Tsunami Terjadi di 8 Wilayah Indonesia akibat Gempa Rusia, Paling Tinggi 0,2 Meter
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Pusat Mitigasi Gempa Bumi dan
Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG
) Daryono mengungkapkan,
tsunami
akibat
gempa di Rusia
telah terdeteksi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Hal tersebut Daryono sampaikan dalam jumpa pers virtual bersama BNPB, Rabu (30/7/2025).
“Hasil monitoring terhadap peralatan tsunami
gauge
kami mencatat sembilan tate gate yang berkaitan dengan daerah yang kami sebut adanya potensi tsunami dengan ancaman waspada kurang dari setengah meter. Maka berikut adalah hasil monitoring kami,” ujar Daryono.
Daryono memaparkan, ada 8 titik wilayah yang terdeteksi tsunami imbas
gempa Rusia
tersebut.
Ketinggian tsunami
yang paling tinggi hanya 20 sentimeter atau 0,2 meter.
Ketinggian ini lebih rendah dari prediksi awal yang mencapai 50 sentimeter.
“Di Jayapura atau di Dok II ini kami catat
ketinggian tsunami
hanya 20 cm atau 0,2 meter. Kemudian di Halmahera Tengah atau di Pelabuhan Tapaleo tinggi tsunami hanya 6 cm. Kemudian di Sarmi, Papua 20 cm. Kemudian di Sorong 20 cm. Di Jayapura 20 cm. Di Sausapor, Papua Barat 20 cm,” ujar dia.
“Dan di Talaud 5 cm. Dan di Morotai 8 cm. Sementara di Gorontalo tidak terdapat anomali muka laut, artinya tidak tercatat sama sekali aktivitas tsunami di sana,” imbuh Daryono.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pagi.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di 10 wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian kurang dari 0,5 meter.
Adapun perkiraan tsunami itu akan sampai pada siang hingga sore hari pada waktu setempat.
“Gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status waspada,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan yang disampaikan BMKG.
Adapun kesepuluh wilayah itu yakni:
1. Talaud (ETA 14:52:24 Wita).
2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 Wita).
3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT).
4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT).
5. Raja Ampat (ETA 16:18:54 WIT).
6. Biak Numfor (ETA 16:21:54 WIT).
7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT).
8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT).
9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT).
10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Jayapura
-
/data/photo/2025/07/30/68898c73e5cbf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Tsunami Terjadi di 8 Wilayah Indonesia akibat Gempa Rusia, Paling Tinggi 0,2 Meter Nasional
-

Alert! Gelombang Tsunami Akibat Gempa Rusia Mulai Tiba di Papua
Bisnis.com, Jakarta — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan tsunami akibat gempa bumi berkekuatan 8,7 magnitudo (M8,7) di semenanjung Rusia kini mulai memasuki wilayah Papua.
Berdasarkan data BMKG pada Rabu (30/7/2025), potensi tsunami di Bumi Cendrawasih tersebut terdeteksi pada pukul 14.45 WIT dengan ketinggian 0,2 meter di Distrik Depapre Papua.
Tidak hanya itu, wilayah Jayapura juga mulai terdeteksi berpotensi tsunami pada pukul 14.14 WIT dengan ketinggian 0,2 meter.
Kemudian, wilayah Papua Nugini pun tidak luput dari potensi tsunami akibat gempa bumi yang terjadi di Rusia beberapa jam lalu.
BMKG meminta pantai di Indonesia segera dikosongkan lantaran bakal terdampak tsunami akibat gempa Rusia M8,7 yang terjadi hari ini, Rabu (30/7/2025).
Dalam catatan BMKG, setidaknya ada 10 wilayah yang bakal terimbas gempa ini Talaud, Gorontalo, Halmahera, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, hingga Jayapura.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meminta agar seluruh pantai di lokasi tersebut agar dikosongkan menjelang datangnya tsunami yang diprediksi tiba di wilayah tengah 02.00 WITA dan timur 04.00 WIT.
“Itu mohon sebelum waktunya datang itu pantai sudah dikosongkan,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers di BMKG, Rabu (30/7/2025).
Dia juga meminta agar masyarakat segera menjauh dari pantai menuju tempat lebih tinggi. Menurutnya, saat ini masih ada cukup waktu untuk melakukan evakuasi.
Di samping itu, Dwikorita menuturkan meski prediksi gelombang tsunami ke wilayah tengah dan timur Indonesia hanya mencapai 50 cm. Namun, hal tersebut tetap berpotensi meningkat tergantung kondisi topografi di wilayah masing-masing.
“Mohon masyarakat menjauh dari pantai agar dan menuju ke tempat yang lebih tinggi ini cukup waktu mohon dikondisikan,” pungkasnya.
-

Gempa M8,7 Guncang Rusia, Pemerintah Antisipasi Tsunami di Pesisir RI
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memastikan pemerintah telah mempersiapkan langkah evakuasi untuk mengantisipasi terjadinya tsunami pascagempa di semenanjung Rusia dengan kekuatan 8,7 magnitudo (M8,8).
“Pemerintah daerah, BNPB dan BPBD, TNI/Polri Basarnas dan BMKG menyiapkan Posko Tanggap Darurat, menyiapkan personel di lapangan untuk siap dalam mendukung dan melaksanakan evakuasi termasuk dengan pengamanan jalur evakuasi, pengendalian massa, menjaga fasilitas vital di pesisir,” kata Budi Gunawan dikutip dari Antara, Rabu (30/7/2025).
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah pesisir Indonesia berpotensi mengalami kenaikan air laut hingga 0,5 meter akibat gempa tersebut.
Wilayah yang kemungkinan terdampak yakni Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara. BMKG pun telah mengaktifkan peringatan dini tsunami dengan level Waspada atau Siaga untuk beberapa wilayah tersebut.
Karenanya, lanjut BG, pemerintah daerah harus berupaya mengurangi aktivitas masyarakat di pantai, pelabuhan, dan memutakhirkan peringatan setiap 30 menit hingga ada pernyataan berakhirnya ancaman tsunami.
“Seluruh komponen pemerintah baik pusat maupun daerah sudah siap untuk antisipasi dengan bergerak cepat dan tepat,” kata BG.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama pemerintah. Saya juga mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan mengikuti instruksi resmi di lapangan,” tambah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Sebelumnya diberitakan, BMKG meminta pantai di Indonesia segera dikosongkan lantaran bakal terdampak tsunami akibat gempa Rusia M8,7 yang terjadi hari ini, Rabu (30/7/2025).
Dalam catatan BMKG, setidaknya ada 10 wilayah yang bakal terimbas gempa ini Talaud, Gorontalo, Halmahera, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, hingga Jayapura.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta agar seluruh pantai di lokasi tersebut agar dikosongkan menjelang datangnya tsunami yang diprediksi tiba di wilayah tengah 02.00 WITA dan timur 04.00 WIT.
“Itu mohon sebelum waktunya datang itu pantai sudah dikosongkan,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers di BMKG, Rabu (30/7/2025).
Dia juga meminta agar masyarakat segera menjauh dari pantai menuju tempat lebih tinggi. Menurutnya, saat ini masih ada cukup waktu untuk melakukan evakuasi.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299985/original/074055700_1753857863-WhatsApp_Image_2025-07-30_at_13.42.20_0ff41da5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Imbauan BMKG Terhadap Potensi Tsunami di Indonesia Setelah Gempa Rusia Bermagnitudo 8,7 – Page 3
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil analisis menunjukkan gempa tersebut berpotensi memicu tsunami di sejumlah wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian gelombang kurang dari 0,5 meter.
BMKG mengkonfirmasi wilayah yang berstatus waspada antara lain Kepulauan Talaud dengan estimasi waktu tiba gelombang pukul 14.52.24 WITA, Kota Gorontalo (16.39.54 WITA), Halmahera Utara (16.04.24 WIT), Manokwari (16.08.54 WIT).
Kemudian Raja Ampat (16.18.54 WIT), Biak Numfor (16.21.54 WIT), Supiori (16.21.54 WIT), Sorong Bagian Utara (16.24.54 WIT), Jayapura (16.30.24 WIT), dan Sarmi (16.30.24 WIT).
“Masyarakat di wilayah pesisir yang terdampak agar tetap tenang dan menjauhi pantai sampai ada pernyataan resmi lebih lanjut,” kata Daryono. Dikutip dari Antara.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut di wilayah Indonesia.
Hasil pemutakhiran parameter gempa yang dilakukan BMKG menunjukkan pusat gempa terletak pada koordinat 52,51 derajat Lintang Utara dan 160,26 derajat Bujur Timur pada kedalaman 18 kilometer akibat aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench) dengan mekanisme patahan naik.
Daryono mengatakan, hingga pukul 08.30 WIB, hasil pemantauan BMKG mendeteksi tujuh aktivitas gempa susulan dengan magnitudo terbesar 6,9 dan terkecil 5,4 di wilayah negara setempat.
Berdasarkan laporan Pacific Tsunami Warning Center (PTWC), gempa tersebut juga berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii dan Guam.
BMKG meminta masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari kanal komunikasi BMKG yang telah terverifikasi, dan tidak terpancing informasi yang tidak jelas sumbernya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299468/original/021405900_1753839005-Screenshot_2025-07-30_at_08.27.13.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ancaman Tsunami Gempa Rusia Sampai ke Maluku Utara, Warga Diimbau Jangan Melaut Dulu
Liputan6.com, Maluku – Gempa Magnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025), pukul 06.24.50 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, episenter gempa Rusia ini terletak pada koordinat 52,51° LU; 160,26° BT pada kedalaman 18 km.
Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench).
“Gempa ini memiliki mekanisme naik (thrust fault),” kata Daryono.
Daryono juga mengatakan, berdasarkan laporan PTWC gempabumi ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa Rusia berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m), antara lain di wilayah:
1. Talaud (ETA 14:52:24 Wita)
2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 Wita)
3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)
Masyarakat pesisir di wilayah tersebut diimbau untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara Fehby Alting mengimbau Pemda untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengantisipasi kemungkinan adanya potensi tsunami.
“Terus melakukan update melalui BMKG,” katanya.
Pemda juga diimbau memantau kondisi terkini di lapnagan dan menyebarkan informasi peringatan dini dan potensi wilayah terdampak.
“Pastikan ketersedeiaan rambu dan jalur evakuasi,” katanya.
Khusus untuk Kepala BPBD Kabupaten Halmahera Utara, Morotai, Halmahera Timur, dan Halmahera Barat diimbau untuk segera mengarahkan masyarakat menjauhi tepian pantai dan sungai.
“Masyarakat jangan dulu melakukan aktivitas melaut,” katanya.
-

Ada Ancaman Tsunami di RI! Pentingnya Siapkan Tas Siaga Bencana, Ini Isinya
Jakarta –
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan status waspada tsunami di sejumlah wilayah di Indonesia imbas gempa bumi magnitudo 8.7 di pesisir Timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7). Ada sekitar 10 wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak tsunami yakni:
1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).Terlepas dari status peringatan tsunami tersebut, Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana sehingga tak ada salahnya mempersiapkan tas siaga sebagai bekal untuk bertahan hidup.
Menurut BNPB, Tas Siaga Bencana adalah tas yang berisi paket perlengkapan kebutuhan dasar yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana pada keadaan darurat selama 3×24 jam (3 hari pertama). Perlengkapan ini berguna untuk memenuhi kebutuhan dasar individu/keluarga pada kondisi tidak adanya bantuan sama sekali/bantuan belum tiba.
Adapun kebutuhan dasar yang dapat dipersiapakan dan dimasukkan dalam Tas Siaga Bencana yakni:
Surat- surat penting (Ijazah, Surat tanah, surat kendaraan atau surat yang bersifat penting)Kotak Obat-obatan / P3K (Obat-obatan Pribadi dan obat-obatan umum lainnya)Makanan Rigan Tahan Lama (Mie instan, biskuit, abon)Alat Bantu Penerangan (Senter, lampu kepala (headlamp) korek api, lilin)Peluit (alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat)Perlengkapan Mandi (sabun mandi, sikat gigi + pasta gigi, dan lain-lain)Alat komunikasi (Ponsel/powerbank guna memantau informasi bencana)Pakaian Ganti (Baju, celana atau jaket)
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan yaitu:
Jika ada bayi: siapkan bubur bayi dan susu bubuk sesuai usianya; bedak bayi/minyak telon/pampers/perlak.Jika ada orang tua dan dengan sakit yang lama: siapkan obat-obatan cadangan.Jika ada hewan peliharaan: siapkan makanan dan tempat makan
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video BMKG: Potensi Tsunami Terjadi di Pesisir Indonesia Timur”
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna) -

Gempa M 8,7 Rusia Picu Tsunami, Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?
Jakarta –
Gempa bumi dengan magnitudo 8,7 mengguncang perairan Semenanjung Kamchatka di Rusia, sekitar pukul 11.25 waktu setempat pada Rabu (29/07). Gempa ini menimbulkan tsunami dengan ketinggian tiga hingga empat meter di wilayah tersebut.
Gempa yang disebut terkuat dalam beberapa dekade di Rusia itu juga memicu peringatan tsunami di beberapa negara lain.
Di Jepang, gelombang setinggi 30 sentimeter telah melanda wilayah Hokkaido, Jepang utara.
Otoritas Amerika Serikat telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Alaska dan Hawaii. Peringatan tsunami juga berlaku untuk wilayah Guam, dan pulau-pulau lain di Mikronesia.
Gempa Rusia ini memicu peringatan dini tsunami di 10 wilayah timur laut Indonesia, dengan ketinggian kurang dari 0,5 sentimeter.
Wilayah itu meliputi Talaud, Kota Gorontalo, Halmahera Utara,Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong bagian utara, Jayapura, dan Sarmi.
“Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, kepada wartawan, Rabu (30/07).
Sebab gelombang tsunami dahsyat yang dipicu gempa pernah menghantam wilayah lepas pantai barat Indonesia 21 tahun lalu.
Dengan kekuatan 9,1 skala Richter, gempa itu menciptakan tsunami besar yang menyapu pesisir Provinsi Aceh dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia.
Bencana itu menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Seberapa dahsyat gempa Rusia?
ReutersGelombang laut menerjang sejumlah bangunan di wilayah Sakhalin setelah gempa terjadi di Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/07).
Gempa magnitudo 8,7 ini terjadi di sekitar 126 km dari wilayah Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia, pada kedalaman 18 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
Gempa tersebut memicu tsunami setinggi hingga empat meter di Kamchatka, menurut Sergei Lebedev, menteri regional untuk situasi darurat di sana.
Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyebut gempa itu “merupakan gempa terkuat dalam beberapa dekade terakhir.”
Asisten profesor geofisika dan tektonik di Universitas Hawaii Helen Janiszewski bilang gempa Rusia ini termasuk dalam posisi keenam dari sepuluh gempa terdahsyat yang pernah tercatat.
Baca juga:
Akibat bencana ini dilaporkan beberapa orang terluka saat dievakuasi, termasuk seorang perempuan yang melompat dari jendela. Menteri Kesehatan wilayah itu, Oleg Melnikov, mengatakan bahwa mereka semua “dalam kondisi cukup baik”.
Otoritas Rusia memperingatkan akan adanya gempa susulan yang juga kuat.
“Gempa susulan yang signifikan dan nyata dengan magnitudo hingga 7,5 diperkirakan akan berlanjut setidaknya selama satu bulan,” bunyi peringatan Layanan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia di wilayah Kamchatka.
Getty ImagesFoto garis pantai di wilayah Kamchatka, Rusia.
Wilayah semenanjung ini telah diguncang serangkaian gempa bumi dalam 10 hari terakhir.
Pada 20 Juli, tercatat lima gempa susulan, termasuk satu gempa berkekuatan 7,4 di dekat ibu kota Kamchatka, Petropavlovsk-Kamchatsky.
Bagaimana respons negara-negara lain?
Di Jepang, gelombang setinggi 30 sentimeter telah menghantam sebuah wilayah di Hokkaido. Pihak berwenang Jepang pun telah memperingatkan bahwa akan ada potensi gelombang berikutnya yang lebih besar.
Selain itu, otoritas Jepang juga telah mendesak penduduk di daerah terdampak untuk segera mengungsi. Peringatan evakuasi menjangkau radius ratusan kilometer di sepanjang wilayah pesisir utaranya.
“Segeralah mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman. Waktu kedatangan tsunami hanyalah perkiraan. Gelombang sebenarnya bisa tiba cepat atau lambat. Teruslah mengungsi selama peringatan masih berlaku,” demikian bunyi peringatan dari pihak berwenang.
BBC
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
BBC ReutersPara pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima Daiichi dan Fukushima Daini, Jepang telah dievakuasi.
Para pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima Daiichi dan Fukushima Daini telah dievakuasi dan dipindahkan ke dataran tinggi, menurut pernyataan dari Perusahaan Listrik Tokyo (TEPCO).
PLTN Fukushima Daiichi merupakan lokasi bencana nuklir besar setelah gempa bumi dan tsunami berkekuatan 9,0 skala Richter yang dahsyat menghantam Jepang pada tahun 2011.
Selain itu, pejabat Jepang melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang dilaporkan sejauh ini. Namun, para ahli meteorologi memperkirakan bahwa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian tiga hingga empat meter.
Langkah yang sama juga dilakukan oleh pejabat di Hawaii, AS, yang memerintahkan warganya di Pulau Oahu dan Kota Honolulu untuk melakukan “evakuasi segera”.
“Ambil tindakan! Gelombang tsunami yang merusak diperkirakan terjadi,” demikian pernyataan Departemen Manajemen Darurat Honolulu dalam peringatan di media sosial.
Presiden AS Donald Trump dalam akun media sosialnya menuliskan “Silakan kunjungi tsunami.gov/, untuk informasi terbaru. TETAP KUAT DAN TETAP AMAN!”
Gelombang tsunami setinggi tiga meter juga berpotensi menghantam hingga ke Ekuador setelah gempa Rusia, menurut pusat peringatan tsunami AS.
Sejarah kelam tsunami di Indonesia dan bagaimana tsunami bisa terjadi?
BBCSedikitnya 160.000 orang tewas di Banda Aceh. Gelombang laut meratakan hampir semua bangunan dan membawa kapal-kapal ke darat.
Gelombang tsunami pernah menghantam wilayah lepas pantai barat Indonesia 21 tahun lalu.
Tepatnya pada 26 Desember 2004, salah satu gempa bumi terbesar yang pernah tercatat menggelegar di lepas pantai barat Sumatera.
Dengan kekuatan 9,1 skala Richter, gempa tersebut menciptakan tsunami besar yang menyapu pesisir Provinsi Aceh di Indonesia dan berbagai negara di sekitar Samudra Hindia.
Tsunami tersebut, yang di Indonesia disebut sebagai Tsunami Aceh, menewaskan hampir 230.000 orang di 14 negara, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di antara mereka terdapat 9.000 wisatawan asing dari berbagai negara.
Namun, data Tsunami Evaluation Coalition menunjukkan bahwa sedikitnya 275.000 orang tewas. Jumlah itu belum termasuk korban yang tercatat hilang.
Gelombang mematikan
BBC
Salah satu tanda peringatan tsunami adalah surutnya air laut di sepanjang pantai.
Sejumlah penyintas bahkan menyaksikan pantai mengering sejauh ratusan meter sehingga mereka bisa melihat dasar laut.
Kurang dari 30 menit setelah gempa bumi, gelombang tsunami mulai menghantam pantai Sumatera bagian utara dan Kepulauan Nicobar di India.
Dalam waktu dua jam, gelombang tersebut mencapai India Selatan, Sri Lanka, dan Thailand.
Kemudian dalam waktu tujuh jam, gelombang tsunami menghantam Tanduk Afrika.
Dampak ekonomi dari bencana tersebut diperkirakan hampir mencapai US$10 miliar (sekitar Rp16,1 triliun).
PA MediaTsunami menghancurkan Desa Kuede Teunom di Provinsi Aceh pada 2004 lalu.
Dampak tsunami dan perubahannya 20 tahun kemudian
Di bawah ini adalah sejumlah foto yang menggambarkan kerusakan akibat gempa dan tsunami pada 2004 dan perubahan lanskap yang terjadi pada 2024 di beberapa negara terdampak, termasuk Indonesia, Thailand, Sri Lanka dan India.
BBC BBC BBC BBC
Apa itu tsunami?
Tsunami adalah kata dalam bahasa Jepang yang berasal dari kata tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang.
Tsunami terbentuk ketika energi gempa bumi secara vertikal menggeser dasar laut sejauh beberapa meter sehingga memindahkan ratusan kilometer kubik air.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menggambarkan tsunami sebagai “gelombang yang sering kali tampak seperti dinding air dan dapat menyerang garis pantai serta berbahaya selama berjam-jam.”
BBC
Gelombang pertama mungkin tidak selalu menjadi yang terbesar.
Pada tsunami Samudra Hindia tahun 2004, gelombang terbesar adalah gelombang kedua.
Sedangkan pada tsunami Alaska tahun 1964, gelombang terbesar adalah gelombang keempat.
Tsunami dapat dihasilkan oleh gempa bumi, tanah longsor, atau letusan gunung berapi.
Peringatan tsunami
Rakyat Jepang adalah yang pertama menghubungkan tsunami dengan aktivitas gempa sejak 1896.
Hal itu terjadi setelah tsunami Sanriku, yang menewaskan lebih dari 22.000 orang.
Pada 1923, sebelum negara mana pun memiliki kemampuan untuk mengeluarkan peringatan tsunami, Thomas Jaggar, seorang seismolog dan pendiri Hawaiian Volcano Observatory, adalah ilmuwan pertama yang menyebutkan kemungkinan tsunami setelah gempa bumi Kamchatka di Rusia timur.
Pada 1941, organisasi peringatan dini tsunami pertama di dunia didirikan di Sendai, Jepang.
GettyChennai, yang terletak 200km dari pusat gempa, juga terdampak gelombang tsunami pada 2004 lalu.
Pusat Peringatan Tsunami pertama milik pemerintah AS didirikan pada 1949 di Observatorium Geomagnetik Honolulu. Pusat tersebut kemudian menjadi bagian penting dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
Namun, pada 2004 lalu, negara-negara di kawasan Samudra Hindia tidak memiliki sistem peringatan maupun mekanisme untuk memperingatkan dan mengevakuasi penduduk pesisir yang rentan.
Sistem Peringatan dan Mitigasi Tsunami Samudra Hindia baru dibentuk pada 2005 dengan partisipasi 28 negara. Sistem itu kemudian beroperasi pada 2011.
Banyak negara di kawasan ini juga menerapkan sistem peringatan tsunami masing-masing.
Tonton juga video “BMKG soal Gempa Rusia: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng” di sini:
(ita/ita)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2371380/original/067725900_1538374975-holger-link-707884-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Antisipasi Potensi Tsunami, BPBD Imbau Warga Pesisir Jayapura Segera ke Daratan Tinggi
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat potensi ketinggian tsunami yang dihadapi Indonesia, imbas dari gempa dahsyat magnitudo 8,7 di Rusia. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menuturkan, hasil analisis menunjukkan gempa tersebut berpotensi memicu tsunami di sejumlah wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian gelombang kurang dari 0,5 meter.
“BMKG mengkonfirmasi wilayah yang berstatus waspada antara lain Kepulauan Talaud dengan estimasi waktu tiba gelombang pukul 14.52.24 WITA, Kota Gorontalo (16.39.54 WITA), Halmahera Utara (16.04.24 WIT), Manokwari (16.08.54 WIT),” kata Daryono. Dikutip dari Antara, Rabu (30/7).
Selain itu, gelombang tsunami juga diprediksi terjadi di Raja Ampat (16.18.54 WIT), Biak Numfor (16.21.54 WIT), Supiori (16.21.54 WIT), Sorong Bagian Utara (16.24.54 WIT), Jayapura (16.30.24 WIT), dan Sarmi (16.30.24 WIT).
-

Ini Titik Gempa Rusia yang Picu Peringatan Tsunami di Jepang hingga Indonesia
Moskow –
Gempa bumi magnitudo (M) 8,7 dini Semenanjung Kamchatka Timur Jauh Rusia membuat sejumlah negara mengeluarkan peringatan dini tsunami. Semenanjung ini berbatasan dengan Samudera Pasifik.
Gempa ini terjadi di Semenanjung Kamchatka, pada Rabu (30/7/2025). Semenanjung Kamchatka merupakan daratan panjang yang menjorok dari Rusia dan ujung timur laut Asia. Panjang 1.250 kilometer dan luas 270.000 kilometer persegi.
Sementara itu, Semenanjung ini juga berbatasan dengan Laut Okhotsk di sebelah barat dan Samudra Pasifik di sebelah timurnya. Gempa ini membawa tsunami ke sisi lain Samudra Pasifik. Di mana beberapa negara berbatasan langsung dengan laut Samudra Pasifik, seperti Amerika Serikat, Jepang, Filipina hingga Indonesia.
Seperti misalnya di kawasan Amerika Serikat, ada Pantai Barat Amerika Serikat, Alaska, California hingga Hawaii. Oleh karena itu, Amerika Serikat mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Jepang pun memiliki laut di Samudra Pasifik. Jepang mengeluarkan peringatan dini tsunami. Peringatan tsunami ini berlaku untuk sebagian besar wilayah pesisir Pasifik timur Jepang, dari pesisir Pasifik timur Hokkaido hingga Prefektur Wakayama.
Titik gempa di Rusia (US Tsunami Warning System)
Seperti negara-negara lain yang memiliki laut di Samudra Pasifik, Indonesia juga mengeluarkan peringatan potensi tsunami. Adapun beberapa daerah itu berada di Indonesia Timur, seperti Talaud, Gorontalo, Rajaampat, Sorong bagian Utara hingga Jayapura.
Tonton juga video “Detik-detik Tsunami Hantam Pesisir Rusia” di sini:
(rdp/imk)
-
/data/photo/2025/07/30/6889817a9c6c0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 BMKG: Gempa Rusia M 8,7 Berpotensi Tsunami di Gorontalo, Raja Ampat hingga Jayapura Nasional
BMKG: Gempa Rusia M 8,7 Berpotensi Tsunami di Gorontalo, Raja Ampat hingga Jayapura
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG
) menetapkan status Waspada untuk sepuluh
daerah pesisir
yang kemungkinan terdampak gelombang
tsunami
akibat
gempa 8,7 magnitudo
di Kamchatka, Rusia.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo M 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) sekitar pukul 06.24 WIB.
“Hasil analisis BMKG, gempa tersebut berpotensi menimbulkan
tsunami
di wilayah Indonesia dengan status Waspada, ketinggian tsunami kurang dari 0,5 meter,” kata Direktur Gempabumi dan
Tsunami
BMKG, Daryono, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu.
Berdasarkan karakteristiknya, kata Daryono, gempa ini tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas subduksi di Palung Kurile-Kamchatka.
BMKG menyatakan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme patahan naik (thrust fault), yang sering kali berpotensi memicu tsunami.
“Gempa ini memiliki mekanisme naik (thrust fault). Gempa ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam,” jelasnya.
Berikut 10 daerah pesisir di Indonesia yang berpotensi terjadi tsunami imbas gempa di Rusia:
BMKG memperingatkan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pesisir itu, untuk mewaspadai adanya gelombang yang datang pada jam tersebut.
“Kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai,” tegas Daryono.
Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan terkait kerusakan bangunan dari dampak gempa bumi di Rusia tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.