kab/kota: Jember

  • Mendagri ingatkan warga Pati tak anarkis jika ingin kembali unjuk rasa

    Mendagri ingatkan warga Pati tak anarkis jika ingin kembali unjuk rasa

    Mendagri Tito Karnavian di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (18/8/2025). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

    Mendagri ingatkan warga Pati tak anarkis jika ingin kembali unjuk rasa
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 18 Agustus 2025 – 22:29 WIB

    Elshinta.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah, untuk tidak bersikap anarkis jika ingin kembali menggelar aksi unjuk rasa.

    Menurut dia, penyampaian pendapat merupakan hal yang tidak dilarang. Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa proses Panitia Khusus (Pansus) oleh DPRD Pati terkait Bupati Pati Sudewo masih tetap berjalan.

    “Saya sampaikan bahwa pemerintahan tetap berjalan, sesuai aturan undang-undang, bupati kan tetap bisa berjalan,” kata Tito usai menghadiri acara Hari Konstitusi di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (18/8).

    Dia mengatakan bahwa pemerintahan di Jember pun sebelumnya sempat mengalami kasus yang serupa dengan Pati, ketika pemakzulan bupatinya diproses oleh DPRD. Namun, kala itu pemerintahannya masih tetap berjalan.

    Pada akhirnya, kata dia, pemakzulan bupati berada di tangan Mahkamah Agung sebagai pengambil keputusan akhir.

    Untuk itu, menurut dia, Bupati Pati Sudewo perlu lebih santun ketika berkomunikasi dengan masyarakat saat ini.

    Adapun saat ini beredar sejumlah unggahan di media sosial terkait rencana adanya aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Pati pada 25 Agustus mendatang. Sebelumnya, aksi unjuk rasa masyarakat di Pati terjadi pada 13 Agustus 2025 untuk menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya.

    Sumber : Antara

  • Mendagri Tito Minta Demo Warga Pati Tanggal 25 Agustus Tak Anarkis 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Agustus 2025

    Mendagri Tito Minta Demo Warga Pati Tanggal 25 Agustus Tak Anarkis Nasional 18 Agustus 2025

    Mendagri Tito Minta Demo Warga Pati Tanggal 25 Agustus Tak Anarkis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta masyarakat Pati, Jawa Tengah, yang berencana kembali demo menuntut mundurnya Bupati Pati, Sudewo, tidak melakukan aksi anarkisme.
    Hal ini menanggapi rencana demo yang bakal digelar masyarakat Pati pada 25 Agustus 2025, menyusul demo yang digelar pada 13 Agustus 2025 lalu.
    “Pansus kan ada mekanismenya, jadi jaga jangan sampai terjadi aksi anarkis, menyampaikan pendapat boleh-boleh saja,” kata Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2026).
    Tito juga meminta pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan aturan perundang-undangan.
    Ia lantas mengungkit fenomena pemakzulan Bupati Jember, Faida, oleh DPRD pada tahun 2020 lantaran dinilai telah melanggar sumpah jabatan dan undang-undang. Saat pemakzulan, pemerintahan Jember berjalan seperti biasa.
    “Bupati kan tetap bisa berjalan, sama seperti dulu waktu di Jember, Jember juga pernah ada pemakzulan oleh DPRD, tetap berjalan pemerintahnya oleh Bupati waktu itu, Jember,” kata Tito.
    Di sisi lain, pemakzulan oleh DPRD itu tetap berjalan hingga naik ke Mahkamah Agung (MA). Meski akhirnya, MA menolak pemakzulan bupati tersebut.
    MA beralasan, Faida berwenang mengelola pemerintahan Jember.
    Jika tidak terima atas kebijakan itu, seharusnya diselesaikan melalui jalur lain yang tersedia, seperti melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
    “Dan kemudian dari DPRD-nya mereka memenuhi kuorum, menyampaikannya kemudian kepada Mahkamah Agung, nanti Mahkamah Agung yang menjadi wasitnya,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan, aliansi masyarakat Pati bakal menggelar demo jilid II pada 25 Agustus 2025 mendatang.
    Sementara pada demo jilid pertama tanggal 13 Agustus 2025, berlangsung di depan Kantor Bupati Pati di Jalan Tombronegoro, Kaborongan, Kecamatan Pati, Jawa Tengah.
    Awalnya, unjuk rasa diharapkan berlangsung damai.
    Masyarakat Pati dari berbagai kalangan bersatu untuk memberikan berbagai jenis bantuan untuk aksi damai.
    Namun, unjuk rasa menjadi ricuh usai Sudewo tak kunjung keluar menemui massa.
    Massa memutar lagu Iwan Fals berjudul “Surat Buat Wakil Rakyat” menggunakan sound horeg sembari melemparkan botol-botol plastik mineral ke arah Kantor Pemkab Pati.
    Anggota kepolisian yang bertugas di belakang gerbang Pendapa Pati juga tak luput dari sasaran.
    Massa kemudian tidak mengindahkan teriakan orator yang melarang pedemo untuk bersikap anarkis.
    Polisi menggunakan air yang disemprotkan melalui water cannon untuk memukul mundur massa.
    Akan tetapi, situasi semakin ricuh dan tidak terkendali.
    Polisi terpaksa meledakkan gas air mata ke arah massa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Kalisat Jember Peringati HUT RI dengan Sungkem kepada Ibu Diiringi Gamelan Jawa
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Agustus 2025

    Warga Kalisat Jember Peringati HUT RI dengan Sungkem kepada Ibu Diiringi Gamelan Jawa Surabaya 17 Agustus 2025

    Warga Kalisat Jember Peringati HUT RI dengan Sungkem kepada Ibu Diiringi Gamelan Jawa
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Gamelan Jawa mengiringi ritual sungkeman anak kepada sang ibu sebagai peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia di Desa/Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
    Sebuah puncak perayaan menyambut 17 Agustus, Festival Kampung Lortskal (Festkal) itu sengaja mengusung tema ‘Restu Ibu’ yang menyimpan makna mendalam.
    Paduan adat, budaya, dan tradisi yang masih kental di sebuah desa di Jember Utara, digelar pada Sabtu malam (16/8/2025).
    Zuhana Anibudin Zuhro, Panitia Festkal, mengatakan HUT ke-80 RI adalah momentum untuk mengangkat kembali budaya yang masih berkembang di tengah masyarakat Kalisat.
    Sungkeman yang berarti permintaan restu, kemudian sang ibu menyuapkan nasi adalah simbol bahwa ibu yang selalu memberi kepada sang anak.
    “Prosesi Restu Ibu menjadi penghormatan terhadap ingatan kolektif masyarakat lokal yang selama ini menjadi fondasi identitas sosial dan budaya,” paparnya.
    Dikatakan, selama ini tradisi meminta restu kepada ibu saat hendak merantau tak semata karena ajaran agama.
    Tradisi ini pun merupakan budaya lama yang diekspresikan melalui berbagai ritual, seperti berjalan merangkak di bawah kaki ibu atau sang ibu memotong sedikit bagian rambut yang ada di tubuhnya untuk menjadi kalung sebagai bekal merantau.
    Nama prosesi Restu Ibu, tambahnya, diambil dari nama sungai yang ada di Desa Ajung, Kecamatan Kalisat. “Ada sungai yang dikenal dengan Restu Ibu, dulu kerap digunakan untuk mandi dan mencuci,” terang dia.
    Diiringi senandung gamelan Kyai Samudro, di utara Stasiun Kalisat, warga Kampung Lortskal hanyut dalam momentum sakral itu.
    Peringatan 17 Agustus juga diawali dengan rangkaian karnaval sejak sore, selamatan, salawatan, dan ditutup dengan pengajian Kyai Badrus dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kalisat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan Tahun Menanti, Warga Dusun Bandealit Jember Akhirnya Nikmati Listrik
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 Agustus 2025

    Puluhan Tahun Menanti, Warga Dusun Bandealit Jember Akhirnya Nikmati Listrik Regional 16 Agustus 2025

    Puluhan Tahun Menanti, Warga Dusun Bandealit Jember Akhirnya Nikmati Listrik
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Setelah puluhan tahun hidup tanpa penerangan listrik, warga Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, akhirnya bisa menikmati aliran listrik.
    Dusun yang berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri itu untuk pertama kalinya mendapatkan akses listrik tepat sehari sebelum HUT ke-80 Republik Indonesia.
    Piliati, seorang guru PAUD di Bandealit, menyebut kehadiran listrik sebagai anugerah besar bagi warga.
    “Mewakili masyarakat Bandealit, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas selesainya perbaikan jalan dan juga listrik yang sudah menyala,” ujarnya, Sabtu (16/8/2025).
    Ia mengajak warga menjaga fasilitas ini.
    “Listriknya sudah menyala mari kita jaga bersama karena ini aset yang sangat berharga,” tambahnya.
    Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa Dusun Bandealit termasuk daerah dengan warga prasejahtera. Dengan hadirnya listrik, ia berharap taraf hidup masyarakat meningkat.
    “Akhirnya masyarakat kami di Bandealit pada 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sudah merasakan kemerdekaan dari kegelapan,” katanya saat peresmian.
    Manager PLN UP3 Jember, Sendi Rudianto, menyebutkan dari 350 keluarga di Bandealit, baru 100 rumah yang terpasang jaringan listrik.
    “Pokoknya begitu pelanggan membayar untuk pasang baru akan kita segera pasang,” jelasnya.
    Penyambungan listrik menggunakan subsidi pemerintah dengan daya 900 VA sehingga warga tidak perlu membayar penuh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 KA berhenti di Stasiun Jatinegara saat HUT ke-80 RI

    10 KA berhenti di Stasiun Jatinegara saat HUT ke-80 RI

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta menetapkan 10 perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) keberangkatan Stasiun Gambir berhenti di Stasiun Jatinegara saat Pesta Rakyat HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kawasan Monas pada Minggu (17/8).

    Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Sabtu, mengatakan, Berhenti Luar Biasa (BLB) ini untuk mengantisipasi potensi kepadatan dan kemacetan lalu lintas yang diperkirakan terjadi akibat kegiatan tersebut.

    “Kebijakan ini juga bertujuan memberikan alternatif akses bagi calon penumpang yang mengalami kendala menuju Stasiun Gambir karena adanya penutupan jalan atau kepadatan lalu lintas di sekitar Monas,” kata dia.

    “Dengan adanya Berhenti Luar Biasa di Stasiun Jatinegara, kami berharap pelanggan memiliki pilihan naik KA yang lebih fleksibel dan terhindar dari risiko terlambat akibat kemacetan,” kata Ixfan.

    Dia mengimbau penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun, baik di Gambir maupun Jatinegara serta memastikan jadwal keberangkatan KA yang tertera di tiket.

    Adapun KA yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara pada 17 Agustus 2025, yakni KA 38 Brawijaya relasi Gambir-Malang berangkat pukul 15.45 WIB.

    KA 8 Bima relasi Gambir-Surabaya Gubeng, berangkat pukul 17.00 WIB dan KA 36 Gajayana relasi Gambir-Malang berangkat pukul 18.50 WIB.

    Kemudian, KA 124 Cakarbuana relasi Gambir-Purwokerto berangkat pukul 19.10 WIB dan KA 42 Sembrani relasi Gambir-Surabaya Pasarturi, berangkat pukul 19.30 WIB.

    Lalu, KA 32 Pandalungan relasi Gambir-Jember berangkat pukul 19.55 WIB dan KA 4 Argo Bromo Anggrek relasi Gambir-Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 20.30 WIB.

    Selanjutnya KA 14 Argo Lawu relasi Gambir-Solo Balapan berangkat pukul 20.45 WIB, KA 54 Purwojaya relasi Gambir-Cilacap berangkat pukul 20.55 WIB dan KA 48 Taksaka relasi Gambir-Yogyakarta berangkat pukul 21.20 WIB.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Daop Jember operasikan KA Mutiara Timur Tambahan jelang HUT RI

    Daop Jember operasikan KA Mutiara Timur Tambahan jelang HUT RI

    Jember, Jawa Timur (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember kembali mengoperasikan KA Mutiara Timur Tambahan sebagai layanan spesial menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

    “KA Mutiara Timur hadir sebagai kado bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan nyaman dan tepat waktu di momen libur panjang peringatan Hari Kemerdekaan RI,” kata Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Cahyo Widiantoro di Jember, Kamis.

    Selama empat hari, mulai Jumat (15/8) hingga Senin (18/8), rangkaian kereta berfasilitas modern itu siap mengantar penumpang melintasi rute Ketapang – Surabaya Gubeng dan sebaliknya.

    KA Mutiara Timur Tambahan relasi Ketapang – Surabaya Gubeng akan berangkat dari Stasiun Ketapang pukul 08.40 WIB, sedangkan untuk relasi sebaliknya, Surabaya Gubeng – Ketapang, akan diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Gubeng pukul 21.50 WIB.

    “Penambahan perjalanan itu diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan jadwal perjalanan bagi masyarakat, khususnya pada masa libur panjang peringatan Hari Kemerdekaan RI,” tuturnya.

    Ia mengatakan momentum perayaan HUT ke-80 RI selalu menjadi momen meningkatnya mobilitas penumpang, baik untuk keperluan wisata, silaturahmi keluarga, maupun agenda lainnya.

    “Kehadiran KA Mutiara Timur Tambahan itu kami harapkan dapat mengakomodasi lonjakan permintaan tiket sekaligus memberikan kenyamanan perjalanan dengan jadwal keberangkatan yang strategis,” katanya.

    KAI Daop 9 Jember mengimbau calon penumpang untuk segera melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi Access by KAI, website resmi KAI, atau mitra penjualan resmi lainnya, mengingat jumlah kursi yang tersedia terbatas.

    Dengan hadirnya KA Mutiara Timur Tambahan, lanjut dia, KAI berharap masyarakat dapat merayakan kemerdekaan dengan perjalanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu, sambil menikmati pelayanan terbaik dari KAI.

    KAI Daop 9 Jember juga menghadirkan program “Promo Merdeka” yakni masyarakat cukup membayar 80 persen dari harga tiket untuk perjalanan khusus pada tanggal 17 Agustus 2025.

    Tiket promo itu dapat dibeli mulai 12–17 Agustus 2025 melalui aplikasi Access by KAI, website booking.kai.id, maupun seluruh kanal resmi penjualan tiket KAI dengan kereta yang ditentukan yakni KA Mutiara Timur, KA Pandalungan, KA Blambangan Ekspres, KA Ijen Ekspres, KA Wijayakusuma, KA Logawa, dan KA Ranggajati.

    Pewarta: Zumrotun Solichah
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Nasib Bupati Pati Sudewo Belum Berakhir – Page 3

    Nasib Bupati Pati Sudewo Belum Berakhir – Page 3

    Pengamat politik Adi Prayitno menyatakan, ini tak hanya bergantung pada DPRD Kabupaten Pati, tapi juga keputusan Mahkamah Agung (MA) nanti.

    “(Soal pemakzulan) tergantung kesepakatan DPRD. Proses politiknya dua tingkat, pertama tingkat DPRD. Kalau DPRD sepakat dimakzulan, maka proses selanjutnya diajukan ke MA. Kalau DPRD tak sepakat makzulkan, ya wassalam soal pemakzulan tak terjadi,” kata dia kepada Liputan6.com, Rabu 13 Agustus 2025.

    “Kedua, pada level MA. Jika pemakzulan disetujui DPRD, selanjutnya akan diproses di MA. Apakah pemakzulan ditolak atau diterima. Kalau MA menolak, maka pemakzulan DPRD batal,” sambungnya.

    Adi Prayitno pun mengingatkan akan kejadian pada 2019, di mana Bupati Jember, Faida, juga dimakzulkan atas keputusan fraksi-fraksi di DPRD. Namun, akhirnya kandas di tangan MA, lantaran yang bersangkutan kesalahan yang diperbuat bupati telah diperbaiki.

    “Fenomena ini pernah terjadi pada Bupati Jember 2019 lalu. DPRD sepakat memakzulkan dan melayangkan surat ke MA, tapi MA menolak pemakzulan DPRD dengan alasan bupati memperbaiki kesalahannya secara perlahan,” pungkas dia.

     

  • Syok Anaknya Teridentifikasi, Ibu Korban KMP Tunu Alami Luka Bakar Akibat Kena Minyak Panas
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Agustus 2025

    Syok Anaknya Teridentifikasi, Ibu Korban KMP Tunu Alami Luka Bakar Akibat Kena Minyak Panas Surabaya 13 Agustus 2025

    Syok Anaknya Teridentifikasi, Ibu Korban KMP Tunu Alami Luka Bakar Akibat Kena Minyak Panas
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Jenazah Siti Nur Hasanah, wanita 47 tahun korban KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan pada Kamis (10/7/2025) berhasil diidentifikasi dan hasilnya dirilis Rabu (13/8/2025) oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.
    Siti menjadi korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada Rabu (2/7/2025) saat ikut suaminya, Ahmad Zainuri yang tengah mengirim jagung dari Jember ke Bali.
    Dengan ditemukannya Siti, timbul kelegaan di hati keluarga yang ditinggalkan, terutama kedua anak Siti.
    Namun ditemukannya Siti juga menggulirkan kisah sedih di keluarga Siti.
    “Saat dengar kabar anaknya teridentifikasi, nenek (ibu Siti) tersiram minyak panas kemarin,” kata perwakilan keluarga Siti, Bagus.
    Diduga ibu Siti shock mendengarkan kabar anaknya yang telah sebulan dinantikan itu akhirnya menemukan titik terang.
    Namun akibat peristiwa yang dialami, ibu Siti harus dilarikan ke rumah sakit dan saat ini dirawat di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit di Jember.
    “Hampir 90 persen terbakar, sekarang di ICU,” jelasnya.
    Hal tersebut yang kemudian membuat dua anak Siti tak berangkat ke Banyuwangi untuk menjemput jenazah ibunya.
    Selain karena mereka tak cukup kuat secara emosional, mereka juga harus menjaga neneknya.
    Diceritakan Bagus, Siti tak terdata dalam manifes KMP Tunu Pratama Jaya, sementara sang suami yang juga penumpang, terdata dalam manifes.
    “Kalau ini (Siti) tidak terdata. Kita bantu masukin ke data sampai 4 kali biar dimasukkan ke data. Terakhir bisa dimasukkan,” urai Bagus.
    Semenjak kejadian, keluarga Siti terus bertanya-tanya dan terus menunggu hasil tes DNA yang sebelumnya dilakukan Polres Jember dengan mendatangi kediaman keluarga.
    Polisi mengatakan bahwa hasil tes akan keluar dalam 21 hari, namun ternyata lebih lama dari perkiraan sehingga membuat keluarga kembali kebingungan.
    “Keluarga tanya ke mana, di Ketapang sudah tidak ada pusat informasi, mau gimana lagi,” ujarnya.
    Keluarga disebutnya tetap berupaya mencari informasi dan akhirnya mendapatkan telepon dari polisi bahwa jenazah Siti telah teridentifikasi melalui profiling DNA.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polda Jatim Turun Tangan Buru Pelaku Curanmor Mahasiswa KKN di Lumajang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 Agustus 2025

    Polda Jatim Turun Tangan Buru Pelaku Curanmor Mahasiswa KKN di Lumajang Surabaya 12 Agustus 2025

    Polda Jatim Turun Tangan Buru Pelaku Curanmor Mahasiswa KKN di Lumajang
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur (Jatim) turun tangan memburu pelaku pencurian motor (curanmor) milik mahasiswa KKN Universitas Negeri Jember (Unej) dan Universitas Islam Negeri KH Achmad Sidiq (UIN KHAS) Jember yang terjadi di Lumajang.
    Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, personel Jatanras telah terjun untuk memburu pelaku yang mencuri motor milik mahasiswa KKN Unej dan UIN KHAS Jember di Lumajang.
    “Tim sudah bergerak untuk melacak keberadaan pelaku. Perbantuan personel ini untuk mendukung kinerja jajaran Sat Reskrim Polres Lumajang,” kata Jules, Senin (11/8/2025).
    Sepekan belakangan, kasus curanmor menyasar empat motor milik tiga mahasiswa Unej dan satu mahasiswa UIN KHAS Jember yang sedang melaksanakan KKN di Lumajang.
    “Tim di lapangan bekerja siang dan malam. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membasmi kejahatan jalanan ini,” katanya.
    Hal ini juga dibenarkan oleh Kasudbit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur. Pihaknya kini masih memburu pelaku yang masih berkeliaran.
    “Iya ini masih dikejar terus (pelakunya),” kata Jumhur saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Selasa (12/8/2025).
    Sebelumnya, Polda Jatim telah mengamankan 12 pelaku curanmor yang beraksi di Lumajang, Malang, Pasuruan, dan Probolinggo.
    Tetapi, pihak kepolisian menduga kuat pelaku yang beraksi kali ini berasal dari sindikat lain.
    Akibat dari insiden ini, sebanyak 1.328 mahasiswa dari delapan kampus berbeda yang mengikuti program KKN kolaboratif di Lumajang terpaksa ditarik oleh kampus masing-masing.
    Padahal, program KKN tersebut direncanakan baru akan berakhir pada 20 Agustus 2025.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Baca Dulu Baru Berenang, Cara Unik Ciciek dan Suami Tingkatkan Minat Baca di Jember Lewat Tanoker Raspati
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 Agustus 2025

    Baca Dulu Baru Berenang, Cara Unik Ciciek dan Suami Tingkatkan Minat Baca di Jember Lewat Tanoker Raspati Surabaya 11 Agustus 2025

    Baca Dulu Baru Berenang, Cara Unik Ciciek dan Suami Tingkatkan Minat Baca di Jember Lewat Tanoker Raspati
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Gemercik air kolam seluas 21×8 meter mengiringi canda tawa anak-anak desa di kaki Gunung Raung yang berenang di Kolam Renang Baca Tanoker Raspati, di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember
    Kolam renang tersebut ibarat surga bermain bagi mereka yang kerap datang sepulang sekolah. Anak-anak TK, SD, SMP, bahkan tingkat SMA pun bermain di sana. 
    Mereka tahu apa yang harus dilakukan sebelum berenang, yakni membaca satu buku dari perpustakaan Tanoker yang dipenuhi dengan berbagai genre buku anak.
    Membaca merupakan syarat jika mereka ingin berenang gratis di Kolam Renang Baca Tanoker Raspati.
    Setelah membaca, mereka akan diminta mempresentasikan isi buku yang telah dibaca kepada pendamping yang berjaga.
    Budaya itu tercipta dari sepasang suami istri bernama Farha Ciciek dan Supoharjo sekaligus pendiri komunitas Tanoker Ledokombo sejak 15 tahun lalu. 
    Ciciek menyebutnya sebagai literasi air, pendekatan yang dilakukan demi budaya membaca di desanya terwujud.
    “Paling tidak anak-anak seminggu sekali membaca, karena iklim di keluarga dan mungkin di lembaga pendidikan secara umum belum memasyarakatkan budaya membaca,” kata aktivis perempuan dan anak itu.
    Ia dan suaminya sangat menyukai membaca dan meyakini bahwa buku adalah jendela dunia.
    Sadar bahwa literasi Indonesia rendah, maka pendekatan yang dilakukan pun harus menyenangkan.
    Berenang adalah semangat awal yang dibawa dari rumah, membaca memang terkadang menjadi sebuah jalan satu-satunya yang terpaksa dilakukan agar bisa bermain di kolam renang.
    Namun, lambat laun, kata Ciciek, hal yang tak disukai itu perlahan berubah.
    Momen bagaimana anak-anak di desanya mampu menceritakan kembali dan menjadikan buku itu sebagai dialog kecil adalah hal yang emosional baginya.
    “Kadang-kadang juga mengekspresikannya dalam bentuk pantun dan puisi,” ujar perempuan kelahiran Ambon itu kepada
    Kompas.com.
    Ciciek menyebut perpustakaan dengan koleksi buku yang juga donasi dari banyak pihak itu sebagai taman baca masyarakat (TBM). Dari dalam maupun luar negeri.
    Awalnya, kolam renang yang lebih tampak seperti kolam ikan berukuran 4×4 pada masa awal Tanoker berdiri 2010 telah mengundang antuasiasme anak-anak sekitar.
    Makin ramai, banyak di antaranya yang memohon kepada Ciciek dan Supo untuk membuat yang lebih luas dan bagus seperti di pusat Kota Jember.
    “Puji syukur ada rezekinya, ada aja jalannya, sehingga dreams come true, kolam renang yang menjadi kebanggaan Ledokombo, menjadi kebahagiaan anak-anak terwujud dengan gandeng tangan berbagai pihak,” kata Ciciek yang menyebut itu adalah bagian dari hak anak.
    Dua kolam renang yang lebih luas pun terwujud 2018. Makin ramai anak-anak yang datang membudayakan literasi air, mereka memiliki kartu anggotanya masing-masing, catatan bacaan mereka terarsip rapi.
    Ciciek juga menggalakkan Rabu Membaca. Siang sepulang sekolah, anak-anak akan datang untuk membaca bersama, berdialog dan presentasi di pelataran Tanoker.
    Ada alat musik jimbe dan gendang di dalam perpustakaan, di depan TBM ada egrang yang turut dimainkan bersama.
    Satu kali, anak-anak pernah diajak oleh putra sulung Ciciek membaca di Kuburan China tak jauh dari Tanoker.
    Cicek menceritakan bagaimana Tanoker juga menularkan semangat toleransi kepada anak-anak desanya.
    Perempuan berdarah Arab dan Jawa itu memandang bahwa kebiasaan bermain
    gadget
    bisa dipecah melalui olahraga renang. Kolam renang menjadi sarana membaca dan melupakan sejenak game
    online.
    Kini TBM Tanoker memiliki banyak pendamping. Ibu-ibu yang berasal dari Sekolah Eyang juga kerap hadir.
    Bagi mereka semboyan “cucumu cucuku cucu kita semua” juga termasuk dalam menggiatkan budaya literasi air.
    “Bagian dari pengasuhan gotong royong yang menjadi sesuatu yang dikembangkan Tanoker. Jadi ruang literasi ini adalah bentuk dari satu wadah mendidik anak-anak kita semua di Kecamatan Ledokombo supaya meningkat kemampuan literasinya, menjadi anak-anak dengan masa depan yang membanggakan,” kata Ciciek.
    Kegiatan rutin di Utara Jember itu menjadi langkah kecil yang sudah dilakukan belasan tahun.
    Mereka yang datang tak hanya anak-anak Desa Ledokomba, tetapi juga dari desa-desa di sekitarnya, seperti Suberlesung, Sumberbulus, dan Lembengan.
    Suasana hijau dan Tanoker selalu disulap menjadi taman bermain yang menyenangkan. Anak-anak tanpa sadar belajar dan mereka tumbuh di dalamnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.