kab/kota: Jember

  • KAI Luncurkan 5 Kereta Api Baru: KA Cakrabuana, KA Gunungjati hingga KA Ijen Ekspres – Halaman all

    KAI Luncurkan 5 Kereta Api Baru: KA Cakrabuana, KA Gunungjati hingga KA Ijen Ekspres – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah resmi meluncurkan lima layanan kereta api (KA) baru pada Sabtu (1/2/2025).

    Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan hadirnya lima layanan KA baru ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat dengan layanan yang lebih nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.

    “KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan. Melalui peluncuran lima KA baru ini, kami berharap masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman, aman, dan terjangkau,” ujar Didiek, dikutip dari Siaran Pers KAI.

    Peluncuran ini dimulai dengan operasional lima KA baru dengan berbagai fasilitas unggulan, melayani jalur-jalur strategis yang semakin memperluas konektivitas antarwilayah.

    “Dengan hadirnya lima layanan KA baru ini, KAI terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan serta meningkatkan konektivitas antarwilayah dengan transportasi yang lebih nyaman, aman, dan ramah lingkungan,” ungkap Didiek. 

    Adapun lima layanan kereta api (KA) baru tersebut yakni: 

    KA Cakrabuana
    KA Gunungjati
    KA Sancaka Utara
    KA Madiun Jaya
    KA Ijen Ekspres

    KAI menghadirkan KA Cakrabuana di wilayah Daop 5 Purwokerto, yang melayani relasi (Purwokerto – Gambir pp) tepat pada pukul 05.30 WIB dengan stasiun pemberhentian Bumiayu, Ketanggungan, Ciledug, Cirebon, Jatibarang, Haurgeulis, Pegadenbaru, Cikampek, Bekasi, Jatinegara dan tiba di stasiun Gambir pada pukul 10.24 WIB.

    Kereta ini terdiri dari kelas eksekutif dan ekonomi dengan total kapasitas 520 tempat duduk.

    “Peluncuran KA Cakrabuana sendiri dilakukan oleh Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa didampingi VP Daop 5 Purwokerto Gun Gun Nugraha beserta pejabat daerah setempat,” ungkap Didiek.

    Selain itu, ada juga KA Gunungjati yang diberangkatkan pertama kali di Stasiun Cirebon pada Pukul 05.40 oleh Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana KAI John Robertho didampingi VP Daop 3 Cirebon Mohamad Arie Fathurrochman beserta perwakilan pemerintah setempat.

    KA yang menghubungkan (Semarang Tawang Bank Jateng– Cirebon – Gambir pp) tersebut merupakan upaya KAI dalam meningkatkan layanan transportasi kereta api khususnya dalam mendukung konektivitas antar wilayah yang dilalui seperti Semarang, Pekalongan, Tegal, Cirebon hingga Jakarta.

    Selanjutnya ada juga KA Sancaka Utara yang diluncurkan di Stasiun Surabaya Pasarturi.

    KA yang melayani relasi (Surabaya Pasarturi–Solo Balapan–Cilacap pp) tersebut diberangkatkan dari Stasiun Surabaya Pasarturi pukul 07.00 WIB dengan okupansi awal mencapai 125 persen.

    “KA yang dilaunching oleh Executive Vice President KAI Daop 8 Surabaya Wisnu Pramudyo serta dihadiri oleh perwakilan pemerintah setempat tersebut meraih antusiasme yang tinggi dari masyarakat,” jelas Didiek.

    Sementara itu, KA Madiun Jaya juga resmi beroperasi melayani perjalanan (Madiun–Pasarsenen pp) dengan kelas eksekutif dan ekonomi.

    KA ini berangkat perdana dari Stasiun Madiun pukul 08.00 WIB dan tiba di Stasiun Pasarsenen pukul 17.03 WIB. Untuk perjalanan sebaliknya, KA ini berangkat dari Pasarsenen pukul 21.10 WIB dan tiba di Madiun pukul 06.05 WIB.

    “Satu lagi layanan unggulan yang dimiliki KAI yakni KA Ijen Ekspres, akan melayani rute (Ketapang–Malang pp). Memiliki kapasitas 366 tempat duduk, KA ini dirancang dengan fasilitas modern yang mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang,” kata Didiek. 

    KA Ijen Ekspres ini dilaunching oleh Direktur SDM dan Umum KAI Rosma Handayani bersama VP Daop 9 Jember Hengky Prasetyo beserta perwakilan pemerintah setempat.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • KA Ijen Ekspress dilepas dari Stasiun Malang tujuan Ketapang Banyuwangi 

    KA Ijen Ekspress dilepas dari Stasiun Malang tujuan Ketapang Banyuwangi 

    Sumber foto: AH Sugiharto/elshinta.com.

    KA Ijen Ekspress dilepas dari Stasiun Malang tujuan Ketapang Banyuwangi 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Februari 2025 – 12:58 WIB

    Elshinta.com – Pemberlakukan penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 mulai 1 Februari 2025, KAI Daop 8 Surabaya mulai mengaktifkan Gapeka pada sejumlah perjalanan kereta api utamanya dari Malang ke sejumlah wilayah salah satunya Banyuwangi. 

    “Selama ini kita operasikan KA Tawangalun yang selalu penuh dan guna memberikan alternatif layanan kereta api ,juga dioperasikan KA Ijen Ekspres dengan relasi Malang – Ketapang.” kata Manager Humas Daop VIII seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, AH Sugiharto, Senin (3/2).

    Ditambahkan Lukman Arif, dengan 3 kelas masing-masing eksekutif dan 3 kelas ekonomi diharapkan dapat melayani masyarakat baik dari Stasiun Ketapang maupun Stasiun Malang.

    Lukman Arif menambahkan, pada perjalanan perdana KA Ijen Ekspres dari wilayah KAI Daop 8 Surabaya ini, berdasar data pada Minggu (2/2) pukul 07.50 WIB, KA Ijen Ekspres tercatat melayani sebanyak 242 pelanggan yang terlayani secara online serta merupakan bentuk peningkatan pelayanan dari KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat dari Kota maupun Kabupaten Malang, menuju daerah Probolinggo, Jember, serta Banyuwangi.

    Dalam perjalanannya, lanjut Lukman, KA Ijen Ekspres, akan melakukan pemberhentian di stasiun wilayah Daop 8 Surabaya yakni Stasiun Malang, Stasiun Lawang dan Stasiun Bangil yang sama dengan KA Tawangalun.

    “Ini juga upaya, PT KAI untuk mendukung pariwisata di wilayah Probolinggo, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi “ tandasnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • 9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim hari ini, Selasa, 4 Februari 2025.

    Beberapa daerah diprediksi hujan saat siang hingga malam.

    Hal tersebut berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Menurut BMKG, Sumenep dan Mojokerto termasuk dalam daftar daerah yang akan diguyur hujan.

    Hujan berintensitas ringan ini akan mulai turun pada pukul 11.00 WIB.

    Di waktu ini, Sumenep akan hujan dan bertahan hingga sore hari.

    Di sisi lain, Situbondo juga hujan saat sore, sekira pukul 15.00, 16.00, dan 17.00 WIB.

    Saat malam, Bangkalan, Gresik, Jombang, Mojokerto, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Ngawi, dan Sumenep bakal diguyur hujan ringan.

    Perkiraan waktu turun hujan ini sekira pukul 18.00, 19.00, dan 20.00 WIB.

    Hanya hujan di Sumenep yang bertahan hingga pukul 21.00 WIB.

    Selain cuaca hujan, daerah Jawa Timur cenderung berawan saat siang.

    Sekira pukul 14.00 WIB, Bondowoso dan Jember akan cerah berawan.

    Jember bahkan cerah pada pukul 15.00 WIB, sementara Bondowoso dan Bangkalan cerah berawan.

    Kabut juga akan terjadi di beberapa wilayah, yaitu Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban.

    Berhubung cuaca hujan, warga diharapkan membawa payung atau jas hujan sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Para pengguna jalan juga diimbau berhati-hati sebab jalanan licin.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim ini bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Komisi C Mentahkan Hasil Rakor yang Dipimpin Bupati Hendy Soal Jalan Rusak di Jember

    Komisi C Mentahkan Hasil Rakor yang Dipimpin Bupati Hendy Soal Jalan Rusak di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Komisi C DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, mementahkan hasil rapat koordinasi yang dipimpin Bupati Hendy Siswanto beberapa waktu lalu, yang membatasi truk yang melintasi jalan Kecamatan Rambipuji hingga Kecamatan Puger dan Kecamatan Jombang hingga Kecamatan Puger.

    Wakil Ketua Komisi C David Handoko Seto mengatakan, hasil rapat koordinasi di Pendapa Wahyawibawagraha pada 13 Januari 2025 itu bukan hasil kesepakatan forum. “Anda bisa lihat file-nya tidak ada satu pun pihak yang menandatangani itu sebagai satu kesepakatan, termasuk kami DPRD Jember. Yang ada hanya kesimpulan rapat yang dipimpin bupati,” katanya. Senin (3/2/2025).

    Dalam rapat koordinasi itu, ditelurkan sejumlah poin, antara lain hanya mengizinkan kendaraan dump truck dengan kapasitas maksimal 15 ton yang bisa melintasi jalan Puger-Rambipuji dan Puger-Kecamatan Jombang.

    Pembatasan itu dilakukan karena kerusakan jalan di sana begitu parah. “Problem utamanya adalah angkutan yang overload sampai 50 ton. Ini sangat berisiko terhadap jalan. Jalan pasti rusak,” kata Hendy saat itu.

    Gara-gara kerusakan jalan yang parah dan memakan korban, warga sempat memblokade jalur transportasi di Kecamatan Puger pada 8-11 Januari 2025. Mereka menolak truk-truk yang memuat angkutan melebihi tonase untuk jalan kelas tiga lewat.

    Menurut David, jika hasil rapat disepakati, maka masyarakat Puger akan terdampak seluruhnya. “Saya jamin masyarakat sekitar Puger tidak bisa beli bensin atau solar, karena truk BBM itu bobotnya lebih dari 35 ton. Kemudian tidak ada truk Bulog yang tidak gandeng,” katanya..

    Pembatasan itu juga ditentang Aliansi Masyarakat Bersatu yang terdiri atas pengusaha truk dan pelaku usaha mikro kecil menengah. Samsul Rizal, koordinator aksi, mempertanyakan pembatasan yang dilakukan pemerintah, menyusul aksi protes warga terhadap kerusakan jalan di sana.

    “Kami meminta akses jalan harus dibuka. Itu jalan umum. Bukan jalan pribadi. Tidak ada pembatasan. Kenapa ada suatu pembatasan, sehingga pelaku UMKM sangat dirugikan. Penghasilannya sangat menurun,” kata Samsul saat menemui Komisi C di DPRD Jember, Senin (3/2/2025).

    Ketua Komisi C Ardi Pujo Prabowo berjanji akan menyampaikan usulan Aliansi Masyarakat Bersatu itu ke Dinas Perhubungan Jatim.”Kalau perlu kami sampaikan ke Penjabat Gubernur untuk membuka akses itu, karena (hasil pertemuan di pendapa pada 13 Januari 2025) kemarin bukan kesepakatan, tapi kesimpulan,” katanya.

    Ardi mengaku ingin menjaga agar tidak terjadi gesekan antara masyarakat yang mendukung pembatasan akses jalan dan yang menolak. “Dalam kesimpulan (pada 13 Januari 2025) tidak ada batas waktu, sehingga kalau masyarakat ingin membuka, bisa saja,” katanya.

    Rapat koordinasi yang dipimpin Hendy itu diikuti sejumlah pihak, antara lain Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman, Asisten II Pemerintah Provinsi Jatim Joko Irianto, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono, Kepala Bidang Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim Hadi Pramoedjom anggota DPRD Jatim Satib.

    Ketua DPRD Jember Ahmad Halim juga hadir bersama para ketua fraksi di DPRD Jember. Begitu pula Kepala Kepolisian Resor Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi dan Komandan Distrik Militer 0824 Letnan Kolonel Artileri Medan Indra Andriansyah.

    Dalam rapat itu, selain Ahmad Halim, satu-satunya ketua fraksi yang angkat bicara adalah Itqon Syauqi dari Partai Kebangkitan Bangsa. Sementara David memilih bersikap pasif dalam rapat itu.

    “Karena memang ada multiplier effect yang ditimbulkan ketika kita melakukan penutupan jalan pada saat itu. Walau saat itu rapat koordinasi juga dihadiri Dinas Perhubungan Provinsi dan sebagainya, tapi memang menurut kami harus dikaji,” dalihnya.

    Samsul mengaku lega mendengar pembelaan David. “Namun sangat saya sayangkan, kenapa setelah kami melakukan aksi damai, baru disampaikan. Padahal hampir satu bulan penutupannya (pembatasan angkutan). Kok baru kali ini menyampaikan Dewan membantu kami, seakan-akan bupati yang salah,” katanya.

    “Seharusnya kalau sudah tidak ada kesepakatan antara eksekutif dengan legislatif, tolong tunjukkan. Tidak harus kami menunjukkan aksi,” kata Samsul.

    Samsul menuntut DPRD Jember membuat keputusan soal pembukaan akses jalan Puger-Rambipuji untuk semua truk tanpa pembatasan tonase angkutan. “Bahwa Dewan siap mendukung kami untuk membnka jalan, entah tanggal berapa, tanpa harus menunggu anggaran (perbaikan jalan). Memang benar secara hukum harus menunggu anggaran, tapi sebagai Dewan harus bersuara juga,” katanya.

    Edi Cahyo Purnomo, anggota Komisi C dari Fraksi PDI Perjuangan, meminta warga tak berprasangka negatif terhadap Dewan. “Kami berada di tengah-tengah, memikirkan kepentingan masyarakat semua. Pengguna jalan perlu diperhatikan, masyarakat sekitar perlu diperhatikan semua,” katanya.

    Selain memikirkan warga yang dirugikan oleh kerusakan jalan, Komisi C juga memikirkan para sopir truk yang sempat diblokade warga pada awal Januari 2025. “Kami mendorong percepatan (perbaikan jalan) agar teman-teman tidak dirugikan,” kata Edi.

    Edi meminta dukungan dari masyarakat Jember. “Besok kami ke Dinas PU Bina Marga, mendorong Pemprov melakukan perawatan, kalau perlu tiap hari dirawat. Jangan sampai ada jalan yang bolong,” katanya. [wir]

  • Pendamping Desa di Jember Perlu Dievaluasi, Jangan Terafiliasi Parpol

    Pendamping Desa di Jember Perlu Dievaluasi, Jangan Terafiliasi Parpol

    Jember (beritajatim.com) – Pendamping desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, perlu dievaluasi. Proses rekrutmennya tidak boleh berdasarkan afiliasi politik kepartaian.

    Demikian benang merah rapat dengar pendapat Komisi A dengan Komite Informasi Masyarakat (KIM), di gedung DPRD Jember, Senin (3/2/2025). Rapat ini diikuti juga oleh Inspektur Inspektorat Jember Ratno Sembada Cahyadi dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jember Adi Wijaya.

    Rapat bertolak dari informasi adanya pengelolaan dana desa (DD) dan anggaran dana desa (ADD) yang tidak transparan. “Banyak kepala desa yang terjerat hukum karena pelanggaran dalam penggunaan dana desa. Temuan banyak,” kata Koordinator KIM Miftahul Rachman.

    Kendati ada penggunaan dana desa yang tidak tepat, Rachman tidak mau terburu-buru menuduh adanya niat jahat. “Bisa saja itu terjadi karena memang sumber daya manusia aparatur pemerintah desa kurang. Bisa jadi sumber daya manusianya tidak berkapasitas dan berkompeten. Tinggal kita benahi,” katanya.

    Penyimpangan pengelolaan keuangan di desa hanya bisa dicegah dengan transparansi informasi publik. “Ini pintu masyarakat untuk terlibat dalam proses itu, dan ini dibenarkan dalam Undang-Undang Desa,” kata Rachman.

    Lebih jauh lagi, Rachman menyebut persoalan penggunaan dana desa ini tak lepas dari peran pendamping desa. “Kami mendesak dilakukan evaluasi ulang terhadap seluruh pendamping desa yang ada, apalagi ini mendekati masa rekrutmen pendamping desa,” kata Rachman.

    Rachman juga mendesak perekrutan pendamping desa oleh pemerintah dilepaskan dari kepentingan afiliasi politik tertentu. Perekrutan berdasarkan afiliasi dan preferensi politik tidak membuat anggaran negara efektif digunakan masyarakat.

    Alfan Yusfi, anggota Komisi A DPRD Jember, mengakui banyaknya indikasi penyelewenangan dana desa sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal oleh pendamping desa. Namun banyak dinamika di lapangan yang membuat pendamping desa kesulitan menjalankan tugas.

    “Kepala desa punya legitimasi kuat di masyarakat, sehingga ketika pendamping desa harus menjadi filter, sesuatu yang salah bisa dianggap samar, bisa salah, bisa benar,” kata Alfan.

    Apalagi, pendamping desa di Jember tengah mengalami kekurangan sumber daya manusia. “Jadi kami meminta dinas terkait agar rekrutmen pendamping desa harus betul-betul sesuai dengan kemampuannya,” kata Alfan.

    Selain itu pengelolaan badan usaha milik desa (BUMDes) juga penting. “Selama ini yang jadi ketua BUMDes kadang kala orang yang tidak jelas kapasitas dan kompetensinya. Kami memberikan solusi kepada DPMD agar rekrutmen pengurus BUMDes harus diisi orang-orang yang punya inisiatif ke depan untuk mengelola dana desa melalui BUMDes ini tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Alfan.

    Langkah pertama yang harus dilakukan Pemkab Jember saat ini adalah mengupayakan sistem informasi pengelolaan DD dan ADD bisa terbuka. “Ada beberapa mekanisme yang harus dilaksanakan, seperti pembentukan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi),” kata Alfan.

    Komisi A meminta DPMD jember untuk menginstruksikan kepada pemerintah desa agar menyampaikan informasi melalui PPID. “Selain itu perlu ada pembinaan kepada kepala desa dan pendamping desa agar hal-hal yang bisa menyebabkan kesalahan pemahaman di masyarakat bisa diminimalkan,” kata Alfan.

    Dalam rapat itu, ada kesepakatan antara organisasi non pemerintah dan semua pihak yang berwenang mengawasi pelaksanaan DD dan ADD tanpa berupaya mencari-cari kesalahan.

    “Keterbukaan informasi publik adalah sarana agar DD dan ADD bisa dilaksanakan maksimal, sehingga tujuan pemerintah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, pencegahan stunting, dan lainnya bisa berjalan baik,” kata Alfan.

    Alfan yakin ada penyimpangan dalam pengelolaan DD dan ADD selama ini. “Tapi mekanisme penanganannya kan juga kurang transparan, sehingga penegakannya seolah-olah tumpul. Tapi kami tidak melihat sisi itu. Kami ke depannya ingin agar pelaksanaan ADD dan DD bisa tepat untuk kepentingan masyarakat,” katanya.

    Komisi A akan lebih evaluatif dalam mengawasi pelaksanaan DD dan ADD. “Tapi ketika ada hal-hal yang mumgkin terindikasi kuat adanya pelanggaran, kami bicarakan bersama dengan pihak yang berkompeten,” kata Alfan.

    Miftahul Rachman mengingatkan kembali iIndikator keberhasilan pelaksanaan dana desa dan pendampingannya, yakni kemiskinan, stunting, tingkat pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan partisipasi publik.

    Faktanya, lanjut Rachman, isu kemiskinan, stunting, dan pengangguran masih menguat. Begitu juga angka tengkes (stunting) yang masih tinggi. “Pertumbuhan ekonomi bergerak di situ-situ saja. Oleh karena itu, kami mendesak ruang publik dibuka untuk mendapatkan informasi tentang pemanfaatan dana desa,” katanya. [wir]

  • Demonstran Tolak Pembatasan Truk yang Lintasi Jalan Kelas III Pemprov Jatim di Jember

    Demonstran Tolak Pembatasan Truk yang Lintasi Jalan Kelas III Pemprov Jatim di Jember

    Jember (beritajatim.com) – Perwakilan pengunjuk rasa dari Aliansi Masyarakat Bersatu, yang terdiri atas pelaku usaha truk dan pengusaha mikro kecil menengah, menolak pembatasan akses jalan kelas III sepanjang Kecamatan Puger hingga Rambipuji.

    Mereka ingin akses jalan Kecamatan Puger-Rambipuji tidak dibatasi hanya untuk truk yang mengangkut barang di bawah 15 ton. Samsul Rizal, koordinator aksi, mempertanyakan pembatasan yang dilakukan pemerintah, menyusul aksi protes warga terhadap kerusakan jalan di sana.

    “Kami meminta akses jalan harus dibuka. Itu jalan umum. Bukan jalan pribadi. Tidak ada pembatasan. Kenapa ada suatu pembatasan, sehingga pelaku UMKM sangat dirugikan. Penghasilannya sangat menurun,” kata Samsul, usai bertemu dengan Komisi C DPRD Jember, di gedung parlemen, Senin (3/2/2025).

    Samsul menuntut keadilan. “Kami juga masyarakat Jember. Apapun saya harus berupaya. Akses itu jalan umum, jalan provinsi, bukan jalan perorangan,” katanya.

    Sebelum menemui Komisi C, Samsul bersama ratusan pengunjuk rasa sempat mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Jember di Jalan Sudarman. Mereka ingin menemui Bupati Hendy Siswanto untuk menyampaikan protes.

    Namun keinginan itu gagal terpenuhi. Hendy tidak berada di kantor. “Seharusnya beliau datang menjumpai kami, karena saat penutupan ada Haji Hendy. Sekarang beliau tidak hadir. Beliau mengelak. Seharusnya walau (masa jabatannya) tinggal hitungan hari, seharusnya ikut bertanggung jawab terhadap tuntutan kami,” kata Samsul.

    Samsul yakin akses jalan untuk semua kendaraan yang mengangkut beban di atas 15 ton bisa dibuka jika Hendy hadir. Pasalnya, keputusan untuk membatasi tonase muatan barang yang diangkut truk muncul dalam rapat koordinasi yang dipimpin Hendy di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin (13/1/2025) sore.

    Rapat koordinasi yang membahas masalah jalan rusak milik pemerintah provinsi di jalur Kecamatan Rambipuji hingga Kecamatan Puger dan Kecamatan Jombang hingga Kecamatan Puger ini diikuti perwakilan Pemerintah Provinsi, Jatim, Kepolisian Resor Jember, DPRD Jember, DPRD Jatim, dan TNI Komando Distrik Militer 0824.

    Rapat koordinasi itu menelurkan sembilan poin kesepakatan, di antaranya hanya memperkenankan kendaraan dump truck dengan kapasitas maksimal 15 ton melintasi jalan kelas III di Puger-Rambipuji. Pasalnya selama ini jalan tersebut rusak berat karena dilintasi truk bermuatan puluhan ton dari dan menuju pabrik semen Imasco di Kecamatan Puger.

    Samsul mengaku tidak diundang dalam pertemuan itu. “Seandainya datang, saya pertanyakan,” katanya.

    Namun bukankah yang dibatasi hanya truk yang mengangkut barang di atas 15 ton? “Begini, terkait yang memenuhi kapasitas atau tidak, ini kan jalan umum. Maksud kami tidak ada pembatasan,” kata Samsul.

    Sementara itu, di hadapan perwakilan Aliansi Masyarakat Bersatu, Wakil Ketua Komisi C David Handoko Seto mengatakan, hasil rapat koordinasi di Pendapa Wahyawibawagraha bukan hasil kesepakatan forum. “Anda bisa lihat file-nya tidak ada satu pun pihak yang menandatangani itu sebagai satu kesepakatan, termasuk kami DPRD Jember. Yang ada hanya kesimpulan rapat yang dipimpin bupati,” katanya.

    “Karena kami berpikir, kalau itu betul-betul disepakati dan diberlakukan, maka yang akan menerima dampaknya bukan cuma Imasco. Saya jamin masyarakat sekitar Puger tidak bisa beli bensin atau solar, karena truk BBM itu bobotnya lebih dari 35 ton. Kemudian tidak ada truk Bulog yang tidak gandeng,” kata David.

    Oleh sebab itu, David memilih bersikap pasif dalam rapat itu. “Karena memang ada multiplier effect yang ditimbulkan ketika kita melakukan penutupan jalan pada saat itu. Walau saat itu rapat koordinasi juga dihadiri Dinas Perhubungan Provinsi dan sebagainya, tapi memang menurut kami harus dikaji,” katanya.

    Komisi C bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Dinas Perhubungan Jember sudah berdiskusi dengan Dinas Perhubungan Jatim tentang rencana kelaikan jalan. “Jalan di situ memang harus naik kelas, dari kelas III mungkin jadi jalan Kelas I,” kata David.

    Dinas PU Bina Marga Jatim juga telah mengalokasikan anggaran Rp 52 miliar untuk ruas jalan Kasiyan-Kencong dan Jember-Rambipuji. “Walau belum cukup, kami mendorong agar itu segera dilaksanakan segera di awal tahun,” kata David.

    David mengatakan, Komisi C sedang berusaha jalan di Puger-Rambipuji yang saat ini rusak agar diperbaiki. “Kami tidak main-main. Besok siang kami Komisi C akan diterima Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim jam seebelas siang. Mudah-mudahan besok akan ada pencerahan,” katanya.

    David menegaskan, investasi harus tetap berjalan. “Namun demikian investasi juga harus memperhatikan kepentingan lingkungan dan masyarakat. Pemkab, pemerintah provinsi, dan pusat harus turun di situ karena ada pajak daerah,” katanya.

    Samsul mengaku lega mendengar pemaparan David. “Namun sangat saya sayangkan, kenapa setelah kami melakukan aksi damai, baru disampaikan. Padahal hampir satu bulan penutupannya (pembatasan angkutan). Kok baru kali ini menyampaikan Dewan membantu kami, seakan-akan bupati yang salah,” katanya.

    “Seharusnya kalau sudah tidak ada kesepakatan antara eksekutif dengan legislatif, tolong tunjukkan. Tidak harus kami menunjukkan aksi,” kata Samsul.

    Samsul menuntut DPRD Jember membuat keputusan soal pembukaan akses jalan Puger-Rambipuji untuk semua truk tanpa pembatasan tonase angkutan. “Bahwa Dewan siap mendukung kami untuk membnka jalan, entah tanggal berapa, tanpa harus menunggu anggaran. Memang benar secara hukum harus menunggu anggaran, tapi sebagai Dewan harus bersuara juga,” katanya.

    Menurut di Cahyo Purnomo, anggota Komisi C dari Fraksi PDI Perjuangan, para wakil rakyat sudah berusaha memastikan agar anggaran Rp 52 miliar segera bisa dieksekusi oleh Pemprov Jatim. Selain memikirkan warga yang dirugikan oleh kerusakan jalan, Komisi C juga memikirkan para sopir truk yang sempat diblokade warga pada awal Januari 2025. “Kami mendorong percepatan agar teman-teman tidak dirugikan,” katanya.

    Edi meminta dukungan dari masyarakat Jember. “Besok kami ke Dinas PU Bina Marga, mendorong Pemprov melakukan perawatan, kalau perlu tiap hari dirawat. Jangan sampai ada jalan yang bolong,” katanya.

    Edi meminta agar tak ada syak wasangka terhadap Komisi C. “Kami berada di tengah-tengah, memikirkan kepentingan masyarakat semua. Pengguna jalan perlu diperhatikan, masyarakat sekitar perlu diperhatikan semua,” katanya.

    Sementara Ketua Komisi C Ardi Pujo Prabowo menyesalkan tidak diterimanya para pengunjuk rasa yang menuntut pembukaan akses jalan ini oleh bupati. “Semestinya bupati juga bisa menerima,” katanya.

    Komisi C akan menyampaikan usulan Aliansi Masyarakat Bersatu untuk membuka pembatasan akses jalan Puger-Rambipuji untuk semua truk ke Dinas Perhubungan Jatim. “Kalau perlu kami sampaikan ke Penjabat Gubernur untuk membuka akses itu, karena (hasil pertemuan di pendapa pada 13 Januari 2025) kemarin bukan kesepakatan, tapi kesimpulan,” kata Ardi.

    Ardi mengaku ingin menjaga agar tidak terjadi gesekan antara masyarakat yang mendukung pembatasan akses jalan dan yang menolak. “Dalam kesimpulan (pada 13 Januari 2925) tidak ada batas waktu, sehingga kalau masyarakat ingin membuka, bisa saja,” katanya. [wir]

  • Aksi Warga: Panas di Depan Kantor Pemkab Jember, Dingin di Desa Kasiyan Timur

    Aksi Warga: Panas di Depan Kantor Pemkab Jember, Dingin di Desa Kasiyan Timur

    Jember (beritajatim.com) – Warga menggelar dua aksi dengan aspirasi berbeda dalam menyikapi kerusakan jalan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (3/2/2025). Sama-sama mengklaim mewakili hajat hidup orang banyak.

    Aksi di depan kantor Pemerintah Kabupaten Jember diikuti ratusan orang, yang menolak pembatasan akses untuk truk bermuatan lebih dari 15 ton di jalur Kecamatan Puger hingga Rambipuji. Saat ini jalan menuju dan dari pabrik semen PT Semen Imasco Asiatic hanya boleh dilewati truk dengan muatan maksimal 15 ton.

    Demo sempat memanas saat massa mencoba masuk ke kantor Pemkab Jember dan mendobrak pagar besi yang dijaga Satuan Polisi Pamong Praja dan polisi. “Santai, jangan anarkis, jangan anarkis,” teriak koordinator lapangan dari mobil komando.

    Samsul Rizal, koordinator aksi, menegaskan komitmen sejak awal untuk menggelar aksi damai. “Yang kami minta dari aliansi masyarakat UMKM dan driver dump truck kecil, akses jalan dari Rambipuji hingga Puger harus dibuka, karena itu jalan umum, bukan jalan pribadi,” katanya.

    Rizal mempertanyakan pembatasan yang dilakukan pemerintah. “Kenapa kami dibatasi, sehingga para pelaku UMKM sangat dirugikan. Penghasilannya sangat menurun, gara-gara penolakan jalan yang tidak sesuai prosedur,” katanya.

    Rizal dan kawan-kawan meminta pemerintah daerah dan DPRD tingkat kabupaten maupun provinsi membuka akses jalan tersebut.

    “Andaikata tidak dibuka, kami menuntut keadilan. Kami sama-sama masyarakat Jember. Apapun saya berupaya akses itu harus dibuka karena itu jalan provinsi, bukan perorangan,” katanya.

    Sementara itu, pada saat bersamaan, aksi unjuk rasa dengan aspirasi berbeda terjadi di Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger. Mereka mendukung perbaikan jalan dan menolak truk-truk dengan tonase muatan berlebih melewati jalan Puger hingga Rambipuji.

    Sebagian peserta aksi unjuk rasa adalah ibu rumah tangga. Mereka menggelar spanduk di titik jalan yang paling rusak karena dilewati truk bermuatan melebihi kapasitas yang diperbolehkan. Aksi ini relatif lebih dingin daripada aksi di depan kantor Pemkab Jember.

    Para pengunjuk rasa ini menuntut penjelasan jadwal perbaikan jalan secara cor oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur dan PT Imasco. Selama pengecoran jalan belum dilaksanakan, warga mendukung pembatasan akses lalu lintas bagi truk yang bermuatan lebih dari 15 ton.

    Yuli mengingatkan bahwa jalan yang dilalui truk-truk dari dan menuju pabrik semen Imasco berstatus jalan kelas tiga dengan maksimal tonase muatan yang diizinkan lima hingga delapan ton. Saat ini warga sudah memberi toleransi dengan mengizinkan truk milik masyarakat setempat dengan tonase angkutan 15 ton lewat.

    “Kan sudah sepakat, sudah deal. Kenapa masih ada yang mau membuka akses itu?” kata Nurullah Yuli, warga Desa Kasiyan Timur.

    Kesepakatan yang dimaksud Yuli adalah kesepakatan dalam pertemuan yang dipimpin Bupati Hendy Siswanto di Pendapa Wahyawibawahraha, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (13/1/2025) sore.

    Pertemuan itu membahas penyelesaian masalah jalan rusak milik pemerintah provinsi di jalur Kecamatan Rambipuji hingga Kecamatan Puger dan Kecamatan Jombang hingga Kecamatan Puger. Tak hanya Bupati Hendy dan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman, pertemuan itu juga diikuti Asisten II Pemerintah Provinsi Jatim Joko Irianto, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono, Kepala Bidang Pembangunan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim Hadi Pramoedjom anggota DPRD Jatim Satib, Ketua DPRD Jember Ahmad Halim.

    Kepala Kepolisian Resor Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi, Komandan Distrik Militer 0824 Letnan Kolonel Artileri Medan Indra Andriansyah, para ketua fraksi di DPRD Jember juga hadir.

    “Problem utamanya adalah angkutan yang overload sampai 50 ton. Ini sangat berisiko terhadap jalan. Jalan pasti rusak,” kata Hendy saat itu.

    Gara-gara kerusakan jalan yang parah dan memakan korban, warga sempat memblokade jalur transportasi di Kecamatan Puger pada 8-11 Januari 2025. Mereka menolak truk-truk yang memuat angkutan melebihi tonase untuk jalan kelas tiga lewat.

    Rapat koordinasi itu menelurkan sembilan poin kesepakatan, di antaranya warga dilarang menutup jalan umum, dan memperkenankan kendaraan dump truck dengan kapasitas maksimal 15 ton bisa melintas. [wir]

  • Relawan Bencana Cemaskan Banjir Bandang dari Lereng Selatan Argopuro Hantam Jember

    Relawan Bencana Cemaskan Banjir Bandang dari Lereng Selatan Argopuro Hantam Jember

    Jember (beritajatim.com) – Relawan kebencanaan mencemaskan potensi banjir bandang besar dari lereng Gunung Argopuro menghantam Kabupaten Jember, Jawa Timur. Air bah berasal dari Danau Tunjung.

    Mereka menemukan potensi ini saat memantau kondisi lereng selatan Gunung Argopuro pada 20-25 Desember 2024 bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

    “Dari Cikasur kami turun ke arah Danau Tunjung yang berada di ketinggian kurang lebih 1.800 meter di atas permukaan laut,” kata Matiyas Catur Wibowo, seorang relawan kebencanaan, Minggu (2./2/2025).

    Para relawan menemukan sejumlah retakan di bagian bawah Danau Tunjung yang mengarah ke sungai Kali Putih Jember. “Beberapa retakan terlihat jelas berjarak 200-300 meter dari bibir danau. Kedalamannya 50-60 centimeter. Lebarnya 20-30 centimeter,” kata Matiyas.

    Mereka juga menemukan banyak danau kecil yang sebelumnya tidak pernah ada. “Artinya, kemungkinan kondisi tanahnya berubah, atau kondisi tanah menurun yang menyebabkan terjadinya cekungan di atas dan bawah Danau Tunjung,” kata Matiyas.

    Dengan melihat citra satelit, Matiyas memprediksi luas danau yang terisi air kurang lebih 3,6 hektare. “Kedalaman air kami prediksi 2,5 sampai 3 meter. Kami punya foto Danau Tunjung dalam kondisi kemarau dan musim hujan sekarang,” katanya.

    Matiyas mencemaskan air yang mengalir lewat bagian bawah dan membuat bagian tanah penahan air jebol. “Itu menakutkan. Sementara di Danau Tunjung, dengan luas 3,6 hektare, kurang lebih ada 90 juta meter kubik air yang ada dalan danau itu. Kalau sampai terjadi kebocoran, bisa berbahaya karena berpotensi banjir bandang seperti 2006 lalu,” katanya.

    Banjir bandang yang menghantam Kecamatan Panti dan sekitarnya terjadi pada malam tahun baru 2006 saat hujan turun deras. Saat itu volume air bah diperkirakan sama dengan luasan 1,6 hektare Danau Tunjung. “Ini tiga kalinya. Sangat berbahaya. Kami sudah mencoba melaporkan ini dengan temuan teman-teman di lapangan. Kami berharap ada mitigasi dari pihak-pihak terkait,” kata Matiyas.

    Danau Tunjung termasuk dalam wilayah konservasi. Matiyas dan kawan-kawan melaporkan temuan ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember dan BKSDA Jatim. “Kemarin ada respons dari BKSDA untuk memonitor kawasan Danau Tunjung,” katanya.

    Matiyas juga menginformasikan hal ini kepada Kepolisian Resor Jember. “Kami berharap dengan informasi ini, bisa segera diambil langkah. Karena menurut kami ini mengerikan sekali. Urgen, harus segera dilakukan mitigasi ulang. Dicek bersama kondisi Danau Tunjung sekarang,” katanya.

    Apalagi intensitas hujan pada Januari-Februari 2025 tinggi. “Kalau kita lihat jarak Danau Tunjung dengan pemukiman terdekat kurang lebih 15 kilometer. Dengan ketinggian 1.800 meter dan volume air itu, kalau ini jebol maka memungkinkan air yang turun membawa banyak material, karena di bagian bawah banyak longsoran karena alih fungsi lahan,” kata Matiyas.

    Menurut Matiyas, tanaman kopi di lereng Argopuro lebih banyak dibandingkan 2006 silam. “Bisa jadi material yang turun berupa tanah, lumpur, batu, dan kayu-kayu. Dengan kemiringan kurang kebih 40-45 derajat dan volume air segitu, dalam waktu 12-15 menit air sudah sampai di pemukiman terdekat,” katanya.

    Matiyas tidak bisa memprediksi kemungkinan waktu terjadinya banjir bandang itu. “Harus ada mitigasi lanjutan dan tim yang lebih ahli untuk bisa memprediksi. Tanpa perhitungan seperti ini dengan intensitas hujan seperti ini, kan rawan. Namanya bencana tidak bisa diprediksi, tapi paling tidak bisa dianalisis,” katanya.

    Kepala BPBD Jember Widodo Yulianto mengatakan, berdasarkan informasi dari BKSDA pada 15 Januari 2025, kondisi Dana Tunjung tidak terlalu berpotensi menjadi ancaman signifikan. “Tidak ada potensi jebol. Aman terkendali,” katanya.

    Menurut Widodo, debit air di Danau Tunjung tidak terlalu tinggi. “Malah seluas itu banyak endapannya,” katanya.

    BPBD Jember akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi yang memiliki ahli geologi untuk melihat potensi retakan di lereng Argopuro.

    Widodo menilai informasi dari relawan kebencanaan harus dianalisis kembali oleh para pakar, termasuk pakar geologi. “Kalau tidak bawa (pakar) geologi, tidak pas. Harus ada analisis. Tapi tetap Destana (Desa Tangguh Bencana) kami imbau waspada,” katanya. [wir]

  • iForte Lestarikan Tarian Tradisional Melalui Kompetisi Antar Sekolah

    iForte Lestarikan Tarian Tradisional Melalui Kompetisi Antar Sekolah

    Bisnis.com, BANDUNG – iForte dan Protelindo Group menyelenggarakan iForte National Dance Competition Inspirasi Diri – Regional Bandung, sebuah ajang kompetisi tari antar sekolah dan universitas yang ditujukan bagi pelajar SMA/K sederajat dan mahasiswa di seluruh Indonesia.

    Kompetisi ini memberikan kesempatan bagi generasi muda berbakat untuk menunjukkan kreativitas seni dan sportivitas mereka melalui tarian yang memadukan lagu pop dengan kekayaan budaya Indonesia.

    Kompetisi tari ini menggunakan lagu tema “Inspirasi Diri”, sebuah karya persembahan iForte dan Protelindo Group berkolaborasi dengan musisi Eross Candra dan penyanyi Yura Yunita, Yuyun Arfah, Yan Josua, Batavia Madrigal Singers, gitaris muda Abim Finger, El Pitu Candra dan musisi tradisional Dunung Basuki. Lirik dari lagu ini ditulis oleh Ibu Silvi Liswanda, Vice President Director & Deputy CEO iForte.

    iForte National Dance Competition Inspirasi Diri dibuka pada tanggal 26 September 2024 dan berhasil menarik 413 pendaftar dari 127 kota di seluruh Indonesia. Pada tahap penyisihan Regional iForte National Dance Competition Inspirasi Diri, iForte melibatkan 15 kota besar yang tersebar di lima pulau Indonesia, termasuk Medan, Palembang, Lampung, Batam, Balikpapan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Jember, Denpasar, dan Makassar.

    Kota-kota tersebut berperan sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan babak penyisihan Regional Series secara langsung, di mana setiap regional akan melahirkan tiga juara, dengan juara pertama berhak mewakili wilayahnya pada Grand Final yang akan diadakan di Jakarta.

    iForte National Dance Competition Inspirasi Diri – Regional Bandung

    Perbesar

    Sebagai kota ketujuh pelaksanaan babak regional iForte National Dance Competition Inspirasi Diri, dihadirkan beberapa seniman dan sosok terkemuka sebagai juri kompetisi dari kota Bandung yaitu Rabib Soplanit, professional dancer asal Bandung yang juga Founder Bridge Dance Academy & Eat D’Beat, Morine Erine, seorang koreografer dan Principal of NRG Collaboration, Pulung Jati, seorang seniman asal Yogyakarta sekaligus Founder Pulung Dance Studio Yogyakarta yang juga koreografer Pagelaran Sabang Merauke, dan Rusmedie  Agus, sutradara dari Pagelaran Sabang Merauke.

    Acara ini menjadi semakin menarik karena menghadirkan pemenang SMA/K sederajat juara 1 Regional Palembang dan Batam yaitu SMAN 1 Rejang Lebong dan SMK Putra Jaya Medical School yang tampil sebagai pembuka acara dalam upaya menyemangati para semifinalis Regional Bandung kali ini. 

    Setiap tim mendapatkan kesempatan untuk menampilkan 2 tarian dengan koreografi kreasi mereka yaitu lagu Inspirasi Diri dan lagu bebas. Lebih dari 90 peserta dan 350 suporter turut memeriahkan acara. Sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Indonesia, peserta dan suporter pada acara iForte National Dance Competition Inspirasi Diri diwajibkan untuk mengenakan pakaian bertemakan nusantara. 

    “Saya ingin mengajak semua peserta di sini menjadikan kompetisi ini sebagai ajang pembelajaran, bukan sekedar menang atau kalah tapi gunakanlah kompetisi ini untuk bertemu dengan teman-teman baru, berbagi pengalaman, dan yang paling penting menikmati setiap momen di atas panggung serta menjadi inspirasi bagi banyak orang,” tutur Fitrah Hamdani selaku VP Sales of iForte.

    “Kami berharap generasi muda terus berperan aktif dalam pelestarian budaya, tidak hanya dalam kompetisi ini, tetapi juga secara berkelanjutan di berbagai kegiatan lainnya,” sambung Victor Sihombing selaku General Manager Marketing Communication of iForte.

    SMK Negeri 10 Bandung & Universitas Pendidikan Indonesia Mewakili Regional Bandung Maju ke Babak Final iForte National Dance Competition Inspirasi Diri 

    Acara iForte National Dance Competition Inspirasi Diri ini digelar di Auditorium P.A. Surjadi – Universitas Kristen Maranatha Bandung tanggal 1 Februari 2025 yang menampilkan 21 grup semifinalis tidak hanya berasal dari Bandung tapi juga dari Sukabumi, Tasikmalaya dan Garut.

    Para semifinalis diantaranya adalah SMA Negeri 4 Tasikmalaya, SMA BPK Penabur Tasikmalaya, SMAN 2 Bandung, SMA Pasundan 1 Bandung, SMAN 20 Bandung, SMA Negeri 2 Sukabumi, SMA Santa Angela, SMKN 1 Indramayu, SMK Negeri 10 Bandung, Politeknik STIA LAN Bandung, Universitas Bhakti Kencana PSDKU Garut, Universitas Langlangbuana, Universitas Galuh Ciamis, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Katolik Parahyangan dan Universitas Halim Sanusi Bandung.

    “Semua peserta betul-betul menampilkan karya di atas stage dengan sepenuh hati nampak mereka melakukannya penuh dengan rasa cinta, ini tentunya tidak lepas dari support orang tua dan keluarga, apapun hasil yang mereka terima nanti tetaplah dukung semangat mereka selama itu positif” ungkap Rusmedie Agus selaku juri.

    Terpilih 1 perwakilan sekolah dan universitas yang mewakili Bandung. Pada kategori SMA/SMK Sederajat, juara pertama diraih grup tari Jawara Squad perwakilan dari SMK Negeri 10 Bandung. Sedangkan pada kategori Mahasiswa, diwakili oleh grup Naraya, perwakilan dari Universitas Pendidikan Indonesia.

    Regional Bandung kali ini menjadi lebih istimewa karena memiliki 2 pemenang “Best Costume“ yaitu grup Astro Dancer Tim A perwakilan dari SMA Pasundan 1 Bandung dan grup Elettra perwakilan dari SMA BPK Penabur Tasikmalaya, hal ini dikarenakan kostum-kostum dari 21 grup semifinalis yang luar biasa menarik dan memukau para dewan juri.

    Nantinya, mereka akan mewakili Regional Bandung dalam babak Grand Final yang akan digelar di Jakarta pada bulan April mendatang. Di sana, mereka akan bersaing dengan perwakilan dari 14 regional lainnya, menunjukkan kreativitas dan kemampuan terbaik untuk merebut gelar juara nasional iForte National Dance Competition. Ajang bergengsi ini menjadi peluang besar bagi mereka untuk membawa nama baik daerah sekaligus mempersembahkan keindahan budaya melalui tarian.

  • Soto Dahlok Jember, Kuliner Legendaris yang Masih Eksis dari Masa ke Masa

    Soto Dahlok Jember, Kuliner Legendaris yang Masih Eksis dari Masa ke Masa

    Jember, Beritasatu.com – Tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Jember, Jawa Timur tanpa mencicipi kuliner legendaris, yaitu soto Dahlok. Warung yang telah berdiri sejak 1958 ini, terletak di gang sempit Jalan Fatahillah, Kecamatan Kaliwates, dan masih tetap eksis hingga sekarang.

    Meskipun sudah beroperasi lebih dari setengah abad, warung soto Dahlok tidak pernah sepi pengunjung, meski telah berganti kepemilikan sebanyak tiga generasi.

    Yang membedakan soto Dahlok dengan soto lainnya adalah cara memasaknya yang masih menggunakan metode tradisional, yaitu memasak dengan api arang kayu. Teknik ini memberikan aroma khas yang melekat pada soto, sehingga menambah kenikmatannya. 

    Selain itu, racikan bumbu Soto Dahlok juga kaya akan rempah, seperti lengkuas, kemiri, serai, merica, dan jahe, yang membuat rasanya semakin kaya.

    Pemilik warung, Dwi Sugiarti mengatakan dalam sehari ia bisa menjual hingga 50 porsi soto dengan berbagai variasi. 

    “Pelanggan biasanya memilih porsi kecil. Sejak saya dan kakak saya mengambil alih warung ini, generasi ketiga dari mbah saya, kami masih mempertahankan warisan bumbu yang sudah ada. Mungkin karena itu pelanggan tetap setia dengan soto kami,” jelas Dwi kepada Beritasatu.com beberapa waktu lalu.

    Warung soto Dahlok sudah ada sejak 1958. Terletak di gang sempit Jalan Fatahillah, Kecamatan Kaliwates, Jember. – (Beritasatu.com/Hisyam Nugroho)

    Salah satu pengunjung, Dwi Agustin mengaku sangat menikmati soto ini. Menurutnya, kuah bening soto Dahlok memiliki perpaduan rasa gurih dan aroma rempah yang menyatu sempurna di lidah. 

    “Enak banget untuk sarapan, rasanya bikin ketagihan. Tidak menyesal datang ke sini, karena ini pertama kali saya coba,” ujarnya.

    Pengunjung lainnya, Abdullah juga berbagi pengalaman serupa. Ia menyebutkan bahwa rasa soto Dahlok tetap terjaga autentik dari dahulu hingga sekarang, dan sangat cocok bagi semua kalangan. 

    “Dahulu waktu masih SMA sering makan di sini, sekarang dengan keluarga rasanya masih sama enaknya. Kalau ke Jember, saya selalu sempatkan mampir,” kata Abdullah.

    Warung soto Dahlok buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB. Harga per porsi mulai dari Rp 14.000 untuk porsi kecil hingga Rp 30.000 untuk porsi besar. Tertarik mencobanya?