kab/kota: Jember

  • Viral Perut Balita di Jember Penuh Cacing sampai 3 Mangkuk, Terbiasa Makan Tanpa Cuci Tangan

    Viral Perut Balita di Jember Penuh Cacing sampai 3 Mangkuk, Terbiasa Makan Tanpa Cuci Tangan

    GELORA.CO –  Anak berusia tiga tahun di Jember, Jawa Timur, perutnya dipenuhi cacing ascariasis hingga tidak bisa buang air besar (BAB). Diduga, cacing itu masuk ke perut anak yang masih balita itu karena kebiasaan hidupnya yang kurang bersih.

    Berdasarkan riwayatnya, anak tersebut sering bermain di lingkungan yang kurang bersih. Sering bermain di Tempak Pembuangan Akhir (TPA) tanpa alas kaki dan terbiasa makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.

    “History dari pasien ini, dia memang kesehariannya untuk kebersihan memang kurang baik,” kata Kepala Staf Medik Fungsiona (SMF) Bedah Anak RSD Dr. Soebandi Jember Dr. Bela Mayvani saat ditemui di RSD dr Soebandi, Selasa (15/4/2025).

    Selain itu, anak tersebut sering mengkonsumsi air yang belum direbus.

    “Juga mengkonsumsi air yang tidak direbus, mungkin bisa menjadi faktor resiko penyebab adanya cacing dalam hal ini,” katanya.

    Menurut Bela, cacing ascariasis hidup di dalam tanah. Namun, cacing ini bisa berkembang biak di usus dan lambung jika tertelan.

    Pihaknya telah mengangkat cacing itu melalui operasi bedah yang dilakukan oleh empat dokter. Cacing yang berkembang di perut anak itu telah dievakuasi semua sebanyak tiga toples.

    Cacing itu yang menyumbat usus sehingga anak itu tidak bisa BAB.

    Setelah operasi, anak tersebut pulih.

    “Anak ini sudah sembuh, sudah beraktivitas kembali seperti semula,” imbuh dia.

    Pihaknya mengimbau agar orangtua menjaga kebersihan anak dan memberikan obat cacing supaya kejadian serupa tidak terjadi pada anak-anaknya.

  • Mobil Damkar Pemkab Jember Mogok Saat Hendak Kawal Helikopter Kapolda Jatim

    Mobil Damkar Pemkab Jember Mogok Saat Hendak Kawal Helikopter Kapolda Jatim

    Jember (beritajatim.com) – Sebuah mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Pemerintah Kabupaten Jember mogok, saat akan mengawal helikopter yang ditumpangi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jendetal Nanang Avianto, Rabu (16/4/2025) sore.

    Mobil berangkat dari Markas Damkar di Jalan Danau Toba Nomor 16, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari untuk mengamankan penerbangan helikopter yang ditumpangi Kapolda.

    “Biasanya kalau ada heli mendarat, kami harus stand by sesuai (protokol) safety. Ketika tadi sore, helikopter mau naik, kami meluncur ke sana,” kata Humas Unit Pelaksana Teknis Damkar Jember Ferdy Eko Putra yang mendampingi Kepala UPT Damkar Ahmad Sidiq.

    Dalam perjalanan, mobil damkar tersebut mogok. “Akhirnya diganti truk damkar lain yang kondisinya sebenarnya sama saja,” kata Ferdy.

    Ini kali kedua mobil itu mogok dalam sepekan. Sebelumnya, pada 9 April 2025, mobil tersebut juga mogok saat hendak mengisi bahan bakar minyak.

    Ferdy mengatakan kondisi mobil damkar Jember tidak sepenuhnya layak beroperasi. “Kami kepikiran. Pekerjaan kami kan bersinggungan dengan masyarakat. Apalagi di jalanan, dan ketika sampai lokasi semua alatnya tidak bisa,” katanya.

    “Damkar melas. Monggo kalau mau main-main ke kantor kami, dan melihat alat-alat kami. Sepatu kebakaran atau fire boot saja punya teman-teman jebol. Helm saja kurang, digunakan bergantian,” kata Ferdy.

    Mobil damkar yang mogok dibeli dengan APBD Jember 2014. “Itu mogok berkali-kali. Mobil unit kami dari dulu dipaksa bekerja terus untuk melayani masyarakat Jember. Jadi mohon doanya, agar kami bisa melayani masyarakat Jember secara maksimal dengan segala keterbatasan,” kata Ferdy.

    Kualitas sumber daya manusia petugas damkar Jember, menurut Ferdy, bisa diadu dengan petugas daerah lain. “Tapi kalau masalah sarana-prasarana, APD (Alat Perlindungan Diri), anggaran, dan lain-lain, melas,” kata Ferdy. [wir]

  • Pengemudi BMW Mabuk Terancam Dipenjara 12 Tahun, Imbas Tewaskan 2 Warga Surabaya

    Pengemudi BMW Mabuk Terancam Dipenjara 12 Tahun, Imbas Tewaskan 2 Warga Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Anthony Adiputro (25) asal Jalan Hayam Wuruk, Wonokromo terancam dipenjara selama 12 tahun usai mengemudi dalam kondisi mabuk dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas di Jalan Mayjen Sungkono, Minggu (13/04/2025) kemarin.

    Dari peristiwa itu 2 orang meninggal dunia.

    Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Herdiawan Arifianto menyatakan penetapan tersangka dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan serangkaian penyelidikan. Dalam rangkaian penyelidikan, dipastikan Anthony dalam kondisi mabuk. Dalam darahnya ada kandungan alkohol hingga 30 persen.

    “Akibat mengemudi dalam pengaruh alkohol tersebut, Tersangka tak bisa menguasai kemudi stir. Alhasil di tempat kejadian perkara menghantam 3 pemotor,” kata Herdiawan, Rabu (16/04/2025).

    Dari hasil olah TKP, diketahui mobil BMW nopol B 6695 berjalan dari arah timur ke barat menuju jalan HR Muhammad. Saat melintas di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Dukuh Pakis, BMW yang dikendarai Anthony menabrak tiga pengendara motor yang melaju searah di depannya. Ketiga pengendara adalah Sukirman (71) warga Kencong Jember; M Tulus Sucipto (24) warga Kampung Malang Kulon, Wonorejo, Tegalsari dan Romanl Paul Mikael Jan Alex (27) warga Prancis serta Aditya Febriansyah Nur (20).

    “Ada 2 korban meninggal dunia. Yakni, Sukirman (71) warga Sukomanunggal dan Aditya Febriansyah Nur (20). Untuk Sukirman meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit. Lalu Aditya meninggal dunia di lokasi. Sementara 3 lainnya mengalami luka-luka,” tutur Herdiawan.

    Herdiawan menjelaskan terkait surat-surat kendaraan dalam kondisi lengkap. Namun, Herdiawan enggan menyebut lokasi tempat Anthony minum alkohol.

    “Untuk surat-surat lengkap,” tegasnya.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya Anthony dijerat dengan pasal Pasal 311 ayat (5) jo 106 ayat (1) dan atau Pasal 310 ayat (4) jo 106 ayat (1) UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dengan ancaman pidana kurungan penjara maksimal 12 tahun. (ang/ted)

  • Usai Cacing Ascariasis Dikeluarkan, Dokter Sebut Anak 3 Tahun dari Jember Sudah Bisa BAB Lagi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 April 2025

    Usai Cacing Ascariasis Dikeluarkan, Dokter Sebut Anak 3 Tahun dari Jember Sudah Bisa BAB Lagi Surabaya 16 April 2025

    Usai Cacing Ascariasis Dikeluarkan, Dokter Sebut Anak 3 Tahun dari Jember Sudah Bisa BAB Lagi
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Anak usia tiga tahun asal Kabupaten Jember, Jawa Timur yang perutnya dipenuhi dengan
    cacing ascariasis
    lumbricoides sudah berhasil dioperasi.
    Dokter berhasil mengeluarkan tumpukan cacing sebanyak tiga mangkok kecil.
    Dokter spesialis anak RSD dr Soebandi, dr Ali Sadikin yang merawat pasien tersebut menjelaskan setelah berhasil dioperasi, anak tersebut masih menjalani perawatan selama semingu di rumah sakit.
    “Setelah dioperasi, ditutup ususnya, terus diberi obat anti cacing untuk membasmi sisa yang belum keluar, misal masih ada yang bentuk telur dan larva,” kata Ali pada
    Kompas.com
    Rabu (16/4/2025).
    Menurut dia, pasien tersebut menjalani perawatan di rumah sakit selama satu pekan.
    Ia harus menjalani perawatan hingga sembuh total.
    “Luka operasi sudah bagus, bisa makan, bisa BAB, terus kontrol seminggu lagi,” ucap dia.
    Menurut dia, anak tersebut berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Selama ini, ia diajak neneknya tinggal di Bali.
    “Terus ketika tidak sehat dibawa ke RSD dr Soebandi untuk menjalani perawatan,” ucap dia.
    Selain itu, kata dia, anak tersebut juga sering bermain di dekat tempat pembuangan sampah untuk mencari barang tertentu.
    Kemudian, pola hidup kurang bersih, seperti tidak mencuci tangan saat hendak makan.
    “Sering diajak main di dekat tempat pembuangan sampah. Cari barang yang ada di sekitar tempat sampah,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan perut seorang anak laki-laki berusia 3 tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur membesar hingga tak bisa buang air besar (BAB) selama seminggu.
    Bahkan, anak tersebut juga mengalami sakit perut, kesulitan bernafas dan muntah. Akhirnya, ia dibawa ke RSD dr Soebandi Jember.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banyaknya Cacing Dalam Perut Anak di Jember sampai 3 Mangkuk, Diperkirakan Ada Sejak Usia Setahun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 April 2025

    Banyaknya Cacing Dalam Perut Anak di Jember sampai 3 Mangkuk, Diperkirakan Ada Sejak Usia Setahun Surabaya 16 April 2025

    Banyaknya Cacing Dalam Perut Anak di Jember sampai 3 Mangkuk, Diperkirakan Ada sejak Usia Setahun
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Cacing
    Ascariasis lumbricoides
    yang ada dalam perut anak usia tiga tahun asal
    Kabupaten Jember
    , Jawa Timur, diperkirakan sudah ada sejak sang anak usia setahun.
    Hal itu diprediksi oleh dokter spesialis anak
    RSD dr Soebandi
    , dr Ali Sadikin, yang merawat anak tersebut di rumah sakit.
    Hal ini mengacu pada jumlah cacing yang cukup banyak di dalam perut pasien, yakni hingga mencapai tiga mangkuk kecil.
    “Kalau berapa lama cacing itu masuk kita belum bisa memastikan. Tapi anaknya kan umur tiga tahun, kira-kira kalau sudah bisa jalan dan mulai main tanah, kira-kira sudah umur setahun, jadi cacing mungkin sudah ada sejak usia setahun,” kata dia kepada
    Kompas.com
    pada Rabu (16/4/2025).
    Menurut dia, cacing tersebut awalnya masuk melalui telur yang terdapat dalam makanan atau minuman yang tercemar telur cacing.
    “Atau dari tanah, anak-anak main tanah, ada telurnya bisa masuk,” kata dia. 
    Telur cacing itu, kata dia, menetas di saluran pencernaan dan menjadi larva cacing, sehingga berkembang menjadi cacing yang dewasa.
    “Tempatnya cacing itu di ususnya, semakin banyak cacing akan menyebabkan kompetisi, makanan anak itu akan diserap cacing,” tutur dia.
    Setelah semakin banyak, cacing tersebut akhirnya menumpuk dan menjadi sumbatan di usus anak tersebut. “Sampai penuh sehingga terjadi sumbatan,” ujar dia.
    Dr Ali menilai, proses telur cacing hingga menjadi dewasa dan menumpuk seperti yang dialami pasien tersebut cukup lama.
    “Itu kan lama dari proses menetas hingga menjadi larva dan menjadi cacing dewasa,” ucap dia.
    Dia menyampaikan, anak tersebut datang dengan keluhan perut membesar, tidak bisa makan, dan BAB.
    “Saya merawat anaknya, yang nerima. Saya konsultasikan ke dokter bedah anak. Ternyata harus dioperasi untuk mengeluarkan cacingnya,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan, perut seorang anak laki-laki berusia tiga tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur, membesar hingga tak bisa buang air besar (BAB) selama seminggu.
    Bahkan, anak tersebut juga mengalami sakit perut, kesulitan bernapas, dan muntah.
    Akhirnya, ia dibawa ke RSD dr Soebandi Jember.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cegah Infeksi Cacingan, Ibu: Anak Saya Biasa Minum Obat Cacing 2 Kali dalam Setahun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 April 2025

    Cegah Infeksi Cacingan, Ibu: Anak Saya Biasa Minum Obat Cacing 2 Kali dalam Setahun Surabaya 16 April 2025

    Cegah Infeksi Cacingan, Ibu: Anak Saya Biasa Minum Obat Cacing 2 Kali dalam Setahun
    Tim Redaksi
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Wabah infeksi
    cacing
    kembali menghantui banyak daerah di Indonesia. Rasa ngeri menyelimuti orang tua saat melihat berita anak-anak yang perutnya dipenuhi cacing, hingga harus dioperasi.
    Di tengah kekhawatiran itu, Wahyu Andinia Srika, seorang ibu dari Desa Slempit, Kedamean, Gresik mempunyai cara sendiri untuk menghadapi situasi. Ia tidak panik, justru memilih bersikap tenang dan bijak demi melindungi sang buah hati.
    Sebagai ibu yang setiap hari menemani tumbuh kembang anak, ia tentu tidak bisa menutup mata. Namun, ia memilih untuk tidak larut dalam kecemasan berlebihan.
    “Ya pasti, namanya orang tua pasti khawatir, apalagi banyak yang sudah kena,” tutur Wahyu kepada
    Kompas.com
    , Selasa (16/4/2025).
    Beruntung, tempat tinggalnya memiliki layanan Posyandu yang rutin hadir setiap bulan. Di sana, tidak hanya dilakukan pemantauan tumbuh kembang, tetapi juga pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara berkala.
    “Kalau periksa khusus tidak, karena untungnya setiap bulan ada Posyandu sekaligus
    screening
    kesehatan. Dan bulan ini dapat
    obat cacing
    dari Posyandu,” ujar Wahyu.
    Bahkan, dalam setahun, program pemberian obat cacing dilaksanakan dua kali sebagai langkah pencegahan yang serius.
    Namun, baginya perlindungan anak bukan hanya soal obat. Ia percaya pada pentingnya komunikasi.
    Melalui obrolan sehari-hari, ia menyisipkan pesan-pesan penting soal kebersihan dan cara menjaga diri kepada anaknya yang berusia 4 tahun 5 bulan.
    “Pasti ngobrol dengan pelan-pelan, dari kehidupan sehari-hari. Misalnya lagi main dikasih tahu jangan yang ‘jembrot-jembrotan’. Lalu habis dari luar masuk rumah jangan lupa cuci kaki-tangan. Alhamdulillahnya anak
    ngerti
    ,” tuturnya sambil tersenyum.
    Sebagai orang tua yang juga selektif soal makanan, ia melihat respons positif dari anaknya yang mulai mengerti pentingnya menjaga kesehatan.
    Saat kasus cacingan kembali mencuat, Wahyu Andinia memilih jalan yang menenangkan—mencari informasi dan memahami situasi dari sumber yang bisa dipercaya.
    “Khawatir itu pasti, tapi tidak heboh dan panik sendiri. Karena insya Allah tahulah cara menanganinya
    kayak
    gimana. Cukup tenang juga karena waktu Posyandu ada penjelasan dan dikasih obat. Meski khawatir tapi tetap kalem,” tuturnya.
    Rutinitas menjaga kebersihan kini menjadi perhatian lebih di rumahnya. Ia rajin mengingatkan anak untuk membersihkan diri setiap kali selesai bermain.
    “Kalau itu sudah sehari-hari, terutama setelah dari luar rumah cuci kaki cuci tangan. Sekarang jadi lebih sering untuk mengingatkan,” kata ibu berusia 30 tahun itu.
    Untuk itu ia berharap pemerintah bisa lebih aktif dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, tidak hanya saat Posyandu berlangsung.
    “Dari dinas kesehatan, misal puskesmas itu lebih sering adanya penyuluhan. Tidak hanya pas Posyandu aja, mungkin ada sesi khusus untuk masyarakat melalui puskesmas-puskesmas sekitar,” harapnya.
    Sementara, dr. Nyoman, salah satu dokter yang menangani kasus
    infeksi cacing
    menyebutkan, kebiasaan hidup bersih menjadi kunci utama pencegahan.
    “Ini pasti masuknya (cacing) lewat tangan, sehingga perilaku hidup sehat masih menjadi masalah,” terang dr. Nyoman.
    Kisah terkait infeksi cacing ini ramai terjadi di Jember, Jawa Timur beberapa waktu terakhir. Dimana seorang anak laki-laki berusia 3 tahun harus menjalani operasi darurat karena perutnya dipenuhi cacing.
    Gejala yang dialami cukup berat, perut membesar, tidak bisa buang air besar (BAB) selama seminggu, hingga muntah dan sesak napas.
    Kasus itu ditangani secara serius oleh tim dokter di RSD dr. Soebandi, Jember, Jawa Timur.
    Empat spesialis yaitu bedah anak, parasitologi klinik, anak, dan anestesi, berembuk sebelum mengambil tindakan.
    Saat dilakukan operasi, ditemukan tiga titik sumbatan di usus bocah tersebut.
    Langkah darurat ini menjadi pengingat nyata betapa pentingnya pencegahan sejak dini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Sayur Menumpuk di Malam Hari, Pasar Induk Bondowoso Macet Parah

    Mobil Sayur Menumpuk di Malam Hari, Pasar Induk Bondowoso Macet Parah

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Kemacetan sempat terjadi di sekitar Pasar Induk Bondowoso pada malam hari akibat antrean kendaraan pengangkut sayur.

    Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP dan Damkar Bondowoso, Nanang Dwi Hariyanto, menyebut penyebab utama karena parkir kendaraan yang tidak sesuai kesepakatan.

    “Itu (kegiatan malam) kemarin cuma menata parkir. Karena parkir ada di dua sisi. Kesepakatan bulan-bulan lalu, harusnya di kanan semua, tapi ternyata ada yang di kiri. Akhirnya macet. Ada yang keluar dari pasar, membuat mobilitas ke jalur Situbondo akhirnya terhambat,” kata Nanang pada BeritaJatim.com, Rabu (16/4/2025).

    Menurut data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, setiap malam terdapat sekitar 50 hingga 70 mobil dari luar kota yang datang untuk berdagang sayur.

    Mereka berdagang khususnya antara pukul 19.00 hingga 00.00 WIB. Kemacetan paling parah terjadi antara pukul 19.00 hingga 20.00 WIB.

    Meski demikian, Nanang menyebut seluruh pedagang sayur sangat kooperatif dan bahkan mengusulkan pembentukan paguyuban. Struktur organisasi dengan ketua dan sekretaris pun tengah disiapkan.

    “Alhamdulillah, pedagang sayur semua kooperatif bahkan minta dibentuk paguyuban. Banyak yang mendukung. Mereka datang dari Lumajang, Jember, Banyuwangi, dan Ijen,” jelasnya.

    Untuk mencegah kemacetan terulang, Satpol PP bersama Diskoperindag dan Satuan Lalu Lintas Polres Bondowoso akan rutin melakukan patroli lintas instansi ke depannya. [awi/aje]

  • Terpopuler, UGM siap beri bukti akademik dan inspirasi ucapan Paskah

    Terpopuler, UGM siap beri bukti akademik dan inspirasi ucapan Paskah

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan Rabu untuk disimak, UGM siap hadirkan seluruh bukti akademik Jokowi di pengadilan hingga inspirasi ucapan selamat Paskah 2025. Berikut berita-berita tersebut:

    1.⁠ ⁠UGM siap hadirkan seluruh bukti akademik Jokowi di pengadilan

    Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan siap membuka seluruh dokumen akademik presiden ke-7 RI Joko Widodo selama menempuh pendidikan di kampus itu jika diminta dalam proses hukum di pengadilan.

    Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof. Wening Udasmoro menegaskan bahwa pihaknya memiliki seluruh dokumen pendukung yang menunjukkan Jokowi merupakan mahasiswa sah di kampus tersebut serta telah lulus secara resmi. Baca selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠Megawati paparkan alasan tak perpanjang kontrak dengan Red Sparks

    Atlet voli putri asal Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi memaparkan alasannya tidak memperpanjang kontrak dengan klub Red Spark karena ingin lebih dekat dengan keluarganya di kampung halamannya di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Sebenarnya memutuskan kontrak dengan Red Sparks secara profesional dan saya punya hak untuk memutus kontrak itu, saya ingin dekat dengan keluarga, terutama mama,” kata Megawati. Baca selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠Penggelapan, mitra dapur di Kalibata laporkan Yayasan MBG ke polisi

    Mitra dapur di Kalibata, Jakarta Selatan, melaporkan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN ke Kepolisian terkait dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000.

    Dijelaskan bahwa pada awalnya Ira telah bekerjasama dengan pihak yayasan dan SPPG Kalibata sejak bulan Februari sampai Maret 2025. Pihaknya sudah memasak kurang lebih sebanyak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap. Baca selengkapnya di sini

    4.⁠ ⁠Katy Perry kembali ke Bumi setelah wisata ke luar angkasa

    Penyanyi Katy Perry dan lima wisatawan, semuanya perempuan, mendarat dengan selamat ke Bumi setelah wisata luar angkasa naik roket milik Blue Origin, Selasa pagi waktu setempat.

    Katy Perry menumpang roket tersebut bersama jurnalis Gayle King, filantropis Lauren Sanchez, mantan ilmuwan roket NASA Aisha Bowe, ilmuwan Amanda Nguyen dan produser film Kerianne Flynn, seperti disiarkan People dan Reuters, Selasa. Keenam perempuan itu berwisata naik roket New Shepard, yang dikembangkan oleh Blue Origin untuk wisata luar angkasa. Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠30 inspirasi ucapan selamat Paskah 2025: Sederhana tapi penuh makna

    Hari Paskah tak hanya menjadi momen spiritual yang penuh makna bagi umat Kristiani, tetapi juga waktu yang tepat untuk menyampaikan harapan dan kasih sayang kepada orang-orang terdekat. Berikut inspirasi ucapan Paskah selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Oknum Guru PJOK di Lumajang Lecehkan Siswi SD, Pamer Kemaluan Hingga Ancam Korban Tak Diberi Nilai – Halaman all

    Oknum Guru PJOK di Lumajang Lecehkan Siswi SD, Pamer Kemaluan Hingga Ancam Korban Tak Diberi Nilai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG – J, oknum guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sebuah sekolah dasar negeri di Lumajang, Jawa Timur ditangkap polisi buntut dugaan pelecehan terhadap seorang muridnya.

    Disebut dalam melakukan aksinya pelaku memperlihatkan kemaluannya lewat video call.

    Korban adalah seorang anak perempuan berusia 13 tahun berinisial N.

    Pelaku berinisial J ditangkap polisi di sekolah tempatnya bekerja, Senin (14/5/2025).

    “Pelaku telah ditangkap di sekolahannya oleh Polsek Tempursari, kemudian diserahkan kepada unit Pidter Satreskrim Polres Lumajang,” kata Kasubsi Pidum Sihumas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu ketika dikonfirmasi, Selasa (15/4/2025).

    Kasus tersebut terungkap setelah orang tua korban mendapati adanya video call antara pelaku dengan putrinya. 

    Orang tua korban kaget mengetahui bahwa dalam video tersebut pelaku diduga menunjukkan adegan tak senonoh.

    Pelaku menunjukkan kemaluannya.

    Peristiwa tersebut terjadi beberapa waktu sebelum tersangka ditangkap. 

    “Kasus ini bermula ketika orang tua korban mengetahui adanya video call oknum guru honorer pada anaknya.”

    “Dari situ isi video ada dengan menunjukan kemaluannya, mengetahui kejadian itu orang tua datang ke kepala sekolah,” ujar Untoro.

    Modus Pelaku

    Polisi pun mengungkap modus pelaku dalam menjalankan aksinya.

    Untoro Abimanyu mengatakan, pelaku mengiming-imingi korban akan diberi sejumlah uang apabila menuruti keinginannya.

    “Korban dijanjikan akan diberi uang oleh tersangka,” ucapnya.

    Bukan cuma iming-iming memberikan uang untuk memperdaya korban.

    Pelaku juga mengancaman korban.

    Dalam video rekaman layar pesan singkat melalui WhatsApp antara tersangka dan korban terdapat sebuah pesan ancaman dari tersangka.

    Pelaku mengancam tidak akan memberikan nilai mata pelajaran PJOK apabila aksinya bocor kepada orang lain.

    Ancaman itu pun dijawab iya oleh korban.

    Saat ini, tersangka sudah ditahan di Mapolres Lumajang untuk menjalani proses pemeriksaan.

    Tersangka dijerat dengan UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, Pasal 36 juncto Pasal 45 Ayat (1) UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.

    (Tribunmadura.com/ Erwin Wicaksono/ kompas.com)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Wali Murid di Jember Syok, Pergoki Oknum Guru Olahraga Pamer Alat Vital ke Putrinya lewat Video Call

  • Pernah Disanksi Etik KPK, Nurul Ghufron Lolos Seleksi Calon Hakim Agung

    Pernah Disanksi Etik KPK, Nurul Ghufron Lolos Seleksi Calon Hakim Agung

    Bisnis.com, JAKARTA — Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron lolos seleksi administrasi sebagai calon Hakim Agung Kamar Pidana 2025. Ghufron dinyatakan lolos proses verifikasi berkas administrasi yang dilakukan Komisi Yudisial (KY). 

    Untuk diketahui, KY telah selesai menggelar tahapan seleksi administrasi seleksi calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc Hak Asasi Manusia (HAM) 2025.

    Berdasarkan hasil sidang pleno yang digelar Senin (14/4/2025), terdapat total 161 orang calon Hakim Agung dan 18 calon Hakim Ad Hoc HAM yang lolos ke tahapan berikutnya. 

    Proses seleksi yang dilakukan itu untuk memenuhi pos jabatan lima Hakim Agung Kamar Pidana, tiga Hakim Agung Kamar Perdata, dua Hakim Agung Kamar Agama, satu Hakim Agung Kamar Militer, satu Hakim Agung Kamar Tata Usaha Negara (TUN), lima Hakim Agung Kamar TUN khusus pajak, serta tiga Hakim Ad Hoc HAM di MA. 

    KY mencatat telah menerima 183 pendaftar calon Hakim Agung konfirmasi dan 24 pendaftar calon Hakim Ad Hoc HAM di MA konfirmasi.

    “Namun, KY menyatakan calon yang memenuhi syarat administrasi hanya 161 orang calon hakim agung dan 18 orang calon hakim ad hoc HAM di MA. Seleksi administrasi ini diukur berdasarkan indikator kelengkapan berkas dan kesesuaian persyaratan,” ujar Anggota KY dan Juru Bicara KY Mukti Fajar Nur Dewata dalam konferensi pers daring, dikutip dari siaran pers, Selasa (15/4/2025).

    Secara terperinci, para calon hakim yang lolos seleksi administrasi itu meliputi 68 orang calon Hakim Agung Kamar Pidana, 33 Hakim Agung Kamar Perdata, 40 Hakim Agung Kamar Agama, 7 Hakim Agung Kamar Militer, 4 Hakim Agung Kamar Tata Usaha Negara (TUN), 9 Hakim Agung Kamar TUN khusus pajak, serta 18 Hakim Ad Hoc HAM di MA. 

    Para calon Hakim Agung dan Hakim Ad Hoc HAM MA itu kini dapat mengikuti seleksi kualitas yang akan digelar 29-30 April 2025. Seleksi kualitas itu meliputi tes menulis makalah di tempat, studi kasus hukum, studi kasus KEPPH serta tes objektif.

    Berdasarkan profesinya, para calon Hakim Agung yang lolos seleksi administrasi itu berasal dari hakim karier sebanyak 125 orang, akademisi (12 orang), advokat (7 orang), hakim ad hoc (5 orang), dan lainnya (12 orang). 

    Ghufron adalah Dosen Hukum Universitas Jember yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua KPK 2019-2024. Dia dinyatakan lolos seleksi administrasi untuk Hakim Agung Kamar Pidana. 

    Sementara itu, calon Hakim Ad Hoc HAM di MA yang lolos administrasi berasal dari profesi advokat sebanyak 6 orang, akademisi 5 orang, hakim ad hoc 4 orang, hakim 1 orang, dan lainnya 2 orang.

    Adapun Ghufron dan koleganya, Nawawi Pomolango, Alexander Marwata dan Johanis Tanak telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai pimpinan KPK jilid V pada akhir 2024 lalu. Hanya Johanis Tanak, yang berlatar belakang jaksa, berhasil melanjutkan periode kedua kepemimpinan di lembaga antirasuah untuk lima tahun ke depan. 

    Ghufron sebelumnya ikut menjalani seleksi calon pimpinan KPK oleh panitia seleksi (pansel), yang dipimpin Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh. Namun, akademisi itu gagal lolos pada tes profile assessment yang menyisakan hingga 20 orang calon pimpinan dan 20 calon dewan pengawas KPK. 

    Berdasarkan catatan Bisnis, Ghufron pernah dinyatakan terbukti melanggar etik berdasarkan vonis Majelis Etik Dewas KPK. Sanksi yang dijatuhkan ke Ghufron terkategorikan sedang, berupa teguran tertulis. 

    Pimpinan periode 2019-2024 itu terbukti menyalahgunakan pengaruh untuk kepentingan pribadi sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (2) huruf b Peraturan Dewas (Perdewas) KPK No.3/2021. Kasus yang menjeratnya lantaran pernah menghubungi Sekjen Kementan saat itu, Kasdi Subagyono, terkait dengan mutasi salah satu pegawai di kementerian tersebut. 

    “Menjatuhkan sanksi sedang kepada terperiksa teguran tertulis yaitu agar terperiksa tidak mengulangi perbuatannya dan agar terperiksa selaku pimpinan KPK senantiasa menjaga sikap dan perilaku dengan menaati dan melaksanakan kode etik dan kode perilaku,” ujar Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean, Jumat (6/9/2024).