kab/kota: Jember

  • Kronologi Remaja 19 Tahun di Jember Bunuh dan Mutilasi Ayahnya, Lalu Coba Akhiri Hidup

    Kronologi Remaja 19 Tahun di Jember Bunuh dan Mutilasi Ayahnya, Lalu Coba Akhiri Hidup

  • Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Jember, Pelaku Diduga Depresi, Kini Sudah Diamankan – Halaman all

    Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Jember, Pelaku Diduga Depresi, Kini Sudah Diamankan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kronologi anak membunuh ayah kandungnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

    Terkini, Satreskrim Polres Jember telah mengamankan pelaku pembunuhan terhadap ayah pada Senin (27/1/2025).

    Pelaku adalah A (19), sedangkan korban berinisial J (61).

    Keduanya, merupakan warga Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember.

    Sang anak tega menebas leher ayah hingga putus. Selanjutnya, pelaku pembunuhan tersebut, sudah diamankan polisi.

    “Kami dapat laporan bahwa pelaku merupakan anak korban, menganiaya ayah kandungnya sudah kami amankan,” kata Kasatreskrim Polres Jember, AKP Angga Riatma, saat ditemui di Mapolres Jember.

    Angga menyebut, pihak kepolisian masih mendalami motif pembunuhan terhadap ayahnya. 

    Informasi sementara, diduga pelaku mengalami depresi. 

    “Kami masih melakukan pendalaman karena pelaku diduga mengalami depresi,” katanya, dilansir TribunJatim.com.

    Pelaku kini masih dalam perawatan di rumah sakit sehingga belum bisa dimintai keterangan.

    Angga mengatakan, pihaknya akan mengecek kondisi kejiwaan pelaku setelah kondisinya normal kembali.

    “Setelah tersangka normal kondisinya, kami akan lakukan cek psikiater,” ungkapnya.

    Sementara itu, polisi mengamankan barang bukti, berupa sebilah golok.

    Golok tersebut, digunakan pelaku untuk membunuh ayahnya. Selain itu, ada baju yang dipakai, dan sampel darah.

    Kronologi Kejadian

    J (61) tewas setelah dibunuh oleh anak kandungnya, A, pada Senin (27/1/2025). 

    Sekretaris Desa Mojosari, Muhammad Farit, membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut.

    Menurutnya, kejadian pembunuhan terjadi pada Senin dini hari. 

    “Iya benar, kejadiannya tadi malam sekitar pukul 00.30 WIB,” katanya.

    Ia mengatakan, kasus pembunuhan tersebut diduga karena sang anak mengalami depresi.

    “Sejauh ini mengarah depresi karena anak itu beberapa hari ini sering marah-marah,” ungkap Farit.

    Polisi Lakukan Pemeriksaan terhadap Saksi-saksi

    Polisi melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus anak menebas leher ayah hingga putus itu.

    Babinsa Desa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko, mengungkapkan pelaku sempat mencoba mengakhiri hidup setelah menghabisi sang ayah. 

    Pelaku sempat menggorok lehernya sendiri dengan parang.

    “Dia mengalami luka cukup parah di bagian leher, setelah membunuh ayahnya,” kata Koptu Herman Jatmiko.

    Menurutnya, pelaku sekarang masih menjalani perawatan medis di RSD Balung Jembe.

    “Makanya kami mengambil kesimpulan, pelaku mengalami depresi. Sebab setelah kejadian itu, si anak ini mencoba mengakhiri hidup,” imbuh Herman.

    Sementara itu, korban yang juga ayah pelaku tewas di tempat kejadian perkara (TKP).

    Sebab, menurut Herman, kepala dan tubuh korban terpisah usai ditebas lehernya oleh pelaku.

    Selanjutnya, peristiwa tragis ini, diketahui warga setempat pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari.

    Saksi mengetahui korban sudah tewas tanpa kepala di pinggir jalan Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember.

    Saksi pun berteriak minta tolong. Namun, seorang warga terluka dalam kejadian anak menebas leher ayah.

    Warga yang merupakan saksi itu, terluka saat mencoba menggagalkan upaya percobaan mengakhiri hidup pelaku.

    “Selain ayah kandungnya, juga ada korban lain. Yakni saksi yang hendak melerai,” ungkap Koptu Herman Jatmiko, Senin (27/1/2025).

    Menurutnya, jari tangan saksi ditebas pakai parang saat hendak menghentikan aksi pelaku mengakhiri hidup.

    Herman mengatakan, tetangga korban kini harus dirawat di RSD Balung Jember karena jarinya terpotong.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Usai Penggal Leher Ayah Kandung hingga Putus, Anak di Jember Tebas Jari Tetangganya

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Imam Nawawi)

  • Kronologi Remaja 19 Tahun di Jember Bunuh dan Mutilasi Ayahnya, Lalu Coba Akhiri Hidup – Halaman all

    Kronologi Remaja 19 Tahun di Jember Bunuh dan Mutilasi Ayahnya, Lalu Coba Akhiri Hidup – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak berinisial A (19) di Jember membunuh dan memutilasi ayah kandungnya, Zaenal Arifin atau Haji Jenuri (60) pada Senin, (27/1/2025) dini hari.

    Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur pukul 01.00 WIB.

    Babinsa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko mengatakan, kepala dan tubuh korban ditemukan warga di tempat terpisah.

    “Tubuhnya berada di pinggir jalan dekat tiang bendera, sementara kepalanya ada di rumah tetangganya, berjarak 200 meter dari TKP,” ujar Herman. 

    Ia mengatakan, pelaku sempat mencoba mengakhiri hidup dengan menggorok lehernya dengan parang setelah menghabisi nyawa sang ayah.

    “Dia mengalami luka cukup parah di bagian leher, setelah membunuh ayahnya.”

    “Makanya kami mengambil kesimpulan, pelaku mengalami depresi. Sebab setelah kejadian itu, si anak ini mencoba mengakhiri hidup,” papar Herman.

    Selain melukai diri sendiri, pelaku diketahui juga mencoba membacok tetangganya dengan parang yang digunakan untuk memenggal leher bapak kandungnya. 

    “Selain bapak kandungnya, juga ada korban lain yakni saksi yang hendak melerai,” ungkap Herman, Senin (27/1/2025).

    Menurutnya, jari tangan saksi tersebut ditebas dengan parang saat hendak menghentikan aksi mengakhiri hidup pelaku.

    “Tidak berani mengejar, kemudian kena tebas jarinya. Habis itu saksi ini teriak, hingga kejadian itu diketahui oleh warga lainnya,” jelasnya.

    Pelaku dan tetangga yang jarinya terpotong tersebut dirawat Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung Jember, karena jarinya terpotong.

    Sementara jasad korban telah dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk proses autopsi.

    Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman mengatakan, pihaknya belum dapat melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

    Lantaran pelaku masih menjalani operasi di RSD Balung.

    “Karena tersangka terdapat luka gorok di bagian leher dan menyentuh saluran pernafasan,” ungkap Fatchur. 

    Oleh karena itu, polisi belum bisa menggali motif pelaku melakukan pembunuhan sadis terhadap bapak kandungnya, karena masih diperlukan keterangan dari saksi lain.

    “Kami masih terus dalami lagi, apa yang sebenarnya motif antara bapak dan anak ini,” tutur Fatchur.

    Fatchur juga mengaku, telah menyita beberapa barang bukti. Di antaranya parang yang digunakan pelaku untuk menggorok leher korban.

    “Celana dan baju tersangka serta pakaian yang digunakan oleh korban pada saat kejadian,” ujarnya.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan kepada 5 orang saksi, yang tiga di antaranya merupakan saksi kunci dalam kasus tersebut.

    Karena, mereka mengetahui ketika pelaku menghabisi nyawa korban.

    (Tribunnews.com/Widya) (Surya.co.id/Imam Nahwawi)

  • Perhatikan Jadwal Perjalanan Kereta! Ada Perubahan Mulai 1 Februari 2025

    Perhatikan Jadwal Perjalanan Kereta! Ada Perubahan Mulai 1 Februari 2025

    Jakarta: Masyarakat diminta memperhatikan kembali jadwal perjalan kereta. Sebab, mulai 1 Februari 2025, jadwal perjalanan kereta api di Indonesia akan berubah seiring penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 yang ditetapkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). 
     
    Perubahan ini berlaku untuk seluruh jaringan kereta api di Jawa dan Sumatera, dengan tujuan meningkatkan pelayanan bagi pengguna kereta.
    Apa yang Berubah?
    Gapeka 2025 membawa beberapa perubahan penting, seperti:
     
    Waktu perjalanan lebih singkat: Peningkatan kecepatan di 1.076 perjalanan kereta, dengan kenaikan 5–30 km/jam.
    Pembukaan rute baru: KAI melakukan perluasan layanan kereta api perintis yaitu di lintas Rantauprapat Baru–Pondok S5 dan Kreunggeukeuh–Kutablang–Muara Satu.
    Optimasi jadwal kereta: Penyesuaian pola operasi KRL Yogyakarta, KA Bandara YIA, dan lainnya agar lebih sesuai kebutuhan pasar.
    Peningkatan prasarana kereta: Pengembangan kualitas layanan diantaranya meliputi perubahan jalur tunggal menjadi jalur ganda pada segmen Sepanjang-Mojokerto dan Kiaracondong – Cicalengka serta pembangunan jalur baru pada lintas Kutablang-Muara Satu dan Rantauprapat Baru-Pondok S5. 

    Gapeka 2025 buat kereta lebih cepat
    Disamping itu, perubahan Gapeka 2025 akan sangat terasa pada peningkatan kecepatan. Inovasi ini memungkinkan peningkatan kecepatan maksimul maksimum hingga 120 km/jam, seperti:
     
    • Cikarang – Cikampek
    • Cikampek – Haurgeulis
    • Cirebon – Cirebon Prujakan
    • Cirebon Prujakan – Tegal
    • Cirebon Prujakan – Prupuk
    • Tegal – Comal
    • Kalibodri – Semarang Poncol
    • Semarang Tawang – Ngrombo
    • Ngrombo – Kradenan
    • Kebasen – Kutoarjo
    • Banjar – Kawunganten
    • Jeruklegi – Kroya
    • Kutoarjo – Yogyakarta
    • Lempuyangan – Solobalapan
    • Solojebres – Walikukun
    • Gundih – Solobalapan
    • Walikukun – Mojokerto
    • Kertosono – Blitar
    • Cepu – Lamongan
    • Mojokerto – Wonokromo
    • Wonokromo – Surabaya Gubeng
    • Leces – Probolinggo
    • Probolinggo – Pasuruan
     
    Perubahan ini berdampak pada waktu perjalanan yang lebih singkat. Berikut beberapa layanan kereta api dengan waktu tempuh yang dipangkas:
     
    – KA Majapahit (Pasarsenen-Malang): lebih cepat 119 menit.
    – KA Pandalungan (Gambir-Jember): lebih cepat 95 menit.
    – KA Progo (Lempuyangan-Pasarsenen): lebih cepat 85 menit.
    – KA Tawang Jaya (Pasarsenen-Semarang Poncol): lebih cepat 76 menit.
    – KA Ciremai (Bandung-Semarang Tawang): lebih cepat 74 menit.
     
    “Perubahan dalam Gapeka 2025 ini kami harapkan dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dan mendukung kebutuhan mobilitas masyarakat secara optimal. Inovasi ini juga diharapkan dapat memperkuat peran kereta api sebagai moda transportasi yang aman, cepat, dan efisien,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Januari 2025.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Setelah Penggal Ayah Kandung, Pria Berusia 18 Tahun di Jember Coba Bunuh Diri

    Setelah Penggal Ayah Kandung, Pria Berusia 18 Tahun di Jember Coba Bunuh Diri

    Jember (beritajatim.com) – Seorang pria berinisial A (18) di Desa Mojosari, Kecamatan Puger,Kabupaten Jember, Jawa Timur, memenggal kepala ayahnya bernama Zainuri alias Haji Zen, Senin (27/1/2025) dini hari. Lalu pelaku mencoba bunuh diri.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul satu. Saat itu Haji Zen mendadak diserang anak pertamanuya itu dengan golok. Tetangga mendengar teriakan dan kegaduhan dari rumah Zen. Namun tak ada yang berani membantu Zen karena A membawa golok.

    Apalagi Bukhari, salah satu kerabat, yang mencoba membantu Zen dan menangkap A juga ikut jadi sasaran. A menyabetkan golok ke leher. Beruntung, tajamnya golok hanya melukai dagu kiri Bukhari. Bukhari pun dirawat di RS Balung.

    Sabetan golok A membuat kepala Zen terpisah dengan badannya. “Menurut olah TKP, kepala dan badan korban terpisah kurang lebih 40 meter. Keterangan saksi, setelah membacok, kepala korban dibawa tersangka, dibuang ke rumah tetangganya,” kata Kepala Kepolisian Sektor Puger Ajun Komisaris Fathur Rahman

    Setelah mencoba membunuh sang ayah, A menggorokkan golok itu ke lehernya sendiri hingga terkapar. Begitu melihat A tak berdaya, warga segera melarikannya ke RS dr. Soebandi. Ajun Komisaris Fathur Rahman mengatakan, A harus dioperasi karena saluran pernapasan terluka.

    Zen adalah seorang pemilik toko bangunan yang dikenal ramah oleh tetangga. Sehari-hari A yang sudah lulus sekolah menengah atas dua tahun silam membantu sang ayah, termasuk beternak ayam dan berbudidaya cabai.

    Kepala Desa Mojosari Suparti kaget mendengar peristiwa tersebut. Apalagi selama ini hubungan Zen dengan A baik-baik saja. “Setiap hari A bekerja dengan abahnya,” katanya.

    Informasi dari warga, A mengalami depresi. “Memang ada informasi dari keluarga dan masyarakat, bahwa dalam beberapa bulan ini tersangka serung berada dalam kamar. Tapi kami tidak bisa menyebut depresi, karena ada saksi ahli psikiater untuk menentukan kondisinya,” kata Fathur Rahman.

    Polisi mengamankan sebilah golok, baju, dan sampel darah. “Setelah tersangka normal kondisinya, kami akan cek psikiater,” kataKepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jember Ajun Komisaris Angga Riatma. [wir]

  • DPRD Jember: Tidak Mungkin Honorer Diberhentikan Begitu Saja

    DPRD Jember: Tidak Mungkin Honorer Diberhentikan Begitu Saja

    Jember (beritajatim.com) – Ribuan orang pegawai honorer Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, terancam diberhentikan karena tidak terekrut sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

    Pemkab Jember tengah merekrut dua ribu orang PPPK. “Pegawai yang tidak masuk data base (pangkalan data) Badan Kepegawaian Nasional tidak bisa ikut rekrutmen PPPK,” kata Wakil Ketua DPRD Jember Widarto.

    Sementara itu pengelolaan ASN sudah harus kelar pada 31 Desember 2024. “Setelah itu tidak boleh ada lagi pengangkatan PNS dan PPPK. Otomatis kalau tidak mendapatkan SK, tidak akan mendapatkan honor,” kata Widarto.

    Widarto mengatakan, persoalan itu harus dimitigasi dan dicarikan jalan keluar. “Tidak mungkin juga mereka diberhentikan, karena akan ada banyak persoalan lanjutan seperti kemiskinan dan macam-macam,” katanya, ditulis Senin (27/1/2025).

    Menurut Widarto, berdasarkan hasil analisis jabatan, sebenarnya Pemkab Jember membutuhkan 28 ribu pegawai ASN. Sementara jumlah pegawai di Pemkab Jember baru 25 ribu orang, termasuk 11.680 orang pegawai honorer.

    Sebagian pekerjaan honorer bisa dilakukan pekerja alih daya (outsourcing) dengan pihak ketiga, seperti tenaga kebersihan, pengemudi, pramusaji, dan tenaga keamanan. “Persoalannya bagaimana dengan yang tidak bisa dialihdayakan, seperti guru, tenaga kesehatan, tenaga administratur. Ini bagaimana solusinya?” kata Widarto.

    DPRD Jember meminta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jember memetakan detail pegawai untuk dikonsultasikan dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

    Widarto berharap ada payung hukum untuk menggaji para pegawai honorer ini, terutama mereka yang tidak lulus PPPK. “Oke, yang masuk data BKN masih bisa menjadi PPPK paruh waktu. Yang tidak masuk dua-duanya bagaimana?” katanya.

    “Mumpung belum, meski agak terlambat juga karena sudah Januari 2025. Kami berharap sebisa mungkin sebelum Februari sudah ada titik terang, karena honorer ini digaji setelah bekerja. Beda dengan PNS yang digaji lebih dulu,” kata Widarto.

    Kegelisahan ini sudah sampai ke level bawah. Widarto mendapatkan pengaduan dari sejumlah pegawai Satuan Polisi Pamong Praja. “Mereka belum berpandangan digantikan, tapi bagaimana nasib mereka?”

    Selama ini, menurut Widarto, rata-rata honorer Pemkab Jember menerima gaji di atas Rp 1 juta. “Ada yang digaji Rp 1,5 juta dan Rp 1,7 juta,” katanya.

    Saat ini guru atau tenaga pendidikan yang dikontrak langsung oleh sekolah berdasarkan kebutuhan bisa digaji dengan dana Bantuan Operasional Sekolah. Tapi ke depan, Widarto mempertanyakan kemungkinan benturan kebijakan ini dengan keputusan Menteri PAN-RB.

    “Jangan-jangan kalau surat Menteri Pendidikan disandingkan dengan Peraturan Menteri PAN-RB, lalu ada benturan dan yang harus dipedomani adalan Menteri PAN-RB jadi masalah,” kata mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ini.

    Sementara itu tenaga kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup selama ini digaji sesuai jam kerja. Mereka tidak berharap menjadi ASN. “Kami juga memetakan juru parkir di Dinas Perhubungan,” kata Widarto.

    Persoalan lain yang menyita perhatian adalah penempatan PPPK. “PPPK ini banyak yang bergeser. Misalkan dia sebelumnya adalah honorer di Dinas Pendidikan, tapi mendaftarkan diri sebagai PPPK tidak di sana. Pergeseran ini dipetakan karena menyangkut pos anggaran dan sebagainya,” kata Widarto.

    Dari sisi anggaran, sebenarnya belanja pegawai Pemkab Jember sudah melampaui batas minimal 30 persen yang ditetapkan pemerintah pusat, yakni 31 persen.

    Namun Widarto menilai kelebihan itu masih masuk akal, karena untuk menggaji pegawai yang bekerja di bidang layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. “Itu pun kalau melihat analisis jabatan, kekurangan ASN di Jember masih tinggi,” katanya. [wir]

  • Status dan Gaji Ribuan Honorer Pemkab Jember Belum Ada Titik Terang

    Status dan Gaji Ribuan Honorer Pemkab Jember Belum Ada Titik Terang

    Jember (beritajatim.com) – Status dan gaji ribuan orang pegawai honorer non aparatur sipil negara Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 2025 masih belum ada titik terang. Pemkab Jember terkendala aturan pemerintah pusat.

    Pemerintah Kabupaten Jember sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran untuk menggaji kurang lebih 11.680 orang pegawai honorer non ASN hingga proses rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) selesai dilaksanakan hingga Mei 2025.

    Namun pemerintah pusat belum mengeluarkan surat resmi untuk pencairan gaji yang seharusnya mulai diterima pada Februari 2025. “Kami masih menunggu arahan tertulis dari Kementerian PAN-RB (Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi) sebagai dasar kami untuk menindaklanjutinya,” kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangam Sumber Daya Manusia Pemkab Jember Suko Winarno.

    Suko tidak berani berspekulasi soal hal ini. Belum ada kabar mengenai hal tersebut hingga Minggu (26/1/2025). “Semoga saja segera mendapat informasi secepatnya,” katanya.

    Dalam wawancara dengan Beritajatim.com, Rabu (8/1/2025), Suko sempat menyampaikan, Menteri PAN-RB mengeluarkan surat keputusan tertanggal 12 Desember 2024 yang ditindaklanjuti surat edaran bupati nomor 737 tertanggal 24 Desember 2024.

    Dalam surat menteri tersebut, bupati Jember sebagai pejabat pembina kepegawaian diminta tetap mengalokasikan anggaran gaji bagi pegawai non ASN yang sedang mengikuti proses seleksi hingga diangkat menjadi aparatur sipil negara.

    “Apabila jumlah non ASN yang telah mengikuti seluruh tahapan seleksi melebihi jumlah kebutuhan non ASN, dapat diangkat menjadi PPPK paruh waktu, sehingga anggarannya tetap disediakan,” kata Suko.

    “Jadi intinya, bahwa untuk rekan-rekan non ASN yang mengikuti proses mulai pendaftaran sampai tes, sesuai keputusan Menteri PAN-RB, bila tidak lulus atau tak bisa ditempatkan, dapat dipertimbangkan menjadi PPPK paruh waktu,” kata Suko.

    BKPSDM kini pusing tujuh keliling untuk memproses pegawai non ASN yang tidak lulus tes PPPK sebagai PPPK paruh waktu, karena belum ada petunjuk teknis. “Ini yang membuat di bawah bertanya-tanya, katanya ada paruh waktu, tapi tidak ada pemberkasan,” kata Suko.

    Persoalan ini kemudian berdampak pula pada penggajian. Pemkab Jember melayangkan surat kepada Menteri PAN-RB untuk memastikan tasir terhadap surat tertanggal 12 Desember 2024.

    “Di surat itu bunyinya tetap menganggarkan (gaji), tapi tidak disambung dengan ‘tetap membayarkan’. Kalau menganggarkan, saya kira semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) menganggarkan pada 2025,” kata Suko.

    Pemkab Jember sempat menggelar rapat dengan DPRD Jember soal ini pada 6 Januari 2025. “Tidak ada yang berani menggaransi bahwa ada tafsiran ‘dapat dibayarkan’,” kata Suko.

    BKPSDM berharap masalah ini segera diselesaikan, karena para pegawai non ASN berhak digaji pada Februari 2025. “Kenapa kok tidak dituangkan dalam surat untuk dibayarkan,” kata Suko. [wir]

  • Libur Panjang, 27.206 Penumpang Tinggalkan Jakarta Melalui Stasiun Gambir dan Pasar Senen – Halaman all

    Libur Panjang, 27.206 Penumpang Tinggalkan Jakarta Melalui Stasiun Gambir dan Pasar Senen – Halaman all

    PT KAI mencatat sebanyak 27.206 penumpang telah meninggalkan Jakarta pada momen libur panjang pekan ini.

    Tayang: Senin, 27 Januari 2025 11:50 WIB

    Dok Polres Jakarta Pusat

    Ilustrasi Stasiun Gambir – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 (Daop 1) Jakarta mencatat sebanyak 27.206 penumpang telah meninggalkan Jakarta melalui Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada momen libur panjang, Senin (27/1/2025). 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 (Daop 1) Jakarta mencatat sebanyak 27.206 penumpang telah meninggalkan Jakarta melalui Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada momen libur panjang, Senin (27/1/2025).

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menyebutkan, 10.278 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir, sedangkan dari Stasiun Pasar Senen tercatat 16.928 penumpang.

    “Tingkat okupansi telah mencapai 71,6 persen, dengan total tiket yang terjual sebanyak 27.206 tempat duduk,” ujar Ixfan dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).

    Ixfan mengingatkan penumpang yang ingin merencanakan perjalanan dengan menggunakan kereta api pada masa libur panjang akhir pekan ini, segera untuk melihat ketersediaan tiket agar tidak kehabisan.

    “Untuk periode ini 24-29 Januari 2025, sisa tempat duduk yang tersedia sebanyak 49.430, untuk ketersediaan tempat duduk dinamis karena penjualan tiket kereta api masih berlangsung,” tambahnya.

    Perjalanan Kereta Memutar Jalur akibat Banjir di Grobogan

    Perjalanan kereta dari Surabaya dan Jember menuju Jakarta mengalami kendala akibat banjir di wilayah Grobogan, Jawa Tengah. 

    Sejumlah kereta terpaksa memutar jalur melalui Gambringan-Gundih-Brumbung dan Surabaya-Solo-Brumbung, yang menyebabkan keterlambatan baik di Stasiun Gambir maupun Pasar Senen.

    Berikut daftar keterlambatan kereta yang tercatat:

    KA 107 (Jayabaya), relasi Surabaya Pasarturi-Pasarsenen, tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 03.23 WIB, lambat 111 menit.
    KA 129A (Gumarang), relasi Surabaya Pasarturi-Pasarsenen, tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 05.25 WIB, lambat 185 menit.
    KA 63 (Sembrani), relasi Surabaya Pasarturi-Gambir, tiba di Stasiun Gambir pukul 07.21 WIB, lambat 136 menit.
    KA 3 (Argo Anggrek), relasi Surabaya Pasarturi-Gambir, tiba di Stasiun Gambir pukul 07.26 WIB, lambat 126 menit.
    KA 77F (Pandalungan), relasi Jember-Gambir, estimasi tiba di Stasiun Gambir pukul 09.00 WIB, lambat sekitar 252 menit.
    KA 131 (Dharmawangsa), relasi Surabaya Pasarturi-Pasarsenen, estimasi tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 11.20 WIB, lambat sekitar 159 menit.
    KA 185B (Blambangan), relasi Ketapang-Pasarsenen, estimasi tiba di Stasiun Pasar Senen pukul 11.40 WIB, lambat sekitar 260 menit.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sejumlah KA Terlambat Tiba di Stasiun Senen dan Gambir Akibat Banjir Grobogan

    Sejumlah KA Terlambat Tiba di Stasiun Senen dan Gambir Akibat Banjir Grobogan

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan kereta api akibat banjir di jalur kereta api Km 32+5/7 antara Stasiun Karangjati dan Stasiun Gubug, Kabupaten Grobogan. Jalur lintas Semarang-Surabaya tersebut ditutup sementara sejak Jumat (24/1/2025) pukul 22.25 WIB demi keselamatan perjalanan.

    Penutupan jalur ini menyebabkan sejumlah kereta api mengalami keterlambatan kedatangan di Stasiun Gambir dan Pasar Senen karena harus memutar melalui jalur alternatif.

    Berikut daftar kereta api yang terdampak dan waktu keterlambatannya:
    1. KA 107 (Jayabaya): Surabaya Pasarturi-Pasar Senen, tiba pukul 03.23 WIB, terlambat 111 menit.
    2. KA 129A (Gumarang): Surabaya Pasarturi-Pasar Senen, tiba pukul 05.25 WIB, terlambat 185 menit.
    3. KA 63 (Sembrani): Surabaya Pasarturi-Gambir, tiba pukul 07.21 WIB, terlambat 136 menit
    4. KA 3 (Argo Anggrek): Surabaya Pasarturi-Gambir, tiba pukul 07.26 WIB, terlambat 126 menit.
    5. KA 77F (Pandalungan): Jember-Gambir, estimasi tiba pukul 09.00 WIB, terlambat sekitar 252 menit.
    6. KA 131 (Dharmawangsa): Surabaya Pasarturi-Pasar Senen, estimasi tiba pukul 11.20 WIB, terlambat sekitar 159 menit.
    7. KA 185B (Blambangan): Ketapang-asar Senen, estimasi tiba pukul 11.40 WIB, terlambat sekitar 260 menit.

    Sementara itu, keberangkatan kereta api dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen pada Senin (27/1/2025) tetap dilakukan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menegaskan keselamatan adalah prioritas utama. Untuk itu, jalur terdampak banjir ditutup sementara guna memastikan penanganan dilakukan secara intensif meski terjadi keterlambatan perjalanan kereta api.

    “KAI telah mengerahkan tim tanggap darurat yang terdiri dari ratusan petugas prasarana, alat berat, dan material pendukung untuk memulihkan kondisi secepat mungkin,” ujar Ixfan.

    KAI juga memberikan layanan, seperti pengembalian tiket secara penuh, penjadwalan ulang perjalanan tanpa biaya tambahan, dan service recovery untuk penumpang yang terdampak keterlambatan kereta api.

    “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat penanganan di lokasi terdampak,” tutup Ixfan terkait keterlambatan kereta api karena banjir grobogan.

  • KAI Daop Jember Pastikan Kenyamanan Penumpang di Tengah Gangguan Perjalanan Akibat Banjir Grobogan

    KAI Daop Jember Pastikan Kenyamanan Penumpang di Tengah Gangguan Perjalanan Akibat Banjir Grobogan

    JAKARTA – Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengakibatkan keterlambatan perjalanan kereta api, termasuk KA Blambangan Ekspres dan KA Pandalungan.

    Sebagai bentuk perhatian kepada penumpang yang terdampak, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember memberikan kompensasi berupa makanan dan minuman melalui program service recovery.

    “Sebagai bagian dari komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik, makanan dan minuman disediakan untuk penumpang yang mengalami keterlambatan perjalanan,” ujar Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9, Cahyo Widiantoro, di Jember, seperti dikutip ANTARA.

    Ia menjelaskan bahwa banjir di Grobogan memaksa KAI melakukan rekayasa pola operasi untuk KA Blambangan Ekspres dan KA Pandalungan, sehingga kedua kereta tersebut terlambat tiba di stasiun tujuan.

    “KAI tetap berupaya memastikan kenyamanan penumpang meski di tengah situasi darurat dengan memberikan service recovery berupa makanan dan minuman sesuai prosedur,” tambahnya.

    Program service recovery ini didasarkan pada ketentuan dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api. Dalam aturan tersebut disebutkan:

    Jika keterlambatan mencapai 1 jam, penumpang mendapatkan minuman ringan.Jika keterlambatan melebihi 3 jam, diberikan minuman dan makanan ringan.Untuk keterlambatan lebih dari 5 jam, penumpang berhak menerima makanan berat.

    Pada kasus ini, KA Pandalungan mengalami keterlambatan hingga 5 jam, sementara KA Blambangan Ekspres terlambat sekitar 2,5 jam saat tiba di tujuan.

    “Penumpang yang mengalami keterlambatan lebih dari 1 jam sebelum keberangkatan juga dapat membatalkan tiket dan mendapatkan pengembalian dana 100 persen, di luar biaya pemesanan,” jelas Cahyo.

    KAI Daop 9 Jember juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang akibat kondisi banjir, yang berada di luar kendali perusahaan. Meski demikian, KAI tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, termasuk memastikan kenyamanan penumpang selama perjalanan.

    Dari total 24 perjalanan kereta api yang dikelola Daop 9 Jember setiap hari, hanya empat perjalanan yang terganggu akibat banjir, yakni KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres. Sementara 20 perjalanan lainnya tetap beroperasi normal.

    Cahyo menegaskan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama KAI. Jalur yang terdampak banjir untuk sementara waktu ditutup hingga dinyatakan aman untuk dilalui.

    “KAI berusaha memulihkan jalur yang terdampak dengan dukungan penuh tim tanggap darurat. Kami juga terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, DJKA, serta pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan,” ungkapnya.

    Sebagai langkah mitigasi, KAI memberlakukan pola perjalanan memutar dan rekayasa operasional sementara untuk meminimalkan dampak terhadap penumpang.