kab/kota: Jeddah

  • Fase Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Mulai 11 Juni 2025, Dibuka 7 Kloter

    Fase Pemulangan Jemaah Haji Indonesia Mulai 11 Juni 2025, Dibuka 7 Kloter

    Bisnis.com, JEDDAH — Pemulangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air akan dimulai pada 11 Juni 2025. Setelah menyelesaikan puncak prosesi ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), seluruh jemaah kini bersiap memasuki fase akhir ibadah dan proses kepulangan.

    Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi Akhmad Fauzin, dalam konferensi pers di Makkah, Selasa (10/6/2025) mengatakan seluruh jemaah haji Indonesia kini telah kembali ke hotel masing-masing di Makkah. 

    “Kami kini bersiap untuk proses pemulangan yang akan dimulai besok, 11 Juni [2025],” ujar Fauzin. 

    Fauzin mengimbau jemaah untuk menjaga kondisi fisik agar tetap prima menjelang pemulangan, termasuk saat melaksanakan tawaf wada sebagai penutup ibadah di Tanah Suci.

    Tercatat akan ada 7 kelompok terbang (kloter) yang dipulangkan ke Tanah Air pada 11 Juni 2025. Mereka adalah jemaah gelombang I yang sudah tiba di Madinah pada awal Mei 2025. 

    Tujuh kloter tersebut antara lain kloter 01 Embarkasi Ujung Pandang (UPG-01), kloter 01 Embarkasi Lombok (LOP-01), kloter 01 Embarkasi Pondok Gede Jakarta (JKG-01), dan kloter 02 Embarkasi Ujung Pandang (UPG-02). 

    Selain itu juga kloter 01 Embarkasi Surabaya (SUB-01), kloter 02 Embarkasi Surabaya (SUB-02), dan kloter 01 Embarkasi Jakarta (JKS-01)

    “Laksanakan tawaf wada dengan tenang dan khusyuk, serta sesuaikan dengan kondisi fisik dan cuaca yang cukup panas,” kata Fauzin.

    Dia juga menyampaikan beberapa informasi penting terkait fase akhir ibadah dan pemulangan jemaah. Pertama, dia menyebut bahwa mulai hari ini, layanan bus shalawat kembali beroperasi untuk mendukung mobilitas jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.

    “Gunakan layanan ini sesuai jadwal, dengan tertib, dan tetap jaga stamina,” imbaunya.

    Kedua, Fauzin mengungkapkan bahwa jelang pemulangan, PPIH Arab Saudi bekerja sama dengan maskapai akan melaksanakan proses penimbangan barang bawaan secara bertahap. Jemaah diminta memperhatikan batas maksimal berat barang dan ketentuan maskapai penerbangan.

    “Jangan membawa barang yang dilarang, dan pastikan barang berharga disimpan dengan aman. Koper diberi tanda pengenal yang jelas agar memudahkan proses pengambilan di Tanah Air,” jelas Fauzin.

    Ketiga, Fauzin mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan di pemondokan, terutama larangan merokok di dalam kamar atau ruang tertutup.

    “Sistem keamanan hotel di Arab Saudi sangat sensitif terhadap asap rokok. Mari saling menjaga dan menciptakan suasana aman dan nyaman bagi seluruh jemaah,” tegasnya.

  • 203 Jemaah Haji Wafat Jelang Fase Pemulangan, Turun dari Tahun Lalu

    203 Jemaah Haji Wafat Jelang Fase Pemulangan, Turun dari Tahun Lalu

    Bisnis.com, JEDDAH — Jelang fase pemulangan jemaah haji Indonesia, sebanyak 203 orang telah wafat di Tanah Suci hingga Selasa (10/6/2025) pukul 10:10 Waktu Arab Saudi (WAS). Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jumlah tersebut menurut dari akumulasi periode yang sama tahun lalu sebesar 221 jemaah. 

    Fase pemulangan jemaah rencananya akan dimulai pada Rabu (11/6/2025) melalui Bandara Madinah dan Bandara Jeddah. Sementara itu, sebagian jemaah wafat saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Sebanyak 14 jemaah wafat di Arafaf dan 13 lainnya di Mina.

    Adapun, dari total jumlah kematian, 76 di antaranya adalah perempuan dan 127 laki-laki, dengan sebaran usia 90 orang berada pada rentang 41 hingga 64 tahun, sedangkan 113 sisanya berumur di atas 64 tahun.

    Kematian terbanyak terjadi di Makkah, sebanyak 137 jemaah, berturut-turut kemudian Madinah (30 jemaah), Arafah (14 jemaah), Mina (13 jemaah), dan bandara (9 jemaah). Seluruh jemaah yang wafat tersebut, dikebumikan di Arab Saudi sesuai dengan tempat kematiannya.

    Menteri Agama Nasaruddin Umar, ditemui di Mina Sabtu (7/6/2025) mengatakan telah bertemu dengan pihak Kerajaan Arab Saudi bersama dengan delegasi dari 100 negara.

    Menurut Menag, Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Haji dan Umrah Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah menyampaikan apresiasi atas keteraturan, kesiapan, dan kualitas pelayanan jemaah Indonesia tahun ini.

    Penurunan jumlah kematian jemaah tahun ini, lanjutnya, sebagai dampak dari peningkatan jumlah rumah sakit dan tim medis keliling yang disiagakan.

    “Alhamdulillah angka kematian menurun, salah satunya karena fasilitas kesehatan yang lebih baik,” ujarnya.

    Mengenai keterlambatan kedatangan bus yang mengangkut jemaah dari Muzdalifah ke Mina pada Jumat (6/6/2025), Nasaruddin mengatakan jemaah dari semua negara mengalami hal yang sama. Hal itu semata karena kepadatan lalu-lintas jemaah di Armuzna selama puncak ibadah haji.

    “[Pihak Kerajaan Arab Saudi] Minta maaf kalau ada hal-hal yang mungkin kurang berkenan karena semata-mata disebabkan kepadatan lalu lintas antara Arafah, Muzdalifah dan Mina. Memang ada keterlambaran, tetapi bukan hanya negara kita saja, seluruh negara mengalami keterlambatan,” kata Menag.

  • Ini Jadwal Kepulangan Jemaah Haji 2025 ke Indonesia

    Ini Jadwal Kepulangan Jemaah Haji 2025 ke Indonesia

    Jakarta: Setelah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji, para jemaah bersiap untuk kembali ke tanah air. Bagi kamu yang hendak menyambut kepulangan keluarga maupun kerabat dekat yang menunaikan haji, ketahui jadwal kepulangan mereka dalam artikel ini.
     
    Jadwal kepulangan jemaah haji ke Indonesia telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Adapun kepulangan jemaah haji Indonesia terbagi menjadi 2 gelombang. Berikut rinciannya:
     
    Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang I
    Jemaah yang tergabung dalam gelombang pertama akan mulai dipulangkan ke Indonesia pada 11 Juni 2025 atau 15 Zulhijah 1446 H melalui Bandara Jeddah. Gelombang pertama ini berakhir pada 25 Juni 2025 atau 29 Zulhijah 1446 H.

     

     

    Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang II
    Sementara itu, jemaah haji Indonesia yang ada dalam gelombang kedua akan mulai dipulangkan ke tanah air pada 26 Juni 2025, tepat pada 1 Muharram 1447 H. Jemaah akan singgah di Madinah untuk melaksanakan arbain atau salat berjamaah selama 40 waktu, sebelum pulang ke Indonesia.
     
    Kepulangan Gelombang kedua dijadwalkan selesai pada 10 Juli 2025 atau 15 Muharram 1447 H. Dengan begitu, seluruh proses pemulangan jemaah haji Indonesia diperkirakan selesai pada 11 Juli 2025 atau 16 Muharram 1447 H.

     

     

    Doa Pulang Haji
    Jemaah haji dianjurkan untuk membaca doa saat pulang dari menunaikan ibadah haji. Berikut doa yang bisa dibaca sepanjang perjalanan pulang haji:
     

     
    Ayibuna, ta’ibun, ‘abidun, sajidun li rabbina hamidun.
     
    Artinya: (Kami) pulang, bertobat, menyembah, dan memuji Tuhan kami.  

     

    Jakarta: Setelah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji, para jemaah bersiap untuk kembali ke tanah air. Bagi kamu yang hendak menyambut kepulangan keluarga maupun kerabat dekat yang menunaikan haji, ketahui jadwal kepulangan mereka dalam artikel ini.
     
    Jadwal kepulangan jemaah haji ke Indonesia telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Adapun kepulangan jemaah haji Indonesia terbagi menjadi 2 gelombang. Berikut rinciannya:
     

    Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang I

    Jemaah yang tergabung dalam gelombang pertama akan mulai dipulangkan ke Indonesia pada 11 Juni 2025 atau 15 Zulhijah 1446 H melalui Bandara Jeddah. Gelombang pertama ini berakhir pada 25 Juni 2025 atau 29 Zulhijah 1446 H.
     
     

     

    Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang II

    Sementara itu, jemaah haji Indonesia yang ada dalam gelombang kedua akan mulai dipulangkan ke tanah air pada 26 Juni 2025, tepat pada 1 Muharram 1447 H. Jemaah akan singgah di Madinah untuk melaksanakan arbain atau salat berjamaah selama 40 waktu, sebelum pulang ke Indonesia.
     
    Kepulangan Gelombang kedua dijadwalkan selesai pada 10 Juli 2025 atau 15 Muharram 1447 H. Dengan begitu, seluruh proses pemulangan jemaah haji Indonesia diperkirakan selesai pada 11 Juli 2025 atau 16 Muharram 1447 H.
     
     

     

    Doa Pulang Haji
    Jemaah haji dianjurkan untuk membaca doa saat pulang dari menunaikan ibadah haji. Berikut doa yang bisa dibaca sepanjang perjalanan pulang haji:
     

     
    Ayibuna, ta’ibun, ‘abidun, sajidun li rabbina hamidun.
     
    Artinya: (Kami) pulang, bertobat, menyembah, dan memuji Tuhan kami.  

     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Kapan Jemaah Haji Indonesia Dipulangkan? Ini Jadwal Lengkapnya

    Kapan Jemaah Haji Indonesia Dipulangkan? Ini Jadwal Lengkapnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah menunaikan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci, jemaah haji Indonesia kini bersiap kembali ke Tanah Air dengan hati yang penuh syukur.

    Kepulangan mereka telah direncanakan dengan cermat oleh Kementerian Agama RI melalui rencana perjalanan haji (RPH) tahun 2025, guna memastikan proses berjalan tertib dan aman.

    Informasi ini tentu sangat dinantikan, terutama oleh keluarga dan kerabat yang merindukan kehadiran para jemaah haji di rumah. Untuk itu, berikut ini jadwal lengkap kepulangan yang penting untuk diketahui!

    Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang I

    Jemaah haji gelombang pertama akan mulai dipulangkan pada Rabu (11/6/2025), bertepatan dengan 15 Zulhijah 1446 H. Mereka diberangkatkan dari Makkah menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah sebelum terbang ke Indonesia.

    Rincian Jadwal Gelombang I:

    Rabu (11/6/2025): Awal pemulangan dari MakkahRabu (11/6/2025): Hari pertama kedatangan di Tanah AirRabu (25/6/2025): Akhir pemulangan jemaah gelombang I

    Proses ini berlangsung selama dua minggu, sehingga keluarga jemaah haji dapat mempersiapkan penyambutan dengan matang.

    Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Gelombang II

    Setelah gelombang pertama selesai, giliran jemaah haji gelombang kedua yang mulai bergerak dari Makkah ke Madinah. Perjalanan ke Madinah dilakukan antara Rabu (18/6/2025) hingga Rabu (2/7/2025).

    Kepulangan dari Madinah ke Indonesia dijadwalkan dimulai pada Kamis (26/6/2025) dan akan berakhir pada Kamis (10/7/2025). Proses pemulangan dilakukan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah.

    Rincian Jadwal Gelombang II:

    Kamis (26/6/2025): Awal pemulangan dari MadinahRabu (2/6/2025): Akhir pergerakan dari Makkah ke MadinahKamis (10/6/2025): Akhir pemulangan ke IndonesiaJumat (11/6/2025): Hari terakhir kedatangan jemaah di Tanah Air

    Dengan selesainya pemulangan gelombang kedua, seluruh rangkaian operasional haji tahun 2025 pun ditutup secara resmi.

    Durasi dan Tahapan Perjalanan Ibadah Haji 2025

    Secara total, proses kepulangan jemaah haji Indonesia berlangsung selama 30 hari, sama panjangnya dengan masa pemberangkatan. Rangkaian ibadah dimulai dari keberangkatan kloter pertama, fase di Madinah dan Makkah, puncak wukuf di Arafah pada Kamis (5/6/2025), Iduladha pada Jumat (6/6/2025), hingga hari Tasyrik pada 7-9 Juni 2025.

    Setelah itu, dimulailah fase pemulangan jemaah yang terbagi dalam dua gelombang, seperti telah diuraikan sebelumnya.

    Jemaah haji asal Indonesia akan dipulangkan secara bertahap mulai mulai Rabu (11/6/2025) hingga Jumat (11/7/2025), tergantung pada gelombangnya. Dengan mengetahui jadwal ini, keluarga jemaah haji dapat menyambut kepulangan mereka dengan lebih siap dan penuh suka cita.

  • Puncak Haji di Armuzna Usai, Jemaah Indonesia Bersiap Fase Kepulangan

    Puncak Haji di Armuzna Usai, Jemaah Indonesia Bersiap Fase Kepulangan

    Bisnis.com, MAKKAH — Usai sudah rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), sebagian jemaah Indonesia kini telah kembali digerakkan ke Makkah untuk bersiap menghadapi fase kepulangan. 

    Ismail, jemaah haji asal Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, termasuk salah satu yang akan dipulangkan pada kelomok terbang (kloter) awal. Ismail tergabung di kloter 2 embarkasi Solo (SOC-2) dan telah menyelesaikan seluruh rangkaian puncak ibadah haji di Armuzna pada Minggu (8/6/2025). 

    Selanjutnya, Ismail kembali ke Makkah untuk melaksanakan tawaf ifadah, sai, dan tahalul akhir. 

    “Tinggal kami melaksanakan tawaf ifadah dan terus kami tanggal 11 [Juni 2025] itu pulang ke Indonesia,” kata Ismail ditemui di area Jamarat di Mina, Makkah, Arab Saudi, Minggu (8/6/2025). 

    Ismail dan rombongannya termasuk di antara jemaah haji yang memilih nafar awal, yakni meninggalkan Mina lebih cepat pada 12 Dzulhijjah setelah melempar jumrah apda dua hari tasyrik yakni 11 dan 12 Dzulhijjah.

    Adapun, jemaah nafar tsani meninggalkan Mina sehari lebih lama pada 13 Dzulhijjah setelah melempar jumrah pada tiga hari tasyrik, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. 

    Di tengah dinamika pelaksanaan ibadah haji tahun ini, Ismail mengaku bersyukur dengan segala layanan yang diberikan, baik oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi maupun syarikah. 

    “Alhamdulillah untuk pelaksanaan ibadah haji sangat tertib, kami sangat sabar menghadapi situasi dan kondisi, kami harus menyikapi dan menaati peraturan dari Kerajaan Arab Saudi. Mudah-mudahan dengan ini menjadi kemabruran bagi kami,” lanjutnya. 

    Selain itu, pendampingan mulai dari keberangkatan sampai kedatangan, selama berada di Tanah Suci oleh syarikah, hingga layanan kesehatan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dirasa cukup memudahkan seluruh rangkaian ibadah yang dilalui jemaah. 

    Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan fase pemulangan jemaah haji Indonesia akan segera dimulai. Jemaah haji Indonesia, sebagaimana fase kedatangan, akan dibagi ke dalam dua gelombang, yakni mereka yang pulang melalui Bandara Madinah dan Bandara Jeddah. 

    “Kami sudah desainkan dan kami sudah sampaikan kepada syarikah, mekanisme pemulangan jemaah haji, terutama jemaah yg akan kembali melalui Madinah, karena kalau melalui Jeddah sudah jelas tujuannya ke bandara. Akan tetapi nanti sebagian jemaah akan pulang melalui Madinah dan terkait dengan pembagian hotelnya, mekanismenya, nanti akan kami sampaikan,” jelas Hilman. 

    Sementara itu, PPIH Arab Saudi pada Senin (9/6/2025) fokue menggerakkan jemaah haji nafar tsani dari Mina ke Makkah. Menyusul pada Minggu (8/6/2025) jemaah haji nafar awal telah digerakkan kembali ke Makkah. 

    Bagi jemaah yang tidak segera dipulangkan, Hilman mengimbau untuk tidak buru-buru melaksanakan tawaf ifadah. Hal itu terkait kondisi Makkah yang masih sangat padat jemaah dari seluruh dunia. Selain itu, jemaah haji juga perlu memulihkan stamina setelah rangkaian ibadah yang panjang di Armuzna. 

    “Jangan memaksakan, apalagi setelah melakukan [tawaf] ifadah kemudian sambung umrah lagi, sambung umrah lagi. Kami harapkan tetap bisa mengatur jadwal,” katanya. 

  • RI-Arab Saudi bahas penggunaan Bandara Taif untuk haji dan umrah

    RI-Arab Saudi bahas penggunaan Bandara Taif untuk haji dan umrah

    Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) bersama Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi membahas penggguaan bandara internasional tersebut agar bisa digunakan jamaah haji dan umrah asal Indonesia.

    “Bandara Taif secara teknis bisa digunakan untuk jamaah haji dan umrah asal Indonesia,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) RI Dudy Purwagandhi sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.

    Menhub menyampaikan hal itu saat pertemuan antara anggota Amirul Hajj Indonesia 2025 dengan Otoritas Bandara Taif International Airport di Makkah, Arab Saudi, Minggu (8/6).

    Pertemuan itu membahas kemungkinan penggunaan Bandara Taif bagi jamaah haji maupun umrah dari Indonesia. Langkah itu menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendistribusikan arus kedatangan dan memberikan alternatif jalur yang lebih efisien menuju Makkah.

    Diharapkan pula, kata Menhub, penggunaan Bandara Taif akan memberikan kenyamanan lebih kepada para jamaah.

    “Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah selain Jeddah dan Madinah untuk mengurangi kepadatan. Apalagi, jarak dari Bandara Taif ke Makkah tidak terlalu jauh, hanya 70 km,” ujar Menhub.

    Menhub menyatakan untuk kali pertama pada musim haji tahun ini, Bandara Taif sudah digunakan jamaah haji khusus asal Indonesia. Sebanyak 44 jamaah haji khusus Indonesia tiba di Bandara Internasional Taif pada Rabu (28/5).

    “Kedatangan di Bandara Taif ini menjadi catatan penting dalam upaya diversifikasi jalur masuk jamaah haji ke Arab Saudi,” tuturnya.

    Adapun anggota Amirul Hajj Indonesia yang turut hadir pada pertemuan tersebut yakni Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Haji Muhadjir Effendy; Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji Fadlul Imansyah; Wakil Menteri Agama RI Romo KH R Muhammad Syafi’i; Rektor IPB University Arif Satria; Konsul Jenderal Republik Indonesia Yusron B. Ambary.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jemaah Haji Lansia Diimbau Tak Paksakan Diri Lempar Jumrah – Page 3

    Jemaah Haji Lansia Diimbau Tak Paksakan Diri Lempar Jumrah – Page 3

    Aswadi mengingatkan jemaah haji untuk menjaga kesehatan agar bisa pulang ke Tanah Air dan kembali berkumpul dengan keluarga. Dia mengatakan lempar jumrah juga bisa dijamak untuk meringankan jemaah.

    “Tidak perlu dilakukan sendiri, bahkan jemaah yang ada di tempat kejauhan tidak harus setiap malam berangkat ke Jamarat untuk lempar. Bisa dijamak atau bisa digabungkan harinya itu. Tanggal 11 (Dzulhijjah) tidak lempar, tapi lemparnya itu 12 (Dzulhijjah). Satu tempat untuk dua hari, satu tempat untuk dua hari, satu tempat untuk dua hari lagi. Selesai itu ringan sebenarnya itu. Kenapa kita itu memikirkan persulit ke sana, kemari, tapi tersesat. Ujung-ujungnya itu adalah menyulitkan yang lain,” kata Aswadi.

    Jemaah haji dapat melakukan nafar awal untuk melanjutkan rukun haji tawaf ifadah, sa’i, dan melakukan tahalul akhir setelah melempar jumrah pada 12 Dzulhijjah atau 9 Juni 2025.

    Jemaah haji kloter awal akan pulang ke Indonesia via Jeddah mulai 11 Juni 2025.

  • Perjuangan Hidup Mati! Begini Cara Jemaah Indonesia Berhaji pada 1928

    Perjuangan Hidup Mati! Begini Cara Jemaah Indonesia Berhaji pada 1928

    Jakarta, Beritasatu.com – Perjalanan untuk ibadah haji ke tanah suci Makkah sudah dilakukan oleh warga muslim Indonesia sejak zaman dahulu, sebelum adanya layanan penerbangan pesawat terbang. Saat itu, perjuangan berhaji antara hidup dan mati.

    Jemaah haji dari Pulau Jawa harus menempuh pelayaran berbulan-bulan dengan kapal. Keluarga harus ikhlas melepas mereka pergi, karena terkadang tak pernah kembali atau gugur dalam perjalanan yang melelahkan.

    Sebuah video dokumentasi perjalanaan jemaah haji Indonesia tahun 1928 yang diunggah akun Instagram @moslemnewscenter, memperlihatkan bagaimana beratnya perjuangan para tamu Allah memenuhi panggilan Tuhannya pada masa kolonial Belanda.

    Untuk berangkat haji pada masa itu, jemaah harus mendaftar dahulu ke agen perjalanan atau travel yang bekerja sama dengan perusahaan pelayanan milik Belanda. Ongkos haji harus dibayar dengan mata Belanda.

    Setelah mendapatkan tiket dan tiba waktu keberangkatan, jemaah jalan kaki menuju stasiun kereta api terdekat dengan membawa sejumlah barang bawaan dan bekal perjalanan. Mereka naik kereta api menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

    Setelah semua jemaah naik ke kapal, perjalanan dimulai menuju Palembang untuk menjemput jemaah dari sana. Dari Palembang, kapal melintasi Selat Malaka berhari-hari hingga tiba di Pulau Rubiah, Kota Sabang, Aceh.

    Pulau Ribuah yang kini terkenal sebagai destinasi wisata paling digandrungi turis di Sabang dahulu merupakan pusat karantina haji Tanah Air masa Hindia Belanda. Kapal haji wajib singgah di sana.

    Setelah masuk karantina di Pulau Rubiah, jemaah akan menjalani menasik haji dan pemeriksaan kesehatan kurang lebih 1 bulan lamanya. 

    Apabila ada jemaah yang terdeteksi kena penyakit menular, seperti kolera atau malaria, maka otoritas pelayaran tidak mengizinkan mereka melanjutkan perjalanan. Pemerintah kolonial takut penyakit itu menular di kapal dan terkena mereka. 

    Dari Sabang, kapal pengangkut jemaah haji kemudian membelah Samudera Hindia dan melintasi perairan berbagai negara. Perjalanan berbulan-bulan di laut hingga sampai ke perairan Jeddah, wilayah Jazirah Arab.

    Jeddah merupakan pelabuhan utama sekaligus pintu gerbang bagi peziarah via laut menuju Makkah sejak masa khalifah Ustman Bin Affan, sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal kaya rasa dan sangat dermawan. 

    Setiba di perairan Jeddah, jemaah akan dijemput dengan perahu-perahu kecil menuju daratan. Jangan bayangkan ada mobil yang menjemput. Para jemaah harus jalan kaki ratusan kilometer dari Jeddah menuju Makkah. 

    Ka’bah di Masjidil Haram dikelilingi jemaah haji dari seluruh dunua (Antara/Andika Wahyu)

    Bagi warga yang mampu bisa menyewa unta untuk membawa diri dan barang bawaan menuju Hijaz, menempuh perjalanan berhari-hari melintasi padang pasir di bawah terik matahari.  

    Setelah tiba di Makkah, jemaah bisa langsung beribadah di Masjidil Haram. Menjelang puncak haji, Jemaah bergerak ke Mina dan bermalam di sana. 

    Pada pagi buta 9 Zulhijah, jemaah jalan kaki ke Padang Arafah untuk menjalani wukuf, puncak ibadah haji yang dikenal sebagai Hari Arafah hingga matahari.

    Malam tiba, jemaah lanjut ke Muzdalifah untuk menginap atau mabit. Keesokannya melaksanakan lempar jumrah di Mina. 

    Setelah selesai wukuf, lempar jumrah, tawaf, sa’i, dan tahalul atau mencukur rambut, tibalah saatnya pulang.

    Jemaah haji kembali jalan kaki atau naik unta ke Jeddah, kemudian naik kapal yang sama menuju Tanah Air. Mereka kembali menghabiskan waktu berminggu-minggu di laut dan kembali singgah di Pulau Rubiah, Sabang menjalani karantina atau isolasi.

    Jemaah haji kembali diperiksa kesehatan. Jika lolos skrining, maka mereka kembali diizinkan naik ke kapal untuk melanjutkan perjalanan pulang ke daerah masing-masing. 

    Perjalanan melelahkan berbulan-bulan penuh risiko terkadang harus menelan korban. Tidak sedikit jemaah haji yang tak bisa kembali ke kampungnya karena wafat di tengah jalan.

  • Gunung Arab Berubah Hijau Disebut Tanda Kiamat, Ulama RI Buka Suara

    Gunung Arab Berubah Hijau Disebut Tanda Kiamat, Ulama RI Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena gurun di wilayah Arab yang berubah menjadi hijau kerap kali dianggap sebagai tanda-tanda kiamat. Hal ini pun memancing sejumlah ulama Indonesia untuk buka suara.

    Sebelumnya, media The New Arab telah menjelaskan fenomena ini secara ilmiah. Menurutnya, hijaunya pegunungan Arab disebabkan oleh tingginya curah hujan di bulan Desember lalu. Meski demikian, sebagian masyarakat mengaitkan hal ini sebagai tanda-tanda datangnya kiamat.

    Ulama dan Guru Besar Tafsir Quran Profesor Quraish Shihab mengimbau agar masyarakat jangan cepat-cepat mencap fenomena itu sebagai hal ‘aneh’. Pasalnya, tidak seluruh daerah di Arab Saudi merupakan daerah tandus. Ada juga daerah yang sudah ditumbuhi tumbuhan hijau sejak lama. Salah satunya daerah Taif.

    “Sebenarnya Saudi itu tidak seluruhnya tandus. Daerah Taif itu hijau…. Ya memang sejak dulu sudah hijau, jangan lantas dianggap bahwa ya itu tanda kiamat,” ujar Shihab dalam program Shihab&Shihab di YouTube, dikutip Minggu (15/1/2023).

    Mantan Menteri Agama di era Presiden Soeharto itu menambahkan, Nabi Muhammad SAW memang pernah menyebutkan sejumlah tanda-tanda kiamat, dan sebagian sudah terlihat sejak lama.

    “Memang ada tanda-tanda kiamat disebutkan oleh Nabi SAW dan itu banyak sudah kita lihat. Misalnya kedurhakaan anak terhadap orang tua, misalnya perlombaan membangun gedung-gedung tinggi. Itu sudah kita lihat. Misalnya menjamurnya perzinaan, itu tanda-tanda kiamat, semua itu tanda-tanda umum,” ucapnya.

    Namun, Quraish mengatakan ada tanda-tanda besar kiamat yang saat ini belum muncul seperti matahari yang terbit dari sebelah barat.

    Sebelumnya, mengutip The New Arab, fenomena penghijauan ini buntut dari kekeringan parah pada Oktober-November. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kerajaan, Raja Salman sempat meminta semua orang untuk berdoa mendatangkan hujan.

    Sebenarnya peningkatan hujan juga diupayakan badan meteorologi setempat. Mengutip The National News, program peningkatan hujan telah dimulai November di Riyadh, Hail dan Qassim, dan akan dipindahkan pada musim panas ke Abha.

    Hal sama juga dimuat media Haramain Sharifain. Disebutkan bagaimana Makkah menerima hujan 2-3 hari setiap tahun mengalami hujan terus menerus setiap dua hari sekali selama sekitar seminggu terakhir.

    “Alhasil lanskap dan lembah Dua Kota Suci menjadi hijau di tengah pasokan air hujan yang terus menerus. Namun diperkirakan lanskap akan kembali tandus setelah musim hujan reda,” tulis media itu dikutip Selasa (10/1/2023).

    Di sisi lain, fenomena ini ditanggapi berbeda-beda oleh warga Arab Saudi. Mereka malah membagikan gambar dan video mereka sendiri tentang tanaman hijau yang mengesankan, yang telah menyebar ke daerah lain, termasuk pemerintahan kota Laith, Taif dan Jeddah.

    “Alhamdulillah dan terima kasih kepada Tuhan saja, kami meminta Yang Mahakuasa untuk mengabadikan (tanaman hijau) sebagai berkah bagi kami dan melindunginya. dari menghilang,” kata seorang pengguna Twitter.

    (tps/tps)

  • Fase Keberangkatan Rampung, Garuda Telah Berangkatkan 91.198 Calon Jemaah Haji

    Fase Keberangkatan Rampung, Garuda Telah Berangkatkan 91.198 Calon Jemaah Haji

    JAKARTA – Garuda Indonesia telah menyelesaikan Penerbangan HajI Fase I keberangkatan para calon jemaah haji Indonesia tahun 1446 Hijriah menuju Tanah Suci. Total ada sebanyak 91.198 calon jemaah haji yang diberangkatkan menuju Jeddah dan Madinah.

    Adapun fase I keberangkatan kloter calon jemaah haji berakhir pada Sabtu, 31 Mei 2025. Rombongan jemaah terakhir yang bertolak menuju Tanah Suci adalah dari kelompok terbang (kloter 95) Solo.

    Sebanyak 243 jemaah, terdiri dari 119 jemaah pria dan 124 jemaah wanita, diberangkatkan dengan penerbangan GA-6195 dari Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo pada pukul 09.11 WIB, dan tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah pada pukul 18.11 Waktu Arab Saudi (WAS).

    Pada hari yang sama, Garuda Indonesia juga memberangkatkan Kloter 93, yang mengangkut 360 jemaah, serta Kloter 94 sebanyak 359 jemaah dari embarkasi yang sama. Dengan demikian, sebanyak 962 jemaah asal Indonesia, seluruhnya dari embarkasi Solo, telah mendarat dengan selamat di Jeddah pada hari terakhir Fase I Penerbangan Haji Garuda Indonesia, Sabtu, 31 Mei 2025.

    Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan tunainya mandat untuk melayani lebih dari 90.000 calon jemaah haji tahun ini merupakan kesyukuran utama bagi maskapai.

    “Ibadah haji merupakan momentum istimewa bagi setiap jemaah, sehingga keberhasilan terpenting kami adalah menghadirkan pelayanan terbaik dalam perjalanan mereka menuju Tanah Suci,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 2 Juni.

    Wamildan mengatakan berkat kerja sama seluruh Tim Haji Garuda Indonesia serta kekuatan soliditas yang dihadirkan dari seluruh stakeholders, Garuda Indonesia mewujudkan operasional Penerbangan Haji 1446 H yang aman dan nyaman.

    Tidak hanya mengoptimalkan layanan penerbangan bagi seluruh jemaah, sambung Wamildan, sinergitas yang baik antara seluruh unsur juga telah mendukung terlaksananya operasional penerbangan yang disiplin, di mana Garuda Indonesia berhasil mencatatkan capaian tingkat ketepatan waktu atau on-time performance (OTP) sebesar 96,4 persen.

    Wamildan bilang catatan ketepatan waktu tersebut turut menandai capaian OTP tertinggi operasional penerbangan haji selama kurun waktu tiga tahun terakhir.

    “Mengambil pelajaran dari tahun-tahun sebelumnya dan didukung langsung oleh tim yang berpengalaman, tahun ini Garuda Indonesia melakukan langkah-langkah perbaikan yang signifikan. Hal tersebut menjadikan seluruh tim Garuda Indonesia dan stakeholders terkait mampu mengantisipasi dan memitigasi potential irregularities secara optimal, baik di stations embarkasi maupun debarkasi,” jelas Wamildan.

    Jelang fase pemulangan jemaah haji yang akan dimulai pada 11 Juni sampai dengan 10 Juli 2025 mendatang, Garuda Indonesia akan terus memperkuat koordinasi bersama dengan otoritas kebandarudaraan terkait maupun para pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kesiapan layanan bagi para jemaah ketika berada di bandara, selama perjalanan, hingga tiba di kota tujuan telah sesuai dengan aspek kenyamanan dan keselamatan.

    Selain itu, sambung Wamildan, Garuda Indonesia juga terus mengawal kesiapan seluruh armada penerbangan haji, melalui pengecekan dan perawatan menyeluruh, untuk memastikan seluruh pesawat laik terbang sesuai regulasi yang berlaku sehingga proses kepulangan para jemaah haji menuju Tanah Air diharapkan dapat terus mendapatkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman.

    “Menjadi maskapai kepercayaan yang telah melayani jemaah haji Indonesia selama lebih dari tujuh dekade merupakan satu kehormatan yang akan terus kami rawat, termasuk dengan melakukan evaluasi dan pengembangan berkelanjutan agar Garuda Indonesia sebagai national flag carrier dapat terus menyuguhkan nilai-nilai terbaik layanannya kepada seluruh tamu Allah SWT,” tutup Wamildan.