kab/kota: Jeddah

  • Teror Bom di 2 Pesawat Saudia Airlines, Legislator: Harus Jadi Alarm Keras

    Teror Bom di 2 Pesawat Saudia Airlines, Legislator: Harus Jadi Alarm Keras

    Jakarta

    Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania, menyoroti dua pesawat Saudia Airlines tujuan Jakarta dan Surabaya yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut) usai menerima teror bom. Dini mengatakan hal itu bagian dari teror psikologis yang harus menjadi alarm pemerintah.

    “Meskipun dinyatakan sebagai hoaks, ancaman tersebut merupakan bentuk teror psikologis serius yang dapat mengganggu mental jemaah, mengancam keselamatan penerbangan, serta menciptakan keresahan nasional,” kata Dini kepada wartawan, Rabu (25/6/2025).

    Dini mengatakan kesehatan mental dan ketenangan jemaah harus menjadi prioritas oleh negara. Ia mengapresiasi respons cepat pihak Polda Sumut, Jihandak Brimob hingga TNI yang telah menangani kasus itu.

    Menurut Dini, kasus ini harus menjadi alarm keras bagi pemerintah. Dia mendorong adanya evaluasi secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

    “Namun, peristiwa ini harus menjadi alarm keras bagi seluruh pemangku kebijakan agar sistem keamanan penerbangan, khususnya untuk kloter haji, ditingkatkan secara menyeluruh,” katanya.

    Legislator NasDem ini merekomendasikan penambahan SOP pemeriksaan keamanan penerbangan secara berkala, terutama dalam hal deteksi dini terhadap ancaman bom. Ia menilai hal tersebut penting untuk diterapkan di semua embarkasi haji dari berbagai wilayah Indonesia.

    Sebelumnya, pada Selasa (17/6), pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu usai menerima ancaman bom. Ada sekitar 442 penumpang jemaah haji di dalam pesawat itu. Setelah diperiksa, pesawat dinyatakan steril dari benda bermuatan bom.

    Kejadian serupa rupanya berlanjut pada Sabtu (21/6). Pesawat Saudia Airlines rute Muscat-Surabaya juga mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena mendapatkan ancaman bom. Lagi-lagi, ancaman bom tersebut ternyata hoax dan pesawat dipastikan aman.

    (dwr/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 24 WNI yang Dievakuasi dari Iran Masih Shock Gara-gara Perang

    24 WNI yang Dievakuasi dari Iran Masih Shock Gara-gara Perang

    Bisnis.com, BANDUNG–24 warga Jawa Barat yang berada di Iran mulai dipulangkan secara bertahap ke Indonesia buntut dari perang Israel vs Iran.

    Kepala Bidang Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Jabar Hendra Kusuma Sumantri mengatakan kondisi 24 warga Jabar ini secara fisik dalam kondisi baik. Meski demikian, dia menuturkan untuk psikologis masih shock akibat perang Israel vs Iran.

    “Alhamdulillah secara fisik sih mereka sehat begitu ya. Mungkin kalau dari sisi psikis, mungkin syok juga mungkin ada. Karena informasi yang saya dapat, mereka tidak langsung dari Teheran (Iran) ke Soekarno-Hatta. Tidak direct flight, tapi menuju dulu ke Jeddah, di Jeddah baru ke Soekarno-Hatta,” katanya, Rabu (25/6/2025).

    Disnakertrans Jabar sendiri tidak mengetahui detail tentang keberadaan WNI di Iran tersebut. Kecuali PMI, yang lainnya memiliki beragam aktivitas disana.

    “Kami sebetulnya untuk PMI yang concern kami. Untuk WNI biasa, kami tidak langsung terjun. Untuk PMI, biasanya kita lakukan komunikasi dengan teman-teman BP3MI, di daerah-daerah ada namanya P4MI kalau terindikasi di wilayahnya biasanya kita berkomunikasi dengan mereka,” terangnya.
     
    Total, ada 97 WNI yang dipulangkan dari Iran, dimana 24 diantaranya asal Jawa Barat. Selain itu, Pemerintah Indonesia turut memulangkan 18 WNI yang berada di Yaman.

    115 WNI ini dipulangkan ke Indonesia, buntut kian memanasnya perang antara Iran dan Israel, yang mana Amerika Serikat ikut-ikutan memerangi Iran. Meski akhirnya kini disepakati gencatan senjata, setelah 12 hari berperang.

  • Jemaah Haji yang Tertunda Kepulangannya Segera Terbang ke Tanah Air, Ini Jadwalnya

    Jemaah Haji yang Tertunda Kepulangannya Segera Terbang ke Tanah Air, Ini Jadwalnya

    Bisnis.com, JEDDAH — Setelah mengalami penundaan penerbangan akibat alasan keamanan jalur udara, dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia asal Embarkasi Surabaya yakni SUB-43 dan SUB-44, kini mendapatkan jadwal kepulangan baru ke Tanah Air.

    Kloter SUB-44 yang berjumlah 380 jemaah dijadwalkan terbang Selasa (24/6/2025) pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan maskapai Saudia Airlines nomor penerbangan SV-5440. 

    Kepala Daerah Kerja Bandara, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Abdul Basir mengatakan saat berita ini diturunkan, jemaah SUB-44 tengah bersiap-siap meninggalkan hotel menuju Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.

    “Kami sudah menerima konfirmasi resmi dari maskapai. Jemaah SUB 44 akan diberangkatkan malam ini dan saat ini sudah dalam proses naik bus ke bandara. SUB 43 menyusul besok dini hari,” ujar Basir di Jeddah, Selasa (24/6/2025).

    Sementara itu, kloter SUB-43 yang juga terdiri dari 380 jemaah akan diberangkatkan pada Rabu (25/6/2025), pukul 00.01 WAS dengan penerbangan Saudia SV-5302.

    Sebelumnya, kedua kloter sempat tertunda kepulangannya karena pertimbangan keamanan jalur udara akibat eskalasi konflik Iran–Israel yang berdampak pada operasional maskapai. Selama masa tunggu, jemaah ditempatkan di sejumlah hotel di Jeddah. 

    Jemaah SUB-43 diinapkan di Hotel Wow dan White Diamond, sementara SUB-44 ditempatkan di Casablanca Royal, Ambassador, Casadiora, dan Casadiora Raudhah.

    “Seluruh kebutuhan jemaah kami pastikan terpenuhi. Petugas mendampingi penuh selama masa penundaan hingga proses pemberangkatan kembali,” kata Abdul Basir.

    Dia meminta keluarga di Tanah Air agar tetap tenang dan terus mendoakan kelancaran proses pemulangan jemaah.

    “Ini semua semata-mata demi keselamatan dan kenyamanan jemaah. Kami pastikan semua dalam kondisi aman dan tertangani dengan baik,” ujarnya. 

  • Tertundanya Kepulangan 2 Kloter Jemaah Haji Banyuwangi Terkait Penutupan Bandara di Oman
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Juni 2025

    Tertundanya Kepulangan 2 Kloter Jemaah Haji Banyuwangi Terkait Penutupan Bandara di Oman Surabaya 24 Juni 2025

    Tertundanya Kepulangan 2 Kloter Jemaah Haji Banyuwangi Terkait Penutupan Bandara di Oman
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sebanyak dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji asal Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) ditunda kepulangannya ke Tanah Air karena bandara di negara Oman sempat ditutup.
    Ratusan jemaah haji yang mengalami
    penundaan penerbangan
    itu tergabung di kloter 43 dan 44.
    Mereka seharusnya berangkat dari Bandara Jeddah, Senin (24/6/2025) dini hari.
    “Hanya memang kemarin itu bandara di Oman itu ditutup sementara begitu,” kata Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Sugiyo, ketika berada di Asrama Haji Surabaya, Selasa (24/6/2025).
    Selain itu, kata Sugiyo, pihaknya hanya mendapatkan informasi alasan penundaan keberangkatan karena masalah keamanan.
    Namun, dia belum mendapatkan informasi secara detail.
    “Informasi yang kami terima demi keamanan begitu ya, jadi memang seperti itu, keamanan. (Terkait) detail (masalah) keamanannya kami belum mendapatkan konfirmasi, seperti apa,” katanya. 
    Sugiyo mengatakan, ratusan jemaah haji tersebut sekarang sudah diberi kamar untuk menginap di salah satu hotel Jeddah.
    Situasinya kini dalam kondisi aman.
    “Dikumpulkan juga untuk berdoa dan pemantapan, bahwa situasinya aman-aman saja, tidak perlu khawatir. Pemerintah selalu melaksanakan tindakan yang menjaga keamanan para jemaah,” ucapnya.
    Sugiyo menyebut, PPIH belum mengetahui kapan jemaah kloter 43 dan 44 akan diberangkatkan kembali.
    Namun, kelompok setelahnya sudah bisa terbang sesuai jadwal.
    “Kalau jalurnya (penerbangannya) saya kurang belum paham. Tapi informasi yang saya terima untuk kloter 45 dan seterusnya tetap transit di
    bandara Oman
    sebagaimana sebelumnya,” ujarnya.
    Diberitakan sebelumnya, ratusan jemaah haji dari dua kloter 43 dan 44 asal Banyuwangi batal pulang ke Tanah Air karena adanya pembatalan jadwal penerbangan.
    Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Chaironi Hidayat membenarkan dan mengatakan bahwa ada 760 jemaah haji yang tertahan di Mekkah.
    “Mereka harusnya terbang dari bandara di Jeddah pada Selasa dini hari,” kata Chaironi, Selasa (24/6/2025).
    Merujuk dari surat resmi yang dikeluarkan
    Hajj Operation Command Centre
    , penerbangan untuk dua kloter tersebut telah dibatalkan karena pertimbangan alasan keselamatan operasional yang tidak dapat ditunda.
    Penundaan itu belum ditentukan sampai kapan.
    Namun, dari informasi yang beredar dan belum diketahui sumber resminya, akan ada penjadwalan ulang.
    “Penerbangan dijadwalkan ulang ada tanggal 26 (Juni),” kata Chaironi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Juni 2025

    Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar Megapolitan 24 Juni 2025

    Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari
    Iran
    telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (24/6/2025).
    Ada 18 WNI lain yang sedianya juga mendarat di Indonesia hari ini. Namun, belasan WNI itu masih tertahan di Doha, Qatar, karena gangguan penerbangan.
    “Jadi sebetulnya selain yang 11 orang itu sudah siap 29 orang. Jadi sisa 18 mereka sudah dijadwalkan akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi,” ujar Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Andy Rachmianto, saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta.
    Menurut Andy, 18 WNI tersebut sebelumnya telah diberangkatkan dari Baku, Azerbaijan, dengan maskapai Qatar Airways. 
    Namun, penerbangan terkendala akibat serangan terhadap salah satu pangkalan Amerika Serikat di Qatar sehingga sempat dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi.
    “Tapi Alhamdulillah, 18 saudara-saudara kita tersebut sudah berhasil diterbangkan dari Jeddah menuju Doha,” ucap dia.
    Andi menambahkan, total ada 97 WNI yang dievakuasi dari Iran. Namun, hingga kini, baru 11 orang yang tiba di Tanah Air.
    Dia menyebut, 68 WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan berikutnya.
    “Mereka sudah kita evakuasi dari Iran, Teheran dan beberapa kota di sekitarnya, menuju ke perbatasan Azerbaijan, menuju Baku untuk kemudian kita lakukan proses evakuasi,” ucap Andi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Juni 2025

    Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta Megapolitan 24 Juni 2025

    Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Andi Rahmianto mengatakan, ada 97 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari
    Iran
    akibat situasi yang memanas. 
    Dari 97 WNI itu, 11 orang di antaranya telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Senin (24/6/2025) sore. 
    “Alhamdulillah baru saja, kurang lebih satu jam yang lalu, kita menyambut saudara-saudara kita, warga negara Indonesia yang sudah berhasil kita evakuasi dari Teheran,” kata Andi saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/6/2025).
    Adapun 11 WNI yang sudah tiba di Indonesia itu berasal dari dua provinsi, yaitu Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
    Andi menyampaikan, evakuasi ini dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
    Menurut Andi, evakuasi dilakukan melalui jalur darat dari Teheran dan kota-kota sekitarnya ke perbatasan Azerbaijan, sebelum diterbangkan dari Baku menuju Jakarta.
    Namun, selama proses evakuasi, sempat terjadi gangguan akibat disrupsi penerbangan internasional. Akibatnya, terjadi penutupan wilayah udara sejumlah negara di Timur Tengah, termasuk Qatar.
    “Jadi sebetulnya selain yang 11 orang itu sudah siap 29 orang, jadi sisa 18. Mereka sudah dijadwalkan akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi, namun karena terkena gangguan penerbangan, karena mereka menggunakan maskapai Qatar Airways, penerbangan mereka dari Baku menuju Jakarta, menuju Doha, sempat terganggu,” terang Andi.
    Andi menyebut, 18 WNI itu kini telah diterbangkan dari Jeddah menuju Doha.
    “Saat ini kita masih menunggu jadwal penerbangan dari Doha menuju Jakarta,” sambung dia.
    Sementara itu, 68 WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan berikutnya. 
    “Mereka sudah kita evakuasi dari Iran, Teheran dan beberapa kota di sekitarnya, menuju ke perbatasan Azerbaijan, menuju Baku untuk kemudian kita lakukan proses evakuasi,” ucap Andi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penerbangan Dua Kloter Jemaah Haji Ditunda Akibat Konflik Israel-Iran, Ini Detailnya

    Penerbangan Dua Kloter Jemaah Haji Ditunda Akibat Konflik Israel-Iran, Ini Detailnya

    Bisnis.com, MAKKAH — Saudia Airlines membatalkan penerbangan dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia, yakni kloter 43 dan 44 Embarkasi Surabaya (SUB-43 dan SUB-44), imbas eskalasi konflik Israel-Iran. 

    Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan seluruh jemaah dari dua kloter tersebut telah ditempatkan di hotel di Jeddah, Arab Saudi, untuk menunggu informasi keberangkatan selanjutnya. 

    Sebanyak 379 jemaah SUB-43 dan 380 jemaah SUB-44 sedianya akan terbang dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah Arab Saudi, Selasa (24/6/2025) pukul 03:50 Waktu Arab Saudi (WAS) dan 05:10 WAS, masing-masing dengan nomor penerbangan SV-5302 dan SV-5440. 

    “Jemaahnya sekarang sudah ditempatkan di hotel-hotel di Jeddah untuk mendapatkan kabar selanjutnya. Sampai saat ini informasi sementara kami dapatkan dari berbagai pihak bahwa untuk penerbangan selanjutnya insya Allah masih bisa berlanjut karena maskapai yang kita gunakan banyak yang menggunakan jalur melalui Oman, dan itu masih aman,” kata Hilman ditemui di Makkah, Selasa (24/5/2025). 

    Hilman melanjutkan pihaknya masih menunggu kabar dari pihak maskapai mengenai pemberangkatan kembali jemaah SUB-43 dan SUB-44. Akan tetapi, dia memastikan bahwa jadwal penerbangan lainnya akan tetap berlanjut karena maskapai memilih jalur yang lebih aman dari eskalasi konflik. 

    “Mereka [maskapai penerbangan] belum memberikan jadwal terbaru karena tetap sesuai dengan rotasi pesawatnya, ya, tetapi mudah-mudahan secepatnya,” katanya. 

    Dia melanjutkan, perkembangan politik di Timur Tengah yang berdampak pada jadwal pemulangan jemaah haji berada di luar kewenangan Kementerian Agama untuk melakukan antisipasi. 

    Meski demikian, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, antara lain Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Kedutaan Besar RI Arab Saudi, syarikah penyedia layanan haji, hingga Kementerian Haji dan Umrah Saudi. 

    “Bagaimanapun situasi yang ada ini harus disikapi tidak hanya oleh Misi Haji Indonesia tetapi perusahaan-perusahaan layanan yang ada di Makkah untuk mulai tanggal 26 [Juni 2025] di Madinah kami siap-siap memberangkatkan jemaah pulang ke Tanah Air,” jelasnya. 

    Sementara itu, fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang I yang diberangkatkan melalui Bandara Jeddah, akan segera berakhir. Pemulangan jemaah haji gelombang II dari Bandara Madinah akan dimulai pada 26 Juni 2025. 

    Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga Selasa (24/6/2025) pukul 15:30 WAS, sudah sebanyak 231 kloter yang terdiri atas 89.991 jemaah haji tiba di Tanah Air. Sementara itu, 44.574 jemaah pemulangan gelombang II telah berada di Madinah untuk tinggal selama 8 hingga 9 hari, sebelum bertolak ke Tanah Air. 

  • Dua Ancaman Bom Gegerkan Kepulangan Jemaah Haji, Hasilnya Saudia Airlines Steril, Penumpang Selamat 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Juni 2025

    Dua Ancaman Bom Gegerkan Kepulangan Jemaah Haji, Hasilnya Saudia Airlines Steril, Penumpang Selamat Nasional 23 Juni 2025

    Dua Ancaman Bom Gegerkan Kepulangan Jemaah Haji, Hasilnya Saudia Airlines Steril, Penumpang Selamat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua pesawat
    Saudi Airlines
    mendapat
    ancaman bom
    . Pesawat yang membawa
    jemaah haji
    itu sempat berhenti di
    Bandara Kualanamu
    , Medan.
    Dua pesawat tersebut memiliki nomor penerbangan SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta dan SVA 5688 dengan rute Jeddah-Surabaya.
    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini dan seluruh penumpang dapat dievakuasi dengan baik. Berikut rangkuman kejadian dua ancaman bom dalam pesawat yang terjadi dalam waktu berdekatan itu:
    Pesawat Saudia Airlines SV-5276 mendapatkan ancaman bom yang dikirimkan oleh orang tak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB, Selasa (17/6/2025).
    “Email tersebut berisikan ancaman orang yang tidak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jemaah haji kloter 12 JKS, dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Faisa, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (17/6/2025), dikutip Antara.
    Lukman mengatakan, pesawat melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, sekitar pukul 10.44 WIB.
    Pesawat diarahkan ke posisi parkir terisolasi (
    isolated parking position
    ).
    Kemudian, dilakukan evakuasi terhadap 442 penumpang jemaah haji yang langsung dilakukan setelah pendaratan selesai dilakukan dengan aman.
    Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto mengungkapkan, berdasarkan hasil pengecekan sementara, tidak ditemukan bom di pesawat Saudi Airlines.
    “Hasil sementara dari kegiatan pengecekan oleh Jibom, Kodam, dan Paskas, saat ini posisi pesawat dinyatakan
    clear
    ,” ujar Whisnu dalam konferensi pers di Bandara Kualanamu, Selasa.
    Polisi telah melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap barang bawaan di kabin maupun yang diangkut ke pesawat, dan sejauh ini tidak ditemukan benda mencurigakan.
    “(Meskipun begitu) Kami masih melakukan pendalaman terhadap barang bawaan dari para jemaah haji yang pulang dari Jeddah,” ujarnya.
    Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya mendapatkan ancaman bom melalui komunikasi suara lewat VPN radio telescope pada Sabtu (21/6/2025).
    Ancaman bom ini pertama kali diketahui oleh AirNav Indonesia di Jakarta.
    Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan, pesan ini diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia, dan disampaikan kepada pilot pesawat.
    Hingga, pesawat ini melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
    Pesawat mendarat dengan aman pukul 09.30 WIB.
    Seluruh 376 penumpang (196 laki-laki dan 180 perempuan) serta 11 kru langsung dievakuasi dan diamankan ke area steril untuk menjalani pemeriksaan dan prosedur keselamatan.
    Kristomei mengatakan, tim gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait telah melakukan penyisiran dan tidak ditemukan benda mencurigakan maupun bahan peledak.
    “Hingga pukul 17.15 WIB, seluruh proses penyisiran dan screening oleh tim gabungan TNI, Polri, dan instansi terkait selesai dilaksanakan. Hasilnya, tidak ditemukan benda mencurigakan maupun bahan peledak,” kata Kristomei dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).
    Kristomei mengatakan, setelah dinyatakan aman, pesawat tersebut telah melanjutkan penerbangannya pada Minggu pagi.
    “Pada Minggu, 22 Juni 2025 pukul 04.19 WIB, pesawat Saudia SV 5688 telah melanjutkan penerbangan menuju Bandara Juanda Surabaya dalam kondisi aman. Ini merupakan hasil kerja cepat dan solid dari seluruh unsur pengamanan,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jemaah Haji Hilang Bertambah Menjadi 3 Orang, Semua Memiliki Riwayat Demensia

    Jemaah Haji Hilang Bertambah Menjadi 3 Orang, Semua Memiliki Riwayat Demensia

    Bisnis.com, JEDDAH — Jumlah jemaah haji hilang dan belum ditemukan kini bertambah menjadi 3 orang dari sebelumnya hanya dua. Ketiga jemaah haji tersebut merupakan lanjut usia (lansia) yang semuanya memiliki riwayat demensia alias pikun akut.

    Dua jemaah yang sebelumnya dilaporkan hilang yakni atas nama Nurimah dari kelompok terbang 19 Embarkasi Palembang (PLM-19) dan Sukardi bin Jakim dari kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB-79).

    Ketua Bidang Perlindungan Jemaah (Kabid Linjam), Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Arrasyid menerangkan tambahan satu jemaah hilang yakni Hasbullah dari kloter 07 Embarkasi Banjarmasin (BDJ-07).

    Harun menjelaskan, laporan hilang disampaikan oleh putri Hasbullah setelah mendapati sang ayah keluar dari hotelnya di Makkah pukul 03:00 dini hari, Selasa 17 Juni 2025. Kini anak Hasbullah sudah berada di Madinah.

    “Dilaporkan ke kami bahwa yang bersangkutan juga memiliki riwayat demensia. Oleh karena itu pencarian terus kami lakukan, termasuk sudah kami kunjungi kamarnya. Kami mencari penjelasan kronologis bagaimana berpisahnya ketika itu,” jelas Harun dalam keterangan persnya, Minggu (22/6/2025).

    Sebelum dilaporkan hilang, Hasbullah sempat beberapa kali berjalan sendiri keluar dari hotelnya, tetapi masih ada yang mengantarkan ke kamarnya.

    Kepada jemaah haji yang telah bergerak ke Madinah maupun yang masih berada di Makkah, Harun mengimbau untuk tidak bepergian seorang diri, melainkan selalu ditemani pendamping. Imbauan ini khususnya ditujukan kepada jemaah haji lansia.

    “Kemudian ketika naik kendaraan bus ke [Masjidil] Haram, hapalkan betul rute dan nomor kendaraan itu, dan juga terminalnya. Ketika terlepas rombongan, jangan panik, ada teman-teman [petugas] di 9 titik di Masjidil Haram. Di Masjid Nabawi ada lima titik pos,” jelasnya.

    Meski sejumlah jemaah haji dinyatakan hilang, Menteri Agama Nasaruddin Umar sebelumnya telah menegaskan bahwa tidak ada jemaah yang tidak melaksanakan haji. Jemaah yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit di Arab Saudi, dan dua jemaah yang hilang, ibadah hajinya telah dibadalkan atau diwakilkan oleh petugas badal.

  • Jemaah Haji Reguler yang Wafat Akan Dapat Asuransi, Begini Ketentuannya

    Jemaah Haji Reguler yang Wafat Akan Dapat Asuransi, Begini Ketentuannya

    Jakarta

    Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengatakan jemaah haji reguler yang wafat akan mendapatkan asuransi. Ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan pihak keluarga untuk mengurus klaim asuransi.

    Ketua PPIH Muchlis M Hanafi menyebut ada empat skema pemberian asuransi. Pertama, asuransi bagi jemaah haji reguler yang wafat bukan karena kecelakaan.

    “Jemaah haji reguler yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan diberikan manfaat asuransi sebesar Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) Haji Reguler sesuai embarkasi,” kata Muchlis di Makkah, Minggu (22/6/2025).

    Kedua, asuransi bagi jemaah haji reguler yang meninggal dunia karena kecelakaan. Asuransi ini diberikan dua kali besaran Bipih Haji Reguler sesuai embarkasi.

    Berikutnya, ada asuransi bagi jemaah haji reguler yang cacat tetap total akibat kecelakaan. Jemaah dengan kategori ini diberikan manfaat asuransi sebesar Bipih Haji Reguler sesuai embarkasi.

    “Keempat, jemaah haji reguler yang cacat tetap sebagian akibat kecelakaan diberikan manfaat asuransi sebesar persentase yang telah ditentukan dengan maksimal sebesar Bipih Haji Reguler sesuai embarkasi,” ujarnya.

    1. Masa Asuransi

    – Sejak jemaah haji reguler masuk asrama haji embarkasi atau embarkasi antara untuk pemberangkatan sampai keluar asrama haji debarkasi atau debarkasi antara untuk kepulangan.

    – Bagi jemaah haji reguler yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi dan/atau rumah sakit rujukan lainnya melebihi masa kontrak asuransi, maka pertanggungan asuransinya diperpanjang sampai dengan Februari 2026.

    – Bagi jemaah haji reguler setelah masuk asrama haji embarkasi atau embarkasi antara mengalami sakit sehingga harus dirawat dan meninggal sampai dengan masa fase pemberangkatan berakhir.

    2. Tata Cara Pengajuan Klaim Asuransi

    – Seluruh dokumen persyaratan klaim diajukan dengan cara menginput ke portal e-Klaim JMA Syariah atau diajukan melalui email klaim-haji@jmasyariah.com.

    – Apabila terdapat dokumen atau informasi tambahan klaim yang perlu dilengkapi, maka petugas klaim akan menginformasikan lebih lanjut.

    – Proses pembayaran klaim dilakukan maksimal 5 hari kerja setelah dokumen klaim dinyatakan lengkap dan disetujui oleh petugas klaim.

    – Klaim akan dibayarkan dengan cara transfer ke rekening bank milik jemaah haji reguler yang didaftarkan pada saat pengajuan kepesertaan asuransi.

    – Laporan status klaim dan bukti pembayaran klaim dapat dilihat dan diunduh pada portal e-Klaim JMA Syariah.

    3. Dokumen Pengajuan Klaim

    – Jemaah meninggal dunia/wafat/ghaib di Arab Saudi

    a. Surat pengantar pengajuan klaim dari Kemenag.

    b. Surat keterangan kematian (SKK) yang dikeluarkan oleh kantor perwakilan Indonesia di Jeddah

    c. Jika meninggal karena kecelakaan, sertakan surat keterangan kecelakaan yang dikeluarkan oleh kantor perwakilan Indonesia di Jeddah

    d. Print out database Siskohat Jemaah Haji Reguler yang meninggal

    e. Khusus jemaah haji reguler ghaib, sertakan Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh kantor perwakilan Indonesia di Jeddah

    – Meninggal dunia/wafat di Tanah Air

    a. Surat pengantar pengajuan Klaim dari Kemenag

    b. Surat Keterangan Kematian (SKK) yang dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang

    c. Resume medis (Copy) yang mencantumkan tanggal masuk dan keluar rumah sakit yang dilegalisir rumah sakit jemaah dirawat atau kronologis kematian yang dibuat oleh ahli waris atau petugas dan diketahui oleh Pejabat yang berwenang dari Kemenag

    d. Foto copy Identitas

    e. Print out database Siskohat jemaah haji reguler yang meninggal.

    -Meninggal dunia/wafat di pesawat

    a. Surat pengantar pengajuan klaim dari Kemenag

    b. Surat Keterangan Kematian (SKK) yang dikeluarkan oleh kantor perwakilan Indonesia di Jeddah atau oleh Pejabat yang berwenang di Indonesia apabila jemaah meninggal dunia menuju Tanah Air

    c. Print out database Siskohat jemaah haji reguler yang meninggal

    -Catat tetap total/sebagian akibat kecelakaan

    a. Surat pengantar pengajuan klaim dari Kemenag

    b. Surat Keterangan dari Kepolisian Arab Saudi/kantor perwakilan RI di Arab Saudi atau surat keterangan dari Kepolisian di Indonesia apabila kecelakaan di Tanah Air

    c. Resume medis (copy) yang mencantumkan tanggal masuk dan keluar rumah sakit yang dilegalisir rumah sakit

    d. Print out database Siskohat jemaah Haji reguler yang meninggal.

    (haf/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini