kab/kota: Jembatan Lima

  • Mendagri Minta Gubernur Pramono Tata Kawasan Kumuh di Jakarta, Ini Daftarnya

    Mendagri Minta Gubernur Pramono Tata Kawasan Kumuh di Jakarta, Ini Daftarnya

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung untuk melakukan penataan sejumlah kawasan kumuh di Jakarta.

    Permintaan itu diajukan lantaran Mendagri Tito percaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta punya kemampuan fiskal untuk mengalokasikan anggaran bagi masalah perumahan. 

    “Kita tahu bahwa kemampuan daerah berbeda-beda, tapi Jakarta punya kemampuan fiskal yang cukup kuat. PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah) kalau tidak salah 68 persen dari APBD-nya,” ujar Tito di Kantor Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PKP), Jakarta, dikutip Jumat (14/11/2025).

    Tito berharap, Pramono cs dalam penyusunan APBD nantinya bisa menyelaraskan program penataan kawasan kumuh dengan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), atau bedah rumah yang digaungi oleh Kementerian PKP. 

    Menurut dia, setidaknya ada 6 standar pelayanan minimal (SPM) yang wajib dilakukan oleh pemerintah daerah. Antara lain terkait pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat; serta masalah sosial. 

    “Itu yang siapkan dari DKI, sebagai salah satu standar pelayanan minimal, diantaranya adalah masalah perumahan,” kata Tito. 

    Ia mengaku tidak memegang data rinci soal berapa jumlah kawasan kumuh di Jakarta, lantaran itu dipegang oleh Pemprov DKI. “Tapi saya tahu daerah-daerah kumuh seperti Tanah Tinggi, Tambora, Jembatan Lima, kemudian di daerah Senen, Kemayoran, Cilincing, Muara Karang dan lainnya,” bebernya.

     

  • Pramono nilai proyek JSDP strategis untuk masa depan Jakarta

    Pramono nilai proyek JSDP strategis untuk masa depan Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menilai proyek pembangunan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) sangat strategis untuk masa depan ibu kota.

    Sebab, proyek itu diyakini berdampak lebih baik bagi masa depan Jakarta yang berkelanjutan serta dapat memudahkan warga Jakarta mendapatkan air bersih, sekaligus memastikan buangan air limbah tidak mencemari lingkungan.

    “Penanganan air limbah itu harus diatur dengan baik. Sekarang yang sudah selesai baru di Zona 0 yang ada di Setiabudi dan Zona 1 di sini, dan kemudian akan dimulai di Zona 6,” kata Pramono setelah meninjau proyek JSDP Zona 1 Pluit di dua lokasi, yaitu Jalan Waduk Pluit Selatan dan Jalan Pluit Selatan Raya, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis.

    Lebih lanjut, dia pun menginstruksikan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam pengaturan air bersih dan air limbah.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dewi Chomistriana menambahkan pembangunan JSDP selain untuk mengurangi pencemaran air tanah, juga penting untuk kesehatan masyarakat karena JSDP dapat memisahkan antara saluran air limbah dengan saluran air bersih dan dapat dipisahkan dengan drainase.

    “Ini sangat penting untuk Jakarta, untuk warga Jakarta, dan proyek Zona 1 ini baru melayani 7,8 persen dari total penduduk DKI Jakarta. Jadi, tantangan kita masih banyak,” ujar Dewi.

    Untuk itu, dia meminta dukungan masyarakat Jakarta agar dapat bersama-sama mewujudkan proyek JSDP, terlebih nantinya segera dibangun untuk Zona 6.

    Area pelayanan JSDP Zona 1 Pluit mencakup wilayah seluas 4.901 hektare yang meliputi area Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) JSDP Zona 1 Pluit terletak di area sebelah Barat Laut Waduk Pluit.

    Untuk Jakarta Utara, cakupannya meliputi Kelurahan Pluit, Kelurahan Penjaringan, dan Kelurahan Pejagalan, di Kecamatan Penjaringan. Sedangkan untuk Jakarta Barat meliputi Kelurahan Pekojan, Kelurahan Angke, Kelurahan Jembatan Lima, dan Kelurahan Jembatan Besi, di Kecamatan Tambora.

    Pembangunan IPAL pada JSDP bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan pengelolaan air limbah, memperbaiki kualitas lingkungan, terutama pada air permukaan dan air tanah, serta mencegah timbulnya penyakit bawaan air (waterborne diseases) akibat buruknya kualitas air.

    Dalam sistem pengolahan air limbah domestik, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum air buangan dialirkan kembali ke badan air.

    Tahap pertama adalah pengolahan awal yang berfungsi memisahkan partikel berukuran besar, seperti pasir, kayu, plastik, dan material lain yang dapat mengganggu proses berikutnya.

    Selanjutnya, air limbah masuk ke pengolahan primer yang umumnya menggunakan proses fisik untuk mengendapkan partikel halus dan bahan tersuspensi. Setelah itu, dilakukan pengolahan sekunder yang biasanya melibatkan proses biologis untuk mendekomposisi materi organik penyebab pencemaran.

    Beberapa teknologi yang umum digunakan pada tahap tersebut, antara lain sistem lumpur aktif (activated sludge), Membrane Bioreactor (MBR), biofilter, dan metode sejenis lainnya.

    Tahap terakhir adalah desinfeksi yang bertujuan untuk menghilangkan organisme patogen berbahaya bagi kesehatan. Hasil akhir dari seluruh proses tersebut diharapkan sudah memenuhi baku mutu air limbah domestik yang berlaku.

    Jika diperlukan, maka dapat dilakukan pengolahan lanjutan untuk menghasilkan kualitas air olahan yang lebih baik dan memungkinkan pemanfaatan kembali (recycle).

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tembak Korbannya, Dua Curanmor Bersenpi di Tambora Ditangkap Warga Lalu Dihajar hingga Kritis – Page 3

    Tembak Korbannya, Dua Curanmor Bersenpi di Tambora Ditangkap Warga Lalu Dihajar hingga Kritis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dua orang terduga pelaku berinisial D dan R dilarikan ke rumah sakit setelah diamuk warga saat kepergok tengah melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Kejadian ini terjadi di Jalan Terate Raya, Kelurahan Jembatan Lima, pada Kamis (23/10) malam.

    Kanit Reskrim Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudrajat Djumantara mengatakan, insiden itu terjadi ketika warga memergoki kedua pelaku tengah berusaha membawa kabur sepeda motor milik salah satu warga.

    “Saat beraksi, salah satu pelaku menggunakan senjata api rakitan jenis revolver. Pelaku panik ketika aksinya diketahui warga, lalu melepaskan tembakan hingga ada yang mengenai salah satu warga di lokasi,” kata Sudrajat dalam keterangannya, Minggu (26/10).

    Warga yang marah kemudian mengejar dan selanjutnya menangkap kedua pelaku tersebut, yang akhirnya mengalami luka parah akibat amukan massa.

    “Untuk kedua pelaku saat ini telah kami rujuk ke RS Polri Kramat Jati, satu menjalani operasi kepala dan satu lagi operasi rahang. Kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan,” jelasnya.

  • Begal Berpistol di Tambora 3 Kali Lepas Tembakan, 1 Warga Terluka

    Begal Berpistol di Tambora 3 Kali Lepas Tembakan, 1 Warga Terluka

    Jakarta

    Polisi mengungkap aksi dua pelaku begal berpistol berinisial DP dan RK di Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat (Jakbar). Pelaku sempat tiga kali melepaskan tembakan.

    “Saksi sedang berjalan kaki ingin mencari makan yang berada di Jalan Teratai. Namun sebelum sampai di tujuan, saksi korban J bersama saksi L melihat adanya pelaku pencurian sepeda motor yang diamankan oleh warga,” kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (24/10/2025).

    Saat itu pelaku mengeluarkan pistol rakitan yang dibawanya. Pelaku lantas melepaskan tembakan ke atas hingga mengenal korban J di area dada.

    “Pelaku tersebut mengeluarkan tembakan kurang lebih sebanyak 3 kali ke arah atas. Akan tetapi salah satu dari peluru tersebut mengarah ke saksi korban dan mengenai luka tembak di bagian dada sebelah kiri,” ujarnya.

    Setelah terkena tembakan, Korban J dibawa ke puskesmas terdekat lalu dirujuk ke RSUD Tarakan. Korban saat ini masih menjalani perawatan intensif.

    Pelaku Kritis Diamuk Warga

    Peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/19) pukul 17.30 WIB. Polisi menyebut, dua begal itu tertangkap dan menjadi sasaran amukan warga sekitar.

    “Diamuk massa,” kata Kapolsek Tambora Kompol Muhammad Kukuh Islami saat dihubungi, Jumat (24/10).

    “Belum bisa kita ambil keterangan karena masih kritis para pelakunya. Sudah monitor untuk kedua pelaku masih dirawat di rumah sakit,” tuturnya.

    (wnv/lir)

  • Butuh untuk hajatan nikah, Preman di Tambora palak pedagang buah

    Butuh untuk hajatan nikah, Preman di Tambora palak pedagang buah

    Jakarta (ANTARA) – Dua preman berinisial RR (41) dan AG (34) memalak seorang pedagang buah di Pasar Buah Angke, Tambora, Jakarta Barat, untuk keperluan hajatan nikah pada Jumat (15/8) lalu.

    “Jadi yang terjadi sesuai rekaman CCTV, RR dan AG melakukan pemerasan di Pasar Buah Angke,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tambora AKP Sudrajat Djumantara di Jakarta, Minggu malam.

    Mereka meminta buah dari pedagang dengan cara memaksa untuk acara syukuran nikah RR. Kedua pelaku pun berhasil diringkus polisi dalam waktu kurang dari dua jam setelah kejadian.

    “Kedua pelaku kami amankan di kediamannya di Jalan Sawah Lio V, Gang Kiara VII, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora,” katanya.

    Dari hasil pemeriksaan, kata Sudrajat, kedua pelaku mengakui perbuatannya. Selain itu, kedua pelaku juga ternyata positif mengonsumsi narkoba.

    “Setelah kita tes urine juga, mereka positif pakai sabu,” kata dia.

    Pihak Kepolisian mengimbau warga untuk segera melapor jika menemukan atau mengalami tindakan premanisme.

    Aksi pelaku terekam kamera pengawas atau CCTV yang dekat tempat jualan korban di Pasar Buah Angke.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, pelaku mengenakan sepatu, celana panjang dan jaket jeans sambil memegang sebatang rokok di tangan kanannya.

    Pelaku terlihat mengancam korban dengan mengeluarkan kata-kata umpatan. Bahkan sempat menarik tangan korban yang tengah terduduk untuk diajak berduel.

    Dari kata-kata yang dilontarkan pelaku pemalakan itu, nampak korban tidak memberikan apa yang pelaku inginkan. Korban pun hanya menjawab sedikit lantaran tak berdaya dibentak pelaku.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, penyintas kebakaran Pasar Taman Puring hingga stop BABS

    DKI kemarin, penyintas kebakaran Pasar Taman Puring hingga stop BABS

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Selasa (29/7) mulai dari harapan pedagang penyintas kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru hingga Pemerintah Kota Jakarta Barat berupaya mengentaskan masalah buang air besar sembarangan (BABS).

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Pedagang harap DKI bantu penyintas kebakaran Pasar Taman Puring

    Pedagang bernama Hariadi (45) berharap Pemerintah Provinsi DKI membantu penyintas kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Mudah-mudahan Pemda segera kasih bantuan, dibantu secepatnya dibangun lagi,” kata Hariadi saat ditemui di lokasi kebakaran Pasar Taman Puring Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Ratusan jiwa tinggal di atas makam tua TPU Kebon Nanas Jaktim

    Sekitar 220 kepala keluarga (KK) atau 730 jiwa tinggal di atas makam tua di Tempat Pemakaman Umum Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

    “Tercatat sekitar 220 KK tinggal di sini,” kata Ketua Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas Muhaimin di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. 67 KK eks Kampung Bayam tandatangani kontrak untuk tempati HPPO JIS

    Sebanyak 67 dari 126 Kepala Keluarga (KK) eks Kampung Bayam menandatangani kontrak dan menyetujui untuk menempati Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) Jakarta International Stadium (JIS).

    Kontrak tersebut dengan ketentuan dibebaskan biaya sewa selama enam bulan hingga akses bekerja dengan penghasilan sesuai Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Pram instruksikan jajaran siapkan proses birokrasi sederhana untuk KLB

    Gubernur Jakarta Pramono Anung menginstruksikan jajaran agar menyiapkan proses birokrasi yang sederhana dalam penyelesaian kewajiban koefisien lantai bangunan (KLB) para pengembang.

    “Saya meminta agar urusan birokrasi dapat diselesaikan maksimal dalam 18 hari kerja, agar proses kelengkapan infrastruktur publik bisa dipercepat,” kata dia di Balai Kota Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui kerja lintas sektor berupaya mengentaskan masalah buang air besar sembarangan (BABS) di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima.

    Dua kelurahan itu termasuk dalam sembilan kelurahan di Jakarta yang sebagian kecil warganya masih buang air besar sembarangan, seperti saluran air atau kali.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui kerja lintas sektor berupaya mengentaskan masalah buang air besar sembarangan (BABS) di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima.

    Dua kelurahan itu termasuk dalam sembilan kelurahan di Jakarta yang sebagian kecil warganya masih buang air besar sembarangan, seperti saluran air atau kali.

    “Wilayah Tomang dan Jembatan Lima itu yang BABS terbuka. Masih ada warga yang BABS di Banjir Kanal Barat dan saluran air,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Untuk pencegahannya, kata Erizon, perlu dilakukan kerja sama antarsektor, mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat.

    “Upaya yang dilakukan, yaitu pembangunan sanitasi yang sehat seperti pembuatan jamban sehat atau tangki septik komunal serta sosialisasi,” ujarnya.

    Menurut dia, warga yang masih buang air besar sembarangan imbas tidak memiliki sanitasi yang layak.

    Kepala Sub Kelompok Kesehatan dan PPAPP Bagian Kesra Setko Jakarta Barat, Endang Tri Rahayu membenarkan adanya warga di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima yang masih buang air besar sembarangan.

    “Kalau di Tomang, masih ada kondisi buang air besar (WC) terbuka. Pembuangannya langsung ke Banjir Kanal Barat (BKB),” katanya.

    Terlebih tempat itu tidak dilengkapi sarana pendukung seperti air bersih dan sabun. “Ada empat lokasi WC terbuka di sepanjang anak kali Tomang Banjir Kanal yang pembuangannya langsung ke kali,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tumpahan Oli Proyek Sanitasi Jalan Sebabkan Pemotor Jatuh di Jakbar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juli 2025

    Tumpahan Oli Proyek Sanitasi Jalan Sebabkan Pemotor Jatuh di Jakbar Megapolitan 26 Juli 2025

    Tumpahan Oli Proyek Sanitasi Jalan Sebabkan Pemotor Jatuh di Jakbar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Tumpahan oli
    dari salah satu proyek sebabkan pengendara motor terjatuh di lampu merah
    Jembatan Lima
    , Tambora,
    Jakarta
    Barat, Sabtu (26/7/2025) pagi.
    Dalam video diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, seorang perempuan protes karena terjatuh dari sepeda motor akibat
    tumpahan oli
    di Jembatan Lima, Tambora.
    Dalam rekaman itu, korban yang merekam tumpahan oli tampak berteriak dengan nada tinggi kepada beberapa pekerja.
    “Nih jatuh nih gara-gara oli nih. Padahal gue sudah pelan jalannya. Gue kasih tahu saja ini ya. Tanggung jawab! Jangan diam saja. Banyak yang terpeleset tahu enggak,” kata seorang perempuan, dikutip Kompas.com, Sabtu.
    “Noh, sampai luka kaki gue noh, enggak mau tanggung jawab. Jalanan licin, oli tuh semua,” lanjutnya.
    Dalam kesempatan tersebut, terdengar beberapa warga yang mengingatkan pengguna jalan lain agar berhati-hati saat melintas.
    Sementara, terlihat seorang perempuan yang tengah terbaring di atas tandu dekat sebuah mobil ambulans.
    Kapolsek Tambora Kompol Kukuh Islami membenarkan terkait tumpahan oli tersebut terjadi pada Sabtu pukul 07.30 WIB.
    “Itu yang terkait pekerjaan proyek, ada korban satu orang,” ujar Kukuh saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/7/2025).
    Kendati demikian, korban itu mengalami luka ringan dan langsung dilarikan oleh pihak proyek ke Rumah Sakit Tarakan.
    “Cuma luka ringan, sudah dibawa pihak proyek ke Rumah Sakit Tarakan. Tetapi, tidak rawat inap karena luka kecil, sudah dipulangkan,” tegas dia.
    Ia memastikan, segala biaya akibat peristiwa ini sudah ditanggung oleh pihak proyek.
    Sementara, ruas jalan kini sudah bisa dilalui oleh pengendara usai dibersihkan oleh petugas pemadam kebakaran.
    Di sisi lain, Kukuh mengungkapkan bahwa proyek tersebut merupakan milik pemerintah.
    “Dari pemerintah itu. Proyek yang sanitasi jalan itu lho kayaknya sih,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Emak-Emak Jatuh dan Marah di Jalan Tambora, Ini Penyebabnya – Page 3

    Viral Emak-Emak Jatuh dan Marah di Jalan Tambora, Ini Penyebabnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah proyek di kawasan lampu lalu lintas Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, memicu kemarahan pengendara.

    Hal ini disebabkan oleh tumpahan cairan mirip oli di jalan, yang membuat permukaan menjadi licin dan membahayakan.

    Kejadian ini sempat diabadikan oleh korban yang merupakan seorang ibu menggunaka ponsel. Dia merekam meluapkan kekesalan.

    Rekaman video diunggah oleh salah satu akun media sosial instagram yang kemudian viral.

    Hal itu dibenarkan Kapolsek Tambora Kompol Kukuh. Peristiwa terjadi pada Sabtu, (26/7/2025) pukul 07:30 WIB.

    Dia mengatakan korban hanya mengalami luka ringan. Pihak pengerja proyek telah bertanggungjawab membawa korban ke Rumah Sakit Tarakan.

    “Ada korban cuma satu luka ringan, sudah dibawa pihak proyek ke Rumah Sakit Tarakan. Tetapi, tidak rawat inap, sudah dipulangkan,” ucap Kukuh kepada wartawan, Sabtu (26/7/2025).

     

  • 7 remaja pelaku tawuran di Jakbar dibina lewat pesantren kilat

    7 remaja pelaku tawuran di Jakbar dibina lewat pesantren kilat

    Jakarta (ANTARA) – Polisi membina tujuh remaja terduga pelaku tawuran di Jalan Terate Raya, RW 03 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat pada Minggu (8/6), melalui pesantren kilat.

    “Kami tidak hanya menangkap, tapi juga mengarahkan. Ketujuh remaja ini kami beri pembinaan melalui pesantren kilat selama tujuh hari mulai Selasa (10/6),” ujar Kapolsek Tambora Kompol Muhammad Kukuh Islami di Jakarta, Rabu,

    Pembinaan para remaja melalui program itu, kata Kukuh, tidak hanya difokuskan pada kedisiplinan jasmani, tetapi juga penanaman nilai-nilai spiritual dan moral.

    “Ada kegiatan keagamaan, refleksi diri, serta pendidikan karakter,” ucapnya.

    Selain itu, kata Kukuh, para remaja itu juga diminta menuliskan komitmen untuk tidak mengulangi perbuatan serupa, serta meminta maaf kepada orang tua mereka masing-masing.

    “Kami ingin mereka pulang ke rumah bukan sebagai pelaku tawuran, tapi sebagai anak yang lebih baik. Tawuran bukan solusi, tapi justru merusak masa depan,” imbuh Kukuh.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025