Tak Jelas Keberadaan Keluarganya, Perawatan PMI yang Stroke Ditanggung Negara
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI) akan menanggung seluruh biaya perawatan SW,
Pekerja Migran Indonesia
(
PMI
) yang dirawat akibat stroke di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Negara hadir. Karena tidak ada pihak keluarga yang diketahui, maka pembiayaan perawatan sepenuhnya akan ditanggung oleh Kementerian,” ujar Menteri P2MI Abdul Kadir Karding saat menjenguk SW, Minggu (1/6/2025).
SW sebelumnya bekerja di Malaysia sebagai pekerja rumah tangga dan dua kali mengalami stroke.
Setelah dipulangkan, ia kini dirawat di ruang
High Care Unit
(HCU) dalam kondisi belum bisa berbicara.
Menurut Karding, kuat dugaan bahwa SW merupakan korban calo migran ilegal yang memalsukan identitas untuk bisa bekerja ke luar negeri.
“Berdasarkan identitas yang kami temukan, alamat di KTP-nya tercatat di Karanggeneng, Lamongan, tetapi setelah kami cek di lapangan, alamat tersebut tidak ditemukan,” tutur Karding.
“Ini menunjukkan adanya pemalsuan identitas, dan yang bersangkutan kemungkinan besar menjadi korban perdagangan orang atau penipuan,” lanjut dia.
Kementerian P2MI juga berkomitmen memantau kondisi pasien hingga pulih dan memastikan pelayanan rumah sakit berjalan optimal untuk para PMI.
Sementara itu, dokter Edo Yohannes Sihombing, spesialis bedah saraf RS Polri yang menangani SW menyebut pasien sempat dua kali dioperasi karena stroke di Malaysia.
“Saat masuk ke RS Polri, nilai kesadaran pasien berada pada angka 8 dari skala 15. Kini sudah meningkat menjadi 11 dalam waktu tiga minggu,” ujar dr. Edo.
Perawatan yang diberikan menggunakan teknologi terkini dan standar internasional.
“Kami berikan penanganan definitif dan intensif,” ujar dia.
Menteri Karding juga menyoroti persoalan PMI non-prosedural yang jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan ribu orang, khususnya di Malaysia dan Arab Saudi.
“Karena tidak terdata secara resmi, maka saat terjadi masalah, negara kesulitan melakukan perlindungan maupun pemulangan,” kata dia.
Saat ini, pemerintah tengah bersiap menghadapi gelombang pemulangan besar-besaran dari Malaysia akibat kebijakan repatriasi bagi PMI tanpa dokumen resmi.
“Kami sedang merancang langkah mitigasi agar pemulangan ini bisa dikelola dengan baik,” ujar Karding.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Jati
-
/data/photo/2025/06/01/683c0748bc06f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Jelas Keberadaan Keluarganya, Perawatan PMI yang Stroke Ditanggung Negara Megapolitan 1 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/01/683c0408c20d7.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pekerja Migran yang Stroke Dirawat di RS Polri, Keluarga Belum Ditemukan Megapolitan 1 Juni 2025
Pekerja Migran yang Stroke Dirawat di RS Polri, Keluarga Belum Ditemukan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menjenguk seorang
Pekerja Migran Indonesia
(PMI) berinisial SW di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (1/6/2025).
SW sebelumnya bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Malaysia. Selama di sana, ia dua kali mengalami stroke sebelum akhirnya dipulangkan ke Indonesia.
“Beliau tidak bisa bicara dan keluarganya belum ditemukan. Ketika kami telusuri alamat di KTP-nya, yaitu Karanggeneng, Lamongan, alamat tidak ditemukan,” ujar Karding kepada wartawan di lokasi.
Kondisi ini membuat Kardin curiga bahwa SW merupakan korban calo yang memalsukan dokumen identitas untuk keberangkatan ke luar negeri.
Saat ini, kondisi pasien menunjukkan perkembangan positif.
“Dokter menyampaikan bahwa beliau sudah bisa membuka mata dan mulai merespons suara serta sentuhan,” kata Karding.
Ia memastikan seluruh biaya perawatan akan ditanggung negara melalui Kementerian P2MI. Pemerintah akan terus memantau kondisi PMI lain yang dirawat di RS Polri.
“Negara hadir. Karena tidak ada pihak keluarga, maka pembiayaan ditanggung oleh kementerian. Kami juga akan memastikan penanganan dilakukan secara profesional,” tegas dia.
Ia juga menyoroti masih banyaknya PMI yang berangkat secara non-prosedural, terutama ke negara-negara seperti Malaysia dan Arab Saudi.
Menurut dia, jumlah PMI non-prosedural dapat mencapai ratusan ribu orang.
“Mereka ini tidak terdata secara resmi, sehingga menyulitkan pemerintah dalam proses perlindungan maupun pemulangan,” ujar dia.
Saat ini, pemerintah masih menangguhkan penempatan PMI sektor pekerja rumah tangga (
domestic workers
) ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Namun, untuk sektor formal atau tenaga kerja terampil (
skilled workers
), pengiriman tetap dibuka.
Terkait rencana pembukaan kembali penempatan ke Arab Saudi, Karding menyebut hal itu masih dalam tahap pertimbangan.
“Kita masih harus melihat kondisi di lapangan dan mendengar aspirasi dari masyarakat, DPR, serta para pemangku kepentingan lainnya,” katanya.
Karding juga mengingatkan tentang maraknya praktik perekrutan ilegal melalui media sosial seperti Facebook.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga untuk memperkuat pengawasan digital atau siber.
Sementara itu, dr. Edo Yohannes Sihombing, spesialis bedah saraf RS Polri yang menangani SW menyampaikan bahwa kondisi pasien terus menunjukkan perbaikan.
“Saat pertama masuk, nilai kesadaran beliau berada di angka 8 dari skala 15. Kini meningkat menjadi 11 dalam waktu tiga minggu,” kata Edo.
SW telah menjalani dua kali operasi saat masih bekerja di Malaysia.
Di RS Polri, ia mendapat perawatan intensif menggunakan teknologi medis yang setara dengan standar internasional.
“Semua penanganan dilakukan secara definitif dan dengan teknologi terbaik yang kami miliki,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hari Lahir Pancasila momentum refleksi peran jaga persatuan
Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo. ANTARA/HO-MPR/aa.
Bamsoet: Hari Lahir Pancasila momentum refleksi peran jaga persatuan
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Minggu, 01 Juni 2025 – 13:03 WIBElshinta.com – Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan agar perayaan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni tidak hanya menjadi seremoni belaka, tetapi menjadi momentum untuk merefleksikan kembali peran setiap individu dalam menjaga persatuan bangsa.
“Perayaan hari lahir Pancasila tidak boleh hanya menjadi seremoni belaka. Tetapi harus menjadi momentum untuk merefleksikan kembali peran setiap individu dalam menjaga persatuan bangsa, terutama di ruang digital yang kini menjadi medan baru perjuangan nilai,” kata Bamsoet, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dia menyebut merayakan Pancasila berarti menanamkan semangat persatuan dalam algoritma kehidupan sehari-hari, meskipun berbeda suku, agama, pilihan politik, atau preferensi budaya.
“Kita tetap satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia,” ujarnya.
Mantan Ketua DPR dan MPR itu juga mengatakan perayaan hari lahir Pancasila merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk merenungkan kembali nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi bangsa tersebut. Terlebih, lanjut dia, tantangan untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa menjadi semakin kompleks di tengah era informasi yang bergerak cepat melalui media digital.
Untuk itu, dia menyebut nilai-nilai dalam lima sila Pancasila yang menyatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia harus diinternalisasikan dalam setiap interaksi di ruang digital.
“Fenomena ‘echo chamber’ dan algoritma yang hanya menyajikan informasi sesuai preferensi pengguna telah mempersempit ruang dialog dan memperlebar jurang perbedaan. Dalam hal ini, nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ketiga yaitu ‘Persatuan Indonesia’, menjadi sangat relevan untuk kembali ditegakkan, terutama di dunia digital,” katanya.
Dia menjelaskan tantangan lain yang perlu dicermati ialah ancaman disinformasi yang datang dari luar negeri dan dimanfaatkan untuk mengganggu stabilitas nasional. Menurut dia, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia memiliki posisi strategis dalam konteks geopolitik global, dan ruang digital Indonesia bukanlah ruang yang steril.
Oleh sebab itu, dia menekankan meneguhkan nilai-nilai Pancasila, khususnya semangat persatuan, juga menjadi bagian dari ketahanan nasional di era digital.
“Ketahanan ini hanya akan kuat jika masyarakat memiliki kesadaran kolektif bahwa identitas digital kita adalah bagian dari identitas kebangsaan,” tuturnya.
Dia pun menambahkan bahwa seluruh elemen bangsa memiliki peran vital sebagai penjaga nilai Pancasila sehingga harus berperan aktif dalam merajut persatuan di era digital, khususnya generasi muda yang mendominasi demografi pengguna internet.
“Dalam setiap unggahan, komentar, dan interaksi daring, ada ruang untuk merefleksikan apakah tindakan tersebut memperkuat atau justru merusak nilai-nilai persatuan,” ucapnya.
Sebab, sambung dia, nasionalisme era digital bukan lagi soal berdiri di medan perang, melainkan menjaga ruang digital dari perpecahan, menjaga wacana dari kebencian, serta merawat kebhinekaan melalui literasi dan etika bermedia.
Selain itu, dia mengingatkan agar pengajaran Pancasila tidak cukup hanya lewat buku teks dan hafalan sila, melainkan melalui pendekatan yang kontekstual dan kreatif. Misalnya, melalui film pendek, vlog edukatif, atau kampanye media sosial yang memuat narasi kebangsaan.
“Sejumlah komunitas daerah telah memulai ini dengan memproduksi konten edukatif berbahasa daerah untuk memperkuat jati diri lokal sambil menjembatani rasa kebangsaan. Inilah bentuk nyata dari semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang hidup di dunia maya,” kata dia.
Sumber : Antara
-

Seskab Teddy: Pancasila kompas moral bangsa hadapi tantangan zaman
Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyatakan pentingnya peran Pancasila sebagai dasar negara dan kompas moral bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui postingan akun Instagram @sekretaris.kabinet di Jakarta, Minggu, dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 2025 yang jatuh pada hari ini.
“Pancasila adalah dasar negara sekaligus kompas moral bangsa. Nilai-nilai Pancasila menjadi tuntunan untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, yang akan membawa kita kembali ke jati diri kita sebagai manusia Indonesia,” demikian petikan pernyataan Teddy.
Menurutnya, nilai-nilai luhur Pancasila harus terus dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan Hari Lahir Pancasila dengan semangat kebangsaan yang tinggi.
“Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025. Mari terus jadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi dalam kehidupan sehari-hari kita,” katanya.
Postingan itu mengunggah gambar berjenis vektor yang memperlihatkan suasana keramaian pasar tradisional dengan berbagai aktivitas pedagang dan konsumen yang sedang bertransaksi.
Menariknya, gambar itu menyisipkan lambang-lambang Pancasila pada sejumlah objek. Teddy mengajak warganet untuk lebih mengenal dan memahami sila-sila dalam Pancasila melalui poster interaktif itu.
“Ayo cari lambang-lambang sila Pancasila di dalam poster ini!” ajaknya.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan penyesuaian pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 melalui Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025 sebagai perubahan kedua atas Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2025.
Langkah ini dilakukan untuk penyempurnaan pelaksanaan kegiatan nasional tersebut, yang dikoordinasikan bersama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).
Sesuai edaran tersebut, Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila di tingkat pusat akan dilaksanakan pada Senin (2/6) pukul 10.00 WIB di halaman Gedung Pancasila, Jakarta, yang akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan pimpinan lembaga negara, TNI-Polri, beserta sejumlah tokoh nasional.
Penurunan bendera akan dilakukan di hari yang sama pada pukul 16.00 WIB, namun tanpa kehadiran peserta dan tamu undangan. Pemerintah daerah, kantor perwakilan RI di luar negeri, instansi pemerintah, serta satuan pendidikan diminta menggelar upacara bendera secara luring pada 2 Juni 2025 pukul 07.00 waktu setempat.
BPIP juga mengimbau BUMN, BUMD, hingga perusahaan swasta untuk ikut menyelenggarakan upacara bendera di tanggal yang sama. Selain itu, pengibaran bendera Merah Putih diwajibkan selama dua hari penuh, yakni 1 dan 2 Juni 2025.
Adapun tema peringatan tahun ini adalah “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, dengan visual utama berupa Burung Garuda Pancasila sebagai karakter bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025 -

Bamsoet: Hari Lahir Pancasila momentum refleksi peran jaga persatuan
Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan agar perayaan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni tidak hanya menjadi seremoni belaka, tetapi menjadi momentum untuk merefleksikan kembali peran setiap individu dalam menjaga persatuan bangsa.
“Perayaan hari lahir Pancasila tidak boleh hanya menjadi seremoni belaka. Tetapi harus menjadi momentum untuk merefleksikan kembali peran setiap individu dalam menjaga persatuan bangsa, terutama di ruang digital yang kini menjadi medan baru perjuangan nilai,” kata Bamsoet, sapaan karibnya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dia menyebut merayakan Pancasila berarti menanamkan semangat persatuan dalam algoritma kehidupan sehari-hari, meskipun berbeda suku, agama, pilihan politik, atau preferensi budaya.
“Kita tetap satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia,” ujarnya.
Mantan Ketua DPR dan MPR itu juga mengatakan perayaan hari lahir Pancasila merupakan momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk merenungkan kembali nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi bangsa tersebut.
Terlebih, lanjut dia, tantangan untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa menjadi semakin kompleks di tengah era informasi yang bergerak cepat melalui media digital.
Untuk itu, dia menyebut nilai-nilai dalam lima sila Pancasila yang menyatukan seluruh elemen masyarakat Indonesia harus diinternalisasikan dalam setiap interaksi di ruang digital.
“Fenomena ‘echo chamber’ dan algoritma yang hanya menyajikan informasi sesuai preferensi pengguna telah mempersempit ruang dialog dan memperlebar jurang perbedaan. Dalam hal ini, nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ketiga yaitu ‘Persatuan Indonesia’, menjadi sangat relevan untuk kembali ditegakkan, terutama di dunia digital,” katanya.
Dia menjelaskan tantangan lain yang perlu dicermati ialah ancaman disinformasi yang datang dari luar negeri dan dimanfaatkan untuk mengganggu stabilitas nasional.
Menurut dia, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia memiliki posisi strategis dalam konteks geopolitik global, dan ruang digital Indonesia bukanlah ruang yang steril.
Oleh sebab itu, dia menekankan meneguhkan nilai-nilai Pancasila, khususnya semangat persatuan, juga menjadi bagian dari ketahanan nasional di era digital.
“Ketahanan ini hanya akan kuat jika masyarakat memiliki kesadaran kolektif bahwa identitas digital kita adalah bagian dari identitas kebangsaan,” tuturnya.
Dia pun menambahkan bahwa seluruh elemen bangsa memiliki peran vital sebagai penjaga nilai Pancasila sehingga harus berperan aktif dalam merajut persatuan di era digital, khususnya generasi muda yang mendominasi demografi pengguna internet.
“Dalam setiap unggahan, komentar, dan interaksi daring, ada ruang untuk merefleksikan apakah tindakan tersebut memperkuat atau justru merusak nilai-nilai persatuan,” ucapnya.
Sebab, sambung dia, nasionalisme era digital bukan lagi soal berdiri di medan perang, melainkan menjaga ruang digital dari perpecahan, menjaga wacana dari kebencian, serta merawat kebhinekaan melalui literasi dan etika bermedia.
Selain itu, dia mengingatkan agar pengajaran Pancasila tidak cukup hanya lewat buku teks dan hafalan sila, melainkan melalui pendekatan yang kontekstual dan kreatif. Misalnya, melalui film pendek, vlog edukatif, atau kampanye media sosial yang memuat narasi kebangsaan.
“Sejumlah komunitas daerah telah memulai ini dengan memproduksi konten edukatif berbahasa daerah untuk memperkuat jati diri lokal sambil menjembatani rasa kebangsaan. Inilah bentuk nyata dari semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang hidup di dunia maya,” kata dia.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025 -

Harga Referensi CPO Turun Jadi US$ 856,38/MT, Ini Penyebabnya
Jakarta –
Kementerian Perdagangan menurunkan Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) periode Juni 2025 menjadi US$ 856,38/MT. Nilai ini turun US$ 68,08 atau 7,36% dari periode Mei 2025 yang tercatat sebesar US$ 924,46/MT.
Harga referensi ini digunakan untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS), atau biasa dikenal sebagai Pungutan Ekspor (PE).
Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1484 Tahun 2025 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Kepmendag tersebut berlaku untuk 1-30 Juni 2025.
“Saat ini, HR CPO turun mendekati ambang batas US$ 680/MT. Untuk itu, merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$ 52/MT dan PE CPO sebesar 10 persen dari HR CPO periode Juni 2025, yaitu sebesar US$ 85,6384/MT untuk periode Juni 2025,” kata Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim, dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).
BK CPO periode Juni 2025 merujuk pada Kolom Angka 5 Lampiran Huruf C PMK Nomor 38 Tahun 2024 sebesar US$ 52/MT. Sementara itu, PE CPO periode Juni 2025 merujuk pada Lampiran PMK Nomor 30 Tahun 2025 sebesar 10% dari HR CPO periode Juni 2025, yaitu sebesar US$ 85,6384/MT.
Penetapan HR CPO bersumber dari rata-rata harga selama periode 25 April-24 Mei 2025 pada Bursa CPO di Indonesia sebesar US$ 804,50/MT, Bursa CPO di Malaysia sebesar US$ 908,27/MT, dan Harga Port CPO Rotterdam sebesar US$ 1.132,90/MT.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 46. Tahun 2022, bila terdapat perbedaan harga rata-rata pada tiga sumber harga sebesar lebih dari US$ 40, maka perhitungan HR CPO menggunakan rata-rata dari dua sumber harga yang menjadi median dan sumber harga terdekat dari median.
Kemudian berdasarkan ketentuan tersebut, HR bersumber dari Bursa CPO di Malaysia dan Bursa CPO di Indonesia. Sesuai perhitungan tersebut, ditetapkan HR CPO sebesar US$ 856,38/MT.
Selain itu, minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBD palm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan netto ≤ 25 kg dikenakan BK US$ 0/MT dengan penetapan merek sebagaimana tercantum dalam Kepmendag Nomor 1485 Tahun 2025 tentang Daftar Merek Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Olein dalam Kemasan Bermerek dan Dikemas dengan Berat Netto ≤ 25 Kg.
Penurunan HR CPO dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya peningkatan produksi di Malaysia, proyeksi penurunan permintaan dari India sebagai negara konsumen utama, dan peningkatan nilai dolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, HR biji kakao periode Juni 2025 ditetapkan sebesar US$ 9.591,52/MT, meningkat sebesar US$ 1.207,77 atau 14,41% dari Mei 2025. Hal ini berdampak pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Juni 2025 menjadi US$ 9.127/MT, naik US$ 1.178 atau 14,82% dari periode Mei 2025.
Peningkatan HR dan HPE biji kakao ini dipengaruhi penurunan produksi di negara produsen utama di wilayah Afrika Barat akibat curah hujan yang tinggi. Sementara itu, peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap sebesar 15 persen. Hal tersebut sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada PMK Nomor 38 Tahun 2024.
Selanjutnya, HPE produk kulit periode Juni 2025 tidak berubah dari Mei 2025. Namun, ada peningkatan HPE produk kayu periode Juni 2025 pada beberapa jenis kayu, yaitu kayu olahan dengan luas penampang 1.000-4.000 mm² dari jenis meranti dan rimba campuran serta jenis sortimen lainnya dari hutan, tanaman jenis kayu pinus dan kayu jati putih, kayu akasia, kayu sengon, kayu karet, kayu balsa, kayu putih, dan lain lain. Sedangkan, ada penurunan HPE kayu olahan dengan luas penampang 1.000-4.000 mm² dari jenis merbau dan sortimen lainnya jenis eboni dan jati.
Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1483 Tahun 2025 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
(ada/ara)
-

KLH Larang Penggunaan Plastik Sekali Pakai untuk Hewan Kurban Iduladha
Jakarta, Beritasatu.com – Menyambut Hari Raya Iduladha 2025 yang bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengeluarkan surat edaran agar masyarakat dan pemerintah daerah menyelenggarakan hari raya Iduladha tanpa menghasilkan sampah plastik.
Dalam Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2025, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan bahwa proses pembagian daging kurban seringkali menimbulkan tumpukan sampah plastik akibat penggunaan kantong sekali pakai.
“Peringatan Iduladha 1446 H yang jatuh pada Juni 2025 bersamaan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertema Mengakhiri Polusi Plastik, menjadi momen penting untuk memulai kebiasaan minim sampah,” kata Hanif dikutip dari Antara, Sabtu (31/5/2025).
Dalam surat edaran tersebut KLH mengimbau:
Pemerintah daerah melakukan sosialisasi luas untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah di lokasi salat Id dan pembagian daging kurban.Membentuk satuan tugas khusus yang bertugas mengedukasi masyarakat sekaligus menangani sampah di lapangan.Panitia kurban diminta tidak menggunakan kantong plastik, dan masyarakat diimbau membawa wadah sendiri yang bisa digunakan kembali.
KLH juga menyarankan penggunaan alternatif ramah lingkungan seperti daun pisang atau daun jati, wadah anyaman (besek), kontainer yang bisa dipakai ulang dan dikomposkan.
Dengan langkah ini, KLH berharap perayaan Iduladha tetap sakral sekaligus ramah lingkungan, mendukung gerakan nasional untuk mengurangi polusi plastik.
-

Serba-serbi Buah Bersisik yang Jadi Maskot Jakarta
Jakarta –
Buah Salak Condet ditetapkan sebagai maskot Jakarta. Di Agrowisata Cagar Buah Condet, pengunjung yang datang boleh melihat bahkan mencicipi langsung buah tersebut.
Agrowisata Cagar Buah Condet terletak di Jalan Kayu Manis No. 37, RT 7/RW 5, Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (30/5/2025). Saat detikcom berkunjung dan tiba di pintu masuk, ada sebuah papan bertuliskan Agrowisata Cagar Buah Condet, di baliknya ada jalan menurun menuju kebun salak dan duku.
Lahan 3,5 hektar itu dipadati oleh pohon salak dan duku. Untuk menyusuri kebun, pengunjung dapat berjalan menggunakan jalan yang telah disediakan.
Rasa Buah: Manis Bercampur Kecut
detikcom menemui Koordinator Cagar Buah Condet Safrudin. Dia menggunakan stelan hitam-hitam lengkap dengan sepatu boot dan arit di tangannya.
Pria bernama Safrudin itu kemudian menawarkan untuk melihat sekitar sambil mencari salak yang sudah ranum. Dia pun memetik beberapa salak dan menunjukkannya.
Rasanya manis bercampur kecut dan sepet. Buahnya tebal, berbeda dengan salak lain yang lebih lebih tipis bagian dagingnya.
Agrowisata Cagar Buah Condet (Foto: Taufiq/detik)
Safrudin mengatakan, pengunjung diperbolehkan untuk sekadar mencicipi satu dua buah salak di tempat. Namun, salak itu biasanya dipanen lalu hasilnya disetor ke Pemprov DKI Jakarta.
Di Cagar Buah Condet terdapat rumah bibit. Di dalamnya ada bibit-bibit salak hingga duku untuk mempertahankan eksistensi Salak Condet.
Kebun Diurus 4 Orang
Safrudin menceritakan, kebun itu diurus oleh empat orang. Dua orang diantaranya sebagai tenaga teknis, dua lainnya sebagai keamanan.
Mereka yang setiap hari setia merawat Salak Condet meski kini banyak tantangan. Saat detikcom ke lokasi, Jumat (30/5/2025), ada yang sedang mengurus pembibitan di rumah bibit, ada juga yang baru selesai membersihkan daun-daun yang berguguran.
“Di sini ada 4 orang, yang garap teknis 2 sama keamanan 2. Kalau saya koordinator juga bagian teknis,” kata Safrudin.
Agrowisata Cagar Buah Condet (Foto: Taufiq/detik)
Di bawah rimbunnya pohon salak, Safrudin dan rekan-rekannya terus bekerja dalam diam. Tak banyak yang tahu mereka ada, tapi mereka tahu betul, bila tak ada yang menjaga, maskot Jakarta itu bisa benar-benar tinggal nama.
“Iya misi utamanya melestarikan. Dulu kan orang Jakarta nanya, maskot DKI mana. Lah kan ada 2, elang sama salak. Karena elangnya punah tinggal salaknya. Nah gimana biar salaknya nggak punah, diambil alih Pemda buat dilestarikan,” jelas dia.
Baca berita di halaman selanjutnya.
Buah Dijual di Depan Gerbang Kebun
Penjualan Salak Condet tidak semasif Salak Pondoh atau Salak Bali. Salak Condet terakhir kali panen tidak mencapai angka 1 ton. Karena jumlah yang kecil itu, buah dijual di depan gerbang masuk kawasawan agrowisatanya.
“Kalau sekarang-sekarang ini nggak bisa ke mana-mana, kita pasarin di depan aja di gerbang. Kalau kita jual di depan, orang tahu Salak Condet pasti mau pada mampir,” kata Safrudin.
Safrudin bercerita, masa kejayaan Salak Condet sudah berlalu sejak tahun 1980-an. Padahal sejak saat itu, Salak Condet bisa dijual di banyak daerah Jakarta.
“Nggak, kalau pasar buah karena jumlahnya kita kurang di sini. Dulu mah beda, waktu dulu mah banyak salaknya bisa dipasarin,” jelas dia.
Safrudin menyebut banyak kendala yang membuat produktivitas Salak Condet tidak masif. Selain lahan yang terbatas, salak yang ditanam di lahan 3,5 hektar itu kerap dipetik warga sekitar tanpa izin.
“Warga mampir sini bawa keresek gede ngambil. Kita udah ngelarang juga tetap aja diambil. Kalau nyicip satu apa dua gak masalah,” katanya.
Selain itu, sarana dan prasaran kawasan Cagar Buah Condet perlu diperbaiki. Misalnya, pagar jebol jadi jalan buat orang-orang berniat memetik salak dalam jumlah banyak.
Safrudin berharap Salak Condet bisa kembali ke masa jaya. Dia mengaku akan sangat senang bila hal itu terjadi.
Namun, menurutnya hal tersebut bisa terwujud dengan kerjasama dari banyak pihak. Dia berharap Pemprov DKI dapat turun tangan memikirkan solusinya.
“Ya kita mah pekerja nggak ngatur. Kita mah ngikut Pemdanya aja. Tugas kita saat ini bagaimana merawat salak ini berbuah,” imbuh dia.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
/data/photo/2024/03/21/65fc322b0be6f.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
