kab/kota: Jember

  • Masuk Kerja Usai Diberitakan Bolos ke Malaysia, Plh Sekretaris Dinkes Jember Pasrah Dapat Sanksi

    Masuk Kerja Usai Diberitakan Bolos ke Malaysia, Plh Sekretaris Dinkes Jember Pasrah Dapat Sanksi

    Liputan6.com, Jember – Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember dr Koeshar Yudyarto akhirnya muncul sehari setelah diberitakan bolos kerja. Ia mengakui sejak hari Selasa (15/04/2025) hingga Rabu (16/04/2025) memang pergi ke Malaysia, bukan untuk urusan pekerjaan.

    “Kami (saya) ada tugas studi dari kampus untuk presentasi internasional,” ujar dr Koeshar secara singkat saat saat dikonfirmasi, Sabtu (19/4/2025)

    Sebelumnya, dr Koeshar langsung ikut mendampingi bupati dan wabup Jember pada rapat paripurna yang digelar DPRD Jember pada hari Kamis (17/04). Selain sebagai Sekretaris Dinkes, dr Koeshar untuk sementara waktu juga ditunjuk menjadi Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Jember, menggantikan pejabat definitif, dr Hendro yang sejak akhir bulan puasa lalu izin cuti untuk umroh ke tanah suci.

    Koeshar membenarkan, pergi ke luar negeri selama dua hari, sejak hari Selasa (15/04/2025). “Acaranya sehari, tapi kita harus siapkan sehari sebelumnya,” tuturnya.

    Koeshar enggan menanggapi terkait sorotan terhadap dirinya yang disebut melanggar disiplin ASN karena bolos kerja selama 2 hari dan malah pergi ke luar negeri tanpa izin atasan. Ia mengaku menyerahkan masalah ini kepada Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jember. 

    “Untuk selanjutnya kami serahkan kepada BKPSDM,” jawabnya. 

    Sebelumnya, Kepala BKPSDM Jember, Sukowinarno menyebut, akibat bolosnya dr Koeshar, sekitar 2 ribu pegawai -baik ASN maupun non ASN- Dinkes Jember terlambat mendapat gaji. Karena itu, BKPSDM disebut akan melakukan terobosan agar gaji pegawai Dinkes Jember bisa segera cair.

     

    Menyedihkan, Bocah 12 Tahun berbobot Hanya 8,5 Kilogram

  • Seorang Warga Jember Mati Bersimbah Darah di Rumah Nenek

    Seorang Warga Jember Mati Bersimbah Darah di Rumah Nenek

    Jember (beritajatim.com) – Pria berinisial ML (29), warga Dusun Loncatan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, ditemukan mati dalam keadaan bersimbah darah di lantai rumah kontrakan sang nenek, Sutama (65), di Dusun Krajan, Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Jember, Minggu (20/4/2025).

    ML ke Jenggawah sendirian untuk menjenguk Sutama yang sakit. Tiba sekitar pukul delapan pagi, dia sempat ditawari sarapan oleh neneknya.

    Namun ML tidak begitu berminat dan memilih masuk ke dalam kamar. Sutama pun pergi ke rumah tetangga dan baru pulang dua jam kemudian.

    Lampu kamar sang cucu padam, saat Sutama datang. Tak curiga, dia masuk ke kamar untuk menyalakan lampu dan menawarkan makananan kepada ML.

    Namun betapa terkejutnya Sutama. Begitu lampu menyala, dilihatnya ML tergeletak di lantai dengan genangan darah.

    Sutama menjerit bergegas ke rumah tetangga untuk memberitahu keadaan ML. Tetangga berdatangan untu kemudian melaporkannya kepada polisi.

    Tim Inafis Satreskrim Polres melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengamankan sebuah pisau berlumur darah di dekat jenazah ML. “Ada sayatan di leher korban,” kata Kepala Polisi Sektor Jenggawah Ajun Komisaris Eko Basuki Teguh Argowibowo.

    Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dan kerusakan barang di sekutar korban. “Ini kejadian bunuh diri,” kata Eko. Soal motif bunuh diri, masih perlu pendalaman. [wir]

  • Duh! Tarif Impor Trump Bikin Ukuran Tempe di Indonesia Makin Kecil

    Duh! Tarif Impor Trump Bikin Ukuran Tempe di Indonesia Makin Kecil

    Jember, Beritasatu.com – Harga kedelai di Jawa Timur naik dampak dari tarif impor Amerika Serikat yang diberlakukan Presiden Donald Trump. Menyisiati mahalnya harga kedelai, perajin tempe mulai memperkecil ukuran produknya.

    Perajin tempe di Jalan Ciliwung, Kecamatan Patrang, Jember memilih tidak menaikkan harga jual meski kedelai makin mahal. Mereka memperkecil ukuran tempe yang diproduksi.

    Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, Minggu (20/4/2025), harga kedelai impor di Jawa Timur saat ini mencapai Rp 9.867 per kilogram. Padahal dua pekan lalu harganya masih sekitar 8.500 per kilogram. 

    Kenaikan ini terjadi sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru Amerika.

    “Dampak ekonomi global sekarang imbasnya sampai ke perajin tempe seperti saya, kata seorang perajin tempe di Jember Mohammad Sholeh.

    Sholeh masih mempertahankan harga jual tempe di pasaran sekitar Rp 2.500 hingga Rp 20.000 sesuai dengan ukuran, meski kedelai makin mahal. Hanya saja ukuran produknya diperkecil.

    Sholeh dan sejumlah perajin tempe di Jember resah apabila harga kedelai impor terus naik, usaha mereka terancam gulung tikar.

    “Kasihan para perajin tempe yang kecil, pasti dampaknya luar biasa, teapi semoga saja masih bisa terus bertahan dan harga kedelai bisa kembali normal,” ujarnya.

  • Kecelakaan di Jalan Raya Brantas Jombang: Erwin Tewas, Irfan Luka Serius

    Kecelakaan di Jalan Raya Brantas Jombang: Erwin Tewas, Irfan Luka Serius

    Jombang (beritajatm.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Brantas, Dusun Plumpang Kulon, Desa Daditunggal, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, pada Sabtu malam (19/4/2025) sekitar pukul 20.40 WIB. Insiden ini melibatkan dua sepeda motor dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia di tempat kejadian.

    Korban meninggal dunia diketahui bernama Erwin Wisambudi (32), warga Dusun Kalimati, Desa Gedongombo, Kecamatan Ploso, Jombang. Saat kejadian, Erwin mengendarai sepeda motor Honda Vario putih dengan nomor polisi L-4605-Y.

    Sementara itu, pengendara motor lainnya, Irfan (27), warga Desa Gludug, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, mengalami luka-luka. Irfan yang mengendarai Honda Vario hitam bernomor polisi P-5436-HA, saat ini dirawat intensif di RSUD Ploso.

    Menurut informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi saat Irfan melaju dari arah timur ke barat. “Diduga karena kurang konsentrasi, kendaraan tersebut oleng ke kanan dan bertabrakan dengan motor yang dikendarai Erwin dari arah berlawanan,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Siswanto, Minggu (20/4/2025).

    Benturan yang terjadi disebut sangat keras oleh dua orang saksi mata, Budi Utomo (35) dan Mohamad Alpin (24), keduanya warga Dusun Plumpang Kulon. Mereka berada tak jauh dari lokasi saat tabrakan terjadi. “Benturannya sangat keras,” ungkap keduanya kepada petugas.

    Kerugian materiil dari insiden tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp500.000. Sementara itu, pihak kepolisian dari Unit Laka Lantas Polres Jombang telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta membawa kedua korban ke rumah sakit. Hingga saat ini, kasus kecelakaan tersebut masih dalam proses penanganan lebih lanjut. [suf]

  • Ketua Fraksi Nasdem Pimpin Evakuasi Mobil Nyemplung Sungai di Jember Dini Hari

    Ketua Fraksi Nasdem Pimpin Evakuasi Mobil Nyemplung Sungai di Jember Dini Hari

    Jember (beritajatim.com) – David Handoko Seto, Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, memimpin evakuasi sebuah mobil yang masuk ke sungai, Sabtu (19/4/2025) dini hari.

    Ponselnya berdering saat David baru keluar dari Pendapa Wahyawibawagraha kurang lebih pukul 00.00 WIB. Dia baru saja selesai rapat membahas rencana uji coba penerbangan Jember-Jakarta dengan Bupati Muhammad Fawair.

    Seseorang yang memperkenalkan diri bernama Maman, warga Kebonagung Jember, meminta bantuannya untuk mengevakuasi mobilnya, Daihatsu Xenia bernopol P 1734 AG, yang terperosok ke dalam sungai di Kecamatan Mayang.

    David langsung memerintahkan anak buahnya di Baret Rescue, sebuah unit relawan kemanusiaan di bawah Partai Nasdem, untuk mengevakuasi. “Saya sendiri waktu itu belum tahu kondisi kendaraannya,” katanya.

    Bertemu David, Maman bercerita, bahwa kecelakaan terjadi saat mobilnya yang tengah ditumpangi bersama keluarga melaju dari arah Kecamatan Silo menuju ke pusat kota Jember. “Ada delapan orang di dalam mobil yang meluncur dari Kabupaten Banyuwangi,” kata David.

    Kurang lebih 200 meter dari Markas Kepolisian Sektor Mayang, sebuah mobil Xpander di depan Xenia yang dikendarai Mamang berusaha mendahului kendaraan lain. Maman pun mengikuti manuver mobil di depannya untuk bergiliran mendahului kendaraan tersebut.

    Namun tanpa diduga, ternyata ada pengendara sepeda motor Vario yang melaju pula di depan kendaraan itu. Kecelakaan tak bisa dielakkan. Mobil Maman menyenggol bagian belakang Vario.

    Sang pengendara Vario terpelanting. Sementara mobil Xenia yang dikendarai Maman melompati bahu jalan dan masuk ke dalam sungai di depan BMT Sidogiri Mayang.

    Pengendara Vario dievakuasi ke puskesmas. “Iformasi yang saya terima semalam, korban tidak apa-apa kendati sempat dilarikan ke puskesmas terdekat,” kata David.

    Semua anggota keluarga Maman juga dievakuasi. Sebagian dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulance. Sebagian lagi dititipkan ke rumah warga.

    Sementara itu urusan evakuasi mobil dari sungai berkedalaman dari tepi jalan kurang lebih 10 meter tak semudah membalikkan telapak tangan. Malam sangat gelap, karena tidak ada cahaya penerangan. Posisi dinding sungai ke jalan raya pun tegak lurus, tidak landai.

    Baret Rescue menggunakan dua unit Jeep untuk menarik Xenia dari sungai. Setelah berusaha keras sejak pukul 01.15, David dan kawan-kawan berhasil menarik mobil itu pada pukul 03.30 WIB.

    “Alhamdulillah, evakuasi berhasil diselesaikan dan mobil diparkir sementara di tepi jalan sebelum nantinya dibawa ke bengkel,” kata David. [wir]

  • Video: Penampakan Cacing di Usus Bocah 3 Tahun di Jember

    Video: Penampakan Cacing di Usus Bocah 3 Tahun di Jember

    Jakarta – Seorang bocah berusia 3 tahun di Jember, Jawa Timur, mengeluh sulit buang air besar (BAB) yang membuat perutnya membesar. Setelah diperiksa, ternyata ada cacing bersarang di ususnya.

    Kasus ini pertama kali dimuat di jurnal medis Journal of Medical Case Report. Bocah itu dilarikan ke RSD dr Soebandi, Jember dengan keluhan konstipasi dan perut kembung selama 3 hari.

    (/)

  • Kata Pakar Parasitologi soal Temuan Cacing di Usus Bocah 3 Tahun di Jember

    Kata Pakar Parasitologi soal Temuan Cacing di Usus Bocah 3 Tahun di Jember

    Jakarta

    Seorang anak berusia 3 tahun di Jember, Jawa Timur, dibawa ke rumah sakit karena perutnya membengkak dan sulit buang air besar (BAB). Setelah diperiksa, ternyata ada cacing gelang memenuhi perutnya.

    Menanggapi kasus tersebut, pakar parasitologi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya Vella Rohmayani mengatakan cacing ascaris lumbricoides di dalam usus bocah tersebut termasuk soil transmitted helminth (STH), karena parasit ini dapat menyebar atau menular melalui perantara tanah yang terkontaminasi oleh telur maupun larva cacing.

    “Cacing gelang atau dikenal dengan nama ilmiah Ascaris lumbricoides, termasuk golongan Nematoda usus. Cacing ini merupakan salah satu jenis cacing STH yang paling sering menginfeksi manusia,” ujar Vella dalam keterangannya dikutip Jumat (18/4/2025).

    Cacing parasit STH ini menginfeksi seseorang saat bersentuhan atau melakukan kontak langsung dengan tanah. Selain itu terdapat beberapa faktor yang menyebabkan risiko penularan penyakit ini yaitu kondisi sanitasi yang kurang baik, pola hidup yang kurang bersih dan kurangnya pengetahuan masyarakat.

    Infeksi juga bisa terjadi ketika tidak sengaja menelan telur maupun larva cacing bersama makanan atau minuman yang dikonsumsi. Selain itu kebiasaan tidak mengenakan alas kaki juga bisa menjadi faktor risiko karena cacing dapat menembus kulit dan masuk ke dalam tubuh.

    “Anak-anak menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi parasite ini, karena mereka memiliki kecenderungan bermain pasir, bermain tanpa alas kaki dan sering kali kurang menjaga kebersihan tangan atau jarang mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan atau melakukan aktivitas lainnya,” jelas Vella.

    Infeksi Ascaris lumbricoides dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang serius terutama jika menyerang anak-anak, seperti menyebabkan gangguan pencernaan yang dapat berujung pada gangguan pola pertumbuhan, anemia dan kekurangan gizi.

    (kna/kna)

  • Kecelakaan Hari Ini di Lumajang: Sopir Meninggal Bus Tiba-tiba Menabrak Pohon, Ada Pertanda Keluhan

    Kecelakaan Hari Ini di Lumajang: Sopir Meninggal Bus Tiba-tiba Menabrak Pohon, Ada Pertanda Keluhan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kecelakaan terjadi di wilayah Lumajang, Jawa Timur, melibatkan bus jurusan Jember – Surabaya Ladju yang tiba-tiba menabrak pohon.

    Kejadian kecelakaan terjadi tepatnya di ruas jalan nasional Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025).

    Kecelakaan tersebut turut merenggut nyawa sang sopir bernama M Sholihin (56).

    Bus dengan nomor polisi N 7611 UW itu kemudian terhenti berada di halaman seorang warga yang berada di pinggir jalan. 

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Lumajang Ipda Dendy Cucu menjelaskan peristiwa kecelakaan terjadi diduga lantaran sopir menghembuskan nafas terakhir saat mengemudi. 

    “Pengemudi punya riwayat penyakit dalam,” ujar Dendy ketika dikonfirmasi.

    “Sebelum kecelakaan, memang yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung,” sambungnya.

    Kejadian kecelakaan ini bermula saat bus Ladju berwarna putih biru itu melaju dari Jember menuju Lumajang. 

    Usai keluar dari Terminal Minak Koncar Lumajang, tiba-tiba bus masuk ke SPBU Kedungjajang. 
     
    Sesaat setelah keluar dari terminal, kernet diketahui mendapati sang sopir mengeluhkan kondisi badannya. 

    Bus kemudian putar balik menuju terminal. Saat bus sampat di terminal, rencananya seluruh penumpang akan diturunkan dan dioper ke bus yang lain.

    Takdir berkata lain, sebelum sampai ke terminal, sopir sudah meninggal dunia hingga kecelakaan tak bisa dihindarkan. 

    Pengemudi diketahui bernama M Sholihin (56) warga Jember, Jawa Timur. 

    “Jadi kernet atau kondektur dari bus ini adalah adik dari pengemudi. Dia menjelaskan jika kakaknya tersebut memang memiliki riwayat penyakit,” jelas Dendy. 

    Polisi mengkonfirmasi tidak korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Kondisi muatan bus saat kejadian berlangsung tidak banyak penumpang.

    Warga di jalan raya juga tidak ada yang menjadi korban akibat peristiwa tersebut

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • PT KAI Daop 4 Semarang Siapkan 90 Ribu Tiket Pada Libur Panjang

    PT KAI Daop 4 Semarang Siapkan 90 Ribu Tiket Pada Libur Panjang

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – PT Kereta Api Indonesia Daop 4 Semarang siapkan 90 ribu tiket pada libur panjang Wafat Yesus Kristus dan Paskah.

    Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan mulai Kamis, 17 April hingga Minggu, 20 April 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang menyiapkan sebanyak 90.094 tiket kereta api atau rata-rata 22.524 tiket per hari untuk masyarakat yang ingin bepergian dengan moda transportasi kereta api.

    “KAI Daop 4 Semarang mengoperasikan sebanyak 33 perjalanan kereta api per hari yang berangkat dari stasiun wilayah Daop 4 Semarang, dengan tujuan ke berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, Surabaya, Purwokerto, Tegal, Solo, Madiun, Jember hingga Banyuwangi,” ujarnya, Kamis (17/4/2025).

    Menurutnya, terdapat  62 perjalanan KA yang melintas di wilayah Daop 4 Semarang. 

    Total terdapat 95 perjalanan kereta api penumpang per hari yang beroperasi selama periode empat hari long weekend tersebut.

    Lanjutnya, pada pukul 09.00 WIB,  mencatat sebanyak 50.105 tiket telah terjual untuk periode libur panjang, atau rata-rata 12.526 tiket per hari.

    Tingkat penjualan tiket mencapai 56 persen, KAI mengimbau masyarakat untuk segera melakukan pemesanan.

    “Masih banyak tiket yang tersedia. Kami mengajak masyarakat untuk segera merencanakan perjalanannya dan membeli tiket melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, atau kanal resmi lainnya yang telah bekerja sama dengan KAI,” jelasnya.

    Ia menuturkan peningkatan mobilitas masyarakat diprediksi akan terus terjadi, dengan estimasi jumlah penumpang yang diberangkatkan dari wilayah Daop 4 Semarang mencapai lebih dari 20 ribu orang pada hari. 

    “Kepadatan keberangkatan penumpang  akan berlangsung pada Jumat, 18 April dan Minggu, 20 April 2025, dengan jumlah penumpang yang diberangkatkan mencapai lebih dari 21 ribu orang per hari,” tandasnya.(rtp)

     

     

     

  • Sopir Meninggal Saat Mengemudi, Bus Nyungsep ke Halaman Rumah di Lumajang

    Sopir Meninggal Saat Mengemudi, Bus Nyungsep ke Halaman Rumah di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal menimpa sebuah bus Ladju jurusan Banyuwangi–Surabaya di jalan nasional wilayah Desa Kedungjajang, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025). Bus bernopol N 7611 UW tersebut oleng dan menghantam pohon hingga terperosok ke halaman rumah warga. Diduga, insiden terjadi akibat sopir yang meninggal dunia saat mengemudi.

    Sopir bus bernama Sholihin (56), warga Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, sempat mengeluhkan kondisi tubuhnya sebelum memutuskan untuk memutar balik bus ke terminal. Salah satu penumpang, Beni, mengungkapkan bahwa bus semula berangkat dari Terminal Minak Koncar Lumajang dengan tujuan Surabaya namun tiba-tiba masuk ke SPBU dan kemudian berputar arah.

    “Ini busnya dari terminal mau ke Surabaya, terus kok masuk ke pom bensin, ini saya kira mau isi solar tapi ternyata putar balik. Habis itu oleng jalannya, dan akhirnya nabrak,” terang Beni di lokasi kejadian.

    Kenek bus, Hariyanto, menjelaskan bahwa sopir merasa tidak enak badan setelah keluar dari terminal dan berniat membawa bus kembali agar penumpang dipindah ke kendaraan lain. Bus saat itu mengangkut 12 penumpang.

    “Jadi rencananya itu sopir ini mau putar balik karena nggak enak, penumpangnya mau dipindah bus lain. Tadi kalau bisa sampai ya semuanya selamat nggak sampai ada tabrakan,” jelas Hariyanto.

    Sayangnya, sebelum berhasil kembali ke terminal, Sholihin meninggal dunia di balik kemudi, membuat kendaraan kehilangan kendali dan menabrak pohon di pinggir jalan.

    Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang, Ipda Dendy Cucu, membenarkan korban memiliki riwayat penyakit jantung. “Nah, ini sopir busnya meninggal dunia saat mengemudi, memang yang bersangkutan ini memiliki riwayat penyakit jantung,” ungkapnya.

    Tidak ada korban jiwa dari penumpang dalam insiden tersebut, namun para penumpang mengalami kepanikan akibat kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba. [has/beq]