kab/kota: Jember

  • Gunung Raung Erupsi, Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

    Gunung Raung Erupsi, Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

    Liputan6.com, Banyuwangi – Gunung Api Raung mengalami erupsi, pada Selasa (24/12/2024) hari ini sekitar pukul 09.30 WIB. Gunung yang terletak di perbatasan tiga kabupaten yakni Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu, mengeluarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter.

    Informasi peningkatan aktivitas itu diumumkan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

    “Telah terjadi erupsi Gunung Raung, Jawa Timur pada tanggal 24 Desember 2024 pukul 09.30 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Aletea, Selasa, (24/12/2024).

    Menurut Burhan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur, dengan ketinggian kurang lebih 5.332 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 42 detik,” ucap Burhan.

    Berdasarkan catatan, saat ini, Gunung Raung setinggi 3.332 mdpl tersebut berada pada status waspada level II.

    “Kami rekomendasikan kepada masyarakat atau wisatawan untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer,” tegas Burhan.

    PPGA Raung juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.

    “Kami meminta kepada masyarakat dan pendaki untuk tidak bermalam di wilayah Gunung Raung karena hal itu sangat berbahaya,” dia memungkasi.

     

  • Abu Vulkanik Gunung Raung Mengarah ke Barat Daya, BMKG Imbau Masyarakat Bondowoso Siapkan Masker

    Abu Vulkanik Gunung Raung Mengarah ke Barat Daya, BMKG Imbau Masyarakat Bondowoso Siapkan Masker

    Liputan6.com, Banyuwangi – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Jawa Timur, mengimbau masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Bondowoso dan Jember, untuk  menyiapkan masker. Hal itu untuk mengantisipasi sebaran abu vulkanik Erupsi Gunung Raung.

    “Untuk abu vulkanik akibat erupsi Gunung Raung saat ini terpantau dalam citra satelit mengarah ke arah Barat Daya, ke arah Kabupaten Bondowoso dan Jember. Untuk itu, kami mengimbau menggunakan masker jika keluar rumah,”ujar Prekirawan BMKG Banyuwangi Yustotok Widiarto  Selasa (24/12/2024)

    Kata Yustotok, untuk wilayah Kabupaten Banyuwangi, sebaran abu vulkanik Gunung Raung, tidak teramati. Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat Banyuwangi untuk tetap waspada, karena sewaktu- waktu arah angin akan berubah

    “Untuk saat ini wilayah Banyuwangi aman dari sebaran abu vulkanik Gunung Rauang, tapi tetap harus waspada karena sewaktu- waktu arah angin bisa berubah,”paparnya

    Yustotok menambahkan, sebaran abu vulkanik Gunung Raung juga masih belum berdampak pada aktivitas Penerbangan di Bandara Banyuwangi. Sehingga BMKG, belum mengeluarkan rekoemndasi penutupan terhadap bandara yang berada di ujung timur Pulau Jawa Itu.

    “Untuk aktivitas Bandara Banyuwangi, masih belum terdampak, sehingga masih dibuka untuk aktivitas penerbangan,” paparnya.

    Diinformasikan sebelumnya, Gunung Api Raung mengalami erupsi, pada Selasa (24/12/2024) hari ini sekitar pukul 09.30 Wib.

    Gunung yang terletak di perbatasan tiga kabupaten yakni Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu, mengeluarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter.

    Informasi peningkatan aktivitas itu diumumkan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

    “Telah terjadi erupsi Gunung Raung, Jawa Timur pada tanggal 24 Desember 2024 pukul 09.30 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Aletea, Selasa, (24/12/2024)

    Menurut Burhan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur, dengan ketinggian kurang lebih 5.332 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 42 detik,” ucap Burhan.

  • Gunung Raung Jatim Erupsi, Ketinggian Kolom Abu hingga 2.000 Meter

    Gunung Raung Jatim Erupsi, Ketinggian Kolom Abu hingga 2.000 Meter

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, Jawa Timur (Jatim) erupsi dengan ketinggian kolom abu sekitar 2.000 meter dari puncak gunung, Selasa (24/12) pagi.

    Pengamat Gunung Api di Pos Pengamatan Gunung Raung Banyuwangi Burhan Alethea mengatakan gunung api tersebut erupsi pada pagi hari ini sekitar pukul 09:30 WIB.

    “Iya benar (Gunung Raung) mengalami erupsi pada hari ini,” kata Burhan Alethea saat dihubungi di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

    Gunung Raung memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah timur dan erupsi gunung api ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi sekitar 4 menit 42 detik.

    Menurut Burhan Alethea, saat ini Gunung Raung berada pada status Level II atau Waspada dan direkomendasikan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.

    “Kami imbau masyarakat tidak mendekati kawah puncak radius tiga kilometer,” katanya.

    (tim/wis)

    [Gambas:Video CNN]

  • 5
                    
                        Gunung Raung Alami Erupsi, Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter
                        Surabaya

    5 Gunung Raung Alami Erupsi, Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter Surabaya

    Gunung Raung Alami Erupsi, Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Gunung Api Raung mengalami erupsi pada Selasa (24/12/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.
    Gunung yang terletak di perbatasan tiga kabupaten, yakni Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, mengeluarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter.
    Informasi peningkatan aktivitas itu diumumkan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
    “Telah terjadi erupsi
    Gunung Raung
    , Jawa Timur, pada tanggal 24 Desember 2024 pukul 09.30 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak,” kata Petugas PPGA Raung, Mukijo, Selasa.
    Mukijo mengatakan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur, dengan ketinggian kurang lebih 5.332 meter di atas permukaan laut (mdpl).
    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 42 detik,” ucap Mukijo.
    Berdasarkan catatan, saat ini Gunung Raung setinggi 3.332 mdpl tersebut berada pada status waspada level II.
    “Kami rekomendasikan kepada masyarakat atau wisatawan untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer,” terang Mukijo.
    PPGA Raung juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas Usai Terjatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus, Bunuh Diri?

    Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas Usai Terjatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus, Bunuh Diri?

     

    Liputan6.com, Jember – Seorang mahasiswa ditemukan meninggal dunia usai terjatuh dari lantai 8 Gedung C-Rish atau LP2M Universitas Negeri Jember (Unej), Senin sore (23/12/2024). Korban diketahui berinisial DRYN, mahasiswa Jurusan Sosiologi FISIP angkatan 2023 atau saat ini masih semester 3.

    Dari rekaman CCTV, korban diduga melompat dari lantai 8 pada pukul 17.51 WIB. Suasana saat itu mulai sepi, karena jam perkuliahan banyak yang sudah berakhir. Sebagian warga kampus sedang bersiap melaksanakan salat magrib di Masjid Al-Hikmah Unej yang terletak tak jauh dari lokasi kejadian. 

    Gedung yang menjadi lokasi kejadian juga menyatu dengan gedung rektorat Unej yang merupakan titik sentral kampus. 

    “Sudah dilakukan olah TKP oleh Tim Inafis Polres Jember dan jenasah sudah dibawa ke kamar mayat RSU dr Subandi Jember,” ujar seorang polisi di lokasi yang enggan ditulis namanya. 

    Dari keterangan sejumlah saksi mata, diduga kuat peristiwa tersebut masuk kategori bunuh diri.  Humas Unej enggan berkomentar soal dugaan bunuh diri yang melatari peristiwa tersebut. 

    “Untuk penyebab masih dalam pendalaman kepolisian,” ujar Iim Fahmi Ilman, Wakil Ketua Tim Kerja Hubungan Masyarakat saat dikonfirmasi di lokasi kejadian. 

    Sejumlah rekan korban menyebut, korban DRYN sempat memposting unggahan bernada putus asa di media sosialnya. Terakhir, ia menulis ucapan ‘Selamat Tinggal’ di status Whatsapp miliknya, sekitar 3 menit sebelum terjatuh atau melompat dari lantai 8 kampus Unej. 

     

  • Mahasiswa Unej Diduga Bunuh Diri, Jatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus

    Mahasiswa Unej Diduga Bunuh Diri, Jatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang mahasiswa Universitas Negeri Jember (Unej), Jawa Timur ditemukan tewas di depan gedung kampus, Senin (23/12).

    Korban yang merupakan mahasiswa Sosiologi Fisip angkatan 2023 itu diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 8 gedung.

    Wakil ketua bagian humas Unej, Lim Fahmi Ilman mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

    “Dari informasi yang diberikan satpam dan petugas layanan kelas, jadi sekitar jam 5 menjelang magrib itu mendengar orang berteriak. Jadi mereka-mereka yang berolahraga itu menemukan seseorang yang tertelungkup di halaman gedung C-Rissh dan mereka berteriak,” kata Fahmi.

    Fahmi mengatakan satpam dan petugas layanan kelas kemudian menghampiri ke sumber suara teriakan, dan menemukan korban. Satpam lalu segera memanggil ambulans lalu mengevakuasi korban.

    “Selanjutnya satpam dan petugas layanan kelas mendekati korban dan menghubungi petugas ambulans dan membawa korban ke RSUD Dr Soebandi,” ujar Fahmi.

    Fahmi menjelaskan bahwa sebenarnya sekarang kampus dalam kondisi libur tidak ada perkuliahan, namun Gedung ini juga digunakan untuk penelitian dan kajian.

    “Sebetulnya ini sudah masa liburan. Jadi tidak ada perkuliahan sama sekali, namun gedung ini juga digunakan untuk kegiatan dosen,” ujarnya.

    Sejauh ini pihaknya menduga korban naik ke lantai 8 dari lift, karena akses tangga sudah ditutup saat jam kerja di kampus selesai.

    Hingga kini, belum diketahui apa motif dugaan korban bunuh diri melompat dari lantai 8. Untuk mencari tahu penyebabnya, pihak Unej masih berkoordinasi dengan kepolisian untuk segera menemukan penyebabnya.

    “Ini masih kami dalami kenapa kejadian ini, kami tidak berani spekulasi,” ujarnya.

    Baca berita lengkapnya di sini.

    (tim/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas, Diduga Jatuh dari Lantai 8
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Desember 2024

    Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas, Diduga Jatuh dari Lantai 8 Surabaya 23 Desember 2024

    Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas, Diduga Jatuh dari Lantai 8
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Mahasiswa jurusan sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas
    Jember
    (
    UNEJ
    ), ditemukan tewas diduga setelah terjatuh dari lantai 8 Gedung C-RiST kampus tersebut.
    Proses jatuhnya korban terekam kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di dalam kampus.
    Petugas keamanan kampus, Ridwan, mengatakan ia mendengar suara seperti pohon tumbang saat sedang bertugas.
    “Suara itu terdengar sekitar pukul 17.00 WIB, bertepatan dengan waktu maghrib,” ujar Ridwan, Senin (23/12/2024).
    Setelah suara tersebut, warga yang tengah berolahraga di sekitar gedung berteriak. Ridwan mendekati lokasi dan terkejut melihat seorang mahasiswa asal Tulungagung tergeletak di area kampus.
    Ridwan segera menghubungi Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) yang berada di dalam kampus untuk memastikan kondisi korban.
    “Ternyata korban sudah meninggal dunia,” ungkapnya.
    Selanjutnya, kampus menghubungi polisi. Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Dr. Soebandi untuk proses lebih lanjut.
    Penyelidikan Masih Berlangsung
    Wakil Ketua Tim Kerja Humas UNEJ, Iim Fahmi Ilman, membenarkan peristiwa tersebut.
    “Kami masih mendalami penyebab kejadian ini dan belum dapat berspekulasi,” kata Iim.
    Korban diketahui adalah mahasiswa semester tiga angkatan 2023 asal Tulungagung. Hingga kini, pihak kampus masih berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut kasus ini.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seorang Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas dalam Kampus
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Desember 2024

    Seorang Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas dalam Kampus Surabaya 23 Desember 2024

    Seorang Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas dalam Kampus
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com –
    Seorang
    mahasiswa
    jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas
    Jember
    (
    Unej
    ), ditemukan tewas di kampus pada Senin (23/12/2024).
    Korban ditemukan di lantai gedung C-RiST oleh warga yang sedang berolahraga menjelang Maghrib.
    “Memang benar ada mahasiswa kami yang tadi sore sekitar jam 17.00 WIB ditemukan terjatuh,” ujar Wakil Ketua Tim Kerja Humas Unej, Iim Fahmi Ilman, kepada
    Kompas.com
    di lokasi kejadian.
    Iim menjelaskan, penemuan korban bermula dari teriakan seseorang yang melihat tubuh korban tergeletak.
    “Informasi yang disampaikan petugas keamanan dan petugas layanan kelas, sekitar Maghrib terdengar orang berteriak karena menemukan korban dalam kondisi tewas di gedung C-RiST,” kata Iim.
    Petugas keamanan dan layanan kelas segera mendekati lokasi untuk memeriksa keadaan korban.
    Mereka kemudian menghubungi ambulans guna membawa korban ke RSUD Dr. Soebandi.
    Meski kampus sedang libur, Iim menyebut gedung tersebut tetap digunakan untuk penelitian dan kegiatan dosen.
    “Kemungkinan yang bersangkutan naik dari lift karena akses tangga sudah ditutup setelah jam kerja,” tambahnya.
    Hingga kini, kampus belum dapat memastikan penyebab kematian mahasiswa semester tiga angkatan 2023 itu. Kampus masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mendalami kasus ini.
    “Ini masih kami dalami. Kami belum berani berspekulasi terkait penyebabnya,” ujar Iim.
    Korban diketahui merupakan mahasiswa asal Tulungagung.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TKW Jember Koma 9 Hari usai Operasi Bisul, saat Sadar Kaget Tiba-tiba Tangan dan Kaki Menghitam

    TKW Jember Koma 9 Hari usai Operasi Bisul, saat Sadar Kaget Tiba-tiba Tangan dan Kaki Menghitam

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pekerja migran atau TKW koma 9 hari usai operasi bisul.

    Mirisnya saat sadar, ia kaget tangan dan kakinya menghitam.

    Kondisi ini dialami oleh Septia Kurnia Rini.

    Septia merupakan TKW yang badannya lumpuh setelah operasi di Singapura.

    Kondisi Septia Kurnia Rini ini membuat masyarakat yang tinggal di sekitar rumahnya ingin melihat.

    Suasana rumah sederhana di Komplek Taman Gading, Jember, pun ramai didatangi para tamu yang ingin melihat langsung kondisi Septia Kurnia Rini.

    Septia Kurnia Rini sendiri kini hanya bisa terbaring lemah di atas ranjang.

    Dirinya dikunjungi oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, beserta rombongan pada Jumat (20/12/2024).

    Septia adalah salah satu dari jutaan pekerja migran Indonesia (PMI) yang mengadu nasib di luar negeri.

    Namun, berbeda dari mereka yang sukses meraih kehidupan lebih baik, nasib Septia berakhir tragis.

    Kini, ia menderita kelumpuhan, dengan tangan dan kaki yang menghitam serta sulit digerakkan.

    Penyebab pasti dari kondisi ini masih menjadi misteri, meskipun dugaan malapraktik saat operasi di Singapura terus menghantuinya.

    Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengunjungi PMI yang sakit di Jember pada Jumat (21/12/2024). (KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI)

    Septia memulai perjalanan sebagai pekerja migran pada 2021. 

    Ia meninggalkan tanah kelahirannya di Jember demi menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.

    Dalam keterbatasan ekonomi, bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura dianggapnya sebagai jalan keluar.

    “Awalnya saya dikontrak dua tahun. Setelah itu, saya memperpanjang kontrak untuk tahun ketiga,” kisah Septia saat ditemui di rumahnya, dikutip dari TribunnewsMaker.

    Namun, hidupnya mulai berubah ketika ia merasakan ada bisul di bagian paha.

    Berbeda dari bisul biasa, bisul ini berwarna merah tanpa mata dan terasa sangat nyeri.

    Setelah empat hari menahan rasa sakit, Septia akhirnya mengadu kepada majikannya dan meminta obat pereda nyeri.

    Sayangnya, bisul tersebut tak kunjung sembuh.

    Majikannya kemudian menyarankan Septia untuk memeriksakan diri ke rumah sakit di Singapura.

    Setelah menjalani pemeriksaan, Septia harus menjalani operasi untuk mengatasi bisul tersebut.

    Septia (38) PMI asal Jember pulang dari Singapore dalam keadaan sakit. (KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI)

    Namun, apa yang terjadi setelah operasi sungguh mengejutkan. 

    Septia mengalami koma selama sembilan hari.

    Ketika akhirnya ia sadar, tangan dan kakinya berubah menjadi hitam pekat, kaku, dan terikat dengan kain.

    “Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tiba-tiba saja kondisi saya seperti ini,” ujar Septia dengan nada lirih.

    Selama dirawat di rumah sakit, Septia merasa sangat kesepian.

    Tidak ada seorang pun dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang datang untuk menjenguk atau memberikan pendampingan.

    Dalam kondisi lemah, jauh dari keluarga, dan tidak paham dengan sistem kesehatan Singapura, Septia mengaku merasa sangat terasing.

    Setelah 13 hari perawatan, majikannya memutuskan untuk memulangkan Septia ke Indonesia menggunakan kapal feri.

    Namun, alih-alih dipulangkan langsung ke kampung halamannya di Jember, Septia dikirim ke rumah sakit di Batam.

    Di sana, ia dirawat selama seminggu dengan biaya yang ditanggung majikannya.

    Ironisnya, sang majikan sempat meminta uang kepada keluarga Septia untuk menutupi biaya perawatan di Singapura, tetapi permintaan tersebut ditolak oleh Septia.

    “Saya merasa, sebagai majikan, seharusnya mereka bertanggung jawab penuh atas kondisi saya,” ujarnya tegas.

    Pada Oktober 2024, keluarga Septia akhirnya menjemputnya dan membawanya pulang ke Jember.

    Namun, kondisi Septia tidak menunjukkan perbaikan.

    Kakinya yang berwarna hitam terasa keras seperti kayu terbakar, kaku, dan tidak bisa digerakkan.

    Rasa nyeri yang ia alami setiap hari menjadi beban berat, baik secara fisik maupun mental.

    Dalam kunjungan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Septia menyampaikan harapannya agar pemerintah memberikan perhatian terhadap kondisinya.

    “Saya hanya ingin mendapatkan bantuan agar rasa sakit saya bisa berkurang. Saya ingin tetap bisa hidup untuk anak-anak saya,” ungkapnya dengan air mata berlinang.

    Abdul Kadir Karding mengakui bahwa keberangkatan Septia ke Singapura dilakukan secara ilegal.

    Hal ini menyebabkan Septia kehilangan hak perlindungan, termasuk asuransi kerja yang seharusnya menjadi hak PMI resmi.

    “Kami selalu mengingatkan masyarakat untuk mengikuti prosedur resmi sebelum bekerja di luar negeri. Keberangkatan yang tidak sesuai prosedur sangat berisiko,” ujar Karding.

    Ia menambahkan, keberangkatan ilegal membuat pekerja migran tidak terdaftar secara resmi, sehingga sulit bagi pemerintah untuk memberikan perlindungan jika terjadi masalah.

    “Ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Jangan tergiur janji-janji manis dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” lanjutnya.

    Sebagai langkah pencegahan, pemerintah berencana untuk memperketat regulasi dan meningkatkan sosialisasi di desa-desa, termasuk melalui media sosial.

    “Kita harus menindak tegas sindikat maupun individu yang terlibat dalam penyelundupan pekerja migran ilegal,” tegas Karding.

    Meskipun secara hukum sulit memberikan bantuan karena keberangkatan Septia yang tidak prosedural, Kementerian P2MI tetap memberikan pendampingan atas dasar kemanusiaan.

    “Kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan bahwa Mbak Septia mendapatkan dukungan yang ia butuhkan,” janji Karding, meskipun tidak menjelaskan secara rinci bentuk bantuan tersebut.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Abaikan Peringatan, Pria Jember Hanyut Dihantam Ombak Saat Mancing di Pantai Payangan

    Abaikan Peringatan, Pria Jember Hanyut Dihantam Ombak Saat Mancing di Pantai Payangan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

    TRIBUNJATIM.COM, JEMBER– Polisi bersama Tim Sar masih melakukan pencarian jasad BGS, pemancing yang hanyut di Pantai Payangan Kecamatan Ambulu Jember, Jawa Timur, Senin (23/12/2024).

    Pria asal Kecamatan Kaliwates Jember tersebut hanyut dihantam ombak saat mancing di dekat Gunung Sruni Pantai Payangan Jember pada Minggu (22/12/2024) sekira pukul 11.00 WIB.

    Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto mengungkapkan, korban mulai memancing sekitar pukul 09.00 wib bersama saksi bernama Ahmad Mujiono.

    “Kemudian saksi bertanya kepada korban, dari mana asalnya. Korban menjawab orang Trunojoyo (Kaliwates),” ujarnya.

    Menurutnya, saat itu saksi sempat mengingatkan korban agar tidak terlalu ke pinggir pantai saat memancing. Namun pemancing ini tidak menghiraukan.

    “Korban malah menjawab jawab ucapan saksi. saya sudah biasa memancing,” ulas Tanto.

    Tanto mengungkapkan lima menit setelah saksi memberikan peringatan itu. Mendadak ada ombak besar menghempas tubuh korban saat mengulurkan pancingnya.

    “Korban tertendang ombak dan jatuh ke bawah laut,” tambahnya.

    Kemudian saksi itu pun, kata Tanto, meminta bantuan kepada nelayan setempat untuk mencari keberadaan korban yang hanyut terseret ombak pantai selatan Pulau Jawa.

    “Kemudian peristiwa itu dilaporkan kepada Polsek Ambulu Jember. Saat ini korban masih dalam pencarian,” imbuhnya