kab/kota: Jati

  • Banjir Dekat Stasiun Kereta Cepat Halim Surut

    Banjir Dekat Stasiun Kereta Cepat Halim Surut

    Jakarta

    PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan banjir yang menggenangi akses jalan menuju Stasiun Halim telah surut dan kembali normal. Diketahui, terjadi banjir tepat di parkir taksi online, Jalan D.I Panjaitan, Jakarta.

    General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menjelaskan, banjir ini terjadi akibat hujan deras sejak siang, Minggu (6/7). Ia juga menekankan, banjir hanya terjadi di akses menuju Stasiun Halim.

    “Kalau di Stasiun Kereta Cepat kemarin saat kondisi hujan deras tidak ada banjir, hanya jalur-jalur akses yang menuju kereta cepatnya banyak yang terdampak seperti terowongan cabang dan Jalan D.I Pandjaitan. Pantauan kami pagi tadi sudah dapat dilalui dan sudah surut,” ujar Eva kepada detikcom, Senin (7/7/2025).

    Sebelumnya, Eva menegaskan layanan Whoosh dan operasional stasiun tidak terdampak banjir. Perjalanan pun dipastikan tetap normal.

    Akses ke Stasiun Halim

    Sebagai alternatif akses menuju stasiun, penumpang dapat memanfaatkan akses Tol Jakarta-Cikampek melalui exit KM 0+842, yang saat ini tidak terdampak genangan dan dapat digunakan secara normal.

    Selain itu, penumpang juga disarankan untuk menggunakan LRT Jabodebek menuju Stasiun LRT Halim pada koridor Cawang-Jatimulya, yang terhubung langsung dengan Stasiun Halim dan tidak terdampak banjir.

    Sebagai bentuk kompensasi kepada penumpang yang terlambat akibat banjir menuju stasiun Halim, KCIC juga telah melakukan penyesuaian pelayanan bagi penumpang tanpa dikenakan biaya tambahan.

    Eva menjelaskan, KCIC terus memantau situasi secara berkala dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan perjalanan penumpang tetap aman, lancar, dan tepat waktu.

    “Penumpang diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan cermat serta mengikuti informasi yang berkembang,” pungkasnya.

    Tonton juga “Detik-detik Tanggul di Jati Padang Jaksel Jebol” di sini:

    (ara/ara)

  • Warga Jati Padang Jaksel mengungsi di Masjid Al Ridwan

    Warga Jati Padang Jaksel mengungsi di Masjid Al Ridwan

    Petugas BPBD DKI Jakarta saat mengevakuasi warga terdampak banjir di Jakarta, Minggu (6/7/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta.

    Warga Jati Padang Jaksel mengungsi di Masjid Al Ridwan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Sejumlah warga Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengungsi di Masjid Al Ridwan sebagai tempat penampungan sementara karena terdampak banjir di daerah itu .

    “Pengungsian sementara hanya di Jati Padang saja,” kata Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Selatan Sukendar saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan saat ini di kawasan Jati Padang tercatat satu RT terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter (cm). Penyebabnya lantaran curah hujan tinggi dan luapan saluran penghubung (Phb) Sarua.

    “Terdampak banjir sebanyak 23 kepala keluarga (KK) atau 75 jiwa,” tambahnya.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI hingga pukul 08.00 WIB, sebanyak 27 RT di Jakarta Selatan terendam banjir karena curah hujan tinggi dan luapan kali terdekat. Satu RT di Tanjung Barat dengan ketinggian air mencapai 40 cm (luapan Kali Ciliwung).

    Lalu, 13 RT di Pela Mampang dengan ketinggian air mencapai 50-150 cm (luapan Kali Krukut). Dua RT di Pengadegan, ketinggian air mencapai 30 cm, tujuh RT di Rawajati dengan ketinggian air mencapai 80-100 cm (luapan Kali Ciliwung).

    Kemudian, empat RT di Pejaten Timur dengan ketinggian air mencapai 50 cm curah hujan tinggi (luapan Kali Ciliwung).

    Sumber : Antara

  • Kisah Dokter Italia Jadi Penjelajah Waktu Akibat Kerusakan Otak

    Kisah Dokter Italia Jadi Penjelajah Waktu Akibat Kerusakan Otak

    Jakarta

    Tiba-tiba saja dokter Pierdante Piccioni menjadi penjelajah waktu. 12 tahun kehidupannya lenyap dari ingatan setelah menderita kerusakan otak akibat kecelakaan mobil pada 2013.

    Ketika siuman di rumah sakit, pria itu mengira masih hidup pada 2001. Ia tidak bisa mengenali istrinya atau putra-putranya yang sudah dewasa.

    Hilang ingatan ini membuat Pierdante atau Pier, sapaan akrabnya, tidak bisa melakukan praktik kedokteran. Dalam keadaan syok, ia pun berupaya mencari tahu siapa dirinya.

    Melalui penelusuran ribuan email, ia menemukan sisi gelapnya.

    Kisah luar biasa ini menjadi inspirasi serial TV Italia tentang seorang dokter muda yang tertembak dan kehilangan 12 tahun ingatannya, seperti Pier.

    Sylvain Lefevre / Getty Images Pier Piccioni menjadi inspirasi serial TV Italia Doc – Nelle tue mani. Di foto ini, terlihat Pierpaolo Spollon, pemeran serial tersebut, menutupi wajah Piccioni dengan foto karakter TV yang ia perankan.

    Pier terbangun dari koma pada 31 Mei 2013.

    “Hal pertama yang saya lihat adalah cahaya putihyang ternyata adalah cahaya dari ruang gawat darurat. Saya koma sekitar enam jam dan ketika bangun, hanya mata rekan-rekan saya yang terlihat.”

    “Mereka bertanya, ‘Tanggal berapa hari ini?’. Saya berpikir selama lima atau enam detik, lalu menjawab, ’25 Oktober 2001′.”

    Tatapan Pier tertuju kepada rekannya yang sedang mengetik di iPad, perangkat yang belum ada pada 2001.

    Pada tahun itu, sebagian ponsel hanya bisa menelepon, mengirim pesan teks, dan menerima informasi berita sederhana.

    Roman Mykhalchuk / Getty ImagesPier hanya bisa mengingat ponsel keluaran tahun 2001 yang terbatas pada pencarian situs dasar, panggilan telepon, dan pengiriman SMS.

    Perubahan teknologi bukanlah kabar paling mengejutkan bagi Pier.

    Rekannya menawarkan untuk memanggil istrinya ke UGD. Pier tidak sabar ingin bertemu dengan pasangannya itu.

    Namun, sosok perempuan yang masuk ke ruangan terlihat sedikit berbeda. Di mata Pier, perempuan itu terlihat mirip dengan istrinya tetapi dengan wajah penuh kerutan.

    “Di ingatan saya, istri saya masih 12 tahun lebih muda,” tuturnya.

    Peter Macdiarmid / Getty ImagesKetika Pier terbangun dari koma singkatnya, staf medis mengajukan pertanyaan dengan menggunakan tabletsebuah perangkat yang asing baginya.

    Pier juga harus menerima kenyataan bahwa anak-anaknya sudah tumbuh dewasa.

    “Saya bertanya kepada mereka, ‘Siapa kalian? Mana anak-anak saya?’ Karena saya tidak percaya [mereka] adalah putra-putra saya.”

    Istrinya kemudian menyampaikan kabar duka: ibu Pier meninggal tiga tahun sebelumnya. Padahal, di benak Pier, ibunya masih sehat walafiat.

    Pangeran kegelapan

    Tidak lama kemudian, Pier mulai menelusuri bukti-bukti dari apa yang terjadi selama periode 12 tahun yang terhapus dari ingatannya.

    Ia terkejut saat mengetahui bahwa kepribadiannya tidak selalu menyenangkan.

    “Saya bertanya kepada teman-teman, kolega, dan istri saya, pria macam apa saya ini. Apakah saya orang baik atau jahat?”

    “Kolega saya memberi tahu bahwa saat saya menjadi kepala departemen gawat darurat dan membawahi sekitar 230 orang… julukan saya adalah ‘Pangeran Kegelapan’,” ujarnya.

    Ada Masella / Mondadori Portfolio via Getty ImagesPier sebelumnya sudah dikenal sebagai dokter. Peristiwa hilang ingatan selama 12 tahun membuatnya lebih tenar lagi.

    Mustahil bagi Pieryang disapa “Doc” di tempat kerjauntuk memercayai hal ini. Ia tidak pernah membayangkan dirinya sebagai orang yang tidak baik.

    “Mereka bilang, ‘Kamu sangat, sangat gelap. Kamu sangat kuat… tapi terlalu keras kepada orang lain.’”

    Tahun-tahun yang hilang dan pencarian jati diri

    Pier mempelajari bagaimana dunia telah berubah selama tahun-tahun yang hilang dari ingatannya.

    Pada saat yang sama, ia mencari jati dirinya yang sebenarnya melalui korespondensi.

    “Saya membaca semua emaillebih dari 76.000untuk mencoba memahami siapa saya ini… Di beberapa email, saya harus [mengakui] bahwa ada sosok yang buruk, pemimpin yang jahat, orang yang kaku,” ujarnya.

    Apa yang dikatakan rekan-rekannya terbukti benar.

    “Saya sangat, sangat sedih ketika membaca email-email itu,” imbuhnya.

    Getty ImagesKetika diperlihatkan foto Barack Obama, ia tidak percaya seorang Afrika-Amerika menjadi presiden AS pada tahun 2009.

    Pier pun memutuskan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

    “Saya mulai menulis buku harian setiap hari. Saya menuliskan apa yang saya rasakanhal-hal penting atau [hal-hal] biasa dari hari atau hidup saya,” kenangnya.

    Shaun Botterill / Getty ImagesSejak terbangun dari koma pada tahun 2013, Pier tidak pernah bisa mengingat kemenangan Italia atas Prancis di Piala Dunia sepak bola 2006.

    “Saya adalah orang yang salah yang hidup pada waktu yang salah,” tutur Pier.

    “Saya seperti orang asing di dunia yang tidak saya pahami. Saya merasa sendirian. [Saya merasa seolah-olah] tidak ada yang memahami saya.”

    Franco Origlia / Getty ImagesPada akhir tahun 2001, Silvio Berlusconi baru saja terpilih sebagai Perdana Menteri Italia. Namun, saat Pier terbangun dari koma dengan amnesia pada tahun 2013, Berlusconi telah menyelesaikan masa jabatan ketiganya.

    Pier memasuki masa-masa sulit.

    “Saya merasa sendirian untuk waktu yang lama. Mama saya meninggal, dan anak-anak saya [rasanya seperti] meninggal juga,” ujarnya.

    Universal History Archive via Getty ImagesKecelakaan mobil yang dialami Pier pada tahun 2001 terjadi sebulan setelah serangan 11 September di AS.

    “Saya merasa tidak ada gunanya untuk terus hidup? Saya sempat berpikir untuk bunuh diri saat itu, karena dunia ini [tidak terasa seperti] dunia saya.”

    Namun, Pier menemukan cara untuk mengangkat dirinya dari pikiran-pikiran negatif.

    Jatuh cinta lagi

    Sebelum kecelakaan yang merenggut 12 tahun ingatannya, Pier bekerja 15 hingga 16 jam sehari.

    Menurut sang istri, Pier bahkan nyaris tidak pernah pulang setelah menjabat sebagai kepala UGD.

    “Dia bilang, ‘Saya tidak tahu apakah kamu punya pacar atau mungkin lebih dari satu… karena kamu [sangat] gila kerja’,” kata Pier.

    Baca juga:

    Pier memutuskan untuk kembali menghidupkan perannya sebagai seorang suami. Ia menyadari bahwa dirinya jatuh cinta lagi kepada istrinya setelah terbangun dari koma singkatnya.

    “Ketika istri saya berbalik [untuk keluar ruangan], saya menatapnya [dari belakang]. Saya merasa jatuh cinta. Itu, wah, menyenangkan sekali.”

    Menurutnya, istrinya tidak terasa seperti orang yang sama dengan yang ia ingat.

    “Saya mungkin satu-satunya laki-laki yang bisa mengatakan: ‘Saya telah mengkhianati istri saya dengan istri saya sendiri’. Karena ia adalah orang yang berbeda dan saya jatuh cinta [lagi] padanya.”

    Sylvain Lefevre / Getty ImagesPier membuka lembaran baru kehidupan setelah kecelakaan yang menimpanya

    Realita baru Pier kini cerah dan penuh harapan.

    “Saya bangga bukan hanya karena [perjalanan] pribadi saya, tapi… untuk menciptakan kenangan baru yang indah di seluruh dunia.”

    “Ini adalah mantra saya.”

    Pierdante Piccioni kembali jatuh cinta dengan istrinya sendiri (Sylvain Lefevre / Getty Images)

    Anda bisa mendengarkan wawancara Pierdante Piccioni di siniar BBC, Lives Less Ordinary

    Berita terkait:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jaksel benahi tanggul jebol di Mushala Jati Padang imbas banjir

    Jaksel benahi tanggul jebol di Mushala Jati Padang imbas banjir

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan membenahi tanggul jebol di Mushalla Sabili, Jati Padang, Pasar Minggu imbas banjir.

    “Saat ini pembendungan dulu, kalau sudah, nanti akan dibersihkan. Kemudian nanti baru perbaikan,” kata Staf Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kelurahan Jati Padang, Bagus Iman kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Bagus mengatakan, saat ini petugas dan warga berupaya untuk menambal tanggul itu dengan pasir yang dibungkus karung.

    Kemudian, nantinya tanggul akan dibangun kembali jika air mulai surut.

    Diduga tanggul penahan air di RT 3/RW 6 Jati Padang itu tak kuat menahan derasnya banjir sehingga jebol.

    Tanggul jebol akibat banjir di mushala Sabili, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri/am.

    Sementara, seorang warga bernama Ratna menjelaskan tanggul itu sudah ada sekitar tujuh tahun yang difungsikan sebagai penahan banjir.

    Namun akhirnya, tanggul itu jebol pada Minggu (6/7) sekitar pukul 17.30 WIB saat hujan masih deras

    “Kemarin jebolnya pas sore, jam 17.30 WIB. Iya pas mau maghrib, tapi belum banyak orang,” kata Ratna.

    Sesaat setelah jebol, warga yang berada di sekitar mushalla ikut panik hingga akhirnya menyelamatkan barangnya di rumah maupun musala.

    Akibat tanggul jebol itu, lumpur dari kali ikut meluber ke dalam mushalla serta pagar dan kaca musala ikut rusak.

    “Alhamdulillah, tak ada kejadian-kejadian tak enak. Paling itu kaca musala pecah, pagar ambruk itu aja,” ucapnya.

    Tampak di lokasi, Masjid Al Ridwan sudah terlihat bersih dan para pengungsi telah berangsur kembali ke rumah.

    Di sekitar kawasan tampak petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan dan warga membersihkan barang serta jalanan.

    Selain itu, ada juga petugas SDA Jakarta Selatan yang membersihkan lumpur di Mushalla Sabili.

    Sebanyak 23 kepala keluarga (KK) atau 75 jiwa mengungsi di Masjid Al Ridwan sebagai tempat penampungan sementara karena terdampak banjir di daerah itu.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 58 RT di Jakarta Masih Terdampak Banjir – Page 3

    58 RT di Jakarta Masih Terdampak Banjir – Page 3

    Jakarta Barat:

    Total 7 RT terdampak, meliputi:

    • Kelurahan Rawa Buaya: 5 RT, ketinggian air 30–70 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke.

    • Kelurahan Kembangan Selatan: 1 RT, ketinggian air 30 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke.

    • Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT, ketinggian air 30 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan.

    Jakarta Pusat:

    Total 17 RT terdampak di Kelurahan Karet Tengsin:

    • Ketinggian air 30–40 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut.

    Jakarta Selatan:

    Total 8 RT terdampak, meliputi:

    • Kelurahan Tanjung Barat: 1 RT, ketinggian air 40 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

    • Kelurahan Pengadegan: 2 RT, ketinggian air 30 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

    • Kelurahan Jati Padang: 1 RT, ketinggian air 80 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan PHB Sarua.

    • Kelurahan Pejaten Timur: 4 RT, ketinggian air 30 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

     

    Jakarta Timur:

    Total 26 RT terdampak, meliputi:

    • Kelurahan Kampung Melayu: 4 RT, ketinggian air 40 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

    • Kelurahan Cawang: 7 RT, ketinggian air 80 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung.

    • Kelurahan Cipinang Melayu: 15 RT, ketinggian air 70–100 sentimeter. Penyebab: curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter Hulu.

    Jalan-jalan yang sempat tergenang namun kini sudah surut:

    1. Jalan Adi Karya, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat.

    2. Gang H. Musanif, Kelurahan Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat.

    3. Jalan Cipinang Indah (depan SMK Penabur), Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

  • Warga jemur uang basah dari kotak amal milik Mushalla Sabili

    Warga jemur uang basah dari kotak amal milik Mushalla Sabili

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga menjemur uang basah dari kotak amal milik Mushalla Sabili, Jati Padang, Jakarta Selatan akibat banjir di daerah itu pada Minggu (6/7).

    “Kotaknya di dalam yang dekat tanggul yang jebol. Untung tak di luar, kalo di luar Wassalam,” kata warga bernama Sumiati saat ditemui di lokasi banjir Jati Padang, Jakarta, Senin.

    Sumiati bersama tiga warga lainnya tengah mencuci sejumlah uang yang selamat untuk segera dijemur.

    Dia memastikan uang yang kotor terkena lumpur itu kembali bersih sehingga jika sudah kering masih bisa dipakai untuk transaksi.

    “Total uangnya sejuta lebih. Karena itu ada yang Rp50 ribuan, ada yang 5 ribuan. yang namanya orang amal kan,” ujarnya.

    Dia mengatakan banjir melanda wilayahnya sejak Minggu (6/7) sore pukul 16.30 WIB dan surut pada Senin dini hari pukul jam 02.30 WIB.

    “Surut 02.30 WIB pagi, airnya setinggi dada. Saya gak berani jalan. Airnya kencang banget,” ucapnya.

    Saat ini, Masjid Al Ridwan sudah terlihat bersih dan para pengungsi telah berangsur kembali ke rumah masing-masing.

    Di sekitar kawasan tampak petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan dan warga membersihkan barang serta jalanan.

    Selain itu, ada juga petugas SDA Jakarta Selatan yang membersihkan lumpur di Mushalla Sabili.

    Sebanyak 23 kepala keluarga (KK) atau 75 jiwa mengungsi di Masjid Al Ridwan sebagai tempat penampungan sementara karena terdampak banjir di daerah itu.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI hingga pukul 10.00 WIB, sebanyak 18 RT di Jakarta Selatan terendam banjir karena curah hujan tinggi dan luapan kali terdekat.

    Ketinggian air tertinggi berada di tiga RT Pela Mampang dengan ketinggian air mencapai 50-150 cm (luapan Kali Krukut).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 109 RT masih terendam banjir pada Senin pagi

    109 RT masih terendam banjir pada Senin pagi

    Petugas saat mengecek kondisi banjir di Jakarta, Senin (7/7/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI

    BPBD DKI: 109 RT masih terendam banjir pada Senin pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan juga hujan intensitas tinggi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 109 RT dan tiga ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Banjir Jakarta terjadi sejak Minggu (6/7) dini hari dan hingga Senin pagi sejumlah daerah di Jakarta Timur, Pusat, Barat dan Selatan masih banjir. Isnawa mengatakan bahwa banjir yang merendam sebagian Jakarta itu karena hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

    Akibatnya kata Isnawa, sejumlah pos pantau pintu air seperti di Bendung Katulampa menjadi siaga tiga atau waspada pada Sabtu (5/7). Lalu, di hari yang sama, Pos Depok siaga tiga atau waspada pada pukul 21.00 WIB, begitu juga pos pantau di Jakarta. Selanjutnya, lanjut dia, dengan meningkatnya intensitas air di sejumlah sungai dan hujan tinggi mengakibatkan air meluap dan menggenangi sejumlah RT di Jakarta.

    Berikut 109 RT dan tiga ruas jalan di Jakarta yang masih terendam banjir;

    Jakarta Pusat terdapat 17 RT terdiri dari:

    – Kelurahan (kel) Karet Tengsin
    * Jumlah: 17 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Jakarta Barat terdapat 15 RT terdiri dari:

    – Kel. Kedaung Kali Angke
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Rawa Buaya
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kel. Kedoya Selatan
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    -Kel. Kembangan Selatan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kembangan Utara
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan terdapat 30 RT terdiri dari:

    – Kel. Tanjung Barat
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pela Mampang
    * Jumlah: 13 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut​

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Rawajati
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 80 s.d 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Jati padang
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 80 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan PHB Sarua

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​

    – Kel. Kebon Baru
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 35 s.d 70 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 47 RT terdiri dari:

    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 14 RT
    * Ketinggian: 180 s.d 210 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Muara
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    – Kel. Kampung Melayu
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 155 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Balekambang
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipinang Melayu
    * Jumlah: 15 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Jalan banjir di tiga ruas jalan : 

    1. Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm
    2. GG. H Musanif, Kel. Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat
    Ketinggian: 45 cm
    3. Jl. Cipinang Indah ( SMK Penabur ) , Kel. Pondok Bambu, Jakarta Timur
    Ketinggian: 15 cm

     

    Sumber : Elshinta.Com

  • Rayakan 18 Tahun, Organisasi Warga Batak Ini Perkuat Persatuan dengan Aksi Sosial serta Kearifan Lokal

    Rayakan 18 Tahun, Organisasi Warga Batak Ini Perkuat Persatuan dengan Aksi Sosial serta Kearifan Lokal

    Liputan6.com, Jakarta – Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) atau organisasi persatuan warga Batak bermarga Simbolon memulai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 dengan giat renungan suci dan ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Minggu (6/7/2025). Momen ini menjadi ungkapan penghormatan kepada para leluhur sekaligus pengingat akan pentingnya nilai-nilai kearifan lokal dalam membentuk jati diri bangsa.

    “Organisasi ini tidak disatukan oleh partai politik, tetapi oleh kekerabatan. Inilah yang disebut local wisdom, akar dari kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya,” ujar Ketua Umum PSBI, Effendi Muara Sakti Simbolon dalam sambutannya. 

    Ziarah ini lanjut Effendi menjadi momen penuh makna bagi keluarga besar PSBI karena setidaknya 13 hingga 15 tokoh bermarga Simbolon dimakamkan di TMP Kalibata termasuk Kolonel M. Simbolon dan Letkol M. Simbolon. “Ada ikatan emosional, spiritual dan batiniah yang sangat dalam bagi kami,” tambah Effendi.

    Peringatan ulang tahun PSBI tahun ini dirangkaikan dengan rapat kerja nasional (rakernas) yang akan berlangsung pada 7-8 Juli dan diikuti oleh lebih dari 700 peserta dari 156 wilayah termasuk perwakilan dari luar negeri.

    Kegiatan rakernas dijadwalkan akan dibuka oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka serta dihadiri sejumlah pejabat negara dan kepala daerah.

    Menurut Effendi, seluruh kegiatan PSBI berlandaskan semangat kebersamaan dan kepedulian. Selama sebulan terakhir, PSBI telah menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial, pelayanan kesehatan, bantuan pendidikan hingga kunjungan kepada para lanjut usia atau lansia. “Kami mengunjungi mereka yang berusia 80 hingga 90 tahun, memberikan perhatian dan pelayanan. Itu bagian dari rasa hormat dan cinta kepada generasi pendahulu,” ujar Effendi.

    PSBI juga mendorong pentingnya pembangunan manusia yang berakar pada budaya dan nilai-nilai luhur. “Kami tidak ingin pembangunan berlangsung tanpa jiwa kebudayaan. Kita butuh manusia yang kuat secara karakter dan beriman,” tegas Effendi.

    Ditengah zaman yang serba cepat, Effendi mengingatkan pentingnya menghargai proses. “Banyak yang sekarang ingin hasil instan. Padahal dalam budaya kami, proses lebih penting. Proses yang benar akan menghasilkan hasil yang bermakna,” lanjut Effendi menambahkan.

    Effendi juga menyoroti pembahasan RUU Masyarakat Adat yang sedang digulirkan pemerintah. Menurutnya, pengakuan terhadap masyarakat adat seharusnya tidak berhenti pada aspek ekonomi semata, tapi harus menyentuh akar budaya dan sejarah. “Kami berharap, masyarakat adat tidak dijadikan alat politik. Biarlah kami tetap menjadi penjaga nilai-nilai,” ujarnya.

    Dalam suasana khidmat yang berlangsung meski diguyur hujan, acara ziarah ditutup dengan doa bersama. Effendi menyampaikan pesan persaudaraan untuk seluruh anggota PSBI di berbagai daerah dan luar negeri.

    “Hal yang paling penting adalah saling menghargai dan saling membantu. Kadang kita menolong, kadang kita juga butuh ditolong. Itulah makna sejati dari persaudaraan,” katanya.

    Melalui perayaan ini, Effendi berharap PSBI ingin terus menjaga warisan budaya dan menjadikannya sebagai kekuatan moral dalam menghadapi masa depan. Kearifan lokal yang dijaga lintas generasi diharapkan tetap hidup dan relevan ditengah tantangan zaman.

    Berikut adalah resep dan video tutorial untuk membuat makanan khas Batak.

  • Terdampak Banjir Jakarta, Puluhan Warga Jati Padang Jaksel Mengungsi di Masjid – Page 3

    Terdampak Banjir Jakarta, Puluhan Warga Jati Padang Jaksel Mengungsi di Masjid – Page 3

    Data tersebut diperoleh berdasarkan pembaruan terakhir hingga pukul 08.00 WIB. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyebutkan bahwa banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, ditambah dengan pasang air laut.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 100 RT dan 3 ruas jalan, dengan ketinggian air bervariasi,” kata Yohan dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).

    Yohan menjelaskan, banjir melanda empat wilayah administratif Jakarta. Namun, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur menjadi kawasan yang paling parah terdampak.

    Di Pela Mampang, Jakarta Selatan, ketinggian air mencapai 150 cm. Di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, banjir juga setinggi 150 cm melanda permukiman warga. Sementara itu, di ruas Jalan Adi Karya, Kedoya Selatan, air menggenang hingga 60 cm.

     

  • Banjir Jakarta, warga Jati Padang mengungsi di Masjid Al Ridwan

    Banjir Jakarta, warga Jati Padang mengungsi di Masjid Al Ridwan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengungsi di Masjid Al Ridwan sebagai tempat penampungan sementara karena terdampak banjir di daerah itu .

    “Pengungsian sementara hanya di Jati Padang saja,” kata Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Selatan Sukendar saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan saat ini di kawasan Jati Padang tercatat satu RT terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter (cm).

    Penyebabnya lantaran curah hujan tinggi dan luapan saluran penghubung (Phb) Sarua.

    “Terdampak banjir sebanyak 23 kepala keluarga (KK) atau 75 jiwa,” tambahnya.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI hingga pukul 08.00 WIB, sebanyak 27 RT di Jakarta Selatan terendam banjir karena curah hujan tinggi dan luapan kali terdekat.

    Satu RT di Tanjung Barat dengan ketinggian air mencapai 40 cm (luapan Kali Ciliwung).

    Lalu, 13 RT di Pela Mampang dengan ketinggian air mencapai 50-150 cm (luapan Kali Krukut).

    Dua RT di Pengadegan, ketinggian air mencapai 30 cm, tujuh RT di Rawajati dengan ketinggian air mencapai 80-100 cm (luapan Kali Ciliwung).

    Kemudian, empat RT di Pejaten Timur dengan ketinggian air mencapai 50 cm curah hujan tinggi (luapan Kali Ciliwung).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.