang masih remaja dan memeras korban dengan ancaman akan menyebarkan video mereka. Korbannya mencapai puluhan orang ABG dengan rentan usia 12, 14, sampai 18 tahun.

    Tak hanya itu, seorang ustaz atau pendakwah muda di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) berinisial AHA (34) diduga juga mencabuli mahasiswi berinisial N (18). Atas dugaan itu, AHA dilaporkan ke Polda Sumut.

    Puan pun menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang terjadi di Jepara dan Medan. Ia berharap para pelaku mendapat sanksi pidana tegas.

    “Pelaku harus mendapatkan ganjaran atas perbuatannya sesuai hukum yang berlaku. Dan saya mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memastikan perlindungan bagi para korban,” tegas Puan.

    Puan pun mendorong adanya kebijakan yang menjamin keamanan dan kenyamanan anak melalui integrasi teknologi, keterlibatan aparat lokal, dan pengawasan komunitas. Ia juga mendorong keterlibatan aktif masyarakat, sekolah, dan tokoh-tokoh lokal dalam menjaga lingkungan yang aman bagi anak-anak dan remaja.

    “Pemerintah harus membangun iklim yang membuat anak-anak dan perempuan merasa aman saat berada di luar rumah atau saat sedang mobilitas,” kata Puan. 

    “Kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah pusat dan daerah, aparat hukum, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, hingga keluarga dalam menciptakan ekosistem perlindungan anak sangat diperlukan,” pungkasnya.

  • Sosok Predator Seks Jepara Lecehkan 31 Anak, Karyawan Konveksi, Modus Kenalan Online, lalu VCS – Halaman all

    Sosok Predator Seks Jepara Lecehkan 31 Anak, Karyawan Konveksi, Modus Kenalan Online, lalu VCS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap sosok pelaku predator seksual online yang belakangan viral di Jepara, Jawa Tengah.

    Ia laki-laki berinisial S (21) asal Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. 

    Seorang tetangganya mengatakan S dikenal sebagai pemuda pendiam dan tertutup.

    Namun, S aktif ikut kegiatan kampung.

    “Orangnya di rumah terus. Tidak pernah keluar. Kalau acara yang baik-baik, ikut,” kata tetangga S yang enggan mengungkapkan namanya, Rabu (30/4/2025), dilansir Tribun Banyumas.

    Ketua RT setempat, Jazri, mengaku kaget mendengar kabar S terjerat kasus pornografi dan pengancaman terhadap anak di bawah umur.

    Ia tak menyangka, S tega melakukan kekerasan seksual setidaknya kepada 31 anak di bawah umur.

    “Sudah tahu (berita), tapi masih tidak percaya. Sudah satu pekan (lalu). Kabarnya, dari Instagram Polres Jepara, (tentang) predator seks,” ungkap Jazri.

    Jazri menjelaskan, S merupakan karyawan konveksi di Kecamatan Kalinyamatan.

    “Sehari-hari itu pekerja konveksi. Saya shock (kaget) tahunya baru tadi pagi jam 9 (kabar tindak asusila yang dilakukannya),” kata Jazri.

    Puluhan Video Asusila Korban

    Dalam penggeledahan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, Rabu (30/4/2025), ditemukan  bukti-bukti pendukung untuk menjerat tersangka sebagai pelaku kejahatan seksual terhadap puluhan anak di bawah umur.

    “Hari ini kita melaksanakan penggeledahan dan ditemukan (barang bukti) berkaitan tindak pidana pornografi serta Undang-Undang Perlindungan Anak.”

    “Sejumlah barang bukti tersebut akan digunakan untuk melengkapi berkas perkara dalam kasus kejahatan seksual yang dilakukan tersangka S,” ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, dilansir Instagram Polres Jepara, Rabu.

    Dari penggeledahan yang berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 10.43 WIB, ditemukan sejumlah barang yang dipakai S untuk melakukan aksinya.

    Adapun sejumlah barang bukti yang ditemukan dari rumah tersangka, di antaranya sejumlah kartu perdana, sejumlah alat kontrasepsi, baju, telepon selular, serta topi yang digunakan tersangka dalam melakukan aksinya.

    Barang-barang tersebut kemudian disita petugas untuk keperluan penyidikan.

    Modus Kejahatan

    Modus kejahatan tindak asusila yang dilakukan S yakni berkenalan secara online.

    Aksi S ini sudah dilakukan sejak September 2024.

    “Pelaku melakukan aksinya dari bulan September 2024, sudah 6 bulan,” ucap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, di Mapolda Jateng, Senin (28/4/2025).

    Para korban yang masih di bawah umur ini didekati secara online lalu diancam pelaku.

    “Korbannya kenal medsos (media sosial). Modusnya kenalan (online) iya,” kata

    Korban berasal dari berbagai daerah, seperti Jepara, Semarang, Jawa Timur hingga Lampung.

    S berburu korban lewat media sosial Telegram.

    Lewat media sosial tersebut, dia melakukan video call dengan para korban.

    Saat panggilan video itu, korban diminta bugil atau tak memakai pakaian yang kemudian direkam dan difoto pelaku.

    Rekaman dan foto inilah yang kemudian digunakan S untuk mengancam para korban.

    S mengancam menyebar video dan foto-foto tersebut jika korban tak mau menuruti kelakuan bejatnya.

    “Semua kegiatannya direkaman video call (Video Call Sex atau VCS)dan disimpen dengan nama, medsos yang digunakan yaitu Telegram.”

    “Sementara baru satu yang digunakan Telegram. Kami sudah mendapatkan beberapa akun medsos namun kami sedang dalami,” ujar Dwi.

    Korban 31 Anak

    Dari hasil pengembangan kasus, Dwi menjelaskan korban tindak asusila S mencapai 31 orang.

    Semuanya, lanjut Dwi, masih di bawah umur.

    “Ada perkembangan terbaru, hasil pengembangan, ada tambahan korban, bukan 21 orang tapi 31 anak di bawah umur yang telah menjadi korban kejahatan pelaku.”

    “Korban ini anak dibawa umur, paling tinggi umur di 17 tahun, umum 12-14 tahun, dan terakhir SMA kelas 2. Semua di bawah umur,” jelas Dwi.

    Dwi mengatakan, korban kemungkinan bisa bertambah seiring polisi melakukan pendalaman terkait kasus ini.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Predator Seks Anak Jepara Dikenal Pendiam, Sehari-hari Bekerja di Pabrik Konveksi dan Cabuli 31 Anak, Predator Seks Anak Jepara Mencari Korban Lewat Telegram

    (Tribunnews.com/Galuh widya Wardani)(TribunBanyumas.com/Tito Isna Utama)

  • Sosok Predator Seks Jepara Lecehkan 31 Anak, Karyawan Konveksi, Modus Kenalan Online, lalu VCS – Halaman all

    Warga Jepara jadi Tersangka Pencabulan 31 Anak, Rekam dan Simpan Video Asusila di Handphone – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang tersangka pencabulan anak di bawah umur berinisial S (21) ditangkap di rumahnya di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada Rabu (30/4/2025).

    Aksi pencabulan dilakukan S selama enam bulan dengan jumlah korban 31 anak.

    Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, mengatakan jumlah korban didapatkan setelah penyidik memeriksa handphone tersangka.

    “Pelaku melakukan aksinya dari bulan September (2024), sudah 6 bulan,” paparnya, Rabu (30/4/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    Para korban berasal dari daerah yang berbeda-beda, namun mayoritas berasal dari Jepara.

    “Dari Jawa Timur, Semarang, Lampung, dan sebagian besar di Jepara,” imbuhnya.

    Aksi pencabulan direkam dan disimpan di handphone tersangka.

    Salah satu korban mengalami trauma hingga berencana bunuh diri.

    “Korbannya pada saat diancam ada yang mau bunuh diri juga ada,” tukasnya.

    Kasus ini terungkap setelah orang tua salah satu korban menemukan foto tak senonoh di handphone.

    “Itu berawal dari laporan orang tua korban, orang tua korban tidak sengaja memperbaiki HP milik korban, sudah baik dibuka baru diketahui, anak malu tidak berani mengungkapkan,” katanya.

    Tersangka menggunakan media sosial Telegram untuk melancarkan aksinya.

    “Sementara baru satu yang digunakan telegram, kami sudah mendapatkan beberapa akun medsos namun kami sedang dalami,” jelasnya.

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mengatakan barang bukti yang diamankan yakni handphone pelaku, kartu perdana, alat kontrasepsi serta baju yang dikenakan pelaku saat melancarkan aksinya.

    “Kami melakukan pengeledahan dan olah TKP tersangka S.” 

    “Hari ini barang bukti tersebut akan kami gunakan sebagai pelengkap berkas perkara dalam proses kasus yang dialami tersangka S,” ucapnya.

    Awalnya, ada 21 anak yang menjadi korban dan setelah ditelusuri jumlah korban menjadi 31 orang.

    “Ada perkembangan terbaru hasil pengembangan ada tambahan bukan 21 korban ada 31 anak di bawah umur yang telah menjadi korban kejahatan pelaku,” tuturnya.

    Menurutnya, masih ada kemungkinan jumlah korban bertambah.

    “Hari ini belum berakhir kami akan melakukan pengeledahan dari barang bukti yang lainnya.”

    “Kejahatan pelaku memang beberapa dokumen telah di hapus kami menggunakan labfor untuk buka kembali,” terangnya.

    Modus dan cara tersangka mencabuli korban masih diselidiki.

    “Korban ini anak dibawa umur, paling tinggi umur di 17 tahun, umum 12 – 14 tahun dan terakhir SMA kelas 2 semua di bawah umur,” lanjutnya.

    Akibat perbuatannya, tersangka dapat dijerat pasal berlapis dengan ancaman 12 tahun penjara.

    “Ada 3 undang undang yang dijerat pornografi ancaman hukuman 12 tahun, perlindungan anak, dan ITE. Kami terapkan kepada tersangka,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Polisi Amankan Beberapa Barang Bukti dari Rumah Predator Seksual Anak Jepara, Korban Jadi 31 Orang

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Tito Isna)

  • Gubernur Jateng Telepon Bupati Arief Rohman, Gunakan Susi Air untuk Aktifkan Bandara Ngloram Blora

    Gubernur Jateng Telepon Bupati Arief Rohman, Gunakan Susi Air untuk Aktifkan Bandara Ngloram Blora

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Setelah resmi menjadikan Bandara Ahmad Yani Semarang berstatus internasional per 25 April 2025 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2025, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi kini bakal fokus mengaktifkan dua bandara perintis yaitu Bandara Dewandaru Jepara dan Bandara Ngloram Blora.

    Menanggapi hal itu, Bupati Blora, Arief Rohman telah berkomunikasi dengan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.

    “Pak Gubernur sudah telepon saya.”

    “Ini lagi pembahasan final.”

    “Kemungkinan maskapainya adalah Susi Air, untuk kami aktifkan kembali.”

    “Kami masih menunggu untuk Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait tahapan finalisasi tersebut,” jelasnya saat ditemui seusai pelantikan PPPK di Alun-alun Blora, Selasa (29/4/2025).

    Lebih lanjut, Arief Rohman berharap, dengan rencana pengaktifan kembali Bandara Ngloram bisa berdampak pada sektor perekonomian di Blora.

    “Semoga bisa membuka akses untuk Investasi di Blora.”

    “Tentunya juga dari sektor pariwisata di Blora.”

    “Pak Gubernur sedang mencoba untuk itu seperti beberapa kota seperti Jepara, Blora, dan Cilacap.”

    “Yang di Purbalingga juga mau diaktifkan untuk bandaranya,” terangnya.

    Sebagai informasi, Bandara Ngloram Blora diresmikan kembali pada akhir 2021 dengan dana APBN Rp132 miliar. (*)

  • DPRD Jepara Dorong Pengelolaan IPAL Pabrik Tahu untuk Atasi Bau Limbah dan Lindungi Lingkungan

    DPRD Jepara Dorong Pengelolaan IPAL Pabrik Tahu untuk Atasi Bau Limbah dan Lindungi Lingkungan

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Anggota Komisi D DPRD Jepara, Haizul Ma’arif meminta para pemilih usaha pabrik tahu bisa memaksimalkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk antisipasi bau sisa limbah cair yang diresahkan masyarakat sekitar.

    Anggota DPRD Jepara, Haizul Ma’arif menyampaikan pihaknya sempat mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait bau limbah cair yang diduga berasal dari pabrik di sekitaran Kecamatan Pecangaan.

    “Jadi berawal dari aduan masyarakat terkait dengan bau diindikasi dari limbah cair pabrik, memang saat itu hanya menduga bau itu berasal dari limbah pabrik garmen atau dari mana mana,” ucap pria yang kerap disapa Gus Haiz.

    Mendapatkan keluhaan tersebut, Komisi D DPRD bersama DLH Jepara dan Pemerintah Kecamatan Pecangaan meninjau lokasi yang diduga dikeluhakan masyarakat sekitar.

    Dia menjelaskan saat melakukan sidak pihaknya mendatangi dua pabrik di daerah Pulau Darat dan Pecangaan Wetan.

    “Kemarin hari Senin 28 April 09.00 – 13.00 WIB.Kemarin kami sidak di pabrik tahu di Pulau Darat, dan Pecangaan Wetan Kelompok beberapa rumah pelaku usaha, pabrik tahu,” kata Haizul kepada Tribunjateng, Senin (29/4/2025).

    Saat berada disana kata dia, menemukan beberapa IPAL yang langsung menuju ke saluran air bermuara di sungai Pecangaan.

    “Kami sidak ke lokasi dimana sumber baunya itu, memang kami menuju ke pabrik tahu milik masyarakat. Kami melihat ada saluran pembuangan limbah itu dari pabrik tahu ke langsung saluran air yang muaranya ke sungai Pecangaan,” ujarnya.

    Dia menegaskan bahwa tujuan melakukan penyidakaan ini sebagai bentuk nyata keluhan masyarakat.

    Gus Haiz pun meminta para pengusaha tahu bisa memperhatikan lagi terkait IPAL yang berdampak pada lingkungan sekitar.

    “Tujuan kami kesana tentu menindaklanjuti laporan warga.Kami juga tidak ingin mengganggu usaha warga mereka bagaimana pun mereka masyarakat kami, ingin mengembangkan ekonominya tapi kami ingin mereka harus juga menjaga lingkungan dengan baik,” ucapnya.

    Tak hanya itu, ia ingin dinas terkait juga bisa mengawasi dan mengawal dengan baik pabrik untuk tetap memperhatikan IPAL.

    “Saya minta dinas mendampingi untuk dikelola ipal dengan baik, supaya tidak terjadi pencemaran lingkingan dan jangan sampai masyarakat terganggu.Kalau tidak dikelola dengan benar masyarakat bisa terganggu,” tuturnya.

    Bagi dia, sebenarnya pengusaha bisa lebih mandiri untuk mengurus IPAL tanpa merugikan lingkungan.

    “Harus secara mandiri, standar kelembangaan, meminta dinas untuk mengelola baik, supaya usaha nyaman dan menjaga lingkungan,” tutupnya. (Ito)

  • Seni Ukir Jepara Didorong Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO, Diplomasi Budaya Menguat

    Seni Ukir Jepara Didorong Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO, Diplomasi Budaya Menguat

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA — Upaya mengangkat seni ukir Jepara ke pentas dunia melalui pengakuan Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO semakin menguat.

    Dukungan lintas negara pun mulai mengalir.

    Dalam pertemuan strategis di Gedung Nusantara III Kompleks DPR/MPR RI, Senin (28/4/2025), Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat bertemu dengan Duta Besar Bosnia Herzegovina untuk Indonesia, Armin Limo.

    Pertemuan ini membahas kerja sama budaya, termasuk dukungan bagi Seni Ukir Jepara untuk masuk daftar UNESCO.

    Bosnia sendiri melalui Kota Konjic telah lebih dahulu mendapat pengakuan UNESCO pada 2017 atas tradisi seni ukirnya.

    Melihat potensi besar Jepara sebagai “World Carving Center”, kolaborasi ini dinilai menjadi peluang emas untuk memperkuat pengajuan ke UNESCO.

    “Saya sangat berterima kasih atas hubungan baik ini. Bosnia dan Indonesia sama-sama memiliki tradisi ukir yang kuat,” ujar Lestari dalam keterangan resminya, Selasa (29/4/2025).

    Dubes Armin Limo pun menyambut baik gagasan tersebut dan berjanji membuka jalur komunikasi dengan kementerian terkait di Bosnia.

    Sebagai tindak lanjut, Dubes Indonesia untuk Bosnia Herzegovina, Manahan Sitompul, didorong mempercepat koordinasi resmi dengan Pemerintah Kota Konjic.

    Selain itu, Lestari juga akan mengundang Dubes Bosnia dan mantan Duta Besar UNESCO, Prof. Ismunandar, untuk mengunjungi Jepara secara langsung.

    Kunjungan ini bertujuan memperlihatkan kekayaan tradisi ukir yang hidup di tengah masyarakat Jepara, sekaligus memperkuat narasi budaya dalam pengajuan ke UNESCO.

    Sebagai penghormatan, Lestari menyerahkan cendera mata berupa buku “The Art of Woodcarving: Heritage from Jepara”, surat resmi dari Bupati Jepara, serta sebuah ukiran relief “Life in the Swamp” karya maestro ukir Jepara, Sutrisno dan Sampir.

    Relief tersebut menggambarkan harmoni kehidupan alam melalui flora dan fauna, merefleksikan kekayaan makna dalam seni ukir Jepara yang sarat simbolisme dan nilai luhur.

    Lewat berbagai langkah diplomasi budaya ini, harapan untuk mengukuhkan Seni Ukir Jepara sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO semakin terbuka lebar.(ito)

  • PLN Ajak Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan melalui Electricity Connext di KEK Industropolis Batang

    PLN Ajak Ciptakan Pertumbuhan Berkelanjutan melalui Electricity Connext di KEK Industropolis Batang

    TRIBUNJATENG.COM, Batang – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta (DIY) berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri Indonesia melalui pasokan listrik yang andal, stabil, dan berkelanjutan.

    Dalam rangka memperkuat komitmen ini, PLN menyelenggarakan Workshop Electricity Connext di Ballroom Marketing Gallery PT Kawasan Industri Terpadu Batang (PT KITB), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang. Acara ini menjadi wadah bagi PLN untuk berbagi insight dan solusi strategis kepada para pelaku industri, sekaligus memperkuat peran PLN dalam mendukung pertumbuhan kawasan industri nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.

    Executive Vice President Area, Penjualan, dan Pelayanan Pelanggan Enterprise (EVP APR) PT PLN (Persero), Nayusrizal N mengatakan untuk memperkuat suplai kelistrikan di KEK Industropolis Batang sendiri, PLN telah menyiapkan listrik andal “4 lapis” layaknya Istana Presiden. 

    “Lapis ke-1 disuplai dari backbone 500 kilo Volt yang dipasok dari 7 subsistem kelistrikan di Jawa Tengah bersumber dari Pembangkit di Jawa Timur dan Jawa Barat. Untuk lapis ke-2 merupakan backup pasokan dari PLTU Batang, PLTU Jepara dan pembangkit-pembangkit lainnya di Jawa Tengah”, ungkap Nayus.

    Lebih lanjut Nayus menambahkan untuk lapis ke-3 PLN membangun Gardu Induk (GI) New Batang yang didedikasikan khusus untuk menyuplai kelistrikan di KEK Batang yang di- backup juga oleh GI Weleri dan GI Tulis, dan terakhir lapis ke-4 PLN mengoperasikan 3 Gardu Hubung (GH) dan akan membangun tambahan 1 GH lagi yang terhubung dan saling mem backup kelistrikan pada KEK Batang.

    Dengan sistem kelistrikan yang kuat tersebut diharapkan tenant dan pabrik yang beroperasi di KEK Batang dapat semakin nyaman dan puas dengan pelayanan kelistrikan berkualitas yang diberikan PLN.

    Pada penyelenggaraan Workshop Electricity Connext ini PLN juga bekerja sama dengan PT. KITB dalam memberikan kontribusi kepada KEK Industropolis sebagai pusat pertumbuhan industri masa depan di Indonesia. Melalui Electricity Connext, PLN menegaskan dukungan nyata terhadap kebutuhan energi industri yang semakin dinamis dan berstandar global.

    “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkenalkan berbagai strategi dan inisiatif PLN dalam penyediaan energi yang andal, ramah lingkungan, dan sesuai dengan kebutuhan industri. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk tumbuh bersama para pelaku industri, dengan sistem kelistrikan kuat 4 lapis pelaku industri di KEK Batang dapat mempercayakan kelistrikannya kepada PLN,” ujar Sugeng Widodo selaku General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DIY.

    Acara ini juga menjadi sarana untuk memperkuat kolaborasi antara PLN, pengelola kawasan, stakeholders dan tenant industri melalui penyampaian solusi ketenagalistrikan inovatif. Beberapa fokus utama yang dibahas antara lain adalah penyediaan pasokan listrik stabil, penggunaan energi terbarukan, hingga solusi efisiensi energi untuk mendorong daya saing industri.

    Institution & PR Director PT KITB, M. Fakhrur Rozi mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Electricity Connext sejalan dengan visi KEK Industropolis untuk menjadi ekosistem industri berkelas dunia. “Ketersediaan energi yang andal adalah faktor kunci dalam menarik investasi dan mempercepat pertumbuhan kawasan ini. Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh dari PLN,” jelasnya.

    Melalui kegiatan ini, PLN menyatakan tidak hanya berkontribusi melaui penyediaan infrastruktur kelistrikan, namun juga membangun kerja sama yang kuat untuk mendukung industrialisasi yang lebih maju. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak untuk mewujudkan pertumbuhan industri yang berkelanjutan di Indonesia. (*)