kab/kota: Jeddah

  • Temui Prabowo di Istana, Rosan: Bahas Investasi Kampung Haji dan Waste to Energy

    Temui Prabowo di Istana, Rosan: Bahas Investasi Kampung Haji dan Waste to Energy

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani, angkat bicara usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/9/2025).

    Rosan menegaskan bahwa pertemuannya dengan Presiden Ke-8 RI itu hanya dalam rangka makan siang dan menyampaikan laporan singkat mengenai agenda kerjanya.

    “Saya hanya makan siang sama beliau,” kata Rosan kepada wartawan.

    Rosan juga memastikan kedatangan sejumlah konglomerat ke Istana berlangsung terpisah dari agendanya. Mengingat, setelah dia masuk ke Istana tak lama berselang, sejumlah konglomerat turut memasuki kompleks Istana dengan menumpang kendaraan boogey. Mereka antara lain Maher Algadri, Adien Algadri, Emier Algadri, Dodi Abdul Kadir, serta Axel Ganendra, yang tiba sekitar pukul 13.37 WIB. 

    “Tadi laporan besok mau pergi sekalian ditanyain update-nya gimana lebih ngomongin itu aja sih ngomongin, kampung haji gitu aja sama waste to energy.,” ungkapnya.

    Menurut Rosan, laporan yang dia sampaikan lebih banyak terkait rencana perjalanan dinas ke Jeddah. Di sana, termasuk dia dijadwalkan membahas peluang investasi untuk proyek Kampung Haji serta inisiatif waste to energy.

    “Pokoknya kan diharapkan karena ada undangan juga, harapannya bisa terealisasi,” pungkas Rosan.

  • Internet Lumpuh Total di Banyak Negara, Ternyata Ini Penyebabnya

    Internet Lumpuh Total di Banyak Negara, Ternyata Ini Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Internet di sejumlah negara di wilayah Asia dan Timur Tengah dilaporkan mendadak mati. Kelompok pemantau internet Netblocks mengungkapkan penyebabnya.

    Menurut mereka, lumpuhnya akses internet kabarnya disebabkan oleh putusnya kabel laut di Laut Merah. Sejumlah negara yang mengalami gangguan konektivitas internet termasuk India dan Pakistan.

    Dampak serupa juga dialami jaringan Etilasat dan Du di Uni Ermirat Arab. Selain itu juga diidentifikasi putusnya kabel laut berdampak pada sistem kabel dekat Jeddah Saudi Arabia, dikutip dari Reuters, Senin (8/9/2025).

    Hingga kini belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan kabel laut.

    Pada Sabtu lalu, Microsoft juga angkat suara terkait kejadian ini. Perusahaan mengatakan layanan penyedia cloud terdampak.

    Namun dampak itu hanya dirasakan pada layanan yang melalui rute lalu lintas Timur Tengah. Untuk jaringan yang tidak melewati wilayah tersebut tidak mengalami dampak apapun.

    Microsoft telah mengalihkan lalu lintas untuk Azure pada jaringan alternatif agar tidak terganggu.

    “Kami memperkirakan latensi lebih tinggi pada sejumlah lalu lintas yang melewati Timur Tengah. Lalu lintas jaringan yang tidak melewati Timur Tengah tidak terganggu,” kata Microsoft.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kabel Internet Bawah Laut Laut Merah Terputus, Negara Ini Kena Dampaknya

    Kabel Internet Bawah Laut Laut Merah Terputus, Negara Ini Kena Dampaknya

    Jakarta

    Gangguan akses internet melanda sebagian kawasan Asia dan Timur Tengah setelah sejumlah kabel bawah laut di Laut Merah dilaporkan terputus. Para ahli menyebut insiden ini menyebabkan koneksi melambat di beberapa negara, meski penyebab pastinya belum jelas.

    Pemantau internet NetBlocks melaporkan serangkaian gangguan pada kabel bawah laut SMW4 (South East Asia-Middle East-Western Europe 4) dan IMEWE (India-Middle East-Western Europe) di dekat Jeddah, Arab Saudi. Akibatnya, konektivitas di India dan Pakistan ikut terganggu.

    Microsoft melalui situs status layanan juga mengumumkan pengguna di Timur Tengah mungkin mengalami latensi tinggi akibat masalah kabel fiber bawah laut tersebut. Namun, mereka memastikan trafik internet yang tidak melewati kawasan Timur Tengah tidak terdampak.

    Di Uni Emirat Arab, pengguna internet di jaringan Du dan Etisalat melaporkan kecepatan yang melambat. Sementara itu, Pakistan Telecommunications Company sudah mengkonfirmasi adanya pemutusan kabel pada Sabtu (6/9), seperti dikutip detikINET dari AP, Senin (8/9/2025).

    Ancaman Serangan atau Insiden Teknis?

    Kabel bawah laut merupakan salah satu tulang punggung utama internet global selain satelit dan kabel darat. Kerusakan bisa disebabkan oleh jangkar kapal yang jatuh atau serangan yang disengaja.

    Proses perbaikannya juga tidak singkat, karena perlu kapal khusus yang menentukan posisi kabel sebelum melakukan penyambungan kembali — yang bisa memakan waktu berminggu-minggu.

    Situasi ini makin sensitif karena sebelumnya ada kekhawatiran kabel bawah laut di Laut Merah jadi target serangan kelompok Houthi Yaman. Mereka belakangan gencar melancarkan kampanye militer terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk tekanan politik terkait perang Israel-Hamas.

    Meski begitu, Houthi beberapa kali membantah bertanggung jawab atas pemutusan kabel internet. Namun, stasiun TV satelit mereka, al-Masirah, pada Minggu (7/9) mengakui adanya gangguan kabel, mengutip laporan dari NetBlocks.

    Sejak akhir 2023, Houthi telah menyerang lebih dari 100 kapal dengan rudal dan drone, menenggelamkan sedikitnya empat kapal dan menewaskan delapan pelaut. Kelompok yang didukung Iran itu juga sempat jadi target serangan udara besar-besaran dari AS.

    Dengan konflik di kawasan masih terus berlangsung, gangguan kabel bawah laut ini menambah lapisan kerentanan baru. Jika serangan ke infrastruktur digital terbukti benar, dampaknya bisa jauh meluas, mengingat kabel bawah laut membawa sebagian besar lalu lintas internet dunia.

    (asj/rns)

  • Azure Microsoft di Asia dan Timur Tengah Gangguan Akibat Kabel Bawah Laut Putus

    Azure Microsoft di Asia dan Timur Tengah Gangguan Akibat Kabel Bawah Laut Putus

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan internet di Timur Tengah dan Asia dilaporkan mengalami gangguan besar setelah beberapa kabel bawah laut di Laut Merah terputus pada Minggu (8/9/2025). Raksasa teknologi Microsoft, mengonfirmasi layanan komputasi awan (cloud) Azure turut terdampak.

    Microsoft menyebut  lalu lintas jaringan yang melewati wilayah Timur Tengah berpotensi mengalami peningkatan latensi akibat insiden ini.

    Dilansir dari Al-Jazeera, Senin (8/9/2025) dampak paling terasa dialami oleh layanan cloud computing Azure yang merupakan layanan cloud kedua terbesar dunia, setelah Amazon AWS. Namun demikian, Microsoft memastikan aktivitas jaringan selain yang melalui Timur Tengah tidak terdampak secara signifikan.

    Gangguan mulai terjadi sejak pukul 05:45 GMT pada 6 September 2025. Pemantau internet NetBlocks menyampaikan bahwa negara-negara seperti Arab Saudi, Pakistan, Uni Emirat Arab, dan India mengalami penurunan kecepatan internet hingga akses yang tidak stabil.

    NetBlocks mengidentifikasi kerusakan pada kabel sistem SMW4 dan IMEWE di sekitar Jeddah, Arab Saudi—wilayah yang menjadi hub penting konektivitas internet Asia-Eropa.

    Operator telekomunikasi utama Pakistan mengingatkan publik lewat laman X tentang potensi penurunan kualitas akses internet, khususnya di jam-jam sibuk, seraya menegaskan kerjasama dengan mitra internasional untuk segera memperbaiki situasi.

    Kabel bawah laut merupakan tulang punggung trafik data global dan kawasan Timur Tengah punya peran krusial sebagai penghubung antara Asia dan Eropa.

    Kabel ini rentan rusak akibat jangkar kapal, namun juga bisa menjadi target serangan—sebagaimana peringatan pemerintah Yaman di awal tahun terkait ancaman serangan kabel bawah laut oleh kelompok Houthi, meski Houthi telah membantah tuduhan tersebut.

    Selain gangguan teknis, Microsoft juga berhadapan dengan kontroversi yang kian hangat.

    Investigasi bersama The Guardian, +972 Magazine, dan Local Call mengungkap bahwa Azure diduga menyimpan rekaman panggilan telepon warga Palestina yang diintersep di Tepi Barat dan Gaza untuk kepentingan militer Israel.

    Meski Microsoft membantah mengetahui bahwa intelijen Israel Unit 8200 menggunakan layanannya untuk data hasil pengawasan massal, perusahaan tetap melakukan investigasi internal sejak Agustus. Dalam perkembangan terbaru, Microsoft bahkan memecat empat karyawan yang memprotes hubungan perusahaan dengan Israel.

  • Waduh, Penumpang Coba Buka Pintu Pesawat Saat Akan Mendarat

    Waduh, Penumpang Coba Buka Pintu Pesawat Saat Akan Mendarat

    London

    Seorang penumpang nekat berusaha membuka pintu pesawat maskapai Arab Saudi, Saudia, saat pesawat sedang dalam proses pendaratan di London, ibu kota Inggris. Mujur, si penumpang berhasil dicegah oleh awak kabin sehingga tidak terjadi insiden mengerikan.

    Pusat Keselamatan Transportasi Nasional Arab Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya dan Saudi Gazette, Senin (1/9/2025), mengatakan insiden itu terjadi di pesawat Saudia dengan nomor penerbangan SV119 yang mengudara dari kota Jeddah menuju ke Bandara Heathrow, London pada Kamis (28/8) waktu setempat.

    Tidak dijelaskan lebih lanjut soal jenis pesawat dan jumlah penumpang yang ada di dalam pesawat tersebut saat insiden terjadi.

    Laporan Pusat Keselamatan Transportasi Nasional Saudi menyebutkan bahwa seorang penumpang terlihat mencoba menggerakkan gagang pintu pesawat, ketika pesawat sedang meluncur di landasan setelah melakukan pendaratan.

    “Awak pesawat merespons situasi dengan cepat dan berhasil mendorong penumpang tersebut menjauh dari pintu pesawat, sehingga memastikan keselamatan semua penumpang,” sebut Pusat Keselamatan Transportasi Nasional Saudi dalam pernyataannya.

    Tidak disebutkan secara jelas motif atau alasan si penumpang berusaha membuka pintu pesawat.

    Tonton juga video “Detik-detik Jet Tempur Malaysia Meledak Seusai Lepas Landas” di sini:

    Namun menurut Pusat Keselamatan Transportasi Nasional Saudi, penumpang tersebut diyakini menderita masalah kesehatan.

    Ditambahkan Pusat Keselamatan Transportasi Nasional Saudi bahwa penyelidikan sedang dilakukan terhadap keadaan yang menyebabkan insiden tersebut.

    “Pusat tersebut saat ini sedang menyelesaikan koordinasinya dengan Saudia dan otoritas terkait di Inggris untuk menindaklanjuti detail insiden tersebut,” sebut Pusat Keselamatan Transportasi Nasional Saudi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Arab Saudi membeli makanan siap saji Indonesia untuk kebutuhan haji

    Arab Saudi membeli makanan siap saji Indonesia untuk kebutuhan haji

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Arab Saudi membeli makanan siap saji Indonesia untuk kebutuhan haji
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 26 Agustus 2025 – 16:58 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut perusahaan Arab Saudi akan membeli produk makanan siap saji dari produsen asal Indonesia senilai 12 juta dolar AS atau sekitar Rp268,29 miliar untuk kebutuhan jamaah haji.

    “Segala upaya untuk meningkatkan ekspor terus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara signifikan, termasuk mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjadi eksportir melalui program Kemendag,” kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Halalan Thayyiban Indonesia dengan 4J Company Limited di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (23/8).

    Kerja sama tersebut merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kerja sama perdagangan Indonesia dan Arab Saudi, khususnya di sektor penyediaan konsumsi jamaah haji.

    Eksportir Indonesia akan menyediakan produk makanan siap saji berkualitas tinggi dan halal untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, di mana 4J Company Limited, mendapatkan mandat menyediakan konsumsi.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung pemenuhan kebutuhan jemaah haji Indonesia sebagai upaya mendorong ekspor.

    Kemendag, menurut dia, akan terus mendorong dan memfasilitasi berbagai bentuk kerja sama usaha antara importir Arab Saudi dan eksportir produsen Indonesia, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan jemaah haji Indonesia.

    “Kerja sama tersebut menjadi pengerek dalam peningkatan ekspor Indonesia ke Saudi Arabia. Berbagai peluang tengah dijajaki agar produk-produk selain makanan dan minuman juga dapat masuk pasar Arab Saudi,” ujar Puntodewi.

    Nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada periode Januari-Juni 2025 adalah 1,70 miliar dolar AS atau meningkat 49,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 1,14 miliar dolar AS.

    Peningkatan nilai ekspor pada periode tersebut turut disumbang dari ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Arab Saudi sebesar 134 juta dolar AS atau meningkat 4,03 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

    Sumber : Antara

  • Petugas Haji Non-Muslim Tak ke Mekkah, Wamensesneg: Cuma di Embarkasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 Agustus 2025

    Petugas Haji Non-Muslim Tak ke Mekkah, Wamensesneg: Cuma di Embarkasi Nasional 25 Agustus 2025

    Petugas Haji Non-Muslim Tak ke Mekkah, Wamensesneg: Cuma di Embarkasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Bambang Eko Suhariyanto mengatakan, pemerintah dan Komisi VIII DPR telah menyepakati petugas haji non-Muslim dalam revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
    Namun ia menegaskan, petugas haji non-Muslim hanya bertugas di embarkasi-embarkasi dengan dengan agama Islam sebagai minoritas.
    Ia juga menegaskan, para petugas haji non-Muslim tidak akan bersinggungan langsung dengan penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi.
    “Iya (sudah diketuk/disepakati). Cuma di embarkasi, ya. Kalau embarkasi kan enggak masalah. Embarkasi misalnya di Manado. Kemudian petugas embarkasinya non-muslim kan boleh juga,” ujar Bambang usai rapat pembahasan revisi UU Haji dan Umrah, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
    Selain itu, Komisi VIII dan pemerintah juga akan mengatur persentase jumlah petugas dalam penyelenggaraan ibadah haji.
    Namun, jumlah petugas haji tidak akan diatur dalam revisi UU Haji dan Umrah, melainkan termaktub dalam Peraturan Menteri.
    “Petugas haji daerah ada. Cuman dia pake kuotanya haji. Kuota haji reguler. Itu prosentasenya enggak ada (dalam UU). Tapi itu nanti akan diatur dalam Peraturan Menteri,” jelas Bambang.
    Sementara itu, Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Dahnil Azhar Simanjuntak menuturkan, pelibatan petugas haji non-Muslim tidak masalah selama itu tidak melanggar aspek syariat.
    Hal ini diucapkan Dahnil untuk menanggapi rencana batasan aturan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang tidak harus beragama Islam dan akan dimuat dalam Peraturan Menteri (Permen).
    “Kalau sampai Jeddah juga enggak ada masalah, selama itu tidak melanggar syariat, prinsipnya itu, jadi selama itu tidak melanggar syariat, itu tidak ada masalah,” kata Dahnil, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).
    Dahnil mengatakan, pegawai Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dan Buddha sudah ada yang tertarik untuk bergabung ke Kementerian Haji dan Umrah.
    Ia menuturkan, visi Presiden Prabowo Subianto adalah membentuk Kementerian Haji dan Umrah untuk menghargai dan menerima adanya berbagai macam perbedaan.
    Ia menyebut, haji merupakan ibadah yang eksklusif, tetapi hasil dari ibadah yang eksklusif itu harus inklusif.
    “Makanya di Kementerian Haji nanti, bahkan sekarang di Badan Penyelenggara Haji, tenaga IT kita ada yang Kristen,” ujar Dahnil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Garuda Indonesia Gelar Promo Penerbangan Umrah, Harga Tiket Mulai Segini – Page 3

    Garuda Indonesia Gelar Promo Penerbangan Umrah, Harga Tiket Mulai Segini – Page 3

    Selama Garuda Indonesia Umrah Festival 2025 berlangsung, Garuda Indonesia menawarkan harga tiket penerbangan umrah untuk group booking dengan harga mulai dari Rp13,9 jutaan pp untuk rute Jakarta-Jeddah pp dan mulai Rp15 jutaan untuk rute Jakarta-Madinah-Jeddah-Jakarta. Harga spesial juga tersedia dari Surabaya dan Makassar mulai dari Rp 14,9 jutaan.

    Selain itu, nasabah Bank Mandiri di Jakarta, Surabaya, dan Makassar akan mendapatkan manfaat tambahan lainnya, antara lain cashback hingga Rp1,25 juta untuk pengguna kartu Mandiri Debit. Sedangkan pengguna Mandiri Kartu Kredit berkesempatan mendapat cashback hingga Rp5 juta, penawaran cicilan 0% hingga 12 bulan, hingga undian berhadiah voucher travel Garuda Indonesia Rp2,5 juta.

    Senior Vice President Bank Mandiri Agus Hendra Purnama mengungkapkan, kerjasama Bank Mandiri dengan Garuda Indonesia pada event GUTF ini mencerminkan sinergi strategis antara sektor perbankan dan penerbangan untuk memperkuat brand awareness, memudahkan jasa perjalanan religius sekaligus memperkaya pengalaman Nasabah, menjawab permintaan tinggi pasar umrah, serta mendorong transaksi non tunai.

     

     

  • Siap-siap, Garuda Indonesia (GIAA) Tawarkan Tiket Murah untuk Umrah Akhir Tahun

    Siap-siap, Garuda Indonesia (GIAA) Tawarkan Tiket Murah untuk Umrah Akhir Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) kembali menawarkan tarif tiket murah untuk menangkap peluang lonjakan permintaan umrah pada akhir tahun ini.

    Mengacu pada data Kementerian Agama, jumlah jemaah umrah hingga periode April tahun ini mencapai sebanyak 650.000 orang atau meningkat sekitar 11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim menuturkan bahwa lazimnya peningkatan signifikan jumlah penumpang umrah terjadi pada akhir tahun atau sekitar November hingga Desember, berbarengan dengan libur penghujung akhir tahun.

    “Kami akan manfaatkan momentum ini dengan memulai persiapan pada Agustus ini supaya calon jemaah juga dapat melakukan persiapan dengan lebih baik,” kata Reza, Jumat (22/8/2025).

    Adapun, maskapai penerbangan berkode saham GIAA tersebut menargetkan peningkatan penjualan tiket sebesar 20% dibandingkan dengan periode sebelumnya atau secara total sebanyak 50.000 tiket.

    Reza memaparkan, Kota Jakarta, Surabaya, dan Makassar masih menjadi pangsa pasar besar, teratas bagi jemaah umrah.

    Seturut dengan itu, GIAA pun telah mempersiapkan Garuda Indonesia Umrah Festival pada 29 Agustus 2025 di 16 kota besar di Indonesia.

    Selama Garuda Indonesia Umrah Festival 2025 berlangsung, perseroan menawarkan harga tiket penerbangan umrah untuk grup booking dengan harga mulai dari Rp13,9 jutaan pulang-pergi (pp) untuk rute Jakarta-Jeddah, dan mulai Rp15 jutaan untuk rute Jakarta-Madinah-Jeddah-Jakarta.

    Harga tiket Garuda Indonesia spesial juga tersedia dari Surabaya dan Makassar mulai dari Rp14,9 jutaan. Perseroan berkolaborasi dengan Bank Mandiri sebagai bank partner. “Periode perjalanan mulai September 2025 hingga Agustus 2026.”

    Sebagai gambaran, Garuda Indonesia Umrah Festival akan dimulai di Jakarta (Mall Atrium Kota Kasablanka) yang diselenggarakan pada 29—31 Agustus 2025. Selanjutnya, kegiatan serupa akan dilaksanakan secara serentak di Surabaya (Royal Plaza), Makassar (Mall Ratu Indah), dan juga di Kantor Penjualan Garuda Indonesia (Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung, Balikpapan, Banjarmasin, Lombok) pada 5—7 September 2025.

    Perseroan menjamin optimalisasi layanan penerbangan langsung tanpa transit dengan harga terbaik.

    Senior Vice President Bank Mandiri Agus Hendra Purnama menilai, kerja sama Bank Mandiri dengan Garuda Indonesia pada event Garuda Indonesia Umrah Travel Fair (GUTF) ini mencerminkan sinergi strategis antara sektor perbankan dan penerbangan.

    Hal ini untuk memudahkan jasa perjalanan religius sekaligus memperkaya pengalaman nasabah, menjawab permintaan tinggi pasar umrah, serta mendorong transaksi non tunai.

    “Melalui GUTF 2025, Bank Mandiri mempertegas komitmen dalam mengakselerasi layanan finansial syariah dan menjawab tingginya kebutuhan perjalanan religius,” katanya.

  • Negara Ini Jadi Opsi Pertemuan Putin-Zelensky

    Negara Ini Jadi Opsi Pertemuan Putin-Zelensky

    Berlin

    Para pemimpin Eropa terlihat lega karena upaya intensif mereka untuk memastikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendapat tempat dalam pembicaraan masa depan Ukraina akhirnya membuahkan hasil. Hanya saja, tantangan diplomatik yang sesungguhnya justru baru akan dimulai.

    Pertanyaannya, di mana lokasi yang benar-benar bisa mempertemukan Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin?

    “Di Eropa Ada Banyak Tempat Layak”

    Kepada DW, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Johann Wadephul mengatakan bahwa ada “banyak tempat layak di Eropa” untuk melakukan negosiasi. Berlin, kata dia, tidak berniat menjadi tuan rumah dan menyebut Swiss sebagai lokasi yang “selalu layak dari dulu”.

    Namun, menemukan “lokasi netral” dalam artian harfiah, antara Amerika Serikat, Rusia, Ukraina, dan mungkin negara-negara Eropa lainnya bukan hal mudah. Secara hukum, hal itu juga cukup rumit.

    Vladimir Putin saat ini menjadi buronan internasional. Dia didakwa oleh Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) dalam kasus dugaan kejahatan perang, termasuk pemindahan anak-anak secara ilegal dari wilayah Ukraina yang diduduki ke Rusia. Tuduhan ini, dibantah oleh Putin.

    Oleh karena itu, dakwaan ICC tersebut membuat perjalanan internasional Putin menjadi rumit. Secara teknis, 125 negara yang menjadi anggota ICC wajib menangkap siapa pun yang menjadi subjek surat perintah ICC jika memasuki wilayah mereka.

    Baik Rusia maupun AS tidak mengakui yurisdiksi ICC, sehingga muncul perdebatan hukum soal kekebalan yang dimiliki Putin. Pada hari Rabu (20/08), Washington meningkatkan tekanan diplomatik terhadap ICC dengan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah hakim.

    Jerman dan Prancis Andalkan Swiss

    Menlu Swiss Ignazio Cassis mengatakan negaranya “lebih dari siap” untuk menjadi tuan rumah pertemuan tersebut. Pihak Prancis juga menyetujui hal tersebut dan mengatakan Jenewa adalah lokasi ideal untuk negosiasi perdamaian.

    Meskipun Swiss adalah anggota ICC, tapi pemerintahnya mengatakan Putin akan diberikan “kekebalan” untuk pembicaraan.

    Hanya saja, dosen hukum pidana Internasional dari University of Amsterdam Mathhias Holvoet mengatakan bahwa hal tersebut cukup lemah dari kaca mata hukum. Kepada DW dia mengatakan, dalam sistem demokrasi liberal, pihak yudikatif yang independen nonpemerintah, harusnya mengambil keputusan soal penangkapan tersebut.

    “Pada kenyataannya, saya menduga akan ada semacam kesepakatan antara eksekutif dan yudikatif untuk tidak mengeksekusi surat perintah penangkapan ini,” papar Holvoet, sambil mencatat bahwa ada sedikit konsekuensi untuk mengabaikan aturan ICC.

    Swiss memiliki sejarah panjang dalam hal netralitas. Mereka menjadi markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hingga menjaga jarak dengan Uni Eropa dan aliansi militer NATO. Namun, Swiss telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina.

    Pemerintah Swiss mengatakan mereka telah terlibat dalam 30 proses perdamaian, termasuk pembicaraan tentang Armenia, Siprus, Mozambik, dan Sudan. Pada tahun 2021, Jenewa menjadi tuan rumah pembicaraan antara Putin dan mantan presiden AS Joe Biden.

    Wilayah Uni Eropa, di Luar NATO: Austria

    Kanselir Austria juga menawarkan ibu kota negaranya, Wina, sebagai calon tempat yang potensial. Austria adalah anggota Uni Eropa, tetapi telah netral secara militer sejak tahun 1950-an dan tetap berada di luar NATO.

    “Austria membayangkan dirinya sebagai jembatan antara timur dan barat,” kata Reinhard Heinisch, seorang profesor ilmu politik di University of Salzburg, kepada DW.

    Dia menyoroti rekam jejak Austria dalam hal diplomatik. Mulai dari pembicaraan AS-Rusia saat era Perang Dingin, hingga negosiasi tentang program nuklir Iran dalam dekade ini.

    Sebagai anggota ICC, Austria menghadapi dilema hukum yang sama dengan Swiss. Hanya saja, kata Heinisch, “Austria terkenal dengan komprominya,” dan menambahkan bahwa banyak hal dalam hukum Austria yang “masih bisa ditafsirkan.”

    Profesor hukum Holvoet menyebut penundaan surat perintah bisa dilakukan lewat kesepakatan dengan pihak Dewan Keamanan PBB. Hanya saja opsi itu, kata dia, secara politik tidak realistis.

    Kenangan Buruk di Budapest

    Pihak Paman SAM dikabarkan mempertimbangkan Hungaria sebagai lokasi. Negara Eropa Tengah tersebut mundur dari ICC awal 2025, setelah pengadilan mengeluarkan dakwaan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang merupakan sekutu dekat pemimpin Hungaria Viktor Orban.

    Secara hukum internasional, opsi ini mungkin lebih mudah, tapi secara politik, Budapest tidak disukai banyak negara Eropa. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk bahkan mengingatkan bahwa Ukraina pernah mendapat jaminan keamanan yang gagal di Budapest pada 1994. Saat itu Ukraina menyerahkan senjata nuklirnya, sebagai imbalannya Ukraina mendapat jaminan dari AS, Rusia, dan Inggris.

    “Mungkin saya agak percaya dengan takhayul, tapi kali ini saya akan mencari tempat lain,” tulis Tusk di akun X resminya.

    Hungaria, juga dikenal sebagai pihak bermasalah utama di Uni Eropa. Mereka sering kali memblokir atau meringankan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.

    “Banyak pihak Uni Eropa melihat Orban sebagai semacam ‘kuda troya’ bagi kepentingan Rusia,” papar Heinisch. Namun, dia menambahkan, Eropa mungkin kesulitan menolak jika Trump dan Putin sepakat memilih Budapest, ibu lota Hungaria, sebagai lokasi pertemuan.

    Turki: Anggota NATO, Tapi di Luar ICC

    Media Turki mulai berspekulasi soal pertemuan Zelenskyy dan Putin di negara tersebut. Hal itu menyusul komunikasi antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan Putin pada Rabu (20/08).

    Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Putin berterima kasih atas “upaya Erdogan memfasilitasi pembicaraan Rusia-Ukraina di Istanbul.”

    Turki telah menjadi tuan rumah beberapa putaran pembicaraan tingkat rendah antara Kyiv dan Moskow tahun 2025 ini, termasuk pertukaran tahanan.

    Secara geografis, Turki berada di persimpangan Eropa dan Asia, dan seperti Rusia dan Ukraina, mereka memiliki garis pantai di Laut Hitam.

    Turki adalah anggota NATO, tapi bukan bagian dari Uni Eropa dan tidak menandatangani Statuta ICC. Meski telah memasok senjata ke Ukraina, Turki tetap menjaga hubungan baik dengan Moskow.

    Potensi Kawasan Teluk

    Kemungkinan pertemuan dilakukan di luar kawasan Eropa juga disebut-sebut, mulai dari Arab Saudi hingga Qatar. Keduanya memiliki rekam jejak sebagai mediator internasional dan bukan anggota ICC.

    Awal 2025, pejabat dari Ukraina, AS, dan Rusia mengadakan pembicaraan di Kota Jeddah, Arab Saudi. Pertemuan itu berakhir dengan keputusan Washington untuk kembali berbagi informasi intelijen kepada Kyiv.

    Qatar, tetangga Saudi, juga telah memediasi pembicaraan yang menghasilkan kesepakatan antara Rusia dan Ukraina untuk memulangkan sejumlah anak.

    Uni Eropa sebelumnya telah mendorong negara-negara Teluk agar lebih kritis terhadap Moskow, memperketat pengawasan terhadap pelanggaran sanksi, dan memberikan dukungan lebih besar kepada Ukraina.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Muhammad Hanafi

    Editor: Rahka Susanto

    (nvc/nvc)