kab/kota: Jeddah

  • Suhu Ekstrem saat Wukuf, Jemaah Haji Diminta Waspadai Heat Stroke

    Suhu Ekstrem saat Wukuf, Jemaah Haji Diminta Waspadai Heat Stroke

    Bisnis.com, JEDDAH — Jemaah calon haji Indonesia berpeluang besar menjalani puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada suhu panas ekstrem yang berpotensi menimbulkan heat stroke. 

    Anggota Amirulhajj Indonesia yang juga Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, mengimbau seluruh jemaah dan petugas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko heat stroke atau sengatan panas.

    Suhu udara di wilayah Makkah dan Madinah diperkirakan dapat mencapai lebih dari 45 derajat Celcius, sebuah kondisi yang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi jamaah lanjut usia, penderita penyakit kronis, serta mereka yang melakukan aktivitas fisik tinggi saat menjalankan ibadah.

    “Heat stroke adalah kondisi medis serius yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting bagi jamaah dan petugas untuk menjaga hidrasi, menghindari paparan langsung sinar matahari dalam waktu lama, dan mengenakan pelindung seperti payung atau topi lebar,” ujar Taruna, Jumag (30/5/2025).

    Dia juga menekankan pentingnya pendekatan preventif, termasuk memastikan asupan cairan cukup setiap hari, dan menghindari aktivitas berat di bawah terik matahari, terutama antara pukul 10:00 hingga 15:00 waktu setempat.

    Adapun, gejala awal heat stroke diantaranya sakit kepala, mual, kulit kemerahan, detak jantung cepat, dan kebingungan mental.

    Tim kesehatan haji Indonesia, bersama petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), telah disiagakan di berbagai titik pelayanan untuk memberikan penanganan cepat terhadap kasus heat stroke dan gangguan kesehatan lainnya selama musim haji 1446 H / 2025.

    Selain itu, Taruna juga mengingatkan pentingnya sinergi antar petugas dan edukasi berkelanjutan kepada jamaah agar dapat menjalankan ibadah secara aman dan optimal.

    Menteri Agama Nazaruddin Umar, selaku Ketua Delegasi Amirul Hajj 2025, dalam arahannya menekankan tiga hal utama yang harus menjadi fokus dalam penyelenggaraan haji tahun ini yakni pelayanan yang profesional, perlindungan maksimal terhadap jamaah, dan penciptaan suasana ibadah yang khusyuk.

    “Haji adalah ibadah yang sangat mulia dan berat. Oleh karena itu, negara wajib hadir sepenuhnya untuk memastikan jamaah dapat menjalankannya dengan tenang, aman, dan nyaman,” ujar Prof. Nazaruddin dalam pengarahan resmi Delegasi Amirul Hajj.

    Menteri agama juga meminta seluruh jajaran petugas haji Indonesia untuk bekerja dengan penuh empati, tnggap terhadap kondisi darurat, terutama yang berkaitan dengan kesehatan jamaah, dan memastikan informasi dan bimbingan ibadah tersampaikan secara jelas dan mudah dipahami.

    Penyelenggaraan haji tahun ini dipimpin langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Nazaruddin Umar, selaku Ketua Delegasi Amirul Hajj 2025. 

    Delegasi ini terdiri dari tokoh-tokoh nasional dengan latar belakang yang beragam, mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah, ormas keagamaan, dan kalangan akademisi. 

    Kehadiran para tokoh diharapkan dapat memperkuat pelayanan dan pembinaan jamaah secara menyeluruh, serta memberikan dukungan strategis terhadap kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

  • Menag Nasaruddin Minta Jemaah Fokus Persiapan Wukuf di Arafah

    Menag Nasaruddin Minta Jemaah Fokus Persiapan Wukuf di Arafah

    Bisnis.com, JEDDAH — Setibanya di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (29/5/2025) Amirulhajj, Menteri Agama Nasaruddin Umar langsung mengingatkan jemaah haji Indonesia agar fokus mempersiapkan diri menyambut puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah.

    Dia menegaskan bahwa keberhasilan ibadah haji sangat ditentukan oleh kesiapan jemaah, baik dari sisi pengetahuan maupun kondisi fisik. 

    “Kita selalu wanti-wanti, seluruh jemaah haji kali ini fokusnya kepada pelaksanaan haji. Jangan sampai kita mengejar sunah tapi gagal mendapatkan yang wajib,” kata Nasaruddin. 

    Menag pun menekankan pentingnya pemahaman yang benar terkait syarat dan rukun haji. Menurutnya, pelayanan jemaah tidak hanya menyangkut logistik seperti konsumsi, transportasi, dan akomodasi, tetapi juga mencakup pembinaan ibadah yang mendalam.

    “Boleh jadi makanan, hotel, dan kendaraan kita siapkan dengan baik. Tapi kalau rukunnya tidak dikerjakan atau syarat hajinya tidak terpenuhi, maka ibadahnya bisa tidak sah. Ini yang harus kita jaga,” katanya. 

    Untuk itu, Kementerian Agama memperkuat layanan pembinaan ibadah melalui musytasyar dinni (konsultan ibadah), petugas kloter, serta para pembimbing dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). 

    Nasaruddin menyampaikan bahwa kehadiran Amirulhaj membawa misi penting untuk memastikan seluruh layanan jemaah haji Indonesia berjalan optimal, termasuk aspek pelayanan dan pembinaan ibadah.

    Untuk memastikan seluruh jemaah mendapatkan pelayanan ibadah yang optimal, Kemenag melibatkan sekitar 20 ulama dan pakar keagamaan yang tergabung dalam mustasyar diny. 

    “Mustasyar diny ini sudah datang sebelum Amirulhaj tiba, dan kehadiran mereka sangat efektif dalam membimbing ibadah jemaah,” ujar Nasaruddin.

    Menag juga kembali menyoroti pentingnya menjaga kesehatan menjelang wukuf di Arafah. Ia mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan diri mengejar ibadah sunah, seperti arbain di Madinah, jika kondisi fisik tidak memungkinkan.

    “Jangan sampai karena mengejar sunah, jemaah justru kelelahan dan tidak sanggup menjalani wukuf di Arafah. Kita harus utamakan yang wajib,” ujarnya.

    Dia juga meminta para petugas agar membantu jemaah membuat prioritas ibadah dengan bijak, serta memastikan mereka mendapatkan informasi dan arahan yang tepat.

    Koordinasi antar petugas dan pimpinan kloter terus diperkuat. Laporan perkembangan lapangan juga rutin disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurut Menag, Presiden menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak dalam penyelenggaraan haji tahun ini.

    Kedatangan Menag disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdulaziz, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief, Konjen RI Jeddah Yusron B. Ambary, serta jajaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. 

    Turut mendampingi Menag, Wakil Menteri Agama sekaligus Naib Amirul Haj Romo Muhammad Syafi’i. Turut menyertai pula beberapa anggota Amirulhaj seperti Muhadjir Effendy, Amirsyah Sanusi Tambunan, Dudung Abdurachman, serta Arifatul Choiri Fauzi.

  • Beda Haji Furoda dengan Haji Plus: Biaya hingga Kepastian Visa

    Beda Haji Furoda dengan Haji Plus: Biaya hingga Kepastian Visa

    Jakarta

    Dalam penyelenggaraan ibadah haji, ada dua jenis haji yang berbeda dengan haji reguler atau haji biasa, yakni haji furoda dan haji plus (haji khusus). Perbedaannya ada pada biaya hingga masa tunggunya.

    Berikut informasi selengkapnya.

    Perbedaan Haji Furoda dan Haji Plus

    Berdasarkan informasi dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI, haji furoda dan haji plus sama-sama menawarkan fasilitas haji di atas haji reguler. Meski demikian, tetap ada perbedaan antara haji furoda dan haji plus, seperti:

    1.⁠ ⁠Biaya

    Haji furoda: Rp 373 jutaanHari plus: Rp 160 jutaanHaji reguler: Rp 55 jutaan

    2.⁠ ⁠Durasi Ibadah

    Haji furoda: 16 – 24 hariHari plus: 25 hariHaji reguler: 40 hari

    3.⁠ ⁠Masa Tunggu

    Haji furoda: Tidak lewat sistem antrean (bisa pada tahun yang sama)Hari plus: 5 – 9 tahunHaji reguler: 16 – 38 tahunHaji furoda: Kuota undangan langsung dari Pemerintah Arab SaudiHari plus: Di luar kuota haji regulerHaji reguler: Kuota resmi terbatas

    5.⁠ ⁠Fasilitas

    Haji furoda:
    – ⁠Paket perjalanan lebih eksklusif dan mewah
    – Hotel sangat dekat dengan Masjidil Haram
    – ⁠Layanan tambahan lainnya sesuai dengan biaya yang dikeluarkanHaji plus:
    – Paket perjalanan lebih lengkap dan nyaman
    – ⁠Kapasitas hotel lebih fleksibel
    – ⁠Hotel dekat dengan Masjidil HaramHaji reguler:
    – ⁠Paket perjalanan standar tanpa fasilitas khusus
    – ⁠Hotel biasanya jauh dari masjidVisa Haji Furoda Tahun Ini Belum Terbit

    Belum ada kepastian tentang visa haji furoda di tahun ini. Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) bersama seluruh penyelenggara resmi terus melakukan koordinasi dengan mitra dan otoritas terkait di Arab Saudi guna memastikan kepastian keberangkatan para jemaah.

    “Haji Furoda adalah skema yang legal dan resmi di bawah kuota mujamalah langsung dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Namun, prosesnya sangat tergantung pada sistem visa yang dikelola oleh otoritas Saudi, dan kami tidak bisa memastikan kapan tepatnya akan keluar,” jelasnya.

    Terkait hal tersebut, Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) mengeluarkan arahan kepada para Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) terkait update visa haji Furoda dan Mujamalah terkait update visa haji furoda dan muamalah.

    Ini tertuang dalam Surat Edaran DPP AMPHURI nomor 443/DPP-AMPHURI/V/2025, yaitu:

    Pertama, selain visa haji yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi ke Pemerintah Indonesia yang tahun 2025 ini sebanyak 221.000 (dua ratus dua puluh satu ribu) kuota, terdapat visa haji non kuota. Kedua, visa haji non kuota diperoleh melalui beberapa jalur, yaitu:
    (a) Mujamalah/Courtesy/ Kehormatan: diperoleh dari Kedutaan Besar Saudi Arabia atau Atase-atasenya,
    (b) Furada/Perorangan; dan
    (c) Direct Hajj, pengajuan melalui website Nusuk dan Indonesia belum termasuk negara yang dilayani. Ketiga, karena non kuota, maka tidak ada jumlah pasti/tetap setiap tahunnya. Keberangkatan jemaah juga baru dapat dipastikan setelah visa terbit dan tiket pesawat issued. Keempat, DPP AMPHURI setelah mengkonfirmasi baik melalui sistem pelaporan elektronik Masar Nusuk maupun datang langsung ke kantor Kementerian Haji dan Umrah di Makkah. Selain itu, AMPHURI pun telah berkoordinasi dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama serta Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah, diperoleh jawaban lisan dan tertulis bahwa “Visa Issuance has been ended this season” (penerbitan visa telah berakhir musim ini). Kelima, terkait terbit dan belum/tidak terbitnya visa haji Furada adalah merupakan otoritas penuh Pemerintah Arab Saudi dan benar-benar di luar kewenangan PIHK. Keenam, PIHK Anggota AMPHURI yang berencana melayani jemaah haji Furada dapat menginformasikan hal ini kepada jemaahnya dan melakukan penyelesaian sesuai Perjanjian Pelayanan antara PIHK dan Jemaah Haji Furada. Ketujuh, PIHK sebaiknya menyarankan kepada jemaah untuk beralih mendaftar haji khusus.

    Lihat juga Video ‘Fasilitas Bus Khusus Jemaah dengan Obesitas’:

    (kny/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tiba di Arab Saudi, Menag Nasaruddin: Pertahankan Reputasi Jemaah Terbaik Sedunia

    Tiba di Arab Saudi, Menag Nasaruddin: Pertahankan Reputasi Jemaah Terbaik Sedunia

    Bisnis.com, JEDDAH — Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bersama rombongan Amirulhajj alias pemimpin Misi Haji Indonesia di Arab Saudi, tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Kamis (29/5/2025) malam sekira pukul 23:00 Waktu Arab Saudi (WAS). 

    Tampak mendampingi Menag diantaranya Penasehat Khusus Presiden Urusan Haji Muhadjir Effendy, Wakil Menteri Agama Muhammad Syafii, Menteri Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan Arifatul Choiri Fauzi, dan lainnya. 

    Dalam keterangan persnya di Bandara Jeddah, Nasaruddin kembali menekankan posisi Indonesia sebagai penyumbang jemaah haji terbanyak, tahun ini mencapai 203.320 orang atau sekitar seperlima dari jemaah seluruh dunia. Jumlah yang besar menjadikan jemaah Indonesia paling disorot oleh Pemerintah Arab Saudi. 

    Dia meminta seluruh jemaah Indonesia menjaga reputasi sebagai masyarakat yang tertib aturan, sehingga menjadi teladan bagi jemaah lainnya dari seluruh dunia. 

    “Kami mengimbau terus agar jemaah haji Indonesia terus mempertahankan prestasi dan reputasinya yang lalu. Kita tetap jadi jemaah haji yang terbaik,” katanya. 

    Lebih lanjut mengenai operasional penyelenggaraan ibadah haji, Nasaruddin menekankan pentingnya layanan bimbingan terus digalakkan kepada jemaah, terutama jelang puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). 

    Pengetahuan mengenai perhajian, lanjutnya, adalah hal yang pokok pada pelaksanaan rukun Islam kelima itu, selain juga layanan akomodasi, transportasi, hingga konsumsi, yang dinikmati para jemaah. 

    “Secara terus menerus, kami akan mengeliminir jemaah-jemaah yang bermasalah hanya karena tidak tahu cara pelaksanaan haji dan umrah, karena ini sangat penting. Boleh jadi kami berikan pelayanan konsumsinya, hotelnya, kendaraannya. Tapi kalau ada rukunnya, syaratnya haji tidak terselesaikan, itu kan percuma,” jelasnya. 

    Operasional penyelenggaraan ibadah haji memasuki hari ke-30, dan akan segera mencapai masa akhir kedatangan jemaah haji reguler gelombang II pada 31 Mei 2025. Pergerakan dan aktivitas jemaah saat ini terkonsentrasi di Makkah. Jemaah calon haji akan digerakkan menuju Arafah pada 4 Juni 2025, untuk kemudian melaksanakan wukuf keesokan harinya, Kamis 5 Juni 2025.

    Hingga Jumat (30/5/2025) pukul 01:15 WAS, sudah sebnyak 192.963 jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Suci, yang terbagi ke dalam 496 kelompok terbang (kloter).

    Jumlah jemaah tersebut mencakup 94,91% dari total rencana kedatangan sebesr 203.320 jemaah. Adapun, dari jumlah tersebut, 189.580 jemaah telah tiba di Makkah, dan 1.183 lainnya sedang dalam perjalanan.

  • HNW Dukung Pernyataan Prabowo-Macron Bebaskan Palestina dari Penjajahan

    HNW Dukung Pernyataan Prabowo-Macron Bebaskan Palestina dari Penjajahan

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung pernyataan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menghadirkan negara Palestina merdeka dari penjajahan, yang berdaulat penuh atas rakyat dan tanah airnya. HNW pun berharap Prabowo dapat mengajak lebih banyak negara lagi agar mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

    “Pernyataan bersama Presiden Prabowo dan Macron itu wajar didukung, karena selain sesuai dengan amanat pembukaan UUD NRI 1945 yang menjadi pegangan sikap resmi Indonesia sejak Presiden pertama RI; Bung Karno, juga bertemu dengan momentum makin banyaknya negara yang menolak genosida Israel atas Gaza dan malah mengakui Palestina sebagai negara Merdeka, seperti Spanyol, Norwegia, Irlandia, Kolombia, Venezuela, Kuba, Chile, Bolivia, dan belakangan bahkan Perancis berinisiatif bersama Inggris dan Kanada akan mengumumkan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka,” ujar HNW dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).

    HNW menambahkan, Macron akan membuat komunike bersama Arab Saudi pada bulan Juni yang akan datang untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

    “Semoga dengan konsistensi itu, 146 negara anggota PBB yang sudah mengakui Palestina sebagai negara merdeka, akan makin solid dan memudahkan mayoritas mutlak negara-negara anggota PBB mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat sebagai anggota penuh PBB, seperti negara-negara anggota PBB lainnya,” katanya.

    Meski demikian, HNW juga mengkritisi terkait pernyataan Prabowo yang akan mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

    HNW memahami pernyataan itu sebagai bentuk implementasi dari solusi yang ditawarkan untuk akhiri masalah Israel – Palestina dengan menghadirkan “two state solution’ atau solusi dua negara. Adapun hal tersebut merupakan suatu jenis solusi yang bahkan sejak diusulkan jadi prakarsa negara-negara Arab, selalu ditolak oleh Israel.

    Untuk itu, HNW mengingatkan akan lebih solutif dan sesuai dengan Konstitusi apabila Prabowo lebih fokus mengedepankan perjuangkan kemerdekaan Palestina yang diakui oleh mayoritas mutlak negara-negara dunia atau anggota PBB.

    Dengan begitu, pernyataan untuk membuka hubungan diplomatik tidak buru-buru disampaikan, sampai Palestina merdeka dan berdaulat penuh sesuai keputusan OKI dan Liga Arab.

    “Solusi dua negara ini memang bukan suatu hal yang baru. Sejak tahun 2002 sudah dimunculkan, tetapi sejak saat itu sampai sekarang Israel selalu menolak ‘two state solution’ itu. Konsensus KTT Liga Arab di Kairo pada akhir Maret, yang disetujui penuh oleh KTT Menlu OKI di Jeddah, selain menolak genosida yang dilakukan Israel atas Gaza juga menolak proposal Trump untuk relokasi warga Gaza. Mereka juga mendukung Palestina merdeka dengan ibukota Yerusalem Timur, sebagaimana keputusan KTT Luar biasa OKI di Istanbul yang dihadiri Presiden Jokowi, sekalipun hal itu ditolak oleh Israel apalagi dengan batas teritorial negara Palestina adalah kawasan sebelum pendudukan Israel tahun 1967,” jelasnya.

    HNW mengatakan kondisi belakangan ini, Israel melalui Perdana Menteri Netanyahu semakin memperluas penjajahan dan pendudukan bukan hanya di Gaza, tetapi juga di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Israel dan warganya pun semakin sering menyerbu dan beribadat di kawasan Masjid Al Aqsa.

    Tak hanya itu, lanjut HNW, mereka juga berencana ingin mengubah Masjid Al Aqsa menjadi Solomon Temple. Padahal UNESCO sejak 2016 sudah memutuskan mengakui Masjid Al Aqsa sebagai warisan budaya milik umat Islam.

    HNW menjelaskan publik tentu tidak menginginkan Prabowo terkena tipu muslihat Israel yang dikenal sebagai pihak yang tidak menghormati norma dan keputusan lembaga internasional seperti Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC).

    Bahkan, kata HNW, banyak Resolusi PBB yang tidak dipatuhi Israel. Israel juga sangat dikenal sebagai pihak yang mudah mengingkari kesepakatan termasuk kesepakatan gencatan senjata terakhir dengan HAMAS.

    “Publik tentu tidak ingin Presiden Prabowo jadi korban Israel; Misalnya hari ini Israel menyatakan dukungan kepada Palestina sebagai negara merdeka, dan kemudian Presiden Prabowo menyatakan mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik, tapi besoknya lagi Israel mengulangi laku tidak komitmennya dengan kembali menyerang dan menjajah Israel. Beberapa negara Arab sudah melakukan normalisasi dengan dalih untuk mewujudkan Palestina merdeka, tapi hasilnya alih-alih Palestina makin mendekati merdeka dengan ‘two state solution’, malah Israel makin merasa mendapat legitimasi untuk memperluas kekuasaannya dan penjajahannya atas Palestina,” jelasnya.

    HNW mengatakan pernyataan Prabowo terkait syarat ‘pengakuan terhadap Israel apabila Palestina merdeka’, bukan dalam arti Palestina hanya asal menjadi negara merdeka atau hanya menjadi negara boneka Israel. Sebab, Israel melucuti persenjataan Palestina, juga tidak memberikan kedaulatan politik maupun ekonomi.

    Selain itu, HNW menilai Palestina bukan merdeka apabila kawasan teritorinya seperti Gaza dihancurkan dan warganya direlokasi keluar Palestina. Kemudian, Yerusalem Timur dikuasai Israel dan masjid Al Aqsa dihancurkan dan digantikan dengan Solomon Temple.

    “Melainkan yang diharapkan Presiden Prabowo tentunya adalah negara Palestina yang benar-benar merdeka dan berdaulat penuh sebagaimana cita-cita perjuangan Bangsa Palestina yang disetujui oleh Liga Arab maupun OKI, layaknya negara merdeka anggota penuh PBB lainnya. Dan mestinya wacana ‘two state solution’ juga tetap memberlakukan keputusan lembaga-lembaga internasional yang sudah didukung secara resmi oleh Indonesia, seperti keputusan-keputusan OKI, advisory opinion ICJ agar Israel meninggalkan wilayah pendudukan ilegal yang menjadi resolusi Majelis Umum PBB, dan perintah ICC untuk menangkap PM Israel Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Gallant atas genosida dan kejahatan kemanusiaan serta kejahatan perang yang mereka lakukan di Gaza, Palestina,” jelasnya.

    HNW mengatakan apabila syarat utama tersebut dapat terealisasi, kemudian Palestina sudah tidak dijajah Israel, barulah ada kewajaran untuk mendiskusikan opsi mengakui Israel sebagai negara dan membuat hubungan diplomatik sesuai Pembukaan UUD NRI 1945 alinea pertama dan keempat.

    Itu hal mendasar yang tentu menjadi komitmen Presiden Prabowo melanjutkan komitmen Presiden-Presiden RI sebelumnya, dan hanya dengan begitulah hutang Indonesia berupa kemerdekaan Palestina benar-benar akan terbayar,” pungkasnya.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mau Haji Lancar Tanpa Ribet? Begini Cara Dapatkan Kartu Nusuk Digital di Tawakkalna!

    Mau Haji Lancar Tanpa Ribet? Begini Cara Dapatkan Kartu Nusuk Digital di Tawakkalna!

    Jeddah: Jemaah haji Indonesia tahun ini perlu mencatat hal penting satu ini yaitu kartu Nusuk digital, yang menjadi kunci kelancaran ibadahmu di Tanah Suci. 

    Kartu ini bukan sekadar tanda pengenal, tapi juga jadi syarat akses ke berbagai layanan penting seperti transportasi, akomodasi, hingga izin masuk Masjidil Haram.

    Kabar baiknya, selain versi fisik yang dibagikan oleh syarikah (penyedia layanan haji di Arab Saudi), kartu Nusuk juga bisa diakses dalam bentuk digital. 

    Caranya? Cukup lewat aplikasi resmi milik Pemerintah Arab Saudi, yaitu Tawakkalna (??????).
     

    Berikut ini panduan mudah dan lengkap untuk mengakses kartu Nusuk digital
    Langkah-Langkah Mendapatkan Kartu Nusuk Digital via Aplikasi Tawakkalna

    Unduh Aplikasi Tawakkalna
    Buka Google Play Store (Android) atau App Store (iOS), lalu cari aplikasi “Tawakkalna”. Pastikan aplikasinya resmi, ya! Setelah itu, unduh dan instal.
    Buka Aplikasi dan Login
    Setelah terpasang, buka aplikasi dan pilih opsi “Sign in using username”.
    Pilih Status Sebagai Pengunjung
    Karena kamu merupakan jemaah dari luar Arab Saudi, pilih menu Visitor/Pengunjung.
    Registrasi Akun
    Klik Daftar/Register, lalu isi data lengkap seperti:
    • Nomor paspor
    • Kewarganegaraan
    • Tanggal lahir
    • Nomor HP aktif (gunakan kode negara +62 untuk Indonesia)
    Lanjutkan dengan klik “Berikutnya”.
    Buat Kata Sandi Aman
    Masukkan password/kata sandi yang unik tapi mudah diingat. Kombinasi huruf dan angka sangat disarankan.
    Klik “Mendaftar” untuk menyelesaikan proses.
    Akses Kartu Nusuk Digital
    Setelah berhasil login, masuk ke tab Personal, lalu pilih Cards. Di sana, kartu Nusuk digital kamu sudah siap digunakan.

    Kenapa penting punya kartu nusuk digital?
    – Dengan kartu ini, jemaah bisa dengan mudah:
    – Masuk ke Masjidil Haram sesuai jadwal
    – Mengakses transportasi haji
    – Mengatur akomodasi dan konsumsi
    – Terhubung ke sistem layanan Arab Saudi
    – Semua layanan ini terintegrasi, praktis, dan membantu ibadahmu makin fokus.

    Jeddah: Jemaah haji Indonesia tahun ini perlu mencatat hal penting satu ini yaitu kartu Nusuk digital, yang menjadi kunci kelancaran ibadahmu di Tanah Suci. 
     
    Kartu ini bukan sekadar tanda pengenal, tapi juga jadi syarat akses ke berbagai layanan penting seperti transportasi, akomodasi, hingga izin masuk Masjidil Haram.
     
    Kabar baiknya, selain versi fisik yang dibagikan oleh syarikah (penyedia layanan haji di Arab Saudi), kartu Nusuk juga bisa diakses dalam bentuk digital. 

    Caranya? Cukup lewat aplikasi resmi milik Pemerintah Arab Saudi, yaitu Tawakkalna (??????).
     

    Berikut ini panduan mudah dan lengkap untuk mengakses kartu Nusuk digital
    Langkah-Langkah Mendapatkan Kartu Nusuk Digital via Aplikasi Tawakkalna

    Unduh Aplikasi Tawakkalna
    Buka Google Play Store (Android) atau App Store (iOS), lalu cari aplikasi “Tawakkalna”. Pastikan aplikasinya resmi, ya! Setelah itu, unduh dan instal.
    Buka Aplikasi dan Login
    Setelah terpasang, buka aplikasi dan pilih opsi “Sign in using username”.
    Pilih Status Sebagai Pengunjung
    Karena kamu merupakan jemaah dari luar Arab Saudi, pilih menu Visitor/Pengunjung.
    Registrasi Akun
    Klik Daftar/Register, lalu isi data lengkap seperti:
    • Nomor paspor
    • Kewarganegaraan
    • Tanggal lahir
    • Nomor HP aktif (gunakan kode negara +62 untuk Indonesia)
    Lanjutkan dengan klik “Berikutnya”.
    Buat Kata Sandi Aman
    Masukkan password/kata sandi yang unik tapi mudah diingat. Kombinasi huruf dan angka sangat disarankan.
    Klik “Mendaftar” untuk menyelesaikan proses.
    Akses Kartu Nusuk Digital
    Setelah berhasil login, masuk ke tab Personal, lalu pilih Cards. Di sana, kartu Nusuk digital kamu sudah siap digunakan.

    Kenapa penting punya kartu nusuk digital?
    – Dengan kartu ini, jemaah bisa dengan mudah:
    – Masuk ke Masjidil Haram sesuai jadwal
    – Mengakses transportasi haji
    – Mengatur akomodasi dan konsumsi
    – Terhubung ke sistem layanan Arab Saudi
    – Semua layanan ini terintegrasi, praktis, dan membantu ibadahmu makin fokus.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Usai Datangkan Bumbu Nusantara ke Arab Saudi, PPIH Bidik Ikan dari Indonesia Tahun Depan

    Usai Datangkan Bumbu Nusantara ke Arab Saudi, PPIH Bidik Ikan dari Indonesia Tahun Depan

    Bisnis.com, JEDDAH — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bekerja sama dengan BPKH Limited membidik pengadaan ikan siap saji untuk musim haji 1447 Hijriah/2026. Upaya itu menyusul ekspor 475 ton pasta bumbu siap pakai untuk konsumsi jemaah haji Indonesia tahun ini, melalui BPKH Limited.

    BPKH Limited diketahui merupakan anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang berbasis di Arab Saudi dan menjadi jembatan pengadaan produk-produk Indonesia di Tanah Suci. Direktur BPKH Limited Iman Nikmatullah mengatakan impor bumbu jadi dari Indonesia ke Arab Saudi akan ditingkatkan menjadi 600 ton tahun depan. Pihaknya juga tengah melakukan pendekatan kepada produsen-produsen ikan di Indonesia untuk pengadaan pada musim haji mendatang.

    “Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama, dan ke depan BP [Badan Penyelenggara] Haji. Kami akan mengincar ikan tahun depan. Hanya, ikan kalau mentahan masih kalah dengan Vietnam, tapi kami akan membuat ikan siap santap,” kata Iman saat berbincang dengan Bisnis.com di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (29/5/2025).

    Dengan nilai ekonomi yang lebih besar dibandingkan dengan bumbu, Iman membidik peningkatan penetrasi produk Indonesia di pasar haji Arab Saudi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan jemaah Nusantara. Sebelumnya nilai bisnis pengaadaan bumbu Nusantara ke Arab Saudi tahun ini melampui Rp100 miliar.

    “Kami sudah ketemu dengan produsen Indonesia yang mereka dari hulu ke hilir punya [pengolahan]. Kami akan bekerja sama dengan mereka untuk mengolah ikan, dibawa ke dapur, sudah, tinggal dihangatkan,” jelas Iman.

    Menurutnya di komoditas bahan baku mentah, Indonesia akan kalah dengan produk dari negara lain yang sudah memiliki keunggulan di pasar dunia. Menghadirkan produk olahan yang khas Nusantara ditempuh untuk memenangkan pangsa pasar produk Indonesia di Arab Saudi.

    Sementara itu di pasar umrah, BPKH Limited juga berencana untuk menyuplai kerupuk bagi dapur-dapur hotel yang melayani jemaah asal Indonesia.

    “Tidak ada negara lain yang produksi kerupuk, kalau pun ada, tidak enak. Beras kan sudah Thailand, daging [dari] Brasil, pisang [dari] Peru, pokoknya negara lain banyak. Tapi makanan olahan kita menang,” ujarnya.

  • Bertolak ke Tanah Suci, Ini Pesan Menteri Agama untuk Jemaah Haji RI

    Bertolak ke Tanah Suci, Ini Pesan Menteri Agama untuk Jemaah Haji RI

    Bisnis.com, JEDDAH — Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar bersama dengan rombongan Amirulhajj atau para pemimpin Misi Haji Indonesia di Arab Saudi, bertolak ke Jeddah, Kamis (29/5/2025). Dalam keterangan pers sebelum keberangkatan, Nasaruddin mengatakan amirul hajj akan berada di Tanah Suci selama kurang lebih 20 hari untuk menjalankan diplomasi haji di Arab Saudi selama musim haji berlangsung.

    Pada kesempatan tersebut, Nasaruddin juga menyempatkan berpesan kepada jemaah haji Indonesia tahun ini, yang merupakan kira-kira seperlima dari total jemaah haji seluruh dunia.

    “Seperlima jemaah haji dunia adalah orang Indonesia, maka Pemerintah Saudi Arabia memberi perhatian khusus pada jemaah haji Indonesia. Maka kalau jemaah haji Indonesia bisa tertib, itu bisa dicontoh pergerakan-pergerakan selanjutnya oleh rombongan jemaah haji lain,” kata Nasaruddin dalam keterangan di Jakarta, Kamis (29/5/2025).

    Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga berpesan kepada jemaah untuk menjaga kesehatan dan ketertiban beribadah di tengah suhu ekstrem Arab Saudi yang diperkirakan akan mencapai 50 derajat Celcius pada saat wukuf di Arafah. Sebagaimana telah disampaikan dalam imbauan Pemerintah Arab Saudi, jemaah hendaknya tidak keluar tenda di Arafah dan Mina antara pukul 10:00 hingga 16:00 Waktu Arab Saudi (WAS).

    “Ini persoalan serius, bagi kita orang Indonesia. Diimbau untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian diri seperti misalnya telah diumumkan oleh panitia-panitia kami, diimbau terus agar terus minum untuk menjaga cairan tubuh dan saving energy ya, karena ini kan belum hari H-nya,” jelas Nasruddin.

    Dia melanjutkan, jangan sampai para jemaah justru jor-joran mengejar ibadah sunnah sebelum puncak ibadah haji sehingga kondisi kesehatan menurun pada saat-saat paling penting dari rangkaian rukun Islam kelima itu.

    “Kami sudah mengimbau kepada jemaah haji kita untuk saving energy untuk hari H-nya haji,” ujarnya.

    Operasional penyelenggaraan ibadah haji memasuki hari ke-29, dan akan segera mencapai masa akhir kedatangan jemaah haji reguler gelombang II pada 31 Mei 2025. Pergerakan dan aktivitas jemaah saat ini terkonsentrasi di Makkah. Jemaah calon haji akan digerakkan menuju Arafah pada 4 Juni 2025, untuk kemudian melaksanakan wukuf keesokan harinya, Kamis 5 Juni 2025.

    Hingga Kamis (29/5/2025) pukul 11:00 WAS, sudah sebnyak 191.741 jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Suci, yang terbagi ke dalam 492 kelompok terbang (kloter).

    Jumlah jemaah tersebut mencakup 94,31% dari total rencana kedatangan sebesr 203.320 jemaah. Adapun, dari jumlah tersebut, 186.026 jemaah telah tiba di Makkah, dan 1.617 lainnya sedang dalam perjalanan.

  • 7
                    
                        Menag Janji Bantu Penerbitan Visa Haji Furoda Tahun Ini
                        Nasional

    7 Menag Janji Bantu Penerbitan Visa Haji Furoda Tahun Ini Nasional

    Menag Janji Bantu Penerbitan Visa Haji Furoda Tahun Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Agama (Menag) RI
    Nasaruddin Umar
    berjanji akan mengupayakan agar
    visa haji furoda
    calon jemaah haji Indonesia dapat terbit tahun ini.
    Nasaruddin mengatakan,
    Kementerian Agama
    (Kemenag) akan membantu untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi.
    “Sudah, sudah (komunikasi) terus. Siang malam kami komunikasi,” ungkap Nasaruddin saat ditemui di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).
    Terkait keputusan penerbitan visa furoda ini, kata Nasaruddin, bukan kewenangan Kementerian Agama (Kemenag), tetapi ranah dari otoritas Pemerintah Arab Saudi.
    “Iya, kami lagi menunggu Saudi. Itu kan di luar kewenangan kami, tapi kami akan bantu Insya Allah,” kata Nasaruddin.
    Sebelumnya, visa haji furoda atau perorangan tidak terbit tahun ini. Alternatifnya, jemaah disarankan untuk beralih mendaftar haji khusus.
    “PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) sebaiknya menyarankan kepada jemaah untuk beralih mendaftar haji khusus,” dikutip dari surat edaran resmi Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), yang Kompas.com konfirmasi melalui Ketua Umum AMPHURI, Firman M. Nur, pada Kamis (29/5/2025).
    Pihak AMPHURI juga sudah berkoordinasi dengan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, serta Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah.
    “Diperoleh jawaban lisan dan tertulis bahwa ‘
    visa issuance has been ended this season’
    (penerbitan visa telah berakhir musim ini),” katanya.
    Sebagai informasi, ada dua jenis visa yang digunakan untuk berangkat ibadah haji.
    Pertama, visa haji yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi ke Pemerintah Indonesia, yang pada 2025 kuotanya sebanyak 221.000.
    Kedua, ada visa haji non-kuota, yang mana bisa diperoleh melalui beberapa jalur, salah satunya yaitu jalur furoda atau perorangan.
    Mengingat visa haji furoda bersifat non-kuota, maka tidak ada jumlah pasti kuota yang diberikan setiap tahunnya.
    Selain itu, keberangkatan jemaah juga baru dapat dipastikan setelah visa dan tiket pesawat terbit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suhu saat Wukuf Diperkirakan Nyaris 50 Derajat, Jemaah Haji Diimbau Tak Keluar Tenda

    Suhu saat Wukuf Diperkirakan Nyaris 50 Derajat, Jemaah Haji Diimbau Tak Keluar Tenda

    Bisnis.com, JEDDAH — Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengeluarkan 9 imbauan kepada jemaah calon haji Indonesia untuk diperhatikan menjelang puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

    Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Muchlis Hanafi mengatakan, aturan itu disampaikan saat rapat dengan Kementerian Agama RI.

    “Dalam pertemuan tersebut disampaikan 9 imbauan penting yang wajib menjadi perhatian dan panduan seluruh jemaah dan petugas haji Indonesia khususnya menjelang pergerakan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” katanya, Rabu (28/5/2025).

    Pertama, jemaah hendaknya tidak keluar dari tenda di Arafah dan Mina antara pukul 10:00 hingga 16:00 Waktu Arab Saudi (WAS) karena suhu diperkiraakan akan mencapai 50 deraajat celcius. Ini untuk menjaga keselamatana dan kesehatan jemaah.

    Kedua, jemaah diminta untuk tertib mengiktui jadwal pergerakan resmi sesuai syarikahnya. Dilarang untuk bergerak sendiri-sendiri dan tidak sesuai dengan penempatannya.

    Ketiga, penyembelihan hewan dam atau kurban di Tanah Suci hanya dapat dilakukan melalui prograam Adahi yang dikelol Kerajaan Arab Saudi. Otoritas di Tanh Suci melarang keras penyembelihan di lur program resmi termasuk calo atau tempat-tempat tak berizin.

    Keempat, pelaksanaan melontar jumrah harus sesuai jadwal resmi yang ditetapkan syarikah atau markaz layanan.

    Kelima, seluruh jemaah wajib membawa dan menjaga kartu Nusuk. Keenam, jemaah diminta menjaga kesehatan dengan selalu memakai masker, menggunakan payung saat di luar tenda, mencuci tangan dan memakai hand sanitizer, serta mengkonsumsi makanan sehar dan cukup cairan.

    Ketujuh, jika terdapat keluhan terkait listrik, air, AC atau fasilitas lainnya, jemaah dapat menghubungi nomor pengaduaan 1966.

    Kedelapan, petugas kloter wajib hadir di tenda bersama jemaah dan nomor kontak mereka harus dapat diakses dengan mudah jika terjadi situasi darurat. Kesembilan, jemaah mewakili sekira 25% dari total jemaah haji dunua.

    “Karena itu, kita diharapkan tampil sebagai teladan dalam ketaatan terhadap aturan, disiplin, dan menjaga citra positif bangsa Indonesia di mata dunia.”

    Proses keberangkatan jemaah haji reguler akan berlangsung hingga 31 Mei 2025. Hingga Kamis (29/5/2025) pukul 11:00 WAS, sudah sebnyak 191.741 jemaah haji Indonesia tiba di Tanah Suci, yang terbagi ke dalam 492 kelompok terbang (kloter).

    Jumlah jemaah tersebut mencakup 94,31% dari total rencana kedatangan sebesr 203.320 jemaah. Adapun, dari jumlah tersebut, 186.026 jemaah telah tiba di Makkah, dan 1.617 lainnya sedang dalam perjalanan.

    Seluruh jemaah kini terkonsentrasi di Makkah dan akan mulai digerakkan ke Arafah untuk puncak ibadah haji pada 4 Juni 2025 yang bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1446 Hijriah