kab/kota: Jelambar

  • Polisi Tangkap Dua Bocah Maling HP Milik Pedagang di Grogol Petamburan Jakbar – Halaman all

    Polisi Tangkap Dua Bocah Maling HP Milik Pedagang di Grogol Petamburan Jakbar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua bocah berinisial RAP (14) dan JP (17) ditangkap jajaran Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Polres Metro Jakarta Barat diduga mencuri handphone (HP) milik pedagang berinisial A.

    Kejadian pencurian tersebut terjadi di sebuah rumah toko (ruko) kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

    Kedua pelaku awalnya hendak mencuri sepeda motor yang ada di lokasi tersebut. 

    Lantaran mengalami kesulitan saat beraksi, pelaku RAP akhirnya beralih ke ruko yang tampak terbuka dengan membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit. 

    Sementara rekannya, JP, tengah menunggu di luar.

    “Jadi ruko itu awalnya tempat jual nasi goreng, sate gitu. Kebetulan masih terbuka, dia melihat ada HP di situ. Lalu dia ngambil, kebetulan yang bersangkutan (korban) ada di situ juga,” kata Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Kamis (23/1/2025).

    Saat pelaku RAP beraksi, korban lalu terbangun. 

    Sadar aksinya diketahui, pelaku lantas mengancam akan membunuh korban dengan celurit.

    “Pelaku mengancam si korban ‘jangan bergerak atau saya bunuh kamu’. Lalu selanjutnya dia kabur dan itu terakam di CCTV,” ujarnya.

    Tak lama setelah kejadian tersebut, polisi kemudian mendapat informasi dari warga dan langsung membekuk kedua pelaku yang tengah berada di rumah orangtuanya. 

    “Jadi estafet pertama ditangkap dulu yang eksekutor, selanjutnya ditangkap yang temannya,” jelas Aprino.

    Kepada polisi, pelaku mengaku baru kali pertama melakukan pencurian tersebut. 

    Adapun alasan pelaku melakukan pencurian lantaran kesulitan ekonomi.

    “Hari-hari kerjanya tidak kerja. Jadi lebih ada kerja apa, serabutan gitu. Karena sudah tidak sekolah,” pungkasnya.

    Kekinian, kedua pelaku masih dalam pemeriksaan lebih lanjut di Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan.

  • Gagal Curi Motor, 2 ABG Bersajam Rampas HP Pedagang di Jakbar

    Gagal Curi Motor, 2 ABG Bersajam Rampas HP Pedagang di Jakbar

    Jakarta

    Dua remaja berinisial RAP (14) dan JP (17) mencuri handphone (HP) pedagang di Jakarta Barat. Keduanya dibekuk jajaran Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan Polres Metro Jakarta Barat.

    Kejadian pencurian tersebut terjadi di sebuah rumah toko (ruko) kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (17/1) subuh.

    Kedua pelaku awalnya hendak mencuri sepeda motor yang ada di lokasi tersebut. Namun, karena kesulitan saat beraksi, pelaku RAP akhirnya beralih ke ruko yang tampak terbuka dengan membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit. Sementara rekannya, JP, tengah menunggu di luar.

    “Jadi ruko itu awalnya tempat jual nasi goreng, sate gitu. Kebetulan masih terbuka, dia melihat ada HP di situ. Lalu dia ngambil, kebetulan yang bersangkutan (korban) ada di situ juga,” kata Kapolsek Grogol Petamburan Kompol Reza Hafiz Gumilang, Rabu (22/1/2025).

    Saat pelaku RAP beraksi, korban lalu terbangun. Sadar aksinya diketahui, pelaku lantas mengancam akan membunuh korban dengan celurit.

    “(Pelaku) Mengancam si korban ‘jangan bergerak atau saya bunuh kamu’. Lalu selanjutnya dia kabur dan itu terekam di CCTV,” ujarnya.

    “Jadi estafet pertama ditangkap dulu yang eksekutor, selanjutnya ditangkap yang temannya,” jelas Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino.

    Kepada polisi, pelaku mengaku baru sekali mencuri. Pelaku beralasan mencuri karena kesulitan ekonomi.

    Kedua pelaku telah ditahan dan masih diperiksa lebih lanjut di Unit Reskrim Polsek Grogol Petamburan.

    (jbr/mei)

  • Dulu Dijejali Warga, Kini Kosong Melompong

    Dulu Dijejali Warga, Kini Kosong Melompong

    Jakarta

    Pemerintah kini hampir rampung menyulap kolong Tol Angke, Jakarta Barat, menjadi enak dipandang. Pasalnya, dulu di kolong tol ini ratusan keluarga tinggal di bangunan sementara. Namun kini para warga sudah direlokasi.

    Bahkan pemerintah berencana akan membuat lahan bekas rumah warga itu menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Pantauan detikcom, Kamis (9/1/2025), lahan itu kini sudah kosong melompong.

    Sekitar 257 keluarga sudah dipindahkan ke beberapa rumah susun (rusun) di Jakarta. Warga itu sekarang tinggal di Rusun Rawa Buaya, Rusun Tegal Alur, Rusun Daan Mogot, dan Rusun PIK Pulo Gadung.

    Di antaranya 139 kepala keluarga (KK) memiliki KTP DKI Jakarta. Kemudian, 98 KK memiliki KTP non-DKI Jakarta dan 20 KK belum memiliki NIK atau KTP.

    Namun di lahan itu, masih terlihat puing-puing bekas bangunan sementara itu. Bahkan sejumlah warga masih memilah-milih puing-puing yang masih bisa dimanfaatkan.

    Dibuat Pagar

    Foto: Bekas permukiman kolong tol Angke, Jakarta Utara, 9 Januari 2024. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

    Permukiman ilegal di kolong tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, sudah dibongkar. Kini pagar tembok dibangun untuk membatasi akses masuk ke kawasan itu.

    Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (9/1), pagar tembok terlihat terbentang di sepanjang Jl Kepaduan I. Kawasan itu awalnya merupakan permukiman ilegal warga.

    Puing-puing bangunan masih tampak berserakan di sekitar lokasi. Sejumlah warga terlihat memilah puing-puing itu lalu diangkut menggunakan gerobak.

    Seorang warga sekaligus buruh di tempat ini, Atib (40), mengatakan pagar tembok itu dibangun sejak Minggu (5/1). Sedangkan pembongkaran permukimannya dimulai sejak Desember 2024.

    “Semuanya (warga) udah nggak ada yang di sini. Pagar udah dibuat, kalau nggak salah, hari Minggu kemarin,” ujar Atib saat ditemui detikcom di lokasi.

    Warga Senang Dipindah ke Rusun

    Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom

    Warga eks kolong Tol Angke, Jalambar Baru, Jakarta Barat (Jakbar), direlokasi ke sejumlah rumah susun (rusun). Seorang warga yang direlokasi ke Rusun Daan Mogot mengaku tempat tinggalnya kini lebih nyaman karena jauh lebih bersih.

    “Beda, di sini nyaman. Kan kalau di kolong, kalau musim hujan pasti becek. Kalau ke mana-mana susah, kumuh juga kalau kolong kan. Kalau ini kan bersih gitu,” kata warga eks kolong Tol Angke, Agis Casmutiah (45), saat ditemui detikcom di Rusun Daan Mogot, Kamis (9/1).

    Dia tinggal di Rusun Daan Mogot bersama suami dan satu anaknya. “Kalau di sana kan, ya dibilang ya emang nyaman, nyaman inilah,” sambung Agis.

    Agis dan keluarga pindah ke Rusun Daan Mogot sejak sebulan yang lalu. Tepatnya 9 Desember 2024.

    Kini dia tidak lagi merasakan bau tak sedap yang menyeruak dari Kali Ciliwung. Dia pun kini tak lagi kebanjiran dan was-was air sungai meluap.

    “Yang ke arah Kalijodo itu ada semak yang baru dibersihin tuh. Terus tiba-tiba ular-ular jadi ke kita, banyak kobra, sanca. Takut ada yang masuk ke rumah,” ucap dia.

    Dapat Bansos

    Foto: Bekas permukiman kolong tol Angke, Jakarta Utara, 9 Januari 2024. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

    Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman menjelaskan bahwa warga yang terdampak itu dibagi dalam tiga kategori. Cara ini dilakukan agar pemerintah mudah memberikan jenis bantuannya.

    “Warganya sudah aman di rusun yang sebagian yang mereka ber-KTP DKI, yang ber-KTP daerah lain mereka sudah sewa rumah sesuai dengan kebijakan pemerintah, mereka diberikan uang sewa selama 2 bulan, udah jalan, yang non-NIK pun mereka sudah kita terbitkan NIK-nya,” ujar Agus Sulaeman saat dihubungi detikcom, Kamis (9/1).

    “Yang belum punya NIK, diterbitkan sama sama Dukcapil. Mereka juga dapet bantuan sembako dari Dinas Sosial, dapet bantuan semua lah macam-macam kita sejahterakan mereka,” ungkapnya.

    Para warga yang terdampak itu diantaranya dipindah ke Rusun Rawa Buaya, Rusun Tegal Alur, Rusun Daan Mogot, dan Rusun PIK Pulo Gadung.

    “Ya (tidak terpusat satu rusun), karena kan kekosongannya tidak semua satu rusun itu kosong semua jadi sesuai dengan ketersediaan rusunnya itu,” kata dia.

    Halaman 2 dari 4

    (azh/azh)

  • 32 truk sampah diangkut dari lokasi pembersihan Kolong Tol Angke

    32 truk sampah diangkut dari lokasi pembersihan Kolong Tol Angke

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 32 truk sampah diangkut dari lokasi pembersihan tahap akhir Kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    “Total yang sudah kita angkut itu ada 32 truk sampah dan itu dibuang ke tempat pembuangan Bambu Larangan, Kalideres,” kata Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman saat dihubungi di Jakarta pada Rabu.

    Agus menuturkan bahwa pembersihan tahap akhir yang dilakukan mulai Senin (6/1) sampai dengan Selasa (7/1) melibatkan 250 sampai 300 personel.

    “Setelah pembersihan tahap akhir kemarin, kita pastikan Kolong Tol Angke sudah bersih dari lapak-lapak bekas hunian, dari penghuni juga dan dari sampah-sampah berserakan,” katanya.

    Untuk sampah lapak sudah bersih pada tahap pertama Desember 2024. Setelah pembersihan, posko Satpol PP akan didirikan di dua lokasi di Kolong Tol Angke.

    “Jadi untuk mengamankan agar tidak dimasuki penghuni lagi, kita bangun dua posko Satpol PP, satu di Kalijodo, perbatasan Jakbar dan Jakut. Satu lagi di pintu masuk kolong tinggi,” kata Agus.

    Selain itu, kata Agus, pihak Jasa Marga juga telah memasang panel pembatas di sepanjang Jalan Kepanduan 1.

    “Pihak Jasa Marga sudah mulai memasang panel pembatas, itu panjangnya ada sama Jasa Marga. Intinya itu untuk mencegah Kolong Tol Angke jadi hunian lagi,” katanya.

    Dari 257 keluarga yang direlokasi dari Kolong Tol Angke, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sementara itu 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP sudah dibuatkan KTP DKI dan dipindahkan ke rumah susun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • 30 lebih petugas terluka saat bersihkan kolong Tol Angke

    30 lebih petugas terluka saat bersihkan kolong Tol Angke

    Petugas kesehatan dari Puskesmas Grogol Petamburan mengobati kaki seorang petugas kebersihan yang terluka selama proses pembersihan Kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, Selasa (7/1/2025). ANTARA/Risky Syukur

    30 lebih petugas terluka saat bersihkan kolong Tol Angke
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 07 Januari 2025 – 16:15 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 30 petugas lebih terluka selama proses pembersihan kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat yang sudah dimulai sejak 11 Desember 2024 sampai dengan hari ini (7/1).

    “Kalau mulai hari pertama itu sudah 30 petugas. Ada yang kena paku, kaca dan batu,” kata Petugas Kesehatan dari Puskesmas Grogol Petamburan, Kamil kepada wartawan di lokasi, Selasa.

    Namun demikian,  puskesmas juga menyiagakan satu unit ambulans untuk mengobati para petugas yang terluka.

    “Kita di sini sudah siaga sejak pembersihan tahap pertama kemarin. Ada yang terluka, kita obati lukanya dan kita beri antibiotik,” kata Kamil.

    Lebih lanjut, para petugas kebersihan yang terluka diimbau oleh petugas kesehatan agar segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat jika dalam dua hari luka yang didapat tak kunjung membaik dan timbul gejala lain seperti demam akibat luka tersebut.

    “Kita imbau begitu, tapi sejauh ini sepertinya belum ada, karena kita selalu kasi obat minum antibiotik juga,” ujar Kamil.

    Pantauan di lokasi, Kamil bersama petugas kesehatan lainnya nampak sedang mengobati seorang petugas yang kakinya terluka akibat terkena batu. Nampak petugas membersihkan luka petugas kebersihan tersebut lalu membalutnya dengan kain kasa serta memberinya sejumlah obat antibiotik.

    Pemerintah Kota Jakarta Barat menerjunkan 250 sampai dengan 300 personel dengan 16 armada truk pengangkut untuk melakukan bersih-bersih tahap akhir pada hari ini.

    Para petugas memungut sampah yang berserakan di area kolong dan memasukkan sampah itu ke truk pengangkut. Truk pengangkut pun kemudian secara bergantian mengangkut sampah menuju tempat pembuangan. Diketahui, dari 257 keluarga yang direlokasi dari kolong Tol Angke, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur, dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sementara itu 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan. Kemudian 20 keluarga tanpa  KTP sudah dibuatkan KTP DKI dan dipindahkan ke rumah susun.

    Sumber : Antara

  • Jakbar terjunkan 250 personel bersihkan akhir Kolong Angke

    Jakbar terjunkan 250 personel bersihkan akhir Kolong Angke

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menerjunkan 250 personel dan 15 armada truk pengangkut untuk membersihkan terakhir Kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat.

    “Tadi kita terjunkan 250 sampai 300 personel untuk membersihkan terakhir, personel dari berbagai satuan unit,” kata Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Agus menyebut bahwa pembersihan yang dilakukan sebelumnya ternyata masih menyisakan 30 persen lapak-lapak bekas hunian warga kolong.

    “Jadi, masih ada sisa 30 persen lapak-lapak kayu begitu. Kita bersihkan itu mulai hari ini, Senin sampai dengan Selasa (7/1),” kata Agus.

    Kolong Tol Angke, kata Agus, dijamin sudah bersih pada Selasa (7/1) dengan kekuatan ratusan personel pembersih yang diturunkan.

    “Kalau penghuni tadi ketika pembersihan sudah kosong,” kata Agus melanjutkan.

    Adapun sampah-sampah lapak bekas hunian diangkut menuju Bank Sampah Bambu Larangan, Kalideres, Jakarta Barat.

    “Nanti di sana kemungkinan akan diolah menjadi pupuk,” kata Agus.

    Lebih lanjut, kata Agus, Jasa Marga juga sudah membuat pagar area Kolong Tol agar tidak kembali dimasuki oleh penghuni ilegal serta untuk mengamankan aset.

    “Hari ini juga sudah mulai dilakukan langsung pemagaran oleh Jasa Marga, pagar semacam panel tembok,” ucap Agus.

    Usai pembersihan Selasa (7/1), Satpol PP Jakarta Barat akan mendirikan dua posko, satu di perbatasan dengan Jakarta Utara dan satu lagi di Kolong Tol Tinggi.

    “Jadi, untuk mengamankan nanti bakal ada posko. Itu nanti dari Satpol PP,” kata Agus.

    Sebelumnya, dari 257 keluarga yang direlokasi dari Kolong Tol Angke, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sementara itu 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP sudah dibuatkan KTP DKI dan dipindahkan ke rumah susun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Grogol Petamburan Dihebohkan Penemuan Mayat Wanita – Halaman all

    Warga Grogol Petamburan Dihebohkan Penemuan Mayat Wanita – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wanita berinisial M ditemukan tewas gantung diri di kamar rumahnya di Jalan Jelambar Timur, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Jenazah M ditemukan oleh suaminya, AJ, Minggu ( 29/12/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan saat pulang kerja AJ akan masuk ke kamar namun mendapati pintu terkunci dari dalam.

    Setelah mengetuk pintu berkali-kali tanpa jawaban, AJ memutuskan untuk mengintip melalui lubang heksos.

    Ia melihat punggung istrinya dan merasa curiga.

    “Dia kemudian mengambil pahat dan kunci besi untuk mencongkel pintu kamar,” jelas Ade Ary.

    Setelah pintu berhasil dibuka, AJ menemukan istrinya dalam posisi tergantung dengan menggunakan tali sepatu berwarna putih.

    Setelah menemukan jasad istrinya, AJ segera melapor kepada ketua RT setempat kemudian menghubungi Polsek Grogol Petamburan.

    Dari hasil pemeriksaan polisi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

    “Ada bekas ikatan di leher korban dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini,” kata Kombes Ade Ary.

    Peristiwa ini menambah daftar kasus bunuh diri yang terjadi di Jakarta, dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kesulitan mental di sekitar mereka.

  • Kronologi Jenazah Bayi 5 Bulan Ditinggal di RS Petamburan, Ortu Menghilang, Sempat Pamit Cari Uang – Halaman all

    Kronologi Jenazah Bayi 5 Bulan Ditinggal di RS Petamburan, Ortu Menghilang, Sempat Pamit Cari Uang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jenazah bayi berusia lima bulan ditinggal begitu saja oleh orang tuanya di IGD Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

    Hal ini bermula saat orang tua bayi, H, bersama tetangganya, membawa sang anak berobat ke IGD RS Sumber Waras, Sabtu (28/12/2024) dini hari.

    Sayang, setibanya di rumah sakit, BPJS Kesehatan H tak bisa diklaim.

    H lantas mengatakan akan mencari pinjaman uang, asalkan bayinya mendapat perawatan.

    “Setelah di rumah sakit, dia mencoba untuk mengklaim menggunakan BPJS-nya.”

    “Ternyata tidak diterima BPJS tersebut, yang artinya dia (H) harus membayar (biaya rumah sakit)” jelas Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, Senin (30/12/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.

    Sayangnya, bayi H meninggal dunia beberapa jam setelah mendapat perawatan medis.

    H kemudian berpamitan kepada pihak rumah sakit hendak mencari uang sebesar Rp3,6 juta untuk mengurus biaya perawatan dan membawa pulang jenazah sang anak.

    Namun, H ternyata tak kunjung kembali.

    Pihak rumah sakit lantas mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera di pendaftaran pasien.

    Ternyata, nomor telepon itu milik tetangga yang mengantar H.

    “Saat itu kebetulan IGD lagi ramai, pada nggak ngeh semua nih, perawat ataupun dokter.”

    “Baru pada jam 06.00 kok nggak datang-datang. Dicari tahu, dikelilingilah serumah sakit, tapi (H) nggak ketemu,” jelas Aprino.

    “Ternyata nomor (yang dihubungi) adalah nomor dari tetangga yang nganter, karena bapaknya ini nggak punya handphone,” imbuh dia.

    Upaya pihak rumah sakit tak berhenti di situ. Mereka mendatangi kontrakan H di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, tapi tempat itu telah kosong.

    “Disamperin rumahnya kontrakan itu. (Sama tetangga diinformasikan) ‘Enggak ada, Pak. Sudah bersih,’ katanya gitu,” ungkap Aprino, dilansir Kompas.com.

    Akhirnya, pihak rumah sakit pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Grogol Petamburan.

    “Diduga, orang tua meninggalkan anaknya karena tidak sanggup membayar biaya pengobatan dan pengurusan jenazah,” jelas Kapolsek Grogol Petamburan, Kompol Reza Hafiz Gumilang, Senin.

    Pihak Polsek Grogol Petamburan kemudian mencoba mendatangi rumah kontrakan orang tua korban.

    Ternyata, memang benar tempat itu sudah kosong.

    Identitas Orang Tua Korban Belum Diketahui

    Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui identitas orang tua korban.

    Pasalnya, saat mendaftar ke RS Sumber Waras, H hanya menyebutkan nama, tanpa menyerahkan KTP.

    “Sampai saat ini kita belum tahu fisik orangnya seperti apa, juga kita masih berupaya mencari yang bersangkutan,” tutur AKP Aprino Tamara.

    Di sisi lain, tetangga yang ikut mengantar, ternyata juga tak mengenal dekat sosok H.

    Tetangga yang dimintai keterangannya sebagai saksi, mengatakan orang tua korban baru tinggal di kontrakan di wilayah Jelambar selama dua bulan.

    H juga dikenal sangat tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga.

    Aprino menyebut, H diduga kepepet hingga akhirnya meminta bantuan tetangga.

    Sebab, menurut perawat RS Sumber Waras, kondisi bayi H sudah kejang-kejang dan demam tinggi saat tiba di rumah sakit.

    Selain itu, mata, kulit, dan badan bayi sudah pucat.

    Pihak kepolisian akan melakukan upaya maksimal menangkap orang tua korban.

    Kondisi jasad bayi saat ini sudah divisum di RSCM dan selanjutnya diserahkan ke pihak Dinas Sosial.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Miris, Orangtua di Jakbar Tinggalkan Jenazah Bayinya di Rumah Sakit karena Tak Punya Biaya

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reynas Abdila, TribunJakarta.com/Elga Hikari, Kompas.com/Baharudin Al Farisi)

  • Kronologi Jenazah Bayi 5 Bulan Ditinggal di RS Petamburan, Ortu Menghilang, Sempat Pamit Cari Uang – Halaman all

    Seorang Ayah di Jakbar Menghilang Usai Tinggalkan Jenazah Anaknya di Rumah Sakit – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang ayah berinisial H meninggalkan bayinya yang telah meninggal dunia di salah satu rumah sakit di kawasan Grogol, Jakarta Barat,  Sabtu, (28/12/2024).

    Diduga H meninggalkan anaknya karena masalah biaya. 

    Kanit Reskrim Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara menjelaskan bahwa H  membawa bayi laki-lakinya yang berusia 5 bulan ke ruang gawat darurat (IGD) salah satu rumah sakit di Grogol.

    Sayangnya, mereka menghadapi kendala saat mencoba mendapatkan perawatan karena tidak memiliki BPJS Kesehatan.

    “Saat itu H sempat menyatakan kepada pihak rumah sakit dirinya akan mencari pinjaman biaya asalkan bayinya itu bisa mendapat perawatan,” ujar Aprino saat dihubungi, Senin (30/12/2024).

    Walaupun sempat mendapatkan perawatan medis, bayi malang tersebut dinyatakan meninggal dunia pada pagi harinya.

    H kemudian berjanji kepada petugas rumah sakit  akan mengurus biaya perawatan dan membawa pulang jenazah anaknya.

    Setelah menyampaikan niatnya untuk mengurus biaya, H tak kunjung kembali ke rumah sakit.

    Diduga ia terpaksa meninggalkan jenazah bayinya karena masalah biaya yang tidak dapat diatasi.

    “Pada saat itu kebetulan lagi ramai juga di IGD. Semua perawat atau dokter tidak menyadari situasi ini,” jelas Aprino.

    Ketika pihak rumah sakit mulai merasa khawatir dan mencari keberadaan H, mereka menemukan bahwa nomor ponsel yang dicantumkan saat pendaftaran adalah nomor dari tetangga yang mengantar H.

    H sendiri tidak memiliki handphone.

    Aprino menambahkan bahwa laporan tentang kejadian ini baru diterima pada siang hari setelah kejadian.

    Tim dari rumah sakit kemudian berupaya untuk mencari H di tempat tinggalnya yang berada di kawasan Jelambar namun hasilnya nihil.

    Setelah upaya pencarian yang dilakukan, pihak rumah sakit melaporkan situasi ini kepada pihak kepolisian.

    Saat ini, pihak kepolisian masih mencari keberadaan orangtua bayi tersebut.

    Sementara itu, jenazah bayi telah diserahkan kepada Dinas Sosial untuk dimakamkan dengan layak.

    “Masih kita cari identitas dari orangtuanya ini,” tutup Aprino.

     

  • Kriminal kemarin, mutasi Polda Metro hingga begal di kawasan KBT

    Kriminal kemarin, mutasi Polda Metro hingga begal di kawasan KBT

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal yang tayang di kanal Metro pada Senin (30/12) masih menarik untuk Anda simak kembali hari ini, mulai dari akhir tahun, Polri lakukan mutasi besar-besaran di Polda Metro Jaya hingga polisi tangkap empat pelaku begal yang beraksi di kawasan KBT.

    Berikut rangkumannya:

    Pria yang hadang Transjakarta di Daan Mogot mabuk tapi negatif narkoba

    Pria berinisial MT yang menghadang laju kendaraan termasuk Transjakarta serta nyaris melukai personel Kepolisian di Jalan Daan Mogot, Jembatan Besi, Cengkareng, Jakarta Barat, sedang mabuk tapi negatif narkotika jenis apapun.

    “Sudah kami tes urine, negatif dari jenis narkoba apapun,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Abdul Jana di Jakarta pada Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pria bersajam yang hadang Transjakarta di Jakbar sempat serang polisi

    Seorang pria berinisial MT yang bersenjata tajam dan menghadang kendaraan termasuk Transjakarta di Jalan Daan Mogot, Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin, sempat melakukan perlawanan dan menyerang personel Kepolisian sebelum akhirnya bisa ditangkap.

    Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana menjelaskan bahwa awalnya polisi menerima laporan dari warga adanya pria yang mengamuk sambil menghadang-hadang kendaraan di Daan Mogot.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polisi tangkap empat pelaku begal yang beraksi di kawasan KBT

    Polsek Duren Sawit berhasil menangkap empat orang pelaku pencurian dengan kekerasan (begal) yang terjadi di Jalur Kanal Banjir Timur (KBT) RT 08/11, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis dini hari (26/12).

    “Kami berhasil menangkap empat pelaku begal yang berinisial MI (18), MAN (22), MR (18) dan MHF (15). Pelaku MHF berstatus anak berhadapan hukum (ABH), saat ini kita titip ke panti sosial Jakarta Timur,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polisi tangkap remaja bersenjata tajam yang hendak tawuran di Gropet

    Petugas Kepolisian menangkap 13 remaja bersenjata tajam yang hendak tawuran di kawasan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB.

    Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M Hari Agung Julianto menyebutkan, awalnya petugas Kepolisian mendapat laporan adanya keributan di Jalan Jelambar Utama RT2/RW4, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, sehingga tim patroli segera menuju lokasi.

    Baca selengkapnya di sini.

    Akhir tahun, Polri lakukan mutasi besar-besaran di Polda Metro Jaya

    Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada Senin mengumumkan mutasi terhadap 734 personel tingkat perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) di seluruh Indonesia, termasuk di lingkungan Polda Metro Jaya.

    Puluhan personel Polda Metro Jaya yang dimutasi meliputi tingkat perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polda serta mulai dari pejabat utama hingga Kapolres.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2024