kab/kota: Jember

  • Bupati Fawait Ibarat Sekali Dayung Lampaui Dua Tiga Pulau di Amerika

    Bupati Fawait Ibarat Sekali Dayung Lampaui Dua Tiga Pulau di Amerika

    Jember (beritajatim.com) – Ibarat peribahasa ‘Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui’. Itulah yang dilakukan Muhammad Fawait, Bupati Jember, Jawa Timur, selama di Amerika Serikar, 8-15 Juni 2025.

    Tak hanya berbicara di podium acara North American Productivity Workshop (NAPW) XII, di Virginia Tech Research Center di Arlington, Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat, 11 Juni 2025, Fawait juga memperkenalkan potensi cerutu dan kopi di Jember.

    NAPW XII adalah kegiatan konferensi dua tahunan yang digelar Internasional Society for Efficiency and Productivity Analysis (ISEAPA), sebuah organisasi masyarakat internasional yang mempromosikan dan menyebarluaskan studi penelitian teoritis dan terapan yang membahas pengukuran, analisis, dan peningkatan produktivitas dan komponen-komponennya, khususnya inovasi dan efisiensi.

    Dalam kesempatan tersebut, Fawait akan mempresentasikan makalah berjudul Unlocking Efficiency in Indonesia’s Palm Oil Industry: A Study on Inefficiency and Production Risks, pada 11 Juni 2025.

    Dia tak sendirian. Presentasi akan dilakukan bersama pengajar Universitas Airlangga Surabaya, yakni Haura Azzahra Tarbiyah Islamiya, Dyah Wulan Sari, Widya Sylviana, dan Dian Enggar Lintang Pertiwi. Fawait memang tengah menempuh kuliah doktoral di Unair.

    “Meski ini agenda pribadi, Insya Allah saya akan mengunjungi beberapa tempat untuk melihat peluang produk Jember,” kata Fawait, sebagaimana dilansir Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember, Jumat (12/6/2025).

    Sementara itu Ketua Umum Rumah Cinta Dima Ahyar mengapresiasi kunjungan Bupati Fawait ke Amerika Serikat. “Beliau adalah Bupati Jember pertama yg diundang sebagai pembicara dan berpartisipasi dalam internasional conference,” katanya.

    Dima meyakinkan bahwa Fawait berangkat ke Amerika Serikat dengan menggunakan anggaran pribadi dan melalui tata cara, mekanisme, dan prosedur ketentuan perundangan yang berlaku. “Saya juga mengapresiasi Gus Fawait yang akan mengunjungi beberapa tempat untuk melihat peluang produk atau komoditi unggulan Jember seperti cerutu dan kopi serta produk lainnya,” katanya.

    Rumah Cinta adalah organisasi kemasyarakatan yang turut andil dalam pemenangan pasangan Muhammad Fawait dan Djoko Susanto dalam pilkada tahun lalu. [wir]

  • Railfans PT KAI Daop 9 Jember Kampanyekan Antipelecehan Seks di Kereta Api

    Railfans PT KAI Daop 9 Jember Kampanyekan Antipelecehan Seks di Kereta Api

    Jember (beritajatim.com) – Komunitas Railfans atau penggemar kereta api dan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengampanyekan antipelecehan seksual pengguna moda transportasi kereta api.

    Ketua Komunitas Railfans Jember Ambang Hari Laksono mengatakan, sejumlah kasus pelecehan sesksual di stasiun dan kereta api masih menimpa penumpang perempuan.

    “Kami ingin mengedukasi seluruh penumpang maupun masyarakat agar kita bersama-sama menumpas tindakan pelecehan seksual di kereta api maupun di transportasi umum lainnya,” katanya.

    Ambang bersyukur Unit Corporate Social Responsibility PT KAI Daop 9 mau bekerja sama menyelenggarakan acara gelar wicara bertajuk ‘Membangun Wanita Berdikari yang Nyaman Bertransportasi Kereta Api’, di halaman Stasiun Jember, Rabu (11/6/2025).

    Acara itu dihadiri Wakil Bupati Jember Djoko Susanto dan ditandai dengan penandatanganan Petisi Antipelecehan Seksual. Selain Wabup Djoko, perwakilan kepolisian dan TNI juga menandatangani petisi tersebut.

    “Perjalanan seorang wanita sendirian tak selalu tentang destinasi, tapi juga tentang rasa aman yang menyertai. Banyak perempuan yang merasa cemas saat bepergian sendiri. Rentan terhadap gangguan fisik bahkan tekanan psikologis. Ketika ruang publik tak ramah, maka kemandirian pun terbatas,” kata Djoko dalam pidatonya.

    Djoko kemudian bercerita tentang anak perempuannya pergi ke Kalimantan untuk menengoknuya seorang diri. “Satu hal saya ingin mengajari anak saya tentang kemandirian.Tapi di sisi lain, saya sebagai orang tua ingin memastikan bahwa perjalanan anak saya aman dari gangguan siapapun,” katanya.

    Maka tanpa sepengetahuan sang anak, Djoko memerintahkan seseorang untuk mengawasi selama perjalanan kereta api dan menuju bandara. “Alhamdulillah sampai di tempat saya dengan aman,” katanya.

    Djoko berharap inisiatif PT KAI dan railfans ini bisa dikembanhkan di ruang-ruang publik lain di Kabupaten Jember. “Itu adalah tugas kami. Tentunya dengan melibatkan semua stakeholder dan masyarakat,” katanya.

    Sementara itu, Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro mengatakan, ada sejumlah perangkat yang dipasang untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang, terutama perempuan.

    “Kami sudah memiliki CCTV, baik di stasiun maupun di dalam kereta api, dan semuanya dalam kondisi aman. Lalu untuk petugas kereta api, kami ada Polsuska yang selalu mengamankan perjalanan kereta api,” kata Cahyo.

    Selain itu, PT KAI Daop 9 mempunyai fitur baru yang lebih ramah terhadap wanita. “Namanya female seat map. Jadi penumpang wanita ini dapat memilih tempat duduk bersebelahan dengan sesama penumpang wanita. Jadi ini untuk menjamin rasa aman. Ini bisa diakses melalui aplikasi,” kata Cahyo.

    Pelaku pelecehan seksual akan dilarang menggunakan kereta api. “Pada 2024 ada satu orang penumpang yang di-black list. Penumpang tersebut dilaporkan ke pihak berwajib oleh korban dan kami melakukan pendampingan,” kata Cahyo. [wir]

  • Gunung Raung di Jatim Erupsi 1.000 Meter, Wisatawan Dilarang Bermalam di Sekitar Kawah

    Gunung Raung di Jatim Erupsi 1.000 Meter, Wisatawan Dilarang Bermalam di Sekitar Kawah

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Raung yang ada di Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Jatim, mengalami beberapa kali erupsi sejak Kamis dini hari (12/6/2025). Erupsi Gunung Raung pertama terjadi pada pukul 00.55 WIB, dengan kolom abu letusan mencapai 1.000 meter. Erupsi kedua terjadi pada pukul 02.05 WIB, kemudian pukul 03.00 WIB. Erupsi selanjutnya terjadi pada pukul 04.30 WIB, dan terakhir terjadi pada pukul 04.41 WIB, dengan kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.332 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Petugas Pos Pantau Gunung Raung Mukijo dalam laporan tertulisnya mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ruang untuk waspada, dilarang mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km dan menuruni kaldera, serta diimbau untuk tidak bermalam di kawasan kawah.

    Sepanjang 2025, Gunung Raung di Jatim tercatat sudah meletus sebanyak 12 kali. Hingga hari ini, Kamis, 12 Juni 2025, pukul 06.33 WIB, Gunung Raung masih berstatus Waspada (Level II).

     

     

  • Wabup Jember: Tidak Ada yang Memberitahu Saya Bupati ke Amerika

    Wabup Jember: Tidak Ada yang Memberitahu Saya Bupati ke Amerika

    Jember (beritajatim.com) – Djoko Susanto, Wakil Bupati Jember, Jawa Timur, mengaku tahu kepergian Bupati Muhammad Fawait ke Amerika Serikat dari media massa. Sama sekali tidak ada pemberitahuan dari siapapun soal posisi Bupati Fawait di Amerika Serikat.

    “Sampai hari ini tidak ada pemberitahuan kalau Bupati sedang bepergian ke luar negeri, baik itu dari Bupati sendiri maupun dari Sekretaris Daerah,” kata Djoko saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, di kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Rabu (11/6/2025).

    Bupati Fawait mengantongi izin Menteri Dalam Negeri Tito untuk mempresentasikan research paper dalam kegiatan North American Productivity Workshop (NAPW) XII, di Arlington, Negara Bagian Virginia, 8-15 Juni 2025.

    Hermanto Rohman, pengajar Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember mengatakan, Wabup Djoko memiliki kewenangan atributif. “Kalau bupati berhalangan sementara, tugasnya akan dijalankan wakil bupati. Tidak perlu surat, karena kewenangan atributif,” katanya.

    Djoko sepakat, pemerintahan Jember tidak boleh dibiarkan tanpa kepemimpinan tertinggi. “Cuma problemnya, saya tidak bisa berkomentar karena tidak diberitahukan secara layak, baik oleh Bupati maupun Sekda (jika Bupati Fawait berada di Amerika Serikat),” katanya.

    “Tentu kalau cara-cara kedinasan, ya Bupati kalau meninggalkan tempat, seharusnya memberitahukan: ‘Eh, Pak Djoko, saya mau ke luar negeri, tolong ya kantornya dijaga”. Atau kalau tidak sempat, mestinya Sekda memberitahukan,” kata Djoko.

    Djoko sempat memanggil Pejabat Sekretaris Daerah Jupriono dan Inspektur Ratno Cahyadi Sembada untuk meminta penjelasan siang tadi. Namun ternyata dua pejabat tersebut sedang berada di luar kota.

    Hal ini semakin membuat Djoko heran. “:Kalau memang betul Bupati hari ini di luar negeri, mereka pergi ke luar kota ini atas perintah siapa atau atas izin siapa? Ini kan hal-hal yang menyedihkan. Seharusnya tidak terjadi hal-hal seperti ini. Mari kita bekerja itu sesuai sesuai dengan aturan yang ada,” katanya.

    “Ini urusan pemerintahan. Urusan pemerintahan itu ya urusan administrasi. Urusan administrasi itu ya urusan persuratan, urusan tulis-menulis. Jadi bukan urusan ngerumpi,” kata Djoko.

    Sebelumnya, Pejabat Sekda Jember Jupriono mengatakan, semua sudah diurus sesuai prosedur oleh Bagian Tata Pemerintahan. “Yang jelas semua mekanisme sudah dilalui, dan posisi-posisi tugas berjalan seperti biasa. Kita taat norma dan pemerintah atasan,” katanya.

    Persoalan ini semakin mempertegas perselisihan antara Bupati Fawait dan Wabup Djoko Susanto sejak dilantik pada 20 Februari 2025. Dalam beberapa kali kesempatan, Djoko tidak pernah dilbatkan dalam diskusi pengambilan keputusan. Bahkan dalam dua kali sidang paripurna DPRD Jember, Fawait lebih suka menugaskan Sekretaris Daerah untuk hadir mewakilnya daripada menugasi Djoko. [wir]

  • Wakil Ketua DPRD Jember Kritik Watak Oportunis Birokrasi

    Wakil Ketua DPRD Jember Kritik Watak Oportunis Birokrasi

    Jember (beritajatim.com) – Widarto, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyebut birokrasi cenderung berwatak oportunis. Ini yang membuat kepala daerah harus berhati-hati.

    Hal ini disampaikan Widarto, dalam acara diskusi publik Cangkruk dan Berpikir (Cangkir) bertema reformasi birokrasi, yang digelar Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (11/6/2025).

    “Saya masih merenungi, apakah memang itu seharusnya atau itu watak yang keliru. Saya melihatnya birokrasi itu sangat oportunis. Kalau bahasa kasarnya, menjilatnya luar biasa,” kata pria yang juga menjabat Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Jember ini.

    Birokrasi cenderung menyenangkan pimpinan kendati keliru. “Disuruh apa saja padahal salah, ya ‘siap laksanakan pimpinan’. Padahal tahu kalau itu salah,” kata Widarto.

    Di sinilah Widarto menilai perlunya kepemimpinan yang tidak saja kuat, tapi juga konsisten dan memberikan keteladanan. “Karena watak birokrasi tidak berani menentang, maka kalau pemimpinnya keliru mengambil kebijakan, akan dilaksanakan saja,” katanya.

    Widarto menyarankan pemimpin pemerintahan yang terpilih melalui proses politik seperti bupati untuk berhati-hati jika tidak memiliki latar belakang birokrasi. Mereka akan mudah ditelikung birokrat yang telah berpuluh-puluh tahun bekerja menggeluti bidang yang sama.

    “Bupati kadang-kadang tidak detail membaca semuanya. Kalau tidak hati-hati, kita bisa yang keliru. Karena apa? Prinsip dari birokrasi tadi: wataknya oportunis, pokoknya Bapak senang. Itu yang terjadi,” kata Widarto.

    Widarto melihat integritas birokrasi berbanding lurus dengan proses politik elektoral. “Tidak mungkin ada birokrasi yang berintegritas sebagaimana yang kita cita-citakan selama politiknya masih transaksional,” katanya.

    Pemimpin politik yang terpilih melalui proses transaksional akan berimbas pada pemilihan pejabat saat berkuasa. Pejabat dipilih pada akhirnya melalui proses transaksi dan bukan sistem merit, dan ini terus merembet hingga tingkatan birokrasu terbawah. “Maka jangan harapkan soal integritas,” kata Widarto.

    Widarto berharap mentalitas birokrasi bisa dikembalikan pada semangat pelayanan. “Siapapun ASN yang bekerja di organisasi perangkat daerah pelayanan harus betul-betul berjiwa melayani. Jadi jangan pernah menempatkan ASN yang tidak punya mental melayani di Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial,” katanya.

    Sementara itu, lanjut Widarto, ASN yang punya gagasan inovatif, jejaring yang bagus, komunikasi yang baik, dan daya pemasaran yang kuat hendaknya ditempatkan di OPD yang menjadi sumber pendapatan daerah.

    “Contoh, Dinas Pariwisata, Disperindag, Dinas Pendapatan Daerah. Ini harus orang-orang yang punya inovasi, yang punya kemampuan marketing,” kata Widarto. [wir]

  • Sengketa Tanah Wakaf di Jatim Meningkat

    Sengketa Tanah Wakaf di Jatim Meningkat

    Jember (beriajatim.com) – Sengketa tanah wakaf di Jawa Timur meningkat. Kantor Badan Pertanahan Nasional Jatim membentuk Laskar Wakaf untuk menangani sertifikasi tanah wakaf.

    “Dari 3,7 juta bidang tanah yang belum bersertifikat, 200 ribu adalah tanah wakaf. Sekarang dinamika permasalahan sengketa tanah wakaf agak meningkat. Bagaimana caranya mengakhiri? Kemarin kita bentuk Laskar Wakaf,” kata Kepala BPN Wilayah Jatim Asep Heri, dalam sosialisasi program strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, do Hotel Royal, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (11/6/2025).

    Penangan sertifikasi tanah wakaf ini sudah disampaikan Asep kepada para ulama di Jatim. “Wakaf ini dulu manajemennya adalah manajemen lillahi taala (ikhlas karena Tuhan). Tangan kanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu,” kata Asep.

    Keyakinan ini yang kemudian membuat pemberi wakaf enggan membuat akta wakaf, karena tak ingin pahala terkurangi. “Orang tua kita menjaga ketulusan. keikhlasan. Jadi manajemennya lillahi taala, tidak ada tulisan, tidak dibuatkan akta ikrar wakaf,” kata Asep.

    Namun perkembangan zaman membuat tanah wakaf membutuhkan bukti tertulis. “Kita bikin satu gerakan namanya sensus dari masjid ke masjid, dari musala ke musala. Melakukan pendataan. Habis pendataan kita mengadakan pemberkasan. Habis pemberkasan baru mengadakan pendaftaran,” kata Asep.

    Proses ini membutuhkan kehadiran Laskar Wakaf. “Di dalam Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 6 Tahun 2018 Pasal 9 diperbolehkan partisipasi masyarakat menjadi salah satu anggota dalam rangka membantu satuan tugas pengumpul data fisik maupun pengumpul data hukum,” kata Asep. Dia berharap dengan adanya Laskar Wakaf di Jember, sertifikasi tanah wakaf bisa dipercepat.

    Sementara itu, anggota DPR RI Komisi II Muhammad Khozin mengabarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Jember memberikan hibah Rp 10 miliar tahun ini dan Rp 15 miliar tahun depan kepada Badan Pertanahan Nasional Jember. “Ini terbesar dibandingkan pemerintah daerah lain,” katanya.

    “Itu tujuannya untuk melakukan percepatan sertifikasi wakaf, PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap), dan layanan pertanahan lainnya. Jadi kalau sampai 2026 masih ada lembaga masjid, musala, taman pendidikan Quran, pesantren yang belum tersertifikasi, itu bukan hanya kebangetan itu sangat kebangetan, karena programnya disupport anggaran,” kata Khozin.[wir]

  • Anggota DPR RI M. Khozin Kesal Rakyat Selalu Kalah dalam Sengketa Tanah

    Anggota DPR RI M. Khozin Kesal Rakyat Selalu Kalah dalam Sengketa Tanah

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Khozin, anggota DPR RI Komisi II dari Daerah Pemilihan Jember dan Lumajang kesal karena rakyat selalu kalah dalam sengketa tanah melawan negara dan swasta.

    Kekesalannya ini diungkapkan dalam cara sosialisasi program strategis Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, do Hotel Royal, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (11/6/2025).

    “Di Jember, masih banyak ditemukan daerah yang sampai detik ini sudah puluhan tahun bersengketa dengan negara, baik itu negara dalam hal ini BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau dengan swasta,” kata Khozin.

    “Dan rumusnya secara empiris ketika masyarakat berhadapan dengan institusi negara, bukan seratus persen lagi, seribu persen pasti masyarakat selalu dikalahkan,” kata Khozin.

    Khozin menilai ini kondisi yang ironis, jika melihat kembali Pasal 33 Undang-Undang 1945. “Di sana termaktub jelas bahwa tanah, air, dan seluruh kekayaan yang ada di dalamnya dimiliki oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Secara yuridis seperti itu,” katanya.

    “Tapi fakta empiris di lapangan, banyak terjadi disparitas antara yang seharusnya dan kenyataannya. Seharusnya pemilik atau saham tunggal kekayaan alam ini adalah masyarakat yang didelegasikan pengelolaannya kepada pemerintah,” kata Khozin.

    Khozin meyakini, redistribusi lahan harus berasas keadilan dan kepastian. “Namun saat ini, banyak masyarakat yang masih terpinggirkan dirugikan dalam persoalan agraria,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

    Ini kemudian yang membuat Komisi II bermitra dengan Kementerian ATR/BPN untuk melakukan mitigasi melalui pemetaan permasalahan di lapangan.

    Salah satu permasalahan adalah tidak sesuainya luas lahan milik BUMN dalam hak guna usaha (HGU) dan hak guna bangunan (HGB) dengan kenyataan sesungguhnya. Khozin mencontohkan penguasaan lahan perusahaan perkebunan.

    “Dia memiliki HGU atau HGB dalam konsesinya, misalkan, tiga ribu hektare, tapi existing di lapangan bisa sampai 10 ribu hektare. Masyarakat banyak dirugikan untuk hal itu, tapi ketika mau melakukan cross check data HGU, enggak dibuka sampai detik ini. Data HGU tertutup sampai sekarang. Inilah kemudian yang menjadi kritik keras saya,” kata Khozin.

    Kondisi ini membuat masyarakat susah menggugat. “Dia tidak tahu ini izinnya di mana saja dan itu selalu tertutup. Itu modus operandi pertama. Yang kedua, ketika masyarakat melakukan protes, Brimob yang turun,” kata mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini. [wir]

  • Buruh Petik Jeruk di Jember Ngamuk, Dua Tewas, Istri Hamil Tua Kritis

    Buruh Petik Jeruk di Jember Ngamuk, Dua Tewas, Istri Hamil Tua Kritis

    Jember (beritajatim.com) – Seorang pria berprofesi sebagai buruh petik jeruk berinisial IN (27) Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur mengamuk, menyebabkan dua orang meninggal dunia dan dua orang kritis, termasuk istri pelaku, Selasa (10/6/2025) malam.

    Korban meninggal dunia adalah Armanu (57) dan ayah kandung tersangka Imam Syafii (52). Sementara dua korban lain yang dalam kondisi kritis adalah Farida (23), istri tersangka yang hamil delapan bulan dan paman tersangka Sanimin (65).

    Mulanya pada pukul 19.30 WIB, IN menuju rumah Armanu untuk menerima upah sebagai buruh petik jeruk sebesar Rp 150 ribu.

    Tak ada insiden apapun saat itu. Setelah urusan selesai, IN pulang.

    Namun pada pukul 20.15 WIB, IN yang kembali ke rumah mendadak mengambil clurit dan kembali ke rumah Amanu.

    “Tersangka membacok Korban dari belakang dan mengakibatkan Korban meninggal dunia di tempat,” kata Kepala Kepolisian Sektoe Umbulsari Ajun Komisaris Dian Eko Timoryono.

    Usai membacok sang juragan, IN pulang. Di sana, ayahnya Imam Syafii dan Farida sudah menanti. Cekcok terjadi.

    IN ngamuk dan membacok mereka. Sanimin yang tahu ada pertengkaran berusaha melerai. “Namun wajahnya dibacok juga oleh tersangka,” kata Dian..

    Syafii meninggal dunia di puskesmas. Sementara istri dan paman tersangka mendapat perawatan intensif karena dalam kondisi kritis.

    Polisi pun bergerak dan membekuk IN. Namun IN melakukan perlawanan dan menyerang petugas dengan golok. “Kami ferpaksa mengambil tindakan tegas terukur dengan cara melumpuhkan kaki pelaku,” kata Kapolsek.

    Polisi masih menyelidiki motif IN. Ada dugaan pelaku mengalami depresi. [wir/beq]

  • Bupati Jember Hadiri North American Productivity Workshop, Apakah Itu?

    Bupati Jember Hadiri North American Productivity Workshop, Apakah Itu?

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Fawait, Bupati Jember, Jawa Timur, menghadiri North American Productivity Workshop (NAPW) XII, di Virginia Tech Research Center di Arlington, Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat, 8-15 Juni 2025.

    Tak hanya menghadiri, Bupati Fawait juga mempersiapkan presentasi research paper atau makalah penelitian. Hal ini disampaikannya kepada Beritajatim.com via pesan WhatsApp, Selasa (10/6/2025) pagi.

    “Ini saya sedang berfokus menyiapkan materi, soalnya yang dengerin penemu rumus-rumus ekonometrika dan lain-lain, agak dredeg (berdebar-debar). Ha ha ha ha,” kata Fawait.

    Fawait berjanji akan memaparkan hal-ihwal kehadirannya di Amerika Serikat besok. “Besok ya, setelah jadi pembicara. Kayaknya saya bupati Jember pertama yang dapat undangan dan bicara dalam forum ini deh,” katanya.

    Apakah sebenarnya NAPW XII?

    NAPW XII adalah kegiatan konferensi dua tahunan yang digelar Internasional Society for Efficiency and Productivity Analysis (ISEAPA, sebuah organisasi masyarakat internasional yang mempromosikan dan menyebarluaskan studi penelitian teoritis dan terapan yang membahas pengukuran, analisis, dan peningkatan produktivitas dan komponen-komponennya, khususnya inovasi dan efisiensi.

    Organisasi ini mendukung dan membina penelitian yang menggunakan teori dan teknik empiris untuk pengukuran produktivitas dan mengemukakan implikasi bagi strategi manajerial dan kebijakan publik untuk meningkatkan produktivitas. Cakupannya meliputi ekonomi, ilmu manajemen, penelitian operasi, serta administrasi bisnis dan publik.

    NAPW digelar untuk membahas produktivitas, efisiensi, dan analisis kinerja. Konferensi ini bertujuan menampilkan semua teknik dan metodologi populer dalam bidang tersebut, termasuk analisis batas stokastik dan analisis selubung data.

    Selain itu, NAPW XII juga menyambut isu yang lebih luas terkait dengan pengukuran, pemahaman, pemberian insentif, dan peningkatan produktivitas dan kinerja perusahaan, layanan publik, dan industri.

    Dalam kesempatan tersebut, Fawait akan mempresentasikan makalah berjudul Unlocking Efficiency in Indonesia’s Palm Oil Industry: A Study on Inefficiency and Production Risks, pada 11 Juni 2025.

    Dia tak sendirian, didampingi pengajar Universitas Airlangga Surabaya, yakni Haura Azzahra Tarbiyah Islamiya, Dyah Wulan Sari, Widya Sylviana, dan Dian Enggar Lintang Pertiwi. Fawait memang tengah menempuh kuliah doktoral di Unair.

    Ketua DPRD Jember Ahmad Halim mengatakan, tidak ada petugas protokoler atau pejabat pemerintah daerah yang ikut ke Amerika Serikat. “Beliau (Fawait) menyampaikan itu pakai dana pribadi,” katanya. [wir]

    Tulisan ini diperbaiki pada Selasa (10/5/2025) pukul 14.24 WIB.

  • Mendagri Izinkan Bupati Jember ke Amerika 8-15 Juni dengan Tiga Syarat

    Mendagri Izinkan Bupati Jember ke Amerika 8-15 Juni dengan Tiga Syarat

    Jember (beritajatim.com) – Muhammad Fawait, Bupati Jember, Jawa Timur, saat ini berada di Amerika Serikat. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengizinkan Bupati Fawait untuk pergi ke Amerika Serikat dengan tiga syarat.

    Dalam surat tertanggal 22 Mei 2025 yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur, Mendagri menyetujui permohonan izin Fawait untuk mempresentasikan research paper dalam kegiatan North American Productivity Workshop (NAPW) XII, di Arlington, Negara Bagian Virginia, 8-15 Juni 2025.

    Namun menetapkan tiga syarat ketentuan. Pertama, penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.

    Kedua, selama Bupati Jember melaksanakan kegiatan dimaksud, pelaksanaan tugas dan wewenang sehari-hari didelegasikan kepada pejabat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya, pejabat dimaksud tetap berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada kepala daerah.

    Ketiga, setelah selesau melaksanakan izin ke luar negeri dengan alasan penting, agar segera aktif kembali dalam tugas secara tepat waktu.

    Muhammad Fawait sendiri tidak menjelaskan rinci agenda kunjungannya ke Amerika Serikat. Saat dihubungi Beritajatim.com via WhatsApp, Selasa (10/6/2025) pagi, dia mengatakan sedang mempersiapkan materi presentasi. “Soalnya yang dengerin penemu rumus-rumus ekonometrika dan lain-lain, agak dredeg (berdebar-debar). Ha ha ha ha,” katanya.

    Fawait berjanji akan memaparkan hal-ihwal kehadirannya di Amerika Serikat besok. “Besok ya, setelah jadi pembicara. Kayaknya saya bupati Jember pertama yang dapat undangan dan bicara dalam forum ini deh,” katanya.

    Sementara itu berdasarkan keterangan dalam situs Internasional Society for Efficiency and Productivity Analysis (ISEAPA), NAPW sejak lama ditetapkan sebagai konferensi dua tahunan yang membahas produktivitas, efisiensi, dan analisis kinerja.

    NAPW XII diselenggarakan di Virginia Tech Research Center di Arlington, Virginia. Konferensi ini bertujuan menampilkan semua teknik dan metodologi populer dalam bidang tersebut, termasuk analisis batas stokastik dan analisis selubung data.

    Selain itu, NAPW XII juga menyambut isu yang lebih luas terkait dengan pengukuran, pemahaman, pemberian insentif, dan peningkatan produktivitas dan kinerja perusahaan, layanan publik, dan industri.

    ISEAPA sendiri adalah organisasi masyarakat internasional yang mempromosikan dan menyebarluaskan studi penelitian teoritis dan terapan yang membahas pengukuran, analisis, dan peningkatan produktivitas dan komponen-komponennya, khususnya inovasi dan efisiensi.

    Organisasi ini mendukung dan membina penelitian yang menggunakan teori dan teknik empiris untuk pengukuran produktivitas dan mengemukakan implikasi bagi strategi manajerial dan kebijakan publik untuk meningkatkan produktivitas. Cakupannya meliputi ekonomi, ilmu manajemen, penelitian operasi, serta administrasi bisnis dan publik. [wir]