kab/kota: Jati

  • Sega Jamblang, Warisan Kuliner Cirebon dengan Cita Rasa dan Penyajian Unik

    Sega Jamblang, Warisan Kuliner Cirebon dengan Cita Rasa dan Penyajian Unik

    Salah satu lauk yang paling ikonik dalam sajian Sega Jamblang adalah sambal goreng merah dengan potongan kentang dan hati sapi yang dimasak dengan cabai giling, memberikan sensasi pedas manis yang menyatu dengan nasi yang harum daun jati. Ragam lauk yang ditawarkan mencerminkan kekayaan kuliner lokal Cirebon, dengan cita rasa yang cenderung gurih dan pedas, sangat menggugah selera makan.

    Perbedaan lain yang sangat signifikan terletak pada nilai historis dan sosial dari Sega Jamblang itu sendiri. Nasi ini bukan sekadar makanan, melainkan memiliki akar sejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan rakyat.

    Pada masa kolonial Belanda, terutama ketika proyek pembangunan Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) berlangsung di wilayah Cirebon, makanan ini disajikan untuk para pekerja paksa (rodi) sebagai bekal yang praktis dan tahan lama. Karena itulah, nasi dibungkus dengan daun jati yang kuat dan mudah dibawa dalam perjalanan panjang.

    Dari sinilah lahir filosofi bahwa Sega Jamblang merupakan makanan rakyat yang sederhana namun penuh makna, sebuah representasi dari daya tahan dan semangat juang masyarakat lokal yang bertahan dalam keterbatasan. Maka, menyantap Sega Jamblang bukan hanya soal memuaskan perut, tetapi juga menelusuri jejak-jejak sejarah yang dibungkus dalam selembar daun jati.

    Jika dibandingkan dengan nasi putih biasa yang kerap disajikan tanpa embel-embel sejarah dan kebudayaan, Sega Jamblang menawarkan dimensi pengalaman kuliner yang lebih mendalam.

    Dari bungkus daun jatinya yang aromatik, pilihan lauk yang beragam dengan cita rasa khas Cirebon, hingga penyajian prasmanan yang fleksibel dan membumi, semua elemen itu berpadu menjadi harmoni yang tak hanya mengenyangkan tapi juga menghangatkan jiwa.

    Di era modern seperti sekarang, Sega Jamblang tetap lestari dan terus diminati, bahkan menjadi ikon wisata kuliner bagi siapa pun yang singgah ke Cirebon. Banyak rumah makan khas Jamblang yang berdiri di berbagai sudut kota, terutama yang legendaris seperti Warung Nasi Jamblang Ibu Nur yang selalu ramai diserbu pelanggan dari pagi hingga sore hari.

    Ini membuktikan bahwa tradisi bisa hidup berdampingan dengan zaman, selama nilai-nilai autentiknya tetap dijaga. Sega Jamblang ini menjadi salah satu simbol bagaimana makanan bisa menjadi medium untuk merawat sejarah, budaya, dan rasa kekeluargaan dalam masyarakat.

    Dibandingkan dengan nasi putih biasa yang fungsional, Sega Jamblang adalah sebuah warisan, sebuah cerita yang hidup dalam setiap gigitan. Ia mengajarkan bahwa dalam kesederhanaan, tersimpan keunikan dan kekayaan rasa yang tak ternilai.

    Maka, ketika Anda berkesempatan mencicipi Sega Jamblang di Cirebon, nikmatilah bukan hanya sebagai makanan, tetapi sebagai pengalaman budaya yang utuh dengan aroma daun jati, pilihan lauk yang menggoda, hingga atmosfer prasmanan yang bersahaja dan semuanya adalah bukti bahwa kuliner bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan kenikmatan.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Menbud Fadli Zon Tegaskan Komitmen Keterbukaan dalam Penulisan Sejarah Nasional – Page 3

    Menbud Fadli Zon Tegaskan Komitmen Keterbukaan dalam Penulisan Sejarah Nasional – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk memastikan proses penulisan sejarah nasional dilakukan secara terbuka, ilmiah, dan inklusif.

    Hal ini disampaikan saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7/2025).

    “Dalam waktu dekat, tentu akan kita lakukan uji publik karena penulisan sejarah ini sangat terbuka untuk didiskusikan,” ujar Menteri Kebudayaan.

    Fadli Zon menekankan bahwa program penulisan sejarah bukan merupakan inisiatif baru, melainkan kelanjutan dari upaya penyempurnaan narasi sejarah nasional yang telah lama tidak diperbarui.

    “Saya ingin menegaskan bahwa penulisan sejarah ini bukan sebuah program baru tapi kelanjutan. Memang ada beberapa buku sejarah yang pernah diterbitkan, namun masih terdapat beberapa kekurangan dan sudah terlampau cukup lama tidak diperbaharui. Terakhir sejarah kita ditulis pada era Habibie, sehingga sudah 26 tahun tidak ada sejarah yang diperbaharui kembali. Inilah yang menjadi landasan penulisan sejarah tersebut,” jelasnya.

    Menurut Fadli Zon, sejarah memiliki arti penting sebagai identitas bangsa dan menjadi momentum strategis untuk mendidik generasi muda agar tidak melupakan jati diri di tengah derasnya arus globalisasi.

    “Sejarah ini penting dan merupakan identitas bangsa dan penulisan sejarah ini menjadi momentum yang tepat untuk mengedukasi generasi muda supaya jangan lupa akan sejarah, dan sejarah sebagai jati diri bangsa di tengah arus globalisasi yang kuat,” tegasnya.

    Ia menambahkan bahwa penulisan sejarah nasional akan menggunakan perspektif Indonesia sentris dengan tujuan memperkuat kepentingan nasional.

    “Sejarah ini tentu ditulis dengan perspektif Indonesia sentris untuk kepentingan nasional,” ujar Fadli Zon.

    Dalam masa kolonialisme, misalnya, ia menguraikan, kepentingan nasional kita adalah aspek perjuangan melawan penjajah, bukan lama penjajahannya. Selain itu, Menteri Kebudayaan juga mengungkapkan niat untuk memperkaya narasi sejarah dengan memasukkan temuan-temuan arkeologi terbaru yang menunjukkan betapa panjangnya sejarah peradaban nusantara.

    “Awal sejarah peradaban Indonesia dan berbagai temuan arkeologis terbaru juga ingin kita masukkan ke dalam penulisan sejarah ini yang dimulai dari 1,8 juta tahun lalu dengan berdasarkan pada artefak-artefak yang ditemukan di Indonesia. Sehingga kita bisa menjadi salah satu peradaban tertua di dunia yang memang diakui oleh dunia internasional,” jelasnya.

     

    Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, lagi-lagi jadi sorotan. Ia mengklaim bahwa kekerasan seksual dalam peristiwa Mei 1998 hanyalah rumor tanpa bukti. Sejumlah aktivis perempuan dan HAM pun menuntutnya meminta maaf, pasalnya laporan TGPF kasus kerusuhan…

  • Menelusuri Jejak Kearifan Leluhur Masyarakat Lampung dalam Sebuah Arsitektur Ikonik

    Menelusuri Jejak Kearifan Leluhur Masyarakat Lampung dalam Sebuah Arsitektur Ikonik

    Nuwo Sesat terbagi ke dalam beberapa bagian penting yang memiliki fungsi dan makna masing-masing. Ruangan utama dikenal dengan istilah Ruang Tetabuhan, tempat berlangsungnya pertemuan-pertemuan adat dan musyawarah.

    Di dalam ruang ini, suasana sakral begitu terasa, karena di sinilah suara rakyat dan pemimpin bersatu demi kemaslahatan bersama. Di sudut lain terdapat ruang yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan adat seperti kain tapis, tombak, dan berbagai benda pusaka lainnya yang memiliki nilai historis dan spiritual.

    Di dalam rumah ini pula, simbol-simbol adat seperti ornamen berbentuk gajah (simbol kekuatan dan kebijaksanaan), motif burung (melambangkan kebebasan dan kejernihan hati), serta pola geometris (representasi keseimbangan hidup) sering ditemukan menghiasi dinding dan langit-langit rumah.

    Tiap ukiran, tiap garis, dan tiap warna yang tergores pada tiang maupun dinding Nuwo Sesat bukanlah hiasan semata, melainkan kode budaya yang sarat makna, penanda jati diri dan filosofi hidup masyarakat Lampung yang menghormati alam, leluhur, dan sesama. Lebih jauh, Nuwo Sesat juga mencerminkan sistem kemasyarakatan yang berbasis pada prinsip demokrasi dan kolektivitas.

    Di dalam rumah ini, keputusan-keputusan penting tidak diambil secara sepihak, melainkan melalui proses diskusi panjang yang melibatkan semua unsur masyarakat adat, dari para tetua hingga pemuda.

    Konsep musyawarah yang dijalankan dalam Nuwo Sesat menjadi bukti bahwa sejak lama masyarakat Lampung telah mempraktikkan nilai-nilai demokratis dan egaliter, jauh sebelum konsep tersebut diperkenalkan oleh bangsa-bangsa lain secara formal.

    Tidak heran jika rumah adat ini dianggap sebagai jantung kehidupan sosial masyarakat Lampung, tempat di mana segala bentuk konflik diselesaikan dengan bijaksana, kebijakan dilahirkan dengan penuh pertimbangan, dan tradisi dijaga agar tetap lestari di tengah derasnya arus modernitas.

    Namun, seiring dengan perubahan zaman dan modernisasi yang melanda hampir setiap sendi kehidupan, eksistensi Nuwo Sesat menghadapi tantangan yang tidak ringan. Banyak generasi muda yang mulai melupakan fungsi dan makna rumah adat ini, lebih memilih rumah-rumah modern yang praktis namun kurang mengandung nilai-nilai budaya leluhur.

    Tantangan ini tentu harus dijawab dengan langkah konkret melalui edukasi budaya, revitalisasi rumah adat yang sudah rusak, serta pengintegrasian nilai-nilai tradisional ke dalam sistem pendidikan formal maupun informal. Pemerintah daerah Lampung, bersama dengan para tokoh adat dan budayawan lokal, telah mulai menggalakkan kembali pentingnya pelestarian Nuwo Sesat sebagai simbol identitas dan kekayaan budaya daerah.

    Tak hanya menjadi objek wisata atau cagar budaya, Nuwo Sesat juga mulai difungsikan kembali sebagai pusat kegiatan seni, tempat belajar budaya Lampung, dan ajang pertemuan lintas generasi untuk memperkuat ikatan antarwarga dalam balutan adat.

    Nuwo sesat ini menjadi rumah batin bagi seluruh masyarakat Lampung. Di sanalah identitas dibangun, nilai-nilai diwariskan, dan kebersamaan dijaga dengan penuh hormat.

    Dalam sebuah era global yang menuntut kecepatan dan efisiensi, keberadaan Nuwo Sesat menjadi pengingat bahwa dalam hidup, ada hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh teknologi yakni akar budaya, kebijaksanaan lokal, dan keharmonisan antarumat manusia.

    Nuwo Sesat adalah saksi bisu peradaban, sekaligus obor yang tak pernah padam bagi perjalanan budaya Lampung menuju masa depan yang tetap berpijak pada kearifan masa lalu.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Aplikasi Doppl dari Google Labs Mencoba Fashion Secara Virtual

    Aplikasi Doppl dari Google Labs Mencoba Fashion Secara Virtual

    Bisnis.com, JAKARTA – Google kembali memunculkan inovasi baru yang cocok untuk menciptakan tren terbaru. Melalui Google Labs, Doppl menjadi aplikasi terbaru yang dapat memenuhi gaya kebutuhan fashion seluruh masyarakat dunia.

    Doppl merupakan aplikasi buatan Google Labs yang dikemas khusus dengan konsep eksperimental AI. Konsep ini akan membawa Anda memahami penggunaan dan manfaat teknologi AI, dalam perkembangan dunia fashion.

    Aplikasi Doppl memudahkan Anda untuk bergaya dan menentukan konsep berpakaian sesuai dengan kebutuhan pribadi secara virtual. Tak hanya itu, aplikasi ini juga membuat Anda lebih mudah dalam menemukan referensi fashion.

    Dilansir dari Google Labs, Doppl dibuat dengan tujuan membuat penjelajahan gaya yang lebih mudah, menyenangkan, dan dapat diakses secara instan. Selain itu, sistem video AI yang terdapat di dalam aplikasi tersebut membantu pengguna untuk bergerak, mencoba pakaian, dan mengevaluasi detail kecocokan model pakaian yang dipilih. 

    Cara menggunakan aplikasi Doppl:

    1. Pastikan Anda berusia di atas 18 tahun, berdomisili di AS, dan masuk ke akun Google.

    2. Setelahnya, unggah foto seluruh tubuh untuk mencoba penampilan baru. Anda dapat melihat rekomendasi yang disediakan untuk memilih foto yang luar biasa.

    3. Jika Anda tidak memiliki foto yang siap pakai, cobalah salah satu Model AI yang telah dibuat sebelumnya untuk memulai.

    4. Selanjutnya, pilih pakaian awal yang ingin dicoba. Setelah muncul tampilan pertama, Anda dapat mengunggah foto dan tangkapan layar pakaian yang ingin dicoba. 

    5. Setelah Anda mendapatkan tampilan yang Anda sukai, silahkan ketuk tombol animasi untuk melihat tampilan bergerak dengan video pendek.

    6. Unduh atau bagikan penampilan Anda menggunakan tombol bagikan.

    Saat ini, Doppl tersedia bagi pengguna ios dan android. Berdasarkan informasi yang tertera, aplikasi ini hanya baru bisa digunakan oleh masyarakat di Amerika Serikat. Hal ini sungguh disayangkan, karena masyarakat di negara lain belum bisa menikmati konsep AI secara langsung yang tersedia pada Doppl. 

    Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan Doppl, yaitu berupa:

    1. Kategori

    Saat ini, Doppl hanya menyediakan kategori pakaian yang dapat dicoba berupa atasan, bawahan, dan gaun. Saat ini, Doppl terus berupaya untuk memperluas ke kategori lainnya.

    2. Tidak didukung

    Jenis fashion yang tidak didukung oleh Doppl adalah sepatu, pakaian dalam, baju renang, dan aksesoris. Selain itu, kostum tradisional, keagamaan, dan budaya juga belum tersedia di Doppl. AI Generatif tidak mendukung jenis pakaian yang tipis dan melanggar kebijakan yang telah ditentukan.  

    3. Barang yang Disarankan

    Doppl dapat membantu Anda dalam memberikan saran pada bagian-bagian pakaian, yang sekiranya membutuhkan elemen tambahan. Jika Anda hanya memberikan satu jenis pakaian, maka aplikasi ini akan membantu mencari dan menyediakan elemen tambahan yang diperlukan, sehingga referensi fashion yang diinginkan dapat ditemukan secara tepat. 

    4. Pakaian default

    Pakaian default dimaknai sebagai barang atau referensi outfit yang dicari tidak dapat ditemukan. Hal ini karena jenis pakaian tersebut tidak didukung oleh Doppl, sehingga hanya menampilkan tampilan pakaian berbentuk kaos dan celana hitam dasar. 

    Hadirnya aplikasi ini, menjadi salah bentuk kemajuan teknologi AI yang dibuat selaras dengan berbagai kebutuhan masyarakat. Fashion akan terus berkembang dan melahirkan gaya-gaya berpakaian terbaru, sehingga membutuhkan fitur aplikasi yang mendukung.

    Anda dapat memanfaatkan Doppl sebagai aplikasi yang tepat dalam mengeksplor gaya berpakaian, untuk meningkatkan rasa kepercayaan dan menemukan jati diri seutuhnya. (Maharani Dwi Puspita Sari)

  • Turki Gunakan Masjid Demi Pengaruh Politik di Balkan Barat

    Turki Gunakan Masjid Demi Pengaruh Politik di Balkan Barat

    Jakarta

    Dengan menara setinggi 50 meter dan kapasitas 8.000 jamaah, Masjid Namazgah di ibu kota Albania, Tirana, termasuk bangunan Islam paling megah di Balkan Barat. Kompleks itu dibangun dengan anggaran 30 juta Euro atau sekitar setengah triliun Rupiah, dan sepenuhnya dibiayai Diyanet, lembaga dakwah Islam asal Turki.

    Tidak heran, jika desain Masjid Namazgah dibuat mirip dengan Masjid Biru di Istabul.

    Adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri yang datang meresmikan sepuluh tahun silam. Di Tirana, dia saat itu menandatangani perjanjian kerja sama pertanian dan pendidikan, serta menghibahkan sejumlah drone tempur kepada pemerintah Albania.

    Diyanet tidak hanya membiayai konstruksi, tapi juga ikut menentukan pembentukan dewan pengelola masjid. Ketika Masjid Namazgah beberapa tahun silam secara resmi menunjuk imam asal Turki, skeptisme dan penolakan sontak datang dari masyarakat Albania.

    Masjid sebagai instrumen politik

    Sebelum pembangunan Masjid Namazgah dimulai, dua bangunan keagamaan besar sudah lebih dulu berdiri di ibu kota Albania, Tirana, yakni sebuah katedral Katolik yang diresmikan tahun 2001 dan katedral Ortodoks pada 2014.

    Pada masa rezim komunis di bawah Enver Hoxha, Albania mendeklarasikan diri sebagai negara ateis pertama di dunia. Sejak 1967, segala bentuk agama dilarang dan institusi keagamaan ditutup secara total, hingga akhirnya runtuhnya Uni Sovyet 1990.

    Kini, Masjid Namazgah berdiri sebagai simbol kebangkitan Islam sekaligus alat diplomasi. “Masjid ini menunjukkan bagaimana Turki memainkan peran sebagai kekuatan regional di Balkan Barat dengan memperluas pengaruhnya lewat pembangunan masjid,” ujar Natalie Clayer, peneliti sosial dari Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS), Paris.

    Pembangunan masjid sempat dihentikan

    Kepentingan Ankara dalam proyek ini tampak jelas. Pembangunan Masjid Namazgah sempat dihentikan selama dua tahun, dari 2017 hingga 2019, karena pemerintah Turki meminta Albania mengekstradisi beberapa orang yang dituduh memiliki keterkaitan dengan gerakan Gülen, yang dianggap bertanggung jawab atas kudeta gagal di Turki pada 2016.

    Presiden Recep Tayyip Erdoan, yang menyalahkan tokoh agama Fethullah Gülen atas upaya kudeta tersebut, mengejar para pengikutnya baik di dalam maupun luar negeri. Pekerjaan konstruksi baru dilanjutkan setelah ekstradisi dilakukan.

    Turki geser duit Saudi

    Meskipun pendanaan pembangunan masjid sering berasal dari luar negeri, inisiatif awal biasanya datang dari komunitas lokal yang turut menyumbang dana. Namun dalam proyek-proyek besar di ibu kota, seperti Masjid Namazgah, Clayer menyebut bahwa biasanya ada kepentingan dari aktor nasional dan asing.

    “Prestise negara, kebutuhan komunitas Muslim, pencarian jati diri nasional, hingga dinamika antaragama semua berperan dalam proses pembangunan serta pemilihan gaya arsitektur rumah ibadah,” jelasnya.

    Kini, Turki menjadi pemain utama dalam pembiayaan masjid di Balkan Barat – posisi yang dulunya ditempati Arab Saudi. Saat perang Bosnia (1992–1995), sekitar 600 masjid hancur dan ratusan lainnya rusak. Setelah perang berakhir pada 1995, Saudi menjadi sponsor utama dalam upaya rekonstruksi.

    Tapi, sejak serangan 11 September 2001 dan naiknya Erdoan ke tampuk kekuasaan pada 2002, Turki mulai mengambil alih peran tersebut secara bertahap.

    Arab Saudi bergeser ke arah nasionalisme

    Di bawah kepemimpinan de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Arab Saudi kini lebih memprioritaskan pelestarian masjid bersejarah di dalam negeri. Melalui visi “Vision 2030”, Riyadh mengarahkan fokus pada warisan budaya nasional ketimbang ekspor ideologi keagamaan.

    “Wahhabisme kini bukan lagi titik pusat kebijakan luar negeri Arab Saudi,” ujar Kristin Smith Diwan dari Arab Gulf States Institute, Washington D.C. Bahkan, Bin Salman dalam pidato TV tahun 2021 menyebut Wahhabisme sebagai ajaran yang “telah usang”.

    Dari masjid ke mega proyek

    Turki tak sekadar mengekspor pengaruh lewat pembangunan masjid, kata Rebecca Bryant, antropolog budaya dari Universitas Utrecht. Dia menyebut strategi pembiayaan proyek di luar negeri sebagai “imperialisme infrastruktur”. Masjid hanya satu bagian dari proyek ambisius Turki yang mencakup rel kereta api, pelabuhan, hotel, pusat perbelanjaan, hingga kawasan pemerintahan.

    “Investasi Turki menjangkau dari Sarajevo hingga Batumi, dari Astana di Kazakhstan hingga Senegal,” terang Bryant. Bahkan, skyline futuristik Astana sebagian besar dibangun oleh kontraktor Turki. Banyak proyek, lanjutnya, diberikan kepada perusahaan yang memiliki kedekatan dengan lingkaran kekuasaan Erdoan.

    Bryant mencontohkan mega proyek yang diresmikan Erdoan pada Mei 2024 di bagian Turki dari Nikosia, ibu kota Siprus Utara. Kompleks itu terdiri dari istana presiden, gedung parlemen, hotel mewah, dan masjid—yang pada saat peresmian belum sepenuhnya selesai.

    “Bangunan-bangunan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi ruang geopolitik di mana Turki mengekspresikan visinya tentang masa depan,” kata Bryant.

    Retorika ‘takdir bersama’

    Erdogan kerap mengaitkan proyek-proyek pembangunan infrastruktur dengan ikatan etnis, agama, atau sejarah. Dia menggunakan narasi “persaudaraan” dan “takdir bersama” sebagai keturunan bangsa Türk untuk memperkuat legitimasi keterlibatan Turki di luar negeri.

    Lewat proyek-proyek monumental ini, pesan yang ingin disampaikan jelas, “Kami adalah masa depan. Kami lebih modern daripada Barat,” kata antropolog Bryant.

    Dengan demikian, pembangunan masjid tak lagi sekadar urusan ibadah. Ia menjadi simbol visi masa depan Turki—di mana orientasi kemajuan tidak lagi berpusat pada Barat.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh: Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • HUT 435 Medan, Momentum Merefleksikan Perjalanan Sejarah dan Komitmen Membangun Kota

    HUT 435 Medan, Momentum Merefleksikan Perjalanan Sejarah dan Komitmen Membangun Kota

    Liputan6.com, Medan – Kota Medan kini telah berusia 435 tahun. Hari Ulang Tahun (HUT) Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini diperingati dengan pagelaran upacara di Lapangan Merdeka Medan, Selasa (1/7/2025).

    Upacara berlangsung lancar dan khidmat. Peringatan HUT Kota Medan dipimpin langsung Wali Kota Medan, Rico Waas. Upacara ditandai dengan prosesi pengibaran bendera merah putih, dihadiri Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap, Ketua DPRD Kota Medan, Wong Cun Sen.

    Kemudian Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman, Ketua TP PKK Kota Medan, Airin Rico Waas, dan istri Wakil Wali Kota Medan, Martinijal Zakiyuddin Harahap.

    Sebagai Inspektur Upacara, Rico Waas dalam sambutannya mengatakan, ini adalah momentum bagi semua untuk merenung, merefleksikan perjalanan sejarah, dan menumbuhkan kembali komitmen membangun Kota Medan yang dicintai.

    “435 tahun yang lalu Medan lahir dari sebuah kawasan kecil di muara Sungai Deli. Kemudian tumbuh menjadi pusat perdagangan, persinggahan budaya, dan pintu gerbang strategis di Pulau Sumatera,” kata Rico Waas.

    Kota Medan menjadi rumah bagi beragam etnis, agama, dan budaya. Seperti etnis Melayu, Batak, Tionghoa, Minang, Jawa, Karo, India, dan masih banyak lagi etnis lainnya.

    “Kebinekaan ini bukan sekadar realitas, tapi jati diri kita. Medan adalah miniatur Indonesia dan, dari sinilah kekuatan kita bersumber,” ucapnya.

     

  • Pungli Bebani 15-20% Ongkos Angkut Logistik di Indonesia, Harus Masuk dalam Program Zero ODOL

    Pungli Bebani 15-20% Ongkos Angkut Logistik di Indonesia, Harus Masuk dalam Program Zero ODOL

    PIKIRAN RAKYAT – Praktik pungutan liar (pungli) di sektor logistik telah membebani 15-20% ongkos angkut logistik di Indonesia. 

    Data dari asosiasi pengusaha angkutan barang menyebutkan dalam setahun truk dengan ritase yang padat rata-rata menghabiskan Rp 120 juta sampai Rp 150 juta untuk pungli.

    Hal ini terungkap dalam diskusi bersama Asosiasi Pengemudi Angkutan Barang di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, pekan lalu. Oleh karena itu, penghapusan pungli harus dimasukkan juga dalam program Zero ODOL (Over Dimension Over Load) yang sedang ditangani pemerintah.

    “Punglinya dilakukan mulai (yang mengenakan) baju seragam hingga tidak memakai baju. Penuturan pengusaha truk, ongkos logistik di Indonesia sudah lebih tinggi dari Thailand, sehingga pungli penting untuk dihilangkan dan masuk dalam Program Zero ODOL yang sedang ditangani Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,” ujar Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, Selasa 1 Juli 2025.

    Dia menuturkan, pengusaha truk angkutan memberi kesaksian jika pemalakan dilakukan oknum preman mulai dari Tol Cikampek hingga Kramat Jati. Supir truk harus membawa uang dalam jumlah besar untuk bayar pungli setidaknya Rp 200.000.

    Bahkan jika istirahat di bahu jalan (setelah gerbang tol), supir juga kena pungli petugas tol. “Katanya, sudah pernah disampaikan ke direksi, tetapi sampai sekarang masih ada pungli. Sementara menurut komunitas sopir truk, jika di bahu jalan dipungli sama oknum PJR, sedangkan di rest area dipungli oleh satpam rest area,” tutur Djoko.

    Lainnya, ada pengakuan pengusaha angkutan barang. Di sekitar Tanjung Priok ada sebuah kampung yang menjadi jalur menuju gudang. Untuk masuk portal harus bayar Rp 100.000 dengan stempel RT setempat.

    “Untuk mengangkut sayuran dari Garut ke Pasar Kramat Jati, Jakarta juga harus menyisihkan paling tidak Rp 175.000 melewati 5-6 titik pungutan liar,” katanya.

    Sesungguhnya, pemilik barang dan pengusaha juga korban pungli yang jumlahnya lebih besar. Bedanya, pemilik barang tertutup, pengusaha angkutan setengah terbuka, dan kalangan sopir berani buka-bukaan. Alhasil, diperkirakan praktik pungli di sektor logistik telah membebani 15-20% ongkos angkut logistik di Indonesia.

    Dalam setahun, truk dengan ritase yang padat rata rata menghabiskan Rp 120 juta sampai Rp 150 juta untuk pungli. Kalau dirata-rata sebulan, bisa Rp 10 juta hingga Rp 12 juta, dari angkut sampai bongkar semua ada punglinya.

    “Pemerintah hanya berpikir untuk memberantas ODOL, tapi tidak pernah memikirkan bagaimana memberantas pungli. Di Indonesia, biaya logistik makin tinggi karena 20-30% habis untuk pungli,” ujar Djoko. (*)

  • Perajin rebana dan bedug ini mampu tembus pasar eropa

    Perajin rebana dan bedug ini mampu tembus pasar eropa

    Rabu, 18 Juni 2025 12:47 WIB

    Pekerja membuat pola pada kulit sapi untuk kerajinan rebana di rumah produksi rebana dan bedug generasi ketiga H Zaini, Desa Krangmlati, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (18/6/2025). Hasil produksi bedug dan rebana berbahan baku kayu mahoni, trembesi, dan jati dengan kulit kerbau atau sapi tersebut selain dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia Rp3 juta-Rp12 juta per set untuk rebana dan Rp15 juta-Rp150 juta per unit untuk bedug juga telah menembus pasar Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Inggris melalui pemasaran media digital maupun ajang promosi pertukaran budaya antarnegara. ANTARA FOTO/Aji Styawan/bar

    Pekerja menyelesaikan pembuatan kerajinan rebana di rumah produksi rebana dan bedug generasi ketiga H Zaini, Desa Krangmlati, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Rabu (18/6/2025). Hasil produksi bedug dan rebana berbahan baku kayu mahoni, trembesi, dan jati dengan kulit kerbau atau sapi tersebut selain dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia Rp3 juta-Rp12 juta per set untuk rebana dan Rp15 juta-Rp150 juta per unit untuk bedug juga telah menembus pasar Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Inggris melalui pemasaran media digital maupun ajang promosi pertukaran budaya antarnegara. ANTARA FOTO/Aji Styawan/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ditinggal Pembantu Beli Pampers, Lansia Tewas Terbakar di Komplek Hankam

    Ditinggal Pembantu Beli Pampers, Lansia Tewas Terbakar di Komplek Hankam

    JAKARTA – Seorang pria lanjut usia (lansia) berinisial KP (75) ditemukan tewas mengenaskan akibat terpanggang api di dalam area rumahnya, Senin (30/6/2025).

    Korban tewas saat terjadi kebakaran yang melanda rumahnya di Komplek Hankam, Jalan Kecapi, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (30/6/2025).

    “Korban 1 jiwa meninggal,” ucap salah satu petugas.

    Dari pantauan lokasi, insiden kebakaran ini menjadi tontonan warga sekitar yang penasaran untuk melihat korban di dalam rumah.

    Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur menerjukan sekira 10 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi dengan total puluhan personel.

    Rumah yang ditinggali lansia tersebut bagian atapnya sudah terbuka usai dilahap si jago merah. Lansia tersebut kemudian dievakuasi ke dalam kantong mayat dan siap untuk dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

    “Jadi pembantunya mau beli pampers, terus dikunci dari luar,” kata seorang wanita di lokasi kejadian.

    Dugaan sementara, penyebab kebakaran karena korsleting listrik. Beruntung api bisa segera dipadamkan, sehingga tidak sampai merambat ke bangunan lain.

  • Nagasari, Kelezatan Lembut dalam Balutan Daun Pisang yang Harum Khas Jawa Barat

    Nagasari, Kelezatan Lembut dalam Balutan Daun Pisang yang Harum Khas Jawa Barat

    Tidak heran jika banyak orang yang menyebut Nagasari sebagai simbol kasih sayang keluarga, makanan yang lebih dari sekadar pengganjal lapar, melainkan juga penyambung ikatan batin antar generasi.

    Meskipun Nagasari dapat ditemukan di banyak pasar tradisional di berbagai daerah di Indonesia, namun Nagasari dari Jawa Barat memiliki keunikan tersendiri. Di wilayah Sunda, penggunaan santan kental cenderung lebih dominan, memberikan rasa gurih yang kuat dan tekstur yang sangat lembut.

    Pisang yang digunakan pun dipilih dengan cermat harus matang sempurna namun tidak lembek, agar ketika dikukus tetap utuh dan tidak hancur. Di beberapa daerah di Jawa Barat, Nagasari juga sering dibuat dalam versi mini yang lebih mungil, menyesuaikan dengan tradisi penyajian dalam acara hajatan atau sebagai suguhan tamu.

    Bahkan ada juga variasi yang menggunakan tepung sagu sebagai campuran, menciptakan sensasi kenyal yang unik namun tetap mempertahankan identitas aslinya. Tradisi makan Nagasari pun sering kali dibarengi dengan menyeruput teh hangat atau kopi tubruk, menciptakan momen santai yang penuh kekeluargaan dan keakraban.

    Namun, di tengah tantangan zaman yang semakin cepat dan praktis, keberadaan Nagasari sempat terpinggirkan. Generasi muda yang lebih mengenal donat, mille crepe, atau kue-kue viral dari luar negeri, mulai melupakan cita rasa lokal yang penuh nilai sejarah ini.

    Untungnya, dalam beberapa tahun terakhir, muncul kembali gerakan untuk mengangkat kembali camilan tradisional sebagai bagian dari identitas budaya. Para pelaku UMKM, food blogger, dan pecinta kuliner nusantara mulai mengenalkan kembali Nagasari melalui berbagai platform digital, baik dalam bentuk resep klasik maupun inovasi rasa seperti Nagasari cokelat, Nagasari keju, bahkan Nagasari pandan.

    Meskipun mengalami modifikasi, esensi dari camilan ini tetap dipertahankan kehangatan yang datang dari kelembutan adonan dan manisnya pisang yang dibalut cinta dalam daun pisang yang harum.

    Melalui adaptasi ini, Nagasari berhasil membuktikan dirinya sebagai makanan yang tidak hanya hidup dalam ingatan masa lalu, tapi juga mampu menyesuaikan diri dalam selera masa kini tanpa kehilangan jati diri.

    Penulis: Belvana Fasya Saad