kab/kota: Jeneponto

  • Harga Cabai Naik Jelang Nataru, Bapanas Minta Suplai dari Sentra Produksi

    Harga Cabai Naik Jelang Nataru, Bapanas Minta Suplai dari Sentra Produksi

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyadari kenaikan harga cabai menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Penambahan pasokan dari daerah sentra produksi pun diminta bisa menjadi solusi kenaikan harga cabai.

    Panel Harga Pangan Bapanas mencaiai, harga cabai rawit merah masih tinggi, Rp 94.667 per kilogram (kg) di DKI Jakarta. Padahal, harga acuan penjualan (HAP) ditetapkan Rp 40.000-57.000 per kg. Secara nasional, harga rata-rata cabai rawit merah Rp 73.119 per kg, baik jauh di atas HAP.

    “Pada saat musim hujan di daerah-daerah sentra mungkin pemetikannya kurang, sehingga harga terkoreksi. Nah begitu nanti kondisi normal akan kembali ke normal,” ungkap Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono dalam keterangan resmi, Selasa (16/12/2025).

    Untuk itu, cabai dari daerah sentra produksi perlu untuk dikirimkan ke beberapa daerah yang kekurangan pasokan. Maino mendorong ada kesepaaktan bisnis yang dijalankan daerah tersebut untuk menstabilkan harga.

    Ada dua daerah yang dinilai bisa memasok cabai, yakni Aceh Tengah, yang pasokannya bakal membanjiri pasar-pasar di DKI Jakarta. Serta, Kabupaten Jeneponto, Enrekang, dan Wajo Sulawesi Selatan.

    “Memang ada tantangan distribusi karena faktor cuaca dan sebagainya, yang kemudian bisa menyebabkan terganggu pasokan dan ujungnya terkoreksi harga tadi. Nah tapi kita terus lihat perkembangannya day per day secara nasional,” sebut Maino.

     

  • Isu Dugaan Perselingkuhan Kader Hebohkan Musyawarah Wilayah PKB Sulsel

    Isu Dugaan Perselingkuhan Kader Hebohkan Musyawarah Wilayah PKB Sulsel

    Di tempat yang sama, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Sulsel merespons aksi demonstrasi terkait dugaan perselingkuhan dua kader PKB.

    Sekretaris DPW PKB Sulsel, Muhammad Haekal, menyatakan pihaknya telah menerima secara resmi tuntutan dan aduan yang disampaikan oleh massa aksi.

    “Kami telah menerima tuntutan teman-teman. Secara resmi kami juga sudah menerima aduan terkait kasus di Jeneponto. Sebelumnya juga sudah ada surat aduan resmi yang masuk ke DPW PKB Sulsel,” ujar Haekal kepada massa aksi.

    Haekal menjelaskan, DPW PKB Sulsel saat ini tengah memproses aduan tersebut sesuai dengan mekanisme dan aturan internal partai. Dia menegaskan, karena aduan tersebut masih bersifat dugaan dan tuduhan terhadap individu, maka partai membutuhkan alat bukti yang kuat sebelum mengambil keputusan.

    “Tugas kami sementara memproses aduan ini sesuai mekanisme di partai. Karena ini sifatnya tuduhan kepada seseorang, kami tentu membutuhkan bukti yang kuat agar bisa meyakinkan mekanisme pengambilan keputusan di partai,” jelasnya.

    Menurut Haekal, apabila dalam waktu dekat bukti-bukti pendukung dapat dipenuhi dan diverifikasi, maka PKB tidak akan ragu mengambil sikap tegas.

    “Insha Allah, kalau ada buktinya dan kita bisa sama-sama membuktikan, pasti partai akan mengambil sikap terkait persoalan ini,” katanya.

    Ia juga membuka ruang komunikasi yang intens antara DPW PKB Sulsel dan para pelapor agar proses klarifikasi dapat berjalan transparan dan objektif.

    “Setelah ini saya berharap ada perwakilan mahasiswa yang intens berkomunikasi dengan kami. Kita saling menguatkan, jika ada bukti maka partai akan mengambil keputusan. Tidak usah ragu, pasti kami proses,” tegas Haekal.

    Terkait tuntutan massa aksi mengenai tes DNA, Haekal menyebut hal tersebut bisa menjadi salah satu bagian dari proses pembuktian jika diperlukan.

    “Itu salah satunya (tes DNA). Kita akan proses sama-sama dan mencari buktinya. Kalau buktinya kuat, maka akan kita proses sesuai mekanisme yang ada di PKB,” pungkasnya.

  • Program PLN SEJUK dan PELITA Garam di Jeneponto, Langkah Strategis Menuju Kemandirian Ekonomi dan Ketahanan Pangan

    Program PLN SEJUK dan PELITA Garam di Jeneponto, Langkah Strategis Menuju Kemandirian Ekonomi dan Ketahanan Pangan

    Fajar.co.id, Jeneponto – PT PLN Unit Induk Pembangunan Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sulawesi bekerjasama dengan Human Initiative resmi menggelar peresmian dan serah terima tiga program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jeneponto. Acara yang berlangsung di Kantor Desa Gunung Silanu ini dihadiri oleh Pemerintah Daerah, aparat setempat, serta masyarakat penerima manfaat.
    Tiga program yang diresmikan dan diserahterimakan meliputi:

    PELITA Garam Jeneponto (Program Elektrifikasi Petani Garam Jeneponto) Program ini memberikan dukungan elektrifikasi guna meningkatkan produktivitas petani garam, mendorong efisiensi, serta memperkuat kualitas hasil produksi garam lokal.

    PLN SEJUK (Sedia Jaringan Air Untuk Kesejahteraan) Program ini menghadirkan akses air bersih bagi masyarakat melalui pembangunan jaringan air yang lebih layak, aman, dan berkelanjutan.

    Rumah Produksi UMK Kopi Rumbia Inisiatif ini mendukung pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dalam proses pengolahan kopi melalui penyediaan rumah produksi yang memadai, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk kopi lokal.

    Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan pemutaran video dokumentasi program, kemudian sambutan dari Human Initiative dan Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PT PLN UIP3B Sulawesi. Puncak acara ditandai dengan sambutan Bupati Jeneponto, Paris Yasir yang sekaligus meresmikan dan menerima serah terima ketiga program tersebut melalui penandatanganan prasasti dan pemotongan pita sebagai simbol pengoperasian resmi bagi masyarakat.

    Perwakilan dari General Manager PT PLN UIP3B Sulawesi, Hary Subagyo, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah, perangkat Desa, Human Initiative, dan seluruh pihak yang telah mendukung sehingga program TJSL ini dapat berjalan baik dan tepat sasaran. Beliau juga menegaskan komitmen PLN untuk terus menghadirkan program-program bermanfaat di Jeneponto. “Jeneponto sebagai Turatea sangat dikenal. Karena itu, kami ingin terus menghadirkan program yang dapat mengangkat nama Jeneponto dan memberi dampak bagi masyarakat,” ujarnya.

  • Menhaj Sebut Penyamarataan Antrean Haji Tetap Sesuai UU
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Oktober 2025

    Menhaj Sebut Penyamarataan Antrean Haji Tetap Sesuai UU Nasional 3 Oktober 2025

    Menhaj Sebut Penyamarataan Antrean Haji Tetap Sesuai UU
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf menyatakan, rencana penyamarataan antrean calon jemaah haji di setiap daerah akan tetap mengikuti aturan Undang-Undang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
    Gus Irfan, sapaan akrabnya, memastikan bahwa pembagian kuota jemaah reguler dan khusus akan tetap sesuai dengan UU Haji, yakni 92 persen untuk haji reguler dan 8 persen untuk haji khusus.
    “(Pembagian kuota haji) 92 dan 8 persen masih tetap sesuai dengan UU,” kata Irfan di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (3/10/2025).
    Irfan menyebutkan, kementeriannya saat ini mendorong agar pembagian kuota haji ke provinsi-provinsi berdasarkan sistem antrean calon jemaah haji yang disamaratakan.
    Targetnya, masa antre calon jemaah haji dapat disamaratakan di setiap daerah menjadi 26,4 tahun.
    “Di seluruh Indonesia antrean akan menjadi 26,4 tahun, tidak seperti sekarang ini, ada yang 18 tahun, ada yang 40 tahun,” ujar Gus Irfan.
    Meski demikian, Irfan mengatakan usulan sistem antrean itu masih menunggu persetujuan DPR.
    “Mudah-mudahan itu (antrean haji) bisa dilakukan atau kemungkinan ada alternatif lain yang tetap bisa diakui ada di dalam UU, yaitu campuran antara penggunaan berdasarkan antrean ataupun berdasarkan jumlah penduduk Muslim,” ucap dia.
    Lamanya masa tunggu untuk menjalankan ibadah haji menjadi persoalan karena berpengaruh terhadap kondisi kesehatan para calon jemaah.
    Berdasarkan catatan Kompas.com, pada 2023, masa tunggu haji paling lama ada di Kabupaten Bantaeng dengan waktu tunggu 97 tahun, Kabupaten Sidrap 94 tahun, Kabupaten Pinrang 90 tahun, Kota Pare-Pare 86 tahun, dan Kabupaten Wajo 86 tahun.
    Lalu, Kota Makassar 85 tahun, Kota Bontang 83 tahun, Kabupaten Jeneponto 83 tahun, Kabupaten Maros 79 tahun, dan Kabupaten Nunukan 79 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dipicu Sengketa Lahan, Lansia di Jeneponto Tebas Tetangga Pakai Parang

    Dipicu Sengketa Lahan, Lansia di Jeneponto Tebas Tetangga Pakai Parang

    Jeneponto

    Seorang pria lanjut usia (lansia) berinisial R (60) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan ditangkap polisi. Dia ditangkap usai menebas tetangganya sendiri berinisial FR (37) menggunakan parang.

    “Pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian dan saat ini ditahan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata Kasi Humas Polres Jeneponto Iptu Uji Mughni dilansir detikSulsel, Jumat (22/8/2025).

    Peristiwa itu terjadi di Dusun Bontobiraeng, Desa Bululoe, Kecamatan Turatea, Selasa (19/8) pukul 07.15 Wita. Pelaku kesal karena korban memindahkan batu yang menjadi batas tanah kebun. Dia lalu menyerang korban dengan menggunakan parang dan menebas dahinya.

    “Pelaku R menegur korban terkait dugaan pemindahan batu yang dijadikan pembatas tanah, kemudian langsung mengayunkan parang hingga mengenai dahi korban,” ujarnya.

    Pelaku kemudian berusaha kembali melukai korban, namun berhasil menangkis. Setelahnya, pelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya ditangkap polisi.

    Baca selengkapnya di sini.

    (wnv/wnv)

  • 30 Mobil Jadi Korban Lemparan Batu dan Paving di Jeneponto, Anak Nyaris Jadi Korban
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Agustus 2025

    30 Mobil Jadi Korban Lemparan Batu dan Paving di Jeneponto, Anak Nyaris Jadi Korban Regional 19 Agustus 2025

    30 Mobil Jadi Korban Lemparan Batu dan Paving di Jeneponto, Anak Nyaris Jadi Korban
    Penulis
    KOMPAS.com – 
    Puluhan mobil yang melintas di Jl Pahlawan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, pada Selasa (19/8/2025) dini hari, menjadi sasaran aksi pelemparan batu dan paving. 
    Insiden ini membuat warga dan pengendara resah, karena hingga kini sekitar 30 mobil dilaporkan menjadi korban.
    Salah satu korban, Hasniah, warga Kabupaten Bantaeng, mengungkapkan kronologi mencekam saat mobilnya dilempari paving blok hingga kaca belakang pecah.
    Hasniah dan suaminya baru saja pulang dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan melintasi jalur Makassar–Bantaeng menggunakan dua mobil.
    Hasniah mengemudikan Daihatsu Ayla kuning (DD 1405), sementara suaminya mengemudikan Toyota Rush hitam (DD 1312) tepat di belakangnya.
    “Satu orang di antaranya tidak pakai baju. Saya sempat bicara sama pelaku, saya bilang ‘janganki kasihan karena perempuan yang bawa mobil, tidak ada juga salahku sama kita,’” ucap Hasniah melalui sambungan telepon kepada
    Tribun-Timur
    .
    Namun, peringatan itu tidak dihiraukan. Sekitar enam orang pelaku tetap melakukan pelemparan secara brutal.
    “Mereka bukan orang mabuk karena saya sempat berbincang. Tapi ada pelaku lain dari belakang bawa paving dan balok mau lempar saya,” jelasnya.
    Hasniah langsung menutup kaca mobil dan menyuruh anaknya yang menyetir untuk menancap gas.
    Lemparan paving blok menembus kaca belakang mobilnya dan nyaris mengenai kepala anaknya yang duduk di kursi belakang. “Untungnya terhalang koper,” tambah Hasniah.
    Mobil sang suami yang berada di belakang juga terkena lemparan, meski sempat menghindar.
    “Dia sempat naik ke trotoar makanya hanya kaca samping yang pecah,” ungkapnya.
    Setelah kejadian, Hasniah berhenti di SPBU sekitar 300 meter dari lokasi untuk menenangkan diri.
    Di sana, dia mendapat informasi bahwa sudah lebih dari 10 mobil melapor sebagai korban pelemparan.
    “Mobil orang Bulukumba juga jadi korban. Saat tiba di Polres sudah lebih dari 10 mobil ikut lapor, mulai dari Xpander sampai Innova. Di belakang saya juga banyak menyusul,” ujarnya.
    Hasniah mengaku sempat melihat salah satu pelaku masih berkeliaran di depan Pengadilan Negeri Jeneponto.
    “Yang tidak pakai baju masih sembunyi di selokan,” katanya.
    Hasniah berharap polisi segera bertindak tegas sebelum jatuh korban lebih banyak.
    “Saya harap pelakunya cepat ditangkap, supaya tidak ada lagi korban lain,” pungkasnya.
    Saat berita ini ditulis, Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Syahrul Rajabia, belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perkuat Pembayaran Digital, Bank Sulselbar Optimalisasi Penggunaan QRIS di Kabupaten Jeneponto

    Perkuat Pembayaran Digital, Bank Sulselbar Optimalisasi Penggunaan QRIS di Kabupaten Jeneponto

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pemerintah Kabupaten Jeneponto melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), kini tengah melakukan upaya untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

    Salah satunya adalah melalui integrasi dan optimalisasi penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) untuk memperkuat pembayaran digital di wilayah Jeneponto.

    Terkait upaya tersebut, Pemkab Jeneponto telah melakukan pertemuan strategis dengan pihak bank. Pertemuan yang dipimpin Wakil Bupati Jeneponto, Islam Iskandar itu dihadiri Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Ricky Satria, Direktur Operasional & TI Bank Sulselbar, Iswadi Ayub.

    Selain itu, turut dihadiri Kepala Bapenda Jeneponto, Saripuddin D, Kepala Bapenda Provinsi Sulsel, Dr. H. Reza Faisal Saleh dan para kepala OPD se-Kabupaten Jeneponto.

    Pertemuan tersebut berlangsung di Aula Kalabbirang, Rumah Jabatan Bupati Jeneponto, pada Senin (11/8).

    Pertemuan ini difokuskan pada upaya percepatan digitalisasi pelayanan publik, khususnya integrasi dan optimalisasi penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) untuk memperkuat pembayaran digital di wilayah Jeneponto.

    Kegiatan bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang modern, akuntabel, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat melalui transformasi digital dan kolaborasi lintas instansi. (fajar)

  • Oknum ASN Jeneponto Diduga Jadi Otak Penipuan Rp750 Juta Modus Loloskan Calon Polisi
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        8 Agustus 2025

    Oknum ASN Jeneponto Diduga Jadi Otak Penipuan Rp750 Juta Modus Loloskan Calon Polisi Makassar 8 Agustus 2025

    Oknum ASN Jeneponto Diduga Jadi Otak Penipuan Rp750 Juta Modus Loloskan Calon Polisi
    Editor
    JENEPONTO, KOMPAS.com –
    Seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, diduga menjadi otak penipuan senilai Rp 750 juta terhadap ayah seorang calon polisi.
    Pelaku yang diketahui bernama Nasruddin disebut mendatangi langsung rumah korban, Ilham Hasan, dengan iming-iming bisa meloloskan anaknya melalui jalur khusus.
    Menurut pengakuan Ilham, kepercayaan muncul karena ia mengenal Nasruddin sebagai sesama warga kampung yang juga bekerja sebagai PNS.
    “Yang datang ke rumah menawarkan saya kenal orang sekampungji juga pak, atas nama Nasruddin, dia PNS di Pemda Jeneponto, kantor PMD,” ujar Ilham dikutip
    Tribun Timur
    , Jumat (8/8/2025).
    Ilham menjelaskan, Nasruddin tidak bekerja sendiri. Oknum ASN tersebut kemudian mengenalkannya pada sebuah jaringan yang diklaim memiliki koneksi hingga ke Mabes Polri di Jakarta.
    Jaringan ini melibatkan seorang warga Takalar bernama Sadikin dan pria di Jakarta bernama Jubair.
    “Jubair ini yang masuk kepengurusan casis begini di Mabes. Jubair bukan polisi tapi katanya dia masuk di tim pengurusan begitu pak,” jelas Ilham menirukan ucapan pelaku.
    Peristiwa ini bermula setelah anak Ilham, Muh Rifki, dinyatakan gagal dalam tahap Pemantauan Akhir (Pantukhir) Bintara Polri pada Juli 2024. Tak lama setelah itu, Nasruddin datang menawarkan harapan baru. Terbuai oleh janji dan rasa percaya, Ilham akhirnya menyetor uang dalam jumlah besar.
    “Penyetoran uang waktu bulan Juli 2024 kemarin, saya setor Rp 750 juta,” sambungnya.
    Namun, setelah uang diserahkan, janji untuk memasukkan anaknya ke pendidikan Bintara Polri tak kunjung terwujud. Setiap tanggal yang dijanjikan selalu meleset, bahkan saat Ilham diminta datang langsung ke Mabes Polri pada Januari 2025, para pelaku tidak mau menemuinya.
    Kini, setelah setahun lebih menunggu tanpa kepastian, kesabaran Ilham habis. Ia memberikan ultimatum kepada para pelaku untuk mengembalikan uangnya hingga Minggu (10/8/2025).
    “Saya sangat merasa tertipu, kalau tidak dikembalikan sesuai janji saya rencana laporkan ke Polda,” tegasnya.
    Hingga berita ini diturunkan, Nasruddin, oknum ASN yang disebut sebagai pihak pertama yang menawarkan jalur khusus, belum memberikan respons saat coba dikonfirmasi.
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Calon Polisi di Jeneponto Ditipu Rp750 Juta, Terduga Calo Berstatus ASN
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Musda Golkar Sulsel Memanas, 16 Ketua DPD II Pendukung Appi Kumpul di Rumah Jusuf Kalla, Game Over?

    Musda Golkar Sulsel Memanas, 16 Ketua DPD II Pendukung Appi Kumpul di Rumah Jusuf Kalla, Game Over?

    Ia menggarisbawahi, pembahasan dalam pertemuan itu tidak khusus mengenai Musda Golkar Sulsel.

    “Tidak, tidak ada. Beliau sangat objektif saja,” jelas mantan Wakil Bupati Tana Toraja dua periode itu.

    JK menurut Victor, hanya menitipkan satu pesan agar dinamika internal Partai Golkar di Sulsel tetap dijaga dan tidak menimbulkan perpecahan.

    “Beliau bilang, jangan ada riak-riak soal Golkar di Sulsel. Partai ini sudah bagus, jangan diganggu dengan dinamika yang tak perlu,” ungkapnya.

    Menurut Victor, seluruh DPD II yang hadir telah menyatakan komitmen mendukung Appi sebagai calon Ketua DPD I.

    “Ada 17 DPD II yang hadir. Dua di antaranya diwakili oleh sekretaris atau wakil karena ketua berhalangan hadir. Tapi mereka tetap aktif berkoordinasi. Tapi secara keseluruhan, yang sudah nyatakan sikap (dukung Pak Appi) sudah 20 DPD II,” jelasnya.

    Adapun Ketua DPD II yang ikut mendampingi Appi dalam pertemuan tersebut diantaranya: Ketua Golkar Makassar (Appi), Maros (Suhartina Bohari), Jeneponto (Iksan Iskandar), Soppeng (Kaswadi Razak), Bulukumba (Nirwan Arifuddin), Bantaeng, Palopo, dan Luwu hadir.

    “Andi Kartini Ottong tidak ada, tapi Ketua Golkar Bantaeng Ibu Liestiaty Fachrudin hadir. Ketua Maros hadir, Pangkep juga ada, Ketua Wajo juga hadir,” terangnya.

    Diprediksi, ketokohan Jusuf Kalla, ditambah Aksa Mahmud sebagai figur senior dan Erwin Aksa sebagai Wakil Ketua Umum DPP Golkar dapat sangat mempengaruhi restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar yang saat ini dipimpin oleh Bahlil Lahadalia.

    JK, Aksa Mahmud dan Erwin Aksa dianggap masih memiliki pengaruh kuat di internal DPP Golkar, yang tentunya akan menjadi faktor penting dalam penentuan kepemimpinan Golkar Sulawesi Selatan ke depan. (*)

  • Pelaku Pembunuhan dengan Badik Diamankan di Jeneponto

    Pelaku Pembunuhan dengan Badik Diamankan di Jeneponto

    MAKASSAR – Pelarian terduga pelaku pembunuhan di Makassar berakhir sudah. Jajran personel Polsek Manggala dan tim Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar berhasil menyergap pria berinisial RD (29) di tempat pelariannya Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

    Sang buronan ditangkap atas dugaan penikaman terhadap rekannya AE (28) dengan badik hingga tewas.

    “Pelakunya sudah ditangkap, termasuk barang bukti berupa badik (diamankan) setelah dilakukan penangkapan. Dilakukan pula penyisiran anggota Polsek dan Polres, di rumahnya di dapat ada Sajam badik dan anak panah, busur (ketapel),” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, mengutip ANTARA pada Minggu, .

    Pelaku diringkus polisi pada salah satu tempat pelariannya di Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulsel pada Sabtu (7/6/2025) yang saat itu berusaha kabur lagi dibantu rekannya.

    Sedangkan barang bukti yang telah disita petugas, yakni senjata tajam jenis badik yang diduga digunakan menikam korban serta pakaian yang dikenakan pelaku dan korban setelah kejadian naas itu.

    Atas perbuatan pelaku yang sengaja menghilangkan nyawa seseorang dijerat dengan pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Ancaman hukum pidananya maksimal 15 tahun penjara.

    Kapolres menjelaskan, kejadian penikaman korban terjadi pada Jumat (6/6/2025) malam Hari Raya Idul Adha 1446 hijiriah. Pelaku bersama sejumlah rekannya sedang pesta miras jenis tuak (Ballo) di rumahnya, Jalan Inspeksi Kanal, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

    Ketika sedang minum miras khas Sulsel ini, korban tanpa sengaja menyenggol gelas pelaku RD hingga tuaknya tertumpah. Kejadian itu kemudian menjadi bahan candaan rekan-rekannya, namun pelaku tidak terima, lalu menyimpan dendam dan terbawa emosi.

    “Setelah kejadian itu, terjadi perselisihan paham karena memang di situ ada si korban menyenggol minuman, cekcok, setelah itu ditunggu sampai sepi. Tadi kan ada banyak (orang), tunggu suasana sepi, lalu pelaku menikam korban sebanyak dua kali, di bagian punggung dan dada,” ujarnya.

    Usai ditikam, korban mengeluarkan cukup banyak darah sehingga warga yang mendengar kejadian tersebut berupaya membawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis, namun nyawa korban tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

    “Sedangkan pelaku sendiri (usai menikam) sempat meminta tolong kepada temannya, intinya melarikan diri ke wilayah Jeneponto. Lalu pak Kapolsek Manggala bersama Kasat Reskrim, satu tim Jatanras melakukan pengejaran terhadap pelaku,” tuturnya menjelaskan kronologi kejadian.

    Dari informasi yang didapatkan, rumah pelaku sering dijadikan tempat minum-minum hingga menjadi kebiasaan. Selain itu, sering terjadi keributan mengganggu warga sekitar. Kapolres mengimbau agar masyarakat menghindari konsumsi miras karena dampaknya berbahaya, bukan hanya kesehatan tapi juga kejiwaan.

    “Warga kota, masyarakat masih suka minum ballo (tuak), masih suka mabuk, nah ini hati-hati karena kalau sudah terpengaruh minuman keras, tidak sadar apa yang dilakukan. Akhirnya berujung (melakukan pidana), ditangkap karena melakukan penganiayaan mengakibatkan korban meninggal dunia,” katanya.