kab/kota: Jepara

  • Polisi Sebut Kompor Meledak Jadi Penyebab Kebakaran Ratusan Motor di Belakang Pabrik HWI Jepara

    Polisi Sebut Kompor Meledak Jadi Penyebab Kebakaran Ratusan Motor di Belakang Pabrik HWI Jepara

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Polisi menduga penyebab kebakaran yang memakan ratusan kendaraan di parkiran motor belakang pabrik PT Hwaseung Indonesia RT 02 RW 01 Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, yaitu kompor meledak.

    Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela menyampaikan kebakaran bermulai dari kompor meledak di warung dekat parkiran motor.

    Setelah itu, kebakaran merambat hingga ke parkiran motor.

    “Pada hari Senin tgl 5  Mei 2025 pukul 15.00 WIB, telah terjadi kebakaran  Warung  Makan  yang selanjutnya merembet ke tempat parkir sepeda motor,” kata Kasatreskrim kepada Tribunjateng, Selasa (6/5/2025).

    Ia menjelaskan warung yang pertama terbakar milik Sri Malikah warga Desa Gemulung RT 03 RW 01, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara.

    Tidak hanya milik Sri saja, ternyata ada 10 warung yang menjadi korban kebakaran tersebut.

    “Penyebab kebakaran, ledakan kompor,” ungkapnya.

    Sebagai informasi tambahan, Telah terjadi kebakaran di tempat parkiran motor di belakang pabrik PT Hwaseung Indonesia RT 02 RW 01 Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara.

    Peristiwa itu terjadi sekiranya pukul 15.08 WIB, Senin (5/5/2025).

    Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Jepara, Surana membenarkan adanya informasi kebakaran tersebut.

    “Benar terjadi kebakaran di Parkiran sepeda motor dan warung makan di Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara,” kata Surana kepada Tribunjateng, Senin (5/5/2025).

    Dia menjelaskan akibat kejadian itu, ratusan kendaraan motor milik karyawan pabrik terbakar hingga hangus meninggal sisa rangka saja.

    “Motor yang terbakar 152 motor, selamat ada 15 motor,” ujarnya.

    Untuk penyebab kebakar kata dia, akibat kompor meledak di satu di antara warung yang dekat tempat parkiran motor.

    “Ada kompor meledak di warung makan hingga merambat ke parkiran motor,” ucapnya.

    Sementara untuk kerugian ditafsir sekiranya Rp 2,2 Miliar.

    “Luas area yang terbakar ada 20×50 m⊃2;, taksiran kerugian kurang lebih Rp. 2.200.000.000,” tuturnya.

    Saat memadamkan api, Damkar jepara mengirimkan tiga unit mobil Damkar.

    Damkar Jepara berhasil memadamkan api sekiranya pukul 17.15 WIB.

    Satu di antara pegawai Pabrik HWI, Tari menyampaikan parkiran tersebut dikelola secara mandiri oleh warga setempat.

    “Parkiran itu dikelola oleh warga, bukan milik pabrik karena dibagian luar,” ucapnya. (Ito)

     

  • Telan Anggaran Rp 23 M, Jalan Tayu-Puncel Bakal Rampung Dicor Akhir Juli 2025

    Telan Anggaran Rp 23 M, Jalan Tayu-Puncel Bakal Rampung Dicor Akhir Juli 2025

    TRIBUNJATENG.COM, PATI – Proyek perbaikan Jalan Tayu-Puncel di Kabupaten Pati telah dimulai sejak pertengahan April 2025 dan ditargetkan selesai pada akhir Juli 2025. 

    Jalan ini merupakan jalur alternatif penting yang menghubungkan Kabupaten Pati dengan Kabupaten Jepara.

    Pekerjaan perbaikan jalan dibagi menjadi tiga segmen dengan total anggaran sebesar Rp 23 miliar, dengan konstruksi rigid beton.

    Segmen pertama, Jalan Bulungan–Tayu Kulon sepanjang 1,5 km dengan lebar 4 meter, dialokasikan dana sebesar Rp 3,3 miliar. 

    Segmen kedua, Jalan Tayu–Dukuhseti sepanjang 3 km dan lebar 6 meter, mendapatkan anggaran Rp 14,4 miliar. 

    Segmen ketiga, Jalan Dukuhseti–batas Jepara (Puncel) sepanjang 1,5 km dan lebar 6 meter, dianggarkan Rp 6 miliar.

    Menurut Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, proyek ini dikerjakan oleh PT Adrian Marga Karya dengan masa pelaksanaan selama empat bulan. 

    “Beberapa ruas di bagian timur, seperti Jalan Bulungan–Tayu Kulon, telah selesai dicor beton, sementara ruas di bagian barat masih dalam proses pengerjaan,” kata dia, Selasa (6/5/2025). 

    Kondisi Jalan Tayu-Puncel yang rusak parah selama beberapa tahun terakhir telah memicu berbagai aksi protes dari warga, termasuk mengadang truk tambang dan menanam pohon pisang di tengah jalan. 

    Mereka juga melaporkan kerusakan ini ke Ombudsman RI Jawa Tengah, yang kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan tinjauan langsung ke lapangan. (mzk)

  • Kebakaran Hebat Landa PT HWI Jepara, Ratusan Motor Buruh Pabrik Hangus
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Mei 2025

    Kebakaran Hebat Landa PT HWI Jepara, Ratusan Motor Buruh Pabrik Hangus Regional 5 Mei 2025

    Kebakaran Hebat Landa PT HWI Jepara, Ratusan Motor Buruh Pabrik Hangus
    Tim Redaksi
    JEPARA, KOMPAS.com

    Kebakaran hebat
    terjadi di area parkir PT Hwaseung Indonesia (HWI), Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025) sore.
    Insiden tersebut menyebabkan ratusan sepeda motor milik buruh pabrik terbakar.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, mengatakan kebakaran bermula dari sebuah warung makan di samping area pabrik sekitar pukul 15.00 WIB.
    Api kemudian merembet ke tiga warung lain sebelum akhirnya menyambar ke lokasi parkir motor.
    “Dugaan ledakan kompor di warung yang merembet ke warung lainnya dan tempat parkir. Empat warung ludes dan ratusan motor terparkir terbakar. Kami masih dalami ini,” kata Faizal saat dihubungi melalui ponsel.
    Kepala Pelaksana BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, menyampaikan bahwa proses pemadaman berlangsung selama dua jam, dengan menerjunkan empat unit mobil pemadam kebakaran.
    Dari hasil pendataan, sebanyak 150 unit sepeda motor dilaporkan hangus terbakar, dengan luas area terdampak mencapai sekitar 20 x 50 meter.
    “Kerugian ditaksir Rp 2,2 miliar,” ujar Arwin.
    Hingga saat ini, penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan penyebab utama kebakaran.
    Sementara itu, petugas tengah memverifikasi data kendaraan yang terbakar dan mendata kerugian korban.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bercak Sperma Diduga Milik Predator Seksual Jepara Ditemukan di Kamar Kos Nomor 4 – Halaman all

    Bercak Sperma Diduga Milik Predator Seksual Jepara Ditemukan di Kamar Kos Nomor 4 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JEPARA – Tim Puslabfor Bareskrim Polri dan tim Labfor Polda Jateng mendatangi kos-kosan di Desa Langon, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah untuk memeriksa lokasi yang digunakan predator seksual berinisial S (21) warga Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara untuk menyetubuhi korban anak bawah umur.

    Tim Puslabfor Bareskrim Polri bersama ​Tim ​Labfor Polda Jateng mendatangi lokasi sekiranya pukul 10.00, Sabtu (3/5/2025). Penyelidikan tersebut dilakukan di sebuah kamar kos berukuran sekira 2,5×2,5 meter. Terdapat lima kamar di rumah kos tersebut. Kamar yang dilakukan penyelidikan yaitu kamar nomor 4 dari sebelah timur. 

    Pantauan di lokasi, kamar kos tersebut hanya berisi satu kasur pegas dan satu kasur kapuk yang ditumpuk menjadi satu.  Selama hampir 30 menit, tim penyidik mengambil sampel dari kasur yang berada di kamar kos tersebut.  

    Kasubbid Biologi Serologi Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Irfan Taufik menyampaikan, dari hasil penyelidikan pihaknya menemukan molekul biologi yang diduga sperma tersangka. Setelah mendapatkan temuan tersebut, pihaknya akan melakukan pengecekan di laboratorium untuk memastikan temuan itu.

    “Kami menemukan yang diduga sebagai bercak sperma atom material biologi dari pelaku. Bercak sperma yang kami temukan akan kami uji, apakah cocok dengan pelaku,” kata Kompol Irfan Taufik, Minggu(4/5/2025).

    Tak hanya itu, Tim Puslabfor Bareskrim Polri bersama ​Tim Labfor Polda Jateng juga menemukan material biologi lain. Material tersebut nantinya juga akan diuji di laboratorium untuk dicocokkan dengan korban maupun pelaku. 

    “Dari barang bukti yang kami temukan, kalau memang ada jejak atau material biologi dari pelaku dan korban, kami akan tahu, misalnya kami menemukan barang bukti bercak darah atau rambut akan kami uji. Apakah cocok dengan korban A, B, atau C. Kalau cocok berarti korban A benar dilakukan di lokasi tersebut,” ujar Kompol Irfan.

    Menurutnya, dengan beberapa temuan ini bisa mempermudahkan pengungkapan kasus tersebut, tidak hanya dibuktikan dari hasil penyelidikan investigasi, tetapi juga terdapat bukti secara ilmiah.

    Selain menggeledah rumah kos di Desa Langon, tim juga mendatangi lokasi lain di Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah. Lokasi rumah kos tersebut cukup tersembunyi, lantaran berada di belakang rumah warga.

    Terdapat lima kamar dan satu kamar mandi di bagian luar. Di dalam kamar tersebut diketahui hanya menyediakan fasilitas berupa kasur. 

    Anak pemilik rumah kos Muhammad Yusuf mengatakan, ibunya tidak mengenal sosok S yang merupakan tersangka predator seksual.  Dia menegaskan bahwa S tidak termasuk dalam daftar penghuni ​rumah kos.

    “Penghuni kosnya ini setiap bulan biasanya ganti orang, sehingga kami tidak tahu kalau ada penyusup seperti pelaku ini,” kata Muhammad Yusuf. 

    Dari hasil keterangan yang dia dapatkan, pelaku bisa menghuni ​rumah kos yang disewakan ibunya karena menyewa dari penghuni asli.  Tarif sewanya yaitu Rp30 ribu per jam. Sedangkan harga sewa dari kos tersebut Rp300 ribu per bulan. 

    “Kami ada daftar (penghuni kos) yang dibawa ibu. Nanti akan ditanya langsung, agar jangan sampai terulang seperti ini lagi. Karena jadi aib terutama untuk lingkungan,” ungkapnya.

    Menurutnya, adanya peristiwa tersebut cukup menjadi pukulan berat, sebab baru pertama kali terjadi di wilayahnya. 

    Sehingga dia berharap kejadian tersebut bisa menjadi pengingat bagi pemilik kos yang lain agar lebih waspada dan berhati-hati dalam menyewakan kosnya. 

    “PR juga buat keluarga atau pengurus RT agar bisa dikondisikan, agar kejadian ini tidak terulang lagi,” tutupnya.

    Diketahui, warga Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dikagetkan dengan penangkapan seorang pemuda berinisial S (21) pada Rabu (30/4/2025).

    S yang dikenal pendiam berstatus tersangka pencabulan anak di bawah umur. Ditreskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, menjelaskan kasus ini terungkap setelah handphone salah satu korban diperbaiki orang tua. Di dalam galeri handphone ditemukan foto serta video asusila.

    “Itu berawal dari laporan orang tua korban, saat memperbaiki HP anaknya ditemukan video dan foto tak berbusana. Anak tidak berani cerita karena malu,” terangnya.

    Hasil penelusuran menunjukkan korban pencabulan berasal dari berbagai daerah seperti Jepara, Semarang, Jawa Timur, hingga Lampung.

    Tersangka sengaja merekam dan menyimpan video pencabulan anak di bawah umur. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menjelaskan ada 31 anak yang menjadi korban pencabulan dan ada kemungkinan jumlahnya bertambah.

    Modus yang digunakan tersangka yakni mengancam akan menyebarkan video korban jika keinginannya tak dipenuhi.

    “Pasti dengan penggunaan media sosial merayu korban anak dibawa umur ini diminta untuk buka baju dan segalanya kalau tidak mau akan disebarkan. Sehingga korban ketakutan akhirnya memenuhi keinginan pelaku,” paparnya.

     

  • Politikus PDIP Sebut Predator Seksual di Jepara Layak Dihukum Mati: Benar-benar Biadab – Halaman all

    Politikus PDIP Sebut Predator Seksual di Jepara Layak Dihukum Mati: Benar-benar Biadab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDIP, Selly Andriany Gantina, menyatakan keprihatinan terhadap kekerasan seksual yang melibatkan 31 korban di berbagai kota.

    Terduga pelakunya merupakan warga Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Jawa Tengah.

    Ia menyebut pelaku sebagai predator seksual yang harus dihukum seberat-beratnya.

    “Pelaku benar-benar biadab. Dia adalah predator seksual,” kata Selly saat dikonfirmasi, Jumat (2/5/2025).

    Menurut Selly, kasus ini dianggap mengerikan karena korban tersebar di Lampung, Semarang, Surabaya, dan paling banyak di Jepara.

    Lebih dari itu, pelaku bukan hanya memperkosa, tapi juga merekam dan menyebarkan aksinya di media sosial, bahkan menjualnya.

    “Ini kejahatan berlapis, terstruktur, dan sangat merusak,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa pelaku melakukan penipuan, perekaman, pengancaman, hingga membuat korban terpukul secara psikologis.

    Beberapa korban bahkan disebut berniat mengakhiri hidup karena tak tahan menanggung beban trauma.

    “Hukuman penjara tidak akan mengembalikan masa lalu korban,” katanya.

    Menurutnya, ancaman seumur hidup atau bahkan hukuman mati layak diberikan karena pelaku telah dewasa secara hukum dan melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak.

    Selly memperingatkan bahwa jika pelaku tidak dihukum dengan tegas, publik akan menilai negara belum sepenuhnya hadir dalam melindungi anak-anak.

    “Negara tidak boleh kompromi terhadap pelaku kekerasan seksual. Ini soal keselamatan generasi penerus,” katanya.

    Meski pelaku harus dihukum berat, Selly juga mendukung pendekatan psikologis untuk mencari tahu akar masalah dari sisi pelaku. Sebaliknya bukan untuk meringankan hukuman, tapi sebagai bahan evaluasi dan perumusan kebijakan.

    “Pemutusan mata rantai kekerasan seksual perlu pemahaman menyeluruh,” jelasnya.

    Fraksi PDIP, lanjut Selly, berkomitmen melindungi perempuan dan anak.

    Penerapan Undang-Undang TPKS dianggap sebagai tonggak penting yang tidak boleh setengah hati.

    “UU TPKS harus diterapkan secara tegas tanpa pandang bulu,” tegasnya.

    Ia juga menekankan bahwa perlindungan anak bukan sekadar jargon politik.

    Ini adalah bagian dari tanggung jawab ideologis dan konstitusional negara untuk menjaga masa depan bangsa.

    “Anak-anak adalah masa depan. Kalau kita biarkan mereka hancur karena predator, maka bangsa ini pun terancam. Negara harus hadir. Tidak boleh ada kompromi terhadap predator seksual,” ucapnya.

    Sebelumnya, seorang pria berinisial S (21) diringkus polisi karena menjadi pelaku tindak asusila yang korbannya masih di bawah umur.

    Warga Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Jawa Tengah ini mencabuli 31 anak di bawah umur.

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto menerangkan bahwa ada kemungkinan korban bisa bertambah.

    Menurutnya para korbannya yang masih di bawah umur dirayu agar mau melakukan apa yang diminta tersangka.

    Apabila korban menolak, tersangka mengancam akan menyebar video tindak asusilanya.

    “Pasti dengan penggunaan media sosial merayu korban anak di bawah umur ini diminta untuk buka baju dan segalanya kalau tidak mau akan disebarkan.”

    “Sehingga korban ketakutan akhirnya memenuhi keinginan pelaku,” paparnya.

    Pelaku telah enam bulan melancarkan aksi bejatnya, tepatnya sejak bulan September 2024 lalu.

    Kombes Artanto menambahkan, pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti di rumah tersangka, salah satunya alat kontrasepsi.

    “Kami melakukan penggeledahan dan olah TKP tersangka S, beberapa barang bukti yang kami temukan dan kami sita yaitu sejumlah kartu perdana, sejumlah alat kontrasepsi, 4 unit Handphone, pakaian berupa baju dan topi milik tersangka yang digunakan saat melaksanakan aksinya,” ujarnya.

    Ia menuturkan, barang tersebut bakal digunakan untuk pelengkap berkas perkara.

    “Hari ini barang bukti tersebut akan kami gunakan sebagai pelengkap berkas perkara dalam proses kasus yang dialami tersangka S,” ujarnya.

    Kasus ini terbongkar setelah ada orang tua korban yang memperbaiki ponsel anaknya.

    Setelah ponsel tersebut diperbaiki, orang tua korban menemukan ada foto dan video tak senonoh yang tersimpan di dalam galeri ponsel anaknya.

    Melihat hal tersebut, orang tua korban pun langsung melapor ke pihak kepolisian.

  • Waka DPR Imbau Pengacara Tak Usah Dampingi Predator Seks 31 Anak di Jepara

    Waka DPR Imbau Pengacara Tak Usah Dampingi Predator Seks 31 Anak di Jepara

    Jakarta

    Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menyoroti kasus predator seks anak oleh pria berinisial S (21) di Jepara, Jawa Tengah. Adies mengimbau pengacara tak usah mendampingi pelaku.

    “Mungkin juga kepada rekan-rekan pengacara kalau pemerkosaan ini nggak usah lah didampingi, kita mengimbau jangan mendampingi para pemerkosa orang bejat, nggak bermoral, hukuman seberat-beratnya seumur hidup. Untung kita negara ini nggak ada hukuman yang lain-lain kan,” kata Adies di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (2/5/2025).

    Adies mengatakan kasus kejahatan seksual saat ini marak di Indonesia. Ia meminta aparat penegak hukum untuk jemput bola supaya kejadian serupa tak terulang.

    “Ini kan hampir banyak sekali kejadian-kejadian di seluruh Indonesia ada orang tua hamilin anak, ada kakek-kakek nyulik cucu, ada lagi orang baik-baik tiba-tiba dibawa ke sana diperkosa dan lain sebagainya,” ujar Adies.

    “Jadi mungkin lebih preventif dini ya jadi kepada aparat-aparat ini mulai mengendus lebih dini lah hal-hal seperti ini,” kata dia.

    Waketum Partai Golkar ini mengatakan hukuman harus diberi kepada pelaku pemerkosa seberat-beratnya. Ia menyebut pemangku kebijakan tak boleh kalah canggih dengan pelaku.

    Diketahui ada 31 korban pemerkosaan anak di bawah umur yang dilakukan oleh S tersebar di sejumlah daerah hingga luar Pulau Jawa. Polisi mengatakan sebagian besar korban berada di wilayah Jepara.

    “Itu ada berasal dari Jawa Timur, Semarang, Lampung, dan sebagian besar di wilayah Jepara,” ujar Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Dwi Subagio, Jumat (2/5).

    “Semua kegiatan direkam divideokan disimpan per orang namanya siapa. Tapi, mohon maaf, ini yang kita hadapi adalah pelaku predator seks,” ungkapnya.

    (dwr/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Sudah On The Track Usut Predator Seks di Jepara

    Polisi Sudah On The Track Usut Predator Seks di Jepara

    Jakarta

    Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati mendukung polisi mengusut kasus predator seksual anak dengan korban 31 anak di Jepara. Ai menilai polisi sejauh ini sudah bekerja on the track.

    “Ini polisi sudah on the track, dan mari kita lakukan pola-pola penanganan unutk penegakkan hukum dan anak kita diberikan ruang dan waktu,” kata Ai saat dihubungi, Selasa (2/5/2025).

    Ai mendorong polisi tetap mengusut kasus predator seksual tersebut lewat scientifi investigation. Dengan begitu, kasus tersebut bisa diusut sampai tuntas.

    “Kami ingin penelusuran secara tuntas kejahatan yang dilakukan oleh terduga pelaku ini, anak muda usia di bawah 25 tahun, ini kelihatannya ada arah dia juga jual beli pornografi anak, artinya dengan anak-anak, kita nggak tahu apakah ada usia di atas anak, di atas usia 18 tahun, mohon kepolisian sisir by name by address, terus lakukan scientific investigation,” ucapnya.

    Ai mengaku paham pengusutan kasus predator seksual di Jepara membutuhkan waktu. Namun demikian, menurutnya, kasus ini harus diusut sesegera mungkin.

    “Ini memang perlu waktu, jadi mohon karena ini kejahatan seksual harus segera, untuk tahu ke mana video yang konon katanya dihapus hapusin ya, dan ada yang diketahui, ini ada 2 data, yang satu diketahui yang satu sudah dihapus. Tapi mohon sekali bahwa korban kekerasan seksual yang dilapisi kejahatan elektronik seperti ini bisa menimbulkan dampak yang tidak mudah, dampak yang sangat buruk terhadap korban,” jelasnya.

    Sebelumnya diberitakan, polisi mengamankan pria berinisial S (21), warga Jepara, terkait kasus pencabulan anak. Korban predator seks itu bertambah menjadi 31 anak.

    “Ada perkembangan terbaru ada penambahan. Jadi bukan 21 lagi ada 31 anak di bawah umur yang telah menjadi korban kebejatan pelaku,” jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Dwi Subagio, dilansir detikJateng, saat konferensi pers di rumah pelaku di Jepara, Rabu (30/4).

    “Saya pribadi miris. (Beraksi) Kurang lebih 6 bulan,” kata dia.

    (maa/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Beri Pendampingan Psikologis ke 31 ABG Korban Predator Seks Jepara

    Polisi Beri Pendampingan Psikologis ke 31 ABG Korban Predator Seks Jepara

    Semarang

    Polisi memberikan pendampingan terhadap 31 ABG korban predator seks di Jepara, Jawa Tengah. Pendampingan itu seraya berkoordinasi dengan berbagai lembaga.

    “Saat ini sedang pendalaman dari penyidikan tersangka S koordinasi dengan stake holder seperti dari PPA, Pemprov, KPAI dan juga akan berkoordinasi dengan psikologi Polda untuk berikan pelayanan jaminan kepada para korban agar tidak menjadi beban psikologis karena hadapi masalah ini,” kata Artanto di Mapolda Jateng dilansir detikJateng, Kamis (1/5/2025).

    Sejumlah barang bukti sudah diamankan polisi. Salah satunya adalah ponsel milik pelaku.

    Ternyata, ada beberapa file yang dihapus dari ponsel si predator seks ini. Saat ini polisi berusaha memulihkan riwayat ponsel pelaku.

    “Ada yang sudah dihapus. Nah makanya ini mau dibuka di Labfor. Hari ini kami akan buka riwayatnya (ponsel tersangka),” kata Dwi saat dihubungi wartawan.

    Ia mengatakan polisi terus mendalami keterangan pelaku, terutama soal motifnya. “Pengakuannya tersangka S ini untuk kepentingan pribadi. Makanya, ini akan kami buktikan, apakah diperjualbelikan entah di Telegramnya atau lainnya,” jelas Dwi.

    (isa/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Momentum Hari Buruh, Anggota DPR RI Hindun Anisah Dorong Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh Tani

    Momentum Hari Buruh, Anggota DPR RI Hindun Anisah Dorong Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh Tani

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Anggota Komisi IV DPR RI Hindun Anisah berharap pemerintah mengambil langkah untuk mengakomodir buruh tani dalam tata peraturan ketenagakerjaan. Pasalnya selama ini belum ada keberpihakan terhadap upaya peningkatan kesejahteraan buruh tani.

    Momentum peringatan hari buruh internasional atau May Day yang diperingati setiap tanggal 1 Mei seakan tidak bermakna bagi kalangan buruh tani. Hal inilah yang belakangan menjadi kegelisahan tersendiri bagi legislator dari dapil Kudus, Jepara, dan Demak.

    “Momentum hari buruh internasional ini bagi saya tepat untuk sekaligus memperhatikan nasib pekerja rentan termasuk buruh tani,” ujar Hindun Anisah yang juga sebagai politikus PKB tersebut.

    Menurutnya, selama ini para buruh tani tidak memiliki Upah Minimal Regional (UMR) yang jelas. Mereka bekerja keras di sawah dan hanya mendapatkan upah sesuai kesepakatan dengan pemilik sawah.

    “Ini harus diperhatikan serius oleh pemerintah,” kata Hindun.

    Keberlangsungan pekerjaan buruh tani juga menjadi problem tersendiri. Buruh tani kerap kehilangan pekerjaan usai musim tanam berakhir lantaran pemilik lahan yang sudah tidak memerlukan banyak tenaga kerja.

    “Kita harus jujur, kondisi inilah yang menjadi penyumbang terbesar angka kemiskinan di pedesaan. Untuk itu, perlu perhatian dan penanganan khusus untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” katanya.

    Belakangan harga gabah kering panen (GKP) oleh pemerintah ditetapkan sebesar Rp 6.500 yang diorientasikan demi peningkatan kesejahteraan petani. Namun, kenyataannya hal itu tidak berimbas pada kesejahteraan buruh tani.

    “Upah buruh tani masih saja tetap dan tidak mengalami kenaikan. Ini kan menyedihkan,” tandas Hindun. 

    Melihat nasib buruh tani yang masih belum mendapatkan perhatian khusus, Hindun berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengakomodir buruh tani dalam tata peraturan ketenagakerjaan. Sehingga, standar upah dan keberlanjutan pekerjaan buruh tani tak lagi menjadi persoalan. (*)

  • Ribuan Buruh Jepara Rayakan May Day Sukaria di Lapangan Pantai Kartini 

    Ribuan Buruh Jepara Rayakan May Day Sukaria di Lapangan Pantai Kartini 

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Memperingati Hari Buruh Dunia yang jatuh tepat pada hari ini 1 Mei, Ribuan karyawan dan buruh melaksanakan beberapa kegiatan menyenangkan di lapangan Pantai Kartini, Kabupaten Jepara, Kamis (1/5/2025).

    Diketahui setiap tahunnya, perayaan May Day dirayakan cukup meriah di Kabupaten Jepara.

    Acara yang dimulai dari pukul 07.00 WIB, disambut cukup antusias oleh masyarakat Kabupaten Jepara.

    Acara dimulai dengan melakukan upacara di lapangan Pantai Kartini, Kabupaten Jepara.

    Setelah melaksanakan upacara yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar.

    Ribuan buruh Kabupaten Jepara antusias berjoget bersama dan melakukan senam pagi dengan orang nomor dua di Kabupaten Jepara.

    Dalam acara ini pun terdiri dari berbagai kegiatan, seperti lomba konten kreator Tiktok, lomba desain logo MayDay, Bakti Sosial, apel peringatan, senam sehat, donor darah, cek kesehatan gratis, pentas musik, hingga pembagian hadiah.

    Seusai menghabiskan waktu bersama para pekerja dan masyarakat Kabupaten Jepara, Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar menyampaikan kegiataan semacam ini bukan hanya sekedar seremonial saja, namun dalam rangka menghargai jasa para pekerja dan buruh.

    “Setia tanggal 1 Mei kita peringati Hari Buruh Internasional, atau International Labour Day, penetapan ini bukan sekedar seremonial, namun merupakan bentuk penghargaan terhadap kontribusi besar para pekerja dan buruh dalam membangun peradaban, ekonomi, dan kemajuan bangsa,”  kata Muhammad Ibnu Hajar kepada Tribunjateng, Kamis (1/5/2025).

    Menurut peran pekerja sangatlah besar dalam pembangunan bangsa ini.

    “Diketahui dalam keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2013 telah menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional ini merupakan bentuk pengakuan negara pentingnya peran buruh dan pekerja,” ungkapnya.

    Dia menjelaskan kegiatan ini juga sebagai atensi dan apresiasi atas penyelenggaraan peringatan hari buruh internasional dalam bentuk yang bersifat rekreatif dan edukatif.

    “Kegiataan ini fokus pada tujuan mempererat kerjasama dan kolaboratif antara pekerja dan pengusaha,” ucapnya.

    Bagi dia, dengan diberikan aktifitas positif yang membangun semangat, kesehatan dan kebersamaan, bisa mencegah potensi gejolak yang dapat menganggu iklim ketenagakerjaan dan stabilitas hubungan industri di Kabupaten Jepara.

    Ia pun mengajak para pekerja maupun pengusaha di May Day tahun ini dengan tema Kolaborasi Day, bisa membangun sinergi kolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Jepara.

    “Untuk mewujudkan visi misi Jepara Mulus tak lepas pentingnya peran serta dari para pelaku industri, baik pengusaha maupun pekerja,” ujarnya.

    Untuk memajukan kesejahteraan pekerja kata dia, Pemkab Jepara masih memiliki program Jepara Karya yang bertujuan untuk membuka lapangan kerja di berbagai sektor, serta mencetak pekerja yang kompeten.

    Hal itu pun bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Jepara yang saat masih 3,34 persen, serta membantu menekan angka kemiskinan yang kini masih berada di angka 6,07 persen.

    “Saya mengajak seluruh elemen ketenagakerjaan di Kabupaten Jepara untuk terus bersemangat menjaga semangar sinergi hubungan industrial yang harmonis dan berperan aktif dalam mendukung kemajuan daerah,” tutupnya.(ito)