kab/kota: Jeddah

  • Video: Diguyur Hujan 3 Hari, Banjir Melanda Arab Saudi

    Video: Diguyur Hujan 3 Hari, Banjir Melanda Arab Saudi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasca hujan deras selama 3 hari, kini banjir melanda sejumlah wilayah di Arab Saudi, Selasa (07/01/2025) kemarin. Jalan dan alun-alun beberapa kota pun tergenang, termasuk di Kota Mekkah, Jeddah dan Madinah.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Rabu, 08/01/2025) berikut ini.

  • Bandara InJourney Airports Angkut 9,24 Juta Penumpang

    Bandara InJourney Airports Angkut 9,24 Juta Penumpang

    Jakarta, FORTUN – PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports mencatat kenaikan jumlah penumpang sepanjang periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru)pada  18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. 

    Dari 37 bandara yang dioperasikan InJourney Airports  tercatat melayani 9,24 juta penumpang, naik 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya sebanyak 8,31 juta penumpang. Selain itu, tingkat keterisian pesawat (load factor) tergolong tinggi, mencapai dua digit. 

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan peningkatan penumpang pesawat dikarenakan dua faktor, yakni program penurunan Harga Tiket Pesawat yang dijalankan pemerintah dan permintaan perjalanan udara yang terus meningkat secara berkelanjutan usai pandemi.

    “Di tengah sibuknya penerbangan pada peak season ini, kami bersyukur penyelenggaraan angkutan Nataru dapat berjalan sukses di seluruh bandara berkat kolaborasi erat di antara ekosistem aviasi,” ujar Faik Fahmi dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (7/1). 

    Berdasarkan data Posko Nataru InJourney Airports, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang  menempati urutan pertama bandara tersibuk selama 19 hari penyelenggaraan angkutan Nataru dengan 3,13 juta penumpang. Posisi berikutnya, ditempati bandara  I Gusti Ngurah Rai Bali (1,35 juta penunpang), Juanda Surabaya (768 ribu penumpang), Sultan Hasanuddin Makassar (532 ribu penumpang) dan Kualanamu Deli Serdang (463 ribu penumpang). 

    Sementara itu, top destinasi penerbangan domestik adalah Denpasar, Medan, Surabaya, Makassar dan Palembang. Kemudian untuk penerbangan internasional adalah Singapura, Kuala Lumpur, Jeddah, Hong Kong dan Doha. 

  • Injourney Airports Layani 9,24 Juta Penumpang Sepanjang Nataru 2024/2025

    Injourney Airports Layani 9,24 Juta Penumpang Sepanjang Nataru 2024/2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) atau Injourney Airports mencatatkan peningkatan jumlah penumpang menjadi sebanyak 9,24 juta di 37 bandara yang dikelolanya sepanjang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. 

    Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa selama periode angkutan Nataru yang berlangsung dari 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, jumlah penumpang pesawat di 37 bandara InJourney Airports mengalami peningkatan signifikan, dengan optimalisasi utilisasi slot time penerbangan di bandara.  

    “Selain itu, tingkat keterisian pesawat atau load factor tergolong tinggi, dan program aktivasi penumpang pesawat di bandara berhasil dijalankan dengan baik,” ujar Faik dalam keterangan resmi Selasa (7/1/2025).

    Selama 19 hari penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025, sebanyak 9,24 juta penumpang pesawat dilayani di 37 bandara, meningkat sekitar 11% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 8,31 juta penumpang.

    Faik Fahmi menjelaskan bahwa peningkatan signifikan ini, dengan persentase dua digit, disebabkan oleh dua faktor utama yaitu kebijakan penurunan harga tiket pesawat yang dijalankan pemerintah dan permintaan perjalanan udara yang terus meningkat setelah pandemi. 

    Berdasarkan data dari Posko Nataru InJourney Airports, bandara dengan jumlah penumpang terbanyak selama 19 hari adalah Bandara Soekarno-Hatta Tangerang sebanyak 3,13 juta penumpang, I Gusti Ngurah Rai Bali sebanyak 1,35 juta penumpang, Juanda Surabaya sebanyak 768 ribu penumpang, Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 532 ribu penumpang, dan Kualanamu Deli Serdang sebanyak 463 ribu penumpang. 

    Untuk destinasi penerbangan domestik, Denpasar, Medan, Surabaya, Makassar, dan Palembang menjadi yang paling populer. Sedangkan untuk penerbangan internasional, destinasi utama meliputi Singapura, Kuala Lumpur, Jeddah, Hong Kong, dan Doha. 

    Selama periode tersebut, bandara-bandara InJourney Airports juga berhasil mengoptimalkan utilisasi slot time penerbangan. Faik Fahmi mencatat bahwa utilisasi slot time secara kumulatif mencapai 82%. Sepanjang periode Nataru 2024/2025, terdapat 66.680 penerbangan take-off dan landing di 37 bandara, meningkat 4% dibandingkan tahun sebelumnya, termasuk 2.170 penerbangan tambahan atau extra flight.

    Selama periode Nataru ini, InJourney Airports melayani 1.297 rute penerbangan yang terkoneksi melalui 37 bandara, dengan rincian 827 rute domestik dan 470 rute internasional. Rata-rata tingkat keterisian penumpang atau load factor dari bandara InJourney Airports juga tercatat cukup tinggi, yakni sebesar 82%.

    “Slot time penerbangan di bandara dan tingkat keterisian pesawat tergolong tinggi. Kolaborasi antara InJourney Airports dan maskapai berhasil memastikan lalu lintas penerbangan tetap aktif di 37 bandara,” pungkas Faik Fahmi.

  • Penumpang Pesawat Udara Selama Libur Nataru Tembus 9,24 Juta  – Halaman all

    Penumpang Pesawat Udara Selama Libur Nataru Tembus 9,24 Juta  – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mencatat jumlah penumpang pesawat mencapai 9,24 juta yang terbang melalui 37 bandara selama 19 hari penyelenggaraan angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Sepanjang periode angkutan Nataru 2024/2025 yang dimulai sejak 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, penumpang pesawat meningkat sekitar 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya sebanyak 8,31 juta penumpang. 

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan, peningkatan penumpang pesawat ini dikarenakan dua faktor yakni program penurunan harga tiket pesawat dan permintaan perjalanan udara yang terus meningkat secara berkelanjutan usai pandemi.

    “Di tengah sibuknya penerbangan pada peak season ini, kami bersyukur penyelenggaraan angkutan Nataru dapat berjalan sukses di seluruh bandara berkat kolaborasi erat di antara ekosistem aviasi. Keberadaan Posko Nataru InJourney Airports merupakan salah satu bentuk kolaborasi yang baik di antara stakeholder bandara,” kata Faik dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).

    Berdasarkan data Posko Nataru InJourney Airports, bandara tersibuk selama 19 hari penyelenggaraan angkutan Nataru adalah Soekarno-Hatta Tangerang sebanyak 3,13 juta penumpang, I Gusti Ngurah Rai Bali 1,35 juta penumpang.

    Kemudian Bandara Juanda Surabaya 768 ribu penumpang, Sultan Hasanuddin Makassar 532 ribu penumpang dan Kualanamu Deli Serdang 463 ribu penumpang. 

    Destinasi utama penerbangan domestik selama libur Nataru 2024-2025 adalah Denpasar, Medan, Surabaya, Makassar dan Palembang. Sementara untuk penerbangan internasional adalah Singapura, Kuala Lumpur, Jeddah, Hong Kong dan Doha. 

    Di satu sisi Faik menyatakan, tingkat keterisian pesawat atau load factor saat Nataru 2024/2025 ini tergolong tinggi dan program aktivasi penumpang pesawat di bandara juga dijalankan dengan baik. 

    Faik bilang, untuk tingkat keterisian penumpang pesawat load factor yang terbang dari bandara-bandara InJourney Airports secara rata-rata cukup tinggi sebesar 82 persen. 

    “Slot time penerbangan di bandara dan load factor pesawat cukup tinggi. Kolaborasi yang baik di antara ekosistem aviasi khususnya InJourney Airports dan maskapai memastikan lalu lintas penerbangan terus bergairah di 37 bandara,” jelas Faik Fahmi. 

    Destinasi utama penerbangan internasional selama libur Nataru 2024-2025 adalah Singapura, Kuala Lumpur, Jeddah, Hong Kong dan Doha. 

    Adapun bandara-bandara InJourney Airports selama periode Nataru ini juga berhasil mengoptimalkan utilisasi slot time penerbangan atau ketersediaan waktu take off dan landing di bandara. 

    Faik Fahmi memaparkan utilisasi slot time penerbangan di 37 bandara secara kumulatif cukup tinggi mencapai 82 persen. 

    “Sepanjang periode Nataru 2024/2025, InJourney Airports melayani 66.680 penerbangan pesawat take off dan landing atau meningkat 4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada periode Nataru kali ini terdapat 2.170 penerbangan tambahan extra flight,” ujar Faik Fahmi. 

    Sementara pada Nataru ini InJourney Airports melayani 1.297 rute penerbangan yang terkoneksi atas 37 bandara, terdiri dari 827 rute domestik dan 470 rute internasional. 

     

     

  • Ongkos Haji 2025 Turun, BPKH Gelontorkan Nilai Manfaat Total Rp 6,83 Triliun – Page 3

    Ongkos Haji 2025 Turun, BPKH Gelontorkan Nilai Manfaat Total Rp 6,83 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Rapat Panitia Kerja (Panja) Komisi V DPR RI, Senin, (6/12/2025) memutuskan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp 89,41 juta untuk jemaah reguler. Angka tersebut turun dibandingkan BPIH 2024 sebesar Rp 93,4 juta.  

    Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah menyampaikan, turunnya BPIH berdampak juga pada berkurangnya Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2025 atau biaya yang harus dikeluarkan jemaah haji reguler. Porsi biaya yang ditanggung jemaah dengan nilai manfaat yang dikelola BPKH diputuskan dengan perbandingan 62 persen berbanding 38 persen. 

    “Dengan proporsi tersebut, biaya yang dikeluarkan jemaah haji reguler tahun ini hanya Rp 55,43 juta, turun dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 56,04 juta rupiah,” kata Fadlul dalam keterangan diterima, Selasa, (7/1/2025). 

    Fadlul menambahkan, sisa sebesar Rp 33,98 juta ditanggung menggunakan dana nilai manfaat yang diperoleh dari hasil pengembangan keuangan haji yang dikelola oleh BPKH. 

    “Adapun total nilai manfaat yang digelontorkan untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 mencapai Rp 6,83 triliun,” ungkap dia. 

    Fadlul mencatat, ada tiga poin penting dari keberhasilan pemerintah menurunkan biaya haji 2025. Pertama, menjadikan biaya haji lebih terjangkau bagi jemaah dengan tidak meninggalkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. Kedua, yaitu sustainabilitas keuangan haji turut terjaga dengan baik. Ketiga, menjaga asas transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana haji. 

    Fadlul pun memastikan, BPKH siap melaksanakan keputusan yang disepakati pemerintah dan DPR.

    “Kami memastikan ketersediaan dana tepat waktu oleh BPKH untuk pembiayaan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025,” yakin dia. 

    Menurutnya, kemampuan BPKH dalam menanggung biaya haji melalui dana nilai manfaat tak lepas dari sejumlah terobosan dalam optimalisasi dana umat yang dikelola. Salah satunya, dengan mendirikan anak usaha yang masuk dalam ekosistem perhajian sejak tahun 2023 yakni BPKH Limited.

    “BPKH Limited telah mengelola sejumlah aset produktif berupa hotel di Mekkah, Madinah, dan Jeddah yang seluruh keuntungannya digunakan untuk menambah nilai manfaat bagi kepentingan jemaah haji Indonesia,” tutur Fadlul. 

    “BPKH berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun, dan menjaga keberlanjutan dana haji yang telah dikelola dengan prudent dan profesional,” imbuhnya menandasi.

  • Strategi Garuda Indonesia Minimalisir Delay Penerbangan Haji 2025

    Strategi Garuda Indonesia Minimalisir Delay Penerbangan Haji 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menyiapkan strategi untuk meminimalisir keterlambatan atau delay pada penerbangan haji 2025.

    Pasalnya, pada penerbangan haji 2024, terdapat 157 kloter yang mengalami delay, dengan on time performance (OTP) 85,8%.

    Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi mengatakan, salah satu strategi perseroan untuk mengurangi keterlambatan penerbangan haji yaitu dengan menambah jumlah armada sekitar 15 unit pesawat.

    “Ya persiapan, gini, kan kami punya pesawat tahun lalu itu 6 dari kami, 8 kami sewa. Tahun ini sekitar 8 dari kami, 6 yang kami sewa, lalu kami tambah siapkan 1 back up. Jadi ada 15 pesawat yang kami siapkan,” jelas Ade, dikutip Kamis (2/1/2025).

    Mengacu laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah pada operasional haji 2025 atau 1446 Hijriah. Namun, Ade mengatakan untuk penerbangan haji 2025, GIAA masih menunggu keputusan resmi dari Kemterian Agama.

    “Prosesnya memang masih menunggu, penentuan segala macam dari Kementerian Agama, lagi in-process, kami harapkan di Januari semua keputusannya sudah lebih clear, tapi kalau dari kami proses persiapan sudah dimulai,” katanya.

    Terkait ketepatan waktu alias OTP, menurutnya, dipengaruhi beberapa faktor, selain perencanaan penerbangan pesawat, tergantung juga keberadaan slot di bandara. GIAA pun saat ini sudah mengajukan lebih awal ke Jeddah dan Madinah. 

    “Yang berikutnya adalah faktor cuaca, kan kami tidak bisa handling ya. Jadi begitu kejadian beberapa kali dalam beberapa tahun ini di Madinah itu panasnya sekitar 40 derajat. Lalu, itu pesawat disarankan, kita minta lebih malam supaya suhunya lebih rendah,” katanya.

    Sebab, menurutnya, jika pesawat terbang dalam kondisi suhu tinggi, untuk naiknya itu akan lebih boros bahan bakar, dan menyebabkan harus transit technical landing di India.

    “Pernah juga kejadian kami turunkan bagasinya, orangnya dibawa supaya lebih ringan. Faktor waktu itu juga memengaruhi ketepatan waktu. Jadi semua kami koordinasikan supaya mungkin bisa lebih baik,” pungkasnya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, ada 157 kloter mengalami delay pada haji 2024. Faktor penyebabnya yaitu dari sisi teknis yaitu mesin terbakar, kebocoran bahan bakar di pesawat, penggantian roda pesawat, aircraft auxiliary power unit bermasalah, serta AC bermasalah sehingga efek domino penerbangan selanjutnya.

    Kemudian untuk faktor operasional berasal dari keterlambatan pesawat yang menyebabkan perubahan slot time pada penerbangan selanjutnya, rotasi pesawat, gate limitation, proses imigrasi, masalah cuaca, masalah kru, jamaah sakit, hingga ATC clearance. 

  • Jemaah Gelombang Satu Mulai Diberangkatkan 2 Mei

    Jemaah Gelombang Satu Mulai Diberangkatkan 2 Mei

    loading…

    Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Hilman Latief bersama jajarannya dalam rapat bersama Panja Haji DPR di Ruang Banggar, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/1/2025). FOTO/FELLDY UTAMA

    JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) memaparkan rencana perjalanan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi. Pemberangkatan jemaah haji gelombang satu akan dimulai pada 2 Mei 2025 mendatang.

    Hal ini disampaikan oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Hilman Latief dalam rapat bersama Panja Haji DPR di Ruang Banggar, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

    “Kita insyaAllah tanggal 2-16 Mei pemberangkatan jemaah Haji gelombang satu pak. Jadi tanggal 1 jemaah sudah masuk ke Asrama,” kata Hilman dalam paparannya.

    Sementara, gelombang dua keberangkatan jemaah haji akan dilakukan pada periode 17-31 Mei 2025. Dia menegaskan, sudah tidak ada keberangkatan setelah 31 Mei 2025.

    “Closing date 31 Mei 2025. Closing date sudah tidak ada penerbangan lagi tanggal 31 Mei 2025,” ujarnya.

    Puncak ibadah haji mulai digelar 5 Juni 2025 dengan pertimbangan Iduladha jatuh pada 6 Juni 2025. “Puncak haji wukuf di Arafah tanggal 5 Juni jadi jemaah akan berangkat ke Arafah pada tanggal 4 Juni 2025. Iduladhanya di tanggal 6 Juni (10 dzulhijjah) mudah-mudahan tidak ada pergeseran tanggal,” katanya.

    Berikut adalah rencana perjalanan ibadah haji jemaah Indonesia 1446 H/2025 H:1. Jemaah haji masuk Asrama Haji: 1 Mei 2025

    2. Pemberangkatan jemaah haji gelombang 1 dari Indonesia ke Madinah: 2-16 Mei 2025

    3. Pemberangkatan jemaah gelombang 1 dari Madinah ke Jeddah: 11-25 Mei 2025

    4. Pemberangkatan jemaah haji gelombang 2 dari Indonesia ke Jeddah: 17-31 Mei 2025

  • Video: Menteri BUMN Tinjau Layanan Khusus Haji & Umrah Bandara Soeta

    Video: Menteri BUMN Tinjau Layanan Khusus Haji & Umrah Bandara Soeta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bandara Soekarno Hatta menyiapkan berbagai layanan khusus untuk menunjang layanan bagi para jemaah Haji dan Umrah. Pemerintah menyiapkan terminal 2F, sebagai lokasi khusus penerbangan Haji dan Umrah dengan koneksi langsung Jakarta – Jeddah.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Kamis, 02/01/2025) berikut ini.

  • Seluruh Maskapai Low Cost Carrier di Bandara Soetta Bakal Tempati Terminal 1 – Halaman all

    Seluruh Maskapai Low Cost Carrier di Bandara Soetta Bakal Tempati Terminal 1 – Halaman all

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seluruh maskapai low-cost carrier (LCC) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan ditempatkan di terminal 1. 

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan langkah tersebut diambil agar keramaian tidak terpusat di terminal 3.

    “Jangan semua terkonsentrasi di terminal 3. Kita harus urai, termasuk bagaimana airport ke depan juga yang low-cost itu akan berbeda terminal,” katanya ketika ditemu di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (1/1/2025).

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menjelaskan bahwa terminal 3 nantinya akan melayani maskapai full service.

    Sementara itu, maskapai LCC akan sepenuhnya ditempatkan di terminal 1 yang kini sedang dalam proses revitalisasi dan beautifikasi.

    Proses revitalisasi ini disebut Faik telah mencapai 30 persen dan ditargetkan bisa rampung pada Agustus 2025.

    “Jadi nanti terminal 1-nya sudah akan beda dengan yang kemarin-kemarin. [Progres revitalisasi] sudah 30 persen. Saya targetkan nanti di bulan Agustus sudah selesai,” kata Faik.

    Upaya lain mengurangi keramaian di terminal 3 adalah dengan memindahkan jemaah umrah ke terminal 2F.

    Terminal 2F untuk jemaah umrah akan segera beroperasi pada akhir Januari 2025.

    Nantinya, Terminal 2F akan dioperasikan bagi maskapai yang memiliki penerbangan langsung (direct flight) dari Jakarta ke Jeddah dan maskapai yang mixed passenger.

    Jadi, untuk maskapai yang mixed passenger, jemaah umrah yang berada dalam satu maskapai bersama penumpang reguler, bisa juga lewat Terminal 2F, lalu akan dipindah ke Terminal 3 dengan menaiki bus yang telah disediakan.

    “Kami mengharapkan nanti yang direct flight ke Jeddah akan dari sini. Nah kalau untuk airline yang mixed passenger, misalnya yang tidak direct langsung ke Jeddah lewat negara lain, kan ada penumpang yang regular, ada penumpang yang umrah, yang umrahnya lewat sini (Terminal 2F), tapi yang regular tetap di sana (Terminal 3),” ujar Faik.

    “Nanti dari sini (Terminal 2F) ada bus yang kita siapkan untuk dibawa ke terminal 3. Jadi dengan pola seperti ini, akan jauh lebih baik lagi pelayanan yang bisa kita berikan,” lanjutnya.

    Beberapa maskapai yang melayani penerbangan langsung ada Saudi Airlines sebanyak lima kali sehari, Garuda Indonesia sebanyak tiga kali sehari, dan Lion Air sebanyak dua kali sehari.

    Sementara itu, untuk maskapai yang mixed passenger antara penumpang reguler dan jemaah umrah ada Emirates dan Qatar Airways.

    “Umrah yang menggunakan misalnya Emirates, Qatar, tetap check-in berangkat dari sini, tapi nanti menggunakan bus dibawa ke terminal 3. Penumpang yang regular yang non-umroh tetap berangkatnya dari sana,” ucap Faik.

  • Terminal 2F Soetta Khusus Haji-Umroh Mulai Beroperasi Akhir Januari

    Terminal 2F Soetta Khusus Haji-Umroh Mulai Beroperasi Akhir Januari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Utama Angkasa Pura Faik Fahmi menyebut Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Tangerang yang akan menjadi terminal khusus penerbangan Ibadah Haji dan Umrah siap beroperasi pada akhir Januari 2025.

    Ia menyampaikan itu kala mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir berkunjung meninjau kesiapan ke lokasi pada Rabu (1/1).

    “Ini rencananya pak menteri nanti kita akan operasikan di akhir Januari, ini sudah kita selesai semua,” kata Faik di lokasi.

    Faik berharap Terminal 2F ini dapat mengurangi kepadatan penumpang di Terminal 3 Soetta.

    Setelah ini, ia menyebut akan berkoordinasi dengan pihak maskapai penerbangan untuk mengatur perihal itu.

    “Nanti yang direct flight ke Jeddah akan ke sini. Nah untuk airlines yang mixed passengers, misalnya tidak direct ke Jeddah, misalkan ada penumpang reguler dan umrah, yang umrahnya lewat sini, nanti dari sini ada bus yang kami siapkan untuk membawa ke terminal 3,” ujarnya.

    Sementara itu, Erick Thohir menyebut langkah ini merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan penyelenggaraan ibadah haji dan umroh.

    “Yang ini notabene acara spiritual tapi secara ekosistemnya belum dirapihkan, kita mulai dari airportnya dulu,” ujar Erick.

    (mnf/DAL)

    [Gambas:Video CNN]