kab/kota: Jeddah

  • Jemaah Haji Indonesia Semakin Tertib Barang Bawaan

    Jemaah Haji Indonesia Semakin Tertib Barang Bawaan

    Bisnis.com, JEDDAH — Memasuki hari ke-9 fase pemulangan ke Tanah Air, jemaah haji Indonesia semakin tertib terkait barang bawaan. Berbeda dengan hari-hari pertama masa pemulangan dimana petugas harus membantu jemaah untuk memperingkas barang bawaannya di paviliun bandara, ketika menunggu jadwal penerbangan. 

    Diketahui, koper besar bagasi milik jemaah sudah diberangkatkan satu hari sebelum kepulangan. Adapun, barang bawaan yang dibolehkan dijinjing ke kabin pesawat antara lain satu koper kabin, satu tas kecil, dan satu tas paspor. 

    Kepala Daerah Kerja Bandara, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Abdul Basir mengatakan manajemen kloter untuk mengingatkan jemaah terkait barang bawaan sudah lebih baik. 

    “Kami mengapresiasi kepada seluruh petugas kloter yang telah melakukan manajemen kloter dengan baik. Sehingga jemaah haji kita ketika sampai di bandara tidak ada lagi barang-barang yang banyak dibongkar seperti hari-hari sebelumnya,” kata Basir ditemui di Bandara Jeddah, Kamis (19/6/2025). 

    Selain itu, jemaah haji juga diimbau untuk memperhatikan barang-barang yang terlarang untuk dibawa. Sebelum jemaah bertolak ke bandara, koper besar akan ditimbang di lobi hotel dua hari sebelum jadwal penerbangan ke Tanah Air.

    Beberapa barang yang tidak boleh dibawa jemaah dalam koper besar antara lain air zam-zam dalam bentuk dan kemasan apa pun, barang yang mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam, atau mainan dengan baterai. Selain itu juga power bank atau mainan dengan baterai berkapasitas lebih dari 20.000 mAh.

    Uang tunai senilai Rp100 juta atau setara 25.000 riyal Arab Saudi juga dilarang untuk dibawa. Ada pula produk hewani dan makanan berbau tajam, serta tanaman hidup dan hasilnya.

    Hingga Kamis (19/6/2025) pukul 15:45 WIB, sudah sebanyak 141 kelompok terbang (kloter) tiba di Tanah Air, terdiri atas 55.071 jemaah. Jumlah itu mencakup 26,86% dari total 525 kloter. 

    Pemulangan jemaah haji gelombang pertama dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah akan berlangsung hingga 26 Juni 2025. Sesudah itu hingga 12 Juli 2025, PPIH Arab Saudi akan memulangkah jemaah dari Bandara Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah. 

    Sementara pemulangan jemaah haji gelombang pertama berlangsung, jemaah gelombang kedua telah digerakkan dari Makkah menuju Madinah. Mereka akan tinggal di Kota Nabi itu selama 8 hingga 9 hari sebelum dipulangkan ke Tanah Air. 

  • Menjawab Tantangan Layanan Haji Indonesia dan Apresiasi untuk Dedikasi Petugas

    Menjawab Tantangan Layanan Haji Indonesia dan Apresiasi untuk Dedikasi Petugas

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun 2025 telah memasuki proses pemberangkatan jemaah ke Tanah Air.

    Sebagaimana fase kedatangan, kepulangan jemaah ke Tanah Air dibagi ke dalam dua gelombang. Gelombang pertama sudah mulai kembali ke Tanah Air sejak 11 Juni 2025 melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.

    Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Selasa (17/6/2025) pukul 22:15 Waktu Arab Saudi (WAS) jemaah haji yang tiba di Tanah Air sebanyak 40.973 orang yang terbagi ke dalam 105 kloter. Jumlah itu mencakup 20% dari total rencana pemulangan sebesar 525 kloter.

    Sementara itu, jemaah haji gelombang kedua akan terlebih dahulu berada di Madinah selama 8 hingga 9 hari, sebelum bertolak ke Indonesia mulai 26 Juni 2025.

    Jemaah haji Indonesia yang tiba di Arab Saudi pada gelombang II mulai bergerak ke Madinah pada Rabu (18/6/2025). Perjalanan dari Makkah ke Madinah ditempuh kurang lebih enam jam.

    Pada tahap pertama, ada 18 kelompok terbang (kloter) yang akan diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah mulai pukul 06.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

    Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini berjalan lancar, tanpa insiden besar yang mengganggu pelaksanaan ibadah.

    Kendati demikian, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji Indonesia atas berbagai kendala yang menyertai rangkaian ibadah Haji 2025, mulai dari pemberangkatan hingga fase Arafah, Mudzalifah, dan Mina.

    Dia tidak memungkiri adanya berbagai hambatan dan kekurangan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Nasaruddin mengakui bahwa tidak ada negara yang sempurna dalam pelaksanaan haji, termasuk Indonesia.

    Menag Nasaruddin menjelaskan, ada sebagian jemaah haji yang mengalami masalah selama fase kedatangan hingga puncak haji di Armuzna. Salah satu contohnya ada pasangan suami istri atau anak-orang tua, atau lansia dan pendampingnya yang terpisah hotel saat di Makkah.

    Selain itu, ada juga jemaah yang mengalami kendala dalam penempatan tenda di Arafah. Menag juga mencatat ada keterlambatan penjemputan di Muzdalifah karena kemacetan hingga proses evakuasi baru selesai 09.40 WAS (atau terlambat 40 menit dari target selesai 09.00 WAS).

    “Kemacetan dan keterlambatan proses evakuasi di Muzdalifah ini tidak hanya dialami oleh jemaah haji Indonesia, tapi juga negara lainnya yang melintas pada jalur taraddudi yang sama,” ujar Menag.

    Namun, Menag menekankan bahwa pelayanan sejauh ini cukup tertib dan berjalan dengan baik. Dia mengapresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan pihak Pemerintah Arab Saudi yang telah memungkinkan hajatan besar penyelenggaraan ibadah haji tahun ini hampir rampung dengan beberapa catatan prestasi.

    “Memang di awal-awal ada krusial karena kami pakai sistem baru ya. Ada keterlambatan penemuan hotel, tetapi itu teratasi semuanya sih sebetulnya, tidak ada yang sampai terbengkalai, terlantar,” katanya di Bandara Jeddah, Minggu (15/6/2025).

    Salah satu indikator catatan prestasi penyelenggaraan ibadah haji tahun ini yakni turunnya jumlah jemaah haji yang wafat. Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Minggu (15/6/2026) tercatat ada 279 jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci, turun dari akumulasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 461 jiwa.

    “Alhamdulillah terjadi pengurangan jumlah kematian. Itu juga salah satu indikator yang sangat penting,” katanya.

    Sejalan dengan itu, Menag mengajak semua pihak untuk tidak mendramatisasi kekurangan-kekurangan yang terjadi selama penyelenggaraan ibadah haji, melainkan menjadikan hal itu sebagai catatan untuk perbaikan ke depan.

    Dengan tidak mengecilkan kepentingan jemaah yang terdampak kebijakan sistem baru tahun ini, Menag mengatakan keterlambatan dan kemacetan selalu terjadi setiap tahun pada musim haji di Tanah Suci karena padatnya jemaah dari seluruh dunia.

    “Jadi yang penting buat kami adalah seluruh jemaah kita itu menyelenggarakan ibadah hajinya. Tidak ada yang tidak terangkut ke Arafah. Tidak ada yang terangkut melalui Muzdalifah. Tidak ada yang tidak ke Mina,” katanya.

    Layanan Konsumsi

    Terkait dengan isu ketikdaksempurnaan dalam layanan konsumsi, Menag menampik tudingan adanya penelantaran jemaah. Menurut Nasaruddin, yang terjadi adalah keterlambatan pengiriman karena kondisi lalu-lintas yang macet akibat sejumlah ruas jalan masih ditutup.

    “Jadi itu sebetulnya tidak benar bahwa ada yang terlantar, bahkan itu hanya menunggu bus untuk pindahkan [makanan] ke hotel yang cadangan itu,” kata Nasaruddin.

    Sebelumnya, pasokan makanan jemaah selama sebelum dan sesaat setelah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dipenuhi dengan makanan siap santap yang dipasok oleh BPKH Limited, anak usaha Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Arab Saudi.

    Dengan pertimbangan banyak jalan raya di Makkah yang ditutup jelang dan setelah puncak haji sehingga menyulitkan distribusi, jemaah dibekali satu set kardus makanan siap santap berisi enam menu untuk enam kali makan.

    Perinciannya adalah makan pagi, siang, dan malam untuk 7 Dzulhijjah, makan pagi untuk 8 Dzulhijjah, dan makan siang dan makan malam untuk 13 Dzulhijjah. Adapun, pada 8 Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah pagi, makanan jemaah ditanggung oleh syarikah penyedia layanan haji di Arafah dan Mina.

    Dengan skema tersebut, asumsinya katering jemaah akan kembali normal didistribusikan pada 14 Dzulhijjah pagi atau 10 Juni 2025.

    Namun demikian, terjadi keterlambatan pengiriman konsumsi hingga muncul video viral jemaah yang tinggal di hotel 509 dari Embarkasi Jakarta-Bekasi tidak mendapat suplai makanan.

    “Memang kemarin ada keterlempatan pengiriman makanan ya, karena ada kasus tertentu ya. Kami sudah antisipasi dengan cara, yang tidak dapat makanan itu kami kasih kompensasi uang,” kata Nasaruddin.

    Kompensasi yang diberikan senilai 10 riyal Arab Saudi untuk sarapan, 15 riyal untuk makan siang dan 15 riyal untuk makan malam. Jemaah di Hotel 614 mendapat kompensasi karena tidak mendapat makan malam pada 14 Dzulhijah 1446 Hijriah yang bertepatan dengan 10 Juni 2025 atau usai puncak haji.

    Petugas menyiapkan sajian makan malam untuk jemaah haji di dapur Katering Raghaeb, Makkah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). /Dok.Media Center Haji

    Hingga 16 Juni 2025, lebih dari 42.000 jemaah haji telah menerima kompensasi atas layanan konsumsi yang tidak tersalurkan sebagaimana mestinya pada hari puncak Mina tersebut. Total nilai kompensasi yang telah dibayarkan mencapai lebih dari 862.000 SAR atau sekitar Rp3,7 miliar.

    Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaah haji Indonesia, khususnya yang tidak mendapat makan malam pada 14 Dzulhijah 1446 Hijriah.

    BPKH Limited memahami pentingnya layanan konsumsi sebagai bagian dari kenyamanan ibadah jemaah, terlebih setelah menjalani puncak ibadah haji di Armuzna.

    Sidiq menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, BPKH Limited menggandeng 15 mitra dapur lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Namun, dia mengungkapkan adanya kendala teknis yang menyebabkan distribusi makanan belum optimal.

    “Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada para jemaah atas keterlambatan layanan konsumsi pada hari pertama pasca-Armuzna. Beberapa mitra dapur mengalami gangguan operasional yang berdampak pada ketepatan distribusi,” kata Sidiq.

    Namun, BPKH Limited telah mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan makanan pengganti seperti nasi bukhari, shawarma, dan makanan siap saji (RTE), meskipun hal tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan.

    Direktur BPKH Limited lainnya Iman Nikmatullah menegaskan pihaknya bertanggung jawab atas pelaksanaan layanan dan berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan memperbaiki sistem logistik, kesiapan mitra, dan koordinasi lapangan agar layanan serupa di masa mendatang lebih tertata dan profesional.

    “Kami sangat menghargai kesabaran dan pengertian para jemaah atas kondisi ini. Kepercayaan masyarakat adalah amanah yang harus kami jaga dengan perbaikan terus-menerus,” tuturnya.

    BPKH Limited menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas haji, mitra lokal, dan relawan yang turut membantu upaya perbaikan layanan di lapangan.

    Sebagaimana diketahui, pada musim haji 1446 H ini, BPKH Limited mendapatkan mandat untuk mengelola berbagai aspek layanan haji, termasuk penyediaan makanan siap saji (RTE), fresh meal pada 14 dan 15 Zulhijah, bumbu Nusantara, serta pengelolaan area komersial.

    Selain itu, BPKH Limited juga mendukung pengadaan lapak kuliner Nusantara dan layanan kargo barang untuk jemaah.

    Tidak Ada Kondisi Genting…

  • BPKH Limited Salurkan Kompensasi Rp3,7 Miliar untuk 42.000 Jemaah Haji

    BPKH Limited Salurkan Kompensasi Rp3,7 Miliar untuk 42.000 Jemaah Haji

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyelenggaraan ibadah haji Indonesia untuk 1446 Hijriah/2025 telah memasuki proses pemberangkatan jemaah ke Tanah Air. Gelombang pertama bahkan sudah mulai kembali ke Indonesia sejak 11 Juni 2025 melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.

    Sementara itu, untuk jemaah haji gelombang kedua akan terlebih dahulu berada di Madinah sebelum bertolak ke Indonesia mulai 26 Juni 2025.

    Sejalan dengan itu, entitas anak perusahaan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Arab Saudi, BPKH Limited mengambil langkah cepat dalam merespons kekurangan layanan konsumsi bagi jemaah haji Indonesia pada 14 Dzulhijah 1446 Hijriah atau 10 Juni 2025.

    Hingga 16 Juni 2025, lebih dari 42.000 jemaah haji telah menerima kompensasi atas layanan konsumsi yang tidak tersalurkan sebagaimana mestinya pada hari puncak Mina tersebut. Total nilai kompensasi yang telah dibayarkan mencapai lebih dari 862.000 SAR atau sekitar Rp3,7 miliar.

    Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono mengatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab institusi serta wujud kepedulian terhadap jamaah haji Indonesia.

    “Kompensasi ini bukan sekadar bentuk pemulihan, tetapi juga simbol penghormatan atas hak-hak jemaah. Kami berharap langkah ini menjadi standar yang diteladani oleh seluruh penyedia layanan haji, demi menjaga integritas dan kualitas pelayanan haji secara keseluruhan,” kata Sidiq dalam keterangannya, dikutip Kamis (19/6/2025).

    Adapun, penyaluran kompensasi tersebut dilakukan secara transparan dan cepat, sejalan dengan prinsip keadilan dan akuntabilitas yang dijunjung oleh BPKH Limited.

    Perusahaan juga telah melakukan evaluasi menyeluruh dan menerapkan sejumlah perbaikan untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

    Sidiq berharap agar inisiatif yang dilakukan BPKH Limited dapat menjadi contoh bagi syarikah dan penyedia layanan haji lainnya agar turut bertanggung jawab apabila terjadi kekurangan layanan.

    “Kompensasi yang cepat dan tepat merupakan wujud kepekaan serta kepedulian terhadap hak-hak jemaah dalam menjalankan ibadah haji secara khusyuk dan nyaman,” tuturnya.

    Sebagaimana diketahui, pada musim haji 1446 H ini, BPKH Limited mendapatkan mandat untuk mengelola berbagai aspek layanan haji, termasuk penyediaan makanan siap saji (RTE), fresh meal pada 14 dan 15 Zulhijah, bumbu Nusantara, serta pengelolaan area komersial.

    Selain itu, BPKH Limited juga mendukung pengadaan lapak kuliner Nusantara dan layanan kargo barang untuk jemaah.

  • Pesawat Saudi SV-5726 Dinyatakan Aman, InJourney Airports Resmi Tutup EOC

    Pesawat Saudi SV-5726 Dinyatakan Aman, InJourney Airports Resmi Tutup EOC

    Bisnis.com, JAKARTA – Pesawat Saudia SV-5726 dinyatakan aman untuk melakukan penerbangan dari Bandara Kualanamu Deli Serdang ke Bandara Soekarno-Hatta Tangerang setelah menjalani prosedur pemeriksaan sesuai ketentuan keselamatan penerbangan.

    Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Kualanamu pada Rabu, 18 Juni 2025, pukul 08.42 WIB dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada hari yang sama pukul 10.40 WIB. Seluruh penumpang pesawat yang merupakaan jemaah haji tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan selamat dan aman.

    Sejalan dengan ini, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) resmi menutup Emergency Operation Center (EOC) yang terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee).

    “InJourney Airports berterima kasih atas dukungan seluruh pihak yang bersama-sama memastikan keamanan dan keselamatan pesawat Saudia SV-5726 serta seluruh penumpang dan kru pesawat,” ujar PGS. Corporate Secretary Group Head Anak Agung Ngurah Pranajaya dalam siaran pers, Rabu (18/6/2025).

    Adapun seperti diketahui, Saudia SV-5726 rute Jeddah – Jakarta melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandara Kualanamu Deli Serdang pada Selasa, 17 Juni 2025. Pilot pesawat tersebut memutuskan divert setelah diketahui adanya ancaman terhadap keamanan dan keselamatan.

  • Densus 88 Belum Temukan Bom Terkait Ancaman Pesawat Saudia

    Densus 88 Belum Temukan Bom Terkait Ancaman Pesawat Saudia

    Bisnis.com, JAKARTA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri menyatakan belum menemukan bom dalam insiden pendaratan darurat pesawat Saudia Airlines.

    Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Densus 88 Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana melaporkan bahwa pihaknya telah menerjunkan anggota untuk menyelidiki insiden itu. Penyisiran dilakukan di Jakarta maupun Medan.

    “Nah untuk saat ini belum ditemukan adanya temuan fisik [bom] atas ancaman tersebut,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (18/6/2025).

    Dia menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi agar bisa membuat terang peristiwa ancaman tersebut. Adapun, pendalaman yang dilakukan kedua belah pihak yaitu berkaitan dengan sosok yang menebar ancaman bom itu ke Co-pilot.

    “Itu dari email kita melihat apakah ada ancaman potensi dari dalam negeri. Apakah ancaman dari luar negeri, kita juga berkoordinasi dengan otoritas dari Saudi,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara, Lukman Laisa menuturkan ancaman bom itu dikirim oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik pada pukul 7.30 WIB melalui e-mail.

    Ancaman itu ditujukan pada penerbangan yang mengangkut 442 jemaah haji kloter 12 dengan rute penerbangan Jeddah menuju Bandara Soekarno Hatta.

    Adapun, AirNav selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan menjelaskan bahwa pada pukul 10.17 WIB telah meminta kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk melakukan pengalihan penerbangan ke Bandara Kualanamu di Medan.

    Alhasil, pada pukul 10.55 WIB pesawat Saudia Airlines SV 5276 dipastikan telah mendarat di Bandara Kualanamu, Medan dan langsung diarahkan parkir di  area isolated parking position.

  • Kondisi Terkini Haji Kloter 12 Usai Pesawat Saudia Kena Teror Bom

    Kondisi Terkini Haji Kloter 12 Usai Pesawat Saudia Kena Teror Bom

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan keselamatan dan keamanan 442 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 12 Debarkasi Jakarta – Bekasi dari ancaman bom.

    Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah – Jakarta telah memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan atau divert ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom melalui surat elektronik e-mail. Keputusan ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal.

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa dalam laporannya menjelaskan bahwa setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat di Bandar Udara Kualanamu, dilakukan penanganan darurat atau emergency treatment.

    “Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartment atau barang penumpang di bagasi,” ujarnya melalui pernyataan resmi, Selasa (17/6/2025).

    Asri menambahkan pemeriksaan dilakukan secara gabungan oleh Tim Gegana POLRI, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara atau aviation security serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

    Dia menegaskan operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu tidak terganggu. Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan dilakukan di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya.

    “Pemeriksaan selesai pada pukul 18.47 WIB dan tidak ditemukan bom atau indikasi bahan peledak lainnya. Seluruh penumpang dan kru saat ini telah diinapkan di penginapan terdekat,” terangnya.

    Direncanakan pesawat akan diterbangkan kembali Rabu (18/6/2025) pagi ke Bandar Udara Soekarno-Hatta.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan ancaman bom tersebut.

    Dia memberikan apresiasi kepada segenap pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu, Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya yang melakukan langkah cepat sehingga kondisi menjadi aman terkendali dan kondusif.

    Langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan.

  • Ancaman Bom tak Terbukti, Jemaah Haji Penumpang Saudi Airlines Diberangkatkan ke Jakarta Pagi Ini

    Ancaman Bom tak Terbukti, Jemaah Haji Penumpang Saudi Airlines Diberangkatkan ke Jakarta Pagi Ini

    MEDAN – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara tetap melakukan pengamanan di hotel maupun keberangkatan penumpang pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Jemaah haji yang jadi penumpang akan diberangkatkan pagi ini.

    “Kami tetap melakukan pengamanan sampai keberangkatan besok (18/6) pukul 08.00 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan dilansir ANTARA, Selasa, 17 Juni. 

    Ferry mengatakan pengamanan itu dilakukan pihak bandara, personel dari Polda Sumut, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Deli Serdang dan lainnya baik di hotel jamaah haji tempat menginap maupun sampai keberangkatan pulang.

    Kepolisian menyatakan barang-barang kargo dinyatakan aman dari benda yang mencurigakan.

    Sebelumnya, Kapolda Sumatera Utara Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengatakan pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat terkait dugaan ancaman bom di Bandara Kualanamu dinyatakan aman.

    “Hasil sementara dari kegiatan pengecekan oleh Jibom Brimob Polda Sumut, Kodam I Bukit Barisan dan Paskhas saat ini posisi pesawat dinyatakan clear,” ujar Whisnu.

    Kapolda mengatakan dalam pemeriksaan gabungan itu tidak menemukan barang yang mencurigakan baik di kabin maupun barang-barang yang diangkut di pesawat tersebut.

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang melakukan pendaratan darurat di di Bandara Kualanamu, memuat 442 haji.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Faisa menyampaikan pihaknya menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB.

    Email tersebut berisikan ancaman dari orang tak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jamaah haji Kloter 12 JKS.

  • 4 Hal Terkait Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu – Page 3

    4 Hal Terkait Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu – Page 3

    Lukman mengatakan, pihaknya menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB.

    “Email tersebut berisikan ancaman orang yang tidak di kenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jamaah haji kloter 12 JKS, dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang, dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang,” ujar Lukman dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Pihak Bandara Soekarno-Hatta telah mengaktifkan Ruang Emergency Operation Center (EOC) yang merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandar udara. dan menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Soekarno Hatta untuk berkumpul di ruang EOC yang untuk selanjutnya akan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara.

    Informasi terbaru yang diperoleh dari AirNav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan, Lukman menuturkan, pada pukul 10.17 WIB Pilot in Command (PIC) menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk memutuskan divert (mengalihkan penerbangan) yang semula menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta berpindah ke Bandar Udara Kualanamu di Medan untuk penanganan lebih awal.

    Lalu pihak Bandar Udara Kualanamu telah berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC serta menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu untuk berkumpul di ruang EOC untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara.

    “Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian telah dihubungi dan telah siap siaga di Bandar Udara Kualanamu untuk penanganan langkah-langkah keamanan sesuai ketentuan,” bebernya.

    Lalu, pada pukul 10.55 WIB, pesawat udara Saudia Airlines SV 5276 telah mendarat di Bandar Udara Kualanamu, Medan dan diarahkan parkir di isolated parking position.

  • Bertolak ke Tanah Air, Menag Imbau Jemaah Haji Gelombang II Tak Paksakan Ibadah Sunah di Madinah

    Bertolak ke Tanah Air, Menag Imbau Jemaah Haji Gelombang II Tak Paksakan Ibadah Sunah di Madinah

    Bisnis.com, JEDDAH — Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama beberapa anggota Amirulhajj bertolak ke Tanah Air dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Selasaa (17/6/2025). Dalam pesannya sebelum kepulangan, Nasaruddin mengimbau kepada jemaah haji yang akan bergerak dari Makkah ke Madinah, untuk tidak memaksakan ibadah sunah saat tinggal 8 sampai 9 hari di Kota Nabi itu.

    Seperti diketahui, sebagaimana fase kedatangan, kepulangan jemaah ke Tanah Air dibagi ke dalam dua gelombang. Gelombang pertama sudah mulai kembali ke Tanah Air sejaak 11 Juni 2025 melalui Bandara Jeddah. Adapun, jemaah gelombang kedua akan terlebih dahulu berada di Madinah sebelum bertolak ke Indonesia mulai 26 Juni 2025.

    “Saya juga mengimbau kalau jemaah kelelahan, tidak perlu ambil [ibadah] arbain, kalau memang ada gangguan kesehatannya ya,” kata Nasaruddin di Bandara Jeddah, Selasa (17/6/2025).

    Arbain adalah istilah yang merujuk pada pelaksanaan salat wajib berjamaah di Masjid Nabawi sebanyak 40 waktu secara berturut-turut. Ibadah ini biasanya dilakukan oleh jemaah haji atau umrah yang sedang berada di Madinah.

    Nasaruddin mengatakan, terutama bagi jemaah lanjut usia (lansia) atau dengan risiko tinggi (risti) sebaiknya mengutamakan kondisi kesehatan daripada memaksakan untuk beribadah sunah. Pasalnya, perjalanan kembali ke Tanah Air masih membutuhkan tenaga ekstra dengan waktu penerbangan yang cukup panjang.

    Adapun, kepada jemaah haji yang telah kembali dari Tanah Suci, Imam Besar Masjid Istiqlal itu turut mengajak untuk merawat kemabruran haji sampai sepanjang hayat.

    “Insya Allah kemabruran haji kita dikunci nanti setelah kita pulang ke Tanah Air, apakah kita berubah karakternya atau tidak, itu ditentukan oleh kita semua,” katanya.

    Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Selasa (17/6/2025) pukul 22:15 Waktu Arab Saudi (WAS) jemaah haji yang tiba di Tanah Air sebanyak 40.973 orang yang terbagi ke dalam 105 kloter. Jumlah itu mencakup 20% dari total rencana pemulangan sebesar 525 kloter.

    Sementara pemulangan jemaah haji gelombang pertama terus berlangsung, jemaah gelombang kedua akan mulai digerakkan dari Makkah ke Madinah mulai Rabu (18/6/2025). Kelompok jemaah haji gelombang kedua akan terlebih dahulu tinggal di Madinah selama 8 hingga 9 hari, sebelum bertolak ke Tanah Air mulai 26 Juni 2025.

  • Jemaah Haji Terdampak Teror Bom Saudia Airlines akan Dipulangkan ke Jakarta 18 Juni 2025

    Jemaah Haji Terdampak Teror Bom Saudia Airlines akan Dipulangkan ke Jakarta 18 Juni 2025

    Bisnis.com, JEDDAH — Setelah dipastikan pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 rute Jeddah-Jakarta aman dari benda bermuatan bom, penumpang yang merupakan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 12 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS-12) akan dipulangkan ke Jakarta pada Rabu 18 Juni 2025 pagi.

    Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief memastikan bahwa jemaah haji terdampak teror bom kini diinapkan di 3 hotel di sekitar Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

    “Kalau untuk terbang ke Jakarta, akan menggunakan pesawat yang sama. Besok pagi pukul 08:30 WIB,” katanya ditemui di Bandara Jeddah, Selasa (17/6/2025).

    Sebelumnya, pesawat tersebut terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu setelah adanya teror bom. Namun, Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto telah menyatakan bahwa bardasarkan hasil pemeriksaan, pesawat itu steril dari benda bermuatan bom. Meski demikian, otoritas bandara tetap memberlakukan langkah-langkah sesuai prosedur keamanan.

    Sementara itu pihak Saudia Airlines, lanjut Hilman, saat ini sedang bergerak menuju lokasi mendarat darurat untuk melakukan audit dan inspeksi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

    Dia berharap jemaah tetap tenan dan tidak panik menghadapi situasi tersebut. Selain itu, insiden ini juga diharapkan tidak berdampak pada jadwal penerbangan jemaah haji kembali ke Tanah Air yang saat ini memasuki gelombang pertama kepulangan dari Bandara Jeddah.

    “Jadi kami bersama maskapai mitra, dalam hal ini Saudia Airlines, terus berupaya menjaga ritme penerbangan agar proses pemulangan sekitar 250 penerbangan lebih masih bisa berjalan lancar sampai akhir operasi,” ujar Hilman.

    Hingga Selasa (17/6/2025) pukul 22:15 Waktu Arab Saudi (WAS) jemaah haji yang tiba di Tanah Air sebanyak 40.973 orang yang terbagi ke dalam 105 kloter. Jumlah itu mencakup 20% dari total rencana pemulangan sebesar 525 kloter.

    Sementara pemulangan jemaah haji gelombang pertama terus berlangsung, jemaah gelombang kedua akan mulai digerakkan dari Makkah ke Madinah mulai Rabu, 18 Juni 2025. Kelompok jemaah haji gelombang kedua akan terlebih dahulu tinggal di Madinah selama 8 hingga 9 hari, sebelum bertolak ke Tanah Air mulai 26 Juni 2025.