kab/kota: Jeddah

  • 300 Hotel di Mekkah dan Madinah Siap Sambut Jemaah Haji 2025
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 April 2025

    300 Hotel di Mekkah dan Madinah Siap Sambut Jemaah Haji 2025 Nasional 29 April 2025

    300 Hotel di Mekkah dan Madinah Siap Sambut Jemaah Haji 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Agama (
    Kemenag
    ) menyiapkan total 300 hotel di
    Mekkah
    dan
    Madinah
    , Arab Saudi, sebagai tempat tinggal
    jemaah haji
    1446 Hijriah.
    Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Muchlis M Hanafi menuturkan, 205 hotel di Mekkah dan 95 hotel di Madinah siap menyambut jemaah haji asal Indonesia yang akan diberangkatkan pada 2 Mei 2025.
    “Jadi akan ada 203.320 jemaah haji reguler yang akan kita layani di 300 hotel yang ada di Mekkah dan Madinah,” kata Muchlis dalam keterangan resmi, Selasa (29/4/2025).
    Untuk hotel di Mekkah, jaraknya maksimum 4,5 kilometer. Sementara di Madinah, semua hotel berada di wilayah Markaziyah.
    Jarak ini bertujuan untuk memudahkan jemaah haji dalam melakukan ibadah di Masjidil Haram.
    Bukan hanya akomodasi tempat tinggal, Kemenag juga menyediakan layanan transportasi di tiga area.
    “Pertama, transportasi antar kota perhajian yang melayani rute Madinah hingga Mekkah, kemudian rute Jeddah ke Mekkah, Mekkah ke Jeddah, dan Mekkah ke Madinah,” jelasnya.
    Terdapat juga bus shalawat yang akan mengantar dan menjemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.
    Kemudian, tersedia pula transportasi saat puncak proses ibadah haji di Arafah ke Muzdalifah ke Mina (Armina).
    Sesuai arahan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Muchlis memastikan seluruh layanan jemaah haji di Tanah Suci telah siap.
    “Sejauh ini kesiapan penyelenggaraan ibadah haji, khususnya di Arab Saudi, sudah siap. Sesuai arahan Menteri Agama,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal Lengkap Haji 2025, Gelombang I dan II Kapan Mulai Berangkat?

    Jadwal Lengkap Haji 2025, Gelombang I dan II Kapan Mulai Berangkat?

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) secara resmi mengumumkan jadwal lengkap pelaksanaan ibadah haji tahun 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.

    Pengumuman ini menjadi angin segar bagi ratusan ribu calon jemaah yang telah mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

    Berdasarkan informasi resmi dari Kemenag, embarkasi jemaah haji Indonesia akan dimulai pada awal Mei 2025, menandai dimulainya perjalanan spiritual yang akan membawa mereka ke kota suci Makkah dan Madinah.

    Jadwal keberangkatan dan pemulangan jemaah haji tahun ini dibagi menjadi dua gelombang, dengan rincian waktu yang telah ditetapkan untuk memastikan kelancaran proses ibadah.

    Gelombang I: Madinah Al-Munawwarah Sebagai Tujuan Awal

    Gelombang pertama keberangkatan jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan dimulai pada 2 Mei 2025 (4 Zulkaidah 1446 H).

    Pada tanggal ini, para calon jemaah akan mulai diterbangkan dari berbagai embarkasi di Tanah Air menuju Kota Madinah Al-Munawwarah.

    Madinah menjadi tujuan awal bagi jemaah gelombang pertama untuk melaksanakan ibadah Arbain, yaitu salat berjamaah sebanyak 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi, serta berziarah ke makam Rasulullah SAW dan tempat-tempat bersejarah lainnya.

    Proses pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama dari Tanah Air ke Madinah akan berlangsung hingga 16 Mei 2025 (18 Zulkaidah 1446 H).

    Setelah menyelesaikan ibadah di Madinah, jemaah gelombang pertama akan mulai diberangkatkan menuju Makkah Al-Mukarramah pada 11 Mei 2025 (13 Zulkaidah 1446 H).

    Perpindahan jemaah dari Madinah ke Makkah ini akan terus berlangsung hingga 25 Mei 2025 (27 Zulkaidah 1446 H), menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

    Sementara itu, pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua akan dimulai pada 17 Mei 2025 (19 Zulkaidah 1446 H).

    Berbeda dengan gelombang pertama, jemaah pada gelombang kedua akan langsung diterbangkan menuju Bandara Internasional King Abdulaziz (KAAIA) di Jeddah, yang merupakan pintu gerbang utama menuju Kota Makkah.

    Pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua dari Tanah Air ke Jeddah akan berlangsung hingga 31 Mei 2025 (4 Zulhijjah 1446 H).

    Tanggal 31 Mei 2025 juga menjadi batas akhir (closing date) bagi kedatangan seluruh jemaah haji di Jeddah, yaitu pukul 24.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

    Jemaah haji asal Kabupaten Bandung mengikuti pembukaan bimbingan manasik haji massal II tingkat Kabupaten Bandung 2025 di Masjid Al Fathu Soreang, Sabtu (19/4/2025).

    Setelah tiba di Makkah, jemaah gelombang kedua akan langsung mempersiapkan diri untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.

    Puncak Ibadah Haji: Arafah, Muzdalifah, dan Mina

    Setelah seluruh jemaah haji dari berbagai belahan dunia berkumpul di Makkah, puncak ibadah haji akan dimulai dengan pemberangkatan jemaah dari Makkah menuju Arafah pada 4 Juni 2025 (8 Zulhijjah 1446 H).

    Di Padang Arafah, seluruh jemaah akan melaksanakan wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa, yang merupakan rukun inti dari ibadah haji.

    Wukuf di Arafah akan dilaksanakan pada 5 Juni 2025 (9 Zulhijjah 1446 H), yang juga bertepatan dengan Hari Arafah.

    Setelah matahari terbenam, jemaah akan bergerak menuju Muzdalifah untuk melaksanakan mabit (bermalam) dan mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah di Mina.

    Pada 6 Juni 2025 (10 Zulhijjah 1446 H), yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, jemaah akan bergerak menuju Mina untuk melaksanakan lempar jumrah Aqabah, menyembelih hewan kurban (bagi yang wajib), dan bertahalul (mencukur rambut sebagai tanda berakhirnya ihram awal).

    Rangkaian ibadah di Mina akan dilanjutkan dengan Hari Tasyrik, yaitu tanggal 7, 8, dan 9 Juni 2025 (11, 12, dan 13 Zulhijjah 1446 H). Pada hari-hari tersebut, jemaah akan melaksanakan lempar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah.

    Jemaah yang mengambil Nafar Awal (meninggalkan Mina lebih awal) akan kembali ke Makkah pada tanggal 8 Juni setelah melempar jumrah pada tanggal 11 dan 12 Zulhijjah.

    Sementara itu, jemaah yang mengambil Nafar Tsani (meninggalkan Mina lebih lambat) akan tetap di Mina hingga tanggal 9 Juni untuk melempar seluruh jumrah pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah.

    Masa Pemulangan Jemaah Haji ke Tanah Air

    Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji di Makkah dan sekitarnya, jemaah haji Indonesia akan mulai dipulangkan ke Tanah Air.

    Pemulangan jemaah haji gelombang pertama dari Makkah melalui Bandara Jeddah akan dimulai pada 11 Juni 2025 (15 Zulhijjah 1446 H). Kedatangan jemaah haji gelombang pertama di Tanah Air juga akan dimulai pada tanggal yang sama.

    Akhir pemulangan jemaah haji gelombang pertama dari Makkah melalui Jeddah dijadwalkan pada 25 Juni 2025 (29 Zulhijjah 1446 H).

    Sementara itu, jemaah haji gelombang kedua akan mulai diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah pada 18 Juni 2025 (22 Zulhijjah 1446 H).

    Di Madinah, jemaah gelombang kedua akan melaksanakan ibadah Arbain sebelum akhirnya dipulangkan ke Tanah Air melalui Bandara Madinah.

    Calon jemaah haji asal tiga kabupaten Sumedang, Subang dan Majalengka tengah mengikuti pelatihan dan pengarahan dari Menteri Agama RI melaluo daring di Bandara Kertajati, Sabtu (19/4/2025).

    Awal pemulangan jemaah haji gelombang kedua dari Madinah ke Tanah Air dijadwalkan pada 26 Juni 2025 (1 Muharram 1447 H), yang juga bertepatan dengan Tahun Baru 1447 Hijriah.

    Akhir pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua dari Makkah ke Madinah adalah pada 2 Juli 2025 (7 Muharram 1447 H), dan akhir pemulangan jemaah haji gelombang kedua dari Madinah ke Tanah Air adalah pada 10 Juli 2025 (15 Muharram 1447 H).

    Kedatangan terakhir jemaah haji gelombang kedua di Tanah Air dijadwalkan pada 11 Juli 2025 (16 Muharram 1447 H).

    Persiapan dan Imbauan bagi Calon Jemaah Haji

    Dengan diumumkannya jadwal lengkap ibadah haji 2025, Kemenag mengimbau kepada seluruh calon jemaah haji untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

    Persiapan tidak hanya meliputi aspek fisik dan finansial, tetapi juga pemahaman tentang manasik haji serta menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci.

    Calon jemaah juga diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari Kemenag dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) terkait perkembangan informasi haji dan mengikuti bimbingan manasik yang diselenggarakan.

    Kesiapan yang matang akan membantu jemaah dalam melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.

    Antisipasi dan Peningkatan Layanan Haji 2025

    Belajar dari pelaksanaan ibadah haji tahun-tahun sebelumnya, Kemenag terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji Indonesia.

    Koordinasi dengan berbagai pihak terkait di Arab Saudi terus dilakukan untuk memastikan kelancaran proses keberangkatan, akomodasi, transportasi, hingga pelayanan kesehatan bagi jemaah.

    Pemanfaatan teknologi juga menjadi salah satu fokus dalam peningkatan layanan haji, mulai dari sistem pendaftaran, informasi keberangkatan, hingga pendampingan ibadah melalui aplikasi.

    Diharapkan, dengan persiapan yang matang dan peningkatan layanan yang berkelanjutan, pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 dapat berjalan lebih baik dan memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi seluruh jemaah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Berangkat Haji Secara Ilegal, 71 Penumpang Diamankan di Bandara Soetta – Page 3

    Berangkat Haji Secara Ilegal, 71 Penumpang Diamankan di Bandara Soetta – Page 3

    Lalu diketahui, para calon jemaah haji ilegal tersebut menggunakan berbagai visa untuk bisa masuk ke Arab Saudi. Seperti visa kunjungan, visa kerja, hingga visa amil. Padahal, saat ini hal tersebut dilarang lantaran hanya yang memiliki visa haji yang diperbolehkan masuk.

    Apalagi, lanjut Ronald, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan dari Konsulat Jenderal (Konjen) di Arab Saudi yang berisi imbauan agar tidak ada yang masuk ke negara tersebut dengan dokumen selain visa haji mulai 23 April 2025.

    “Sudah ada informasi tidak akan ada masyarakat Indonesia yang masuk ke Jeddah melalui Bandara King Abdul Aziz selain pemegang visa haji, artinya visa kunjungan, wisata, tidak diperbolehkan,” jelasnya.

     

  • Menteri P2MI: Arab Saudi Tawarkan Gaji TKI Minimal Rp6,7 Juta per Bulan

    Menteri P2MI: Arab Saudi Tawarkan Gaji TKI Minimal Rp6,7 Juta per Bulan

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengungkap bahwa Arab Saudi menawarkan upah bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di sektor domestik minimal 1.500 riyal atau setara Rp6,69 juta per bulan. 

    Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menyebut, penawaran itu disampaikan pemerintah Arab Saudi ketika keduanya tengah membahas nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) penempatan PMI di Arab Saudi.

    “Dalam proses pembahasan MoU dengan kami, mereka sepakat untuk minimal gajinya 1.500 riyal, artinya sekitar Rp6,7-Rp7 juta [per bulan ],” kata Karding dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (28/4/2025).

    Dia mengatakan, penawaran itu ditujukan bagi PMI yang akan bekerja di sektor domestik.

    “Paling rendah ya, khusus domestik,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senin (28/4/2025).

    Melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) No.1/2015 tentang Jabatan yang Dapat Diduduki oleh Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri untuk Pekerjaan Domestik, pemerintah mengatur tujuh jenis pekerjaan yang dapat dilakukan PMI di sektor domestik.

    Tujuh jenis pekerjaan dimaksud yaitu pengurus rumah tangga (housekeeper), penjaga bayi (baby sitter), tukang masak (family cook), pengurus lansia (caretaker), sopir keluarga (family driver), tukang kebun (gardener), dan penjaga anak (child care worker). 

    Selain menawarkan upah minimum, Karding juga mengungkap bahwa Arab Saudi juga menyediakan asuransi kesehatan dan jiwa bagi pekerja migran, memastikan akses terhadap layanan kesehatan dan pelindungan finansial dalam situasi darurat.

    Pemerintah Arab Saudi melalui regulasi terbarunya juga mengatur jam kerja yang wajar serta waktu istirahat yang layak, termasuk hak atas hari libur mingguan.

    “Jadi jam kerja diatur 8-10 jam dan ada waktu istirahat,” ungkapnya.

    Dalam catatan Bisnis, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pencabutan moratorium kerja sama penempatan PMI dengan Arab Saudi. Hal itu disampaikan oleh Karding usai bertemu dengan Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    “Untuk itu kita akan membuka ini dan kami di Kementerian [P2MI, red] sudah melakukan pembicaraan dan perundingan dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Sosial dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi untuk mendiskusikannya kembali untuk pembukaan tersebut,” terangnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (14/3/2025). 

    Karding mengungkap, alasan di balik moratorium baru ingin dicabut setelah hampir 10 tahun karena ada hal yang merisaukan pihak Indonesia. 

    Misalnya, ada sedikitnya 25.000 orang setiap tahunnya yang berangkat ke Arab Saudi secara ilegal.  Oleh sebab itu, kini di bawah pemerintahan baru, Karding menyebut Indonesia dalam waktu dekat akan menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di Jeddah. 

    “Beliau [Prabowo] alhamdulillah sangat setuju,” terangnya.

  • Garuda Indonesia (GIAA) dan Lion Air Siapkan 19 Pesawat untuk Penerbangan Haji 2025

    Garuda Indonesia (GIAA) dan Lion Air Siapkan 19 Pesawat untuk Penerbangan Haji 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dan Lion Air Group menyiapkan setidaknya 19 pesawat khusus termasuk pesawat cadangan untuk mendukung kelancaran operasional penerbangan ibadah haji 2025.

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan bahwa Garuda Indonesia diproyeksikan mengangkut 90.933 penumpang pada musim haji 2025 yang terdiri dari 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji.

    Penerbangan haji Garuda Indonesia akan terbagi dalam 246 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan dari tujuh embarkasi utama, yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. 

    “Secara bertahap fase keberangkatan akan berlangsung mulai tanggal 2–16 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Madinah, dan 17–31 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Jeddah,” ujar Wamildan dikutip Minggu (27/4/2025). 

    Sementara itu, pemulangan jemaah akan berlangsung pada 11 Juni hingga 25 Juni 2025, dengan keberangkatan dari Jeddah/Madinah menuju kota embarkasi.

    Wamildan mengatakan Garuda Indonesia akan mengoperasikan 13 armada wide-body selama musim haji, yang terdiri dari Boeing B777-300ER, Airbus A330-900 neo, dan Airbus A330-300. Garuda juga menyiapkan lima pesawat sewa untuk memastikan kelancaran operasional, serta satu pesawat cadangan jenis Airbus A330-300. 

    Sementara itu, Lion Air juga telah menyiapkan armadanya untuk mendukung kelancaran penerbangan haji 1446 Hijriah/2025 Masehi. Manajemen Lion Air menyatakan bahwa maskapai ini akan mengoperasikan lima pesawat Airbus A330, meskipun secara operasional dua pesawat cukup untuk mendukung penerbangan haji. 

    Armada ini akan melayani dua embarkasi besar, yaitu Embarkasi Banjarmasin melalui Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan Embarkasi Padang melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat. 

    “Kami akan mengoperasikan empat pesawat utama Airbus A330-300CEO dan Airbus A330-900NEO, masing-masing berkapasitas 436 kursi kelas ekonomi,” ungkap manajemen Lion Air. 

    Satu pesawat tambahan akan disiagakan di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, sebagai cadangan operasional.

    Lion Air diperkirakan akan memberangkatkan 11.762 jemaah haji, yang terdiri dari 6.293 jemaah dari Embarkasi Padang dan 5.469 jemaah dari Embarkasi Banjarmasin. Total jumlah tersebut sudah termasuk petugas kloter yang akan mendampingi jemaah selama proses keberangkatan hingga pemulangan. 

    Kedua maskapai tersebut bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan haji, termasuk mengikuti sistem gelombang yang ditetapkan. Gelombang I akan membawa jemaah ke Madinah dan dipulangkan melalui Jeddah, sementara Gelombang II membawa jemaah ke Jeddah dan dipulangkan melalui Madinah.

  • Kemenag Kembali Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji 2025
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 April 2025

    Kemenag Kembali Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji 2025 Nasional 25 April 2025

    Kemenag Kembali Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji 2025
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Bina
    Haji
    Kementerian Agama (
    Kemenag
    ), Musta’in Ahmad mengatakan, hasil seleksi calon Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1446 H/2025 M tingkat pusat kembali diumumkan pada Jumat (25/4/2025) hari ini.
    Menurut Ahmad, pengumuman itu dilakukan melalui WA Blast ke nomor telepon seluler masing-masing peserta.
    “Hari ini kami kembali mengumumkan hasil seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi 1446 H/2025 M,” kata Ahmad, Jumat, dikutip dari
    Antaranews
    .
    Dia mengatakan, ini merupakan kali kedua pengumuman hasil seleksi PPIH Arab Saudi.
    Sebelumnya, Kemenag telah mengumumkan hasil seleksi kali pertama pada 12 April 2025 untuk mengikuti bimbingan teknis (Bintek) selama 14 hingga 20 April 2025 di Asrama Haji Pondok Gede.
    “Pengumuman kali kedua pada hari ini, seiring adanya penambahan dari Arab Saudi untuk pemulihan kuota normal petugas,” ujar Ahmad.
    Kemudian, Ahmad mengatakan, peserta yang lolos harus mengikuti orientasi dan pembekalan di Asrama Haji Cipondoh pada 4-6 Mei 2025 dan akan berangkat ke Arab Saudi pada 7 Mei 2025.
    Untuk itu, Ahmad meminta agar peserta yang sudah mendapat WA Blast dan dinyatakan lolos untuk segera menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan, sebab waktu yang tersedia tidak banyak.
    Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, para calon petugas yang diumumkan lulus tersebut akan terdistribusi pada sejumlah layanan, seperti layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, layanan jemaah
    haji
    lansia dan disabilitas, layanan pelindungan jemaah, layanan Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP2JH), dan layanan Media Center Haji (MCH).
    “Mereka akan ditempatkan di Daerah Kerja Bandara (Madinah dan Jeddah), Daker Madinah, dan Daker Mekkah,” katanya.
    Tak hanya merka yang lulus, Kemenag juga akan mengumumkan para peserta yang tidak lolos seleksi.
    “Kepada peserta yang belum lolos pada seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi tahun ini untuk tetap berbesar hati karena kesempatan melayani jamaah haji Indonesia di Arab Saudi masih terbuka di tahun mendatang,” ujar Ahmad.
    Sebelumnya, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah mengumumkan terdapat 130 peserta yang lolos seleksi sebagai calon PPIH Arab Saudi 1446 Hijriah di tingkat pusat.
    Kemudian, semua yang lolos seleksi tersebut harus mengikuti Bimtek sebelum dinyatakan benar-benar lolos menjadi
    petugas haji
    .
    Pada musim Haji 2025, Indonesia diketahui awalnya hanya menerima alokasi kuota petugas haji hanya satu persen dari total kuota jemaah haji sebesar 221.000.
    Namun, kuotanya bertambah lagi sebanyak 2.210 orang. Sehingga, total petugas haji yang akan bertugas menjadi 4.420 orang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal Haji 2025 Ditetapkan, Kloter Pertama Berangkat 2 Mei

    Jadwal Haji 2025 Ditetapkan, Kloter Pertama Berangkat 2 Mei

    JAKARTA – Kementerian Agama Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), telah secara resmi menetapkan rencana perjalanan haji (RPH) atau jadwal untuk tahun 2025.

    Dalam pengumuman tersebut, kloter pertama calon jemaah haji dijadwalkan memasuki asrama haji pada tanggal 1 Mei 2025 dan akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada tanggal 2 Mei 2025.

    Direktur Jenderal PHU Hilman Latief, mengimbau para calon jemaah haji untuk mempersiapkan diri secara optimal, baik dari sisi pengetahuan maupun kesiapan fisik. Ia menegaskan bahwa persiapan yang matang akan sangat menunjang kelancaran serta kekhusyukan dalam menjalankan ibadah haji.

    “Kemandirian jemaah sangat penting untuk menjaga daya tahan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci,” tutur Hilman, dikutip NU Online Jumat 25 April.

    Untuk musim haji tahun ini, Indonesia memperoleh kuota sebanyak 221.000 jemaah. Rinciannya adalah 201.063 jemaah haji reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 pembimbing dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jemaah haji khusus.

    Masa operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah akan berlangsung selama 30 hari, sementara rata-rata masa tinggal jemaah Indonesia di Arab Saudi adalah 41 hari.

    Rangkaian Jadwal Perjalanan Haji 2025

    1 Mei 2025 (3 Zulkaidah 1446 H): Calon jemaah mulai memasuki asrama haji.

    2 Mei 2025 (4 Zulkaidah 1446 H): Gelombang pertama jemaah diberangkatkan dari Indonesia menuju Madinah.

    11 Mei 2025 (13 Zulkaidah 1446 H): Mulai pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah.

    16 Mei 2025 (18 Zulkaidah 1446 H): Akhir pemberangkatan gelombang pertama dari Indonesia ke Madinah.

    17 Mei 2025 (19 Zulkaidah 1446 H): Awal pemberangkatan gelombang kedua dari Indonesia menuju Jeddah.

    25 Mei 2025 (27 Zulkaidah 1446 H): Akhir pergerakan jemaah gelombang pertama dari Madinah ke Makkah.

    31 Mei 2025 (4 Zulhijah 1446 H): Akhir pemberangkatan gelombang kedua dari Indonesia ke Jeddah dan penutupan Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah (pukul 24.00 WAS).

    4 Juni 2025 (8 Zulhijah 1446 H): jemaah mulai diberangkatkan dari Makkah menuju Arafah.

    5 Juni 2025 (9 Zulhijah 1446 H): Pelaksanaan wukuf di Arafah.

    6 Juni 2025 (10 Zulhijah 1446 H): Hari Raya Idul Adha 1446 H.

    7-9 Juni 2025 (11-13 Zulhijah 1446 H): Pelaksanaan Hari Tasyrik I hingga III.

    11 Juni 2025 (15 Zulhijah 1446 H): Awal pemulangan jemaah gelombang pertama dari Makkah melalui Jeddah ke Tanah Air serta kedatangan pertama jemaah di Indonesia.

    18 Juni 2025 (22 Zulhijah 1446 H): Awal pergerakan gelombang kedua dari Makkah ke Madinah.

    25 Juni 2025 (29 Zulhijah 1446 H): Akhir pemulangan jemaah gelombang pertama dari Jeddah.

    26 Juni 2025 (1 Muharam 1447 H): Tahun Baru Hijriah dan awal pemulangan gelombang kedua dari Madinah ke Indonesia.

    2 Juli 2025 (7 Muharam 1447 H): Akhir pergerakan jemaah gelombang kedua dari Makkah ke Madinah.

    10 Juli 2025 (15 Muharam 1447 H): Akhir pemulangan jemaah haji gelombang kedua dari Madinah.

    11 Juli 2025 (16 Muharam 1447 H): Akhir kedatangan jemaah haji gelombang kedua di Indonesia.

    Dengan jadwal yang telah dirancang secara terstruktur ini, diharapkan seluruh calon jemaah 2025 dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalani ibadah haji yang lancar, aman, dan penuh makna.

  • Garuda Indonesia Angkut 90.933 Penumpang Haji 2025 dengan 13 Pesawat

    Garuda Indonesia Angkut 90.933 Penumpang Haji 2025 dengan 13 Pesawat

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) diproyeksikan akan membawa 90.933 penumpang dalam penerbangan Haji 2025. 

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan GIAA akan membawa 90.933 penumpang yang terdiri dari 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji.

    Rencananya, calon jemaah haji akan terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter) dan diberangkatkan dari 7 (tujuh) embarkasi, yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

    “Secara bertahap fase keberangkatan akan berlangsung mulai tanggal 2-16 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Madinah, dan 17 – 31 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Jeddah,” kata Wamildan dalam keterangan resmi, Kamis (24/4/2025). 

    Lebih lanjut, Wamildan menjelaskan fase pemulangan jemaah akan dimulai tanggal 11-25 Juni 2025 dengan keberangkatan dari Jeddah/Madinah menuju kota Embarkasi, dan 26 Juni-10 Juli 2025 dari Madinah menuju kota Embarkasi. 

    Garuda Indonesia juga akan mengoperasikan sebanyak 13 armada wide-body selama musim haji berlangsung yang terdiri dari Boeing B777-300ER, Airbus A330-900 neo, dan Airbus A330-300. 

    Adapun dari total pesawat yang dioperasikan tersebut, 5 di antaranya merupakan pesawat sewa. Kemudian untuk mengantisipasi potensi irregularity pada operasional penerbangan, Garuda Indonesia juga menyediakan 1 pesawat cadangan jenis Airbus A330-300.

    Wamildan mengaku pihaknya mengoptimalkan kesiapan layanan operasi penerbangan haji yang akan dimulai pada 2 Mei mendatang. Kesiapan tersebut termasuk layanan, operasional hingga tata kelola safety.

    Dia mengatakan GIAA menerapkan sejumlah prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis di seluruh armada yang akan melayani penerbangan haji melalui program Aircraft Health Program yang telah berlangsung sejak awal April lalu, termasuk pemenuhan General Authority of Civil Aviation (GACA) Certification sebagai syarat utama untuk mendaftarkan pesawat penerbangan haji ke Otoritas Kerajaan Arab Saudi. 

    Sementara itu, anak usaha GMF AeroAsia turut berpartisipasi aktif dalam memastikan kesiapan aspek teknis lainnya, diantaranya melalui optimalisasi Material/Spare Readiness, yakni penempatan tools dan spare part di stasiun embarkasi sebagai mitigasi kebutuhan penggantian part pesawat dan Manpower Readiness dengan penempatan 142 Engineer yang tersebar di tujuh embarkasi hingga Jeddah, Madinah, dan Hyderabad.

    Dengan lebih dari 25 ribu calon jemaah haji dengan usia di atas 65 tahun atau sebesar 28,4% dari total jemaah yang akan dilayani di tahun ini, Garuda Indonesia juga memfokuskan pada upaya pemenuhan kebutuhan penunjang pelayanan lanjut usia, baik selama di darat menuju dan turun dari pesawat, serta pada saat perjalanan udara berlangsung.

    Lebih lanjut, layanan penunjang tersebut juga mencakup kebutuhan bagi jemaah penyandang disabilitas.

    Sejumlah perlengkapan layanan penunjang di penerbangan yang akan disediakan di antaranya 30 wheelchair di setiap embarkasi, 2 ambulift di embarkasi Jakarta dan Solo, bus jemaah yang dilengkapi dengan toilet, priority boarding & disembark, special baggage handling, buggy car di Bandara Internasional King Abdulaziz, serta untuk memaksimalkan kenyamanan lebih tersedia juga selimut, first aid kit, emergency equipment hingga asistensi para awak kabin untuk membantu mobilisasi jemaah selama di penerbangan.

    Adapun, pada sajian menu makanan di penerbangan, Garuda Indonesia turut menyiapkan hot meals sebanyak dua kali dan snack sebanyak satu kali sesuai dengan standar penyajian inflight meals bagi penumpang jamaah haji.

  • Garuda Indonesia pastikan kesiapan armada dan layanan haji 2025

    Garuda Indonesia pastikan kesiapan armada dan layanan haji 2025

    Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bahwa pengoperasian penerbangan haji di tahun ini menandai momentum Garuda Indonesia yang telah dipercaya selama tujuh dekade mengantarkan para jemaah haji Indonesia menuju Tanah Suci

    Tangerang (ANTARA) – Maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia memastikan kesiapan armada dan layanan penerbangan haji yang akan dimulai pada Jumat, 2 Mei 2025.

    Dalam rangka memastikan fase keberangkatan hingga fase kepulangan haji, dapat dipastikan berlangsung dengan lancar dan aman, upaya kesiapan dilakukan di sejumlah aspek mulai dari layanan, operasional, hingga penguatan tata kelola safety.

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani di Tangerang, Kamis, menyampaikan, sebanyak 28,4 persen dari total jumlah jemaah haji yang diangkut oleh Garuda Indonesia masuk ke dalam kategori lansia atau dengan usia di atas 65 tahun. Oleh karena itu, kesiapan operasional penerbangan haji turut difokuskan pada pemenuhan layanan penunjang bagi lansia.

    “Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bahwa pengoperasian penerbangan haji di tahun ini menandai momentum Garuda Indonesia yang telah dipercaya selama tujuh dekade mengantarkan para jemaah haji Indonesia menuju Tanah Suci,” katanya.

    Ia mengatakan, untuk memastikan pesawat beroperasi dalam kondisi sehat dan layak terbang, Garuda Indonesia menerapkan sejumlah prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis di seluruh armada yang akan melayani penerbangan haji melalui program Aircraft Health Program yang telah berlangsung sejak awal April lalu, termasuk pemenuhan General Authority of Civil Aviation (GACA) Certification sebagai syarat utama untuk mendaftarkan pesawat penerbangan haji ke Otoritas Kerajaan Arab Saudi.

    GMF AeroAsia turut berpartisipasi aktif dalam memastikan kesiapan aspek teknis lainnya, di antaranya melalui optimalisasi Material/Spare Readiness yakni penempatan tools dan spare part di stasiun embarkasi sebagai mitigasi kebutuhan penggantian part pesawat; dan Manpower Readiness dengan penempatan 142 Engineer yang tersebar di 7 (tujuh) embarkasi hingga Jeddah, Madinah, dan Hyderabad.

    Dengan lebih dari 25 ribu calon jemaah haji dengan usia di atas 65 tahun (atau sebesar 28,4 persen dari total jemaah) yang akan dilayani di tahun ini, Garuda Indonesia juga memfokuskan pada upaya pemenuhan kebutuhan penunjang pelayanan lanjut usia, baik selama di darat menuju dan turun dari pesawat.

    “Program haji ramah lansia dan disabilitas ini diharapkan dapat menghadirkan layanan penerbangan yang inklusif bagi jemaah lanjut usia maupun penyandang disabilitas, sehingga diharapkan kenyamanan perjalanan dapat dirasakan oleh seluruh jemaah dan persiapan ibadah haji pun semakin maksimal,” ujarnya.

    Sejumlah perlengkapan layanan penunjang di penerbangan yang akan disediakan di antaranya 30 wheelchair di setiap embarkasi, 2 ambulift di embarkasi Jakarta dan Solo, bus jemaah yang dilengkapi dengan toilet, priority boarding & disembark, special baggage handling, buggy car di Bandara Internasional King Abdulaziz, serta untuk memaksimalkan kenyamanan lebih tersedia juga selimut, first aid kit, emergency equipment hingga asistensi para awak kabin untuk membantu mobilisasi jemaah selama di penerbangan.

    “Adapun pada sajian menu makanan di penerbangan, Garuda Indonesia turut menyiapkan hot meals sebanyak 2 (dua) kali dan snack sebanyak 1 (satu) kali sesuai dengan standar penyajian inflight meals bagi penumpang jamaah haji,” ucapnya.

    Pada musim haji tahun ini, Garuda Indonesia diproyeksikan akan membawa 90.933 penumpang yang terdiri dari 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji yang terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter) dan diberangkatkan dari 7 (tujuh) embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

    Secara bertahap fase keberangkatan akan berlangsung mulai tanggal 2 – 16 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Madinah, dan 17 – 31 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Jeddah. Selanjutnya, fase pemulangan jemaah akan dimulai tanggal 11 – 25 Juni 2025 dengan keberangkatan dari Jeddah/Madinah menuju kota Embarkasi, dan 26 Juni – 10 Juli 2025 dari Madinah menuju kota Embarkasi.

    Garuda Indonesia akan mengoperasikan 13 pesawat wide-body selama musim haji berlangsung yang terdiri dari Boeing B777-300ER, Airbus A330-900neo, dan Airbus A330-300.

    Adapun dari total pesawat yang dioperasikan tersebut, 5 di antaranya merupakan pesawat sewa. Kemudian untuk mengantisipasi potensi irregularity pada operasional penerbangan, Garuda Indonesia juga menyediakan 1 pesawat cadangan jenis Airbus A330-300.

    “Kami meyakini bahwa setiap masukan yang diberikan merupakan bentuk dukungan, harapan, serta kepercayaan masyarakat terhadap konsistensi dan dedikasi Garuda Indonesia dalam menghadirkan layanan penerbangan haji yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan jamaah,” kata dia.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rakernas BP Haji 2025 Tekankan Profesionalisme Pelayanan

    Rakernas BP Haji 2025 Tekankan Profesionalisme Pelayanan

    Bekasi, Beritasatu.com – Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf, secara resmi membuka rapat kerja nasional (rakernas) konsolidasi penyelenggaraan ibadah haji 2025. Rakernas BP Haji 2025 diselanggarakan di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025).

    Rakernas ini menjadi momen strategis dalam memperkuat komitmen BP Haji untuk menghadirkan pelayanan haji yang adaptif, efisien, dan tetap mengedepankan nilai pengabdian kepada para tamu Allah (duyufurrahman).

    Acara pembukaan turut dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Kepala BPKH, Konsul Jenderal RI di Jeddah Yusron Ambari, serta jajaran pejabat dari Ditjen PHU dan instansi terkait lainnya.

    Dalam sambutannya, Mochamad Irfan–akrab disapa Gus Irfan–menyampaikan rakernas ini merupakan bentuk ikhtiar kolektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji secara menyeluruh. 

    “Kita tidak sekadar memperbaiki sistem, tetapi juga menyatukan tekad dan semangat pengabdian untuk menjadi pelayan yang amanah bagi jutaan jemaah yang menunaikan panggilan suci ke tanah suci,” ujarnya saat pembukaan Rakernas BP Haji 2025.

    Ia menekankan pentingnya peningkatan profesionalisme di seluruh lini penyelenggaraan ibadah haji. Gus Irfan menegaskan, pemangku kepentingan di provinsi, kabupaten, maupun kota, harus menjadi garda terdepan dalam memastikan layanan yang prima. 

    “Kita perlu memastikan bahwa semua titik pelayanan benar-benar memenuhi kebutuhan jemaah dengan standar yang jelas dan mengutamakan kenyamanan serta kualitas,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Gus Irfan mengungkapkan mulai 2026, BP Haji akan memegang kendali penuh atas penyelenggaraan ibadah haji secara nasional. Tanggung jawab ini merupakan amanah langsung dari Presiden Prabowo Subianto dan menjadi langkah penting dalam membangun sistem layanan haji yang lebih efisien, aman, dan nyaman.

    Menghadapi transformasi digital dan percepatan reformasi pelayanan yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi, Gus Irfan menekankan Indonesia harus cepat beradaptasi. 

    “Kita harus tanggap, efisien, dan tetap menjaga esensi pelayanan. Tujuan kita adalah menjadi lembaga yang profesional tanpa melupakan nilai-nilai spiritual dalam melayani para tamu Allah,” tegasnya.

    Rakernas BP Haji 2025 yang mengusung tema “Mengokohkan Sinergi, Menyempurnakan Layanan Haji” ini berlangsung selama 3 hari, pada 23 hingga 25 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari BP Haji, Ditjen PHU Kementerian Agama, Kanwil Kemenag seluruh Indonesia, unit pelaksana teknis (UPT), serta mitra dari berbagai kementerian dan lembaga.