Tahun 2024, Ada 85 Kasus Kekerasan di Papua, 71 Korban Tewas
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (
Komnas HAM
) Perwakilan Papua mencatat 85 kasus kekerasan yang terjadi di Papua dari 1 Januari-9 Desember 2024.
Hal ini diungkapkan Ketua Komnas HAM Papua,
Frits B. Ramandey
, dalam keterangan pers yang disampaikan kepada wartawan di Kantor Komnas HAM Papua, Kota Jayapura, Selasa (10/12/2024).
“85 kasus ini didominasi oleh peristiwa kontak senjata dan penembakan (kontak tunggal),” kata Frits.
Ia merinci, dari total kasus tersebut, terdapat 55 kasus penembakan, 14 kasus penganiayaan, 10 kasus perusakan, dan enam kasus kerusuhan.
Frits menjelaskan, peristiwa kekerasan ini menyebabkan lebih dari satu tindakan
kekerasan di Papua
.
Kabupaten Puncak tercatat sebagai daerah dengan jumlah kasus tertinggi, yaitu 13 kasus, diikuti oleh Kabupaten Intan Jaya dengan 11 kasus, serta Yahukimo dan Paniai masing-masing 10 kasus.
Kabupaten Puncak Jaya mencatat sembilan kasus, Pegunungan Bintang tujuh kasus, dan Nabire lima kasus.
Sementara itu, Jayawijaya, Dogiyai, Mimika, dan Keerom masing-masing mencatat tiga kasus, Nduga dan Maybrat dua kasus, serta Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Manokwari, dan Kota Jayapura masing-masing satu kasus.
Akibat dari berbagai kasus kekerasan tersebut, Frits menyebutkan, ada 114 orang menjadi korban, terdiri dari 71 orang meninggal dan 43 orang luka-luka.
Dari jumlah tersebut, 68 orang merupakan warga sipil, dengan 40 orang meninggal dan 28 orang luka-luka.
Selain itu, 26 aparat keamanan juga menjadi korban, di mana 15 orang meninggal dan 11 orang luka-luka.
Terdapat pula 19 anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menjadi korban, dengan 15 orang meninggal dan empat orang luka-luka, serta satu warga negara asing yang meninggal dunia.
Menyikapi situasi ini, Frits mewakili Komnas HAM Perwakilan Papua menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga korban yang meninggal, dan luka-luka akibat rentetan kekerasan yang terus terjadi.
Ia menekankan pentingnya perhatian dari semua pihak, terutama Pemerintah, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengakhiri atau meminimalisasi konflik kekerasan di Papua.
”
Meminimalisir
konflik kekerasan dengan pendekatan yang berbasis pada nilai-nilai dan prinsip HAM. Inilah yang harus dilakukan ke depan,” tegas dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Jayapura
-

Polda: Suara hilang di pilkada Intan Jaya picu pendukung saling serang
Jayapura (ANTARA) – Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengakui,pertikaian antar pendukung calon bupati di Intan Jaya, Papua Tengah, disebabkan curiga suara calonnya hilang dan diambil calon lainnya.
Dari laporan yang diterima, Sabtu (7/12) massa dari pendukung calon bupati nomor urut 3 menyerang massa pendukung calon nomor urut 1 karena curiga suaranya dicuri dengan menggunakan peralatan perang tradisional seperti panah dan busur serta tombak.
“Pertikaian antar massa pendukung paslon nomor urut 1 dan 3 menyebabkan sejumlah honai atau rumah khas masyarakat di pegunungan Tanah Papua dibakar serta luka-luka,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes pol. Ignatius Benny Ady Prabowo kepada ANTARA, Minggu malam.
Pilkada di Kabupaten Intan Jaya diikuti lima pasangan calon yaitu nomor urut 1 paslon Aner Maisini-Elias Igapa, nomor urut 2 paslon Marten Tipagau-Melianus Belau, nomor urut 3 paslon Apolos Bagau-Tetairus Widigipa, nomor urut 4 paslon Oni Dendegau-Aguni Tapani dan nomor urut 5 paslon Bernadus Kobogau- Melianus Agimbau.
Ketika ditanya apakah ada korban jiwa, dia mengatakan dari laporan yang diterima memang ada yang terluka namun berapa jumlahnya belum dapat dipastikan.
Anggota Polres Intan Jaya masih mendata jumlah korban karena sesuai tradisi korban akan langsung dibawa rekan-rekannya untuk diobati.
Untuk menghindari meluasnya pertikaian tersebut maka pihaknya melakukan pendekatan kepada kedua kelompok massa dan akhirnya sepakat untuk berdamai.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024 -

Wamendagri Ribka minta warga Papua tenang tunggu keputusan KPU
Jayapura (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk minta masyarakat di Tanah Papua agar tetap tenang dan menunggu keputusan akhir pemilihan kepala daerah (pilkada) dari komisi pemilihan umum ( kpu) setempat.
“Oleh sebab itu kepada seluruh kpu dan pemerintah setempat di Tanah Papua terus melakukan pengawalan agar proses tahapan perhitungan suara berjalan lancar,” katanya dalam siaran pers di Jayapura, Minggu (8/12).
Menurut Ribka, secara umum pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di Provinsi Papua Tengah berjalan baik dan pihaknya terus mendorong penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu Papua untuk memperhatikan berbagai aspek substansi dari tahap lanjutan pilkada.
“Misalnya terkait dengan pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara,” ujarnya.
Dia menjelaskan oleh sebab itu seluruh pihak penyelenggara, keamanan dan pemerintah daerah (pemda) agar terus bersinergi baik dalam menjalankan setiap tahapan Pilkada 2024 hingga terpilih pemimpin pilihan masyarakat Tanah Papua.
“Saya telah melakukan pertemuan dengan Pemda Papua Tengah untuk mendengar langsung progres tahapan dan memastikan tahap lanjutan Pilkada 2024 pasca-pemungutan suara akan berjalan sesuai jadwal,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya akan terus mengawasi kinerja seluruh Desk Pilkada di daerah, termasuk Tanah Papua sehingga mengimbau Pemda maupun masyarakat mendukung tugas KPU dan Bawaslu dalam menyelesaikan rekapitulasi suara. Dengan demikian, seluruh tahapan pilkada dapat berjalan sesuai jadwal.
“Sehingga akan sampai pada titik penghitungan terakhir secara nasional yaitu tanggal 16 Desember 2024,” ujarnya.
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024 -
/data/photo/2024/11/28/674855081cf94.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
KPU Tetapkan Dinar Kelnea-Yoas Beon Pemenang Pilkada Nduga Regional 8 Desember 2024
KPU Tetapkan Dinar Kelnea-Yoas Beon Pemenang Pilkada Nduga
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nduga menetapkan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nduga, nomor urut 2,
Dinar Kelnea
dan
Yoas Beon
, sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) periode 2024–2029 dalam pleno rekapitulasi Kabupaten yang berlangsung di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (7/12/2024).
Hasil pleno penetapan itu tertuang dalam Keputusan KPU Kabupaten Nduga Nomor 829 Tahun 2024 tentang penetapan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Nduga 2024.
Paslon Dinar Kelnea dan Yoas Beon memperoleh 51.815 suara, sehingga unggul dari dua paslon lainnya, yakni paslon nomor urut 1, Namia Gwijangge-Obed Gwijangge, yang memperoleh 46.167 suara.
Paslon Dinar Kelnea dan Yoas Beon unggul selisih 5.648 suara dari paslon Namia Gwijangge-Obed Gwijangge, dari total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 97.982 di Kabupaten Nduga.
Ketua
KPU Nduga
, Yoseka Kogoya, menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan kedua saksi masing-masing paslon yang telah menjaga situasi Pilkada Serentak Tahun 2024, sehingga berjalan dengan aman di tanah Nduga.
“Penetapan suara yang dilakukan di tingkat kabupaten bisa berubah apabila ada gugatan laporan ke MK, namun kami terus mengawal suara rakyat Nduga yang memilih pemimpin di tanah Nduga,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (8/12/2024).
Yoseka juga meminta maaf atas nama pihak penyelenggara jika ada kesalahan dan berharap tidak ada balas dendam di antara masyarakat.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang berjalan dengan aman dan kondusif di Kabupaten Nduga,” ucapnya.
Setelah sambutan, dilakukan penyerahan dan penandatanganan berita acara dari pihak KPU Kabupaten Nduga kepada Bawaslu Kabupaten Nduga dan kedua saksi masing-masing paslon.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/12/10/6757eb765b484.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)