kab/kota: Jember

  • Cara Cerdas Media Cetak Melawan Media Digital

    Cara Cerdas Media Cetak Melawan Media Digital

    pengelola media cetak harus mengikuti arus digitalisasi dengan perlawanan yang adaptif

    Surabaya (ANTARA) – Sejarah membuktikan era digital telah menumbangkan banyak media cetak karena semakin banyak informasi di kanal digital yang bisa diakses masyarakat secara gratis.

    Yang tumbang itu bukan hanya media cetak nasional, bahkan media cetak global sekelas National Geographic (NatGeo) yang berdiri 1888 atau 136 tahun lalu pun melakukan PHK terhadap 19 penulis pada 28 Juni 2023.

    Secara nasional, data SPS (Serikat Perusahaan Pers) mencatat masih ada 593 media cetak yang terdaftar pada 2021 tapi setahun kemudian sudah tersisa 399 media cetak. Artinya, hampir 200 media cetak yang guling tikar hanya dalam setahun (194 media cetak pada 2021-2022).

    Akhirnya, sejumlah media cetak nasional pun harus beralih ke format media digital, diantaranya Koran Sindo, Harian Republika, Koran Tempo, Tabloid Nova, Suara Pembaruan, Indopos, Tabloid Bola, Tabloid DeTik, Harian Sinar Harapan, Majalah Hai, dan sebagainya.

    Tinggal Harian Kompas yang berusia 60 tahunan (lahir 28 Juni 1965) yang masih memiliki versi cetak, namun Kompas juga sudah menyiapkan versi daring yakni Kompas.id sebagai antisipasi bila media cetak benar-benar harus tamat riwayatnya. Selain itu ada pula media daring Kompas Grup/KKG yakni Kompas.com dan Tribunnews.com.

    Yakin tetap bertahan

    Sekjen SPS yang juga Anggota Dewan Pers (2022-2025) Asmono Wikan meyakini media cetak akan tetap bertahan di era digital, meski oplah mengalami penurunan drastis dalam 10 tahun terakhir dari 24 juta tiras pada 2014 menjadi 4,5 juta pada 2024.

    Tidak hanya tiras yang turun, tapi jumlah halaman turun atau semakin tipis untuk menyiasati tingginya biaya cetak. Meski demikian, menurut CEO Humas Indonesia itu, media cetak akan tetap tak tergantikan, karena media cetak itu kasta tertinggi dari media.

    Disebut sebagai “kasta tertinggi” itu menurut Asmono, karena platform digital itu bisa pasang-surut, seperti SMS yang sudah tiada, sedangkan kertas tetap menjadi bukti tertulis, bahkan semakin kuno pun, media cetak tetap menjadi dokumen bersejarah atau manuskrip, jadi tidak sirna.

    Hal itu juga diakui oleh praktisi media DR Abdul Choliq Baya saat menjadi pembicara pada “Prasetya Media Summit 2024” di Surabaya, akhir November 2024.

    Menurut Dosen Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember itu banyak media cetak yang kolaps karena era digital mendorong adanya perubahan literasi baca pada masyarakat dari cetak ke medsos.

    Choliq Baya menegaskan era digital itu pasti menang kalau dilawan dengan oplah/omzet, karena itu perlu strategi mengalahkan era digital dengan inovasi digital juga.

    Literasi masyarakat memang sudah berubah sehingga pengelola media cetak harus menyiapkan juga inovasi digital juga, baik digitalisasi maupun literasi digital.

    Digitalisasi ASSSIC

    Choliq Baya mengatakan, pengelola media cetak harus mengikuti arus digitalisasi dengan perlawanan yang adaptif melalui digitalisasi berupa teknologi/aplikasi dan inovasi/kreasi. Apalagi, media cetak juga punya modal atau keunggulan yang tak tersaingi yakni akurasi.

    Untuk teknologi/aplikasi digital adalah beralih ke format media daring. Satu lagi teknologi yang penting adalah aplikasi administrasi digital dimana pekerja tidak perlu masuk kantor, melakukan rapat secara daring sehingga terjadi efisiensi pengeluaran.

    Untuk inovasi/kreasi adalah inovasi konten, namun konten yang berbasis digital yang bukan hanya berita lempang atau straight news seperti pakem media cetak selama ini. Inovasi konten berbasis digital itu menggunakan rumus ASSSIC sebagai terobosan di era digital.

    ASSSIC adalah Accurate (akurat), Solid (kuat), Speed (cepat), Smart (cerdas), Innovative (inovatif), dan Commitment (komitmen/tekad). ASSSIC merupakan kebijakan manajemen yang mengarah pada budaya era disrupsi (budaya serba digital) dalam teknologi/aplikasi dan konten.

    Penerapan konsep ASSSIC yang sudah dilakukan antara lain pada Zona Expo (pameran virtual, misalnya pameran properti yang diubah menjadi online dengan menggunakan kamera 360 dan diunggah di aplikasi Zona Expo).

    Selain Zona Expo, juga ada media digital yang mengintegrasikan media berbasis website dengan platform media sosial/medsos (Instagram, Facebook, TikTok, X/Twitter, Snap Video, WhatsApp, Telegram, Pinters, BiP, dan YouTube). Integrasi website-medsos memungkinkan iklan bundling yang menguntungkan pembaca/pemirsa, karena multi-platform.

    Inovasi dalam media digital bukan hanya website dan platform medsos, namun juga ada e-koran yang justru menarik tokoh dan pelaku usaha untuk dipublikasikan, karena e-koran dapat di-share sendiri dan juga dicetak seukuran pigura untuk dipampang di dinding secara eksklusif.

    Inovasi juga bisa dengan “QR code” menjadi “koran bisa bicara” karena terhubung video. Ada pula inovasi Berita Bebas Hoaks.

    Satu lagi inovasi yang tak kalah pentingnya, selain pameran virtual dan media digital (website-medsos) adalah inovasi iklan untuk menjaga pendapatan dari iklan tetap stabil atau kalau bisa meningkat.

    Salah satu nafas penting media adalah pendapatan iklan karena tanpa pemasukan iklan yang bisa menutupi biaya operasional maka media daring sekalipun akan kolaps.

    Sementara harga iklan di media cetak saat ini sangat ditentukan oleh seberapa populer nama media itu dan oplahnya atau jika media cetak sudah mengemas juga dalam tampilan daring maka ditentukan dengan page view yang bisa dihasilkan. Inilah peran penting karya jurnalistik agar tetap dipercaya dengan menyajikan konten yang akurat, cepat dan menarik, sehingga tidak ditinggalkan pembaca.

    Salah satu inovasi iklan yang perlu dikembangkan antara lain iklan quote yaitu kutipan ucapan dan foto yang bisa disiarkan dalam bentuk video.

    Inovasi iklan yang lainnya, adalah penawaran iklan melalui medsos, teaser (video pendek), dan iklan kolaborasi (kerja sama dengan imbalan pelatihan jurnalistik, magang, dan tayangan prestasi di media digital).

    Hasilnya, inovasi pameran virtual, inovasi media digital, dan inovasi iklan membuat media bisa bersaing dengan media sosial, bahkan pola yang “jalan berseiring” antara digitalisasi (teknologi dan inovasi) dan literasi digital (standar jurnalistik dan kode etik/kesalehan) justru meningkatkan omzet di era digital.

    Media cetak tidak akan mampu bertahan dengan hanya mengandalkan pembaca klasik yang butuh bahan cetakan tetapi harus mengikuti era digital dengan memperluas sasaran pembaca dari generasi telepon pintar.

    Demikian juga untuk menjaring iklan mau tak mau harus berinovasi dengan memperluas sasaran dari jejaring di media sosial dan event organizer sehingga tetap mendapatkan kue iklan yang mampu menghidupkan sebuah media.

    Tapi sampai kapan media cetak mampu bertahan sejarahlah yang akan membuktikan.

    Editor: Budhi Santoso
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hendy-Firjaun Menang di 6 Kecamatan, Fawait-Djoko Unggul di 25 Kecamatan

    Hendy-Firjaun Menang di 6 Kecamatan, Fawait-Djoko Unggul di 25 Kecamatan

    Jember (beritajatim.com) – Berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jember, Kamis 56/12/2024), pasangan Muhammad Fawait-Djoko Susanto mengungguli pasangan Hendy Siswanto-Muhammad Balya Firjaun Barlaman dengan selisih 93.262 suara.

    Fawait-Djoko mendapat dukungan 588.761 suara pemilih dan pasangan Hendy Siswanto-Muhammad Balya Firjaun Barlaman didukung 495.499 suara pemilih. Jumlah warga yang memilih golput alias tidak datang ke tempat pemungutan suara masih lebih dominan, yakni 843.727 orang.

    Hendy-Firjaun unggul di enam kecamatan, yakni Sukorambi, Pakusari, Ambulu, dan tiga kecamatan eks kota administratif (Sumbersari, Kaliwates, dan Patrang). Sementara Fawait-Djoko unggul di 25 kecamatan.

    Candra Ary Fianto, politisi PDI Perjuangan yang juga tim pemenangan Hendy-Firjaun, menyebut rekapitulasi berjalan lancar. “Semoga ke depannya demokrasi kita akan terus terjaga dengan baik,” katanya.

    “Mengenai tindak lanjutnya (setelah rekapitulasi), kami masih berkoordinasi dengan tim kampanye, DPC PDI Perjuangan, dan pasangan calon,” kata Candra.

    Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Fawait-Djoko, Gogot Cahyo Baskoro, bersyukur dengan hasil tersebut. “Proses pelaksanaan pilkada di Kabupaten Jember berjalan aman dan kondusif, dan hasilnya sesuai dengan harapan kami,” katanya.

    Gogot berterima kasih kepada masyarakat yang mengawal proses pilkada dan memilih Fawait-Djoko untuk memimpin Jember 2025-2030.

    “Sekarang sudah tidak ada lagi 01 dan 02. Semua warga masyarakat Jember. Karenanya kami berharap teman-teman tim pemenangan, relawan, partisan, dan seluruh kelompok masyarakat yang mendukung kami tak menyampaikan ungkapan kebahagiaan dengan cara berlebihan yang membuat iklim politik di Jember tidak kondusif,” kata Gogot. [wir]

  • Gerindra: 67 Persen Perolehan Suara Khofifah-Emil di Jember Sesuai Target

    Gerindra: 67 Persen Perolehan Suara Khofifah-Emil di Jember Sesuai Target

    Jember (beritajatim.com) – Keberhasilan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak meraih 67,34 persen suara dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur di Kabupaten Jember sudah sesuai target.

    Sebanyak 723.833 orang warga memilih Khofifah-Emil. “Kami berterima kasih kepada seluruh partai pengusung dan relawan, terutama ibu-ibu Muslimat. Militansi mereka sangat terbukti,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Jember Ahmad Halim yang juga Ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil di Jember, Jumat (6/12/2024).

    Halim menyebut hasil ini sesuai survei suara Khofifah-Emil di Jember. “Alhamdulillah, kemenangan ini sangat berarti. Perolehan suara Bu Khofifah di jember sangat signifikan,” katanya.

    Perolehan suara Khofifah jauh meninggalkan dua pasangan kandidat lainnya. Pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta didukung 263.533 orang pemilih atau 24,52 persen. Pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dicoblos 87.510 orang atau 8,14 persen.

    Setelah proses rekapitulasi tingkat kabupaten ini, KPU Jember akan melanjutkan proses rekapitulasi tingkat provinsi untuk pemilihan gubernur di Surabaya pada 8-9 Desember 2024.

    “Alhamdulillah proses (di Jember) tidak ada kendala. Tidak ada keberatan dari saksi. Tidak ada kejadian khusus. Ada catatan-catatan dari Bawaslu, tapi lebih pada administrasi yang bisa kami sesuaikan,” kata Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni. [wir]

  • Khofifah-Emil Raup 67,34 Persen Suara Pilgub Jatim di Jember

    Khofifah-Emil Raup 67,34 Persen Suara Pilgub Jatim di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak mendominasi perolehan suara pemilihan gubernur di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sebanyak 723.833 orang warga memilih mereka di bilik suara atau 67,34 persen dari 1.111.656 orang pemilih yang hadir di tempat pemungutan suara.

    Demikian hasil rapat pleno rekapitulasi suara pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten yang digelar Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jember, Jawa Timur, di Hotel Luminor, Kamis (5/12/2024).

    Sementara itu, pasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta didukung 263.533 orang pemilih atau 24,52 persen. Pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dicoblos 87.510 orang atau 8,14 persen.

    Setelah proses rekapitulasi tingkat kabupaten ini, KPU Jember akan melanjutkan proses rekapitulasi tingkat provinsi untuk pemilihan gubernur di Surabaya pada 8-9 Desember 2024.

    “Alhamdulillah proses (di Jember) tidak ada kendala. Tidak ada keberatan dari saksi. Tidak ada kejadian khusus. Ada catatan-catatan dari Bawaslu, tapi lebih pada administrasi yang bisa kami sesuaikan,” kata Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni.

    Sementara itu, Wiwin Kurnia Riza, komisioner Bawaslu Jember, mengatakan, ada beberapa saran dan perbaikan yang langsung ditindaklanjuti panitia pemilihan kecamatan (PPK). Tak ada personalan genting di lapangan. [wir]

  • Bupati Hendy Serahkan Pengelolaan Bandara Jember ke Pemprov Jatim

    Bupati Hendy Serahkan Pengelolaan Bandara Jember ke Pemprov Jatim

    Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto melayangkan surat kepada Penjabat Gubernur Adhi Karyono untuk menyerahkan pengelolaan Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

    Dalam surat tertanggal 29 November 2024, Hendy menyampaikan bahwa kondisi pelayanan dan infrastruktur Bandara Notohadinegoro sangat minim karena keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Jember.

    Hendy juga menyampaikan, bahwa Pejabat Sementara Bupati Imam Hidayat dalam surat tertanggal pada 12 November 2024, telah mengusulkan bantuan keuangan sebesar Rp 100 miliar untuk memperpanjang landasan pacu, serta meningkatkan kualitas infrastruktur dan kinerja pelayanan transportasi udara.

    “Dalam rangka meningkatkan kelas layanan bandara serta tidak adanya tanggapan dari pemerintah pusat, dengan hormat kami mohon agar kiranya penyelenggaraan, pengelolaan, pengusahaan, dan pengembangan Bandata Notohadinegoro Kabupaten Jember dapat diambil alih Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” demikian pernyataan Hendy dalam suratnya.

    Dimintai konfirmasi mengenai surat tersebut, Hendy mengatakan, berat bagi Pemkab Jember untuk mengelola bandara tersebut. “Kalau kita pegang dan kita minta bantuan keuangan saja, untuk pembangunannya pun tidak ada ada anggaran,” katanya.

    Hendy mengatakan penyerahan ini bertujuan baik. “Ini untuk peningkatan kelas layanan. Bukan diserahkan begitu (saja). Ini karena Kementerian Perhubungan tidak mau menjadikan (Notohadinegoro) bandara perintis,” katanya.

    Kementerian Perhubungan menginginkan Notohadinegoro menjadi bandara komersial. Sementara Pemkab Jember berharap bandara itu menjadi bandara perintis. “Kalau komersial, berat di kita. Kalau perintis dibantu subsidi terus,” kata Hendy.

    Bandara Notohadinegoro membutuhkan biaya operasional besar. Penerbangan di bandara ini, menurut Hendy, juga membutuhkan okupansi penumpang tinggi. “Sebetulnya bukan kelas Pemkab Jember untuk menangani ini. Tentu perlu biaya tak sedikit untuk pengelolaan bandara. Sangat tepat sekali, kalau sekelas pemerintah provinsi yang turun tangan mengelola. Ini akan mengurangi beban Pemkab Jember,” katanya.

    “Intinya, bandara ini wajib dibangun pada 2025, dan harus difungsikan kembali, karena bandara ini tidaj mungkin dihapus. Diharapkan Pemprov Jatim bisa berkontribusi lebih banyak untuk bandara ini,” kata Hendy.

    Bagaimana soal bagi hasil pendapatan bandara? “Gampang. Yang penting pengelolaannya. Tidak ada bandara profit, apalagi perintis. Yang penting orang-orang bisa digaji,” kata Hendy.

    Bandara Notohadinegoro dibuka pada 2004 pada masa pemerintahan Bupati Samsul Hadi Siswoyo. Sebelumnya, Pemkab Jember sudah berkali-kali berupaya untuk menghidupkan kembali bandara Notohadinegoro untuk penerbangan komersial. Saat ini bandara tersebut hanya untuk rute penerbangan perintis ke Kabupaten Sumenep, Madura.

    Persoalan pengelolaan bandara tak juga selesai karena terbentur status lahan. Angkasa Pura tidak bisa mengelola bandara tersebut karena status tanahnya masih dimiliki PT Perkebunan Nusantara XII (sekarang PT Perkebunan Nusantara I Regional 5). Pengambilalihan lahan untuk keperluan bandara membutuhkan ganti rugi.

    Masalah status tanah ini membuat pembangunan bandara tidak berjalan maksimal. Apalagi rute penerbangan komersial Jember-Surabaya ternyata tidak cukup menjanjikan keuntungan besar bagi maskapai. Satu demi satu maskapai memilih tak lagi beroperasi karena mahalnya biaya penerbangan tidak sebanding dengan jumlah penumpang. [wir]

  • Fawait-Djoko Menangi Pilkada, 843 Ribu Warga Jember Golput

    Fawait-Djoko Menangi Pilkada, 843 Ribu Warga Jember Golput

    Jember (beritajatim.com) – Rapat pleno rekapitulasi suara pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten yang digelar Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jember, Jawa Timur, di Hotel Luminor, Kamis (5/12/2024), memutuskan pasangan Muhammad Fawait-Djoko Susanto sebagai pemenang.

    Fawait-Djoko mendapat dukungan 588.761 suara pemilih dan pasangan Hendy Siswanto-Muhammad Balya Firjaun Barlaman didukung 495.499 suara pemilih. Jumlah warga yang memilih golput alias tidak datang ke tempat pemungutan suara masih lebih dominan, yakni 843.727 orang.

    Dengan jumlah 1.955.219 orang pemilih yang tercantum di daftar pemilih tetap, tingkat partisipasi warga dalam pilkada kali ini hanya 56,85 ;persen (1.111.492 pemilih). Persentase ini lebih sedikit daripada pilkada pada 2020 yang mencatatkan partisipasi 58,53 persen.

    “Angka golput tinggi. Memang memilih ini kan bagian dari hak, sehingga tidak bisa memaksa pemilih menggunakan haknya,” kata Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni.

    Dessi menganggap tingginya angka golput di luar kendali KPU Jember. “Proses sosialisasi dan upaya memfasilitasi pemilih sudah kami laksanakan semua,” katanya. KPU Jember akan mengevaluasi partisipasi tersebut.

    Setelah proses rekapitulasi tingkat kabupaten ini, KPU Jember akan melanjutkan proses rekapitulasi tingkat provinsi untuk pemilihan gubernur di Surabaya pada 8-9 Desember 2024. “Alhamdulillah proses (di Jember) tidak ada kendala. Tidak ada keberatan dari saksi. Tidak ada kejadian khusus. Ada catatan-catatan dari Bawaslu, tapi lebih pada administrasi yang bisa kami sesuaikan,” kata Dessi. [wir]

  • Dua Partai Besar Bersilaturahim: Yak Opo Nek Bupatine Jember PKB, PDIP Wakile?

    Dua Partai Besar Bersilaturahim: Yak Opo Nek Bupatine Jember PKB, PDIP Wakile?

  • KAI Daop Jember lakukan inspeksi KA menjelang Natal dan tahun baru

    KAI Daop Jember lakukan inspeksi KA menjelang Natal dan tahun baru

    Terdapat enam aspek yang diperiksa yakni aspek keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan dan kesetaraan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 2019

    Jember, Jawa Timur (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember telah melakukan inspeksi dengan mengecek sarana prasarana kereta api untuk memastikan perjalanan kereta api aman dan nyaman menjelang masa Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kami bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dalam hal ini Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya mengadakan inspeksi keselamatan (Rampcheck) di beberapa stasiun dan kereta api pada 2-4 Desember 2024,” kata Manajer Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Cahyo Widiantoro di Jember, Jawa Timur, Kamis.

    Menurutnya, keselamatan dan kenyamanan penumpang menjadi salah satu fokus dari KAI Daop 9 Jember dalam menyambut angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 karena biasanya pada saat itu terjadi peningkatan jumlah penumpang kereta api.

    “Rampcheck dilakukan untuk memastikan layanan kereta api di Daop 9 Jember telah sesuai dengan standar yang ditetapkan, sehingga saat melayani penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru dapat menghadirkan layanan transportasi kereta api yang aman dan nyaman,” tuturnya.

    Ia menjelaskan sejumlah stasiun yang dilakukan pemeriksaan yaitu Stasiun Pasuruan, ⁠Probolinggo, ⁠Tanggul, ⁠Jember, ⁠Kalisetail, ⁠Rogojampi, ⁠Banyuwangi Kota dan Satsiun ⁠Ketapang. Sedangkan rangkaian kereta api yang dicek meliputi dua rangkaian KA Blambangan Ekspres dan rangkaian KA Mutiara Timur.

    “Terdapat enam aspek yang diperiksa yakni aspek keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan dan kesetaraan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api,” katanya.

    Objek pemeriksaan di stasiun meliputi keberfungsian kamera pengawas (Closed-Circuit Television/CCTV), keberadaan petugas keamanan, loket penjualan tiket, ruang tunggu penumpang, toilet, musala, serta informasi pelayanan seperti denah stasiun, jadwal KA, peta jaringan KA dan yang lainnya.

    Sementara itu, untuk pemeriksaan di atas kereta api meliputi ketersediaan APAR, rem darurat, petunjuk jalur evakuasi, alat pemecah kaca, kamera pengawas, P3K, lampu penerangan, info stasiun yang akan disinggahi/dilewati, kebersihan toilet, pengatur sirkulasi udara, dan fasilitas bagi difabel.

    “Hasil dari pemeriksaan, secara umum operasional kereta api di Daop 9 Jember sudah memenuhi ketentuan Standar Pelayanan Minimum (SPM) sebagaimana diatur dalam PM 63 Tahun 2019,” ujarnya.

    Kendati demikian, lanjut dia, KAI Daop 9 Jember berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan sehingga bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada penumpang, terlebih pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025.

    Pewarta: Zumrotun Solichah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • 302 Terpidana Narkoba Dipindah ke Lapas Super Maximum Security di Nusakambangan, Ini Alasannya
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Desember 2024

    302 Terpidana Narkoba Dipindah ke Lapas Super Maximum Security di Nusakambangan, Ini Alasannya Nasional 5 Desember 2024

    302 Terpidana Narkoba Dipindah ke Lapas Super Maximum Security di Nusakambangan, Ini Alasannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan
    Agus Andrianto
    mengatakan, pihaknya telah memindahkan 302 orang yang berstatus sebagai bandar dan pengedar
    narkoba
    ke Lembaga Pemasyarakatan (
    Lapas
    )
    Super Maximum Security
    di Nusakambangan.
    Sebab, ratusan terpidana itu diduga telah mengendalikan peredaran narkoba di dalam
    lapas
    .
    “Pada saat ini kami sudah memindahkan pelaku dan
    bandar narkoba
    yang diduga mengendalikan peredaran narkotika di dalam lapas. Ada 302 yang sudah kami pindahkan ke lapas
    Super Maximum Security
    yang ada di Nusakambangan,” kata Agus dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
    Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut akan terus berlanjut jika ditemukan kembali terpidana yang mengendalikan peredaran narkoba dalam lapas.
    Di sisi lain, pihaknya juga telah menindak 14 petugas lapas dengan cara menonaktifkan mereka lantaran lalai saat melaksanakan tugas.
    “Bahwa kepada anggota yang lalai atau sengaja kemudian terlibat sudah ada 14 petugas pemasyarakatan yang kami nonaktifkan. Terdiri dari pada Kalapas, ada yang Karutan, ada yang Ka KPLP (Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan), bahkan ada pegawai daripada sipir yang terlibat di dalamnya,” ungkap Agus.
    “Kepada mereka yang terlibat baik pesta sabu seperti yang di Sumatera Utara, kemudian Jember, mereka ditempatkan pada tempat penghukuman khusus dan kemudian kepada mereka tidak diberikan haknya berupa remisi, sesuai yang diamanatkan oleh undang-undang, karena ada beberapa tahapan remisi yang diberikan,” tambahnya.
    Lebih lanjut, Agus menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk berkolaborasi memberantas narkoba di Indonesia.
    Hal ini, tegas Agus, untuk mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia bebas dari narkoba.
    “Tadi sudah disampaikan oleh Bapak Menko Polkam dan Bapak Kapolri bahwa kolaborasi dan sinergi kementerian lembaga akan terus kita tingkatkan dan upaya untuk suksesnya desk pemberantasan narkoba ini bisa memberikan kontribusi bagi cita-cita bapak presiden untuk mewujudkan negara Indonesia bebas dari narkoba,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gus Ubaid Kagum: Amalan Apa yang Dimiliki Pak Sonhaji Penjual Es Teh?

    Gus Ubaid Kagum: Amalan Apa yang Dimiliki Pak Sonhaji Penjual Es Teh?

    Surabaya (beritajatim.com) – Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan sosok Pak Sonhaji, penjual es teh asongan yang mendadak dapat simpati masyarakat lantaran viralnya potongan video pengajian Gus Miftah yang mengumpat Pak Sonhaji.

    Bahkan, sekelas artis pun rela datang ke Magelang karena iba memberi tali kasih hingga ada yang mau mengumrahkan Pak Sonhaji dan keluarganya.

    “Fenomena ini sangat tepat menjadi refleksi kita sebagai ummat manusia, yang tentu dalam kehidupan fana ini sudah disiapkan semua takdirnya. Dan, ini bagi saya menarik melihat sosok Pak Sonhaji, si penjual es teh asongan tersebut,” kata tokoh muda NU, Ubaidillah Amin (Gus Ubaid).

    Menurut Gus Ubaid yang juga pengasuh Ponpes Annuriyah Kaliwining Jember ini, sudah sepatutnya sebagai umat Islam kembali meyakini bahwa Allah SWT Maha Segalanya, dan mudah bagi Allah untuk mengubah nasib seseorang.

    Sebagaimana firman-Nya, ‘Wa may yattaqillaha yaj al-lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min aisu la yahtasib, wa may yatawakkal alallahi fa huwa hasbuh, innallaha baligu amrih, qad ja alallahu likulli syai in qadra. Artinya: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan, memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan, barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya, sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

    “Jika kita berbicara kekurangan Gus Miftah sebagai pendakwah, tentunya beliau sebagai manusia diciptakan sama seperti kita penuh dengan kekurangan, mungkin kita menganggap ceplas ceplosnya (apa adanya) Gus Miftah dalam berdakwah dirasa kurang bagus secara logika adat ketimuran dan orang muslim,” ujarnya.

    Namun, Gus Miftah juga sudah meminta maaf kepada Pak Sonhaji dan masyarakat Indonesia secara terbuka (karena beliau juga sebagai utusan khusus Presiden Prabowo), karena perkataannya yang salah.

    “Justru menurut pendapat saya, ceplas ceplosnya Gus Miftah dalam memberikan ceramah agama itu sudah merupakan kehendak dan ketetapan Allah SWT, dengan ceplas ceplosnya Gus Miftah dalam pengajiannya justru mengangkat derajat seorang hamba Allah bernama Sonhaji penjual es teh,” tuturnya.

    “Secara pribadi, saya sedang coba dalami dari viralnya kasus ini justru sosok seorang Pak Sonhaji. Apa amalan ibadah dari seorang penjual es teh Pak Sonhaji. Mungkin dia tidak pernah berpikir akan seterkenal ini dan mengubah nasib keluarganya,” imbuhnya.

    Banyak tokoh masyarakat yang iba kepadanya, mulai dari Partai Gerindra yang memberikan modal usaha, Gus Miftah yang membelikan rumah baru untuk dia dan keluarganya. “Beberapa artis memberikan bantuan santunan uang, memberangkatkan umroh, dan lain sebagainya. Amaliyah Pak Sonhaji menurut saya mampu menggetarkan dan membuka pintu langit, itu yang harus kita pelajari dari viralnya ceramah Gus Miftah dan penjual es teh Pak Sonhaji,” pungkasnya. [tok/beq]