kab/kota: Jember

  • Target BPN Jember Tahun Ini Selesaikan Sertifikasi 2.109 Bidang PPTKH

    Target BPN Jember Tahun Ini Selesaikan Sertifikasi 2.109 Bidang PPTKH

    Jember (beritajatim.com) – Badan Pertanahan Nasional (BPN) menargetkan penyelesaian sertifikasi 2.109 bidang tanah program Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan (PPTKH) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 2025.

    Ribuan bidang tanah tersebut terletak di enam desa, yakni 502 bidang di Desa Sabrang (Kecamatan Ambulu), 137 bidang di Desa Badean, 4 bidang di Desa Curah Kalong, 11 bidang di Desa Gambirono, 267 bidang di Desa Tugusari (Kecamatan Bangsalsari), dan 1.188 bidang di Desa Sidojati (Kecamatan Tenpurejo).

    Sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 190 Tahun 2025, PPTKH di Kabupaten Jember meliputi 7.103 bidang tanah fasilitas umum, fasolitas sosial, dan permukiman di 24 desa di sebelas kecamatan.

    “Melihat sisi anggaran, kami hanya mampu tahun ini menyertifikasi dua ribu bidang tanah melalui redistribusi TORA (Tanah Objek Reforma Agraria) ini,” kata Mardi Siswoyo, Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan Pertanahan BPN Jember, Sabtu (13/9/2025).

    BPN Jember telah berkomunikasi dan berkoordinasi informal dengan beberapa desa yang termasuk dalam SK tersebut, “Sejatinya tidak ada permasalahan. Bahkan mereka sangat bergembira sekali adsa informasi ini,” kata Mardi.

    Mardi berharap bidang tanah yang hendak disertifikasi segera diberikan patok batas permanen. “Tempo hari hanya menggunakan bambu. Standar kami saat melakukan pengukuran adalah patok itu harus permanen, yang berbentuk tugu atau kayu jati atau trembesi,” katanya.

    SK sertifikasi yang disebut SK Biru ini tak hanya berisi nama dan alamat lengkap warga, namun juga peta bidang. “Jadi sudah ada batas-batasnya masing-masing. Pematokan itu hanya ngugemi ini. Tidak lari ke sana ke mari, ngugemi peta yang ada sesuai dengan SK Menteri,” kata Mardi.

    Pemasangan patok ini untuk mempercepat sertifikasi. “Karena terus terang yang paling makan banyak waktu adalah pemasangan patok dan pengukuran.Manakala pemasangan patok dan pengukuran sudah selesai, hampir 40 persen itu sudah terselesaikan,” kata Mardi.

    Sejauh ini, menurut Mardi, pengukuran di Desa Badean dan Tugusari sudah selesai. “Alhamdulillah, lempeng-lempeng saja,” katanya. [wir]

  • Gubernur Khofifah Tinjau Pembangunan Spillway Sungai Tanggul Jember

    Gubernur Khofifah Tinjau Pembangunan Spillway Sungai Tanggul Jember

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung pembangunan infrastruktur pelimpah luapan air (spillway) Sungai Tanggul di Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Sabtu (13/9/2025).

    Proyek ini ditargetkan mampu mengembalikan alur sungai lama sehingga 1.046 hektare sawah petani di hilir kembali terairi dengan baik.

    Pasca banjir besar tahun 2019, alur Sungai Tanggul mengalami perubahan akibat terbentuknya shortcut atau muara baru yang membuat air langsung mengalir ke laut. Kondisi ini menyebabkan ribuan hektare sawah kehilangan suplai air sehingga produktivitas pertanian menurun.

    Sejak itu, pemerintah terus berupaya mengembalikan fungsi aliran sungai agar dapat mengairi kembali lahan persawahan. Salah satu langkah penting adalah pembebasan lahan pada tahun 2022 di Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.

    “Maka pembangunan spillway ini harus dilakukan agar aliran Sungai Tanggul bisa kembali mengairi 1.046 hektare sawah di wilayah ini,” kata Khofifah.

    Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa infrastruktur spillway Sungai Tanggul dibangun dengan APBD Provinsi Jawa Timur senilai Rp 15,6 miliar. Selain mengembalikan suplai air untuk pertanian, proyek ini juga berfungsi mengendalikan kerusakan alur Sungai Tanggul akibat muara baru serta membagi debit banjir agar lebih terkendali.

    Sungai Tanggul sepanjang 23,5 km yang termasuk dalam Wilayah Sungai (WS) Bondoyudo-Bedadung berada di bawah kewenangan Pemprov Jatim melalui Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jatim.

    Hingga kini, progres pembangunan mencapai 55,26 persen. Pekerjaan meliputi pemasangan beton bertulang dengan tinggi mercu pelimpah 2,5 meter berbentuk ogee (bulat) berukuran lebar 5,3 meter dan panjang 47,5 meter.

    Selain itu, dilakukan pemasangan Sistem Panel Serbaguna (SPS) pada sayap pelimpah (hulu kanan 33 meter, hilir kanan 20 meter, hulu kiri 37 meter, hilir kiri 20 meter), serta pembangunan pintu penguras dengan dimensi lebar 2 meter dan tinggi 11,5 meter berbahan fiberglass. Proyek juga mencakup mobilisasi alat berat, pembuatan kisdam, bored pile, retaining wall, dan struktur beton lainnya.

    “Tahap pembangunan yang dibiayai APBD Jatim Tahun Anggaran 2025 ini ditargetkan selesai dalam 270 hari kalender atau tepatnya 21 Desember 2025,” jelasnya.

    Khofifah berharap, pembangunan spillway dapat segera rampung untuk meningkatkan ketahanan pangan, sekaligus mengurangi risiko banjir dan kekeringan. Hal ini juga diyakini dapat memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pesisir dan petani di Jember bagian selatan.

    “Jika spillway selesai tepat waktu, maka musim tanam Januari mendatang sudah bisa berjalan dengan irigasi yang baik. Dengan begitu siklus pertanian kembali normal, produksi pangan meningkat, dan ketahanan ekonomi masyarakat makin kuat,” tegasnya.

    Khofifah menambahkan, pembangunan spillway selaras dengan instruksi pemerintah pusat agar daerah melakukan pemetaan lahan dan meningkatkan produksi pangan. “Proyek ini bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan Jawa Timur,” tukasnya.

    Sementara itu, Masduki, salah satu petani Desa Paseban, mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur Khofifah. Ia menilai pembangunan spillway ini menjadi solusi nyata bagi petani. “Terima kasih Ibu Gubernur Khofifah. Sangat bermanfaat dan memang kami, khususnya para petani, sangat membutuhkannya,” ungkap Masduki.

    Hal senada disampaikan Harsono, perwakilan warga Kecamatan Kencong, yang berharap spillway bisa benar-benar mengoptimalkan pengairan sawah. “Semoga aliran sungai kembali maksimal untuk pengairan. Terima kasih, semoga petani di Desa Paseban makin makmur dan sejahtera,” pungkasnya. (tok/kun)

  • Uya Kuya-Sherina Munaf Sepakat Damai, Perkara Kucing usai Penjarahan Selesai

    Uya Kuya-Sherina Munaf Sepakat Damai, Perkara Kucing usai Penjarahan Selesai

    Jakarta

    Polisi telah melakukan mediasi antara Surya Utama alias Uya Kuya dan musisi Sherina Munaf terkait penyelamatan kucing milik Uya Kuya usai peristiwa penjarahan terjadi. Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perkara itu secara kekeluargaan.

    “Alhamdulillah, setelah klarifikasi. Tentunya juga punya rasa kemanusiaan yang tinggi. Ini yang tentunya kami berniat untuk mediator. Setelah kita mediasi dari niat yang baik ini, mereka sepakat dengan musyawarah kekeluargaan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Alfian Nurrizal dilansir Antara, Sabtu (13/9/2025).

    Pihak kepolisian juga melakukan klarifikasi terkait kepemilikan kucing yang ada. Alfian juga memberikan apresiasi kepada kedua belah pihak yang bisa memutuskan permasalahan ini secara damai dan saling menghormati.

    Sementara itu, kuasa hukum Sherina Munaf, Adit, menegaskan kliennya tidak memiliki niat buruk terkait keberadaan kucing-kucing tersebut. Menurutnya, Sherina hanya menolong berdasarkan rasa kemanusiaan.

    “Tidak ada niatan apa pun dari Sherina maupun Indira, hanya murni kemanusiaan,” kata Adit.

    Pada kesempatan yang sama, Uya Kuya juga menjelaskan sejak awal dirinya hanya ingin memastikan keberadaan kucing-kucingnya yang hilang. Uya menyebut masih ada tiga ekor kucing yang belum ditemukan, yakni Miss America, Ken dan Sora.

    “Memang tadi, cuma memastikan saja, ada berapa kucing yang di Mbak Sherina, ada berapa kucing yang saya pegang. Sampai sekarang masih ada tiga ekor yang belum kembali,” ujarnya.

    Uya menyebut, dirinya yang baru saja pulang dari Jember, Jawa Timur langsung diminta tim penyidik hadir ke Mapolres Metro Jakarta Timur.

    “Jadi, setelah turun bandara, langsung ditelepon, bisa datang tidak untuk ke sini, saya langsung hadir dan diminta klarifikasi lagi jumlah kucingnya berapa,” ujar Uya.

    Lebih lanjut, Uya mengaku baru mengetahui ternyata kucing yang berada di Sherina Munaf sebanyak lima ekor.

    “Saya sendiri belum tahu pastinya, karena saya bilang kalau tidak salah tiga, empat atau berapa. Ternyata ada lima di Sherina. Intinya saya tidak ada masalah dengan Sherina,” imbuhnya.

    Dengan adanya kesepakatan damai ini, Polres Metro Jakarta Timur berharap polemik kucing Uya Kuya dan Sherina Munaf dapat diselesaikan secara tuntas, tanpa memperpanjang konflik.

    Pemeriksaan Sherina Munaf, untuk mengklarifikasi terkait unggahan di media sosial mengenai penyelamatan kucing milik Uya Kuya di Polres Metro Jakarta Timur berlangsung selama 12 jam. Sherina tiba di Mapolres Jakarta Timur sejak Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB dan baru selesai diperiksa penyidik sekitar pukul 22.00 WIB.

    (wnv/wnv)

  • Terkait kucing, Uya-Sherina sepakat selesaikan secara kekeluargaan

    Terkait kucing, Uya-Sherina sepakat selesaikan secara kekeluargaan

    Jakarta (ANTARA) – Presenter Uya Kuya atau Surya Utama dan artis Sherina Munaf sepakat untuk menyelesaikan polemik kepemilikan sejumlah kucing korban penjarahan rumah pesohor yang juga anggota DPR nonaktif itu, secara kekeluargaan.

    “Alhamdulillah, setelah klarifikasi. Tentunya juga punya rasa kemanusiaan yang tinggi. Ini yang tentunya kami berniat untuk mediator. Setelah kita mediasi dari niat yang baik ini, mereka sepakat dengan musyawarah kekeluargaan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Alfian Nurrizal usai pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat malam.

    Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan klarifikasi terkait kepemilikan kucing terhadap Sherina Munaf dan Surya Utama (Uya Kuya).

    Alfian juga memberikan apresiasi kepada kedua belah pihak yang bisa memutuskan hasil permasalahan ini secara damai dan saling menghormati.

    Sementara itu, kuasa hukum Sherina Munaf, Adit menegaskan, kliennya tidak memiliki niat buruk terkait keberadaan kucing-kucing tersebut.

    Menurutnya, Sherina hanya menolong berdasarkan rasa kemanusiaan.

    “Tidak ada niatan apa pun dari Sherina maupun Indira, hanya murni kemanusiaan,” kata Adit.

    Pada kesempatan yang sama, Uya Kuya menjelaskan sejak awal dirinya hanya ingin memastikan keberadaan kucing-kucingnya yang hilang.

    Uya menyebut masih ada tiga ekor kucing yang belum ditemukan, yakni Miss America, Ken dan Sora.

    “Memang tadi, cuma memastikan saja, ada berapa kucing yang di Mbak Sherina, ada berapa kucing yang saya pegang. Sampai sekarang masih ada tiga ekor yang belum kembali,” kata Uya.

    Uya menyebut, dirinya yang baru saja pulang dari Jember, Jawa Timur langsung diminta tim penyidik hadir ke Mapolres Metro Jakarta Timur.

    “Jadi, setelah turun bandara, langsung ditelepon, bisa datang tidak untuk ke sini, saya langsung hadir dan diminta klarifikasi lagi jumlah kucingnya berapa,” ujar Uya.

    Lebih lanjut, Uya mengaku baru mengetahui ternyata kucing yang berada di Sherina Munaf sebanyak lima ekor.

    “Saya sendiri belum tahu pastinya, karena saya bilang kalau tidak salah tiga, empat atau berapa. Ternyata ada lima di Sherina. Intinya saya tidak ada masalah dengan Sherina,” ucap Uya.

    Dengan adanya kesepakatan damai ini, Polres Metro Jakarta Timur berharap polemik kucing Uya Kuya dan Sherina Munaf dapat diselesaikan secara tuntas tanpa memperpanjang konflik.

    Pemeriksaan Sherina Munaf untuk klarifikasi terkait unggahan di media sosial mengenai penyelamatan kucing milik Uya Kuya di Polres Metro Jakarta Timur berlangsung selama 12 jam.

    Sherina tiba di Mapolres Jakarta Timur sejak Jumat pagi sekitar pukul 10.00 WIB didampingi kuasa hukumnya, Adit.

    Sherina baru selesai diperiksa penyidik Satreskrim Polres Jaktim sekitar pukul 22.00 WIB dan tidak banyak bicara terkait proses pemeriksaannya sejak Jumat pagi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bupati Ipuk Lepas 34 Kafilah Banyuwangi ke MTQ Jatim

    Bupati Ipuk Lepas 34 Kafilah Banyuwangi ke MTQ Jatim

    Banyuwangi (beritajatim.com)-Sebanyak 34 kafilah Kabupaten Banyuwangi siap mengikuti MTQ ke-31 Provinsi Jawa Timur yang bakal digelar di Jember. Kegiatan MTQ ke 31 akan berlangsung pada 11-20 September 2025.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melepas langsung keberangkatan mereka bersama Kepala Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi Chaironi Hidayat, di Kantor Pemkab Banyuwangi, Jumat (12/9/2025).

    Pada MTQ kali ini, kafilah Banyuwangi mengikuti total 25 cabang lomba. Dimana 15 cabang diikuti oleh kafilah putra dan 10 cabang lomba diikuti oleh kafilah putri. Cabang lomba tersebut di antaranya Tartil Al’quran, Tilawah Al-qur’an, Qiraat Murattal, Qiraat Mujawad, MHQ 1 Juz, MHQ 5 Juz dan MHQ 30 Juz.

    Bupati Ipuk menyampaikan, apresiasi sekaligus motivasi kepada para peserta. “Saya pribadi, dan tentu atas nama Pemkab Banyuwangi menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh kafilah MTQ,” katanya.

    Ia juga berterima kasih kepada semua pihak, termasuk LPTQ, pembina, pendamping, dan panitia, termasuk orang tua yang telah mempersiapkan kafilah hingga siap bertanding.

    Ipuk menambahkan agar peserta tidak menjadikan perjuangan sebagai beban, melainkan menanamkan rasa cinta kepada Al-Qur’an sebagai pegangan hidup.

    “Ini juga bagian syiar untuk terus memotivasi anak-anak Banyuwangi semakin tergerak untuk mencintai Al-Quran,” kata Ipuk.

    Sementara itu Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat mengatakan kafilah peserta MTQ Banyuwangi yang berangkat ke sebanyak 34 orang.

    “Peserta terdiri mulai anak-anak, remaja, dewasa baik putra dan putri. Para peserta juga didampingi sejumlah pendamping dan panitia. Kami berharap hasil yang terbaik untuk semua kafilah dari Banyuwangi,” pungkas Choironi. (als/ted)

  • Mbak Wali Vinanda Lepas Kafilah Kota Kediri Ikuti MTQ XXXI Jatim di Jember

    Mbak Wali Vinanda Lepas Kafilah Kota Kediri Ikuti MTQ XXXI Jatim di Jember

    Kediri (beritajatim.com) – Kafilah Kota Kediri resmi diberangkatkan untuk mengikuti Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XXXI Tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar di Kabupaten Jember pada 11–20 September 2025. Kontingen ini terdiri dari 17 peserta, 3 pembina, dan 4 pendamping.

    Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, melepas para kafilah di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Jumat (12/9/2025). “Saya ucapkan selamat dan sukses kepada adik-adik dan Bapak Ibu yang akan mewakili Kota Kediri pada ajang MTQ. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mempersiapkan dan mendampingi para peserta ini berlaga di Kabupaten Jember,” ujarnya.

    Menurut Vinanda, keberangkatan kafilah mencerminkan semangat masyarakat Kota Kediri dalam menjadikan Al-Quran sebagai sumber inspirasi dan pedoman hidup. “Semangat MTQ ini selaras dengan visi Kota Kediri MAPAN. Karena pembangunan tidak hanya soal fisik dan ekonomi. Tetapi juga spiritual agar lahir generasi yang berakhlak mulia dan cinta Al-Quran,” jelasnya.

    Dalam arahannya, wali kota muda tersebut memberikan tiga pesan penting kepada kafilah. Pertama, mengikuti lomba dengan semangat dan keikhlasan. Kedua, menjaga kesehatan, kekompakan, dan sportivitas. Ketiga, menjadikan MTQ sebagai sarana ibadah dan dakwah.

    “Menang atau kalah bukanlah ukuran utama. Karena yang lebih penting adalah bagaimana adik-adik semua mampu menghadirkan cahaya Al-Quran di mana pun berada,” tegasnya.

    Kepala Kantor Kemenag Kota Kediri, A. Zamroni, menjelaskan sebanyak 17 peserta akan bertanding di sejumlah cabang. Mulai dari Tilawah Quran Anak-anak, Qiraat Muratal Remaja, Qiraat Muratal Dewasa, Musabaqoh Hifzhil Quran 10 Juz, Tafsir dalam tiga bahasa, hingga Khat Al-Quran berbagai kategori. Ia menegaskan seluruh peserta yang berangkat telah melalui seleksi ketat. “Harapannya dari Kota Kediri ada yang meraih juara. Serta ada yang mewakili di tingkat nasional,” imbuhnya.

    Dalam acara pelepasan tersebut, Vinanda juga menerima cinderamata berupa kaligrafi karya Maftuh Hannan Ahyad, salah satu peserta cabang Khat Al-Quran. Acara turut dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono, Kepala Bagian Kesra Ahmad Jainudin, para pembina, pendamping, serta tamu undangan. [nm/beq]

  • Wali Kota Malang Terima Penghargaan Tingkat Nasional Karena Komitmen Majukan Pendidikan

    Wali Kota Malang Terima Penghargaan Tingkat Nasional Karena Komitmen Majukan Pendidikan

    Malang(beritajatim.com) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini kebijakan memajukan pendidikan di Kota Malang berbuah apresiasi pada Kamis, (11/9/2025).

    Wahyu diganjar penghargaan dengan kategori daerah peduli akses dan infrastruktur pendidikan yang diserahkan Mendikdasmen Abdul Mu’ti. Kota Malang ditemani Kabupaten Gowa, Kabupaten Jember, Kota Singkawang, Kota Samarinda dan Kota Manado karena dinilai menyediakan akses dan infrastruktur pendukung pendidikan.

    Yang paling menonjol yaitu mengedepankan kemajuan pendidikan sebagai mandatory spending, salah satunya melalui pengalokasian anggaran daerah dalam menyiapkan infrastruktur dan akses pendidikan yang representatif.

    Selain itu, dukungan Pemerintah Kota Malang terhadap program strategis nasional di bidang pendidikan melalui program sekolah rakyat turut andil menjadi salah satu penilaian dari penghargaan ini.

    Wahyu mengatakan memajukan pendidikan di Kota Malang menjadi salah satu komitmennya. Menurutnya, ini bukan karena identitas Kota Malang sebagai kota pendidikan semata tetapi juga karena pendidikan merupakan mandat yang wajib dilaksanakan oleh kepala daerah.

    “Tentu ini (apresiasi) perlu kita syukuri dan komitmen ini akan terus kita pertahankan, karena pendidikan merupakan amanat undang-undang yang wajib kita laksanakan, jadi pencapaian ini harapannya bisa semakin membawa kemajuan pendidikan di Kota Malang,” ujar Wahyu.

    Wahyu memastikan Pemerintah Kota Malang selalu mendukung program sekolah rakyat yang merupakan salah satu program strategis nasional. Kolaborasi menjadi faktor penting keberhasilan program sekolah rakyat di Kota Malang.

    “Sudah menjadi komitmen kami di daerah menindaklanjuti apa yang menjadi program strategis nasional, khususnya sekolah rakyat. Alhamdulillah Kota Malang menjadi satu dari seratus pemda yang sudah melaksanakan kebijakan ini,” ujar Wahyu.

    Wahyu menyebut tantangan pendidikan akan semakin kompleks. Dia berharap sinergi dan dukungan berbagai pihak agar kedepan penyelenggaraan pendidikan Kota Malang semakin baik.

    “Tantangan tentu akan semakin besar, dan diperlukan sinergi dan kolaborasi dari banyak pihak. Maka disini saya mengajak mari kita melangkah bersama agar iklim pendidikan di Kota Malang akan semakin baik kedepannya,” ujar Wahyu. (luc/ted)

  • Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara terkait dengan penyebab Perum Bulog membeli gabah petani secara komersial.

    Dia bilang, mekanisme penyerapan Bulog kini lebih fleksibel.

    Arief juga bilang penyerapan gabah dan beras oleh Bulog juga mempertimbangkan kondisi harga di lapangan.

    “Kalau harga GKP (Gabah Kering Panen) di bawah Rp6.500 per kg maka Bulog harus menyerap. Kalau harga di atas Rp6.500 per kg, ya sudah biarkan saja udah orang menyerap,” katanya kepada wartawan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis, 11 September.

    Contohnya, kata Arief, harga GKP di Lampung berada di angka Rp6.200 per kg, maka Bulog wajib membelinya dengan harga Rp6.500 per kg. Sementara di Jawa Timur harganya berada di level Rp7.200 hingga Rp7.400 per kg, Bulog tak perlu membelinya.

    “Nggak (perlu beli). Karena kalau Bulog masuk beli, nanti harganya naik, maka HET-nya enggak masuk. Tapi kalau misalnya harganya di bawah, ya Bulog wajib beli. Karena perintah presiden itu Rp6.500 GKP,” jelasnya.

    Arief bilang prinsipnya, Bulog menyerap untuk membantu harga di tingkat petani tetap terjaga, bukan malah membantu harga beras di tingkat konsumen tidak terkendali.

    Lebih lanjut, Arief bilang, perusahaan besar dengan modal dan teknologi lebih maju dapat membeli gabah hingga Rp8.000 per kg.

    Tetapi, sambung dia, kondisi ini berisiko mendorong harga beras melebihi harga eceran tertinggi (HET).

    “Misalnya ada yang beli gabah Rp7.000 GKP, Rp7.200, Rp7.400, Rp8.000, maka HET-nya nggak akan tercapai. Nah yang beli Rp8.000 GKP biasanya siapa? Produsen yang gede,” ucapnya.

    “Kenapa yang gede bisa beli segitu? Karena efisien. Pabriknya efisien, kerjanya ini mesinnya bagus, modalnya gede. Nah itu yang nggak boleh,” sambungnya.

    Sebelumnya, Perum Bulog buka suara terkait dengan isu menghentikan pembelian gabah dan beras produksi petani dalam negeri.

    Bulog memastikan tetap membeli gabah dan beras petani lewat skema komersial.

    Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto mengatakan pihaknya melaksanakan penyerapan gabah dan beras sesuai penugasan pemerintah.

    Pada tahun ini, sambung dia, berdasarkan Inpres nomor 6 tahun 2025, Bulog mendapat tugas mengadakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 3 juta ton setara beras, dan saat ini target tersebut telah tercapai.

    “Prinsipnya, untuk CBP Bulog bekerja berdasarkan regulasi dan penugasan yang diberikan Pemerintah. Namun di luar itu, Bulog tetap melakukan penyerapan gabah dan beras melalui skema komersial,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 11 September.

    Dalam skema ini, sambung Prihasto, Bulog tidak pernah menghentikan penyerapan, tetapi mekanismenya disesuaikan dengan kebutuhan penjualan.

    “Baik dari sisi jenis, kualitas, maupun kuantumnya,” ucap Prihasto.

    Dia bilang, Bulog juga mengoperasikan Sentra Penggilingan Padi (SPP) yang tersebar di 10 wilayah di seluruh Indonesia yang terus menyerap gabah sesuai standar kualitas untuk menghasilkan beras premium maupun beras sesuai preferensi konsumen dan kebutuhan pasar.

    Adapun lokasi SPP tersebut berada di Subang, Karawang, Sragen, Kendal, Bandar Lampung, Bojonegoro, Banyuwangi, Magetan, Jember, dan Sumbawa.

    “Dengan demikian, dapat kami tegaskan bahwa Bulog masih melakukan penyerapan gabah maupun beras. Perbedaannya hanya terletak pada skema CBP mengikuti regulasi pemerintah, sedangkan komersial menyesuaikan dinamika dan kebutuhan pasar,” jelasnya.

  • Foto pilihan pekan kedua September 2025

    Foto pilihan pekan kedua September 2025

    Senin, 8 September 2025 13:05 WIB

    Foto kolase penampakan fenomena fase gerhana bulan total di langit pulau Lombok, Mataram, NTB, Senin (8/9/2025). Fenomena astronomis gerhana bulan total tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang dari Kota Mataram, Lombok mulai pukul 23.26 WITA sampai pukul 03.56 WITA.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/YU

    Roket Vampire RM-70 Grade ditembakan dalam serangan darat Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) di Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Senin (1/9/2025). Operasi tersebut untuk menggempur pertahanan musuh dari jarak jauh pada skenario Latgabma Super Garuda Shield 2025. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU

    Helikopter AH-64E Apache milik TNI AD melakukan penembakan saat puncak Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) di Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Rabu (3/9/2025). Pelaksanaan puncak latihan The Combined Arm Live Fire Exercise (Calfex) melibatkan alutsista yang digunakan yakni dua pesawat F-16 milik TNI AU, dua helikopter AH-64 Apache milik TNI AD, roket Astros milik TNI AD, Vampire RM-70 Grade milik TNI AL serta alutsista milik tentara Amerika (US Army) yaitu empat helikopter AH-47 Apache dan roket Himars. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU

    Keluarga Mahasiswa (KM) Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan aksi simbolik solidaritas untuk Indonesia di Kolam Indonesia Tenggelam Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025). Aksi tersebut sebagai bentuk sikap kemanusiaan, solidaritas, serta kepedulian bersama terhadap kondisi Indonesia sekaligus menolak segala bentuk kekerasan dalam penanganan unjuk rasa di Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/YU

    Peserta aksi dari Aliansi Perempuan Indonesia membentangkan poster sambil berdandan saat aksi damai di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Aliansi Perempuan Indonesia menggelar aksi damai untuk menyampaikan kegelisahan mereka serta meminta agar pemerintah segera menghentikan tindakan represif dan menyuarakan protes adalah hak bagi rakyat. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU

    Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Polri Kompol Cosmas Kaju Gae berjalan menuju ruang sidang etik di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Divisi Propam Polri menggelar sidang etik bagi Kompol Cosmas Kaju Gae terkait kasus pelindasan sopir ojek daring Affan Kurniawan hingga tewas oleh rantis Brimob pada aksi unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8) lalu. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU

    Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai pemeriksaan di Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Kejaksaan Agung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan sistem Chromebook di Kemendikbudristek dan ditaksir kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/YU

    Pelakon tampil dalam Pertunjukan Musikal Perempuan Punya Cerita di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu (3/9/2025). Eki Dance Company menggelar pertunjukan musikal Perempuan Punya Cerita yang mengisahkan tentang perjuangan hidup perempuan dalam menghadapi ketidakadilan dan tekanan sosial dengan menampilkan dua cerita fiksi yang akan dipentaskan pada 4-7 September 2025. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU

    Musisi Ahmad Dhani (tengah) bersama vokalis grup musik Extreme Gary Cherone (kiri) dan mantan vokalis grup musik Whitesnake Dino Jelusick (kanan) tampil pada Konser Dewa19 featuring All Stars 2.0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (6/9/2025). Konser tersebut menghadirkan kolaborasi antara Dewa19 dengan musisi internasional di antaranya Eric Martin, Billy Sheehan, Gary Cherone, Dino Jelusick, Steve Vai, dan Ron Bumblefoot Thal dengan membawakan lagu To Be With You, More Than Words, We Are The Champion dan lagu-lagu Dewa19. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU

    Foto aerial warga menyaksikan balon udara yang diterbangkan di lapangan Sport Centre Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Minggu (7/9/2025). Sebanyak 14 balon udara diterbangkan pada Festival Balon Udara yang digelar oleh tokoh masyarakat Gorontalo Rachmat Gobel bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo dan pemda setempat sebagai upaya mempromosikan pariwisata dan UMKM daerah itu. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/YU

    Wisatawan menaiki kuda di samping bangkai hiu tutul (Rhincodon typus) yang terdampar di Pantai Pancer, Puger, Jember, Jawa Timur, Minggu (7/9/2025). Hiu tutul dengan panjang enam meter dan bobot sekitar dua ton tersebut ditemukan terdampar dengan kondisi mati dan membusuk. ANTARA FOTO/Seno/YU

    Sejumlah umat Islam mendengarkan ceramah dalam kegiatan Haflah Maulidirrosul di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/9/2025). Kegiatan kajian dan selawat yang dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai daerah di provinsi tersebut digelar pengelola MAJT serta remaja Islam masjid untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU

    Pesepak bola Timnas Sandy Henny Walsh (kanan) berselebrasi bersama rekannya Egy Maulana Vikri (kiri), Jordi Amat (kedua kiri) dan Marc Anthony Klok (kedua kanan) usai mencetak gol ke gawang Timnas Taiwan dalam FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/9/2025). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/YU

    Wisatawan berfoto di area kebun bunga di Bukit Strawberry Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) ke Jawa Barat pada periode Januari-Juli 2025 mencapai 124,86 juta perjalanan atau meningkat 31,30 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya mencapai 95,10 juta perjalanan. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hujan Mulai Mengguyur Jember, Tanah Longsor dan Rumah Roboh

    Hujan Mulai Mengguyur Jember, Tanah Longsor dan Rumah Roboh

    Jember (beritajatim.com) – Hujan mulai mengguyur Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tanah longsor dan rumah roboh di sejumlah titik, 10-11 September 2025.

    Hujan deras yang terjadi pada Rabu (10/9/2025) malam menyebabkan tembok dua rumah yang bersebelahan di Dusun Krajan, Desa Sempolan, Kecamatan Silo roboh. Rumah itu masing-masing milik Cholid dan Marsis.

    “Robohnya tembok dikarenakan struktur bangunan dan konstruksi yang tidak layak. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember Indra Tri Purnomo, Kamis (11/9/2025).

    Akibat kejadian ini, Cholid dan Marsis tidur di sebagian bangunan yang tidak rusak. BPBD Jember telah memberikan bantuan antara lain berupa sembako, kasur lipat, peralatan dapur, peralatan makan, dan lain-lain.

    Selain rumah roboh, hujan yang tejadi sepanjang hari kemarin menyebabkan tanah longsor di Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru. Dapur milik Heni rusak ringan. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Selain itu di Dusun Tampingan, Desa Gelang, juga terjadi tanah longsor yang berjarak tiga meter dari rumah warga. “Material longsoran menutup teras rumah,” kata Indra.

    Tanah longsor juga terjadi di jalan setapak Dusun Krajan, Desa Kaliglagah, Kecamaran Sumberbaru. “Material longsoran menutup akses jalan setapak dan teras rumah,” kata Indra.

    Selain mendistribusikan bantuan, Indra juga meminta masyarakat tetap berhati-hati mengantisipasi cuaca ekstrem, terutama hujan deras. “Segera laporkan ke pihak berwajib apabila terjadi kejadian serupa,” katanya. [wir]