kab/kota: Jatiasih

  • Duka Driver Ojol di Bekasi, Istri dan Anaknya Tewas Kebakaran, Telepon Terakhir Tak Terangkat – Halaman all

    Duka Driver Ojol di Bekasi, Istri dan Anaknya Tewas Kebakaran, Telepon Terakhir Tak Terangkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Duka menyelimuti driver ojek online (ojol) bernama Priandri setelah anak dan istrinya tewas akibat kebakaran yang terjadi di Gang Al-Hidayah, RT 06 RW 09, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/4/2025). 

    Kantung mata Priandri tampak sembab setelah berderai air mata. Suaranya terdengar lirih ketika menceritakan insiden yang menimpa anak dan istrinya.

    Priandri yang masih mengenakan jaket ojol mengatakan, istrinya sempat menghubunginya sekitar pukul 07.00 WIB.

    “Ditelepon sama istri jam 7 pagi, saya enggak sempat angkat. Saya telepon balik udah enggak aktif,” ujarnya dilansir Tribun Jakarta, Selasa (22/4/2025). 

    Priandri tak sempat mengangkat telepon sang istri karena dirinya sedang dalam perjalanan mengantar penumpang.

    Ia berulang kali menelepon balik, tetapi nomor ponsel istrinya tak aktif.

    Tak segera memperoleh jawaban, Priandri bergegas pulang untuk mengetahui keadaan keluarganya di rumah.

    Setibanya di rumah, ia mendapati anak, istri, serta bapaknya menjadi korban kebakaran. 

    Istrinya, yaitu NN (21) dan anaknya AA (2) tewas dalam insiden itu.

    Sementara bapaknya, yaitu H (58), ditemukan selamat meski menderita luka bakar serius di sekujur tubuhnya. 

    “Saya kurang tahu (sumber apinya), tapi pas saya mau pergi (berangkat kerja) bapak lagi masak air,” ungkap Priandri.

    Penjelasan Damkar

    Komandan Regu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi, Khairul mengatakan, peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 06.52 WIB. 

    “Kejadiannya di Jatiasih, sementara api berasal sari korsleting listrik, korban jiwa dua orang anak dan orang tuanya,” ucap Khairul.

    Kedua korban meninggal diduga terjebak di dalam kamar saat kebakaran melanda. 

    “Kondisi sedang tidur berdampingan di ruang kamar belakang, sepertinya terjebak,” jelasnya.

    Kebakaran ini juga menyebabkan pria berinsial H menderita luka bakar serius.

    Ia merupakan mertua dari korban, saat kejadian suaminya sudah berangkat kerja sebagai driver ojol. 

    “Jenazah dibawa ke RSUD, kalau yang luka bakar dibawa ke RS Mitra Keluarga Jatiasih,” terang Khairul.

    Proses pemadaman kurang lebih berlangsung satu jam, Disdamkarmat Kota Bekasi mengerahkan dua unit mobil pemadam dan satu unit rescue. 

    “Untuk proses pemadaman kurleb (kurang lebih) satu jam. Kesulitannya akses dan asap tebal, objek yang kebakar hanya satu bidang, tidak sampai merambat,” ucap Khairul.

    Berdasarkan pantauan Tribun Jakarta di lokasi kejadian, bagian belakang rumah kontrakan hancur sedangkan tampak depannya masih terlihat utuh. 

    Ada beberapa bekas gosong di bagian atap depan serta barang berserakan, kepolisian setempat juga sudah memasang garis polisi. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Telepon Terakhir Tak Terangkat, Driver Ojol di Bekasi Kehilangan Istri dan Anak dalam Kebakaran.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

  • Duka Driver Ojol di Bekasi, Istri dan Anaknya Tewas Kebakaran, Telepon Terakhir Tak Terangkat – Halaman all

    Diduga Tertidur, Ibu dan Balita Meninggal jadi Korban Kebakaran Sebuah Rumah Kontrakan di Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebakaran terjadi pada sebuah rumah kontrakan di Gang Al-hidayah II no 100 RT 06 RW 09, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi terbakar, Selasa (22/4/2025) sekira pukul 06.52 WIB.

    Kebakaran tersebut menelan dua korban jiwa, yang merupakan ibu-anak, dengan nama Nani Sugiarti (21) dan anak perempuannya yakni Aura Alfi Yani (2).

    “Korban meninggal dunia dua orang. Satu anak sekitar umur dua tahun, dan ibunya umur 22 tahun,” ujar Kanit Reskrim Polsek Jatiasih, AKP Sitorus, dalam keterangannya.

    Sitorus mengatakan jika jasad Nani dan Aura ditemukan dengan posisi berdampingan atau bersebelahan di ruang kamar.

    Pada saat kejadian, diduga korban sedang tidur, sehingga tidak menyadari adanya kebakaran.

    “Posisi anak sama ibunya ditemukan berdampingan di kamar belakang,” papar Sitorus.

    Kendati demikian, polisi masih menyelidiki lebih rinci kronologi serta penyebab korban meninggal dunia.

    Setelah berhasil dievakuasi, kedua jenazah langsung dibawa petugas untuk tindakan pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi.

    Sementara itu, Danton Pleton B, Haryanto, menuturkan korban satu lainnya adalah mertua dari korban, berdampak luka-luka akibat kebakaran tersebut.

    “Korban itu ada tiga, dua meninggal dunia yakni ibu dan anak, dan satunya luka-luka yakni mertuanya atas nama Hendrik (58),” kata Haryanto.

    Berdasarkan keterangan saksi, Haryanto menyebut jika sebelum terjadi kebakaran sempat terdengar suara ledakan dari lokasi kejadian.

    Suara ledakan itu terdengar lebih dari satu kali dan si jago merah pun membumbung dari dalam rumah tersebut.

    Sejurus kemudian, warga sekitar pun mendengar suara Hendrik berteriak minta tolong.

    Warga pun berinisiatif langsung melaporkan kejadian ini ke Damkar Kota Bekasi supaya api cepat dipadamkan.

    “Awalnya terdengar ledakan kecil secara terus terusan dan timbul api, sempat besar tapi tidak merembet ke rumah sebelah, pemilik berteriak minta tolong dikarenakan terkena api sehingga menyebabkan luka bakar,” ungkap Haryanto.

  • Keluhan Bau Menyengat di Bekasi, PGN Tidak Temukan Kebocoran Jaringan Pipa Gas – Halaman all

    Keluhan Bau Menyengat di Bekasi, PGN Tidak Temukan Kebocoran Jaringan Pipa Gas – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tidak menemukan adanya kebocoran pada jaringan pipa gas buminya di wilayah Bekasi, menyusul laporan keluhan bau menyengat yang tercium warga Ciledug, Kecamatan Setu, Bekasi, Jumat malam, (18/4/2025).

    Area Head PGN Bekasi, Maisalina mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim untuk inspeksi lapangan setelah menerima laporan.

    Dari hasil pengecekan menyeluruh tidak menemukan adanya indikasi kebocoran pipa.

    “Kami sudah lakukan pengecekan di seluruh jaringan dan hasilnya tidak ditemukan adanya kebocoran,” ujar Maisalina dalam keterangan Sabtu (19/4/2025).

    Berdasarkan pantauan tim PGN bersama masyarakat sekitar, bau yang sebelumnya sempat diduga berasal dari bau gas saat ini sudah tidak tercium.

    Meski demikian, PGN tetap melakukan pemantauan ketat dan berkoordinasi dengan pihak berwenang.

    Pihaknya memastikan keamanan masyarakat dan pelanggan gas bumi di sekitar jaringan. “Keandalan infrastruktur menjadi prioritas dalam menjaga pasokan energi,” pungkasnya.

    Kalak BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso mengatakan pihaknya tidak menemukan sumber bau yang dikeluhkan warga.

    “Sampai sekarang belum diketahui sumber penyebabnya,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (19/4/2025). BPBD kembali menanyakan ke masyarakat di wilayah yang terdampak bau.

    Priadi menyebut sudah menerjunkan tim guna melakukan monitoring ke sejumlah titik. Namun hasilnya masih nihil, sumber bau tidak ditemukan.

    “Mustika Jaya, Rawalumbu, Bantargebang, Jatiasih dan Bekasi Selatan sudah kami monitor,” imbuhnya.

    Pihaknya sudah memantau DAS Kali Bekasi untuk memastikan sungai aman dari pencemaran limbah industri yang menyebabkan bau.

    Dia memastikan di Kali Bekasi tidak tercium bau menyengat. “Nggak bau, karena memang tidak terjadi pencemaran di Kali Bekasi,” pungkasnya.

    Pada Jumat sekitar pukul 22.00 WIB, bau gas tercium di hampir seluruh wilayah Bekasi hingga Tambun, menyebabkan rasa pusing dan cemas di kalangan warga yang mulai panik.

    “Aromanya sangat menyengat, baunya sampai ke dalam rumah,” ujar Listya, salah seorang warga Jatibening, Kota Bekasi, yang merasakan bau tersebut.

    Bau tak dikenal ini terus tercium hingga pukul 23.00 WIB, membuat sebagian besar warga khawatir, terutama yang memiliki anak kecil.

  • BPBD Kota Bekasi Belum Temukan Sumber Bau Diduga Gas yang Dikeluhkan Warga – Halaman all

    BPBD Kota Bekasi Belum Temukan Sumber Bau Diduga Gas yang Dikeluhkan Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi masih berupaya untuk mencari sumber bau gas menyusul ramainya keluhan warga terkait bau menyengat yang diduga gas dan oli.

    Kalak BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso mengatakan pihaknya masih belum menemukan sumber bau.

    “Sampai sekarang belum diketahui sumber penyebabnya,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (19/4/2025).

    BPBD kembali menanyakan ke masyarakat di wilayah yang terdampak bau.

    Priadi menyebut sudah menerjunkan tim guna melakukan monitoring ke sejumlah titik.

    Namun hasilnya masih nihil, sumber bau tidak ditemukan.

    “Mustika Jaya, Rawalumbu, Bantargebang, Jatiasih dan Bekasi Selatan sudah kami monitor,” imbuhnya.

    Pihaknya pun mencoba melakukan pemantauan di DAS Kali Bekasi untuk memastikan sungai aman dari pencemaran limbah industri yang menyebabkan bau.

    Dia memastikan di Kali Bekasi tidak tercium bau menyengat.

    “Nggak bau, karena memang tidak terjadi pencemaran di Kali Bekasi,” pungkasnya.

    Pada Jumat sekitar pukul 22.00 WIB, bau gas tercium di hampir seluruh wilayah Bekasi hingga Tambun, menyebabkan rasa pusing dan cemas di kalangan warga yang mulai panik.

    “Aromanya sangat menyengat, baunya sampai ke dalam rumah,” ujar Listya, salah seorang warga Jatibening, Kota Bekasi, yang merasakan bau tersebut.

    Bau tak dikenal ini terus tercium hingga pukul 23.00 WIB, membuat sebagian besar warga khawatir, terutama yang memiliki anak kecil.

  • Tahu Aksinya Viral, Begal Polisi di Bekasi Beberapa Kali Pindah Tempat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 April 2025

    Tahu Aksinya Viral, Begal Polisi di Bekasi Beberapa Kali Pindah Tempat Megapolitan 14 April 2025

    Tahu Aksinya Viral, Begal Polisi di Bekasi Beberapa Kali Pindah Tempat
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Deni (25) dan Ardi (22), dua begal polisi di Jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (2/4/2025), beberapa kali pindah tempat persembunyian untuk menghindari kejaran polisi.
    Mereka bersembunyi lebih kurang sepekan setelah mengetahui aksinya viral di media sosial.
    “Yang jelas yang bersangkutan pindah tempat, dari tempat satu ke tempat yang lain untuk menghindari kejaran kepolisian,” ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa dalam konferensi pers, Senin (14/4/2025).
    Mustofa mengatakan, selama melarikan diri, mereka tetap memantau media sosial untuk mengetahui pergerakan polisi.
    “Dia juga memonitor media sosial yang ada bahwa dia juga mengetahui peristiwa curasnya sudah viral di media sosial, dia juga tahu,” jelas dia.
    Tepat pada Kamis (10/4/2024), polisi menangkap keduanya, termasuk penadah kendaraan korban, Sodik (19).
    Adapun Ardi ditangkap di Sukatani, Deni ditangkap di Cibitung, sedangkan Sodik ditangkap di Cikarang Utara.
    Terhadap Deni dan Ardi, polisi menjerat Pasal 365 Ayat (2) KUHP terkait pencurian dengan kekerasan. Keduanya terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.
    Sedangkan SD dijerat Pasal 480 KUHP terkait menerima, menyimpan, atau menguasai barang tindak pidana dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
    Sebelumnya diberitakan, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus begal anggota Sabhara Polres Metro Bekasi bernama Briptu Abdul Aziz (32).
    Ketiga tersangka yakni, Deni (25) yang berperan sebagai eksekutor, Ardi (22) berperan sebagai joki, dan Sodik (19) sebagai penadah sepeda motor milik korban.
    “DE (Deni) adalah residivis dalam perkara pencurian dan kekerasan,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa dalam konferensi pers, Senin (14/4/2025).
    Mustofa menjelaskan, kejadian berawal ketika korban pulang dinas menggunakan sepeda motor jenis Honda Scoopy pada Rabu (2/4/2024), pukul 04.20 WIB.
    Korban hendak pulang ke kediamannya di Jatiasih, Kota Bekasi, melalui Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Wangunharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
    Pada saat bersamaan, dua pelaku yakni Deni dan Ardi, memepet dan langsung mematikan kendaraan korban.
    Begitu kendaraan korban berhenti, Deni langsung turun dari sepeda motornya dengan mengacungkan celurit ke arah korban.
    “Korban kemudian menjatuhkan kendaraannya dan berlari menjauh, setelah itu pelaku mengejar dari belakang sambil mengayunkan celurit ke arah korban,” ujar Mustofa.
    Ayunan celurit pelaku mengenai tas dan lengan kiri korban. Saat pelaku sudah menguasai kendaraan Briptu Abdul Aziz, korban sempat memberikan perlawanan dengan menahan sepeda motornya.
    Korban bahkan sempat memberikan peringatan dengan mengatakan akan menembak pelaku. Namun, pelaku tak takut dan justru mengancam balik.
    Pelaku kemudian kembali menyabetkan celurit ke arah korban. Namun, korban sempat menangkis menggunakan tangan kiri.
    “Sabetan ini mengakibatkan sobekan di jempol tangan sebelah kiri, kemudian pelaku pergi dan berhasil menguasai sepeda motor korban,” jelas Mustofa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sempat Dirawat, Polisi Korban Begal di Bekasi Sudah Kembali Berdinas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 April 2025

    Sempat Dirawat, Polisi Korban Begal di Bekasi Sudah Kembali Berdinas Megapolitan 14 April 2025

    Sempat Dirawat, Polisi Korban Begal di Bekasi Sudah Kembali Berdinas
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Briptu Abdul Aziz (32), anggota Sabhara Polres Metro Bekasi yang beberapa waktu lalu menjadi korban begal sudah kembali berdinas.  
    “Korban sudah mulai berdinas tapi masih kita tempatkan di staf,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa dalam konferensi pers, Senin (14/4/2025).
    Mustofa mengatakan, korban saat ini sudah sehat setelah mendapat perawatan medis.
    “Jadi korban sudah dalam keadaan sehat, sudah tidak ada masalah,” jelas dia.
    Dalam peristiwa ini, Mustofa mengungkapkan, korban sempat memberikan perlawanan ketika sepeda motor jenis Honda Scoopy miliknya hendak dibawa kabur dua pelaku, Deni (25) dan Ardi (22).
    Saat melawan, korban sempat memperingatkan pelaku dengan mengatakan akan menembak. Namun, pelaku tak takut dan justru mengancam balik.
    Pelaku kemudian menyabetkan celurit ke arah korban. Namun, korban sempat menangkis menggunakan tangan kiri.
    “Sabetan ini mengakibatkan sobekan di jempol tangan sebelah kiri, kemudian pelaku pergi dan berhasil menguasai sepeda motor korban,” jelas Mustofa.
    Sebelumnya diberitakan, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka kasus pembegalan terhadap anggota Briptu Abdul Aziz.
    Ketiga tersangka yakni, Deni (25) yang berperan sebagai eksekutor, Ardi (22) berperan sebagai joki, dan Sodik (19) sebagai penadah sepeda motor milik korban.
    “DE (Deni) adalah residivis dalam perkara pencurian dan kekerasan,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa dalam konferensi pers, Senin (14/4/2025).
    Mustofa menjelaskan, kejadian berawal ketika korban pulang dinas menggunakan sepeda motor jenis Honda Scoopy pada Rabu (2/4/2024), pukul 04.20 WIB.
    Korban hendak pulang ke kediamannya di Jatiasih, Kota Bekasi, melalui Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Wangunharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
    Pada saat bersamaan, dua pelaku yakni Deni dan Ardi, memepet dan langsung mematikan kendaraan korban.
    Begitu kendaraan korban berhenti, Deni langsung turun dari sepeda motornya dengan mengacungkan celurit ke arah korban.
    “Korban kemudian menjatuhkan kendaraannya dan berlari menjauh, setelah itu pelaku mengejar dari belakang sambil mengayunkan celurit ke arah korban,” ujar Mustofa.
    Ayunan celurit pelaku mengenai tas dan lengan kiri korban. Saat pelaku sudah menguasai kendaraan Briptu Abdul Aziz, korban sempat memberikan perlawanan dengan menahan sepeda motornya.
    Setelah itu, kedua pelaku menjual sepeda motor korban ke Sodik seharga Rp 3,8 juta.
    Tak lama, ketiganya ditangkap polisi di tempat berbeda pada Kamis (10/4/2025). Pelaku Ardi ditangkap di Sukatani, pelaku Deni ditangkap di Cibitung, sedang pelaku SD ditangkap di Cikarang Utara.
    Terhadap Deni dan Ardi, polisi menjerat Pasal 365 Ayat (2) KUHP terkait pencurian dengan kekerasan. Keduanya terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.
    Sedangkan Sodik dijerat Pasal 480 KUHP terkait menerima, menyimpan, atau menguasai barang tindak pidana dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Begal di Bekasi Tak Tahu Korbannya Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 April 2025

    Begal di Bekasi Tak Tahu Korbannya Polisi Megapolitan 14 April 2025

    Begal di Bekasi Tak Tahu Korbannya Polisi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Deni (25) dan Ardi (22), dua begal di Jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/4/2025), tak tahu korbannya Briptu Abdul Aziz (32) merupakan anggota polisi.
    “Dia (pelaku) tidak tahu korban polisi,” ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa dalam konferensi pers, Senin (14/4/2025).
    Setelah merampas kendaraan korban, kedua pelaku kemudian menjual ke seorang penadah bernama Sodik seharga Rp 3,8 juta melalui media sosial.
    “Yang bersangkutan menjual melalui media sosial, dijual oleh pelaku sebesar Rp 3,8 juta,” ungkap Mustofa.
    Usai menjual kendaraan korban, Deni dan Ardi yang mengetahui aksinya viral di media sosial kemudian melarikan diri ke beberapa tempat untuk menghindari kejaran polisi.
    Tepat pada Kamis (10/4/2024), polisi menangkap keduanya, termasuk penadah kendaraan korban.
    Ardi ditangkap di Sukatani, sedangka Deni ditangkap di Cibitung dan Sodik ditangkap di Cikarang Utara.
    Sementara itu, Sodik mengaku tidak mengetahui bahwa kendaraan yang dibelinya merupakan hasil tindak kejahatan.
    “Enggak tahu,” jelas dia.
    Terhadap Deni dan Ardi, polisi menjerat Pasal 365 Ayat (2) KUHP terkait pencurian dengan kekerasan. Keduanya terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.
    Sedangkan SD dijerat Pasal 480 KUHP terkait menerima, menyimpan, atau menguasai barang tindak pidana dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.
    Sebelumnya diberitakan, tiga begal terhadap anggota Polres Metro Bekasi bernama Briptu Abdul Aziz (32) ditetapkan sebagai tersangka.
    Ketiga tersangka yakni, Deni (25) yang berperan sebagai eksekutor, Ardi (22) berperan sebagai joki, dan Sodik (19) sebagai penadah sepeda motor milik korban.
    “DE (Deni) adalah residivis dalam perkara pencurian dan kekerasan,” kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa dalam konferensi pers, Senin (14/4/2025).
    Mustofa menjelaskan, kejadian berawal ketika korban pulang dinas menggunakan sepeda motor jenis Honda Scoopy pada Rabu (2/4/2024), pukul 04.20 WIB.
    Korban hendak pulang ke kediamannya di Jatiasih, Kota Bekasi, melalui Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Wangunharja, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
    Pada saat bersamaan, dua pelaku yakni Deni dan Ardi, memepet dan langsung mematikan kendaraan korban.
    Begitu kendaraan korban berhenti, Deni langsung turun dari sepeda motornya dengan mengacungkan celurit ke arah korban.
    “Korban kemudian menjatuhkan kendaraannya dan berlari menjauh, setelah itu pelaku mengejar dari belakang sambil mengayunkan celurit ke arah korban,” ujar Mustofa.
    Ayunan celurit pelaku mengenai tas dan lengan kiri korban. Saat pelaku sudah menguasai kendaraan Briptu Abdul Aziz, korban sempat memberikan perlawanan dengan menahan sepeda motornya.
    Korban bahkan sempat memberikan peringatan dengan mengatakan akan menembak pelaku. Namun, pelaku tak takut dan justru mengancam balik.
    Pelaku kemudian kembali menyabetkan celurit ke arah korban. Namun, korban sempat menangkis menggunakan tangan kiri.
    “Sabetan ini mengakibatkan sobekan di jempol tangan sebelah kiri, kemudian pelaku pergi dan berhasil menguasai sepeda motor korban,” jelas Mustofa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jangan Langsung Matikan Mesin Fortuner Diesel Usai Digunakan, Ini Sebabnya

    Jangan Langsung Matikan Mesin Fortuner Diesel Usai Digunakan, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Jangan langsung mematikan Fortuner bermesin diesel setelah selesai digunakan. Begini penjelasannya.

    Mematikan mesin menjadi hal pertama yang umumnya dilakukan ketika pengendara selesai digunakan. Tapi rupanya, tidak semua mobil disarankan langsung dimatikan setelah digunakan. Pada mobil diesel khususnya yang menggunakan mesin turbo, hal itu justru tak disarankan.

    Kepala Bengkel Auto2000 Jatiasih Wahono menjelaskan, mobil bermesin diesel dengan teknologi turbo seperti yang tersemat pada Fortuner jangan langsung dimatikan usai digunakan. Ada baiknya didiamkan dulu sekitar satu menit.

    “Turbo ini kan perlu pendinginan nah kalau langsung dimatikan, turbonya masih panas belum sama dengan suhu ruangan atau lingkungan, dia bisa retak, turbonya,” jelas Wahono ditemui detikOto belum lama ini.

    Wahono mengatakan, sebelum mesin dimatikan, suhu pada mesin dan lingkungan sebaiknya sama. Kalau hal ini sering dilakukan, turbo bisa retak dan lama kelamaan mesin bisa rusak.

    “Kalau retak efeknya apa? Ya kan turbonya rusak, ekstremnya cepat rusak, retak, bearingnya kena,” lanjut Wahono.

    Menurutnya, ada beberapa pemilik mobil yang mengabaikan hal tersebut. Ujungnya, mobil jadi rusak. Jadi kamu harus ingat ya, jangan langsung mematikan mesin saat suhu lagi panas-panasnya.

    “Itu efeknya lama ya bukan langsung sehari, dua hari, tahunan. Ya kan kalau turbo ada intercoolernya itu emang nggak boleh langsung. Tunggu semenit cukup. Makanya dulu pernah dengar nggak turbo timer? Mobil dimatikan kita cabut supaya langsung aktivitas, kunci, mobil masih hidup,” jelasnya lagi.

    Ya, tidak sedikit pengguna mobil bermesin diesel dengan turbo menggunakan turbo timer. Dikutip laman Auto2000, turbo timer merupakan komponen tambahan pada mobil yang mencegah mesin turbocharger mengalami perubahan suhu secara drastis. Komponen turbo timer ini akan menahan kunci kontak tetap dalam posisi ‘On’ meski kunci sudah dicabut. Dengan adanya kapasitor, turbo timer akan menahan mesin tetap menyala sampai suhunya mulai turun. Ketika kapasitor mulai habis muatannya, otomatis kunci kontak akan ikut mati begitupun dengan mesinnya.

    (dry/rgr)

  • Menhub Jamin Kesiapan Sejumlah Titik Hadapi Puncak Arus Balik Lebaran 2025 – Page 3

    Menhub Jamin Kesiapan Sejumlah Titik Hadapi Puncak Arus Balik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan kesiapan sejumlah simpul transportasi menghadapi momen arus balik Lebaran 2025. Melalui rangkaian kunjungan ke Stasiun Pasar Senen, Kantor Pusat PT Pelni, Posko Angkutan Lebaran di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, serta Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC) Jatiasih, Bekasi.

    “Kami terus berupaya memastikan arus balik mudik tahun ini berjalan aman, nyaman, dan lancar. Koordinasi antar instansi terus ditingkatkan agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal,” ujar Menhub Dudy dalam keterangan tertulis, Jumat (4/4/2025).

    Di Stasiun Pasar Senen, Menhub memantau langsung operasional perjalanan kereta api jarak jauh yang menjadi salah satu moda transportasi favorit pemudik.

    Dalam kesempatan tersebut, ia melihat pergerakan penumpang di Stasiun Pasar Senen, serta memastikan fasilitas dan pelayanan berjalan optimal sesuai standar keselamatan dan kenyamanan.

    Pada Operation Room Kantor Pusat PT Pelni, Menhub meninjau pergerakan pemudik pengguna kapal laut. Pemantauan dilakukan secara real-time untuk memastikan seluruh kapal beroperasi sesuai dengan jadwal dan standar keselamatan yang ditetapkan.

    Selanjutnya, dalam kunjungan ke Posko Angkutan Lebaran di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Menhub meninjau kesiapan maskapai, personel bandara, serta fasilitas pendukung lainnya guna memastikan arus balik berjalan lancar tanpa kendala.

    Sedangkan di JMTC Jatiasih, Menhub melakukan pengecekan kesiapan arus balik jalur darat serta menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk menghadapi arus balik menuju Jakarta.

    “Untuk kesiapan mudik jalur darat, kami akan terus berkoordinasi dengan Korlantas Polri dan Jasamarga untuk menetukan rekayasa lalu lintas yang akan ditetapkan,” kata Menhub Dudy.

    Rekayasa akan dilakukan jika kendaraan yang memadati lalu lintas sudah mencapai parameter minimum dilaksanakannya contra flow ataupun one way. Berdasarkan proyeksi Jasa Marga, Puncak Arus Mudik akan terjadi pada Minggu, 6 April 2025.

     

  • Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Lancar, Polisi Pastikan Tidak Ada Penumpukan Kendaraan – Page 3

    Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni Lancar, Polisi Pastikan Tidak Ada Penumpukan Kendaraan – Page 3

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan bahwa stasiun hingga bandara siap menghadapi arus balik Lebaran 2025, agar perjalanan pemudik yang kembali setelah merayakan Idul Fitri di kampung halaman dapat berjalan lancar dan aman.

    “Kami terus berupaya memastikan arus balik mudik tahun ini berjalan aman, nyaman, dan lancar. Koordinasi antar instansi terus ditingkatkan agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal,” kata Dudy, dikutip dari Antara, Jumat (4/4/2025).

    Dudy mengaku telah melakukan kunjungan ke sejumlah simpul transportasi strategis untuk meninjau kesiapan arus balik Lebaran 2025. Tinjauan dilakukan di Stasiun Pasar Senen, Kantor Pusat PT Pelni, Posko Angkutan Lebaran di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, serta Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC) Jatiasih, Bekasi.

    Ia menuturkan bahwa pihaknya melakukan peninjauan untuk memastikan kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan para pemudik yang kembali ke kota asal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman.

    Di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, ia memantau langsung operasional perjalanan kereta api jarak jauh yang menjadi salah satu moda transportasi favorit pemudik.

    Dalam kesempatan itu, Menhub melihat pergerakan penumpang di Stasiun Pasar Senen, serta memastikan fasilitas dan pelayanan berjalan optimal sesuai standar keselamatan dan kenyamanan.

    Pada Operation Room Kantor Pusat PT Pelni, Menhub meninjau pergerakan pemudik pengguna kapal laut. Pemantauan dilakukan secara real-time untuk memastikan seluruh kapal beroperasi sesuai dengan jadwal dan standar keselamatan yang ditetapkan.